3.1 Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
21
Keluhan Utama : Sesak napas
Riwayat Penyakit Sekarang : pasien demam sejak tanggal 13 mei 2019
,menggigil ,sakit kepala, sesak napas, napsu makan menurun. Pasien dibawa
berobat oleh orang tua ke praktek dokter, diberikan penurun panas dan vitamin.
Jumad tanggal 17 Mei 2019 panas turun dan pasien teraba dingin seperti es,
keringat dingin,muntah ada darah satu kali. Sabtu pagi jam 04.30 pasien dibawa
ke IRD RSUD dr. Soetomo.
Riwayat Pertumbuhan
1. BB saat ini :43 Kg, TB: 135 cm, LK : - cm, LD :54 cm, LLA : 21cm
2. BB lahir :2.800gram, BB sebelum sakit: 45 kg
3. Panjang lahir :52cm PB/TB saat ini :135 cm
22
Riwayat Perkembangan
Tidak ada
Lain –lain : pasien merasa sakit ketika bernapas karena perut terasa penuh dan
nyeri di perut kanan atas. Pasien batuk berdahak. Dahak warna putih dan susah
keluar.
Tidak
Nyeri Dada : Ya Tidak
Bunyi Jantung: Normal Murmur Gallop
Lain-Lain
CRT : <3 dt >3 dt
Akral : Hangat Panas Dingin Kering Dingin Basah
Lain-lain : Na 119 Kalium 3,5 Calsium 3,5,pasien merasa lemas,
23
GCS Eye :4 Verbal : 5 Motorik : 6
Reflek Fisiologis : Menghisap Menoleh Mengenggam Moro
Patella Triceps Biceps Lain-Lain
Refleks Patologis : Babinsky Budzinsky Kernig Lain-Lain
Lain-Lain :
Istirahat / Tidur : 9 jam/hari Gangguan Tidur:
Kebiasaan Sebelum Tidur : Minum Susu Mainan Cerita atau
Dongeng
Penglihatan (Mata)
Pupil : Isokor Anisokor Lain-Lain :
Persyaratan B3 (Brain)
khas amoniak
Alat bantu (kateter dan lain-lain):
Kandung Kencing : Membesar Ya Tidak
Nyeri Tekan Ya Tidak
Alat Kelamin : Normal Tidak Normal, Sebutkan:
Uretra : Normal Hipospadia/Epispadia
Gangguan : Anuria Oliguri Retensi Inkontinensia
Nokturia Lain-lain
Masalah: tidak ada masalah
24
Nafsu makan : Baik Menurun Frekuensi
Porsi makan : Habis Tidak Ket:sekali makan hanya 3
sendok
Minum : air putih dan teh kotak Jenis :
Kekuatan otot 5 : 5
5 5
Kulit
Integumen)
25
Tyroid : Membesar Ya Tidak
Hiperglikemia : Ya Tidak
Hipoglikemia : Ya Tidak
Endokrin
Masalah: takut
26
Peme riksaan Laboratorium:
Tanggal 18 Mei 2019
Thrombosit : 44.000
Hb : 16,1 gr %
SGOT/PT : 201/92
Tanggal 19 Mei 2019
Thrombosit : 28.000
Hb : 13,4 gr%
Na : 136
K : 3,3
Ca :9,2
Albumin :2,9
Tanggal 20 Mei 2019
WBC : 4,52
Neutrophil: 1,65
Lymfosit: 1,93
Monosit : 0,856
Eosinofil : 0,007
Basofil : 0,076
Rbc : 4,83
HGB : 12,6
Hct 36,5
trombosit : 32,400
Mpv : 11,0
Thrombositopenia atipikal lymfosit (+)
Tanggal 20 Mei 2019
Wbc : 4512
Hb :12,6
Dlt : 32.910
Hct : 36,4
Terapi/Tindakan lain :
Infus RD5 500ml/24 jam
27
DAFTAR PRIORITAS MASALAH
1. Pola napas tidak efektif
2. Risiko perdarahan
3. Konstipasi
4. Risiko defisit nutrisi
5. Ansietas
6. Nyeri akut
Surabaya,
Ners
(…………………..)
28
3.2 ANALISA DATA
ETIOLOGI MASALAH
Kebocoran plasma ke
ekstravaskuler
Trombosit mengalami
kerusakan metamorphosis
trombositopenia
29
Peme riksaan Laboratorium:
Tanggal 18 Mei 2019
Thrombosit : 44.000
Hb : 16,1 gr %
SGOT/PT : 201/92
Tanggal 19 Mei 2019
Thrombosit : 28.000
Hb : 13,4 gr%
Na : 136
K : 3,3
Ca :9,2
Albumin :2,9
Tanggal 20 Mei 2019
WBC : 4,52
Neutrophil: 1,65
Lymfosit: 1,93
Monosit : 0,856
Eosinofil : 0,007
Basofil : 0,076
Rbc : 4,83
HGB : 12,6
Hct 36,5
Plt : 32,4
Mpv : 11,0
Thrombositopenia atipikal lymfosit (+)
Tanggal 20 Mei 2019
Wbc : 4512
Hb :12,6
Trombosit : 32.910
Hct : 36,4
30
Ds : pasien tidak mau makan.
