S U B D I T P E N YA K I T J A N T U N G D A N P E M B U L U H D A R A H
D I R E K T O R AT P 2 P T M
D I T J E N P E N C E G A H A N D A N P E N G E N D A L I A N P E N YA K I T
Disampaikan pada WORKSHOP Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi, Bali, 25-27 April 2018
Prevalensi Tekanan Darah Tinggi
pada Usia 18+ tahun
30 25,8%
20
12,9%
9,5%
10 7,2%
3,9%
0,4% 0,7%
0
pengukuran * diagnosis nakes ** minum obat
4,192,407,913,032
3,782,704,075,340
2,841,128,988,927
90-95 % HT 5-10 %
esensial HT Sekunder
Sebab tdk diketahui Peny. lain
Pelaksanaan Program
Pengorganisasian
Monitoring Evaluasi
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Dinas Kesehatan
Prov/Kab/Kota:
Perencanaan program P2 Hipertensi
PELAKSANAAN PROGRAM
MASYARAKAT
Konseling :
Tempat Kerja
Monitoring : • Stop merokok
• Obesitas • Diet,
• Hipertensi • Stress Berisiko
• Hiperglikemi • Self Care
KBIH • Hiperkolesterol • CERDIK
• PATUH
Rujuk ke FKTP
PO Bus /Terminal
Rujukan dari
Posbindu
PTM/UKBM
Program
FKTP lainnya Indonesia
Sehat
dengan PK
DETEKSI
DINI FR
PERKESMAS SPM
(PHN) dan Kab/Kota
Pengukuran
TD
PROLANIS PANDU
(BPJS) PTM
UKS (CERDIK)
PIS PK
INDIKATOR DO
INDIKATOR
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak: Penderita hipertensi yang berobat sesuai aturan: (ART > 15 tahun )
a. Pernah didiagnosis menderita hipertensi :
1 Keluarga mengikuti KB 1. Ya 2. Tidak
b. Meminum obat hipertensi secara teratur:
2 Ibu bersalin di faskes 1. Ya 2. Tidak
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Hasil pengukuran tekanan darah : Normal dan tekanan darah
tinggi
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Jika (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “ya” Y Jika
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan (a) jawabannya “ya” dan (b) jawabannya “tidak” T Jika
(a) jawabannya “ya” maka tidak perlu dilakukan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular: pengukuran tekanan darah
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar Jika (a) jawabannya “tidak” maka dilakukan pengukuran
tekanan darah
7 Penderita hipertensi berobat teratur
Jika (a) jawabannya “tidak” dan hasil pengukuran normal
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan N
C Perilaku dan kesehatan lingkungan: Jika (a) jawabannya “tidak” dan hasil pengukuran darah
tinggi T
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
14
DEFINISI OPERASIONAL
NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
Penderita
berdasar pengukuran adalah penderita tekanan darah
7 hipertensi berobat
tinggi (hipertensi), ia berobat sesuai dengan petunjuk
teratur
dokter/petugas kesehatan.
Penderita
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
gangguan jiwa
8 menderita gangguan jiwa berat, penderita tersebut
berat tidak
tidak ditelantarkan dan/atau dipasung.
ditelantarkan
1. Pelayanan Antenatal
2. Pelayanan persalinan
3. Pelayanan Kesehatan BBL
4. Pelayanan Kesehatan Balita
5. Skrining kesehatan pada usia pendidikan dasar
6. Skrining kesehatan usia 15-59 tahun
7. Skrining kesehatan usia >60 tahun
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita DM
10. Pelayanan kesehatan ODGJ
11. Pelayanan TB sesuai standar
12. Pemeriksaan HIV untuk orang berisiko
PERNYATAAN STANDAR
Setiap penderita hipertensi usia 15 tahun ke Pelayanan hipertensi sesuai standar meliputi:
atas mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai Pemeriksaan dan monitoring tekanan darah
standar.
Edukasi untuk perubahan gaya hidup (diet
seimbang, istirahat yang cukup, aktivitas fisik,
dan kelola stress)
Pemerintah Kab/Kota mempunyai kewajiban Pengelolaan farmakologis
untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai
standar kepada seluruh penderita hipertensi
sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah
kerjanya
Pelayanan kesehatan berstandar ini
dilakukan untuk mempertahankan
tekanan darah pada <140/90 mmHg
dan untuk mencegah terjadinya
komplikasi jantung, stroke, diabetes
melitus dan penyakit ginjal kronis.
