Anda di halaman 1dari 3

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi proses dan hasil kalibrasi (minimal 3 buah)?

Prosedur, kalibrator, tenaga pengkalibrasi, periode kalibrasi, lingkungan, alat yang dikalibrasi.
2. Jika Anda menemukan labu takar yang akan dikalibrasi masih terdapat noda lemak, tindakan apa
yang akan Anda lakukan?
 Dengan pelarut organik (aseton, etanol)
 Karena lemak merupakan senyawa organik, maka lemak dapat dicuci dengan pelarut organik ,
misalnya etanol, aseton, mineral , atau dengan detergen. Setelah itu dibilas dengan air suling
dan alkohol kemudian keringkan.
 Minyak dan lemak dapat dihilangkan dengan cara mencuci alat gelas dengan larutan detergen
hangat. Setelah pencucian, alat gelas dibilas dengan airsuling. Jika lemak yang melekat pada
alat gelas sukar dibersihkan, pertama-tama alat gelas dibilas dengan pelarut hidrokarbon
misalnya alkohol atau aseton kemudian dibersihkan dengan larutan Kalium Karbonat dalam
asam. Pelarut lainnya yang dapat digunakan adalah sbb : 5 gram Na perborat dalam 100 mL
10% larutan NaOH. Larutan KOH 10-15% dalam 100 L spirtus/alkohol (larutan ini hendak nya
tidak digunakan lebih dari 10 menit). Pembersihan dengan CCl4.
3. Jika sarung tangan yang dipergunakan berdebu, apa yang akan Anda lakukan?
Menggunakan tisue untuk melapis/ memegangnya.
4. Bagaimana cara Anda mengatasi pecahan kaca yang berasal dari alat gelas?
- ambil dan periksa kondisi fisik alat
- jika pecah, bersihkan area yang terkena pecahan, pastikan tidak ada pecahan yang tertinggal.
- dibungkus dengan kertas dan dibuang ke tempat yang disediakan.
- laporkan pada laboran yang bertugas
5. Jika zat pengotor pada labu takar yang akan dikalibrasi sulit dihilangkan dengan detergent, apa yang
akan Anda lakukan?
Pencucian kalium dikromat +asam sulfat selama semalam (min 2 jam) atau dengan KOH+alkohol
beberapa menit saja ( bersifat merusak )
6. Langkah apa yang akan Anda lakukan pada neraca ketika pertama kali akan menimbang?
Bersihkan neraca dan lingkungan, cek waterpass, menyakan neraca lalu di warming up 10 sampai 15
menit, cek suhu, tekanan, kelembapan.
7. Tuliskan 3 jenis kelas anak timbang?
OIMI mengklasifikasikan anak timbang dengan nominal 1 mg sampai dengan 50 kg berdasarkan MPE
yang terdiri dari kelas E1, E2, F1, F2, M1, M2, dan M3.
8. Dari data kalibrasi labu takar 50 dan 100 mL, diperoleh data presisi penimbangan masing-masing
%RSD 6% dan 1%. Apakah kedua data presisi tersebut dapat dipercaya ? jelaskan !
RSD 1% lebih baik karena nilai RSD yang kecil maka penyimpangan nya juga kecil sehingga lebih presisi
(teliti)
9. Apa yang akan Anda lakukan jika mendapatkan permasalahan pada soal butir 8 ?
Telusur lagi kesalahannya dan laporkan
10. Jika di tempat kerja terjadi kebakaran dan Anda yang pertama kali melihat kejadian tersebut,
tindakan yang akan Anda lakukan ?
 Jangan panik
 Bunyikan / tekan alarm terdekat lewat pintu terdekat
 Berkumpul ditempat yang berjarak 30 meter dari sumber kebakaran.
 Beritahu petugas emergensi mengenai orang-orang yang ada didalam
 Beritahu petugas emergensi mengenai alasan pengosongan ruangan
 Jangan masuk ke dalam gedung lagi sampai diijinkan oleng yang berwenang.
11. MSDS harus selalu tersedia ditempat kerja. Jika dikaitkan dengan kecelakaan kerja, mengapa hal
ini harus dilakukan?
 MSDS atau Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) adalah lembar petunjuk yang berisi
informasi bahan kimia meliputi sifat fisika, kimia, jenis bahaya yang ditimbulkan, cara
penanganan, tindakan khusus dalam keaadaan darurat dan informasi lain yang diperlukan.
