Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belakangan ini banyak orang mengaku mengenal Allah SWT dan Rasullah, namun
mereka tidak cinta kepada Allah SWT dan Rasullah. Buktinya mereka banyak melanggar
perintah dan larangan-Nya. Hal ini disebabkan karena mereka belum bertaqarrub Allah SWT
dan Rasullah dengan arti sebenarnya.

Sekilas, membahas persoalan bagaimana bertaqarrub kepada Allah SWT dan Rasullah
bukan sesuatu yang asing. Tetapi yang dimaksud dalam pembahasan bertaqarrub kepada
Allah SWT dan Rasullah adalah yang akan membuahkan rasa takut kepada-Nya, tawakal,
berharap, menggantungkan diri, dan ketundukan hanya kepada-Nya. Sehingga kita bisa
mewujudkan segala bentuk ketaatan dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh-Nya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian taqarrub?
2. Hadits tentang taqarrub?
3. Tujuan taqarrub kepada Allah dan Rasullah?
4. Cara bertaqarrub kepada Allah dan Rasullah?
5. Nilai yang akan kita dapatkan jika mengenal Allah dan Rasullah dengan Baik?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui cara bertaqarrub Allah SWT dan Rasullah
2. Mengetahui balasan yang akan diberikan oleh Allah kepada kita

1.4 Manfaat Penulisan


Meningkatkan pemahaman tentang bertaqarrub kepada Allah SWT dan Rasulnya,
sehingga kita dapat mewujudkan segala ketaatan dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh-
Nya. Serta agar kita bisa mengenal Allah secara benar.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mendekatkan Diri (Taqarrub) Kepada Allah Swt


Dalam istilah akhlak, kata ini diartikan dengan upaya mendekatkan diri kepada
Tuhan. Pada dasarnya manusia dekat dengan Allah Swt. Kedekatan manusia dengan
Allah di sini bukan dalam arti fisik, karena Allah dengan semua sifat dan perbuatan-Nya
tidak mungkin dibayangkan dalam bentuk materi yang dapat dibayangkan. Sesuatu yang
mungkin dibayangkan adalah materi dan Allah bukan bersifat materi. Antara Allah dan
manusia tidak ada jarak ruang dan waktu dalam arti materi. Antara Allah dengan
manusia yang jaraknya disebut oleh Al-Qur’an dengan qarib (dekat) bermakna abstrak,
yaitu jarak yang terjadi antara rohani (hati) manusia dengan Allah. Dekatnya Allah
kepada manusia dinyatakan dalam ayat-ayat Allah , seperti pada ayat: “Apabila engkau
(Muhammad) ditanya tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat... “. (QS. Al-
Baqarah: 186)
“Kami lebih dekat (kepada manusia) dari pada urat lehernya...” (QS. Qaf:16)
Taqarrub kepada Allah adalah setiap aktivitas yang mendekatkan seorang hamba
kepada Allah Swt., baik dengan melaksanakan kewajiban, melaksanakan amalan-amalan
sunnah nafilah maupun bentuk-bentuk ketaatan lainnya. Pengertian taqarrub kepada
Allah tidak hanya terbatas pada aktivitas ibadah, sebagaimana yang diduga oleh
kebanyakan kaum Muslimin dewasa ini, namun mencakup pula seluruh aktivitas
mu’amalat, akhlaq, math’umat (berkaitan dengan makanan), malbusaat (berkaitan
dengan pakaian) bahkan uqubat (pelaksanaan sanksi hukum di dunia oleh negara Islam/
Khilafah). Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah Swt. berfirman:
“Dan tiada bertaqarrub (mendekat) kepada-Ku seorang hamba dengan sesuatu yang
lebih Kusuka daripada menjalankan kewajibannya”. (Shahih Bukhari Juz 11, hal.292-
297)

