Anda di halaman 1dari 50

Measurement

Reporting Verification

INVENTARISASI GRK DAN


MONITORING, PELAPORAN, VERIFIKASI DAN
REGISTRI
Oleh :
Dr. Ir. Joko Prihatno, M.M
Direktur Inventarisasi GRK dan MPV

Direktorat Inventarisasi GRK dan MPV


Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim
PARIS AGREEMENT WORK PROGRAM KE NASIONAL CONTEXTS
1. Mitigation-Nationally Determined
Contribution

8. Compliance 2. Adaptation
Committee

AGENDA PERSIDANGAN
PAWP : modalitas, prosedur, 3. Article 6 of Paris Agreement
7. Global Stocktake dan panduan implementasi (Carbon Market and Non-
Market Mechanism)
Persetujuan Paris

6. Transparency Framework 4. Climate


for Action and Support Finance

5. Technology
NO. HASIL PAWP

6. Transparency Framework for Action and Support (Art 13 APA 1.7): MPG for the transparency
framework for action and support
1.  General:
MPGs: biennial transparency reports (BTR) akan menggantikan BR dan BUR, technical expert review
(TER) akan menggantikan international assessment and review (IAR), dan facilitative, multilateral
consideration of progress (FMCP) akan menggantikan international consultation and analysis (ICA).
Pelaporan dan review National Communication (Natcom) dilakukan setiap 4 tahun sekali, dimulai
dari waktu pelaporan pertama dibawah PA. Negara pihak dapat mensubmit Natcom dan BTR dalam
satu laporan sesuai dengan ketentuan Annex MPGs TF dimana informasi yang tercover sesuai
dengan Dec. 4/CP.5 dan Dec. 17/CP.8 dengan tambahan negara pihak juga harus melaporkan: a)
supplemental chapters on research and systematic observation (RSO) dan pendidikan, training, dan
public awareness; b) additional chapter on adaptation (bila dalam Natcom dan BTRnya tidak
melaporkan adaptasi); c) untuk negara pihak yang Natcom nya di review maka mengikuti panduan
dalam MPGs TF.
Technical annex REDD+ sesuai dengan Dec.14/CP.19 dilaporkan sebagai lampiran/ annex dalam BTR.
Serta memutuskan bahwa technical analysis untuk REDD+ akan dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan TER.

NO. HASIL PAWP

6. Transparency Framework for Action and Support (Art 13 APA 1.7): MPG for the transparency
framework for action and support

2.  Overarching Elements: CMA Decision: para 4 tentang pelaporan National Inventory
Report (NIR) ditext ditulis untuk Each Party. Namun ada fleksibilitas bagi negara
berkembang dapat melaporkan NIR dalam Natcom dan BTR sebagai satu kesatuan.
Bagian I Introduction: Chapter D Flexibility pada prinsipnya Indonesia sepakat dengan
negara berkembang lainnya untuk menerapkan flexibility. Namun pandangan Indonesia
sedikit berbeda dengan negara berkembang lain yang menginginkan fleksibilitas tanpa
batas. Indonesia berpandangan bahwa flexibility harus dibatasi untuk mendorong
improvement namun dengan berakhirnya fleksibility tidak menjadikan negara
berkembang tersebut memiliki kewajiban yang sama dengan negara maju.
NO. HASIL PAWP

6. Transparency Framework for Action and Support (Art 13 APA 1.7): MPG for the transparency framework for
action and support (Lanjutan)
3.  National Inventory Report GHG Reporting Guidance:
Negara berkembang tetap diberi fleksibilitas untuk melaporkan NIR sebagai kesatuan dalamBUR dan Natcom, hal ini
berbeda dengan Annex I Parties yang mandatory melaporkan NIR sebagai standalone report (laporan terpisah) ke
UNFCCC. Indonesia juga tidak memiliki keberatan dalam pengaturan sector and gases karena adanya jaminan
fleksibilitas yang secara eksplisit tertuang dalam text MPGs.
Indonesia bisa menerima ITMOs, precursor gases, gas tambahan dan aviation and maritime emission dilakukan di
domestik namun harus ada fleksibility. Indonesia juga menyatakan sepakat terhadap Time series untuk dipertahankan
dalam text.
Khusus untuk ITMOs, kesepakatan tidak diperoleh pada saat COP 24, namun hanya disepakati secara procedural saja.
Sehingga pembahasan detail akan dilakukan pada saat SBSTA 50 di Bonn (May 2019).

