FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2019 1. PENGKAJIAN (Berdasarkan Kasus) a. Data Inti 1) Riwayat Komunitas Kelurahan sungai ulin awalnya awalnya adalah tanah kosong/masih hutan, kemudian mulai ditempati sejak ±1970 oleh para pendatang dari jawa. Kemudian banyak orang berdatangan berkeluarga dan membuat rumah di daerah ini termasuk purnawirawan TNI angkatan darat dan POLRI. Tidak terdapat adanya organisasi partai politik di wilayah tersebut. 2) Agama Mungkin mayoritas agama masyarakat setempat adalah islam karena dalam kasus disebutkan terdapat tempat peribadahan seperti seperti mushola dan masyarakat mengunakan musholla sebagai media infoemasi bagi masyarakat misalnya saja ada orang meninggal di umukan di musholla yang di umumkan ke warga. berdasarkan survey dan observasi terdapat tempat peribadahan di RW.07 berupa langgar kurang lebih 10 meter dari rumah warga. dari data kuisioner didapatkan mayoritas beragama islam kurang lebih 790 warga. Sebagian besar bersuku Banjar 428 warga, Suku Jawa 418 warga, suku Dayak 43 warga, dan lain-lain 52 warga 3) Nilai-Nilai dan Keyakinan Dari data yang dikumpulkan dengan kuisioner, tidak terdapat perilaku yang kurang sehat atau menyimpang yang pernah dilakukan oleh remaja seperti konsumsi minuman keras, dan penyalahgunaan kontrasepsi. 4) Demografi Adapun hasil tabulasi disajikan sebagai berikut : a. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Data yang diperoleh dari Kuisioner didapatkan hasil jumlah penduduk laki-laki sebanyak 481 orang (51%) dan perempuan 460 orang (49%). b. Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia Data yang diperoleh dari kuisioner didapatkan hasil jumlah penduduk berusia Balita (0-5tahun) sebanyak 92 orang (10%), masa kanak-kanak (6-11 tahun) sebanyak 120 orang (13%), masa remaja awal (12-16 Tahun) sebanyak 68orang (7%), masa remaja akhir (16-25 tahun) sebanyak 140orang (15%), penduduk yang berusia dewasa awal (26-35 tahun) sebanyak 161 orang (17%), penduduk yang berusia dewasa akhir (36-45 tahun) sebanyak 155 orang (16%), peduduk masa lansia awal (46-55 tahun) sebanyak 132 (14%), masa lansia akhir (56-65 tahun) sebanyak 55 orang (6%) dan masa manula(> 65 tahun) sebanyak 18 orang (2%). c. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan data Pekerjaan sebagian besar penduduk RW 07 menjawab sebagai Belum Bekerja sebanyak 341 orang (36%), Tidak bekerja sebanyak 19 orang (2%), PNS sebanyak 83 orang (9%),Swasta 240 orang (25%),TNI/POLRI sebanyak 26 orang (3%),Pensiunan sebanyak 16 orang (2%), Ibu Rumah Tangga sebanyak 189 orang (20%), dan lain-lain sebanyak 27 orang (3%). d. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan hasil kuesioner tingkat pendidikan sebagian besar menjawab adalah Belum sekolah 69 orang (7%), Tidak sekolah 21 orang (2%), PAUD/TK 124 orang (13%), Sekolah Dasar/sederajat 156 orang (17%), SMP/sederajat 121 orang (13%), SMA/sederajat 264 orang (28%), D1 3 orang (0,3%), D2 3 orang (0,3%), D3 34 orang (4%), D4 4 orang (0,4%), S1 128 orang (14%), S2 12 orang (1,8%), dan S3 2 orang (0,2%). b. Data Sub Sistem 1) Lingkungan Fisik Hasil windshield survey dan observasi sebagian besar perumahan di komunitas berdekatan.terdapat rumah dengan jarak ± 1 meter dan ada yang berdempetan. Mayoritas jenis bangunan adalah permanen yang memiliki dinding beton. Sebagian besar RW 07, bentuk rumah hampir sama antara satu rumah dengan yang lain. Gaya