2.2 Hadits tentang Taqarrub


Ada beberapa hadits yang dapat dijadikan alasan kenapa kita harus bertaqarruf
kepada Allah SWT dan Rasullah:
1. Allah tempat Memohon
Senantiasa yakinlah akan diterimanya segala permohon- an kita karena Allah
begitu dekat dengan kita. Allah SWT berfirman, “Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasannya Aku adalah
dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, maka hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran.” (Q.S Al-Baqarah, [2]: 186)
2.Kebahagiaan yang Dekat

Allah tidak semata-mata memberikan kesulitan tanpa adanya pelajaran dan


janji peningkatan derajat bagi mereka yang mampu melalui nya dengan sabar dan
tawakkal. Sesuai dengan firman Allah Ta’alaa, “Dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan,kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan.Dan beritakanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucap kan, “Innaa
lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (Q.S. Al-Baqarah [2]:155-156)

2.3 Tujuan Taqarrub kepada Allah SWT dan Rasullah

Ada beberapa tingkatan bertaaruf kepada AQllah dan Rasullah:


tujuan pertama adalah pemenuhan kebutuhan tapi tujuan ini menjadi satu motivasi
menuju motivasi lain berupa taqqarrub, dan ini saja cukup untuk sahnya ibadah.
Tingkat kedua, tujuannya memang berta’aruf kepada Allah SWT dan Rasullah, tapi
sebenarnya tujuan ini bersifat sekunder, karena tujuan primernya adalah mendapatkan
pahala akhirat dan menghindari api neraka. Tingkat ini tentu lebih baik daripada
tingkat pertama, walaupun juga berkekurangan karena tidak benar-benar tulus karena
Allah SWT semata.
Tingkat ketiga, tujuannya berta’aruf kepada Allah SWT dan Rasullah dan
mendapatkan keridhaanNya, namun tujuan ini juga dibarengi dengan tujuan
menikmati keridhaan Allah SWT dan kedekatan denganNya, tapi bukan tujuan
mendapatkan pahala atau menghindari siksaNya maupun memenuhi kebutuhan.
Tingkat keempat, tujuannya hanyalah Allah SWT semata tanpa ada pertimbangan lain
meskipun bersifat sekunder berupa pemenuhan kebutuhan duniawi, atau peraihan
pahala dan keterhindaran dari neraka, atau bahkan kenikmatan beribadah kepadaNya,
memperoleh ridhaNya dan ketersampaian kepadaNya.
2.4 Cara bertaqarrub kepada Allah dan Rasullah

Sebagaimana firman Allah Swt dalam QS. Qaf: 16 yang tersebut di atas,“Aku dekat
denganmu, seperti dekatnya engkau dengan urat lehermu sendiri.” Ini merupakan
pernyataan Allah untuk manusia. Kepada manusia Allah Swt mengingatkan
bahwasanya Dia sangat dekat dengan hamba-hamba-Nya. Apabila hamba mendekati-
Nya, pasti Allah akan lebih mendekati si hamba. Sebaliknya apabila si hamba
menjauhkan diri dari Allah, sudah tentu Allah jauh dari dirinya. Karena si hamba
menjauhkan diri dari Dzat yang memang selalu dekat dengan dirinya.
Ada beberapa cara bertaqarrub kepada Allah dan rasullah:
1) Membaca Al Qur’an dengan merenungi dan memahami maknanya
2) Mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan ibadah yang sunnah
3) Terus-menerus mengingat Allah dalam setiap keadaan
4) Lebih mendahulukan kecintaan pada Allah daripada kecintaan pada dirinya
sendiri
5) Merenungi, memperhatikan dan mengenal kebesaran nama dan sifat Allah
6) Memperhatikan kebaikan, nikmat dan karunia Allah yang telah Dia berikan
kepada kita
7) Menghadirkan hati secara keseluruhan tatkala melakukan ketaatan kepada Allah
dan Rasullah
8) Menyendiri dengan Allah di saat Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam
9) Duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dan bersama para shidiqin.
10) Menjauhi segala sebab yang dapat mengahalangi antara dirinya dan Allah Ta’ala.