 MSDS merupakan sumber informasi yang sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan atau cedera saat menangani bahan kimia berbahaya. Melalui MSDS, Anda dapat
mengetahui sifat-sifat bahaya bahan kimia yang digunakan, alat pelindung diri yang digunakan
hingga prosedur darurat bila terjadi tumpahan, kebakaran, kebocoran, dan ledakan. Semua
informasi tersebut sangatlah penting untuk menghindari terjadinya kecelakaan bahan kimia
yang bisa berakibat fatal bagi pengguna.
12. Apa yang akan Anda lakukan jika hasil identifikasi terdapat alat yang rusak parah?
Laporkan ke pihak terkait kemudian simpan ditempat yang aman agar tidak ada yang
menggunakannya dan terhindar dari kecelakaan kerja.
13. Tuliskan 3 komponen ketidakpastian pengukuran?
 Alat Gelas
Ketidakpastian baku massa air
Ketidakpstian baku temperatur
Ketidakpastian baku densitas air
Ketidakpastian baku densitas udara
Ketidakpastian baku koefisien muai volume
Ketidakpstiab baku miniskus
 Neraca Analitik Digital
Ketidakpastian baku Repibility
Ketidakpastian baku anak timbang
Ketidakpastian baku resolusi
Ketidakpastian baku drift anak timbang
Ketidakpastian baku air bouyancy
 Anak Timbang
Ketidakpastian baku Standar Massa
Ketidakpastian baku Repibility
Ketidakpastian baku Resolusi Penimbangan
Ketidakpastian baku bouyancy
Ketidakpastian baku instability
14. Apa yang dimaksud dengan “kondisi diluar kendali”? tuliskan contohnya
Kondisi diluar kendali adalah situasi yang tidak teratur tidak terkondisikan dan tidak dapat
dikendalikan. Contoh : Bencana alam, gempa bumi.
15. Apa saja yang harus dihitung dari data yang disajikan dalam pengujian kalibrasi?
Rata-rata, standar deviasi
16. Apa yang dimaksud dengan angka penting?
Angka hasil pengukuran, yang terdiri dari angka pasti ( di perhitungan skala ukur) dan angka taksiran (
diperoleh dari setengah skala terkecil)

17. Sebutkan beberapa tipe grafik yang Anda ketahui?


 Column chart ( diagram batang), untuk menunjukkan perubahan data dalam periode waktu
tertentu.
 Line chart (grafik garis), untuk menunjukkan data berkelanjutan selama periode waktu
tertentu.
 Pie chart (bentuk lingkaran), ukuran dari suatu item dalam suatu rangkaian data.
 Bar Chart
 Area Chart, menekankan besarnya perubahan dari waktu ke waktu
 XY scatter, hubungan nilai x dengan nilai y
18. Hal apa saja yang harus dilaporkan untuk hasil uji kalibrasi?
Volume nominal yang dikalibrasi, nilai koreksi, ketidakpastian bentangan.
19. Apa yang akan Anda lakukan jika menemukan ketidaksesuaian hasil pelaporan kalibrasi?
Melaporkan ke atasan/ pihak terkait kemudian ditelusuri kesalahannya.
20. Jelaskan tujuan pemakaian tabel ataupun grafik dalam pembuatan laporan?
 Grafik berfungsi sebagai perwujudan dari suatu hasil yang diperoleh dari suatu hal. Tabel
berfungsi untuk menampilkan informasi dalam bentuk matriks, untuk mempermudah dalam
pengerjaan soal, untuk mempermudah dalam memahami soal.
 Fungsi grafik untuk melihat perbedaan dan persamaan suatu tingkat perkembangan tertentu
terkait suatu hal/ data empiris dari suatu kajian (misalnya , pendapatan ekonomi keluarga,
peningkatan rakyat miskin, dll). Sedangkan fungsi tabel, untuk mempermudah kita dan
pembaca dalam menganalisis berbagai penyebaran data yang ada terkait dengan kasus yang
dibahas / diteliti. Yang dalam istilah statistiknya tabel berfungsi sebagai penyederhanaan data.
 Manfaat tabel
1. dapat memberikan informasi secara ringkas
2. mempermudah pembaca dalam memahami bacaan
Manfaat grafik
1. menunjukkan fakta yang jelas dan mudah dipahami.
2. menjadikan proses komunikasi lebih cepat dan menarik.
21. tuliskan minimal 3 macam software antivirus?
Avira, avast, smadav
22. apa saja yang dapat diinformasikan untuk menjaga kerahasiaan data hasil kalibrasi?
Selain yang ada di sertifikat data hasil kalibrasi dan perhitungan tiap perusahaan memiliki standar/
acuan tersendiri.