4.  Tracking progress NDC: Negara berkembang termasuk Indonesia tidak sepakat untuk isu mitigation co-benefits dan
harvested wood product (HWO) dikarenakan minimnya ketersediaan data. Namun dalam MPGs TF disepakati bahwa
penyampaian informasi ini memungkinkan hanya bila negara berkembang memiliki informasi tersebut (tidak
mandatory).
NO. HASIL PAWP

6. Transparency Framework for Action and Support (Art 13 APA 1.7): MPG for the transparency framework for
action and support (Lanjutan)

5.  Adaptation: disepakati baik oleh negara maju dan negara berkembang bahwa informasi yang dilaporkan sesuai dengan
outcome dari Article 7 Adaptasi dan memastikan bahwa pelaporan dalam BTR dan Natcom sesuai dengan yang
diinformasikan dalam Adaptation Communication.

6.  Support provided and mobilized: disepakati informasi apa saja yang harus disampaikan oleh negara maju dan negara
pihak yang turut memberikan support untuk dilaporkan dalam Natcom dan BTR, yaitu yang terkait dengan capacity
building, technology development and transfer, dan pendanaan.

7.  Support needed and received: disepakati informasi apa saja yang harus disampaikan oleh negara berkembang untuk
dapat memperoleh support dari negara maju dan operating entity dibawah Konvensi (GEF,GCF). Urusan domestik
yang tadinya juga diatur selanjutnya tidak jadi disepakati mengingat urusan domestik merupakan kewenangan
masing-masing negara pihak.
NO. HASIL PAWP

6. Transparency Framework for Action and Support (Art 13 APA 1.7): MPG for the transparency framework for
action and support (Lanjutan)

8.  Technical expert review: disepakati bahwa review akan dilakukan untuk BTR dengan menyesuaikan
kebutuhan dan kemampuan masing-masing negara pihak dalam mengikuti proses review. Untuk negara
maju, proses TER tidak lebih ringan dari yang sudah menjadi kewajibannya. Sedangkan untuk negara
berkembang, diberi fleksibilitas untuk memutuskan bersama-sama antara negara pihak (melalui NFP for
UNFCCC) dengan Sekretariat UNFCCC mengenai tipe review apa yang dapat dilakukan oleh negara
tersebut
9.  FMCP juga masih sesuai dengan posisi Indonesia sebelumnya, namun saat ini muncul perdebatan
apakah FMCP (dan TER) ini nantinya berhubungan dengan compliance atau tidak (Art. 15). Namun pada
akhirnya disepakati bahwa FMCP akan dilakukan setelah TER selesai berproses dan menghasilkan
laporan hasil review yang nantinya menjadi bahan masukan dalam proses FMCP. Pengaturan lebih lanjut
akan dibahas pada SBSTA 50.
10. Tindak Lanjut: memastikan elemen-elemen pelaporan yang diatur dalam MPGs TF dapat disiapkan oleh
Indonesia sebelum 2024. BTR Indonesia yang pertama diperkirakan akan disubmit oleh Indonesia pada
tahun 2026.
NO. HASIL PAWP TINDAK LANJUT

7. Global Stocktake (Art 14 APA 1.7): Matters relating to GST



Equity: equity dan best available science itu mempertimbangkan dari Party- Melakukan peningkatan
driven manner, dalam keseluruhan komponen (informasyion collection; kualitas TACCC dalam
technical assessment dan consideration input) dan thematic area pengukuran IGRK,
Scope: collective progress to achieving its purpose and long term goals pada implementasi NDC melalui aksi
thematic area pada mitigasi termasuk response measure dan economic mitigasi, adaptasi dan support
diversification, adaptasi termasuk loss and damage yg dapat dikurangi dr berdasarkan CTU, agar
adaptasinya, means of implementation dan support serta cross cutting memperbaiki kualitas
manner. pelaporan Indonesia. Indonesia
Governance: GST akan diputuskan oleh CMA pada tahun 2023 dan dilakukan telah submite second BUR
setiap 5 tahun setelah itu; tahun 2018 dan perlu
Sumber informasi: seluruh thematic dan proses telah ditetapkan jenis mempersiapkan pelaporan
sumber informasi maupun sumbernya dari mana dengan prinsip equity Third BUR tahap terakhir
termasuk dari NPs dan observer yang diakreditasi UNFCCC danNatcom tahap terakhir,
Mengundang Parties untuk mempresentasikan NDC nya sebagai outcome berikut profile daptation
informasi dari GST pada special event yg diselenggarakan oleh secretariat communication termasuk
UN. Dan mengakui event terkait dg GST dan implementasi dari outcome GST upaya2 nya sebagai sumber
baik diselenggarakan di dalam maupun di luar UNFCCC. infrmasi untuk GST di tahun
PERANGKAT REGULASI UNTUK IMPLEMENTASI NDC
REGULASI NASIONAL