Pasien mengatakan mual,
mengatakan belum BAB dari Hepatosplenomegali Risiko defisit Nutrisi
tanggal 13 Mei 2019, ibu
mengatakan BB sebelum
sakit 45kg. Mendesak lambung
Do: nafsu makan menurun,
setiap porsi yang dihidangkan
hanya dimakan tiga sendok, Peningkatan HCL
perut teraba distended, USG:
terdapat hepatosplenomegali.
Albumin : 2,9. Hb : 12,6 Diit Mual, muntah, nafsu makan
: rendah lemak. BB : 43 kg berkurang
TB : 135cm LD: 54cm LLA:
21cm
31
abdomen, terasa seperti
tertusuk jarum, nyeri terus
menerus, pasien meringis. Impuls nyeri masuk ke
Tampak gelisah. Skala nyeri Thalamus
4.’
32
3.4 intervensi Keperawatan
Hari /
Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Rencana (intervensi) keperawatan
tanggal
Senin , 20 1. Bersihan jalan napas tidak Setelah mendapat asuhan 1. Manajemen jalan napas.
Mei 2019 efektif b/d sekresi yang keperawatan selama 3 kali 24 jam 2. Dukungan ventilasi.
tertahan pola napas pasien kembali efektif 3. Pengaturan posisi
dengan kriteria hasil:
1. Tidak ada dyspnea
2. Tidak ada ronchii
3. Saturasi O2 > 95%
4. RR dalam batas normal 12 –
20 kali/menit
Senin, 20 Risiko defisit Nutrisi dd Setelah mendapat asuhan 1. Manajemen gangguan makan.
mei 2019 faktor psikologis taskeperawatan selama 3x24 jam 2. Manajemen Nutrisi
risiko defisit nutrisi tidak terjadi
dengan kriteria hasil
1. Tidak ada penurunan BB
2. Hb dan albumin dalam batas
normal
3. Vital sign dalam batas normal
4. Pasien bisa menghabiskan
34
setiap porsi makan yang
diberikan
Senin, 20 Nyeri akut b.d agen Setelah mendapat asuhan 1.manajemen nyeri
Mei 2019 pencedera fisiologis keperawatan selama 3X24 jam 2.teknik distraksi
nyeri pasien berada di skala 2-0 3.terapi relaksasi
dengan kriteria hasil
.1. keluhan nyeri menurun
2.meringis menurun.
3.menarik diri menurun
4.frekuensi nadi membaik.
35
3.5 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
Diagnosa
Tanggal Jam Implementasi Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
Keperawatan
36
selama tiga kali, menahan selama
tiga detik kemudian membatukan
dengan keras dan melakukan
selama tiga kali.
37
10.05 9. Menganjurkan pasien untuk minum
banyak sesuai kebutuhan cairan.
Senin,20 08:05 DK 03 1. Mendengar bising usus pasien 13.43 S: pasien mengatakan sudah
Mei 2019 kentut.
2. Menganjurkan pasien untuk minum
air hangat.
O: peristaltik 11 kali/menit
3. Menganjurkan pada ibu untuk
memberi makan tinggi serat seperti Pasien minum jus pepaya 200ml.
sayuran dan buah buahan. Pasien minum air hangat 250 ml.
10.00 4. Membantu pasien memberi minum
jus pepaya
A: masalah konstipasi tertasi
5. Memassage abdomen pasien sebagian
dengan minyak kayu putih P: intervensi dilanjutkan
6. Melakukan kolaborasi dengan
10.25
dokter untuk pemberian laxative
38
Senin , 20 10. 40 DK 04 1. Menanyakan pada pasien apa 13. 48 S: ibu mengatakan anaknya
Mei 2019 makanan yang disukai. makan siang setengah porsi
Senin, 20 11.00 DK 05 1. Mengajak pasien bercerita tentang 13.53 S: pasien mengatakan cemas
Mei 2019 sekolahnya. karena tidak dapat mengikuti
39
ujian kenaikan kelas
2. Memberikan sentuhan dan
11.05 meyakinkan pada pasien bahwa
tidak perlu cemas.
O: Pasien tampak tertawa, tidak
menarik diri ketika petugas
11.07 3. Menanyakan pada pasien apa yang
menghampiri, bercerita dan
membuatnya cemas.
menjawab ketika ditanya.
