Anda di halaman 1dari 5

5.

1 Dapatkah Anda menjelaskan komponen komponen penting dari proses


elektrolisis senyawa organik yang harus diperhatikan agar reaksinya berlangsung
lebih efisien dan efektif?
Limbah industri tekstil mengandung zat warna organik yang perlu diuraikan dengan
metode elektrolisis agar mengurangi kadar limbah pada air sungai sehingga memenuhi
standard yang ada. Proses elektrolisis merupakan metode yang mampu mendegradasi
senyawa organik tanpa memerlukan bahan kimia tambahan dan tidak mencemari
lingkungan. Hal ini disebabkan karena karena hasil akhir proses elektrolisis adalah air dan
gas karbon dioksida (CO2). Sel elektrolisis untuk mendegradasi murah dan mudah
digunakan. Komponen yang harus diperhatikan dalam sel elektrolisis adalah elektroda.
Pemilihan jenis elektroda dan jumlah logam pembentuk elektroda sangat berpengaruh
terhadap kinerja sel elektrolisis. Elektroda yang sering dipakai dalam proses elektrolisis
adalah ruthenium, rhodium, lead, stannum oksida, dan PbO2. Pada anoda, pemilihan
stainless steel yang berdasarkan alloy yaitu gabungan ketiga logam Cr, Ni, dan Mg
dianggap lebih baik dibandingkan dengan satu logam. Elektroda dengan satu logam hanya
memiliki satu tempat aktif untuk katalis elektrokimia, sedangkan elektroda dengan lebih
dari dua logam akan memiliki lebih banyak tempat akti sehingga menimbulkan synergistic
effect. Synergistic effect adalah suatu fenomena di mana penggabungan dua atau lebih
senyawa kimia memiliki efek yang lebih hebat jika dibandingkan dengan akumulasi efek
yang ditimbulkan masing-masing senyawa secara individu. Hal ini biasa terjadi pada
penggunaan obat-obatan.
Elektroda memiliki fungsi sebagai tempat oksidasi dan juga berfungsi sebagai katalis.
Senyawa organik banyak yang mengalami reaksi di permukaan elektroda bahan padat
(Conway dan Monzota:1986) dikarenakan logam dan oksidanya mempunyai sifat alami
sebagai katalis aktif. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah besarnya nilai tegangan yang
diberikan kepada sel elektrolisis dan konsentrasi pereaksi elektrolit. Semakin besar
konsentrasi suatu larutan pereaksi, maka akan semakin besar pula laju pereaksinya.
Hambatan pada elektrolit dapat direduksi sehingga transfer elektron lebih cepat
mengelektrolisis elektrolit. Luas penampang elektroda juga mempengaruhi kinerja sel
elektrolisis dalam melakukan degradasi limbah pada industri tekstil.
6.1 Apa yang membedakan proses elektrolisis dengan proses dalam sel volta?
Bagaimana ciri-ciri yang khas dari keduanya?
Sel elektrokimia terbagi menjadi dua jenis, yaitu Sel Galvani (Sel Volta) dan Sel
Elektrolisis. Reaksi elektrokimia terjadi pada suatu sel yang melibatkan perpindahan
elektron – elektron bebas dari suatu logam kepada komponen di dalam larutan. Sel
elektrolisis dan sel volta sama-sama tersusun atas dua elektroda. Elektroda merupakan
kutub atau lempeng pada suatu sel elektrolit ketika arus listrik memasuki atau
meninggalkan sel (Mansyur,1990). Keduanya terjadi reaksi redoks terdiri atas reduksi
yang terjadi pada katode dan oksidasi terjadi pada anode. Elektroda yang digunakan dalam
proses elektrolisis terbagi dua, yaitu elektroda inert dan elektroda aktif seperti seng (Zn),
tembaga (Cu) dan perak (Ag). Sel elektrokimia juga harus memiliki larutan elektrolit
(asam, basa, garam). Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk
ion–ionnya. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut solut, sedangkan zat
yang jumlahnya lebih banyak daripada zat–zat lain dalam disebut solven. Elektrolit
merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar.
Sel Volta berlangsung secara spontan dan menghasilkan listrik. Elektroda yang
bermuatan positif disebut katoda sedangkan muatan negatif disebut anoda. Arus listrik
selalu mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif, sehingga pada sel volta terjadi
aliran dari katoda menuju anoda. Reaksi kimia yang terjadi pada sel volta berlangsung
secara spontan (Chang, 2005). Pada sel volta, energi kimia diubah menjadi energi listrik.
Nilai potensial sel galvani (Eosel) adalah positif. Aplikasi dari sel volta adalah baterai, aki
dan sel bahan bakar (fuel cell).
Sel Elektrolisis terjadi secara tidak spontan dan memerlukan listrik. Berbeda dengan sel
volta, anoda berfungsi sebagai elektroda bermuatan positif dan elektroda bermuatan
negative disebut katoda. Terjadi aliran listrik dari anoda menuju katoda. Energi kimia yang
dihasilkan sel elektrolisis berasal dari energi listrik. Nilai potensial sel elektrolisis (Eosel)
adalah negatif. Pengaplikasian prinsip sel elektrolisis yaitu elektrodeposisi, elektroanalisis,
elektrosintesis, dan elektrodegradasi (penguraian limbah organik maupun anorganik).
Gambar 1 Sel Volta, Keadaan Setimbang, dan Sel Elektrolisis
Sumber : https://www.caesarvery.com/2015/10/sel-elektrokimia-sel-volta-sel-galvani.html

