PENDAHULUAN
Dr. Watson adalah seorang sarjana keperawatan Amerika yang lahir di West
Virginia dan sekarang tinggal di Boulder, Colorado sejak tahun 1962. Dari University
of Colorado, ia meraih gelar sarjana di keperawatan dan psikologi, gelar master di
keperawatan kesehatan mental-kejiwaan, dan terus mendapatkan gelar Ph.D dalam
psikologi pendidikan dan konseling.
Sekarang ini Dr. Jean Watson adalah seorang Profesor yang membedakan
keperawatan dan sebagai ketua Caring Science di University of Colorado, Sekolah
Keperawatan dan merupakan pendiri Center for Human Caring di Colorado. Dia
merupakan anggota dari Amecican Academy of Nursing yang telah menerima
penghargaan nasional dan internasional. Dia telah menerbitkan berbagai karya yang
menjelaskan filsafat dan teori kepedulian manusia, yang dipelajari oleh perawat di
berbagai belahan dunia. Dasar dari teori keperawatan Jean Watson di terbitkan pada
tahun 1979 di keperawatan yaitu ”The Philosphy and Science of Caring”. Pada tahun
1988, teorinya diumumkan dalam “nursing: Human Science and Human
Care”. Postmodern Nursing and Beyond (1999). Assessing and Measuring Caring in
Nursing and Health Sciences (2002). Watson berpendapat bahwa fokus utama dalam
keperawatan ada di faktor carative. Dia percaya bahwa bagi perawat untuk
mengembangkan filsafat humanistik dan sistem nilai, seorang liberal dengan latar
belakang seni yang kuat diperlukan. Sistem filsafat dan nilai memberikan fondasi
yang kokoh bagi science of caring.
16
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam pandangan keperawatan manusia dilihat sebagai sosok yang utuh. Karena
keutuhan ini maka manusia itu unik, berbeda dari manusia lain. Manusia juga diyakini
sebagai sistem terbuka (openned system), yang berinteraksi dengan manusia lain dan
lingkungannya secara dinamis, dan berkesinambungan itu semua penting untuk
perkembangan personalnya.
16
2.2 Konsep Sehat Sakit
3. Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang terhenti pada titik
tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi pada
lingkungan yang dinamis.
16
2.3 Teori Wetson
16
2.4 Asumsi Dasar Tentang Ilmu Keperawatan Wetson
Watson (1988) dan George (1990) mendefenisikan caring lebih dari sebuah
exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah
ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spritualnya
meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi,
kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga
pertanggung jawaban hubungan antara perawat-klien, dimana perawat membantu
memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan.
16
Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal
ini caring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian caring juga menekankan
harga diri individu, artinya dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa
selalu menghargai klien dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien.
Watson juga mengemukakan bahwa respon setiap individu terhadap suatu masalah
kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu
memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap penderitaan yang
dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang
berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi. Selain itu, caring hanya dapat
ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yaitu hubungan yang terjadi antara
perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caring melalui perhatian,
intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang diberikan
pada klien. Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk
memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam
praktiknya, perawat di tantang untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan
yang dimilikinya dalam praktik keperawatan.
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan Human Caring
Theory. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Jean
Watson, 1985 (dalam B. Talento, 1995) membagi kebutuhan dasar manusia dalam dua
peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs)
dan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order needs).
Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya
kompleks manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam
konteksnya terhadap kebutuhan lain dan semuanya dianggap penting. Kebutuhan
manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan
untuk hidup yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi,
kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi
kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebuthan seksualitas; kebutuhan psikososial
(kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan intrapersonal dan interpersonal
(kebutuhan aktualisasi diri).
16
Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah
makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga
dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik
fisik, mental, dan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran,
badan dan jiwa sehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus
berperan dalam meningkatkan status kesehatan, mencegah terjadinya penyakit,
mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan.
a. Carrative Factor
Tetapi kesepuluh carative factors ini sebagai suatu kerangka untuk memberikan
suatu bentuk dan focus terhadap fenomena keperawatan. Watson menganggap istilah
“factors” terlalu standart terhadap sensibilitasnya di masa kini. Ia pun kemudian
menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai dengan evolusi teorinya dan arahnya di
16
masa depan. Konsep tersebut adalah “clinical caritas” dan “caritas processes”, yang
dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan arah perkembangan teorinya
(Watson,2004). Dimana clinical caritas process terdiri dari yaitu.
1. Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan
dalam konteks kesadaran terhadap caring.
2. Hadir dengan sepenuhnya dan mewujudkan serta mempertahankan sistem
kepercayaan yang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang
dirawat.
5. Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan posotif dan negatif
sebagai suatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri dan
orang yang dirawat.
6. Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif
sebagai bangian dari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-
healing yang artistic.
16
10. Menelaah dan menghargai misteri spiritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang, “soul care” bagi diri sendiri dan orang
yang dirawat.
16
atau kepercayaan spiritual, tujuan-tujuan, harapan-harapan pertimbangan dari
lingkungan, arti persepsi seseorang kesemuanya berdasar pada pengalaman hidup
yang dialami seseorang, sekarang atau masa yang akan datang. Watson (1999)
menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver juga perlu memahami
kesadaan dan kehadiranya dalam moment merawat dengan pasiennya, lebih lanjut
dari kedua belah pihak perawat maupun yang dirawat dapat dipengaruhi oleh
perawatan dan tindakan yang dilakukan keduanya, dengan demikian akan menjadi
bagian dari pengalaman hidupnya sendiri. Caring occation bisa menjadi
transpersonal jika memungkinkan adanya semangat dari keduanya (perawat dan
pasien) kemudian adanya kesempatan yang memungkinkan keterbukaan dan
kemampuan–kemampuan untuk berkembang (Watson 1999 , pp. 116-117).
16
2.6 Paradigma Keperawatan Menurut Watson
1. Keperawatan
2. Klien
3. Kesehatan
Kesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa dan raga antara
diri dengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
4. Lingkungan
Lingkungan adalah dimana interaksi transpersonal caring terjadi antara klien dan
perawat.
16
2.7 Asumsi Dasar Science Of Caring
4. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga
menerima akan jadi apa dia dikemudian.
16
2.8 Proses Keperawatan Dalam Teori Caring
1. Pengkajian
Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh
perawat yaitu:
1. Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup
meliputi kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
2. Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk
berfungsi, meliputi kebutuhan aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
2. Perencanaan
16
memecahan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan serta meliputi
penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa dan bagaimana data
akan dikumpulkan.
3. Implementasi
4. Evaluasi
Merupakan metoda dan proses untuk menganalisa data, juga untuk meneliti efek
dari intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana
suatu tujuan yang positif tercapai, dan apakah hasil tersebut dapat
digeneralisasikan
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
16
Daftar Pustaka
1. Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses &
Praktik. Jakarta: EGC.
2. Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
16