Inspeksi Pangan Adalah kegiatan pemeriksaan suatu komoditi pangan yang dilakukan untuk INSPEKSI PANGAN BERBASIS RESIKO adalah suatu metode yang menggunakan resiko
tujuan mengetahui kesesuaian Dasar Hukum : Undang-undang Pangan 1998 (risk) sebagai dasar untuk merencanakan dan mengatur usaha-usaha untuk menjalankan suatu
Peraturan BPOM Permenkes terkait GMP & SSOP , DLL program inspeksi. Difokuskan terhadap factor-faktor resiko yang menyebabkan/menularkan
>Ruang Lingkup Inspeksi hygiene pangan umumnya oleh perusahaan makanan, penyedian penyakit (food-borne disease).
jasa catering, hotel, dan restoran serta camp-catering,,,Inspeksi DPI (During Production >Food-borne disease risk factors: factor resiko yang dapat menyebabkan/pemicu penyakit
Inspection) tujuannya adalah untuk memastikan mutu produk yang dicapai, keamanan produk kepada konsumen/masyarakat jika tidak terkontrol.
dijamin dan di pelihara,,,,Inspeksi pada FRI dilakukan dengan mengambil sampel acak dan >Tradisional VS Risk Based Inspection=> Tradisional Risk-based Korektif/reaktif
diperiksa pada akhir proses yang bertujuan untuk menjamin mutu,,,,Inspeksi hygiene pangan Inspection planned randomly,,, Emphasis on product/ premises inspection,,,,Sampel
umumnya oleh perusahaan makanan, penyedian jasa catering, hotel, dan restoran serta camp- collection for assurance purposes
catering,,,,Inspeksi pada LS (Loading Supervision) dilakukan pada saat memuat barang ke >PreventivePrioritization based on risk factors,,, Emphasis on process inspection/ control
alat transportasi untuk memastikan bahwa hanya produk yang bagus yang dimuat dan in place to addres risk factor,,,Sample collection for verification purposes
diangkat,,,,,Inspeksi terkait GMP (good manufakturung practice) system untuk memastikan >Factor-faktor food-borne diseases risk Kontaminasi silang dari produk ke produk siap
bahwa produk secara konsisten di produksi dan diawasi.,,,,,,Inspeksi pangan dilapangan pada saji Makanan dari sumber yang tidak aman Indaquate cooking (memasak yang tidak
produk pangan yang telah di distribusikan, inspeksi ini terkait dengan mutu dan keamanan memadai) Suhu memasak yang tidak tepat Peralatan yang terkontaminasi Kebersihan
pangan. personal yang buruk (higienitas) Kondisi kesehatan penjualan makanan Kualitas air
>Peranan Inspeksi Pangan :1. Inspeksi pangan dapat digunak sebagai alat pengendalian mutu Adanya hama
yang terarah dan sebagai titik pemeriksaan untuk jaminan keamanan pangan di > Metode inspeksi pangan berbasis resiko Metode yang digunakan berdasarkan metode
daerah/Negara asal. Pada tahap paling awal logistic, inspeksi pangan dapat menentukan biaya prioritas inspeksi, berdasarkan pendekatan berbasis resiko Peubahan focus dari
dan resiko secara efektif 2. Mengontrl berbagai sampel dari lot tertentu dan mengikuti pemeriksaan pengujian produk akhir atau persyaratan produk atau tempat (lokasi)
rencana sampling dengan pengendalian titikm spesifik untuk mengidentifikasi sumber >Prioritas Inspeksi History of compliance (catatan berupa rekaman atau dokumentasi
masalah, memelihara konsistensi produk, memastikan pemenuhan terhadap regulasi yang tenttang kepatuhan mengikuti persyaratan maupun peraturan yang berlaku)
berlaku, secara local maupun global selama transportasi/distribusi untuk meningkatkan image Product risk profiles: berasarkan produk/proses yang berhubungan dengan food-borne
perusahaan 3. Inspeksi hygiene pangan dilakukan untuk memberikan kepastian pemenuhan diseases. Dengan mengidentifiksi makanan resiko tinggi atau preparasi makanan beresiko
kriteria umum kebersihan. tinggi atau inspector dapat focus kepada makana/proses yang menyebabkan penyakit jika
tidak terkontrol.
