kemasan fleksibel. Pada mulanya PT. DNP terletak di jalan Selon, Pasar Baru Jakarta
Pusat, bekerja sama dengan PT. Roda Mas pada tahun 1972. PT. DNP yang semula
bernama PT. Dai Nippon Gita Karya Printing ini didirikan dalam rangka penanaman
modal asing sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1967 yang bergerak dalam bidang
percetakan Offset dan Gravure, yang didirikan di Jakarta dengan Akte Notaris R. M.
pertama kali adalah $ 10.000.000,00 dengan perincian PT. DNP Co, Ltd 51 %, Roda
Mas 49 %, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan surat keputusan No.
Tanggal 1 Februari 1972. Kemudian Anggaran Dasar perusahaan yang telah diubah
beberapa kali, terakhir atas dasar salah satu pemegang saham ditetapkan dengan akte
2
bangunan, HGB (Hak Guna Bangunan) dan luas areal 37.000 m . Dengan adanya
usulan dari pemerintah maka berdirilah PT. DNP Indonesia dan sekaligus pindah ke
1
Kawasan Industri Pulo Gadung tanggal 9 Februari 1987, tepatnya di jalan Pulo
Gadung Kav. II Blok H No 2-3 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta sampai
sekarang
pelanggan (make to order) dengan sistem kontrak. Setiap produk yang dipesan oleh
pelanggan PT. DNP Indonesia, selalu dibuatkan kontrak order penjualan yang akan
berlangsung selama jangka waktu yang disepakati. Yang dimaksud dengan sistem
kontrak disini adalah jumlah permintaan barang yang sesuai dengan pesanan sesuai
dengan yang tertera di kontrak order penjualan antara perusahaan dengan pelanggan
sebab jumlah produksinya berbagai macam produk dan dapat mengetahui berapa
banyak pemesanan bahan baku per bulan, tanpa harus menstok bahan baku yang akan
Yang dimaksud dari pelanggan yang tetap adalah pelanggan yang selalu
pelanggan tidak tetap adalah pelanggan yang tidak selalu memperpanjang masa
kontraknya, dalam arti setelah masa kontraknya habis pelanggan tersebut bisa saja
Kemudian dibagi lagi menjadi sub departemen yang dikepalai oleh seorang manager
Dari struktur organisasi yang ada pada PT. DNP Indonesia, terlihat bahwa
berikut :
berikut :
1. Presiden Direktur
meliputi :
2. Direktur
b. Mengelola perusahaan
6. Factory Manager
7. Finance Division
8. SAS Dept
9. Purchasing Dept
12. Expedisi
Jumlah tenaga kerja perusahaan PT. DNP Indonesia sampai saat ini, adalah
berjumlah 2300 orang terdiri dari karyawan yang bekerja di pabrik dan karyawan
yang bekerja di kantor. Untuk karyawan pabrik, terbagi lagi dalam tiga shift jam kerja
dimana untuk yang sistem kerjanya terdiri dari 3 shift. Pembagian shift tersebut dapat
10 Januari 2006
Group 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A M M M L L L S S S L L M M M L L S S L
I I I
B L L S S B S L M M M B L L S S S L M B
U U U
C S S L M R M M L L S R S S L M M M L R
Perusahaan ini menerapkan dua sistem kerja bagi karyawannya, yaitu sistem
kerja per shift dan non shift. Untuk hari kerja, karyawan shift bekerja selama tujuh
hari dalam satu minggu yaitu dari hari Senin sampai dengan hari Minggu. Dengan
pembagian tiap group yang terdiri dari 3 group. Tiap group bekerja 3 hari kerja
dengan 1 sampai 2 hari kerja. Untuk lebih jelasnya dapat lihat pada penjelasan berikut
ini :
1. Untuk operator, kepala pabrik, dan pekerja bagian persiapan bahan baku, dan
pekerja produksi sistem kerjanya termasuk sistem kerja hitungan per shift
dimana setiap hari kerjanya terbagi dalam tiga shift dan setiap shiftnya
diberikan waktu istirahat selama setengah. Untuk lebih jelasnya dapat lihat
GROUP 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3
A L M M M L L S S L S L L M M
I I
B M L L S S S L M B M B M L L
U U
C S S S L M M M L R L R S S S
Sumber : PT. DNP Indonesia.
