Disusun Oleh :
Kelompok: 1. Arka Dhatu Trenggono Putra NIM : 20190830028
2. Aprillia Dwi Damayanti NIM : 20190830031
3. Charista Rahayu Kinasih NIM : 20190830038
4. Aul NIM : 201908300
5. Kurniawan Agustianto NIM : 201908300
6. Rifky Kurniawan NIM : 201908000
1
DAFTAR ISI
Kesimpulan .............................................................................................................. 19
2
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Bahasa merupakan media komunikasi antar manusia dengan manusia lain.
Bahasa meliputi bunyi suara, tanda, dan lambang yang disampaikan oleh
manusia untuk mengeluarkan isi pikirannya. Terdapat berbagai macam Bahasa
khusunya di Indonesia ini yang memiliki banyak keanekaragaman budaya dan
Bahasa, maka dari itu perlu adanya pemahaman tentang penggunaan variasi
Bahasa menurut setiap penuturnya. Maka dari itu penyusunan makalah ini
bertujuan untuk mengetahui dan memahami keberagaman bahasa tersebut.
II. Tujuan
a. Mengetahui pengertian bahasa
b. Mengetahui pengertian ragam bahasa
c. Mengetahui jenis-jenis ragam bahasa
d. Mengetahui peranan dan fungsi ragam bahasa
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa
Menurut Ferdinand De Saussure, pengertian bahasa adalah ciri pembeda yang paling
menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang
berbeda dari kelompok yang lain.
Dalam literatur linguistik, istilah ragam bahasa dan laras bahasa tidak dibedakan
secara konsisten. Sebagaimana dimaknai oleh KBBI, kedua istilah tersebut
merupakan sinonim. Istilah ragam bahasa sering dibedakan dengan varietas bahasa,
yaitu bentuk bahasa yang diperbedakan tanpa menitikberatkan secara khusus pada
karakter variasinya.
Ragam bahasa adalah bentuk bahasa yang bervariasi menurut konteks pemakaian (
topik yang dibicarakan, hubungan antarpembicara, medium pembicaraan). Variasi
tersebut bisa berupa dialek, aksen, laras, gaya, atau berbagia variasi sosiolinguistik
lain, termasuk variasi bahasa baku.
Ragam bahasa sebagai salah satu dari sekian variasi bahasa yang terdapat dalam
pemakaian bahasa. (Suwito)
4
C. Jenis-jenis Ragam Bahasa
a. Ragam lisan
Ragam bahasa lisan adalah suatu ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap
(organ of speech). Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan
beberapa hal seperti tata bahasa, kosakata, dan lafal dalam pengucapannya.
Karena dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pembicara dapat mengatur
tinggi rendah suara atau tekanan yang dikeluarkan, mimik/ekspresi muka yang
ditunjukkan, serta gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide dari
sang pembicara. Disebut juga ragam percakapan.
5
Komunikasi secara langsung/bersemuka sehingga terikat oleh
kondisi,situasi dan waktu.
b. Ragam tulis.
‘Untuk Ibu, esok senin 12 juli 2009, saya akan pulang ke kota. Saya
akan berangkat dari jogja dengan penerbangan Garuda pukul 10 dini
hari. Estimasi waktu kira-kira 1 jam. Tolong, dijemput sebab saya
membawa barang bawaan yang banyak dan juga ongkos taxi mahal.‘
Mengenai perbedaan ragam bahasa lisan dengan tulis terlihat sangat jelas.
Pertama, kalimat dalam ragam tulis lebih panjang. Kedua, terdapat kata
hubung sebab. Ketiga adanya expresi penulis dalam ragam tulis sehingga
dapat menghindari adanya sebuah kesalah pahaman.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ragam tulis memiliki ciri-
ciri sebagai berikut.
6
2. Menurut Hubungan Antarpenutur atau Antarpembicara
Ragam bahasa resmi dapat dibedakan menjadi ragam bahasa resmi tulis dan
ragam bahasa resmi lisan.Ragam resmi tulis yaitu ragam bahasa resmi yang
digunakan untuk penulisan surat-surat resmi,laporan resmi,surat dinas atau
laporan-laporan.
7
Contoh ragam resmi tulis.
8
Contoh ragam resmi lisan :
9
2. Ragam Bahasa tidak Resmi
Merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi baik
secara tulis maupun lisan. Ragam bahasa tidak resmi menggunakan bahasa
sehari-hari. Jadi, tidak perlu menggunakan bahasa baku,terikat oleh kaidah
bahasa , baik itu pilihan kata, susunan kalimat, maupun ejaan. Ragam bahasa
tidak resmi lebih leluasa dalam menggunakan kata, yang terpenting
komunikasi antara pembicara dan lawan pembicara berjalan lancar.