High-risk food
Contoh:makanan siap saji dan ayam/daging mentah,
>Kategori resiko High-risk food Contoh:makanan siap saji dan ayam/daging mentah, Medium-risk food
Medium-risk food Contoh: ikan (dimasak dan mentah), daging, daging/ungags matang, Inspeksiikan
Contoh: pangan = pengukuran
(dimasak dan pemeriksaan
dan mentah), diperlukan matang,
daging, daging/ungags untuk memberikan keyakinan
dan daging/ungags
dan daging/ungags olahan, susu dan produk susus, serta telur dan produk susu kepada susu
olahan, suatudan
industry
produkdan pelanggan
susus, bahwa
serta telur danproduk
produkyang
susu dihasilkan telah sesuai dengan
Low-risk foodContoh: madu, sereal, selai, jelly, minyak dan lemak, the, herbal, katcang dll perencanaan
Low-risk food
>Prosedur Inspeksi Pangan Berbasis Resiko  Pertimbangan bahaya yang akan terjadi INSPEKSI
Contoh: GMP
madu, sereal, selai, jelly, minyak dan lemak, the, herbal, katcang dll
terkait dengan makanan Tinjauan kembali tindakan pengendalian yang sudah dilakukan Prosedur Lingkup1.
>Ruang Inspeksi
Inspeksi Pangan GMP untuk
Berbasis Resikoindustry pangan secara umum
Menilai kelayakan dan kesesuaian pre-requisite plan (rencana persyaratan dasar) 2.Pertimbangan
Inspeksi GMPbahaya
untuk industry
yang akan rumah tangga
terjadi (IRT)
terkait dengan makanan
Persiapakan rencana tindakan pengaturan termasuk control (pengawasan) Verifikasi >Aspek
Tinjauanyang dinilaitindakan
kembali dalam inpengendalian
speksi GMP bagi yang industry menengah-besar:1. Lokasi pabrik
sudah dilakukan
rencana HACC, ketertelusuran dan rencana penarikan kembali Targetkan 2.Menilai
Bangunan3.
kelayakan dan kesesuaian pre-requisite planBahan
Produk akhir4. Peralatan pengolaha5. produksi6.
(rencana Higien
persyaratan personal
dasar)
perusahaan/tempat usaha yang beresiko tnggi dengan sumber daya yang tersedia. 7.Persiapakan
Pengendalian proses pengolahan8. Fasilitas sanitasi9. Label
rencana tindakan pengaturan termasuk control (pengawasan) 10. Keterangan produk
>Persyaratan Inspeksi Berbasis Resiko Kemitraan dan koordinasi antara inspektur, 11.Verifikasi
Penyimpanan
rencana12.HACC,
Pemeliharaan sarana pengolahan
ketertelusuran dan rencanadan kegiatankembali
penarikan sanitasi13. Laboratorium
auditor, laboratorium, dan produsen berjalan dengan baik System pendukung mengontrol 14.Targetkan
Kemasan15. Transportasi usaha yang beresiko tnggi dengan sumber daya yang
perusahaan/tempat
makanan mencakup undang-undang Komitmen dari semua pemangku kepentingan di >Teknik
tersedia. Inspeksi GMPwawancara, Pengamatan lapang dan pengumpulan data, Analisis
seluruh rantai Inspector memiliki pengetahuan dan skill yang mendalam dan luas tentang permasalahn,
Kategori resikostudi pustaka
factor resiko penyebab penyakit yang terkait dengan masing-masing langkah proses produksi >1) Analisis
HIMA data inpeksi
Penjaminan GMP untuk
Mutu Industri Panganindustry
Page menengah-besar
8
maupun di berbagai daerah. >𝑌=(𝑛0 ×0)+(𝑛1
Persyaratan Inspeksi×1)+(𝑛2 Resiko×3)+(𝑛4×4) Keterangan: Y = nilai total penerapan
×2)+(𝑛3
Berbasis
>Perencanaan yang baik akan berguna:1. Memberikan jaminan bahwa produk yang yang didapat N0 = jumalah aspek yang memiliki
Kemitraan dan koordinasi antara inspektur, auditor, nilai laboratorium,
0 dalam formulirdancheck list berjalan
produsen
dihasilkan telah sesuai proses dan mengunakan bahan baku ang sesuai2. Inspeksi yang penerapan %𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑛=[𝑌/𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 ×4]×100% Skor nilai = 0-4
Persen baik
dengan
meliputi pemeriksaan, pengujian dan sampling telah sesuai dengan prosedur standar >Tingkat keparahan 𝑛×0
System pendukung : aplikasimakanan
mengontrol aspek GMP atau SSOP
mencakup dilapangan sebesar 100%
undang-undang
3. Efisiensi inspeksi pangan (memenuhi)
Komitmen ,,,,((𝑛0×0)+1)𝑠/𝑑
dari semua pemangku (𝑛×1)kepentingan
: aplikasi aspek GMP atau
di seluruh rantaiSSOP dilapangan sebesar 75-
>Pertimbangan melakukan inspeksi pangan1. Inspeksi semakin sering semakin baik namun 100%
Inspector memiliki pengetahuan dan skill yang mendalam aspek
(cukup memenuhi),,,,,((𝑛1×1)+1)𝑠/𝑑 (𝑛×2) : aplikasi GMP
dan luas atau SSOP
tentang factor resiko
jika sering biaya lebih besar maka dilakukan secara optimum2. Pertimbangan peristiwa dilapangan
penyebab sebesaryang
penyakit 50-75% (kurang
terkait denganmemenuhi),,,,,((𝑛2×2)+1)𝑠/𝑑
masing-masing langkah proses (𝑛×3) : aplikasi
produksi aspek di
maupun
sebelumnyaakan menentukan frekuensi inspeksi pangan 3. Fluidity proses inspeksi pangan GMP atau
berbagai SSOP dilapangan sebesar 25-50% (sangat kurang memenuhi),,,,,((𝑛3×3)+1)𝑠/𝑑
daerah.