2.5 Beberapa nilai yang akan kita dapatkan jika mengenal Allah dan Rasullah

Nilai-nilai tersebut di antaranya:


1. Ketenangan hati
Banyak sekali manusia sekarang ini yang tidak memiliki ketenangan hati did alam
kehidupannya. Jika punya harta yang banyak, hatinya tak pernah tenang. Ia tidak
menyadari bahwa semua yang dimilikinya itu hanyalah titipan Allah SWT.
Ketidaktenangannya itu membuatnya seakan memiliki segalanya. Allah SWT
berfirman dalam surat Ar-ra’du ayat 28: “(yaitu) orang-orang beriman dan tenteram
hatinya dengan mengingat Allah. Ingatlah, (bahwa) dengan mengingat Allah itu,
tenteramlah segala hati.”Secara jelas Allah SWT menjamin bahwa dengan mengingat
Allah, hati menjadi tenteram. Terlebih bagi orang yang beriman.

2. Keberkahan Allah
Dalam melakukan sesuatu pastinya kita selalu mengharapkan berkah Allah Azza
Wa Jalla. Dengan adanya keberkahan Allah ini, kita akan selalu leluasa menjalankan
aktivitas yang ada di dunia ini. Allah berfirman dalam surat Al-a’rof ayat 96: “Jika
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” Allah
mengatakan akan melimpahkan keberkahan kepada kita yang beriman dan bertaqwa.
Namun Allah mengatakan bahwa telah ada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat
Allah. Sesungguhnya siksa Allah SWT amatlah pedih.
3. Hidup Mulia
Seperti tujuan seluruh umat manusia yang terlahirkan di dunia ini bahwa hidup di
dalam kemuliaan sangat diimpi-impikan. Allah menjanjikan kehidupan mulia kepada
kita yang mengerjakan amal-amal sholeh. Ini sesuai dengan firman Allah dalam surat
An-Nahl ayat 97: “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
Sangatlah lebih imbalan yang diberikan Allah kepada kita semua. Allah Maha
Pemurah dan Maha Penyayang kepada hamba-hamba yang taat kepada-Nya.
4. Kenikmatan Surga
Allah SWT akan memberikan kenikmatan surga bagi orang-orang yang berbuat
baik. Allah berfirman dalam surat Yunus ayat 25-26 : Allah menyeru (manusia) ke
Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dkehendakiNya kepada jalan yang
lurus (Islam). Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga)
dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula)
kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” Kekekalan
didalam surga adalah hal yang sangat ingin kita raih dalam kehidupan ini. Namun
Allah hanya memberikan kepada orang-orang yang berbuat baik.
5. Keridhoan Allah
Allah hanya akan memberikan ridho-Nya kepada orang-orang yang beramal
sholeh. Allah berfirman dalam surat Al-bayyinah ayat 7-8: “Sesungguhnya orang-
orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik
makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga And yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kelal didalamnya selama-lamanya. Allah ridho
terhadap mereka dan mereka pun ridho kepada-Nya. Yang demikian itu adalah
(balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya”. Dengan adanya perasaan takut
kita kepada Allah SWT, maka kitapun akan semakin beriman kepada-Nya. Maka
dengan ketakutan itu, kita akan mendapatkan balasan yang amat berlipat-lipat.
6. Rasa Merdeka
Tak ada manusia yang mau diperbudak. Baik dengan hawa nafsu bahkan dengan
manusia sekalipun. Namun, kelemahan iman seseoranglah yang membuat perasaan
merdeka tidak melekat di dalam hati kita.Allah berfirman dalam surat Al-An’am ayat
82: “Orang-orang yang beriman dan tiada mempercampurkan keimanannya dengan
keaniayaan, untuk mereka keamanan, sedang mereka itu mendapat petunjuk.” Allah
menjamin kepada orang-orang yang tidak mencampurkan keimanannya dengan
kesyirikan atas keamanan. Ini akan kita dapatkan bila kita benar-benar telah mengerti
akan hakikat ma’rifatullah.
BAB III
KESIMPULAN

Dalam bertaqarrub kepada Allah dan Rasullah, kita dituntut menjadi seorang yang
beriman dan beramal sholeh. Allah dan Rasullah sangat menyayangi manusia yang senantiasa
mengingat-Nya. Allah menjanjikan surga, keberkahan, keridhoan, kemerdekaan, sera
kemuliaan di dalam hidup kita.

