Anda di halaman 1dari 7

Laporan Kegiatan

Homestay Jepang SMA Bunda Hati Kudus

Tahun Ajaran 2018/2019

Disusun Oleh

I. Dimas Addo W
Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kesempatan
untuk mengikuti kegiatan dan menyusun laporan kegiatan homestay yang diselenggarakan
oleh Sekolah Menengah Atas Bunda Hati Kudus dengan Organisasi ACIKITA (AKU CINTA
INDONESIA KITA SEJAHTERA).

Pelaksanaan kegiatan homestay ini dengan tujuan belajar dan mengeksplorasi rahasia
kemajuan bangsa Jepang melalui program ASSJA atau ACIKITA SHORT STUDIES TO
JAPAN. Tujuan ASSJA adalah menambah pengetahuan peserta tentang berbagai sistem dan
kondisi nyata kehidupan di Jepang, diharapkan bisa diteladani untuk kemajuan bangsa
Indonesia.

Terimakasih kepada para panitia, guru, dan kakak kakak pembimbing yang telah
mengadakan acara homestay ini dan juga mendampingi penulis beserta para peserta lainnya
sepanjang acara homestay.

Kami berharap laporan ini akan berguna bagi para pembaca. Penulis mohon maaf
sebesar besarnya apabila ada kesalahan baik dalam penggunaan kata maupun lainnya dalam
laporan ini.

Bogor, Oktober 2018

Penyusun

I. Dimas Addo W
I. Pendahuluan

Latar Belakang
Homestay diadakan ACIKITA dalam program ASSJA. Lokasi homestay adalah Kobe,
Hyogo prefecture, Jepang pada 8 Oktober 2018 sampai 14 Oktober 2018

ASSJA bertujuan untuk

 Menginspirasi peserta akan peradaban, tata karma, dan kehidupan yang baik.
 Memetik nilai nilai positif yang diekspresikan oleh manusia Jepang dalam berbagai
profesi.
 Mengetahui rahasia kemajuan negara Jepang.
 Mengetahui sistem pendidikan yang menjadi akar kemajuan bangsa Jepang.
 Memberikan informasi kesempatan lanjut studi di universitas di Jepang.

Output yang diharapkan

 Peserta terinspirasi untuk bergiat memajukan Indonesia berdasarkan ilmu dan


informasi yang diperoleh selama mengikuti ASSJA.
 Peserta tercharger untuk menerapkan hal hal positif dimulai dari diri dan lingkungan
beraktivitas di Indonesia.
II. Kegiatan

Senin, 8 Oktober 2018

Peserta homestay ke Jepang, siswa siswi SMA Bunda Hati Kudus berkumpul pada lobby
sekolah untuk bersiap siap berangkat menuju tempat homestay. Sebelum pergi, Kepala
Sekolah SMA Bunda Hati Kudus, Pak Sutrisno melaksanakan doa dan pelepasan para peserta
beserta pemberian nasihat. Pada 12:15 Kita pun berangkat menuju bandara Soekarno Hatta.
Pada pukul 18:40 kami lepas landas menuju Bandara Ngurah Rai, Bali untuk transit.

Selasa, 9 Oktober 2018

Pada pukul 00:40, kami lepas landas kembali menuju Osaka Kansai International. Kami
sampai pada pukul sekitar 9:00 Pagi. Kita sarapan lalu menuju ke Hotel di daerah Kujou dan
sampai pada pukul 12:00. Kami beristirahat hingga jam 16:00 lalu mengikuti briefing
pembukaan. Briefing ini berisi tentang aturan aturan, dan juga arahan tentang menjaga
kebersihan dan sampah. Kami bertanggung jawab atas kamar kami sendiri, dan kita harus
meninggalkan kamar kita sesuai dengan keadaan awalnya. Setelah briefing, kita beristirahat
dan dipersilahkan apabila mau berjalan jalan.

Rabu, 10 Oktober 2018

Kami bangun pagi dan bergegas menuju Museum Gempa Kobe. Disana kami diperlihatkan
sejarah gempa yang terjadi di Kobe, salah satunya adalah Great Hanshin Earthquake atau
Gempa Kobe yang terjadi pada 17 Januari 1995 yang merenggut 6434 jiwa. Kita juga diberi
lihat kemampuan Jepang untuk memulihkan dan membangun kembali dari bencana gempa
dan tsunami. Langkah yang diambil untuk mencegah kerusakan akibat gempa dan tsunami
juga diberi tahu kepada kita. Setelah kunjugan Museum Gempa, kami seharusnya menuju ke
JICA untuk makan siang. Namun akibat turunnya hujan, kita makan siang di sebuah cafeteria.
Setelah maakn siang kita berkunjung ke Sekolah Dasar Hiyodoridai, namun karena cuaca
buruk, kami datang terlambat jadwal. Kepala Sekolah SD Hiyodoridai menyarankan kita
untuk berkunjung esok hari karena sedang adanya acara open event. Kita pun berkunjung ke
rumah pembimbing kita, Bu Jum untuk beristirahat dan makan malam. Setelah makan malam
kita berkunjung ke Kobe Harbourland sebelum kembali ke hotel.
Kamis, 11 Oktober 2018

