Anda di halaman 1dari 126

BAB I

PENDAHULUAN

Pelayanan dibidang kesehatan menjadi salah satu prioritas


utama mengingat di Kabupaten Sukabumi pada saat ini termasuk
salah satu daerah dengan Indeks Pembangunan Manusia masih relatif
sedang, oleh karena itu diharapkan dengan melalui penerapan PPK-
BLUD Puskesmas Purabaya Kabupaten Sukabumi, akan terpacu
untuk meningkatkan kualitas mutu pelayanan di bidang kesehatan
kepada masyarakat sehingga dapat mendukung terhadap peningkatan
nilai Indeks Pembangunan Manusia.
Tujuan utama penerapan PPK-BLUD ini adalah untuk
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat secara lebih
efektif dan efisien, sejalan dengan praktek bisnis yang sehat yang
pengelolaannya dilakukan berdasarkan kewenangan yang
didelegasikan oleh Bupati Sukabumi. Diharapkan melalui kebijakan
ini masyarakat akan semakin mudah untuk mendapatkan pelayanan
yang berkualitas, terutama pada pelayanan yang berkaitan dengan
kebutuhan dasar masyarakat yaitu bidang kesehatan.
Sejalan dengan pergeseran paradigma PPK-BLUD Puskesmas
Purabaya sebagai layanan publik dan layanan pasar, maka
Puskesmas harus dikelola secara entepreneur bukan secara birokratik
lagi. Untuk itu Puskesmas perlu melakukan perubahan mendasar
sehingga lebih mandiri dan mampu berkembang menjadi lembaga
yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan (customer
satisfaction).
Adanya reformasi pengelolaan keuangan Negara dengan
terbitnya Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, memberikan angin segar bagi Puskesmas
untuk pengelolaan yang lebih baik ke depan. Di dalam pasal 68
dan 69 Undang-undang tersebut, diatur suatu koridor baru dalam
pengelolaan keuangan negara, yaitu Badan Layanan Umum atau
disingkat BLU. Sebagai aturan pelaksanaannya, terbitlah Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007.
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum BLU/BLUD

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 1


dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. UU Nomor 1 tahun 2004 mengelompokkan
Puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yaitu
suatu instansi di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Puskesmas Purabay akan
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD (PPK-BLUD), yaitu
pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas, berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat
untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada
umumnya. Puskesmas yang menerapkan PPK-BLUD dapat lebih
leluasa menentukan keputusan-keputusan strategis dengan
memperhatikan dan menjalankan praktik bisnis yang sehat, dikelola
oleh orang-orang yang profesional sehingga diharapkan Puskesmas
mampu bertahan bahkan bersaing dan atau mandiri dengan tetap
sinergi dengan program-program pelayanan kesehatan yang
ditetapkan pemerintah.
Sesuai surat Direktorat Jenderal Keuangan Daerah Kementrian
Dalam Negeri Nomor : 420/1116/Kedua tanggal 17 Nopember 2011,
hal pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD) disebutkan bahwa Puskesmas dapat menetapkan PPK–BLUD
sepanjang memenuhi persyaratan substanstif, teknis dan administratif
sebagaimana dipersyaratkan pada Permendagri Nomor 61 Tahun
2007. Persyaratan administrastif sebagaimana dijelaskan pada pasal
11 Permendagri tersebut salah satunya adalah Pola Tata Kelola.
Pola Tata Kelola ini disusun dan disampaikan kepada
Pemerintah Kabupaten Sukabumi, untuk memenuhi salah satu
ketentuan ditetapkannya Puskesmas Purabaya menjadi PPK - BLUD.
Pada Bab pendahuluan ini akan dikemukakan hal-hal yang berkenaan
dengan Pengertian, Prinsip-prinsip dan Tujuan Penerapan PPK-BLUD.
Untuk dapat menerapkan status PPK-BLUD maka Puskesmas
harus mengajukan persyaratan administrasi, yang harus dipenuhi

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 2


oleh Puskesmas sesuai dengan Permendagri No 61 tahun 2007 Pasal
11 adalah sebagai berikut ;
1. Surat Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja
pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi masyarakat;
2. Pola Tata Kelola;
3. Rencana Strategi Bisnis Tahun 2018;
4. Standar Pelayanan Minimum (SPM);
5. Laporan Keuangan pokok atau Proyeksi Laporan keuangan;
6. Laporan Audit Terakhir atau Penyataan bersedia untuk diaudit
secara independen.

A. Pengertian Pola Tata Kelola


Berdasarkan Pasal 13 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pola Tata Kelola yang merupakan
peraturan internal SKPD atau Unit Kerja yang akan menerapkan
PPK BLUD. Selanjutnya dalam Permendagri Nomor 61 Tahun
2007 pasal 31 dan 32 disebutkan, BLUD beroperasi berdasarkan
Pola Tata Kelola atau peraturan internal, yang memuat antara
lain:
a. Struktur organisasi; menggambarkan posisi jabatan,
pembagian tugas, fungsi, tanggung jawab, dan wewenang
dalam organisasi.
b. Prosedur kerja; menggambarkan hubungan dan mekanisme
kerja antar posisi jabatan dan fungsi dalam organisasi.
c. Pengelompokan fungsi yang logis; menggambarkan pembagian
yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi
pendukung yang sesuai dengan prinsip pengendalian internal
dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi.
d. Pengelolaan sumber daya manusia; merupakan pengaturan
dan kebijakan yang jelas mengenai sumber daya manusia yang
berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif dan
kualitatif/kompeten untuk mendukung pencapaian tujuan
organisasi secara efisien, efektif, dan produktif.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 3


B. Prinsip – Prinsip Tata Kelola
Prinsip – prinsip yang digunakan dalam penerapan pola tata
kelola pada PPK-BLUD Puskesmas Purabaya berdasarkan
Permendagri no. 61 tahun 2007, pasal 31 ayat 2 yang meliputi
Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas dan Independensi.
1. Transparansi yaitu mengikuti asas keterbukaan yang
dibangun atas dasar kebebasan arus informasi mengenai BLUD
secara langsung dapat diterima bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
2. Akuntabilitas yaitu pertanggungjawaban pengelolaan sumber
daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada
BLUD dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
periodik.
3. Responsibilitas yaitu kesesuaian atau kepatuhan dalam
pengelolaan Organisasi terhadap prisip – prinsip bisnis yang
sehat serta perundang-undangan.
4. Independensi yaitu keadaan dimana BLUD dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan dan nilai – nilai etika.

C. Tujuan Pola Tata Kelola


Tujuan Pola Tata Kerja Puskesmas Purabaya sesuai
dengan Permendagri No. 61 pasal 3 yaitu: bertujuan
meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, untuk
mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan atau
pemerintah daerah dalam memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.

D. Sumber Referensi Pola Tata Kelola


Sumber referensi untuk menyusun Pola Tata Kelola
Puskesmas Purabaya antara lain adalah :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
b. Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016 Tentang Organisasi
Perangkat Daerah

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 4


c. Peraturan Pemerintah No 2 Tahun 2018 Tentang SPM
d. Permendagri No 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
e. Permenkes No 44 Tahun 2016 Tentang Manjemen Puskesmas
f. Permenkes No 43 Tahun 2016 Tentang SPM
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2007
tentang Dewan Pengawas pada Badan Layanan Umum.
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah.
i. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25 Januari 2007
tentang Pedoman Organisasi Satuan Kerja Di Lingkungan
Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum.
j. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
k. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 163 Tahun 2013, Tentang
Perubahan atas Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 472 Tahun
2011 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan
Dasar di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Sukabumi.
l. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No 4 Tahun 2016
Tentang RPJMD
m. Peraturan daerah Kabupaten Sukabumi No 7 tahun 2016
tentang SOTK
n. Peraturan bupati No 51 tahun 2016 tentang SOTK Dinas
Kesehatan

E. Perubahan Pola Tata Kelola


Pola tata kelola Puskesmas Purabaya akan direvisi apabila
terjadi perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang
terkait dengan pola tata kelola Puskesmas sebagaimana
disebutkan di atas dan sesuai kebutuhan internal Puskesmas,
serta disesuaikan dengan fungsi, tanggung jawab, dan
kewenangan organisasi Puskesmas serta perubahan lingkungan.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 5


BAB II
STRUKTUR TATA KELOLA

A. Struktur Tata Kelola


PPK-BLUD Puskesmas Purabaya adalah Unit Pelaksana
Teknis Kabupaten Sukabumi, yang bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan serta berperan dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Dengan demikian PPK-BLUD Puskesmas Purabaya
merupakan salah satu Puskesmas yang berfungsi sebagai
penyelenggara upaya kesehatan peseorangan dan upaya
kesehatan masyarakat.
Pada bab ini akan diuraikan mengenai pembentukan dan
susunan organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.
Pada Dinas Daerah dapat dibentuk UPTD untuk melaksanakan
sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan
penunjang yang mempunyai wilayah kerja 1 (satu) atau beberapa
Desa dalam satu Kecamatan.

B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
mengacu pada Peraturan Bupati Nomor 51 Tahun 2016, yaitu
sebagai berikut :
1. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
a. Struktur Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari:
1) Kepala Dinas;
2) Sekretariat, membawahkan:
a) Subbagian Umum dan Kepegawaian;
b) Subbagian Keuangan; dan
c) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
3) Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahkan :
a) Seksi Pelayanan Primer dan Pengembangan;
b) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 6


c) Seksi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peningkatan
Mutu.
4) Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahkan:
a) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;
b) Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan
c) Seksi Kesehatan Lingkungan dan kesehatan kerja.
5) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,
membawahi:
a) Seksi Surveilans, Imunisasi, dan Keperawatan
Komunitas;
b) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular;
dan
c) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular.
6) Bidang Sumber Daya Kesehatan, membawahkan:
a) Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan;
b) Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan; dan
c) Seksi Data dan Tekhnologi Informasi Kesehatan.
7) UPTD; dan
8) Kelompok Jabatan Fungsional.
a) Pada Dinas dapat dibentuk UPTD untuk melaksanakan
sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan
penunjang yang mempunyai wilayah kerja 1 (satu) atau
beberapa kecamatan.
b) UPTD merupakan unsur pelaksana teknis operasional
Dinas Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
c) Pengaturan mengenai nomenklatur, jumlah dan jenis,
susunan organisasi, tugas dan fungsi UPTD ditetapkan
dengan Peraturan Bupati tersendiri.
d) UPTD dan UPT yang mempunyai wilayah kerja
Kecamatan dalam pelaksanaan tugasnya secara
operasional dikoordinasikan oleh Camat.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 7


LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SUKABUMI NO 61 TAHUN 2016
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SUBBAGIAN SUB.BAGIAN
SUBBAGIAN PERENCANAAN,
UMUM DAN
KEUANGAN EVALUASI & PELAPORAN
KEPEGAWAIAN