REGULASI PERANGKAT

Permen LHK 73/2017 SIGN SMART


KEBIJAKAN SATU DATA

Permen LHK 72/2017 MRV System


GRK
Permen LHK 71/2017 SRN PPI

Perdirjen PPI
9/2018 Panel Methodology
Keterkaitan Perangkat dalam Penyediaan Data
Data aksi mitigasi dari
non Pemerintah
PEP (Data aksi mitigasi
dari Pemerintah)

Hasil inventarisasi GRK digunakan


sebagai dasar/referensi dalam menyusun
proyeksi baseline dan selanjutnya
Baseline MRV
merencanakan aksi-aksi mitigasi berikut
potensi reduksi emisinya Untuk mengetahui capaian
MITIGASI aksi Mitigasi Perubahan
Iklim yang akurat,
(Penurunan emisi GRK) transparan, dan dapat
dipertanggungjawabkan

dihitung melalui
sistem IGRK
Diperlukan Sistem Registri
SIGN-SMART
2. 2. NDC INDONESIA :
Emission Reduction Target For Each Sector Category

13
SRN sebagai tool transparansi framework
di tingkat nasional dan Tracking Progress NDC

Kinerja NDC yang dilaporkan


Kinerja NDC harus tidak ada double counting
“MRV – able”

TARGET
29%/ 41%
AKSI
•  MITIGASI
•  ADAPTASI
Sentral aksi Mitigasi dan Adaptasi
ROADMAP NDC serta sumberdaya (finance,
sampai tahun 2030 capacity building, transfer
(dalam proses penyusunan) teknologi) yang dilakukan oleh
Pemerintah dan NPS
IMPLEMENTASI AKSI-AKSI MITIGASI