bangunan modern. Hampir semua rumah berlantai keramik, rata-rata di setiap rumah terdapat jendela, sebagian besar pencahayaan terang dan jarak antar rumah saling berdekatan ± 1-2 m. Vektor yang terlihat banyak adalah nyamuk. Kebersihan dibelakang rumah masih kurang, terdapat di RT 34 dan 36. Tampak adanya kandang ayam , kandang bebek dan tambak ikan dibelakang rumah warga di RT 29, 30, 34, 35 dan 36. Dari observasi dan wawancara dengan warga didapatkan hasil bahwa mayoritas keluarga menggunakan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan beberapa warga memiliki sumur untuk keperluan air minum yang dimasak, mandi cuci kakus (MCK).Sebagian besar di wilayah RW 07, memiliki sistem pembuangan air limbah rumah tangga tersendiri. Jarak air dengan tempat pembuangan limbah < 10 m. Hasil wawancara dengan warga pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga yaitu dibuang ke tempat pembuangan sampah khusus dikarenakan sudah ada pengadaan truck sampah keliling dan terdapat penampungan sampah milik pribadi. Kepemilikan kandang ternak menurut data hasil observasi hampir setiap RT. Kandang ternak warga berada di dekat bangunan rumah yaitu dibelakang rumah warga da nada juga disamping rumah warga, namun tidak berdempetan.Ternak yang dimiliki rata- rata binatang ayam, namun ada beberapa yang beternak kambing dan sapi dan tambak ikan. Hasil observasi dan windshield survey ditemukan fakta bahwa semua warga memiliki tempat pembuangan tinja sendiri. Tempat penampungan pembuangan tinja yang dimiliki yaitu jenis septic tank.Kondisi cukup terpelihara, jarak dengan sumber air beragam, paling dekat + 1 meter dan kebanyakan >10 meter. 2) Pendidikan Hasil windshield survey dan observasi terdapat bangunan pendidikan formal di wilayah RW 07 RT 30 yaitu SMK.Tempat pendidikan PAUD terdapat di RT 29, 30, 34 35 dan 36.Sebagian warga yang mayoritas usia dewasa tua memiliki pendidikan tingkat SMA. Kelompok usia anak dan dan remaja keseluruhan sedang dalam proses pembelajaran di sekolah. 3) Keamanan dan Transfortasi Menurut hasil wawancara dengan masyarakat, wilayah RW 07 aman, jarang terdapat kejadian pencurian dan kebakaran, terdapat transportasi ambulan yang siap siaga di RT 30 yang terparkir di POSKESDES. Berdasarkan hasil windshield survey, keadaan jalan di wilayah RW 07 sebagian besar beraspal dan masih ada yang belum.Wilayah RT 30 sebagian besar keadaan jalanan tidak beraspal, melainkan jalanan berbatu. Berdasarkan hasil observasi mayoritas warga RW 07 menggunakan kendaraan pribadi untuk bepergian dengan menggunakan motor dan beberapa dengan mobil. 4) Politik dan Kebijakan Pemerintah Terkait Kesehatan Berdasarkan data dari kuesioner yang dijawab oleh warga RW 07 beberapa warga menjawab memiliki BPJS (60%) dan lainnya menjawab memiliki surat keterangan tidak mampu (4%). Sedangkan warga lainnya (11%) memiliki jenis jaminan kesehatan lainnya seperti kartu Indonesia sehat (KIS) dan yang lain mengaku tidak memiliki (25%) jaminan kesehatan. Hal ini menggambarkan perlunya himbauan oleh petugas puskesmas terkait penjangkauan jaminan BPJS kesehatan kepada seluruh warga RW 07 dikarenakan kewajiban masyarakat Indonesia untuk memiliki jaminan BPJS kesehatan. 5) Pelayanan Kesehatan Yang Tersedia Berdasarkan hasil windshield survey dan observasi, terdapat bangunan pelayanan kesehatan Puskesmas Sungai ulin sebagai tempat pengobatan dasar warga. Puskesmas Sungai Ulin buka dari hari Senin sampai Sabtu dengan jam pelayanan 07.30 – 14.30 WITA. Terdapat satu posyandu Lansia dan Balita di RT 35 yang aktif digunakan di wilayah RT 35. 