Tabel 2.2. Tabel Jam Kerja Karyawan Pabrik dengan Sistem Kerja Per Shift
kerjanya termasuk sistem kerja non shift. Waktu kerja mereka dari hari Senin sampai
dengan hari Jumat adalah sama yakni dari jam 08.00-17.00 WIB, dengan waktu
• Untuk karyawan kantor, sistem kerjanya termasuk sistem kerja non shift. Setiap
hari, yaitu dari hari Senin sampai dengan hari Jumat, karyawan bekerja selama
sembilan jam dengan delapan jam kerja efektif dan istirahat selama satu jam.
Waktu kerjanya adalah mulai dari jam 08.00 – 17.00 WIB dengan waktu istirahat
Untuk karyawan kantor, sistem penggajian disesuaikan dengan tugas dan jabatan
masing-masing. Semakin tinggi tingkat jabatannya maka gaji yang akan diperoleh
semakin besar pula karena tanggung jawab yang harus mereka jalankan semakin
besar. Selain itu juga disesuaikan dengan ketetapan undang-undang tenaga kerja
yang berlaku yakni sesuai dengan UMR ( Upah Minimum Regional ). Periode
Untuk karyawan pabrik, sistem penggajian juga disesuaikan dengan tugas dan
pabrik baik per shift maupun non shift akan diberikan setiap minggunya. Gaji
Bahan baku yang digunakan di perusahaan ini adalah biji plastik yang
tergantung dari kekerasan atau kelenturan produk plastik yang dibutuhkan oleh
pelanggan.
Jenis bahan baku plastik yang digunakan oleh perusahaan, jika dilihat dari
yang sangat tinggi karena bahan baku ini merupakan bahan baku yang
murni atau asli tanpa adanya campuran zat atau bahan lainnya. bahan
Untuk jenis bahan baku yang dilihat dari segi kualitasnya akan digunakan
harga jual yang murah untuk satu unit produk, maka jenis bahan baku yang
digunakan bisa saja bahan baku yang berkualitas rendah dengan biaya bahan yang
murah.
Jenis bahan baku plastik yang biasanya digunakan oleh perusahaan adalah :
1. Polypropylene (PP)
Polypropylene atau sering juga disebut PP, adalah bahan plastik yang mempunyai
High Density Polyethylene atau sering juga disebut HDP atau HD, adalah bahan
plastik yang mempunyai sifat lunak dan mempunyai kelenturan yang sangat
Low Density Polyethylene atau sering juga disebut LDP atau LD, adalah bahan
plastik yang mempunyai sifat lunak tetapi tidak mempunyai kelenturan yang
Techno ABS atau sering juga disebut ABS, adalah bahan plastik yang mempunyai
sifat keras, lentur dan mempunyai kelebihan dapat dinikel atau dikrom.
HIP Polystyrene atau sering juga disebut HIP, adalah bahan plastik yang
Polystyrene tipe HI – 810 atau sering juga disebut HP, adalah bahan plastik yang
mempunyai sifat keras dan agak lentur tetapi tidak selentur Polypropylene dan
Polystyrene tipe GP – 710 E atau sering juga disebut PS, adalah bahan plastik
yang mempunyai sifat keras tetapi tidak lentur dengan kata lain produk yang
8. Nylon
Nylon adalah bahan plastik yang mempunyai sifat sangat keras, agak lentur tetapi
1. Tinta
Tinta akan digunakan oleh perusahaan untuk memberikan warna kepada plastik
yang akan dicetak. Sehingga menghasilkan warna yang sesuai dengan permintaan
pelanggan. Warna tinta yang diperlukan ada beberapa macam warna antara lain :
merah, kuning, biru, hijau, putih, hitam, dll. Warna tinta yang diperlukan oleh
mesin Gravure ini pun disesuainkan dengan kegunaan dan cetakan warna yang
2. Roll Gulungan
Roll gulungan digunakan sebagai tempat untuk menaruh produk yang baru selesai
diproduksi dari mesin. Dengan cara menggulungkan setiap plastik yang telah
dicetak dan dikeringkan. Sehingga produk plastik yang telah digulung tidak
3. Kantong Plastik
Kantong plastik ini berukuran panjang dan lebar sehingga dapat membungkus roll
PT. Dai Nippon Printing Indonesia mempunyai mesin Gravure lebih dari 10
mesin dalam menjalankan bisnisnya. Mesin gravure adalah mesin cetak yang khusus
digunakan untuk mencetak plastik, mempunyai bentuk ukuran yang bervariasi dari