dilakukan sesuai dengan homogenitas produk. Semakin homogeny maka frekuensi inspeksi (𝑛×4) : aplikasi aspek GMP atau SSOP
HIMA Penjaminan Mutu Industri Pangan Page 9 dilapangan sebesar <25% (tidak memenuhi)
pangan rendah 4. Kesuksesan penggunaan sebelumnya dapat dijadikan pertimbangan untuk PEMERIKSAAN dan PENGUKURAN dalam INSPEKSI PANGAN
merubah frekuensi inspeksi pangan, ex perbaikan sampling. Perencanaan yang baik akan berguna:
Inspeksi pangan = pengukuran dan pemeriksaan diperlukan untuk memberikan keyakinan 1. Memberikan jaminan bahwa produk yang dihasilkan telah sesuai proses dan mengunakan
kepada suatu industry dan pelanggan bahwa produk yang dihasilkan telah sesuai dengan bahan baku ang sesuai
perencanaan 2. Inspeksi yang meliputi pemeriksaan, pengujian dan sampling telah sesuai dengan prosedur
HIMA Penjaminan Mutu Industri Pangan Page 10 standar
INSPEKSI GMP 3. Efisiensi inspeksi pangan
Ruang Lingkup Pertimbangan melakukan inspeksi pangan
1. Inspeksi GMP untuk industry pangan secara umum 1. Inspeksi semakin sering semakin baik namun jika sering biaya lebih besar maka dilakukan
2. Inspeksi GMP untuk industry rumah tangga (IRT) secara optimum
Aspek yang dinilai dalam in speksi GMP bagi industry menengah-besar: 2. Pertimbangan peristiwa sebelumnyaakan menentukan frekuensi inspeksi pangan
1. Lokasi pabrik 3. Fluidity proses inspeksi pangan dilakukan sesuai dengan homogenitas produk. Semakin
2. Bangunan homogeny maka frekuensi inspeksi pangan rendah
3. Produk akhir 4. Kesuksesan penggunaan sebelumnya dapat dijadikan pertimbangan untuk merubah
4. Peralatan pengolaha frekuensi inspeksi pangan, ex perbaikan sampling.
5. Bahan produksi Inspeksi pangan = pengukuran dan pemeriksaan diperlukan untuk memberikan keyakinan
6. Higien personal kepada suatu industry dan pelanggan bahwa produk yang dihasilkan telah sesuai dengan
7. Pengendalian proses pengolahan perencanaan
8. Fasilitas sanitasi HIMA Penjaminan Mutu Industri Pangan Page 10
9. Label INSPEKSI GMP
10. Keterangan produk Ruang Lingkup
11. Penyimpanan 1. Inspeksi GMP untuk industry pangan secara umum
12. Pemeliharaan sarana pengolahan dan kegiatan sanitasi 2. Inspeksi GMP untuk industry rumah tangga (IRT)
13. Laboratorium Aspek yang dinilai dalam in speksi GMP bagi industry menengah-besar:
14. Kemasan 1. Lokasi pabrik
15. Transportasi 2. Bangunan
Teknik Inspeksi GMP 3. Produk akhir
wawancara 4. Peralatan pengolaha
Pengamatan lapang dan pengumpulan data 5. Bahan produksi
Analisis permasalahn 6. Higien personal
studi pustak 7. Pengendalian proses pengolahan
8. Fasilitas sanitasi
9. Label
10. Keterangan produk
11. Penyimpanan
12. Pemeliharaan sarana pengolahan dan kegiatan sanitasi
13. Laboratorium
14. Kemasan
15. Transportasi
Teknik Inspeksi GMP
wawancara
Pengamatan lapang dan pengumpulan data
Analisis permasalahn
studi pustak

Anda mungkin juga menyukai