BIDANG BIDANG PENCEGAHAN DAN BIDANG SUMBER DAYA


BIDANG
KELOMPOK KESEHATAN MASYARAKAT PENGENDALIAN PENYAKIT KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN
JABATAN
FUNGSIONAL
SEKSI SEKSI SURVEILANS, SEKSI SEKSI KEFARMASIAN DAN
KESEHATAN KELUARGA IMUNISASI DAN PELAYANAN PRIMER DAN ALAT KESEHATAN
DAN GIZI MASYARAKAT KEPERAWATAN KOMUNITAS PENGEMBANGAN

SEKSI SEKSI PENCEGAHAN DAN SEKSI


PROMOSI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SEKSI SARANA DAN
PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
PEMBERDAYAAN MENULAR PRASARANA KESEHATAN
MASYARAKAT

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI DATA DAN


KESEHATAN PENCEGAHAN DAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TEKHNOLOGI INFORMASI
LINGKUNAGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENINGKATAN MUTU KESEHATAN
KESEHATAN KERJA TIDAK MENULAR

UPTD

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 8


2. Struktur organisasi Puskesmas
Pola Struktur organisasi di PPK-BLUD Puskesmas
Purabaya mengacu kepada Peraturan Bupati No. 51 tahun
2016 yang diformulasikan dalam surat keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Nomor
440/1062/Dinkes/SK/II/2017 adalah sebagai berikut :
1. Kepala Puskesmas.
2. Kasubag Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu
kepala Puskesmas dalam pengelolaan :
a. Kepegawaian dan Umum;
b. Bagian Perencanaan dan Keuangan;
c. Perlengkapan dan Inventaris Barang
d. Sistem informasi Puskesmas;
3. Penanggung Jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan
masyarakat :
a. UKM Esensial, terdiri dari :
1) Promkes
2) KIA dan KB Komunitas
3) Gizi Kesehatan Masyarakat
4) Kesling
5) Pencegahan & Pengendalian Penyakit :
a. P2TB
b. P2 Malaria
c. P2 ISPA
d. P2 Diare
e. P2 DBD
f. P2 Rabies
g. P2 Filariasis
h. P2 Kusta
i. P2 Cikungunya
j. P2 Flu Burung

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 9


k. P2 Imunisasi
l. P2 Surveilans
m. P2 PTM
b. UKM Pengembangan, terdiri dari :
1) Upaya Kesehatan Sekolah
2) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
3) Upaya Kesehatan Tradisional
4) Upaya Kesehatan Olahraga
5) Upaya kesehatan Indra
6) Upaya Kesehatan Lansia
7) Upaya Kesehatan Jiwa
8) Upaya kesehatan Kerja
9) Upaya Kesehatan Matra
10) Perkesmas
4. Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium
a. Rawat Jalan Umum
b. Rawat Jalan Gigi
c. Rawat Jalan KIA/KB
d. Konseling
e. Rawat Inap, dan PONED
f. Home Care
g. IGD
h. Laboratorium
i. Kefarmasian
j. Apotek / Loket Obat
k. Rekam Medik
5. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring Fasyankes
a. Jaringan terdiri dari :
1) Puskesmas Pembantu (Pustu) :
a. Pustu Desa Cimerang
b. Pustu Desa Citamiang

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 10


c. Pustu Desa Cicukang
d. Pustu Desa Margaluyu
e. Pustu Desa Pagelaran
2) Poskesdes Desa Neglasari
3) Poskesdes Desa Pagelaran
4) Puskesmas Keliling
5) Bidan Desa :
a. Bidan Desa Purabaya
b. Bidan Desa Cimerang
c. Bidan Desa Citamiang
d. Bidan Desa Margaluyu
e. Bidan Desa Cicukang
f. Bidan Desa Pagelaran
g. Bidan Desa Neglasari
b. Jejaring, terdiri dari :
1) BP. Swasta
2) Posyandu
3) Posbindu

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 11


LAMPIRAN II : SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKABUMI NO. 440/1062/Dinkes/SK/II/2017
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PPK-BLUD PUSKESMAS PURABAYA

KEPALA PUSKESMAS

KEPALA SUB BAGIAN


TATA USAHA

KEPEGAWAIAN BAGIAN PERENCANAAN SISTEM INFORMASI


UMUM & KEUANGAN PUSKESMAS

PENANGGUNG JAWAB UKM


DAN KEPERAWATAN PENANGGUNG JAWAB J2
PENANGGUNG JAWAB UKP
KESEHATAN MASYARAKAT FASYANKES

UKM UKM RAWAT JALAN : PERAWATAN : LABORATORIUM KEFARMASIAN JEJARING JARINGAN :


ESENSIAL : PENGEMBANGAN: 1. Poli Umum 1. RAWAT INAP RS. RUJUKAN 1. Pustu
1. Promkes dan UKS 1. Kes. Lansia 2. Poli MTBS 2. PONED 2. Pusling
2. KIA dan KB 2. Kes. Tradisional 3. Poli KIA dan KB 3. Bidan Desa
3. Gizi 3. UKGM/UKGS 4. Poli Gizi
4. Kesling 4. Matra 5. Poli Gigi
5. P2P Menular 5. Jiwa 6. R. Tindakan/UGD
6. P2P tidak Menular 6. Indera 7. NC (Sentra
7. Keperawatan 7. Kesorga Keperawatan)
Masyarakat 8. UKK
9. Kes. Napza

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 12


C. URAIAN TUGAS

D. URAIAN TUGAS

Kepala UPTD PPK-BLUD Puskesmas


a. Tugas Pokok

UPTD Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala


Puskesmas yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok
memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan
pelaksanaan program kesehatan di lingkup Kecamatan.

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), Kepala UPTD Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi:
i. Pengumpulan dan pengolahan bahan dalam
penyusunan rencana teknis operasional pembinaan,
pengembangan serta pengendalian terhadap
pelaksanaan program pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas) di lingkup Kecamatan;

ii. Pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta


pengendalian terhadap pelaksanaan program pusat
kesehatan masyarakat di lingkup Kecamatan.

iii. Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi


sesuai dengan tugas pokok dan fungsi; dan

iv. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan


serta capaian kinerja sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi.

c. Uraian tugas

1) Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan


kebijakan umum Dinas di wilayah kerjanya;

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 13


2) Mengumpulkan dan mengolah data basis program
kesehatan di lingkup Kecamatan;

3) Menyiapkan bahan, menyusun dan melaksanakan


program kesehatan di lingkup Kecamatan berdasarkan
kebijakan teknis, sasaran dan program kerja badan
serta kondisi dinamis masyarakat di wilayah kerjanya;

4) Menyiapkan bahan dan mempelajari, menelaah


peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis program kegiatan
Dinas sesuai dengan bidang tugas.

5) Menyiapkan bahan dan menyusun kebijakan teknis


penyelenggaraan Puskesmas.

6) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan


ketatausahaan Puskesmas.

7) Menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring,


evaluasi dan pelaporan untuk pengendalian
pelaksanaan rencana strategis dan rencana kerja UPTD
Puskesmas.

8) Menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi dan


analisis hasil kerja guna pengembangan rencana
strategis dan rencana kerja UPT Puskesmas.

9) Menyiapkan bahan dan melaksanakan upaya kesehatan


dasar wajib meliputi upaya promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif di bidang upaya kesehatan lingkungan,
upaya kesehatan ibu, anak dan KB, upaya perbaikan
gizi masyarakat dan upaya pencegahan serta
pemberantasan penyakit menular.

10) Menyiapkan bahan dan melaksanakan upaya kesehatan


pengembangan meliputi : upaya kesehatan usia lanjut,
upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan mata,
upaya kesehatan telinga, upaya kesehatan jiwa, upaya

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 14


kesehatan olah raga, upaya kesehatan tradisional,
upaya kesehatan kerja dan lainnya.

11) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan


peran serta masyarakat di bidang kesehatan.

12) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembangunan


berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

13) Menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan


rujukan medis dan kesehatan masyarakat secara
berjenjang.

14) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pemungutan


retribusi daerah di lingkungan Puskesmas.

15) Menyiapkan bahan dan melaksanakan pelayanan


kesehatan lanjutan yang meliputi pelayanan rawat
jalan, pelayanan gawat darurat, pelayanan rawat inap
dan pertolongan persalinan normal untuk Puskemas
Rawat Inap.

16) Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan


indikator dan pengukuran kinerja penyelenggaraan
Puskesmas.

17) Menyiapkan bahan dan melaksanakan sosialisasi


pelayanan puskesmas.

18) Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan


program kesehatan di wilayah kerjanya;

19) Melaksanakan koordinasi dengan lembaga/organisasi


terkait;

20) Mendistribusikan tugas kepada staf dan/atau


fungsional sesuai dengan bidang tugasnya;

21) Memberi petunjuk kepada staf dan/atau fungsional


untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 15


22) Memeriksa hasil kerja staf dan/atau fungsional serta
menyelia kegiatan staf dan/atau fungsional untuk
mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja;

23) Mengendalikan dan mengarahkan pelaksanaan tugas


staf dan/atau fungsional penyuluh berdasarkan
rencana kerja yang telah ditetapkan;

24) Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui sasaran


kerja pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya
dan sebagai bahan pembinaan serta upaya tindak
lanjut;

25) Menyusun dan/atau memeriksa konsep-konsep surat


yang diajukan oleh bawahan untuk memperoleh konsep
surat yang benar;

26) Melaporkan pelaksanaan tugas dalam lingkup program


kesehatan di lingkup Kecamatan, secara lisan, tertulis,
berkala atau sesuai kebutuhan kepada pimpinan dan
camat di wilayah kerjanya;

27) Memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan


sesuai bidang tugasnya; dan

28) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang


diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

Kepala Subbagian Tata Usaha


Kepala UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di lingkup
Kecamatan membawahkan Subbagian Tata Usaha.
Uraian Tugas Subbagian Tata Usaha
a. Tugas Pokok

Merencanakan teknis operasional dan melaksanakan kegiatan


administrasi umum dan kepegawaian, keuangan, evaluasi dan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 16


pelaporan pelaksanaan program serta kelembagaan dan
ketatalaksanaan.
b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana, Kepala


Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
1. Pelaksanaan pengelolaan administrasi kepegawaian,
keuangan, valuasi dan pelaporan pelaksanaan program
serta kelembagaan dan ketatalaksanaan;

2. Pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan,


kepustakaan, kehumasan, protokol, barang milik
daerah/aset dan rumah tangga kedinasan;

3. Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai


dengan tugas pokok dan fungsi; dan

4. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta


capaian kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

c. Uraian tugas

a. Membantu Kepala Unit Pelaksana Teknis dalam


menyusun dan melaksanakan kebijakan UPTD di lingkup
kerjanya;

b. Menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan lingkup


Subbagian Tata Usaha UPTD;

c. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian,


keuangan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program
serta kelembagaan dan ketatalaksanaan;

d. Melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat,


kearsipan, kepustakaan, kehumasan dan protokol;

e. Melaksanakan administrasi berkenaan dengan


penggunaan, penyimpanan, pendistribusian dan
inventarisasi barang milik daerah/aset di lingkup UPTD;