yang terkecil sampai terbesar. Besar kesilnya produk cetakan plastik tergantung dari
pesanan konsumen yang memesan. Mesin Gravure akan terus dijalankan tanpa henti
selama 24 jam nonstop. Berhenti jika terjadi penggantian silinder cetak, tinta, dan
dari plastik yang di cetak. Sehingga jumlah silinder yang digunakannya pun berbeda
dihasilkan perusahaan tidak semuanya dapat dicetak di setiap mesin karena ada
perbedaan besar-kecilnya moulding, cepat atau lambatnya proses pendinginan, dan
suhu pemanasan bahan baku plastik.. Mesin injection moulding akan dijalankan terus
Perusahaan memiliki empat mesin Frais dan delapan mesin Bubut. Kedua
mesin ini digunakan untuk membuat cetakan (moulding). Jika saat pemesanan produk
oleh pelanggan, perusahaan tidak memiliki cetakan yang sesuai dengan bentuk
produk yang dipesan dan pelanggan juga tidak memiliki cetakan sendiri, maka
perusahaan akan membuat cetakannya. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat
cetakan adalah baja. Setiap mesin frais atau mesin bubut dijalankan, membutuhkan
listrik sebesar 3 Ampere. Mesin ini digunakan juga untuk membuat silinder cetak.
Sehingga jika ada silinder yang rusak maka bisa langsung diperbaiki.
Perusahaan memiliki satu mesin Blower pada setiap mesin Gravure yang
digunakan untuk :
• Mengeringkan bahan plastik kemasan yang telah dicetak sehingga tinta yang
• Memanaskan plastik agar mudah rekat antara plastik yang satu dengan plastik
yang lain.
2.7.5. Mesin Offset
Gravure, mesin offset lebih sederhana dibandingkan dengan mesin Gravure. Mesin
offset lebih kepada pembuatan yang mengandung unsur kertas dan tinta. Dalam cara
proses pengerjaannya pun tidak sesulit dari mesin Gravure. Kesamaannya adalah
Digunakan untuk memotong dan mengkikis benda yang cukup panjang dan
lebar. Sehingga fungsinya lebih banyak unuk memotong silinder yang terlalu panjang
Mesin ini digunakan untuk menghancurkan produk gagal yang tidak digunakan
kembali untuk dijual. Kebijakan yang berlaku di PT. Dai Nippon Printing Indonesia
adalah setiap produk yang gagal cetak, atau terdapat kesalaha dalam pencetakan maka
Perusahaan ini masih belum memiliki jadwal maintenance yang rutin. Setiap
hari, semua mesin yang telah selesai digunakan dibersihkan. Oleh karena itu, setiap
mesin gravure mau digunakan untuk proses produksi akan dibersihkan dulu setiap
komponennya. Caranya adalah denganmenyedot setiap debu dan mengelap setiap oli
dan tinta yang keluar dari jalur. Waktu yang diperlukan untuk melakukan
untuk menghilangkan debu di semua mesin. Jika terdapat oli di mesin maka akan
dilap dengan kain. Untuk pergantian oli mesin akan dilakukan satu bulan sekali,
setiap hari Minggu oleh pekerja bagian maintenance, agar tidak mengganggu
jalannya proses produksi. Selain itu, juga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak
diinginkan.
Pekerja maintenance yang masuk di hari Minggu akan dibayar sesuai dengan
upah yang biasanya diterima di hari biasa (upah per jam) dikalikan dengan jumlah
jam kerjanya di hari Minggu, misalnya pekerja melakukan perawatan mesin dan
adalah :
Jadi 1 jam kerja = Rp. 40.000 / 8 jam = Rp. 5.000 per jam,
maka 5 jam kerja = Rp. 5000 X 5 jam = Rp. 25.000
Jadi upah yang akan diterima oleh pekerja maintenance untuk 5 jam kerja di hari
Bahan plastik yang sudah tergulung dengan baik dan mempunyai ketebalan
yang sesuai dengan permintaan maka distel untuk di proses lebih lanjut diawal
mesin gravure. Penyetelan ini harus sesuai dengan prosedur. Dari lebar,
sesuai dengan yang diharapkan (seperti : produk cacat, dan lain-lain) maka
dilakukan pengecekan apakah cetakan mesin sudah benar atau belum, silinder
cetak sudah sesuai dengan derajat cetak, tinta terisi dengan baik, roll berjalan
dengan baik.