Prevalensi kasus hipertensi di Kab/Kota “H” adalah 25,61%
berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar, dan jumlah penduduk usia
15 tahun ke atas di Kab/Kota “H” pada tahun 2015 adalah 2,3 juta orang.
Jumlah estimasi penderita hipertensi yang berumur 15 tahun ke atas di Kab/Kota “H” tahun 2015
adalah (25,61 x 2,3 juta)/100= 589.030 penderita hipertensi.
Jumlah penderita hipertensi yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar 345.000.
Jadi % penderita hipertensi yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar adalah:
= (345.000/589.030) x 100 %
= 58,57 %
provkab * Hipertensi menurut hasil pengukuran * Provinsi Crosstabulation
% within provkab
Hipertensi menurut hasil pengukuran
Provinsi Ya Tidak Total
DI Aceh provkab Simeulue 18.7% 81.3% 100.0%
Aceh Singkil 28.7% 71.3% 100.0%
Aceh Selatan 20.5% 79.5% 100.0%
Aceh Tenggara 16.7% 83.3% 100.0%
Aceh Timur 17.9% 82.1% 100.0%
Aceh Tengah 24.4% 75.6% 100.0%
Aceh Barat 15.3% 84.7% 100.0%
Aceh Besar 18.5% 81.5% 100.0%
Pidie 26.4% 73.6% 100.0%
Bireuen 21.2% 78.8% 100.0%
Aceh Utara 23.7% 76.3% 100.0%
Aceh Barat Daya 22.1% 77.9% 100.0%
Gayo Lues 28.8% 71.2% 100.0%
Aceh Tamiang 17.3% 82.7% 100.0%
Nagan Raya 26.7% 73.3% 100.0%
Aceh Jaya 18.2% 81.8% 100.0%
Bener Meriah 35.4% 64.6% 100.0%
Pidie Jaya 17.4% 82.6% 100.0%
Kota Banda Aceh 18.5% 81.5% 100.0%
Kota Sabang 19.8% 80.2% 100.0%
Kota Langsa 21.4% 78.6% 100.0%
Kota Lhokseumawe 21.5% 78.5% 100.0%
Kota Subulussalam 26.3% 73.7% 100.0%
Total 21.5% 78.5% 100.0%
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
PUSKESMAS
UKBM
KELUARGA
Melakukan upaya
rehabilitatif dan paliatif
terbatas
Teknik Penghitungan Biaya
LANGKAH KEGIATAN VARIABEL KOMPONEN VOLUME
Petugas
Penderita Data Jumlah
Hipertensi Penderita Hipertensi
yang dirujuk
5. Pelatihan teknis pelayanan terpadu PTM
(PANDU PTM) bagi petugas kesehatan
Sumberdaya Manusia
1.Dokter / DLP
2.Bidan
3.Perawat
4.Apoteker
5.Pengelola Program PTM
6.Sarjana Kesehatan Masyarakat terlatih surveilans
7.Ahli Gizi
8.Penyuluh Kesehatan Masyarakat
DINAS
KESEHATAN
Pemenuhan 50% orang yang memenuhi kriteria (*) untuk mendapatkan pengobatan
dan konseling mencegah serangan jantung dan stroke
KIE
Holistik
Berkesinambungan
Pusat, Prov, Kab/Kota
Masy.
Surveilans Deteksi
Dini
Morbiditas
Mortalitias
Disabilitas
Akses dan Pengendali
Beban biaya Mutu an
kesehatan Yankes ↑↑ FR
KEMENTERIAN HASIL DISKUSI
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
PERTEMUAN SINERGI KEMENTERIAN KESEHATAN - BPJS KESEHATAN DALAM UPAYA
PENGELOLAAN PENYAKIT DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI DALAM ERA JKN
Hotel Best Western The Hive, 1-2 Februarl 2018
Konsekuensl kettdak ters edtaan obat hlpenensl dan OM di FICTP Abo dltlndaklanJutJ mel3ilut penemuan
adalah tlnscmva atau menlnckatnva ancka Hipertens1 dan OM lanlutan melibatkan PTM, PPJK, PKP.
