Review Jurnal
Review Jurnal
Depresi pada remaja memberikan risiko lebih besar untuk kambuh gangguan depresi
mayor sama tingginya dengan risiko untuk psychiatric comorbidity. Seringkali, depresi dapat
kambuh pada periode perkembangan remaja yang terjadi antara umur 18 tahun hingga 29
tahun. Lewinsohn, dkk (1999) menemukan bahwa 45% remaja dengan gangguan depresi
mayor memiliki episode depresi antara umur 19 hingga 24 tahun. Dengan adanya hal tesebut,
Rohde dkk (2013) merekomendasikan bahwa periode perkembangan itu sebagai fokus utama
penelitian gangguan depresi mayor dikarenakan peneliti mencatat bahwa penelitian depresi
terfokus pada depresi remaja dan mengabaikan berlangsungnya depresi yang baru muncul
pada masa dewasa awal. Tujuan fokus penelitian untuk mengetahui prediktor dari depresi
karena individu sebelumnya mengalami depresi saat masuk dewasa awal.
Diantara predikotor yang ada, Axis II sebagai salah satu prediktor paling konsisten
dari kambuhnya gangguan kecemasan. Diketahui bahwa pasien dengan gangguan Axis II
hanya memiliki 13% untuk kambuh MDD pasien tanpa gangguan kepribadian.
Ketidakkonsistenan mengenai validitas prediktif dari gangguan kepribadian clutser pada
DSM menunjukkan bahwa struktur organisasi lain mungkin lebih baik mengidentifikasi
faktor-faktor kepribadian spesifik yang mendorong efek patologi kepribadian pada depresi.
Saat ini diperkirakan bahwa skor faktor patologi kepribadian diperoleh melalui analisis faktor
sebelumnya akan memprediksi risiko yang tinggi untuk kambuh. Namun, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kerentanan terhadap kambuhnya depresi pada
masa dewasa yang baru muncul untuk menginformasikan perkembangan program
pencegahan depresi.