Anda di halaman 1dari 6

Jurusan Arsitektur

FTSP – Universitas Trisakti

TUGAS PERANCANGAN ARSITEKTUR 7


Semester Ganjil 2019/2020
(6 sks)

PERANCANGAN KAWASAN REKLAMASI


Pulau D - Jakarta Utara

Tim Dosen PA 7:
Prof. Dr.-Ing. Dedes Nur Gandarum, MSA.
Dr. Ir. Ady Thahir, MA.
Dr. M.I Ririek Winandari, ST.MT.
Dr. Ir. A. Hadi Prabowo, MT
Dr.-Ing. Oka Sindhu P., MSA
Dr. Ir. Nurhikmah Budi Hartanti, MT.
Ir. Dwi Rosnarti, MT.
Ir. Moh. Ali Topan, MSP.

I. LATAR BELAKANG

Reklamasi merupakan salah satu alternatif solusi terhadap kebutuhan lahan dikota besar yang memiliki
tingkat pertumbuhan dan perkembangan tinggi, khususnya pada kota-kota besar yang berhubungan
langsung dengan pantai. Meskipun masih mengundang kontroversi, beberapa rencana pengembangan
pulau reklamasi di Jakarta ternyata beberapa pulau reklamasi diantaranya sudah mulai dilakukan
pekerjaan pembangunan fisiknya. Dari rencana pengembangan 17 pulau reklamasi di pantai utara Jakarta,
baru 3 (tiga) pulau reklamasi yang sudah memperoleh ijin yaitu pulau C, D dan G (Peta 1), serta masih
menjadi perdebatan di MA adalah pulau H.

Pulau Reklamasi D atau yang saat ini telah diresmikan bernama Pulau Maju (pada awalnya diusulkan
bernama Golf Island) memiliki luas sekitar 312 Ha, dengan rencana tata guna lahan sebagai kawasan multi
fungsi (mixed use) dan kawasan ruang terbuka hijau (Peta 2).

Untuk mewujudkan pulau reklamasi yang memenuhi kebutuhan sosial, manusiawi dan layak huni (livable);
mampu menjadi generator kegiatan ekonomi dan bisnis (viable), serta berimbang (equitable), maka
dibutuhkan adanya suatu rancangan yang dapat mewadahi kebutuhan tersebut secara kreatif, sekaligus
memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku dan kriteria sebagai rancangan yang baik sesuai dengan
perkembangan teori perancangan kota atau perancangan kawasan mutahir.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka perancangan kota atau kawasan baru harus
mengakomodasi keberadaan perkembangan teknologi tersebut, sehingga dapat menjadi Kota Cerdas
(smart city). Meskipun demikian perancangan kota atau kawasan baru, juga harus mempertimbangkan
dimensi ruang dan waktu, masa lalu, masa kini dan masa mendatang. Oleh sebab itu perancangan kota
atau kawasan baru harus tetap mempertimbangkan aspek sejarah dan budaya (cultural historic) kota-kota
di Indonesia, serta proyeksi kebutuhan masa depan.

Untuk memanfaatkan Pulau Maju atau Pulau D hasil Reklamasi tersebut, mahasiswa peserta PA 7 diminta
untuk merancang kawasan tersebut.

II. TUGAS

1. Membuat perancangan atau penelitian pada pulau D hasil reklamasi atau Pulau Maju (Peta 2),
pantai utara Jakarta untuk kegiatan fungsi campuran (mixed use), dengan memperhatikan prinsip
pembangunan berkelanjutan, serta potensi lokasi yang ada di pulau reklamasi tersebut
(waterfront).
2. Lingkup/cakupan wilayah perancangan sebagai tugas kelompok kurang lebih seluas 25 Ha.
Sedangkan luas lokasi untuk tugas individu disesuaikan dengan hasil tugas kelompok, seluas
kurang lebih 1 Ha dengan fungsi sesuai pembagian dalam tugas kelompok.
3. Penataan menggunakan pendekatan atau tema-tema yang sesuai dengan karakteristik kawasan
atau pendekatan yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable
development)
4. Tugas dapat dilakukan dengan memilih penguatan praktek rancangan atau penguatan penelitian
kawasan.

Penyelesaian tugas harus mempertimbangkan isu-isu sebagai berikut :


1. Mentaati peraturan dan perundangan yang berlaku pada wilayah perancangan
2. Penggunaan pendekatan sustainable development yang meliputi aspek lingkungan, sosial dan
ekonomi. Dengan demikian kawasan harus dirancang mengikuti prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan (dapat memilih satu atau lebih atribut sustainable development yang relevan pada
berdasarkan hasil analisis) serta prinsip-prinsip Kota Cerdas (smart city)
3. Pembangunan untuk memenuhi kebutuhan dimasa akan datang namun tetap
mempertimbangkan kearifan lokal (local wisdom).
4. Isu-isu lainnya berdasarkan data dan informasi terkini