7.1 Bagaimana Anda menentukan konstanta kesetimbangan dan kespontanan


dalam suatu sel/reaksi elektrokimia? Berikan contoh perhitungan terkait ini.
Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi kimia yang reversibel. Kesetimbangan kimia
tercapai ketika laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik dan konsentrasi dari reaktan-
reaktan dan produk-produk tidak berubah lagi. Konstanta kesetimbangan kimia (kc) dapat
dinyatakan sebagai rasio dari perkalian konsentrasi reaktan-reaktan dibagi perkalian
konsentrasi produk-produk, dan konsentrasi dari masing-masing substansi dipangkatkan
koefisien stoikiometri dalam persamaan reaksi setara.
aA(g) + bB(g) ⇌ cC(g) + dD(g)
[𝐶]𝑐 [𝐷]𝑑
𝐾𝑐 =
[𝐴]𝑎 [𝐵]𝑏
Untuk reaksi homogen dalam fasa gas, konsentrasi substansi dalam wujud gas dapat
dinyatakan sebagai tekanan parsial substansi, dan simbol konstanta kesetimbangannya
menjadi Kp. Hubungan antara Kp dan Kc adalah:
Kp = Kc 𝑅𝑇 Δ𝑛
R adalah konstanta universal gas (0,0821 L.atm/mol.K)
T adalah temperature reaksi [Kelvin]
Δ𝑛 adalah Σ koefisien gas produk – Σ koefisien gas reaktan

Contoh : Dua mol PCl5 dimasukkan ke dalam wadah 2 L dan dipanasi pada suhu 250 °C
untuk mencapai keadaan setimbang, ketika 60% PCl5 terurai menjadai PCl3 dan Cl2.
Berapa nilai konstanta kesetimbangan (Kc) reaksi PCl5 (g) ⇌ PCl3 (g) + Cl2 (g) ?
Jawab : PCl5 yang terdisosiasi hanya 60% = 60% × 2 mol = 1,20 mol
Reaksi : PCl5 (g) ⇌ PCl3 (g) + Cl2 (g)
Awal : 2,0 mol - -
Bereaksi : -1,2 mol 1,2 mol 1,2 mol
Kesetimbangan : 0.8 mol 1,2 mol 1,2 mol
Konsentrasi saat
0,4 M 0,6 M 0,6 M
Setimbang :

[𝑃𝐶𝑙3 ] [𝐶𝑙2 ] 0,6 𝑥 0,6


𝐾𝑐 = = = 0,9
[𝑃𝐶𝑙5 ] 0,4

Suatu reaksi redoks dalam sel elektrokimia dapat berlangsung spontan apabila potensial
sel yang dihasilkannya bertanda positif. Potensial sel adalah selisih antara potensial katode
dengan anode. Pada reaksi redoks, katode berarti reduksi dan anode berarti oksidasi. Jadi
reaksi redoks berlangsung spontan jika potensial spesi yang terduksi dukurangi dengan
potensial spesi dengan spesi yang teroksidasi lebih besar daripana nol.
Reaksi redoks spontan jika E red – E oks > 0
Contoh :
Cu2+ (aq) + 2e ⇌ Cu(s) Eo = + 0,34 V
Mg2+ (aq) + 2e ⇌ Mg (s) Eo = - 2,34 V
Apakah reaksi berikut berjalan spontan pada kondisi standar?
Cu(s) + Mg2+ (aq) ⇌ Cu2+ (aq) + Mg (s)
Jawab :
Pada reaksi itu magnesium mengalami reduksi, sedangkan tembaga mengalami oksidasi.
E sel = Eo red – Eo oks = -2,34 V – 0,34 V = -2,68 V
Oleh karena Eo sel bertanda negatif, maka reaksi itu tidak dapat spontan pada kondisi
standar. Jika suatu reaksi redoks tidak spontan, maka reaksi kebalikannya yang
berlangsung spontan. yaitu reaksi Mg dengan ion Cu menpunyai potensial + 2,68, dapat
berlangsung spontan.

DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P.W . 1994. Kimia Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Riyanto. 2012. Elektrokimia dan Aplikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu
Mulyati, Sri dan Hendrawan. 2003. Kimia Fisika I. IMSTEP JICA.
Fitria, W. (2008). Bandung: Institut Teknologi Bandung, pp.8-10. [ONLINE]
Available at: http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/627/jbptitbpp-gdl-wilyfitria-31340-3-
2008ts-2.pdf [Accessed 25 Sep. 2018].
http://www.urip.info/2016/11/soal-dan-pembahasan-konstanta.html

Mengapa topik ini penting? Topik ini penting agar mahasiswa mengerti metode efektif
dan efisien dalam melakukan degradasi limbah tekstil. Metode elektrolisis membutuhkan
alat berupa sel elektrolisis yang terdiri dari sepasang elektroda sehingga pembaca
memahami prinsip kerja sel elektrolisis dan komponen apa saja yang perlu diperhatikan
dan dapat mempengaruhi kerja elektrolisis.

Anda mungkin juga menyukai