A. PROYEK
1. Pengertian Proyek
Proyek ialah suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk mencapai hasil yang
bersifat khusus pula. Sifat yang serba khusus itu mengakibatkan bilamana sesuatu hasil yang
diinginkan tersebut telah tercapai, maka rangkaian kegiatan itu juga dihentikan, dan dalam jangka
waktu pendek kegiatan semacam itu tidak akan dilakukan lagi. Ini berarti bahwa suatu proyek
bukanlah suatu kegiatan rutin yang dilakukan terus menerus, melainkan hanya menyangkut suatu
jangka waktu tertentu saja. Misalnya proyek penggantian mesin-mesin lama dengan mesin baru
dari sebuah perusahaan tekstil. Proyek ini merupakan suatu kegiatan khusus yang sangat berbeda
dengan kegiatan rutin yang dijalankan, yang berupa memproduksi tekstil dan kemudian
memasarkannya. Proyek ini juga mempunyai tujuan yang bersifat khusus yang bila tujuan khusus
(mengganti mesin) telah tercapai, maka selesailah pula seluruh kegiatan proyek yang
bersangkutan.
• Menurut Subagya dalam Dannyanti (2010) : Proyek adalah suatu pekerjaan yang
memiliki tanda-tanda khusus sebagai berikut, yaitu:
a. Usaha formal yang ditetapkan dalam suatu waktu tertentu, dengan beberapa karakteristik ,
yaitu :
Diawali pada waktu / hari tertentu
Ditetapkan dengan pasti baik tujuan maupun lingkup kerja
Ditetapkan dengan baik hasil / produknya, termasuk kriteria performansi produk
Ditetapkan dengan baik kriteria penyelesaian proyek
Ditetapkan titik akhir atau waktu penyelesaian
b. Tugas yang dapat diukur besarnya dan harus diselesaikan dengan anggaran serta satuan waktu
tertentu, sekali dan tidak berulang
c. Suatu usaha yang mempunyai awal – akhir dan dijalankan untuk memenuhi tujuan yang sudah
ditetapkan dalam biaya, jadwal, dan sasarn kualitas.
2. Tujuan Proyek
Menurut Larson yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2014:3-4), menjelaskan
tujuan utama proyek adalah memuaskan kebutuhan pelanggan. Disamping kemiripan,
karakteristik dari sebuah proyek membantu membedakan proyek tersebut dari yang lainnya dalam
organisasi.
Karakteristik utama proyek adalah:
Penetapan tujuan
Masa hidup yang terdefinisi mulai dari awal hingga akhir
Melibatkan beberapa departemen dan profesional
Melakukan sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya
Waktu, biaya dan kebutuhan yang spesifik.
3. Atribut Proyek
Schwalbe yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2014:4), mendefinisikan
atribut proyek, sebagai berikut:
Proyek memiliki tujuan unik. Proyek merupakan pekerjaan yang tidak sederhana
dan memiliki tujuan spesifik. Produk atau output yang dihasilkan dari proyek harus
didefinisikan secara jelas.
Proyek bersifat sementara. Dalam proyek harus ditentukan waktu awal dan akhir
proyek. Proyek bukan sebuah proses yang berkelanjutan.
Proyek memerlukan alat bantu kontrol. Alat bantu seperti gantt charts atau PERT
charts diperlukan dalam sebuah proyek untuk mengukur dan pengendalian.
Proyek memerlukan sumber daya yang bersifat sementara dan lintas disiplin ilmu.
Proyek membutuhkan sumber daya dari berbagai area atau bidang, yang meliputi
manusia, hardware, software dan aset lain yang bersifat sementara. Tim akan
dinyatakan bubar setelah proyek selesai. Banyak proyek melibatkan departemen
atau instalasi lain dan memerlukan tenaga dari berbagai keahlian yang bisa bekerja
penuh pada posisinya.
Proyek memiliki sponsor utama. Suatu proyek melibatkan pihak-pihak yang
berkepentingan, salah satunya menjadi sponsorship yang menyediakan arahan dan
mendanai proyek.