II.1 Alur Praktek Rancang Kawasan

II.1.1 Soal :
Merancang pulau D (Pulau Maju) hasil reklamasi pantai utara Jakarta dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Penggunaan lahan untuk fungsi campuran (perdagangan, jasa, perumahan, perkantoran, dll),
pada wilayah seluas kurang lebih 25 Ha yang ditentukan berdasarkan analisis potensi kawasan,
kebutuhan serta peluang pengembangan dengan mempertimbangkan peraturan yang ada ,
b. Intensitas penggunaan lahan, tata bangunan, dan Ruang Terbuka Hijau, sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dalam Rencana Tata Ruang.
c. Struktur kawasan yang menjadi lingkup perancangan sesuai yang telah ditetapkan (Peta 2),
sedangkan detail rancangan dapat dilakukan sesuai analisis kelompok dan analisis setiap individu,
dengan ketentuan sesuai yang berlaku dalam Rencana Tata Ruang. Rancangan sirkulasi jalan
lingkungan dan jalur pejalan kaki dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan dan analisis masing-
masing kelompok dan individu.

II.1.2 Lingkup dan Produk Perancangan :


a. Tugas Kelompok :
i. Laporan data, analisis dan konsep perancangan, skematik rancangan kawasan
ii. Gambar rencana umum atau master plan (penggunaan dan intensitas penggunaan lahan,
sirkulasi dan sistem penghubung, ruang terbuka dan RTH, psu kawasan, tata bangunan,
sistem infrastruktur kawasan)
iii. Maket kawasan
b. Tugas Individu :
i. Laporan data, analisis dan konsep perancangan, skematik rancangan blok
ii. Gambar rencana detail (street furniture, façade, skematik dan detail psu, vegetasi/tata
hijau, tata informasi/signage).
iii. Portofolio rancangan individu digabung dalam bundel kelompok.

II.2 Alur Praktek Penelitian

II.2.1 Soal
Melakukan penelitian di kawasan pulau D hasil reklamasi pantai utara Jakarta mengenai satu atau lebih
elemen-elemen sebagai berikut :
a. Eleman kawasan :
1) Pola dan Intensitas Penggunaan Lahan
2) Sirkulasi dan sistem pengubung serta parkir
3) Jalur Pejalan kaki
4) Tata bangunan
5) Ruang terbuka dan sistem tata hijau
6) Prasarana, sarana dan utilitas
7) Tata informasi
b. Elemen blok :
1) façade bangunan
2) bentuk/massa bangunan,
3) street furniture,
4) elemen ruang public,
5) tata informasi,
6) vegetasi
c. Elemen kawasan dan blok :
a. Kawasan harus dirancang mengikuti prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (dapat memilih
satu atau lebih atribut sustainable development yang relevan pada berdasarkan hasil analisis)
b. Perancangan mempertimbangkan local wisdom dan berorientasi pada masa akan datang
III. KETENTUAN PENILAIAN

3.1 Peserta Tidak Boleh Mengikuti UAS dan langsung mendapatkan nilai E, apabila:
1. Tidak mengumpulkan/terlambat mengumpulkan tugas (dibuktikan dengan tanda terima).
2. Tidak ada salah satu gambar/bagian laporan dengan kelengkapan informasi yang informatif.
3. Kehadiran di hari Studio PA7 selama satu semester kurang dari 70% (absensi).
4. Tidak melakukan asistensi minimal 10x (dibuktikan dengan buku/kertas asistensi).
5. Melakukan tindakan pelanggaran seperti: memalsukan tandatangan pembimbing,
memasukkan gambar tambahan di dalam berkas tugas yang sudah dikumpulkan, menampilkan
gambar yang bukan karyanya di dalam berkas tugas.

3.2 Peserta akan Mendapatkan Pengurangan Nilai, apabila:


Tidak membuat/menampilkan:
- Laporan data, analisis dan konsep perancangan, skematik kawasan.
- Gambar rencana umum (penggunaan lahan, sirkulasi dan sistem penghubung, RTH dan public
space, PSU kawasan, tata bangunan, dsb.)
- Produk tidak mengikuti ketentuan tugas atau tidak sesuai dengan soal.
Besarnya pengurangan nilai adalah 5 poin dari nilai UAS per 1 kekurangan informasi tsb. (contoh: Bila
nilai UAS 60 dan tdk mengumpulkan skematik kawasan, maka menjadi 55)

PENYAJIAN
- Cover dan kop mengikuti standar yang ditentukan (menyusul)
- Ukuran format kertas gambar ukuran A2 putih, bukan kalkir
- Penyajian gambar menggunakan tinta/printing, bukan pensil

PENILAIAN
Proses 15% (pembimbing)
Tugas 40% (tim pembimbing+dosen)
UTS 15% (dosen)
UAS 30% (tim pembimbing+dosen), presentasi
LAMPIRAN

Peta 1 Rencana Reklamasi Pantai Utara DKI Jakarta

Peta 2 Tata Guna Lahan Pulau Maju

LOKASI PERANCANGAN
Luas 100 Ha
Fungsi MIXED USE
Contoh Hasil Rancangan Master Plan

Anda mungkin juga menyukai