10
2. Ragam bahasa sastra dalam cerita
Siang itu lima sekawan yakni Danu, Dina, Dita, Didi, dan Dadang sepakat untuk
mengerjakan tugas sepulang sekolah bersama.
Dita : Nanti kita kerjakan tugas di tempat biasa ya teman-teman.
Didi : Di balai desa atau di rumah Danu?
Dita : Di balai desa saja.
11
Dina : Baiklah teman-teman, kalau begitu saya pulang ganti baju dan makan dulu baru saya
ke balai desa.
Setelah mereka semua pulang ke rumah masing-masing dan jam menunjukkan pukul empat
sore, Dina, Dita, dan Didi segera berangkat menuju balai desa. Hanya Danu yang tidak
berangkat karena sepulang sekolah ia tertidur pulas dan lupa jika sudah sepakat mengerjakan
tugas.
*Di balai desa*
Didi : Danu mana ya? Sudah hampir jam lima dia tak kunjung datang.
Dina : Jangan-jangan dia lupa jika sekarang kita akan mengerjakan tugas?
Dita : Atau mungkin dia mengira kalau kita akan mengerjakan tugas di rumahnya. Sebaiknya
kita ke rumahnya mungkin dia sudah menunggu kita.
Dadang: Mungkin dia ada urusan tetapi lupa memberitahu kita. Kita tunggu saja disini
sembari menyelesaikan separuh tugas.
Mereka berempat mengerjakan tugas bersama terlebih dahulu sembari menunggu kedatangan
Danu. Setelah jam tangan Dadang menunjukkan angka pukul 5:30 sore, terlihat dari jauh
anak laki-laki terengah-engah berlari membawa tas.
Didi : Tuh kan, Danu baru kemari.
Dina : Eh.. iya. Tetapi kenapa dia berlari seperti dikejar hantu dan memakai seragam
sekolah?
Danu : Teman-teman? Sedang apa kalian sepagi ini di balai desa? Apa kalian tidak takut
terlambat kesekolah?
Seketika Dita, Dina, Didi dan Dadang tertawa terbahak-bahak.
Dita : Ini masih sore, Danu. Pasti kamu baru bangun tidur kan?
Dina : Makanya Dan, kita dilarang tidur sampai hampir petang.
Wajah Danu memerah disertai rasa malu dan menyesal.
Sahabatku,
Ari ristiawan
Di Cikadut
Hai Ar, apa kabar? Apa kamu sehat-sehat saja? Semoga kamu dan
keluarga senantiasa diberikan kesehatan dan kebahagiaan oleh Allah
SWT. Aamiiin.
Sudah lama rasanya kita tidak berjumpa, sudah hampir dua tahun
yang lalu Ar, tepatnya saat aku dan keluarga memutuskan untuk
pindah ke Bogor.
12
Sejak saat itu aku tidak pernah lagi mendengar kabar tentangmu Ar.
Aku berharap kamu senantiasa berada dalam lindungan dan kasih
sayang Allah SWT di manapun berada.
Akhir bulan ini aku dan keluarga berencana pulang ke Bandung untuk
menjenguk nenek. Aku berharap pada hari itu bisa ikut rombongan
untuk menjenguk kampung halaman sekalian bersilaturahmi dan
bernostalgia dengan kalian wahai para sahabat kecilku yang sangat ku
rindu.
Namun apa boleh buat, Allah berkehendak lain tentang rencana ini.
Hari itu ternyata aku ada ujian semester dan juga presentasi di
kampus. Dengan berat hati nampaknya perjumpaan kita harus
diundur, dan aku belum tahu kapan.
Sahabatmu,
Dadang
13
6. Ragam bahasa tulis dalam majalah
14
b. Ragam bahasa santai
Merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam suasana santai dan
bertujuan untuk menimbulkan suasana santai. Maksudnya bahasa tidak
secara ketat mengikuti kaidah yang berlaku dan kosakata banyak
bercampur dengan kata dari bahasa daerah. Disamping itu, sering juga
digunakan kata yang tidak baku, misalnya kata senyampang, sembari,
membikin, belon, cuma , buat, dan sebagainya.
Contoh :
i. Yo wis! Ning mbok jangan cuma satu kardus. Bapak sendiri rak sudah
lama tidak mundut ta?
ii. Bapak kemudian lenggahan di kursi
Pada kalimat a terdapat kata yo wis, ning, mbok, rak, kerdus dan
mundut yang berasal dari bahasa jawa dan kata cuma termasuk kata
yang tidak baku. Pada kalimat b terdapat kata lenggahan yang juga
berasal dari bahasa jawa.
- Berdasarkan penuturnya
a. Ragam regional atau dialek
Merupakan ciri khas sekelompok individu atau masyarakat dalam menggunakan
bahasa. Dapat dikatakan bahwa ragam regional disebabkan oleh letak geografi
yang saling berdekatan.
