Anda di halaman 1dari 11

  SEARCH

CUT LOSS DAN KONCO-KONCO


NYA
admin April 2, 2017 0

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
 Telah Dibaca 3,574

Setelah KNOW YOUR TIME FRAME dan DEFINE YOUR RISK, maka langkah selanjutnya
dalam trading adalah melaksanakan bagian daripada DEFINE YOUR RISK, yaitu melakukan
CUT LOSS apabila ternyata harga bergerak turun dari harga pembelian. Di mana titik cutloss
yang ideal? Seperti pembahasan sebelumnya di DEFINE YOUR RISK, cutloss ideal itu bisa
banyak kategorinya tergantung apakah anda sebagai scalper, swinger atau semi investor.
Selain CUT LOSS, ada lagi beberapa hal yang perlu kita lakukan sebagai trader guna
meminimalisir kerugian atau memaksimalkan cuan yang ada. Apa saja itu? Mari kita bahas
satu per satu, termasuk juga kita bahas mengenai CUT LOSS.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
1. CUT LOSS
Cut Loss, satu kata yang membuat trader merasa sedih kalau mendengarnya.
Mengapa? Karena seringkali ketika cutloss sudah dilakukan, detik itu juga harga
langsung bergerak naik. Mengapa itu terjadi? Apakah bandar sudah mengincar trading
saya? Seolah-olah saya memang sengaja diincar untuk keluar dari posisi dan saham
bergerak naik tanpa saya di dalamnya. Sering merasa begitu dan akhirnya anda
berpikir bahwa cara yang paling tepat dalam trading adalah tanpa memasang titik
cutloss? Dan kemudian di trading berikutnya anda berjanji tidak akan memasang titik
cutloss, dan ternyata apes nya di trading kali ini, harga tidak memantul naik, malahan
turun terus dan terus turun sampai loss begitu dalam dan menggerus porto anda? Jadi
sebenarnya mana sih yang benar, harus melakukan cutloss atau tidak? Kalau anda
tanya saya, maka saya sebagai trader akan menjawab, WAJIB hukumnya pasang cut
loss, dan masukkan cutloss itu dalam trading plan, jadi sebelum entry, kita sudah tahu
dimana kita akan cutloss. Lantas gimana kalo setelah cutloss harga malah memantul
balik? Ya beli lagi. Eh setelah beli lagi harga turun lagi trus anda cutloss lagi. Ya beli
lagi. Kalau ada suatu saham sampai 3-4 kali melakukan hal itu terhadap anda,
permasalahannya adalah bukan pada sahamnya. Tetapi pada anda! Evaluasi lah
trading anda, karena itu berarti anda tidak paham pola pergerakan sahamnya, karena
anda tidak paham maka anda SALAH dalam menentukan titik cutloss nya. Ya, kalau
anda sering cutloss, jangan langsung berasumsi bahwa cutloss itu salah. NO! Anda
saja yang belum tepat menentukan titik cut loss yang baik untuk saham tersebut. Kalau
anda belajar menyetir mobil dan ternyata anda malahan tabrakan terus beberapa kali,
apakah itu artinya MOBIL nya yang salah? muahahahaha….MIKIRRRRRRRRRR..tapi
kebanyakan trader berpikir seperti itu lohhh..

INGAT! Cut loss adalah RISK MANAGEMENT TOOL, ini salah satu cara trader
mengakui, bahwa pasar itu bergerak dalam probabilitas dan ada resiko yang harus
ditanggung oleh setiap trader.Nyatanya cut loss itu sangat membantu, menghadapi

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
ketidakpastian di dalam dunia pasar modal. Tidak ada yang pasti di dunia pasar modal,
kecuali sekuritas pasti dapat fee dari trading anda. Itu pasti. Ada juga yang bilang chart
itu pasti bergerak ke kanan..Muahaha…Benar juga, itu juga pasti. Apalagi semakin
pendek timeframe, ada kecenderungan saham itu bergerak makin random, dan
pergerakan harganya sangat rawan dimanipulasi. Untuk itulah kita perlu yang
namanya cutloss, tetapi untuk bisa menghasilkan cuan konsisten, tidak cukup hanya
cutloss, perlu ada yang namanya positive expectancy dalam trading sistem yang kita
miliki. Apa itu poisitive expectancy ? Nantikan tulisan mengenai hal ini di artikel
selanjutnya.