KLASIFIKASI IMPLEMENTASI AKSI-AKSI MITIGASI


DI INDONESIA

Aksi-aksi mitigasi yang Aksi-aksi yang


capaian penurunan Party dilaksanakan oleh
emisi GRK secara
nasional yang ditujukan
Stakeholder Non Party pemerintah daerah,
voluntary oleh
untuk memenuhi target Stakeholder perusahaan, institusi/
reduksi emisi GRK dalam LSM dll yang capaian
kerangka NDC penurunan emisi GRK
1.  Sektor kehutanan secara nasionalnya tidak
2.  sektor energi disebutkan dalam target
3.  Sektor IPPU NDC.
4.  Sektor pertanian,
5.  Sektor pengolahan limbah
AKSI MITIGASI SEKTOR ENERGY
SUB2SEKTOR(PENYEDIA(ENERGI( SUB2SEKTOR(PENGGUNA(ENERGI(
Building( ACM(
Kelompok( *1 *2 Transportasi(
Power((on2grid ( Migas ((HULU( Industri( (Komersial,( (Agriculture,(
Mitigasi( *3 (Udara,(Laut,(
dan(off(grid)( dan(HILIR)( (8(KBLI )( Perkantoran,( Construction,(
Darat,(KA)(
Perumahan)( Mining)(
Efisiensi( " Peningkatan( " Peningkatan( " Peningkatan( " Peningkatan( " Peningkatan( " Penggunaan(
Energi( kualitas(kegiatan( kualitas(kegiatan( kualitas(kegiatan( kualitas(kegiatan( kualitas(kegiatan( peralatan(
maintenance(&( maintenance(&( maintenance(&( maintenance(&( maintenance(&( pertanian(dan(
repair( repair( repair( repair( repair( konstruksi(yang(
" Retrofit( " Retrofit( " Retrofit( " Modeshift( " Waste(Heat(Boiler( hemat(energi((
" Pemasangan( " Revamping( " Revamping( " KRL,(MRT(Busway( (WHB)( " Penggunaan(
Pembangkit(baru( " Waste(Heat( " Waste(Heat( " Mengurangi( " Cogeneration( peralatan((
dg(teknologi(( Recovery((WHB,( Recovery((misal:( kemacetan(dengan( " Pemasangan( penambangan(dan(
lebih(efisien( Co2generation,(dll)( WHB,( sistem(ganjil(genap( Peralatan(Hemat( pengolahan(produk(
" Waste(heat( " Pemasangan( Cogeneration)( " Pemasangan(ATCS( energi(( tambang(di(area(
recovery( Peralatan(hemat( " Pemasangan( " Pengaturan(jam( " Revamping( tambang(yang(
" Cogeneration(( energi((lampu,(AC,( Peralatan(hemat( operasi(transportasi( " Retrofit( efisien(
" Mengurangi( dll)( energi((lampu,(AC( barang(
susut(jaringan(dll( dll)( " Ecodriving(
Renewable( " Geothermal( ( " Biomass( " Pemanfaatan( " Solar(PV( (
Energy( " Hydro( " Solar(PV( Biofuel( " Solar(Thermal(
" Wind( " Waste(to(Energy( ( " Low(head(micro2
" Solar(PV(( (RDF,(AFR)( hydro((pedesaan)(
" Biomass( ( (
" Waste(to(Energy( (
(PLTSa,(RDF,(LFG( (
Recovery),(dll(
Clean(Coal( Pembangkit(Ultra( ( ( ( ( (
Technology( Super(Critic(
Bahan( Bakar( Pemanfaatan(Gas( ( Fuel%switch(BBM( Fuel%switch(BBM( Bahan(Bakar(Gas( (
Rendah( di(Pembangkit( atau(batubara( dengan(Gas((BBG)(
Karbon( dengan(gas((
Penurunan( ( " Reduksi(gas( ( ( ( (
emisi(fugitive( flaring/venting(
" Pemanfaatan(gas(
flaring/(venting(
" Aplikasi(CCS/CCUS(
(carbon,(capture,(
utilization,(and(
storage)(di(
lapagan(migas(
!
INVENTARISASI GRK: PERMEN 73/2017 DAN SIGN SMART
SIGN Pelaporan Inventarisasi GRK
Sistem Inventory GRK Nasional
(Pasal 7 s/d 12)

Pelaporan dilakukan oleh Penyelenggaran IGRK:


a. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
WHO b. Pemerintah Daerah Provinsi
c. Kementerian dan/atau Lembaga Pemerintah Non Kementerian terkait
d. KLHK selaku National Focal Point untuk Perubahan Iklim
•  Penyelenggara inventarisasi GRK kab/kota melaporkan kepada
penyelenggara provinsi.
HOW! •  Penyelenggara inventarisasi GRK provinsi menyampaikan
laporan kepada Menteri LHK, tembusan Menteri Dalam Negeri
•  Kementerian dan/atau Lembaga Pemerintah Non Kementerian
Koordinator Sub Sektor menyampaikan kepada Kementerian/
Lembaga Koordinator Sektor.
WHEN! Minimal 1 kali dalam setahun •  Koordinator Sektor menyampaikan laporan kepada Menteri LHK

WHAT! •  Muatan isi laporan


•  Format laporan!
SIGN Secara ringkas proses pelaporan inventarisasi dari K/L dan daerah ke KLH, yang
Pengaturan Kelembagaan Inventarisasi GRK Nasional
menggambarkan pendekatan Top Down dan Bottom Up sebagaimana disajikan pada
Gambar 5.2
Sistem Inventory GRK Nasional

Kementrian/ Laporan
Kem-LHK
Kem-LH
Lembaga (K/L) Inventarisasi
GRK
SIGN
Pendekatan
Top Down
Kemdagri
GUBERNUR

Laporan
Inventari BLHD Tingkat
sasi GRK Provinsi
Dinas Tingkat Dinas Tingkat
Provinsi Provinsi

BLHD
Laporan Kab/Kota
Pendekatan
Inventari Buttom up
sasi GRK Dinas Dinas
Kab/Kota Kab/Kota