Pagi pagi kami menuju ke SD Hiyodoridai. Kami berkunjung ke SD dan melihat aktifitas
anak anak disini. Dengan dipandu oleh Kepala Sekolah, kami melihat anak anak yang dengan
ceria menjalankan pelajaran dan latihan musik. Saat pelajaran karya seni, mereka tidak diberi
langkah langkah, mereka bebas mengembangkan kreatifitas mereka. Saat makan siang
mereka ada yang bertanggung jawab membagi makan. Sejak kecil sudah diajarkan untuk
mengembangkan kreatifitas dan disiplin tanggung jawab secara mandiri. Setelah makan siang
dan foto berpisah dengan staff SD, kami berkunjung ke Kobe Maritime Museum dan
Kawasaki Good Time. Di Kobe Maritime Museum terdapat sejarah mengenai Kobe sebagai
kota pelabuhan sejak dahulu. Perkembangan teknologi perkapalan Jepang dijelaskan dalam
exhibition di dalam museum. Di dalamnya terdapat juga Kawasaki Good Time, yang isinya
adalah perkembangan teknologi industri perusahaan Kawasaki yang berkembang di
transportasi darat, laut, maupun udara. Berbagai perkembangan industri juga dijelaskan tidak
hanya melalui display namun juga melalui game singkat yang mengajarkan tentang sejarah
Kawasaki. Pada malamnya, kita berkunjung ke Kobe Port Tower untuk melihat kota Kobe
dari ketinggian dan pada malam hari.

Jumat, 12 Oktober 2018

Kami berkunjung ke Fasilitas Pengolahan Sampah Kobe. Disana ternyata diajarkan bahwa
Jepang memiliki sistem pengolahan sampah yang sangat rumit. Pembagian sampah
merupakan hal yang wajib bagi setiap warga. Sampah kaca, sampah kaleng, sampah plastic
semuanya diolah kembali menjadi produk seperti kaos, kertas toilet, atau botol lain. Dengan
teknologi dan pemisahan menggunakan magnet dan tiupan udara, jenis jenis sampah bisa
dipisahkan dengan mudah agar bisa diolah. Setelah berkunjung ke museum, kita menuju ke
Hyogo University untuk melihat lihat dan diberi tur Universitas Hyogo. Disini kita diajak ke
fasilitas dan sarana prasarana Universitas Hyogo seperti perpustakaan, cafeteria, toko konbini,
dan fasilitas klub. Mereka juga sedang menerima murid international dengan potongan harga
dalam program silang budaya mereka. Setelah berpisah dengan staff Universitas Hyogo, kita
menuju Harbourland sebelum kembali ke hotel.
Sabtu, 13 Oktober 2018

Akashi Kaikyou adalah tujuan kita selanjutnya. Kita melihat proses perancangan,
pembangunan, dan pengujian jembatan terpanjang di dunia, Akashi Kaikyou. Pembangunan
yang memakan waktu 40 tahun dijelaskan di dalam museum Akashi Kaikyou. Lalu kita naik
dan melihat daerah Kobe dari atas. Sebuah perwujudan dan bukti penguasaan teknologi
adalah jembatan ini. Setelah dari jembatan kita berkunjung ke Motomachi untuk belanja oleh
oleh. Kembali di hotel, kita mengadakan briefing penutupan pada jam 1 pagi hari Minggu.
Kita menyampaikan pesan kesan, komentar siswa mengenai program ASSJA, refleksi dari
kegiatan yang telah dilakukan. Lalu kita menutup acara bersama dan mengucapkan
terimakasih kepada pembimbing kita, Bu Jum. Pada Minggu kita menuju ke bandara untuk
kembali ke Jakarta.
III. Kesimpulan
Kegiatan homestay ini bisa dibilang cukup berarti dan mendidik. Berjalan dengan
lancar sepanjang 1 minggu ini. Walaupun rombongan terlihat menikmati, sikap rombongan
dari pihak kita kurang dan patut diperbaiki. Rombongan kita yang terlambat, membuat acara
sendiri, terlalu berisik, ataupun terpisah akibat kelalaian sendiri sungguh mengecewakan.
Kami mendapat berbagai informasi seperti cara hidup dan tatakrama orang Jepang, sikap
disiplin dan irit, juga kemampuan untuk pulih dan membangun kembali yang dimiliki Jepang.

Saran sebaiknya sikap rombongan diperbaiki dan mengikuti aturan yang berlaku.

Harapan semoga kegiatan homestay ini akan bermanfaat dan menginspirasi peserta untuk
melakukan hal hal positif.

Anda mungkin juga menyukai