2. TRAILLING STOP
Apa sih trailling stop itu ? Kalau cutloss itu RISK MANAGEMENT TOOL, maka Trailling
stop adalah PROFIT MANAGEMENT TOOL. Ya, trailling stop(TS) melindungi
keuntungan yang sudah kita peroleh. Misalkan posisi trading kita sudah floating profit,
tentu kita tidak ingin posisi itu berubah menjadi loss, se-apes apes nya ya cuma rugi
fee ga pa pa lah…Nah ini lah gunanya TS. Melindungi cuan. Caranya ? Misal kita entry
suatu saham di harga 100 dan pasang cutloss di harga 90, ketika harga naik ke 110,
maka kita pasang cutloss di harga 100. Inilah yang dinamakan Trailling stop, mengunci
posisi sehingga tidak ada resiko kita merugi. Mengapa di 100? Mengapa tidak pasang
di 105? Boleh saja. Asal anda paham pergerakan sahamnya seperti apa. Contoh
saham seperti SRIL, kalau anda pasang TS hanya 3-4 tick dari high, maka rentan
sekali TS anda akan terkena, mengingat volatilitas pergerakan harganya. Betul?Jadi
gimana cara ideal menentukan TS ? Ini kembali lagi ke style masing2. Scalper tentu
pasang TS dekat dengan high suatu saham, Swinger seperti saya bisa pasang TS jauh
dari high, bahkan position trader bisa pasang TS nya jauh sekali dari harga high.
Contoh saya, karena saya swing, misalnya suatu saham sudah floating profit 10%,
baru saya pasang TS di harga entry. Jadi apes-apesnya, ya saya rugi fee lah.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Ada yang bilang, mengapa tidak jual saja pas sudah floating profit 10%, daripada ga
cuan, mendingan cuan. Kalau saya berprinsip, mendingan loss sesuai trading plan
saya, daripada saya cuma cuan 10%, karena saya adalah swing trader, saya
mengincar cuan minimal 25% setiap kali trading. Mana tahu misalnya saya entry di
100, trus harga naik ke 110, trus saya pasang TS di 100, kemudian harga turun ke
104, kemudian naik ke 125 dalam waktu singkat dan cepat. Kalau anda pasang TS di
105, maka sudah terjual sahamnya. Yang jual di 110, biasanya jadi takut masuk lagi
ketika harga sudah lanjut naik, ataupun kalau masuk lagi, harga avg nya kan jadi
tinggi, cuan tidak maksimal. Kalau saya, santai saja…ride the wave, modal saya
100..hehehe…Apa selalu seperti itu? Tidak juga. Sering juga terjadi kena TS saya dan
harga terus turun, jadi saya rugi fee..Tapi itulah dinamika dalam trading, semua hanya
kemungkinan-kemungkinan. Metode ini namanya let the profit run. Bahkan ketika
harga saham naik terus, saya akan average up, menambah posisi guna
memaksimalkan keuntungan. CUT YOUR LOSSES SHORT AND LET YOUR PROFIT
RUN, dua kata ini adalah koentji guna mendapatkan cuan konsisten. Jangan buru-buru
dijual kalau sudah cuan, tetapi cepatlah cutloss kalau sudah loss (dengan syarat ada
positive expectancy). Tetapi masih banyak trader yang berpikir sebaliknya, CUT YOUR
PROFIT SHORT AND LET YOUR LOSSES RUN. Itulah penyebab kerugian konsisten
di dalam trading.

3. Never ADD to a loser


Jangan pernah menambah modal anda pada trading yang sudah merugi, alias jangan
average down. Sebagai trader ini wajib dilakukan, walaupun dengan pengecualian-
pengecualian. Kalau investor sih sering dan senang melakukan average down.
Misalnya begini, saya entry di 100, kemudian harga turun ke 90, dan saya menambah
posisi, dan parahnya saya menambah posisi dengan jumlah lot sebanyak 2x daripada
entry di 100(ini namanya MARTINGALE money management method)…Ini bahaya
sekali. Harapannya kalau harga saham balik ke 95 saja, maka pasti sudah untung

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
donk, iya kalau balik ke 95, kalau mblesek ke 80?? Ingat, dalam trading semua cuma
kemungkinan. Memang bisa saja ternyata harga memantul balik, tetapi apakah akan
selalu memantul? Menurut saya average down tidak bijak dilakukan, kecuali karena 1
alasan, yaitu anda punya info BANDAR dan anda tahu itu valid. Kalau itu, silahkan…
muahahhaaJadi yang benar gimana? Yang benar adalah average up. Lah kalau
average up, maka average harga jadi tinggi donk, gimana kalau setelah kita average
up, maka harga berbalik turun? Maka pakailah metode average up PIRAMIDA, jangan
menggunakan piramida terbalik. Contoh averga up piramida adalah sebagai berikut
:Kita ambil contoh SRIL, misalkan kita akan entry di SRIL dengan modal total di
portofolio 100 juta rupiah, dan maksimal kita ingin hanya 4 saham di dalam porto
(memang idealnya jangan lebih dari 6 saham), maka berarti maksimal untuk SRIL ini
adalah menggunakan modal total 25 juta rupiah.