Proyek memiliki ketidakpastian. Karena proyek memiliki karakteristik khusus, sulit
didefinisikan tujuan secara jelas, mengestimasi waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek, dan biaya yang diperlukan. Faktor-faktor tersebut sering
menjadi penyebab munculnya kendala atau tantangan.
4. Jenis-jenis Proyek
e. Proyek Kapital, Proyek kapital merupakan proyek yang berkaitan dengan penggunaan
dana kapital untuk investasi.
Pengertian Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh
sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara bekerja
sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno, yaitu menagement,
yang artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan. Manajemen dapat juga didefinisikan
sebagai upaya perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif.
Efektif dalam hal ini adalah untuk mencapai tujuan sesuai perencanaan dan efisien untuk
melaksanakan pekerjaan dengan benar dan teroganisir.
Menurut T. Hani Handoko, ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan:
2. George R. Terry
Menurut George Robert Terry, pengertian manajemen adalah sebuah proses yang khas
yang terdiri dari beberapa tindakan; perencanaan, pengorganinasian, menggerakkan, dan
pengawasan.
Semua itu dilakukan untuk menentukan dan mencapai target atau sasaran yang ingin
dicapai dengan memanfaatkan semua sumber daya, termasuk sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya.
3. Henry Fayol
4. Ricky W. Griffin
Efektif berarti tujuan dapat tercapai sesuai rencana, sedangkan efisien artinya tugas
dijalankan dengan benar, teroganisir, dan selesai sesuai jadwal.
3. Lawrence A. Appley
Menurut Lawrence A. Appley, arti manajemen adalah sebuah keahlian yang dimiliki
seseorang atau organisasi untuk menggerakkan orang lain agar mau melakukan sesuatu.
Menurut Oey Liang Lee, pengertian manajemen adalah ilmu atau seni dalam perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengendalian terhadap sumber daya yang ada
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
6. Hilman
Menurut Hilman, pengertian manajemen adalah fungsi untuk mencapai suatu tujuan
melalui perantara kegiatan orang lain serta mengawasi usaha-usaha setiap individu guna mencapai
tujuan yang sama.
7. Dr. Ahuja
8. Renville Siagian
Menurut Renville Siagian, pengertian Manajemen adalah salah satu bidang usaha yang
bergerak di bidang jasa pelayanan yang dikelola oleh tenaga ahli yang terlatih dan berpengalaman.
Menurut Dr. Bennett N.B Silalahi, M.A, pengertian manajemen adalah ilmu perilaku yang
terdiri dari aspek sosial eksak bukan dari tanggungjawab keselamatan serta kesehatan kerja baik
dari sisi perencanaannya.
- Fungsi, disiplin dan tugas yang harus dikerjakan/dilakukan manajer/ profesional dalam
disiplin praktis dalam menjalankan fungsinya dan / atau melaksanakan tugasnya.
- Proses merencanakan, mengorganisasikan , memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota
organisasi dan proses penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi yang telah ditetapkan
- Suatu proses untuk memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai
tujuan tertentu
- Proses yang terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin,
menggerakkan, dan mengendalikan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
- Proses perencanaan, pengorganisasia , penempatan sumberdaya manusia, pengkoordinasian,
dan pengendalian
C. MANAJEMEN PROYEK
1. Definisi Manajemen proyek
Manajemen proyek adalah manajemen yang diterapkan pada suatu proyek untuk mencapai
suatu hasil tertentu, atau, manajemen proyek adalah suatu ilmu dan seni untuk mengadakan
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing),
pengoordinasian (coordinating), dan mengadakan pengawasan (controlling) terhadap orang
dan barang untuk mencapai tujuan tertentu dari suatu proyek. Dengan pengertian tersebut
jelaslah bahwa semua fungsi manajemen harus dipakai untuk mengelola suatu proyek, agar
tujuan yang diinginkan oleh proyek tersebut dapat tercapai dengan lancar. Hal ini disebabkan
karena pada dasarnya di dalam pengelolaan proyek terkandung pula ketiga unsur manajemen
yaitu :
1. ada suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai (tujuan diadakannya proyek
tersebut);
2. ada proses kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu tersebut;
3. ada (memerlukan) bantuan orang dalam proses kegiatan tersebut.