4. Menganjurkan pada pasien untuk
mendengarkan musik, membaca
buku cerita. A: masalah kecemasan pasien
teratasi
P : intervensi dihentikan
Senin, 20 08:20 DK 06 1. Mengkaji skala, lokasi, durasi, 13:30 S: pasien mengatakan nyeri
Mei 2019 frekuensi dan karakteristik nyeri berkurang
2. Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi O: pasien tampak rileks, skala
nyeri; teknik distraksi dan tenik nyeri 1,
relaksasi
A: masalah teratasi
3. Menjelaskan kepada pasien
penyebab, periode dan pemicu nyeri P: intervensi dihentikan
40
08.30 dada dan punggung pasien dengan kali/menit.
minyak kayu putih.
Selasa, 21 08.36 DK 02 1. Melakukan pemantauan perdarahan 13:37 S: pasien mengatakan tidak ada
Mei 2019 gusi dan melakukan oral hygiene darah ketika meludah, warna
urine kuning jernih
2. Melakukan pegukuran tekanan
08.30
darah, suhu,nadi dan respirasi
pasien
O: distensi abdomen, CRT <
3detik, terpasang infus NaCl
08.38 3. Melakukan pemeriksaan CRT
500cc/6 jam, Hb 12,6 Plt 35.523,
09.00 Hct 37,4 TD 100/60, N : 100, S
4. Mengambil sampel darah pasien
36,8 RR 26 kali/menit
untuk pemeriksaan DL
A : masih ada risiko perdarahan
09.30 5. Menanyakan pada pasien apakah
ada darah ketika muntah.
41
09.32 6. Mengingatkan pada pasien dan P: intervesi dilanjutkan
keluarga agar segera melapor pada
petugas jaga jika meludah, muntah
disertai adanya darah.
Selasa ,21 10.00 DK 03 1. Mendengar bising usus pasien 13.43 S: Pasien mengatakan sudah
Mei 2019 BAB, warnnya kuning
10.02 2. Memassage abdomen pasien dengan
meinyak kayu putih
O: peristaltik usus 6 kali / menit,
11.00 3. Membantu pasien minum jus pepaya
abdomen fleksibel,
200ml.
42
P: intervensi dihentikan.
Selasa ,21 11.30 DK 04 1. Memotivasi pasien untuk makan 13.48 S: ibu mengatakan anaknya
Mei 2019 makanan yang disukai. makan siang dan menghabiskan
11.32 satu porsi
2. Memotivasi ibu bahwa pasien
harus menghabiskan makanan yang
diberikan.
O: BB 43 kg, albumin 3,1, Hb
12,6, peristaltik 6 kali/menit,
11.34 3. Membantu menyuapkan makan
pasien menghabiskan porsi
pada pasien
yang dihidngkan
43
aktivitas ringan seperti berjalan. batuk berkurang
08.05 3. Mengukur tekanan darah, respirasi,
nadi, suhu dan saturasi O2.
O; , ronchii+, saturasi 95%,
batuk berdahak warna putih RR
09.00 4. Mengingatkan ibu untuk
20kali/menit.
memassage dada dan punggung
pasien dengan minyak kayu putih.
09.15 5. Mengingatkan ibu melakukan A : masalah pola napas tidak
clapping jika anak masih batuk efektif sudah teratasi
09.17
6. Memotivasi pasien untuk melakukan P: intervensi dihentikan dan
09.18 batuk efektif. pasien KRS
7. Memonitor irama, kedalaman, bunyi
napas pasien.
8. Memonitor tanda tanda overload
cairan
Rabu , 22 09.25 DK 02 1. Melakukan pemantauan 13.36 S: pasien mengatakan tidak ada
Mei 2019 perdarahan gusi dan melakukan darah ketika meludah, warna
oral hygiene urine kuning jernih
09.00
2. Melakukan pegukuran tekanan
darah, suhu,nadi dan respirasi
O: distensi abdomen, CRT <
pasien
3detik, terpasang infus NaCl
09.27
500cc/6 jam, Hb 12,9 Plt 42.523,
3. Melakukan pemeriksaan CRT
Hct 38,4 TD 100/60, N : 100, S
36,8 RR 20 kali/menit
09.30 4. Mengambil sampel darah pasien
untuk pemeriksaan DL
44
A : masalah risiko perdarahan
5. Menanyakan pada pasien apakah teratasi sebagian.
ada darah ketika muntah.
09.32
6. Mengingatkan pada pasien dan
P: intervesi dihentikan , orang
keluarga agar segera melapor
tua minta KRS.
pada petugas jaga jika meludah,
muntah disertai adanya darah.
45
46