PENYULUHAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI
MAGISTER PERTANIAN TROPIKA BASAH
JURUSAN AGRIBISNIS
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Penyuluhan Pertanian ini. Sholawat serta salam tak lupa saya haturkan
Tak lupa pula saya haturkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah
membuat tugas ini tentunya masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
Harsoyo
sawah .
di Kecamatan Montasik.
III. Metode
responden
menggunakan kuisioner) :
pencaharian penduduk.
dan evaluasi.
ritual tradisional.
sikap.
B. Data Sekunder :
statistik.
VII. Hasil :
Penyuluh adalah seseorang yang atas nama pemerintah/ lembaga
Kearifan lokal merupakan tata aturan tak tertulis yang menjadi acuan
tumbuhan yang lebih bertujuan pada upaya konservasi alam, (3) tata
pikiran (kognitif) akan tetapi juga baru karena belum dapat diterima
secara luas oleh seluruh warga masyarakat dalam arti sikap (attitude)
dan juga baru dalam pengertian belum diterima, belum dilaksanakan
pertanian.
– 59 tahun adalah 47 %.
penyuluhan pertanian.
Faktor Sosek :
a. Pengakuan (existensi) 84 %
sedang.
Pendidikan dibagi menjadi dua kategori berdasarkan rata-rata
dengan SLTP).
Dari indikator di atas bahwa daerah ini telah banyak petani yang
sawah.
tani padi sawah lebih hemat, sedangkan aspek afektif/ perasaan dan
b. Pengolahan tanah 95 %
c. Benih 82,50 %
i. Pasca panen 95 %
inovasi semakin besar (partisipasi 0,486 n.s, kearifan lokal 0,881 n.s,
luas lahan -0,131 n.s, pendidikan 0,729 n.s). Adapun variabel yang
motivasi serta sikap maka adopsi inovasi padi sawah juga akan
semakin tinggi.
Dari uji regresi Backward diperoleh signifikan 0,000. Signfikan
tersebut lebih kecil dari α yaitu 0,000 < 0,10, keputusanyang diambil
lapangan maka semakin tinggi pula tingkat adopsi inovasi padi sawah
di wilayah tersebut.
lebih kecil dari α yaitu 0,097 < 0,10, keputusan yang diambil adalah
sawah.
lebih kecil dari α yaitu 0,004 < 0,10, keputusan yang diambil adalah
sikap dalam adopsi inovasi padi sawah . Semakin baik sikap petani
baik dimana kerja sama antara tokoh masyarakat serta para penyuluh
di lapangan sudah berlangsung lama, hal ini dapat dilihat dari kerjsa
Basita G. Sugihen
Pang S. Asngari
Djoko Susanto
Siti Aminah
sawah Lebak.
III. Metode
(Gulo, 2000).
Sumatera Selatan.
pemilik.
Pendapatan total rumah tangga dan aset yang dimiliki baik petani
petani pemilik.
D. Data Sekunder :
Statistik deksriftif.
8.70.
VII. Hasil :
umur petani tuna kisma adalah 43 tahun, sedangkan umur petani pemilik
adalah 46 tahun.
Petani tuna kisma maupun pemilik memiliki jumlah anggota keluarga rata-
Lamanya pendidikan formal empat tahun (tidak tamat SD) dan pendidikan
24 tahun.
rendah dan petani pemilik terkategori sedang. Aset yang dimiliki rumah
terkategori tinggi.
sedang.
rendah.
pendamping (X4).
Persamaan struktural yang menunjukkan faktor-faktor yang
R2 = 0,40.............. (persamaan 1)
R2 = 0,40.............. (persamaan 2)
Strategi peningkatan kapasitas rumah tangga petani dalam
MASUKAN
PROSES
Penyuluhan Dengan Pendekatan
Pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam meningkatkan produksi usahatani
Pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam meningkatkan pendapatan rumah
tangga
KELUARAN
DAMPAK
Peningkatan Kualitas SDM Petani
tangga melalui :
a. Perbaikan proses pemberdayaan yang didasarkan pada pendekatan
produksi.
VIII. Saran :
petani.
A. Saleh
III. Metode
menggunakan kuisioner) :
F. Data Sekunder :
Status sosial petani, tergolong cukup baik dengan rataan skor 1,89.
luas dengan rataan skor 1,88. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
Tingkat empati petani tergolong cukup baik dengan rataan skor 2,00.
kehidupan bermasyarakat.
baik tentang kegiatan sosial maupun usaha tani. Dengan rataan skor
1,75.
ber media.
Persepsi petani tentang pembiayaan saluran komunikasi tergolong
baik. Dengan rataan skor 2,50 untuk saluran interpersonal, dan 2,14
baik.
pengumpul.
Hubugan lain yang terlihat sangat nyata (p<0,01) adalah antara tingkat
komunikasi interpersonal.
komunikasi.
begitu juga yang terjadi di Kecamatan Montasik Nanggroe Aceh Darussalam. Hal
tersebut disebabkan oleh berbagai faktor baik faktor alam maupun sumber daya
manusia itu sendiri. Usaha untuk meningkatkan produksi padi oleh pemerintah
Aceh khususnya wilayah Aceh Besar dilakukan oleh Dinas Pertanian maupun
inovasi baru untuk pengelolaan padi sawah secara modern yang dimiliki oleh
penggunaan lahan dan semakin pesatnya perubahan fungsi lahan subur untuk
keperluan non pertanian telah mendorong pemanfaatan lahan raw. Lahan rfawa
Lebak Sumatera Selatan cukup besar dan sudah lama dikenal dan serta dikelola
oleh masyarakat secara tradisional. Petani padi sawah lebak ini umumnya adalah
penduduk lokal yang mengusahakan lahan lebak sebagai pusat kegiatan usahatani
kategori rendah.
Salah satu sentra produksi padi di wilayah Jawa Barat adalah Provinsi
Banten. Kabupaten ini merupakan wilayah kedua yang memiliki produksi padi
petani mampu dan berminat mengakses berbagai saluran dalam mencari atau