Data Data Data Data


Aktivitas Aktivitas Aktivitas Aktivitas
Profil Emisi GRK Nasional Tahun 2000-2017 (Tanpa Kehutanan dan Kebakaran Gambut)
National Emissions Contribution (with FOLU and Peat Fire) in 2017
Tingkat Emisi GRK Sektor Energi
Berdasarkan Kegiatan Sub Sektor Tahun 2000 – 2017

Sepanjang kurun waktu Tahun 2000-2017, penggunaan energi pada industri energi (termasuk didalamnya penggunaan
bahan bakar pada pembangkit listrik dan panas, kilang minyak, dan proses batu bara) merupakan penyumbang emisi
terbesar pada sector energi,
MRV: PERMEN 72/2017 DAN PERMEN 71/2017 MELALUI SRN
R
MEASUREMENT, REPORTING, VERIFICATION (MRV)
M
V
Aktifitas Kegiatan MRV

M
Measurement
R V
Verification
Reporting

•  Untuk mengetahui tingkat Melaporkan Memastikan


dan status emisi GRK capaian Aksi kebenaran seluruh
sebelum dan sesudah Mitigasi Perubahan informasi yang di
adanya aksi mitigasi Iklim muat dalam laporan
•  Memantau capaian aksi
mitigasi
SKEMA MRV
Menteri
Laporan dari
Penanggung
Lingkungan Hidup dan Kehutanan
1
Jawab Aksi Menugaskan 2 Rekomendasi
Sistem
Mitigasi
Registri
Dirjen PPI Nasional
(Penanggung Jawab Verikasi
Reassurance Independent
& Sistem Registri)
appointed Expert Team
kembali ke Pengusul

3

Tidak Disetujui

Keterangan :
Dit. PPI : melakukan verifikasi terhadap aksi 1.  Penanggung Jawab Aksi menyampaikan laporan capaian Aksi
mitigasi (Kehutanan, Pertanian, Limbah, Energi Mitigasi kepada Menteri LHK
dan Industri) 2.  Menteri menyampaikan laporan kepada Dirjen PPI selaku
Penanggung Jawab Verifikasi.
4 3.  Dirjen PPI menugaskan Tim MRV Nasional untuk melakukan
Verifikasi capaian Aksi Mitigasi
4.  Tim MRV Nasional i menyampaikan hasil verifikasi kepada Dirjen PPI.
Keputusan 5.  Dirjen PPI menyampaikan rekomendasi kepada Menteri LHK.
5b 5a a.  Persetujuan, jika hasil penilaian sesuai dengan dokumen
Hasil
laporan, capaian.
Tidak Sesuai Verifikasi Aksi Sesuai b.  Penolakan, jika dari penilaian ditemukan ketidaksesuaian hasil
Mitigasi verifikasi.
Struktur Tim
MRV
Dasar Hukum:
SK DIRJEN PPI Nomor : SK.8/PPI-IGAS/2015
Penanggungjawab :
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim

Tugas : bertanggungjawab dalam proses


perencanaan dan pelaksanaan
penyelenggaraan MRV”

Tim Teknis terdiri :


a.  perwakilan unit kerja di
bawah Ditjen PPI
b.  tenaga ahli
MRV AKSI MITIGASI
Measurement Reporting Verification

Permen LHK 72/2017


V a l i d a s i
M R V

TUJUAN MRV AKSI MITIGASI


Mengetahui capaian aksi mitigasi perubahan iklim yang akurat,
transparan, konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan
METODA MRV
Memberikan rambu dalam melakukan M, R dan V, serta
fleksibilitas bagi penanggungjawab aksi mitigasi untuk
menggunakan metodologi spesifik yang telah diakui di tingkat
nasional dan internasional
Penghitungan besaran
Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi
emisi GRK
AKSI MITIGASI Measurement Reporting Verification

Penetapan baseline
Perencanaan
Penghitungan target aksi dan
waktu capaian
PENGUKURAN

Penetapan rencana aksi


Pasal 4

Pemantauan aksi

Pelaksanaan
untuk mendapatkan besaran
Penghitungan besaran emisi
Emisi GRK atau Serapan GRK GRK secara berkala
aktual.