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 17


f. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan sarana dan
prasarana UPTD;

g. Melaksanakan pengurusan rumah tangga, kebersihan,


ketertiban dan keamanan ruang kerja serta lingkungan
UPTD;

h. Melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat,


Daftar Penilaian Sasaran kerja pegawai (SKP), Daftar
Urut Kepangkatan (DUK), sumpah/janji pegawai, gaji
berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai;

i. Melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan


mengikuti ujian dinas dan izin/tugas belajar;

j. Melaksanakan penyiapan data dan bahan lainnya yang


diperlukan dalam pengelolaan dan pembinaan
kepegawaian serta disiplin pegawai;

k. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas staf;

l. Membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugas


masing-masing;

m. Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran


pelaksanaan tugas;

n. Menyelia kegiatan staf di lingkungan subbagian Tata


Usaha untuk mengetahui kesesuaiannya dengan rencana
kerja masing-masing;

o. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas


staf berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan;

p. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui sasaran


kerja pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya
dan sebagai bahan pembinaan serta upaya tindak lanjut;

q. Menyusun dan/atau memeriksa konsep surat dinas


berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 18


r. Melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis,
berkala atau sesuai kebutuhan kepada pimpinan;

s. Memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan


menyangkut bidang tugasnya; dan

t. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang


diberikan oleh pimpinan, sesuai dengan bidang tugas
pokok dan fungsinya.

Kepegawaian dan Umum

a. Tugas Pokok
1) Menyusun rencana kegiatan sub bagian umum dan
kepegawaian yang mencakup kegiatan kerumahtanggaan,
pengelolaan barang perlengkapan, surat menyurat,
perpustakaan, hukum dan humas, kebutuhan dan
pendayagunaan serta penempatan tenaga Puskesmas.
2) Menyiapkan dan melengkapi persyaratan bagi petugas
didalam melaksanakan tugasnya, administrasi perjalanan
dinas pegawai dan mengajukan usul pengembangan pegawai
termasuk proses kepangkatan.
3) Menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan, surat
keputusan, rekomendasi, dan surat perintah tugas.
4) Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan peraturan
kepegawaian, absensi pegawai, dan cuti pegawai.
5) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sub bagian umum dan
kepegawaian serta melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Kepala Tata Usaha.
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
Sub. Bagian Rumah Tangga/Inventaris Barang
a. Tugas Pokok
1) Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Rumah Tangga
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
2) Menyusun kerangka acuan pengadaan barang dan jasa
3) Menyusun SOP

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 19


4) Mengkoordinir kegiatan dengan sub – sub lainnya yang
berkaitan dengan aset atau inventaris barang
5) Menyusun rencana pengadaan barang inventaris
6) Melakukan pemeriksaan hasil pengadaan barang
7) Melaksanakan pengolahan tata kelelola Inventaris barang
8) Menerima dan mengeluarkan barang
9) Melaksanakan evaluasi kegiatan Inventaris Barang
10) Menyusun laporan pengelolaan asset bulanan, tri wulanan
dan tahunan
11) Melakukan kalibrasi peralatan medis dan non medis
Perencanaan dan Keuangan

A. Bagian Perencanaan
a. Tugas Pokok
Menyusun perencanaan Tingkat Puskesmas
b. Fungsi
1) Menyusun Rencana Strategi Puskesmas
2) Menyusun kerangka Acuan Kegiatan
3) Menyusun Stndar Pelayanan
4) Menyusun Standar Prosedur Operasional
B. Pengelola keuangan
a. Tugas Pokok
1) Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
2) Mengkoordinasikan kegiatan dengan sub – sub unit
pelayanan yang berkaitan dengan pendanaan dan
pembelanjaan serta perbekalan untuk pelaksanaan tugas.
3) Menyusun rencana anggaran belanja dan asset secara
terkoordinasi.
4) Melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan dan asset
sesuai dengan pedoman dan peraturan yang berlaku.
5) Melaksanakan penerimaan pendapatan dari sumber yang
ada, melaksanakan pembayaran gaji, honor, upah dan
tunjangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 20


b. Fungsi
1) Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan Sub Bagian
Keuangan dan melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada kepala Tata Usaha.
2) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
Sistem Informasi Puskesmas
a. Tugas Pokok :
Menyediakan,mengelola, dan mendokumentasikan Data dan
informasi terkait penyelenggaraan Data Manajemen ,upaya
kesehatan masyarakat, upaya kesehatan perseorangan dan upaya
kesehatan penunjang dilingkup Puskesmas
b. Fungsi :
1) Menyusun rencana kegiatan pengumpulan data
2) Menyiapkan dan melengkapi kegiatan pengimputan data
3) Melaksanakan kegiatan pengolahan data
4) Melaporkan kegiatan pengelohan data
5) Mengevaluasi kegiatan pengolahan data
6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya sesuai dengan yang
diberikan oleh atasan

Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


UKM Esensial

a. Tugas Pokok
Menyelenggarakan Upaya Kesehatan masyarakat diwilayah kerja
Puskesmas dalama rangka mewujudkan desa sehat dan kecamatan
sehat

b. Fungsi :
1) Penanggung jawab penyelenggaraan UKM di PPK BLUDPPK
BLUD Puskesmas Purabaya
2) Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Masyarakat Esensial
3) Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya
Kesehatan Masyarakat Esensial
4) Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Masyarakat
Esensial

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 21


5) Menyusun standar pelayanan UKM
6) Melaksanakan advokasi penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat essensial
7) Melakukan pengorganisasian dengan pelaksana program Upaya
Kesehatan Masyarakat Esensial
8) Melakukan penggerakan dengan pelaksana program Upaya
Kesehatan Masyarakat Esensial
9) Melakukan koordinasi dengan pelaksana program Upaya
Kesehatan Masyarakat Esensial
10) Melakukan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas
pelaksana program Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
11) Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat Esensial di tingkat Puskesmas
12) Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan
Masyarakat Esensial kepada kepala Puskesmas
13) Melakukan evaluasi kinerja pelayanan Upaya Kesehatan
Masyarakat secara berkala dan berkesinambungan

Promkes

a. Tugas Pokok:
1. Melakukan advokasi kesehatan
2. Melakukan bina suasana
3. Melakukan pemberdayaan masyarakat
4. Melaksanakan Promosi Kesehatan dalam Gedung Puskesmas :
a) Melaksanakan penyuluhan kelompok dalam gedung Puskesmas
b) Melaksanakan KIP & Konseling
c) Melaksanakan Promosi kesehatan di seluruh unit pelayanan
Puskesmas
d) Melaksanakan pembinaan PHBS pada sarana kesehatan
5. Melaksanakan Promosi Kesehatan Luar Gedung Puskesmas :
a) Melaksanakan penyuluhan kelompok dimasyarakat
b) Melaksanakan pemberdayaan masayarakat dalam peningkatan
strata posyandu Purnama dan mandiri
c) Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam rangka
peningkatan desa siaga aktif
d) Melaksanakan Pembinaan dan pengkajian PHBS pada Tatanan
Rumah Tangga, Pendidikan, tempat Kerja, TTU

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 22


e) Melaksanakan Koordinasi , advokasi kesehatan dan bina
suasana
f) Melaksanaan pembinaan suasana yang kondusif untuk
pengembangan program kesehatan
g) Melaksanakan penggerakan masyarakat dibidang Kesehatan
b. Fungsi :
1. Menyusun Rencana Usulan dan rencana pelaksanaan Kegiatan
Promkes
2. Menyusun Rencana program Kerja Tahunan dan bulanan Promkes
3. Menyusun kerangka acuan kegiatan Promkes
4. Menyusun SOP Kegiatan Promkes
5. Menyusun standar pelayanan Promosi Kesehatan
6. Meelaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Promosi
Kesehatan
7. Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
Promkes
8. Melakukan evaluasi dan menyusun rencana tindak lanjut
Penyelenggaraan promosi Kesehatan dalam gedung dan Luar
Gedung
Kesehatan Lingkungan

a. Tugas pokok
Meyelenggarakan Upaya Perbaikan Kesehatan Lingkungan di wilayah
Kerja Puskesmas , antara lain :
1. Melaksanakan Inspeksi sarana sanitasi Dasar
2. Melaksanakan pengawasan rumah sehat
3. Melaksanakan pengawasan sarana air bersih
4. Melaksanakan Pengawasan Jamban keluarga
5. Melaksanakan Pengawasan Saluran pembuangan air limbah
6. Melaksanakan Pengawasan pembuangan sampah
7. Melaksanakan pengawasan pada Tempat – tempat umum
8. Melaksanakan Pengawasan Tempat pengolahan Makanan
9. Melaksanakan penggerakan masyarakat dalam rangka
mewujudkan desa ODF
10. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
lingkungan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 23


b. Fungsi
1. Mengumpulkan data dasar sasaran program
2. Menyusun Rencana Usulan dan rencana pelaksanaan Kegiatan
Kesehata Lingkungan
3. Menyusun Rencana program Kerja Tahunan dan bulanan
Kesehatan Lingkungan
4. Menyusun kerangka acuan kegiatan Kesehatan Lingkungan
5. Menyusun SOP Kegiatan Kesehatan Lingkungan
6. Menyusun standar pelayanan Kesehatan Lingkungan
7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan
lingkungan
8. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan upaya kesehatan
lingkungan secara berkala
KIA dan KB
a. Tugas Pokok :
Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB diwilayah kerja
PPK BLUD Puskesmas Purabaya baik dalam gedung maupun luar
gedung Puskesmas antara lain :
1. Melaksanakan Pelayanan KIA ,KB dan Kesehatan Anak dalam
Gedung Puskesmas
2. Pelayanan KIA, KB di poliklinik rawat jalan KIA
3. Melaksanakan Pelayanan KIA ,KB dan Kesehatan Anak Luar
Gedung Puskesmas
4. Melaksanakan Pelayanan KIA ,KB dan Kesehatan Anak di
Posyandu
5. Melaksanakan kunjungan rumah
6. Melaksanakan kemitraan bidan, paraji dan kader
7. Melaksanakan perawatan kesehatan masyarakat pada individu
,keluarga, kelompok dan masyarakat
b. Fungsi :
1. Menyusun Rencana Usulan dan rencana pelaksanaan Kegiatan
KIA ,KB dan Kesehatan Anak
2. Menyusun Rencana program Kerja Tahunan dan bulanan
Kegiatan KIA ,KB dan Kesehatan Anak
3. Menyusun kerangka acuan Kegiatan KIA ,KB dan Kesehatan
Anak
4. Menyusun SOP Kegiatan KIA ,KB dan Kesehatan Anak
5. Menyusun standar pelayanan UKM KIA,KB dan Kesehatan Anak