Bertaqarrub kepada Allah dan Rasullah yang benar adalah dengan menimbulkan rasa
malu, cinta dan takut kepada-Nya. Yang dimaksud malu, karena merasa membawa beban
dosa. Cinta yaitu rindu untuk menghadap Allah dan senang memperoleh pahala-Nya. Dan
takut kepada Allah dan Rasullah ialah takut terkena siksa-Nya. Jika hal tersebut telah timbul
di dalam hati kita, insyaAllah kita telah mampu mengenal Bertaqarrub kepada Allah dan
Rasullah dengan cinta.

PENUTUP

Selesailah pembahasan kita tentang “Cara Bertaqarrub kepada Allah dan Rasullah”.
Makalah ini tersusun berkat kerjasama yang baik antar anggota kelompok 7. Walaupun
makalah ini telah tersusun, namun tidak menutup kemungkinan adanya kekurangsempurnaan.
Untuk itu, saran dan kritik sangat diharapkan, demi lebih sempurnanya makalah yang akan
kami susun berikutnya.

Inti dari makalah kami adalah keimanan kita kepada Allah SWT. Kenalilah Allah secara
menyeluruh. InsyaAllah kita termasuk hambanya yang beriman dan beramal sholeh.

Aamiin yaa robbal’aalamiin.


DAFTAR PUSTAKA

http://hafizfirdaus.com/56-majalah-i/40000-kaki-/773-feb-2013-bertaqarrub-kepada-
allah.html https://rumaysho.com/319-10-hal-yang-mendatangkan-cinta-allah.html
http://insidewinme.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-taqarrub-kepada-allah.html
http://www.fauzinesia.com/2012/06/cara-mendekatkan-diri-kepada-allah-swt.html
http://alhassanain.org/indonesian/?com=content&id=2411
www.google.com
www.wikipedia.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menolong kami menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Atas berkat yang dilimpahkan-Nya kepada kami,
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “CARA BERTAQARRUB
KEPADA ALLAH dan RASULLAH” yang diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pendidikan Agama Islam. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Drs. H. Aini Baderi
SH.,M.H selaku dosen Pendidikan Agama Islam yang telah membimbing kami agar dapat
mengerti tentang bagaimana kami menyusun karya tulis ilmiah.

Makalah ini memuat tentang “Bagaimana Cara Bertaqarrub kepada Allah dan
Rasullah” yang berguna seluruh umat manusia. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir

Palangka Raya, November 2017


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

BAB I

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................

1.4 Manfaat Penulisan .....................................................................................

BAB II

2.1 Pengertian Taqarrub ..................................................................................

2.2 Hadits tentang Taqarrub ............................................................................

2.3 Tujuan Taqarrub kepada Allah dan Rasullah ............................................

2.4 Cara Bertaqarrub kepada Allah dan Rasullah ...........................................

2.5 Nilai yang akan kita dapatkan jika mengenal Allah dan Rasullah ............

BAB III

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................

3.2 Penutup ...................................................................................................... .

Daftar pustaka .............................................................................................


MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun Oleh :

Kelompok 7
Ahmad Andy Ramadhan (BCA 117 189)
Fitri Anjani Manalu (BCA 117 190)
Lista Rina (BCA 117 039)
Mega Dwi Mellinda (BCA 117 150)
Sonia Ramadani (BCA 117 146)

Dosen Pembimbing :
Drs. H, Aini Baderi, SH., MH

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
2017

Anda mungkin juga menyukai