Misal kita punya trading plan seperti ini :

Entry : 310
Exit : 280

Guna meminimalisir resiko, maka kita hanya akan meresikokan 2% dari porto untuk
setiap posisi, artinya hanya 2 juta rupiah yang kita resikokan untuk loss setiap kali
buka posisi, maka hitungan jumlah lot total yang boleh dibeli adalah sbb :

jumlah lot = 2 juta / ((310-280) x 100)


= 666 lot

jumlah uang yang dikeluarkan = 666 lot * 310 = 20,6 juta

Berarti ini memenuhi syarat dimana maksimal pembelian menggunakan 25 juta rupiah.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Namun perlu di ingat, bahwa jangan langsung beli semua 666 lot di harga 310, tetapi
cicil saja.

Misal :
Cicilan 1 di 310 = 300 lot (9.6 juta)
Cicilan 2 di 320 = 150 lot (4.8 juta)
Cicilan 3 di 330 = 100 lot (3,3 juta)
Cicilan 4 di 340 = 66 lot (2,2 juta)
Cicilan 5 di 350 =50 lot (1,75 juta)
Maka ketika baru cicilan 1 dan harga turun, maka kerugian yang kita terima lebih kecil,
hanya sekitar 1% dari total porto.

Memang kalau harga sahamnya terus naik, maka avg kita akan naik, hanya saja ini
sistem piramida, jadi kalaupun setelah cicilan ke 3 dan ternyata harga turun ke bawah
cicilan 3, masih akan tetap cuan.

Keuntungan mungkin tidak akan bisa semaksimal kalau langsung beli di harga 310,
tetapi siapa yang bisa menjamin bahwa ketika kita beli di 310, dan harga bisa langsung
naik terus? Ketika trader trading, dia harus berpikir dalam kerangka pikiran
probabilitas, dalam trading semua hanyalah kemungkinan-kemungkinan

4. Don’t overtrade
Ini adalah penyakit trader. Salah satu penyebabnya adalah karena tidak bisa memfilter
pilihan, terlalu banyak ikut grup WA atau TELE dan mendengar banyak pom-pom di
sana. Akibatnya melihat banyak sekali saham yang bagus dan akhirnya maunya
semua saham dibeli. Semua saham yg naik, maunya dimiliki. Ini tidak sehat.
Mengapa? Selain overtrade membuat cuan tidak maksimal, overtrade juga membuat
trader berpotensi loss. Overtrade adalah ciri dari trader yang KURANG SABAR dalam
menunggu kesempatan yang ada, dan seringkali juga merupakan pertanda betapa

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
frustrasinya sang trader melihat hasil tradingnya. Ciri overtrade adalah misalnya
membuka posisi yang sama di suatu saham, berkali-kali dalam satu hari tetapi terus
menerus mengalami loss. Contoh masuk di DEWA 70, cutloss di 68, eh naik lagi
DEWA nya, masuk lagi di 70, eh turun lagi, eh cutloss lagi…dst nya….muahahhaa…Ini
adalah ciri-ciri kurang sabar dalam menunggu kesempatan dan tidak adanya trading
plan yang jelas. Trading hanya berdasarkan impuls sesaat, emosi sesaat yang sangat
membahayakan.

Sekian dulu untuk ulasan mengenai cut loss dan konco-konconya, selamat menikmati
weekend bersama orang yang dicintai, jangan baca TELE terus bos..hehe

God bless u all

Salam cuan

Etuz

CATEGORIES Money Management Psikologi Trading Teknikal Analisis

Previous article Next article


BUKU REFERENSI BAGI TRADER SUN TZU’S : THE ART OF WAR (PART 12)

admin

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Related Articles

Teknikal Analisis Psikologi Trading Psikologi Trading

ACADEMY BETA BATCH 3 STRENGTHS and SUN TZU’S : THE ART OF WAR
WEAKNESSES (PART 14)- LAST PART

LEAVE A REPLY

Comment

Name *

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
Email *

Website

Notify me of follow-up comments by email.

Notify me of new posts by email.

POST COMMENT

Archives

Select Month

Recent Posts

ACADEMY BETA BATCH 3 May 16, 2019

KELAS DONASI – EQUIVOLUME June 14, 2018

APAKAH SAYA BERBAKAT MENJADI TRADER ? June 2, 2018

CLASS OF NUBIE II June 2, 2018

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD
REPORTASE CLASS OF NUBIE July 29, 2017

Visitors

0 7 8 4 0 0
Users Today : 89
This Month : 563
Total Users : 78399
Views Today : 184

Copyright © 2019 Kampung Saham. All Rights Reserved.

Create PDF in your applications with the Pdfcrowd HTML to PDF API PDFCROWD

Anda mungkin juga menyukai