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 24


6. Mengumpulkan data dasar sasaran program KIA,KB dan
Kesehatan Anak
7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
8. Melakukan evaluasi dan menyusun rencana tindak lanjut
Penyelenggaraan Kegiatan KIA,KB dan Kesehatan anak dalam
gedung dan Luar Gedung
Gizi Masyarakat

a. Tugas Pokok
Menyelenggarakan upaya perbaikan gizi masyarakat diwilayah kerja
Puskesmas , antara lain :
1. Pembinaan dan peningkatan Kadarzi
2. Bulan penimbangan balita
3. Pemberian Vitamin A Dosis Tinggi pada bayi (0 -11 bulan) balita
(12 – 59 bulan) setiap bulan februari dan agustus
4. Pemberian Vitamin A pada ibu nifas, campak
5. Pemberian PMT penyuluhan
6. Pemberian PMT pada balita Gizi Buruk dan Bumil KEK
7. Pembinaan ASI ekslusif
8. Monitoring konsumsi garam iodium
9. Pemberian tablet FE pada usia remaja
10. Pemberian PMT pada Baduta Gakin

b. Fungsi :
1. Mengumpulkan data dasar sasaran program
2. Menyusun Rencana Usulan dan rencana pelaksanaan Kegiatan
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Menyusun Rencana program Kerja Tahunan dan bulanan Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat
4. Menyusun kerangka acuan kegiatan Upaya Perbaikan Gizi
Masyarakat
5. Menyusun SOP Kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Menyusun standar pelayanan Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
7. Melakukan koordinasi, advokasi upaya perbaikan Gizi
Masyarakat pada para pemangku kepentingan
8. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Upaya
Perbaikan Gizi Masyarakat
9. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Perbaikan
Gizi Masyarakat diwilayah kerja Puskesmas
Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 25
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Tugas Pokok:
Melaksanakan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
menular dan tidak menular serta KLB diwilayah kerja Puskesmas ,
antara lain :
1. Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
DBD
2. Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
Malaria
3. Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
Kusta
4. Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
Rabies
5. Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
Filariasis
6. Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
ISPA
7. Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
Diare
8. Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
PD3I
9. Melaksanakan kegiatan Surveilanace epidemiologi
10. Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
Chikungunya
11. Melaksanakan Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit
Flu Burung
12. Melaksanakan Pencegahan Dan Penanganan KLB < 24 Jam
13. Penatalakssanaan Penyakit Tidak Menular

b. Fungsi :
1. Mengumpulkan data dasar sasaran programPencegahan dan
Pengendalian Penyakit
2. Menyusun Rencana Usulan dan rencana pelaksanaan Kegiatan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di wilayah kerja
Puskesmas

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 26


3. Menyusun Rencana program Kerja Tahunan dan bulanan
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di wilayah kerja
Puskesmas
4. Menyusun kerangka acuan kegiatan Upaya Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit di wilayah kerja Puskesmas
5. Menyusun SOP Kegiatan Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
6. Menyusun standar pelayanan Upaya Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
7. Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
8. Melakukan pemetaan daerah rawan penyakit menular
9. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan pendokumentasian
pelaksanaan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
10. Melakukan koordinasi, advokasi upaya Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit pada para pemangku kepentingan di
wilayah kerja Puskesmas
11. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit
12. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit diwilayah kerja Puskesmas secara
berkala
UKM Pengembangan
a. Tugas Pokok :
Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat pengembangan sesuai
pilihan dengan kemampuan sumber daya puskesmas diwilayah
kerja Puskesmas , antara lain :
1. UKM Pengembangan UKS
2. UKM Pegembangan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. UKM Pengembangan Kesehatan jiwa
4. UKM pengembangan Kesehataan Lansia
5. UKM Pengembangan Kesehatan Olah Raga
6. UKM Pengembangan Kesehatan Indera
7. UKM Pengembangan Kesehatan Tradisional
8. UKM Pengembangan Upaya Kesehatan Kerja
b. Fungsi :
1. Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Masyarakat Pengembangan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 27


2. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya
Kesehatan Masyarakat Pengembangan
3. Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Masyarakat
Pengembangan
4. Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat
Pengembangan
5. Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
6. Melakukan pengorganisasian Upaya Kesehatan Masyarakat
Pengembangan dengan pelaksana program Upaya Kesehatan
Masyarakat Pengembangan
7. Melakukan penggerakan dengan pelaksana program Upaya
Kesehatan Masyarakat Pengembangan
8. Melakukan koordinasi dengan pelaksana program Upaya
Kesehatan Masyarakat Pengembangan
9. Melakukan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas
pelaksana program Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
10. Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat Pengembangan di tingkat Puskesmas
11. Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan
Masyarakat Pengembangan kepada kepala Puskesmas
12. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Perawatan
Kesehatan Masyarakat kerja Puskesmas secara berkala
Kesehatan Lansia

a. Tugas Pokok:
Melaksanakan Kegiatan Pembinaan Kesehatan Usia lanjut
diwilayah kerja PPK BLUD Puskesmas Purabaya dalam mencapai
target kinerja Yang ditetapkan
b. Fungsi :
1. Pengumpulan Data dasar sasaran Program
2. Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Lansia
3. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya
Kesehatan Lansia
4. Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Lansia
5. Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan Lansia

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 28


6. Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
7. Melaksanakan program Pokok pembinanan kesehatan lansia
pada kelompok lansia,:
a. Melaksanakan Screening Kesehatan Lansia
b. Melaksanakan Penyuluhan Kesehatan Lansia
c. Melaksanakan pemeriksaan Kesehatan lansia
d. Melaksanakan pelayanan kesehatan lansia pada kelompok
e. Melaksanakan peningkatan pengetahuan
f. Melaksanakan pembinaan kerokhanian
g. Melaksanakan pembinaan keterampilan Lansia
h. Melaksnakan olah raga pada lansia
i. Melaksnakan asah terampil pada lansia
j. Melaksanakan rekreasi bersama lansia
8. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan serta
pendokumentasian Kegiatan Upaya Kesehatan lansia secara
berkala dan berkesinambungan
9. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas program Upaya
Kesehatan lansia
10. Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Lansia di tingkat Puskesmas
11. Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan
Lansia kepada kepala Puskesmas
12. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Lansia Puskesmas secara berkala
13. Menyusun Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Lansia
Kesehatan Tradisional
a. Tugas Pokok :
Menyelenggarakan pembinaan kesehatan Tradisional diwilayah
kerja PPK BLUD Puskesmas Purabaya dlam rangka pencapaian
target kinerja yang ditetapkan
b. Fungsi :
1. Pengumpulan Data dasar sasaran Program
2. Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Tradisional
3. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya
Kesehatan Tradisional

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 29


4. Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Indera
Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan Tradisional
5. Melakukan pemantauan wilayah setempat secara berkala dan
berkesinambungan
6. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan serta
pendokumentasian Kegiatan Upaya Kesehatan Tradisional
7. Melaksanakan pembinanan kesehatan Tradisional dengan
kegiatan Pokok :
a. Pembinaan Pengobat Tradisional (Kestrad)
b. Melakukan advokasi, dan konseling Pengobat Tradisional
Terdaftar/ berijin
c. Pembinaaan dan pengembangan Kelompok Taman Obat
Keluarga (TOGA)
8. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas program Upaya
Kesehatan Tradisional
9. Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Tradisional tingkat Puskesmas
10. Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan
Tradisional kepada kepala Puskesmas
11. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Tradisional
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

a. Tugas Pokok :
Menyelenggarakan kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah diwilayah
kerja Puskesmas dalam rangka mencapai target kinerja yang
ditetapkan
b. Fungsi :
1. Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Sekolah
2. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya
Kesehatan Sekolah
3. Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Sekolah
4. Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan Sekolah
5. Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
6. Melaksanakan penjaringan kesehatan anak sekolah

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 30


7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan serta
pendokumentasian Kegiatan Upaya Kesehatan Kerja secara
berkala dan berkesinambungan
8. Melaksanakan Pembinaan UKS secara kontinyu dan
berkesinambungan
9. Melaksanakan assesment PHBS sekolah
10. Melakukan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas program
Upaya Kesehatan Sekolah
11. Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Sekolah di tingkat Puskesmas
12. Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan
Sekolah kepada kepala Puskesmas
13. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Sekolah kerja Puskesmas secara berkala
14. Menyusun Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Sekolah
UKGM/UKGS

a. Tugas Pokok:
Menyelenggarakan Upaya Kesehatan Gigi di Sekolah dan
dimasyarakat diwilayah kerja PPK BLUD Puskesmas Purabaya
dalam ranka mencapai target kinerja yang ditetapkan
b. Fungsi :
1. Pengumpulan Data dasar sasaran Program
2. Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Gigi dan Mulut
3. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya
Kesehatan Gigi dan Mulut
4. Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
7. Melaksanakan pembinanan kesehatan Gigi dan Mulut, dengan
kegiatan Pokok :
a. Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyarakat
b. Pembinaan Kesehatan Gigi di TK
c. Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/ MI
d. Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa TK
e. Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 31


f. Penanganan Siswa TK yang Membutuhkan Perawatan
Kesehatan Gigi
g. Penanganan Siswa SD yang Membutuhkan Perawatan
Kesehatan Gigi
8. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas program Upaya
Kesehatan Gigi dan Mulut Menyusun Rencana Tindak lanjut
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Sekolah di tingkat Puskesmas
9. Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan Gigi
dan Mulut kepada kepala Puskesmas
10. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Gigi dan Mulut Puskesmas secara berkala
11. Menyusun Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan Matra
Kesehatan Jiwa

a. Tugas Pokok:
Melaksanakan kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa diwilayah kerja
Puskesmas sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan
b. Fungsi:
1. Pengumpulan Data dasar sasaran Program
2. Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Jiwa
3. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya
Kesehatan Jiwa
4. Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Jiwa
5. Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan Jiwa
6. Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
7. Melaksanakan deteksi Dini Ganggguan Jiwa Ringan
8. Melaksanakan penangan gangguan jiwa
9. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan serta
pendokumentasian Kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa secara
berkala dan berkesinambungan
10. Melaksanakan Pembinaan Upaya Kesehatan Jiwa secara
kontinyu dan berkesinambungan
11. Melakukan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas program
Upaya Kesehatan Jiwa

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 32


12. Melaksanakan penanganan penyakit akibat kerja (PAK) dan
penyakit akibat hubungan kerja (PAHK)
13. Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Jiwa di tingkat Puskesmas
14. Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan
Jiwakepada kepala Puskesmas
15. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Jiwa Puskesmas secara berkala
16. Menyusun Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Jiwa