Contoh ragam regional :
penjual : mari mbak…monggo ingkang pundi?
Pembeli 1: berapa harganya ?
Penjual : lima belas ribu rupiah saja. Sudah murah banget lo ini.
15
Pembeli 1 : wah, kalo yang ini mah sepuluh saja
Pembeli 2 : kalo lu mau warna yang apa?
Pembeli 1 : kalo gue sih suka warna merah
b. Ragam idiolek
Idiolek merupakan variasi bahasa yang disebabkan kebiasaan atau cara
bahasanya yang khas pada seseorang.Idiolek merupakan ciri khas kebahasaan
seseorang.Contoh ragam idiolek:
Pada era Orde Baru almarhum Soeharto memiliki idiolek yang sangat
kuat.Ciri kalimat yang digunakan beliau biasanya menggunakan kata daripada
itu dan akhiran –kan berubah menjadi –ken
Contoh:
Maka daripada itu saya sampaiken bahwa pembanguan disegala
bidang harus terus digalakken.
Contoh :
Kata dagadu yang memiliki arti matamu
Lungo – ngulo
Lu – ngu
Ngo - lo
16
d. Ragam bahasa temporal
Ragam bahasa temporal merupakan variasi bahasa yang digunakan pada kurun
waktu tertentu. Ragam bahasa temporal yang terkenal yaitu ragam bahasa
Melayu, khususnya raga bahasa yang digunakan Hang Tuag dan Abdl Kadir
Munsyi.
Contoh :
Bahasa Kawi/Jawa Kuno bahasa Jawa yang digunakan sebelum
berakhirnya kerajaan Majapahit.
Bahasa Jawa Tengahan yaitu bahasa Jawa yang digunakan saat
berakhirnya kerajaan Majapahit.
Bahasa Jawa Baru yaitu Bahasa Jawa yan digunakan sekarang ini.
17
c) Pemakaian konjungsi bahwa dan karena –bila ada- secara eksplisit dan
konsisten.
Contoh :
Tidak Baku : Ia tahu anaknya naik kelas.
Baku : Ia mengetahui bahawa anaknya tidak naik kelas.
h) Pemakaian awalan di- dan ke- menyatakan arti suatu pekerjaan atau
keadaan. Penulisannya dirangkai dengan kata yang mengikuti.
Contoh :
Tidak Baku : di apakan, di tulis, di jual
Baku : diapakan, ditulis, dijual
18
i) Pemakaian kata ulang
Semua kata ulang ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung
(-), salah jika disingkat.
Contoh :
Tidak Baku : barang2, se-cepat2-nya, jalan2
Baku : barang-barang, secepat-cepatnya, jalan-jalan
Contoh :
Tidak Baku : jualbeli, beri-tahukan, berjual-beli
Baku : jual beli, beri tahukan, berjual beli
k) Pemenggalan kata
Pemenggalan kata terjadi karena tidak cukup tempatnya untuk ditulis
dalam satu baris. Pemenggalan kata harus memperhatikan kata dasar.
Contoh :
Tidak Baku : meng-ir-imkan, pe-mbayaran, me-nga-ntar-kan
Baku : me-ngi-rim-kan, pem-ba-yar-an, meng-an-tar-kan
l) Penulisan bilangan
Bilangan yang menyatakan tingkat atau kumpulan dtulis serangkai.
Jika angka digabung dengan huruf, penulisannya diberi tanda (-)
Contoh :
Tidak Baku : duapuluh, ke20, ke 20, 20an
Baku : dua puluh, ke-20, 20-an
m) Penulisan singkatan
Bentuk baku : Yth. Bpk. Dsb. Dkk.
a.l. s.d. a.n.
cm, kg, Rp, g
19
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Bahasa bersifat dinamis artinya bahasa selalu mengalami perkembanhan.Begitu pula dengan
ragam bahasa yang semakin lama semakin kaya.Secara umum ragam bahasa bisa digolongkan
menjadi ragam bahasa tulis dan ragam bahasa lisan.Ragam bahasa juga digolongkan
berdasarkan pemakai dan pemakaiannya.
Dengan pempelajari raam bahasa kita bisa lebih bijak dalam menggunkan ragam bahasa yang
sesuai dengan situasi dan kondisi.Mempelajari ragam bahasa juga menambah khasanah
kebahasaan kita.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.yuksinau.id/contoh-surat-pribadi/
https://contohwuyana.blogspot.com/2018/09/contoh-berita-di-koran.html
https://ebooks.gramedia.com/id/majalah/bobo/ed-16-jul-2017
https://ruang-puisi.blogspot.com/2013/10/puisi-puisi-terbaik-acep-zamzam-
noor.html
21