6) Sistem Komunikasi Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu warga, sistem komunikasi yang terdapat dalam komunitas antara lain adalah dengan menggunakan Mushola sebagai media informasi bagi masyarakat misalnya saja ada warga yang meninggal diumumkan di Mushola yang diumumka ke warga. 7) Sistem Ekonomi Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar tingkat ekonomi menengah ke atas, pekerjaan warga RW 07 sebagian besar adalah PNS. Hasil windshield survey terdapat komplek pertokoan di RW 07 yang berlokasi di sekitar rumah warga.Terdapat kios di beberapa RT milik pribadi sebagai bentuk usaha warga tersebut. Data yang didapatkan dari kuesioner, Pekerjaan Kepala Keluarga terbanyak menjawab adalah wiraswasta 240 orang (25%), ditemukan adanya warga dengan usia produktif tidak bersekolah dan tidak bekerja / Pengangguran 19 orang (2%). Penghasilan rata-rata keluarga kurang dari Rp 500.000,00 perbulan 8 orang (3%), yang berpenghasilan Rp 500.000,00-Rp 1.000.000,00 perbulan sebanyak 43 orang (17%), dan yang berpenghasilan lebih dari 1 juta rupiah 206 orang (81%). 8) Rekreasi Hasil windshield survey dan observasi di wilayah RW 07 terdapat adanya sarana rekreasi olah raga yaitu lapangan Bulu Tangkis. Hasil kuesioner kepada warga RW 03, mayoritas warga jarang melakukan rekreasi.Warga lebih memilih untuk berwisata dan berkumpul bersama di rumah. 2. ANALISA DATA Analisa Data Dan Perumusan Diagnosa Keperawatan PROBLEM DATA ETIOLOGI KODE DIAGNOSIS DO: 1. Mengungkapkan 00262 1. Kesiapan 1. Ditemukan fakta keinginan untuk meningkatkan bahwa semua mrningkatkan literasi kesehatan di warga memiliki memahami komunitas RW.07 tempat informasi Rt.30, RT.29,34,35 pembuangan tinja kesehatan untuk dan 36 Kelurahan sendiri yaitu Septi membuat pilihan Sungai Ulin Tank. perawatan 2. Terdapat bangunan kesehatan pendidikan formal yaitu PAUD, SMK dan SMA. 3. Terdapat bangunan pelayanan kesehatan 4. mayoritas keluarga menggunakan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan beberapa warga memiliki sumur untuk keperluan air minum yang dimasak, mandi cuci kakus (MCK).Sebagian besar di wilayah RW 07, memiliki sistem pembuangan air limbah rumah tangga tersendiri. Jarak air dengan tempat pembuangan limbah < 10 m. DS : 1. Perlunya warga untuk mendapatkan informasi kesehatan secara kelompok didapatkan hasil sebanyak 174 KK (68%).Sebagian lainnya yaitu berjumlah 22 KK (8%) mengaku perlunya informasi kesehatan secara individu. Sedangkan beberapa warga lainnya yang berjumlah 58 KK (22%) menjawab tidak memerlukan adanya pemberian informasi kesehatan dari petugas puskesmas. Informasi yang diperlukan oleh beberapa warga yaitu DBD, Gizi, PHBS, Imunisasi, Malaria dan penyakit kornis lainnya 2. Berdasarkan data kuesioner lansia, sebanyak 87 lansia (86%) mengatakan tidak ada kader posyandu lansia, sebanyak 8 orang lansia (86%) mengatakan tidak tahu, dan 5 orang lansia (5%) mengatakan ada kader posyandu lansia. DO: 2. Kondisi terkait 00231 2. Risiko Sindrom 1. Mayoritas warga penyakit kronis lansia lemah di RW.03 jarang dan rata-rata komunitas RW.007 untuk rekreasi dan aktivitas fisik dan RW.003 hanya berkumpul harian kurang Kelurahan Sungai di rumah bersama dari yang di Ulin keluarga anjurkan untuk DS: gender dan usia 1. Berdasarkan data dari kuesioner, didapatkan sebanyak 29 lansia (29%) yang menderita hipertensi, sebanyak 8 lansia (8%) yang memiliki kolesterol tinggi, sebanyak 7 lansia (7%) yang memiliki penyakit kencing manis, sebanyak 5 lansia (5%) yang menderita radang sendi, dan 1 lansia (1%) yang memiliki penyakit jantung. 