Kesehatan Indera
a. Tugas Pokok :
Melaksanakan Pembinaan kesehatan Indera diwilayah Kerja PPK
BLUD Puskesmas Purabaya dalam rangka mencapai target kinerja
yang ditetapkan.
b. Fungsi :
1. Pengumpulan Data dasar sasaran Program
2. Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Indera
3. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya
Kesehatan Indera
4. Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Indera
Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan Indera
5. Melakukan pemantauan wilayah setempat secara berkala dan
berkesinambungan
6. Melaksanakan pembinanan kesehatan Indera, dengan kegiatan
Pokok :
a. Skrining Kelainan/ gangguan refraksi pada anak sekolah
b. Penanganan kasus kelaianan refraksi
c. Skrining katarak
d. Penanganan Penyakit Katarak
e. Rujukan gangguan penglihatan pada kasus Diabetes Militus
ke RS
f. Penjaringan Penemuan Kasus Gangguan Pendengaran di
SD/MI
7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Upaya serta
pendokumentasian Kegiatan Kesehatan Indera secara berkala
dan berkesinambungan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 33


8. Melaksanakan Pembinaan Upaya Kesehatan Indera secara
kontinyu dan berkesinambungan
9. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas program Upaya
Kesehatan Indera
10. Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Indera di tingkat Puskesmas
11. Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan
Indera kepada kepala Puskesmas
12. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Indera Puskesmas secara berkala
13. Menyusun Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Indera

Kesehatan Olah Raga

a. Tugas Pokok;
Menyelenggarakan Pembinaan Kesehatan Olah raga pada
kelompok olah raga yang ada dimasyarakat diwilayah kerja
Puskesmas Dalam rangka pencapaian target kinerja yang
ditetapkan
b. Fungsi :
1. Pengumpulan Data dasar sasaran Program
2. Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
olah raga
3. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya
Kesehatan olah raga
4. Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Indera
Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan olah raga
5. Melakukan pemantauan wilayah setempat secara berkala dan
berkesinambungan
6. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan serta
pendokumentasian Kegiatan Upaya Kesehatan Olah Raga
7. Melaksanakan pembinanan kesehatan Olah Raga, dengan
kegiatan Pokok : Pembinaan kelompok olah raga
8. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas program Upaya
Kesehatan olah raga
9. Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya
Kesehatan olah ragatingkat Puskesmas

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 34


10. Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan olah
ragakepada kepala Puskesmas
11. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan
olah raga
Upaya kesehatan Kerja

a. Tugas Pokok:
Melaksanakan kegiatan pembinaan Upaya Kesehatan Kerja di
wilayah kerja Puskesmas dalam rangka pencapaian target kinerja
yang ditetapkan
b. Fungsi :
1. Mengumpulkan data dasar sasaran Program
2. Menyusun rencana kegiatan Penyelenggaran Upaya Kesehatan
Kerja
3. Menyusun Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaran Upaya
Kesehatan Kerja
4. Menyusun SOP Penyelenggaran Upaya Kesehatan Kerja
5. Menyusun standar pelayanan Upaya Kesehatan Kerja
6. Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
7. Melaksanakan penjaringan kesehatan pada pekerja
8. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan serta
pendokumentasian Kegiatan Upaya Kesehatan Kerja secara
berkala dan berkesinambungan
9. Melaksanakan Pembinaan kelompok UKK secara kontinyu dan
berkesinambungan
10. Melakukan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas
program Upaya Kesehatan Kerja
11. Melaksanakan penanganan penyakit akibat kerja (PAK) dan
penyakit akibat hubungan kerja (PAHK)
12. Menyusun Rencana Tindak lanjut penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Kerja di tingkat Puskesmas
13. Melaporkan hasil penyelenggaran kegiatan Upaya Kesehatan
Kerja kepada kepala Puskesmas
14. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan
kerja Puskesmas secara berkala
15. Menyusun Laporan Tahunan Upaya Kesehatan Kerja
Penanggung Jawab Perkesmas

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 35


a. Tugas Pokok
1. Menyelenggarakan Upaya Perawatan Kesehatan masyarakat
pada individu, keluarga, kelompok dan asyarakat diwilayah
kerja Puskesmas, antara lain :
2. Melaksanakan pembinaan KK rawan masalah KIA/KB, Perilaku
Kesehatan, Penyakit menular dan tidak menular, Gizi,
Kesehatan Lingkungan
3. Melaksanakan asuhan keperawatan pada individu, keluarga
kelompok dan masyarakat
b. Fungsi :
1. Mengumpulkan data dasar sasaran programPerawatan
Kesehatan Masyarakat
2. Menyusun Rencana Usulan dan rencana pelaksanaan Kegiatan
Perawatan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
3. Menyusun Rencana program Kerja Tahunan dan bulanan
Perawatan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
4. Menyusun kerangka acuan kegiatan Perawatan Kesehatan
Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
5. Menyusun SOP Kegiatan Upaya Perawatan Kesehatan
Masyarakat
6. Menyusun standar pelayanan Perawatan Kesehatan
Masyarakat
7. Melakukan pemetaan sasaran keluarga rawan
8. Melakukan pemantauan wilayah stetempat secara berkala dan
berkesinambungan
9. Melakukan koordinasi, advokasi upaya Perawatan Kesehatan
Masyarakat pada para pemangku kepentingan di wilayah kerja
Puskesmas
10. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kegiatan Perawatan
Kesehatan Masyarakat
11. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Perawatan
Kesehatan Masyarakat kerja Puskesmas secara berkala

Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)


a. Tugas Pokok :
Bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Perseorangan , kefarmasian dan laboratorium di PPK BLUD PPK
BLUD Puskesmas Purabaya

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 36


b. Fungsi :
1. Menyusun Rencana dan Program Kerja UKP, kefarmasian dan
Laboratorium
2. Menyusun rencana usulan kegiatan dan anggaran kegiatan UKP,
kefarmasian dan Laboratorium
3. Menyusun kerangka Acuan Kegiatan UKP, kefarmasian dan
Laboratorium
4. Menyusun standar pelayanan Kegiatan UKP, kefarmasian dan
Laboratorium
5. Menyusunan SOP Upaya Kesehatan Perseorangan kefarmasian
dan laboratorium
6. Melakukan koordinasi, Advokasi dan Sinkonisasi dengan
penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium;
7. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan
8. Pendokumentasian kegiatan Upaya KesehatanPerseorangan
kefarmasian dan laboratorium
9. Melakukan evaluasi kinerja pelayanan Upaya Kesehatan
Perseorangan, kefarmasian dan laboratorium
10. Menyusun laporan tahunan penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Perseorangan kefarmasian dan laboratorium

a. Rawat Jalan
1. Penanggung Jawab Rawat jalan Umum
a) Tugas Pokok :
Melaksanakan pelayanan kesehatan rawat jalan di poliklinik
rawat jalan umum sesuai pedoman pelaksanaan upaya
kesehatan perorangan
b) Fungsi :
1) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan rencana
pelaksanaan kegiatan pelayanan rawat jalan umum di
Puskesmas
2) Menyusun kerangka acuan kegiatan Pelayanan rawat
jalan umum
3) Menyusun SOP pelayanan rawat jalan umum
4) Menyusun standar pelayanan rawat jalan umum
5) Menyusun jadwal pelayanan poliklinik rawat jalan umum
6) Mempersiapkan ruang pelayanan dalam keadaan bersih
dan rapih

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 37


7) Memastikan alat kesehatan tersedia dan berfungsi
dengan baik sebelum pelayanan
8) Menjaga dan memelihara alat kesehatan dan non
kesehatan secara baik dan bertanggung jawab
9) Menjamin kepastian jadwal pelaksana pelayanan rawat
jalan
10) Melaksanakan pelayanan rawat jalan umum dan rujukan
spesialistik
11) Memastikan pelayanan rawat jalan berjalan dengan baik
sesuai SOP yang ditetapkan
12) Memastikan seluruh pasien dapat dilayani sesuai dengan
standar pelayanan yang ditetapkan
13) Menampung seluruh keluhan dan aspirasi pasien sebagai
pengguna layanan terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan
14) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan pelaksananan
pelayanan poli umum rawat jalan
15) Melaksanakan evaluasi kinerja pelayanan rawat jalan
umum secara berkala dan berkesinambungan
16) Melaksanakan survey indek kepuasan pasien

2. Penanggung Jawab Rawat Jalan KIA/KB


a) Tugas Pokok :
Melaksanakan pelayanan rawat jalan KIA,KB dalam gedung
Puskesmas , antara lain :
1. Melaksanakan pemeriksaan ANC dan PNC
2. Melaksanakan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi
3. Pelayanan persalinan
4. Pelayanan KN1 – KN3
5. Melaksanakan Pelayanan KB
6. Melaksanakan KIE & Konseling
7. Melaksanakan MTBM dan MTBS
8. Pelayanan Imunisasi pada bayi
9. Pelayanan KIE dan Konseling
10. Menerima rujukan dari jaringan dan jejaring Puskesmas
b) Fungsi :
1. Mempersiapkan ruangan pelayanan rawat jalan KIA
dalam keadaan bersih, rapi dan siap pakai

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 38


2. Melakukan inspeksi terhadap ketersediaan alat
kesehatan, obat dan BHP pelayanan rawat jalan KIA
3. Menyusun kerangka acuan Kegiatan pelayanan rawat
jalan KIA ,KB dan Kesehatan Anak
4. Menyusun SOP Pelayanan pelayanan rawat jalan KIA ,KB
dan Kesehatan Anak
5. Menyusun standar pelayanan pelayanan rawat jalan KIA
,KB dan Kesehatan Anak
6. Melaksanakan Pelayanan pelayanan rawat jalan KIA ,KB
dan Kesehatan Anak dalam Gedung Puskesmas
7. Melaksanakan pencatatan (Rekam medis, kohort ibu,
bayi, kohort anak dan kohort KB )
8. Melaksanakan pelayanan rujukan spesialistik
9. Melaksanakan pencatatan dan Pelaporan pelayanan
pelayanan rawat jalan KIA
10. Melakukan evaluasi kinerja pelayanan rawat jalan KIA

3. Penanggung jawab Rawat Jalan Gigi


a. Tugas Pokok :
Melaksanakan pelayanan rawat jalan gigi sesuai dengan
kewenangan dan kemampaun sumber daya Puskesmas
b. Fungsi :
1. Menyusun rencana usulan Kebutuhan Alkes, BHP dan
obat poli gigi
2. Menyusun kerangka acuan pelayanan poli gigi
3. Menyusun Standar pelayanan rawat jalan gigi
4. Menyiapkan ruangan pelayanan dalam keadaan bersih
dan siap pakai, ketersediaan air mengalir,sistim listrik
dan dental unit berfungsi dengan baik
5. Melakukan inspeksi terhadap ketersediaan alat
kesehatan, BHP dan ATK diruang pelayanan rawat jalan
gigi
6. Memastikan pelayanan rawat jalan gigi secara cepat, tepat
dan akurat, berjalan dengan baik dan lancar serta
menjamin kepuasan pasien
7. Melaksanakan tindakan pelayanan rawat jalan gigi sesuai
standar pelayanan yang ditetapkan
8. Melaksanakan rujukan untuk kasus tertentu