Evaluasi Capaian Aksi


VALIDASI
1.  Dilakukan oleh penanggung jawab aksi
2.  Aktivitas VALIDASI meliputi :
•  Pengecekan rutin dan konsisten atas data yang dikumpulkan agar memiliki integritas, benar dan lengkap;
•  Identifikasi dan mengatasi kesalahan dan kehilangan data;
•  Penggunaan methodology yang sudah disetujui dalam menghitung penurunan emisi GRK;
•  Pengecekan keakurasian data penurunan emisi;
•  Pendugaan ketidakpastian;
•  Penyimpanan data dan informasi serta pelaporan.
•  Dokumentasi dan penyimpanan data dan informasi untuk aksi mitigasi
Frame Work MRV Nasional
No Aksi Mitigasi M R V
1 RAN/ RAD
a.  Bidang Kehutanan dan Limbah Ditjen Terkait KLHK DJPPI

d.  Bidang Lain (ESDM, Sektor (K/L) Terkait DJPPI


Perindustrian, Perhubungan,
Pertanian)

2. REDD+ Penanggungjawab Kegiatan DJPPI/ Pihak Ketiga*

CDM Pengusul Proyek Pihak Ketiga*


JCM Pengusul Proyek Pihak Ketiga*
Voluntary (VCS dll) Pengusul Proyek Pihak Ketiga*
* Pihak Ketiga di bawah Supervisi DJPPI
Measurement Reporting Verification • Metoda site-visit;
• Metoda in-desk review.
Uraian metoda pelaksanaan
verifikasi • Akurasi data;
• Konsistensi data;
Uraian Tingkat Jaminan hasil verifikasi • Transparansi data;
terhadap capaian Aksi Mitigasi Perubahan • Kesesuaian rencana dan
Iklim pelaksanaan aksi.
Verification

Uraian tingkat jaminan kelengkapan • Kelengkapan data dan informasi;


dan kualitas data dan informasi • Kualitas data dan informasi.

Uraian kesimpulan verifikasi terhadap


pernyataan capaian mitigasi oleh
penanggung jawab aksi

Kesimpulan tentang capaian mitigasi yang


terverifikasi
PENILAIAN KUALITAS DATA
Untuk menilai kesesuaian penyataan capaian, dilakukan kuantifikasi melalui pembobotan
terhadap setiap komponen data aktifitas aksi mitigasi.

Nilai ini akan menjadi dasar bobot penerimaan klaim capaian reduksi emisi GRK.
Nilai 1 : jika data aktifitas diperoleh dengan menggunakan asumsi tanpa/kurang referensi/
default
Nilai 2 : jika data aktifitas diperoleh dengan menggunakan asumsi dengan referensi yang
cukup/bersifat spesifik
Nilai 3 : jika
Kategori data aktifitas
penilaian diperoleh dengan
hasil penghitungan menggunakan
tersebut datake
dikelompokkan primer/hasil pengukuran/
dalam 4 (empat)
bersifat spesifik
kelas, yaitu:
ü Nilai 0 – 25 : jelek
ü Nilai 26 – 50 : kurang
ü Nilai 51 – 75 : sedang
ü Nilai 75 – 100 : baik
PELAPORAN – Pasal 5 Measurement Reporting Verification

Sistem Manajerial

Aksi mitigasi yang


•  Penanggung Jawab Aksi wajib dilakukan
menyusun laporan capaian aksi Baseline dan asumsi yang
Mitigasi Perubahan Iklim. digunakan

PELAPORAN
TATA CARA
•  Laporan capaian aksi Mitigasi

(Lampiran)
Perubahan Iklim meliputi data umum Metodologi penghitungan emisi
dan data teknis. GRK
•  Data umum dan data teknis sesuai
Capaian aksi Mitigasi
dengan Peraturan Perundang
Undangan (Permen Penyelenggaraan
SRN) Periode pelaksanaan aksi