2. Tidak ada lansia (0%) melakukan kegiatan olahraga. 3. Berdasarkan data kuesioner lansia yang rutin memeriksakan kesehatan, sebanyak 29 orang (29%) dan lansia yang mengatakan tidak memeriksakan kesehatan sebanyak, 72 orang (71%) DO: 3. Tidak tersedia 00215 3. Resiko Kontaminasi 1. kualitas udara program untuk RW.07 Kelurahan dalam keadaan menghilangkan 1 Sungai Ulin kurang baik atau lebih dikarenakan masalah terdapat banyak kesehatan bagi sumber polutan suatu populasi seperti debu yang berasal dari kendaraan bermotor, salah satunya di RT 29 2. Kebersihan dibelakang rumah masih kurang, Tampak adanya kandang ayam , kandang bebek dan tambak ikan dibelakang rumah warga di RT 29, 30, 34, 35 dan 36. DS: 1. Dari kuesioner wawancara dari tanggal 24 Agustus – 31 Agustus 2017, penyakit yang dialami warga dalam 6 bulan terakhir yang terbanyak di RW 07 menyatakan batuk pilek yaitu 146 warga (57%), Asma/sesak 4 warga (1 %), Tifus 8 warga (3%), Diare 10 warga (4%), Demam/DBD 5 warga (2%), Rematik/sakit sendi 3 warga (0,1%), Hipertensi 23 warga (9%), dan lain-lain 33 (12%). 2. Dari kuesioner Bayi dan Balita yang sehat tidak ada keluhan sakit terdapat 10 orang (16%), dan yang tidak mengalami keluhan (sakit) sebanyak 50 orang (84%). Berdasarkan kuesioner tahun 2017 keluhan Kesehatan yang diderita dalam 3 bulan terakhir terbanyak adalah adalah Batuk pilek (80%). 3. Hasil wawancara beberapa warga yang melakukan pengobatan sendiri di rumah untuk mengatasi masalah kesehatan bayi dan balitanya, diantaranya mereka membeli obat di toko obat atau apotek. Hasil wawancara alasan ibu saat ditanya mengapa tidak melakukan kunjungan posyandu karena ibu tidak sempat atau tidak memiliki waktu untuk melakukan kunjungan ke posyandu. Diagnosa Prioritas 1. Defisiensi Kesehatan Komunitas NOC Status kesehatan komunitas a. Prevalensi program peningkatan kesehatan b. Standart kesehatan komunitas untuk ukuran dan evaluasi kesehatan ditetapkan NIC Pengembangan kesehatan komunitas a. Berika kesempatan berpaertisipasi bagi semua segmen komunitas b. Identifikasi bersama komunitas mengenai masalah, kekuatan, dan priotritas kesehatan c. Kembangkan strategi untuk mengelola konflik Pengembangan program a. Bantu kelompok atau masyarakat dan mengidentifikasi keburtuhan atau masalah kesehatan yang signifikan b. Prioritas kesehatan kebutuhan terhadap masyarakat yang diidentifikasi c. Rencanakan evaluasi program 2. Syndorme Lansia Lemah NOC a. Merasa nyaman dengan system pendukung yang ada, seperti anak-anak, teman- teman dari agak puas sampai puas NIC a. Tentukan terhadap resiko keamanan pada diri sendiri atau orang lain b. Bantu melakukan perawatan diri sesuai kebutuhan c. Monitor status fisik lansia 3. Resiko Kontaminasi NOC Kontrl resikoa a. Mencari informais resiko kesehatan b. Mengembangkan strategi yang efektif dalanm mengontrol resiko c. Mengenali status kesehatan NIC Management lingkungan komunitas a. Inisiasi skrining resiko kesehatan yang berasal dari lingkungan b. Monitor status resiko kesehatan yang sudah diketahui c. Lakukan program edukasi untuk kelompok berisiko