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 39


9. Melakssanakan pencatatan dan pelaporan pelayanan
rawat jalan gigi
10. Melakukan evaluasi kinerja pelayanan rawat jalan gigi
secara berkala dan berkesinambungan
4. Penanggung jawab Home Care

b. Penanggung Jawab IGD


a) Tugas Pokok :
Memberikan pelayanan kedaruratan medis sesuai kualifikasi
dan kompetensi Puskesmas , antara lain:
1. Pelayanan kedaruratan medis pada jaringan kulit dan
integument
2. Pelayanan kedaruratan medis pada saluran pernafasan
3. Pelayanan kedaruratan medis pada saluran cerna
4. Pelayanan kedaruratan medis pada mata,telinga dan hidung
5. Pelayanan kedaruratan medis akibat kecelakaan lalulintas
6. Pelayanan kedaruratan medis pada gangguan kesadaran
7. Pelayanan tindakan medis ringan pada jaringan kulit, sub
kulit dan kuku
b) Fungsi
1. Menyusun rencana dan program kerja IGD
2. Menyusun rencana kebutuhan alat kesehatan, obat dan BHP
unit IGD
3. Mempersiapkan ruang pelayanan, peralataan medis (steril)
dalam keadaan bersih rapi, dan siap pakai
4. Menjamim ketersediaan petugas dan jadwal pelayanan IGD
5. Menyusun kerangka acuan kegiatan pelayanan IGD
6. Menyusun SOP pelayanan IGD
7. Menyusun standar pelayanan IGD sesuai dengan
perkembangan Ilmu dan tekhnologi kesehatan terkini
8. Melaksanakan pemeriksaan rutin ketersediaan alat dan obat
di Unit gawat darurat (Alkes, anti dotum, BHP, oksigen,
informed concern dll )
9. Melaksanakan informed concern pada semua tindakan
kedarutan
10. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan pelayanan IGD
11. Melakukan evaluasi kinerja pelayanan IGD scara berkala
dan melaporkan kepada atasan langsung
Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 40
c. Rawat Inap dan PONED
a. Tugas Pokok:
Melaksanakan pelayanan rawat inap dan PONED dalam 24 jam
di unit layanan Rawat inap dan PONED di PPK-BLUD
Puskesmas Purabaya

b. Fungsi :
1. Menyusun program kerja Pelayanan rawat inap dan PONED
2. Menyusun rencana kebutuhan alat kesehatan, obat, BHP
unit pelayanan rawat inap dan PONED
3. Menyusun kerangka acuan kegiatan rawat inap dan PONED
4. Menyusun SOP Pelayanan rawat inap dan PONED
5. Menyusun standar pelayanan rawat inap dan PONED
6. Menjamin semua SOP dilaksanakan dengan baik oleh
petugas pelaksana rawat inap dan PONED
7. Mempersiapkan ruang pelayanan dalam keadaan bersih,
rapi, dan siap pakai
8. Menjamin ketersediaan sumber daya alat kesehatan, obat
dan BHP dan penunjang pelayanan lainnya
9. Memberikan pelayanan rawat inap dan PONED dengan
memperhatikan kebutuhan bio-psiko-sosio- spiritual pasien
10. Menyusun Rencana Asuhan Keperawatan dan Rencana
asuhan kebidanan untuk setiap pasien yang dilayani
11. Melaksanakan evaluasi kinerja pelayanan Rawat inap dan
PONED secara berkala dan melaporkan kepada atasan
langsung

d. Laboratorium
a. Tugas Pokok:
Melaksanakan pelayanan laboratorium sederhana kepada
pasien dan pengunjung Puskesmas sesuai dengan pedoman
pelaksanaan laboratorium Puskesmas
b. Fungsi:
1. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan rencana
pelaksanaan kegiatan Bagian Laboratorium
2. Menyusun kerangka acuan kegiatan Laboratorium
3. Menyusun SOP Laboratorium

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 41


4. Menyusun standar pelayanan Laboratorium
5. Menyusun Rencana kebutuhan Reagen dan BHP
Laboratorium
6. Mengelola limbah Infeksius dan non infeksius secara baik
dan bertanggungjawab sesuai SOP yang ditetapkan
berdasarkan pedoman pengelolaan laboratorium Puskesmas
7. Melakukan rujukan laboratorium untuk jenis pemeriksaan
tertentu
8. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan serta
pendokumentasian kegiatan pelayanan laboratorium
9. Melakukan evaluasi kinerja pelayanan laboratorium secara
berkala dan berkesinambungan

e. Kefarmasian
a. Tugas Pokok:
Penyediaan obat dan perbekalan Kesehatan di Puskesmas
b. Fungsi :
1. Menyusun Rencana Usulan pengadaan obat dan perbekalan
kesehatan ditingkat Puskesmas (RKO)
2. Melakukan penyimpanan dan distribusi obat ke jaringan
fasyankes sesuai ketentuan yang berlaku
3. Menyusun kerangka acuan kegiatan kefarmasian
4. Menyusun SOP kefarmasian
5. Menyusun standar pelayanan kefarmasian dan apotik
6. Meaksanakan pelayanan obat di apotik/loket obat
Puskesmas
7. Memberikan penyuluhan informasi obat kepada pasien
8. Melakukan konseling pada pengunjung apotik /loket obat
9. Menjaga ketersediaan obat diseluruh unit pelayanan
jaringan dan jejaring Puskesmas
10. Menyusun dan melaporkan laporan persediaan tiap akhir
bulan dan akhir tahun
11. Melakukan evaluasi kinerja dan menyusun RTL kegiatan
kefarmasian

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 42


f. Home Care
b. Tugas Pokok:
Melaksanakan pelayanan medis dan keperawatan melalui
kunjungan rumah sebagai tindak lanjut pasca rawat inap
maupun rawat jalan di PPK-BLUD Puskesmas Purabaya
maupun Rumah Sakit Rujukan.

c. Fungsi :
12. Menyusun program kerja Pelayanan Home Care untuk
pasien pasca rawat
13. Menyusun rencana kebutuhan alat kesehatan, obat, BHP
unit pelayanan Home Care
14. Menyusun kerangka acuan kegiatan Home Care
15. Menyusun SOP Pelayanan Home Care
16. Menjamin semua SOP dilaksanakan dengan baik oleh
petugas pelaksana Home Care
17. Mempersiapkan sarana prasarana pelayanan home care
dalam keadaan bersih, rapi, dan siap pakai
18. Menjamin ketersediaan sumber daya alat kesehatan, obat
dan BHP dan penunjang pelayanan lainnya
19. Memberikan pelayanan home care dengan memperhatikan
kebutuhan bio-psiko-sosio- spiritual pasien
20. Menyusun Rencana Asuhan Keperawatan dan Rencana
asuhan kebidanan untuk setiap pasien yang dilayani
21. Melaksanakan evaluasi kinerja pelayanan Home Care secara
berkala dan melaporkan kepada atasan langsung

Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring Fasilitas Pelayanan


Kesehatan (Fasyankes)
Penanggung Jawab Jaringan Fasyankes

Puskesmas Pembantu
a. Tugas Pokok
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya Desa sehat.
b. Fungsi:
Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerja Desa dan
kelurahan antara lain :

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 43


1. Menyusun rencana usulan kegiatan dan rencana pelaksanaan
kegiatan Puskesmas Pembantu
2. Mengumpulkan data dasar sesuai wilayah kerja Puskesmas
pembantu
3. Membuat pemetaan wilayah
4. Melakukan Survey Mawas Diri
5. Musyawarah Masyarakat Desa
6. Melakukan komunikasi, koordinasi dan advokasi pada
pemangku kepentingan ditingkat Desa/kelurahan
7. Membangun kemitraan dengan kader dan paraji
8. Menyusun rencana intervensi berdasarkan prioritas masalah
yang ditetapkan
9. Melaksanakan pembinaan wilayah sesuai daerah Binaan
10. Melakukan pemetaaan Wilayah setempat sesuai cakupan
program yang dilaksanakan
11. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan secara berkala
12. Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan, yang sesuai dengan permasalahan
kesehatan setempat,
13. Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader
serta dukun bayi,
14. Membina kelompok dasa wisma di bidang kesehatan,
15. Membina kerja sama lintas program, lintas sektoral dan
lembaga swadaya masyarakat,
16. Menyusun laporan tahunan Puskesmas Pembantu,
17. Melakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan Puskesmas
pembantu
18. Penyelenggaraan Upaya kesehatan perorangan diwilayah kerja
Puskesmas pembantu :
a) Pelayanan rawat jalan umum ,KIA dan KB
b) Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan
kepada puskesmas kecuali dalam keadaan darurat hams
dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya,
Puskesmas Keliling
a. Tugas Pokok
1. meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi
masyarakat terutama masyarakat yang lokasi rumahnya jauh

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 44


dari Puskesmas serta untuk menyediakan sarana transportasi
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.
2. Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah
kerja Puskesmas.
b. Fungsi :
1. Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan di daerah yang
jauh dan sulit diakses
2. Mendukung pelaksanaan kegiatan luar gedung seperti
Posyandu, Imunisasi, KIA, penyuluhan kesehatan, surveilans,
pemberdayaan masyarakat, dll.
3. Pemerataan dan keadilan memperoleh layanan kesehatan
terutama masyarakat miskin
4. Mendukung pelayanan rujukan.
5. Mendukung pelayanan promotif dan preventif
Bidan Desa

a. Tugas Pokok:
1. Melaksanakan kegiatan di desa wilayah kerjanya berdasarkan
urutan prioritas masalah kesehatan yang dihadapi, sesuai
dengan kewenangan yang dimiliki dan diberikan,
2. Menggerakkan dan membina masyarakat desa di wilayah
kerjanya (Depkes RI, 2002).
b. Fungsi :
1. Memberikan pelayanan kesehatan meliputi asuhan kehamilan,
asuhan persalinan, asuhan bayi baru lahir, perawatan anak
balita, pelayanan keluarga berencana (kontrasepsi),
2. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumah-
rumah,
3. Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan, yang sesuai dengan permasalahan kesehatan
setempat,
4. Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta
dukun bayi,
5. Membina kelompok dasa wisma di bidang kesehatan,
6. Membina kerja sama lintas program, lintas sektoral dan lembaga
swadaya masyarakat,

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 45


7. Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada
puskesmas kecuali dalam keadaan darurat hams dirujuk ke
fasilitas kesehatan lainnya,
8. Mendeteksi secara dini adanya efek samping dan komplikasi
pemakaian kontrasepsi serta adanya penyakit-penyakit dan
berusaha mengatasi sesuai dengan kemampuan (Depkes RI,
2002).
Poskesdes
Penanggung Jawab Jejaring Fasyankes

a. Tugas Pokok
Menjalin kerjasama dengan fasilitas kesehatan diluar PUSKESMAS
seperti RS Negeri/swasta, Klinik swasta,Praktek Dokter
swasta,Praktek keperawatan swasta,Praktek kebidanan swasta
(BPS) dalam rangka memajukan program kesehatan diwilayah
kerja Puskesmas .

b. Fungsi :
1. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di setiap unit di
bidang JPP-FK (Jejaring Pelayanan Puskesmas dan Fasilitas
Kesehatan)
2. Mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di setiap
unit di Bidang JPP-FK.
3. Melakukan pembinaan,pengawasan fasilitas penyedia layanan
dan penunjang kesehatan seperti Klinik swasta, apotik, toko
obat, Praktek Dokter swasta, Praktek keperawatan swasta,
Praktek kebidanan swasta (BPS) dilingkungan PPK- BLUD
Puskesmas Purabaya.

E. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja setiap proses pengelolaan manajerial dan pelayanan
didokumentasikan dalam Standard Operating Procedure (SOP). SOP
merupakan acuan bagi seluruh karyawan PPK-BLUD Puskesmas
Purabaya dalam melaksanakan pekerjaan. Acuan pelaksanaan pekerjaan
merupakan bagian vital dalam pengelolaan PPK-BLUD Puskesmas
Purabaya, dan diharapkan merupakan suatu standar baku dalam proses
bisnis Puskesmas sehingga pelayanan kepada seluruh pengguna dapat
mencapai standar yang diinginkan.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 46


SOP PPK-BLUD Puskesmas Purabaya dalam rangka memberikan
pelayanan kepada masyarakat, baik pelayanan manajemen, pelayanan
medis, maupun pelayanan non medis telah ditetapkan oleh Pejabat
Pengelola Puskesmas.

SOP ini telah didokumentasikan, disosialisasikan, dan


diimplementasikan di setiap instalasi dan unit kerja lainnya. Dengan
adanya SOP ini diharapkan pelaksanaan atau proses kinerja dan layanan
pada setiap unit kerja dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat
dijadikan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kinerja dari
setiap proses kinerja. SOP yang telah ditetapkan, secara ringkas
uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Pelayanan Manajemen
a. Prosedur Pelayanan Kepegawaian
Perencanaan sumber daya Kesehatan merupakan
pengaturan dan pengambilan kebijakan yang jelas, terarah
dan berkesinambungan untuk rekruitmen sumber daya
masyarakat Kesehatan berdasarkan kebutuhan
ketenagaan di Puskesmas. Untuk PNS perencanaan dan
rekruitmen melalui Dinas Kesehatan, dan untuk Non PNS
perencanaan dan rekruitmen oleh Puskesmas sesuai
peraturan yang berlaku
b. Prosedur Pelayanan Keuangan
a. Prosedur tata usaha dan akuntansi Pendapatan
BLUD Puskesmas.
b. Prosedur tata usaha keuangan Akuntansi Belanja
BLUD Puskesmas bersumber dari :
i. Jasa Layanan;
ii. Hibah;
iii. Hasil kerjasama sama dengan lain;
iv. APBD;
v. APBN;
c. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kesehatan
(Rumah Tangga) .
Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana
menguraikan tindakan pemeliharaan atau perbaikan
Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 47
terhadap sarana dan prasarana kedokteran/kesehatan
sesuai jadwal yang telah ditetapkan atau berdasarkan
laporan dari pengguna, baik dilakukan sendiri atau oleh
pihak lain, dan pembuatan laporan penyelesaian pekerjaan.
Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran SOP.
d. Prosedur Infomasi Puskesmas terintegrasi dengan Sistem
Pencatatan Pelaporan Puskesmas SP3.
Standar Operasional Prosedur pelayanan
manajemen memberikan pelayanan kepada kegiatan
pelayanan dan penunjang kesehatan Puskesmas, agar
seluruh personil yang terlibat dalam menjalankan tugasnya
sesuai uraian tugas yang telah ditetapkan. Untuk itu proses-
proses manajemen harus dijalankan dengan cepat, tepat dan
akurat. Standar Operasional Prosedur manajemen terdiri dari
Standar Operasional Prosedur pada kepegawaian umum,
pelaporan dan rekam medis, keuangan dan lain-lain.

2. Pelayanan Medis
Standar Operasional Prosedur pelayanan kesehatan, merupakan
inti kegiatan Puskesmas dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat agar pelayanan yang diberikan
dapat berjalan dengan baik, terutama pasien yang
bersangkutan. Prosedur baku pelayanan ditetapkan untuk
menghindari kesalahan dalam penanganan pasien. Standar
Operasional Prosedur pelayanan kesehatan terdiri dari Standar
Operasional Prosedur yang ditetapkan pada rawat jalan. Rawat
jalan terdiri dari: BP UMUM, BP GIGI, KIA-KB.

1. Pelayanan Rawat Jalan


a. Poliklinik
Poliklinik Rawat Jalan terdiri dari Poli Klinik Umum, Poli
Klinik Gigi, Poli Klinik KIA, Poli Klinik konseling VCT
HIV/AIDS, Poli Klinik Konseling Gizi, Poli Klinik Konseling
Sanitasi. Prosedur rawat jalan pada poliklinik

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 48


menguraikan langkah-langkah pemberian pelayanan
kepada pasien rawat jalan mulai dari pemilahan kelompok
pasien, pendaftaran dan pembayaran jasa layanan, dan
pemberian layanan kesehatan pada masing-masing poli,
serta tindakan lanjutan yang diperlukan oleh pasien.
Prosedur rawat jalan melalui Poliklinik selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran SOP.
b. Ruang Tindakan.
Prosedur pada penanganan kasus ruang tindakan
menguraikan langkah-langkah mengutamakan
penanganan pasien yang sifatnya gawat dan darurat sejak
pasien datang hingga tindakan lanjutan yang diperlukan
pasien seperti dirujuk ke rumah sakit. Prosedur rawat
jalan unit tindakan medis selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran SOP.
2. Puskesmas mampu PONED adalah Puskesmas rawat inap
yang mampu menyelenggarakan pelayanan obstetri dan
neonatal emergensi atau komplikasi tingkat dasar dalam 24
jam sehari dan 7 hari seminggu.
3) Puskesmas Dengan tempat Perawatan / Rawat Inap
Fungsi Puskesmas Rawat Inap sebagai tempat rujukan
pertama bagi kasus tertentu yang perlu dirujuk, mempunyai
beberapa fungsi pokok, antara lain :
1. Fungsi sesuai dengan tugasnya yaitu pelayanan,pembinaan
dan pengembangan, dengan penekanan pada fungsi pada
kegiatan yang bersifat preventif, promotif, dan fungsi
rehabilitative
2. Fungsi yang berorientasi pada kegiatan teknis terkait
instalasi perawatan pasien sakit, instalasi oba, instalasi gizi,
dan instalasi umum. Juga fungsi yang lebih berorientasi
pada kegiatan yang bersifat kuratif.

Beberapa kriteria Puskesmas Rawat Inap, sebagai sebuah


Pusat Rujukan Antara bagi penderita gawat darurat sebelum
dibawa ke RS, antara lain sebagai berikut :

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 49


1. Puskesmas terletak kurang lebih 20 km dari Rumah Sakit

2. Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan bermotor

3. Puskesmas dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai


tenaga yang memadai

4. Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per


hari

5. Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk


wilayah 3 Puskesmas di sekitarnya minimal 20.000 jiwa
per Puskesmas

6. Pemerintah Daerah “bersedia” menyediakan dana rutin


yang memadai

Kegiatan puskesmas rawat inap, antara lain meliputi :


1. Melakukan tindakan operatif terbatas terhadap penderita
gawat darurat, antara lain: Kecelakaan lalu lintas,
Persalinan denngan penyulit, dan Penyakit lain yang
mendadak dan gawat

2. Merawat sementara penderita gawat darurat atau untuk


observasi penderita dalam rangka diagnostik dengan rata-
rata 3-7 hari perawatan.

3. Melakukan pertolongan sementara untuk pengiriman


penderita ke Rumah Sakit. Memberi pertolongan
persalinan bagi kehamilan denngan resiko tinggi dan
persalinan dengan penyulit

4. Melakukan metode operasi pria dan metode operasi wanita


( MOP dan MOW ) untuk Keluarga Berencana.

Standar ketenagaan yang dibutuhkan dalam pengembangan


Puskesmas Rawat Inap menurut Pedoman Kerja Puskesmas
(Depkes RI, 2002):

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 50


1. Dokter kedua di Puskesmas yang telah mendapatkan
latihan klinis di Rumah sakit selama 6 bulan dalam bidang
bedah, obstetri-gynekologi, pediatri dan interne.

2. Seorang perawat yang telah dilatih selama 6 bulan dalam


bidang perawatan bedah, kebidanan, pediatri dan
penyakit dalam.

3. 3 orang perawat / bidan yang diberi tugas bergilir

4. Satu orang pekarya kesehatan (SMA atau lebih)

Sedangkan standar sarana prasarana yang dibutuhkan dalam


pengembangan Puskesmas Rawat Inap
1. Ruangan rawat tinggal yang memadai ( nyaman, luas dan
terpisah antara anak, wanita dan pria untuk menjaga
privacy )

2. Ruangan operasi dan ruang post operasi

3. Ruangan persalinan (dan ruang menyusui sekaligus


sebagai ruang recovery)

4. Kamar perawat jaga

5. Kamar linen dan cuci

Sementara standar peralatan Medis yang dibutuhkan dalam


pengembangan Puskesmas Rawat Inap, antara lain:
1. Peralatan operasi terbatas

2. Peralatan obstetri patologis, peralatan vasektomi dan


tubektomi

3. Peralatan resusitasi

4. Minimal 10 tempat tidur dengan peralatan perawatan

5. Alat Komunikasi dan Transportasi:

6. Telepon atau Radio Komunikasi jarak sedang

7. Satu buah ambulance (minimal)


Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 51
Standar diatas merupakan syarat minimal, karena untuk
menuju peningkatan kualitas pelayanan, diperlukan inovasi
seorang kepala Puskesmas, baik terkait obat-obatan, penunjang
medis, protap perawatan medis dengan referensi yang uptodate,
juga adanya medical review secara berkala maupun
pengembangan kegiatan non medis dan lainnya. Cakupan rawat
inap
Sesuai Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2003), cakupan rawat inap
merupakan cakupan kunjungan rawat inap baru di sarana
pelayanan kesehatan swasta dan pemerintah di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Jumlah kunjungan rawat inap
baru adalah jumlah kunjungan rawat inap baru yang
mendapatkan pelayanan kesehatan di Poli Umum, baik dalam
dan luar gedung di satu wilayah kerja pada kurun waktu
tertentu dan penyebut adalah jumlah penduduk di satu wilayah
kerja pada kurun waktu yang sama. Sementara untuk mencapai
tujuan cakupan layanan, beberapa langkah kegiatan yang
dilakukan antara lain :
1. Pendataan penduduk, sarana kesehatan, dan kunjungan
ke sarana kesehatan
2. Peningkatan prasarana dan sarana kesehatan
3. Analisa kebutuhan pelayanan
4. Penyuluhan

5. Pelatihan Sumber Daya manusaia

6. Pencatatan dan pelaporan

3. Pelayanan Penunjang Medis


Standar Operasional Prosedur pelayanan penunjang kesehatan,
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan
pelayanan kesehatan Puskesmas. Ketelitian, keakuratan, dan
kelengkapan peralatan penunjang medis menjadi salah satu penentu
kesembuhan pasen. Standar Operasional Prosedur yang ditetapkan
pada laboratorium.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 52


Layanan penunjang medis PPK-BLUD Puskesmas Purabaya
meliputi: Laboratorium dan Unit Farmasi.

a. Laboratorium

Prosedur penunjang medis menguraikan pemberian layanan


berupa layanan laboratorium, kepada pasien sesuai surat
pengantar dari semua Poliklinik. Prosedur pemberian layanan
penunjang medis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran SOP.

b. Unit Farmasi.
Unit Farmasi terdiri dari :

1. Gudang Obat Puskesmas


Gudang Obat Puskesmas melayani permintaan obat dari
Loket Obat Puskesmas dan pelayanan luar gedung
Puskesmas termasuk Puskesmas Pembantu.
2. Loket Obat Puskesmas.
Pemberian pelayanan penyediaan obat-obatan kepada pasien
seuai resep dari Poli Rawat Jalan, ruang tindakan, poli gigi.