3. Proses pencetakan
akan mulai mencetak produk sesuai dengan bentuk cetakannya. Dalam waktu
4. Inspeksi
Produk yang baru keluar dari mesin Gravure akan dilakukan pemeriksaan
secara kasat mata oleh operator dan secara otomatis oleh mesin inspeksi,
apakah ada yang cacat atau tidak. Sedangkan untuk produk yang sifat
panasnya tinggi (panasnya susah turun) maka setelah keluar dari mesin
dipasang sebelumnya.
5. Pembersihan tinta
Untuk produk plastik biasanya terdapat sedikit sisa-sisa tinta yang menempel
pada silinder atau komponen lain, sehingga perlu dibersihkan oleh pekerja
6. Pengepakan
Apabila pembersihan telah selesai, maka produk plastik tersebut akan
plastik.
diperlukan agar dapat lebih memahami mengenai kondisi pekerja dan kondisi pada
saat produksi. Kondisi dan lingkungan tempat kerja pada PT. Dai Nippon Printing
1. Luas keseluruhan pabrik adalah ± 5000 m². Gedung terdiri dari 2 lantai yaitu
lantai bawah untuk mesin produksi berat dan lantai atas untuk mesin produksi
ringan. Dilihat dari kegunaan dan fungsi masing-masing lantai. Lantai atas
2. Luas lantai produksi perusahaan luas, dengan pembagiaan menurut area fungsi
3. Di lantai produksi terdapat tempat khusus untuk menaruh produk jadi, sehingga
sedang tidak digunakan sehingga cetakan yang tidak digunakan dapat tersusun
oleh mesin gravure sehingga operator yang ada di lantai produksi hanya
mengambil plastik bahan baku lalu memasukkan dan menyeting ke dalam mesin
gravure. Setelah bahan plastik masuk, mesin akan memproses bahan plastik
tersebut. Setelah jadi, produk plastik tersebut akan digulung ke roll
6. Temperatur ruang kerja tidak terlalu panas, hal ini dikarenakan pada lantai
produksi.
7. Jika ditinjau dari segi kebisingannya, ruang kerja perusahaan ini dikatakan tidak
terlalu bising, walaupun pada saat melakukan produksi. Suara yang berasal dari
mesin gravure tidak terlalu bising sehingga tidak mengganggu para pekerja.
8. Jika ditinjau dari segi keselamatan kerja, pada perusahaan ini tidak disediakan
sebuah poliklinik namun tersedia kotak P3K, dimana dapat digunakan sebagai
JAMSOSTEK kepada karyawannya sehingga terjamin para pekerja baik dari segi
kualitas produk sehingga produk bukan hanya diinspeksi secara kasat mata saja,
namun diinspeksi menggunakan alat bantu sigmat yang bekerja secara otomatis
memeriksa bahan jadi produk plastik kemasan tersebut. Dalam melakukan inspeksi.
Sigmat yang digunakan memiliki ketelitian hingga 0.01 mm. Umumnya inspeksi
produk jadi dilakukan oleh operator dan pekerja bagian pembersihan scrap. Oleh
karena itu, produk yang hanya diinspeksi sekali saja kecuali terdapat cacat produk,
kemasan tersebut akan disotir, penyotiran dilakukan untuk memisahkan produk yang
gagal dan jadi. Produk yang gagal tersebut akan dipisahkan dan dibuang. Produk
antara produk yang cacat dan tidak cacat (sesuai spesifikasi). Oleh karena itu, produk
yang diberikan kepada pekerja pembersihan scrap mungkin saja masih terdapat
produk yang cacat namun kebanyakan jenis cacat di bagian ini adalah produk tidak
sesuai spesifikasi sebab untuk jenis cacat seperti produk rapuh atau produk tidak