A. Planning (Perencanaan)
Planning adalah proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna mencapai tujuan
dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka pekerjaan
konstruksi, baik yang menjadi tanggung jawab pelaksana (kontraktor) maupun pengawas
(konsultan). Kontraktor maupun konsultan, harus mempunyai konsep planning” yang tepat untuk
mencapai tujuan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang tersedia.
Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya yang tersedia.
Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan yang kongkrit.
Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuan dan sasaran.
B. Organizing (Pengorganisasian)
Koordinasi diagonal :
C. Actuating (Penggerakan)
Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang yang tergabung
dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini
diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan; mengarahkan; dan memberikan
motivasi kepada anggota kelompoknya untuk secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam
menyukseskan manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Berikut ini beberapa metoda mensukseskan “actuating” yang dikemukakan oleh George R. Terry,
yaitu:
D. Controlling (Pengendalian)
Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah dilaksanakan
sesuai dengan rencana. Didalam manajemen proyek jalan atau jembatan, controlling terhadap
pekerjaan kontraktor dilakukan oleh konsultan melalui kontrak supervisi, dimana pelaksanaan
pekerjaan konstruksinya dilakukan oleh kontraktor. Pengawas Umum (General Superintendat)
berkewajiban melakukan Pengendalian (secara berjenjang) terhadap pekerjaan yang dilakukan
oleh staf di bawah kendalinya yaitu Site Administration, Quantity Surveyor, Materials
Superintendant, Construction Engineer, dan Equipment Engineer untuk memastikan masing-
masing staf sudah melakukan tugasnya dalam koridor “jaminan kualitas (quality assurance)”.
Sehingga, tahap-tahap pencapaian sasaran sebagaimana direncanakan dapat dipenuhi.
Kegiatan ini berlaku juga dalam kegiatan internal konsultan supervisi, dalam artian, kepada
pihak luar konsultan supervisi itu bertugas mengawasi kontraktor, selain itu secara internal Site
Engineer juga melakukan controlling terhadap Quantity Engineer dan Quality Engineer. Secara
keseluruhan internal controlling ini dapat mendorong kinerja konsultan supervisi lebih baik di
dalam mengawasi pekerjaan kontraktor.
Ruang lingkup kegiatan controlling mencakup pengawasan atas seluruh aspek pelaksanaan
rencana, antara lain adalah:
Controlling harus bersifat obyektif dan harus dapat menemukan fakta-fakta tentang
pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Rujukan untuk
menilainya adalah memperbandingkan antara rencana dan pelaksanaan, untuk memahami
kemungkinan terjadinya penyimpangan.
Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek Manager
bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar
sesuai dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya selalu bertanggung jawab untuk
selalu berkomunikasi dengan tim, atasan (owner), dan pelanggan (user).
- Biaya
- Mutu
- Waktu
2. Fase Proses Manajemen Proyek Sistem Informasi
Secara bertahap, manajemen proyek sistem informasi bisa dipilah menjadi beberapa fase
proses, yaitu:
Perencanaan dan penyusunan jadwal. adalah tahapan paling penting krn didalamnya
terdapat proses penentuan tugas dan durasinya dan penentuan hubungannya dengan tugas-
tugas lainnya.
Pengelolaan perubahan. selama melaksanakan proyek, sering kali diperlukan penyesuaian
antara rencana dengan kenyataan yang ada.
Publikasi informasi proyek.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Manajemen Proyek Sistem Informasi
- Siklus Hidup Proyek Sistem Informasi
Secara umum, proyek bersifat unik dan mengandung derajat ketidakpastian yang tinggi,
maka suatu proyek biasanya dibagi ke dalam beberapa fase agar dapat dilakukan kontrol yang
lebih baik oleh manajemen. Tiap- tiap akhir suatu fase dalam proyek ditandai dengan adanya
deliverables yang dapat diukur kualitas dan kuantitasnya. Siklus hidup proyek mendefinisikan
suatu awal dan akhir dari proyek sehingga urut-urutan kegiatan dari proyek dapat terlihat dengan
jelas dan teratur. Kadang-kadang beberapa kegiatan dalam suatu proyek dilakukan secara paralel
atau overlapping dan sering diistilahkan sebagai fast tracking.