Kendala dan Hambatan


Data Klaim dari DJK dan Hasil Verifikasi KLHK
CAPAIAN REDUKSI EMISI GRK (Ton CO2)
NO AKSI MITIGASI 2015 2016 2017
KLAIM VERIFIKASI KLAIM VERIFIKASI KLAIM VERIFIKASI
1 Aksi Mitigasi Sektor Ketenagalistrikan -
- Pembangunan PLTA 69.076,23 69.076,23 74.975,89 74.975,89 325.191,14 325.191,14
- Penggunaan Clean Coal Technology pada Pembangkit
1.937.348,26 1.937.348,26 2.161.952,77 2.161.952,77 1.020.007,31 1.020.007,31
Listrik
- Penggunaan Cogeneration pada Pembangkit Listrik 1.402.872,65 1.402.872,65 1.026.356,36 1.026.356,36 2.022.800,39 2.022.800,39
TOTAL 3.409.297,14 3.409.297,14 3.263.285,02 3.263.285,02 3.367.998,84 3.367.998,84
PERMEN LHK No. 71 TAHUN 2017
Penyelenggaraan SRN PPI

Pelaku
Penyelenggaraan
TUJUAN PENYELENGGARAAN SRN - Pasal 2 Ayat (1) SRN PPI
Pendataan aksi dan sumber daya adaptasi dan mitigasi perubahan
iklim;

Pemberian Jenis Aksi dan


Pengakuan pemerintah atas kontribusi berbagai pihak Apresiasi sumber daya;
terhadap upaya pengendalian perubahan iklim (adaptasi,
mitigasi, pendanaan, teknologi, capacity building);
RUANG LINGKUP
Pasal 2 Ayat (2)

Penyediaan data dan informasi kepada publik tentang aksi


dan sumber daya serta capaiannya; dan

Monitoring, Prosedur
Menghindari penghitungan ganda (double counting) terhadap aksi Evaluasi, dan Penyelenggaraan
dan sumber daya adaptasi dan mitigasi sebagai bagian pengelolaan Pelaporan; dan SRN PPI;
prinsip Clarity, Transparency dan Understanding (CTU).
RANCANG BANGUN MRV DALAM SRN
Permen LHK 70/2017 dan Permen 72/2017
V a l i d a s i
M R V
Permen LHK 71/2017
OUTPUT
SKEMA / PELAKU DATABASE AKSI

Tidak
1.  Pemerintah (Pusat/Daerah) Tidak MIITIGASI:
2.  REDD+
Data aksi mitigasi & reduksi
3.  Pelaku Usaha Ya emisi GRK
4.  Inisiatif Lain VERIFIKASI
1.  Mitigasi (skema MRV) ADAPTASI :
•  Regulasi.
Tidak Ya
Ya 2.  Adaptasi •  Dukungan ilmiah
Input Data&Dokumen Pendukung VALIDASI 3.  Joint AM •  Renc & aksi adaptasi
4.  Keg Terkait lainnya •  Sistem monev
Kesesuaian dan Kelengkapan
•  Sis informasi adaptasi
AKSI : SUMBERDAYA: data dan dokumen
•  Mitigasi (M) •  Pendanaan JAM :
•  Adaptasi (A) •  Capacity Building PROKLIM
•  Joint AM •  Alih Teknologi •  Aksi Adaptasi
•  Keg Terkait •  Tenaga Ahli •  Aksi Mitigasi
lainnya •  Kategori hasil Penilaian

KEG. TERKAIT LAINNYA


DISPLAY DATABASE SUMBERDAYA


• National Communication (NCs) Aksi dan Sumberdaya
• Biennial Update Report (BURs) Adaptasi dan Mitigasi DALAM NEGERI & INTERNASIONAL
INTEGRASI SISTEM Perubahan Iklim •  Pendanaan
•  Peningkatan Kapasitas
PEP Online, SIMPEL,SIINAS, SIPSN, •  Transfer Teknologi
POME, TAGGING PENDANAAN •  Tenaga Ahli
SRN PPI