z denco1n lompllkasl 111rnclnca1 hlpt":rt:ensl d-,n OM t��uk
Kcordlnast dengan unit terk.111;
H�lth Pol,cy Ut1II. Hukor, V.tnf.tr, dc,n 8PJS
..... nv.iktt winR: harus tuntas ctt FICTP Keseh.-t:iln
t..1ekanlsmr pencadaan ob.at bast pendent3 hlpertensl dan OM
l Pvsert4 JKN
Akan ditindaklan]uti melalul oertemuan
2. Bukan Peserta JKN
Koordlnasl deng.in unit ter1cillt
taruuran melib.tbn PTM, PPJK, PICP,
3 3. Puskesmas BLUO
H�a/th Policy Unrl, Hukor, Y.1nfar, d.n BPJS
4. Pu.skesm.s Non·BLUO
Kcsehatan
Regulasi Oiharapkan � jenis obat hlpertensl esenslal & ob.It OM dapat
clakse, ofah wara.a neg;.ira vana. mandarlt,ii hloen.e,nsl
Akan drbndaklllnJutl mrlalui eerremcen
Penvesualan re11:ulas1 tertalt ceserta vang d3pat mendal)3tkan
M.rsuk dalam maten revm Permenkes tenu"8 tanjutan mellbatbn PTM, PPJK, PICP,
4 pemerlksa.1n penunJane (Kadar Gula Oar.11h, HbAlc, d,iin Klml,ii ••• Httilth Policy Unit, Hukor, Vanfar, dan BPJS
Oarah)
Kesehanin
Reculas l penyelencgarailn kcgiatan pro6anis yang bersumber dart Menladl buhan dlskusl pada pertemuan
s BPJS ICase�tan
Koordln.asl denean unit terkalt
selanh,JC;;nva
Mewajibltan ceserta penyandani. OM atau Hiperteml unt.ulc
Suoan dimasUkkan eta lam alur PIS-PK (Pcraturan
6 men)ad! oeserta JKN. kemuchan didoron& untulc beriabung oenean SUdah dlakOmoair
Menter1 xeseharan no. 39 Tahun 2016)
nrr11an1s
Akan ditindaklanJutl metatul pertemuan
Revisi/penambahan lndikato,.. K,BIC teritalt FKTP harus
Merevisi lndikator target PPRB (Peserta lanjuUln mellbatkan PTM, PPJK, PKP,
7 me.milili::i/mencelola pe.se.rta profanis sesuai dcncan prevalensi Protanis Bericun,unc ke FKTP) Health Pol,cy Unit . HukOI", Vanfar, dan BPJS
OM arau Hlpertensl di daerah cersebut.
Ke,sehatan
KDCHU!Hit�I l:»nt14n Olllt!ll Y411l .. - (01,elltl�l
Nlemastlkan teBedlil� .sar.ina prasarana (khus1.1Sn'fiitl PKP). Ra�ng.ion Revis.I Perment<.es 75 Te�ng
S.r.,na
1 pe�nlcsaan penun1an1) di 5eluruh Puske.smes sesuai dcngan Puskesmas sudah sampal dl Hukor dan sudah Sudah d1akomodlr
Prasarana
SPM ,nenc,iintumkan S,iir.lna prasarana yang waj1b
.iodia dl Pusltesm<H
Oirektorat P2PTM akan memasukk.an materi inl
Mctsyar.ltat y..tng menglkutl Posblndu PTM l:emudian dlket.ahul ke dal.im Rc1ncangan Pe.11uuran Menterl
Alur 1 ml!!:nderlta OM atau Hipertensi, dldorong untuk bergabung denean Kesehatan tental"lf; Posbindu PTM dan Sudah diakomodir
prolanis Rancang.:,n Menteti Kesehatan Penanggulanan
P@ny,iiklt J.iintuns & P@mbuluh Dar.1h
Pala-mbang
2018
INDONESIA
ISTIRAHAT CUKUP
CEK DIET
KESEHATAN SEIMBANG
SECARA
RUTIN
Terima6
kasih
KELOLA STRES