- Pemangku Kepentingan
Pemangku Kepentingan adalah individu atau organisasi yang secara aktif terlibat di dalam
suatu proyek, atau kepentingan seseorang yang akan terpengaruh baik secara positif ataupun
negatif sebagai akibat dari eksekusi suatu proyek ataupun selesainya suatu proyek. Tim
Manajemen proyek harus mengidentifikasi pemangku kepentingan untuk mengetahui apa saja
kebutuhan dan harapan mereka terhadap suatu proyek yang apabila dipenuhi dapat berpengaruh
terhadap suksesnya suatu proyek. pemangku kepentingan dari setiap proyek dapat meliputi :
Suatu proyek biasanya merupakan bagian dari suatu organisasi yang lebih besar. Struktur
organisasi dari suatu perusahaan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan suatu proyek, karena
tugas dan tanggung jawab dari anggota proyek dalam struktur organisasi yang berbeda adalah tidak
sama. Saat ini terdapat beberapa tipe struktur organisasi yang diterapkan dalam perusahaan,
diantaranya adalah :
Dalam struktur ini tiap bagian dipimpin oleh manager fungsional yang membawahi beberapa
staf. Suatu proyek biasanya diketuai oleh seorang manager fungsional yang anggotanya dapat
diambil dari staf manager fungsional lainnya.
Dalam struktur ini tiap bagian dipimpin oleh Manajer proyek yang langsung membawahi staf-
staf yang menangani langsung suatu proyek.
Beberapa contoh keahlian manajemen yang harus dimiliki oleh pemimpin proyek adalah:
Kepemimpinan
Komunikasi
Negosiasi
Pemecahan Masalah
Mempengaruhi Organisasi
Pemersatu
Pengambil Keputusan
- Pengaruh Sosioekonomi
Faktor ini lebih tergantung kepada faktor eksternal organisasi karena dipengaruhi oleh pihak ketiga
yang tidak dapat dikontrol oleh pelaksana proyek. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah:
Pada era sekarang ini kita banyak menemukan contoh adanya proyek, baik itu proyek skala
kecil maupun besar, proyek komersial maupun pelayanan umum. Pembangunan pelabuhan,
pembangunan bandar udara dan lain-lain disebut proyek, sementara itu kegiatan manusia yang lain
seperti menanam padi, pembayaran gaji bulanan dan pelaksanaan perkuliahan tidak dinamakan
proyek. Apa yang dimaksud dengan proyek? Jawaban dari pertanyaan ini dapat dilihat dari aspek
tujuan, siklus hidup, kompleksitas, keunikan dan konflik sumber daya yang terjadi.
- Tujuan
Suatu proyek biasanya mempunyai suatu aktivitas yang berlangsung dlam waktu tertentu
dengan hasil akhir tertentu. Proyek dapat dibagi dalam sub-sub pekerjaan yang harus diselesaikan
untuk memcapai tujuan proyek secara keseluruhan.
- Kompleksitas
- Keunikan
Suatu proyek mempunyai ciri tersendiri yang berbeda dari apa yang sudah dikerjakan
sebelumnya.
- Tidak permanen
Proyek adalah aktivitas temporer artinya suatu proyek memiliki batasan waktu tertentu
- Ketidakbiasaan
Proyek biasanya menggunakan teknologi baru dan memiliki elemen yang tidak pasti dan
beresiko.
- Siklus Hidup
Selama proses, proyek akan melewati beberapa fase yang disebut siklus hidup proyek
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proyek adalah suatu jenis program
yang disusun secara terperinci sebagai suatu bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dan
didalamnya secara konkrit ditetapkan tujuan dan hasil yang akan dicapai, lokasi jelas, organisasi
pelaksana, biaya dan jadwal waktu serta anggarannya tertuang dalam suatu dokumen.