RANCANGAN INTEGRASI
SKEMATIK PENGGUNAAN
DATA HASIL PENANDAAN
ANGGARAN (TAGGING
PENDANAAN KE DALAM SRN

TAGGING PENDANAAN
Rancangan Integrasi SIMPEL dengan SRN (Draft)
KONDISI EXISTING APLIKASI SIMPEL
Dengan model integrasi
seperti ini diharapkan :
-  User tidak melakukan
registrasi dan login di
aplikasi SRN.
-  User mengisi data Tidak disertai data dan dokumen
detail nama aksi dan pendukung perolehan besaran
besaran penurunan angka penurunan emisi GRK
emisi beserta data Data penurunan emisi sesuai lampiran 5 PERMEN No. 3/ 2014
pendukungnya ke
dalam SRN. MODEL INTEGRASI APLIKASI SIMPEL DAN SRN
-  PPU dapat mengakses
data summary
penurunan emisi yang
dibutuhkan sesuai
dengan Tabel Lampiran
5 Permen 3/2014 yang
Penambahan Menu link SRN pada
telah di isi user pada
aplikasi SRN. aplikasi SIMPEL
Contoh data Aksi Mitigasi dalam PROPER (Data Pembangkit)
HASIL ABSOLUT
No. Nama Perusahaan KEGIATAN PENURUNAN EMISI PARAMETER SATUAN Sektor
PENURUNAN EMISI
Sentralisasi sumber pembangkit energi listrik
1 PT. Adaro Indonesia 141 untuk operasional pemrosesan dan pemuatan 719,40 TonCO2 Energi
batubara di area CPBL

PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro


2 164 GRK 129,00 Ton CO2 eq Energi
Unit Pertambangan Tanjung Enim (PLTMH) Desa Plakat, Semende

PLTBg - Pemanfaatan limbah kelapa sawit


3 PT. Sahabat Mewah dan Makmur 222 - 7.706,98 Ton CO2 energi
sebagai pembangkit listrik tenaga biogas
Penerapan teknologi Pembangkit Listrik
PT. Astra Honda Motor Plant 8
4 569 Tenaga Mikrohidro di 1.592,00 Ton CO2 Energi
Pegangsaan
Masyarakat
PT. Medco E&P Indonesia - Konversi BBM ke BBG untuk Pembangkit
5 802 2.401,90 Ton CO2eq Energi
Lematang Aset Listrik Internal
Pemanfaatan sisa gas proses LPG sebagai
PT. Pertamina EP Asset 1 - Field produk yang dijual kepada PGN untuk
6 855 11.651,71 TonCO2eq Energi
Pangkalan Susu kebutuhan pembangkit listrik dan industri di
Sumatera Utara
Pemasangan mini scrubber untuk optimalisasi
PT. Pertamina EP Asset 27 - Field pemisahan gas dalam rangka pemenuhan
7 1003 1.367,00 Ton CO2/thn Energi
Subang kebutuhan gas sebagai bahan bakar
pembangkit listrik
PT. Pertamina (Persero) RU IV - Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya
8 1303 CO2 eq 648,60 Ton eq. CO2 Energi
Kilang Cilacap (PLTS)
PT. Pertamina (Persero)
Program Pembangkit Listrik Tenaga Arus
9 Marketing Operation Region V 2312 0,38 Ton CO2eq Energi
Laut
TBBM Tanjung Wangi

Sumber : Dokumen Ringkasan Kerja Pengelolaan Lingkungan (DRKPLH) - PROPER


TAHAPAN PENYELENGGARAAN
Sistem Registri Nasional (SRN)
Pengendalian Perubahan Iklim
Insight report
http://ditjenppi.menlhk.go.id/srn 1 April 2018
Alur proses SRN

Pengisian Form Data


Akses ke Sistem : Umum untuk
Pengisian Form Proses Validasi Data
memperoleh Nomor Teknis untuk Proses Verifikasi data
Pendaftaran untuk
Akun setelah mendapat memperoleh Nomor yang telah tervalidasi
memperoleh Nomor
approval dari Registrasi
Pendaftaran
Sekretariat SRN
CONTOH PENGISIAN DATA UMUM DAN TEKNIS
AKSI MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
Sistem Registri Nasional (SRN)
Pengendalian Perubahan Iklim 1 April 2018
http://ditjenppi.menlhk.go.id/srn
DATA UMUM
DATA TEKNIS

diisikan : kondisi peralatan & teknologi, jenis bahan bakar yang digunakan, efisiensi (thermal)
dan intensitas sebelum adanya aksi
diisikan: dengan angka (konsumsi bahan bakar & tipe teknologi) yang digunakan dalam setahun

diisikan : grid nasional / spesific


Daftarkan kegiatan anda sebagai bentuk
kontribusi dalam upaya meningkatkan ketahanan
nasional dan mencegah kenaikan suhu bumi
tidak lebih dari 20C.

TERIMA KASIH
http://ditjenppi.menlhk.go.id/srn/

Anda mungkin juga menyukai