4. Pelayanan Non Medis


Layanan non medis PPK BLUD Puskesmas Purabaya meliputi:
1) Prosedur Pelayanan Gizi
Prosedur pelayanan gizi menguraikan pemberian layanan gizi
berupa penyuluhan, konselingatau klinik gizi untuk terapi diet untuk
pasien Poliklinik, dan dalam bentuk perencanan dan pengolahan
makanan biasa/khusus.Prosedur pelayanan gizi selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran SOP.
2. Prosedur Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana menguraikan
tindakan pemeliharaan atau perbaikan terhadap sarana dan
prasarana kedokteran/kesehatan sesuai jadwal yang telah ditetapkan
atau berdasarkan laporan dari pengguna, baik dilakukan sendiri atau
oleh pihak lain, dan pembuatan laporan penyelesaian pekerjaan.
Prosedur pemeliharaan sarana dan prasarana selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran SOP.
3. Prosedur Rekam Medik
Prosedur rekam medik menguraikan proses Perekaman data
pasien mulai dari pemeriksaan kelengkapan dokumen/data pasien,

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 53


pengkodean, pengindekan, dan pengarsipan.Prosedur rekam medik
selengkapnya dapat dilihat pada LampiranSOP.
4. Prosedur Kesehatan Lingkungan
Prosedur kesehatan lingkungan menguraikan langkah-langkah
pemeriksaan air limbah, limbah padat berbahaya, serta air bersih
secara berkala dengan berpedoman pada ketentuanyang
berlaku.Prosedur kesehatan lingkungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiranSOP.
Seluruh Standar Operasional Prosedur kerja Puskesmas
selengkapnya dapat dilihat di Lampiran tentang SOP PPK BLUD
Puskesmas Purabaya.
5. Prosedur Rekomendasi Perijinan Tenaga dan Sarana Kesehatan
Prosedur penerbitan Surat Keterangan rekomendasi perijinan,
sarana kesehatan dan penunjang kesehatan (Apotik,Toko obat,
Klinik,laboratorium) tenaga kesehatan (perawat, dokter, bidan,
Apoteker, Ass Apoteker), keterangan laik sehat bagi perusahaan jasa
boga, berpedoman pada Undang –Undang Nomor 36 Tahun 2016
Tentang tenaga Kesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesi.Prosedur penerbitan Surat keterangan rekomendasi
selengkapnya dapat dilihat dalam lampiran SOP PPK BLUD
Puskesmas Purabaya

5. Pengelompokan Fungsi yang Logis


Pengelompokan fungsi menggambarkan pembagian yang jelas
dan rasional antara fungsi pelayanan (services) dan fungsi pendukung
(Supporting), yang sesuai dengan prinsip pengendalian internal dalam
rangka efektifitas pencapaian organisasi.

Dari uraian struktur organisasi PPK – BLUD Puskesmas


Purabaya beserta uraian tugasnya sebagaimana disebutkan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa organisasi Puskesmas telah
dikelompokkan sesuai dengan fungsi yang logis, sebagai berikut:

a. Fungsi pendukung (supporting) yaitu telah dilakukan fungsi yang


tegas diantara pejabat pengelola BLUD yang terdiri dari pemimpin
BLUD yaitu kepala UPT Puskesmas, dan Pengelola keuangan yaitu
Kasubag tata usaha.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 54


b. Fungsi pelayanan (services) yaitu adanya pembagian tugas pokok
dan kewenangan yang jelas untuk masing-masing fungsi
pelayanan dalam organisasi yang terdiri dari Penanggungjawab
UKM dan sub-sub unit di bawahnya, Penanggungjawab UKP dan
sub-sub unit di bawahnya, dan penanggungjawab serta sub unit
dalam kelompok jaringan dan jejaring Puskesmas.
c. Adanya sistem pengendalian internal yang memadai. Hal ini antara
lain tercermin dari adanya kebijakan dan prosedur yang membantu
setiap unit organisasi dalam Puskesmas, untuk melaksanakan
kewajiban dan menjamin bahwa tindakan pengendalian telah
dilakukan untuk mengatasi risiko yang dihadapi dalam mencapai
tujuan dan sasaran organisasi. Kegiatan pengendalian tersebut
termasuk serangkaian kegiatan seperti kewenangan, otorisasi,
verifikasi, rekonsiliasi, penilaian terhadap prestasi kerja,
pembagian tugas, serta pengamanan terhadap aset organisasi.

6. Pengelolaan Sumber daya manusia


Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan
pengambilan kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan
mengenai sumber daya manusia pada suatu organisasi dalam rangka
memenuhi kebutuhannya baik pada jumlah maupun kualitas yang
paling menguntungkan sehingga organisasi dapat mencapai tujuan
secara efisien, efektif, dan ekonomis. Organisasi modern
menempatkan pegawai pada posisi terhormat yaitu sebagai aset
berharga (brainware) sehingga perlu dikelola sebagaimana mestinya
baik saat penerimaan, selama aktif bekerja maupun setelah purna
tugas.

a. Pegawai Negeri Sipil pada Puskesmas Induk dan Puskesmas


Pembantu merupakan Pegawai Negeri Sipil Daerah.
b. Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan kepegawaian negara.
c. Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian Puskesmas
Induk dan Puskesmas Pembantu mendapat pembinaan dari
Dinas Kesehatan.
d. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Kesehatan yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 55


Badan Layanan Umum Daerah dapat mepunyai pegawai non
Pegawai Negeri Sipil.
e. Pengelolaan pegawai non Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Tentang pengelolaan sumber daya manusia di PPK-
BLUD Puskesmas Purabaya. dilakukan dengan cara
Pengembangan Jumlah sumber daya manusia dan
pengembangan Kualitas sumber daya manusia

a. Program Pengembangan Jumlah SDM


Peningkatan sumber daya manusia dalam jumlah yang cukup
memadai merupakan salah satu kebijakan manajemen upntuk
mewujudkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah
kerja PPK-BLUD Puskesmas Purabaya. Kabupaten Sukabumi dan
sekitarnya. Jumlah sumber daya manusia disesuaikan dengan tugas,
fungsi dan beban kerja yang ada sehingga operasional puskesmas
dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Jumlah sumber daya manusia
di PPK-BLUD Puskesmas Purabaya per tahun 2017 diperlihatkan
pada tabel 1 dibawah ini :

TABEL 1

JUMLAH SUMBER DAYA MANUSIA PPK – BLUD PUSKESMAS


PURABAYA TAHUN 2017

No Pendidikan Jumlah Keterangan

1 S 2 Manajemen Kesehatan 1 1 PNS / Ka. Puskesmas


2 S 2 Kesesehatan Masyarakat 1 1 PNS / Ka Subag TU
3 Dokter umum ( S1 ) 1 Non PNS
4 Dokter Gigi ( S1 ) 1 PNS
5 SKM (S1) 1 1 org PNS
6 S 1 Farmasi 1 Non PNS
7 D 4 Kebidanan 2 2 PNS
8 D3 Kebidanan 20 6 PNS, 12 Non PNS
9 S1 Keperawatan 2 2 Non PNS
10 D3 Keperawatan 17 1 PNS, 16 Non PNS
11 D3 Keperawatan Gigi 1 Non PNS
12 S 1 Pemerintahan 1 PNS

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 56


13 S 1 Akunntansi 1 Non PNS
14 D 3 Komputer 1 Non PNS
15 SMA Sederajat 3 Non PNS
16 SMP Sederajat 3 Non PNS

b. Pengembangan Kualitas SDM


Dari gambaran kondisi Sumber Daya Manusia tersebut di atas,
maka program pengembangan Sumber Daya Manusia PPK- BLUD
Puskesmas Purabaya, lima tahun ke depan diarahkan pada
pemenuhan jumlah sumber daya manusia agar berada pada rasio
yang ideal, hal ini juga terkait dengan kelengkapan sarana medis,
kecukupan dana, kesiapan gedung, fasilitas pendukung, dan lain-
lain. Selain itu, pengembangan Sumber Daya Manusia juga
diarahkan agar memenuhi kualifikasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku agar pelayanan kesehatan
kepada pasien/masyarakat dapat berjalan sebagaimana
mestinya. Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja disesuaikan
dengan kebutuhan puskesmas dengan tetap memperhatikan
penempatan pegawai dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
1) Program Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia
Program pengembangan sumber daya manusia pada PPK-
BLUD Puskesmas Purabaya dijabarkan sebagai berikut: .
a. Merintis kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada
pengembangan kemampuan sumber daya manusia baik
tenaga medis, paramedis maupun administrasi melalui
kegiatan penelitian, kegiatan ilmiah, diskusi panel,
seminar, simposium, lokakarya, penulisan buku, studi
banding, dan lain - lain.
b. Pengembangan sumber daya di PPK-BLUD Puskesmas
Purabaya diarahkan untuk menempuh jenjang karir agar
memenuhi formasi pegawai yang ideal dengan
memanfaatkan tenaga yang sudah ada. Pegawai
puskesmas yang diharapkan menempuh jenjang karir
adalah :
 5 orang D3 keperawatan menjadi S1 Keperawatan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 57


 2 orang S1 Keperawatan menjadi Ners
 1 orang S 1 Farmasi menjadi Apoteker
 3 orang berpendidikan SMA menjadi D3
 3 orang berpendidikan SMP menjadi SMA

Keterangan : Pengaturan waktu untuk penempuhan


jenjang karir diatur dan mengetahui Kepala
Puskesmas dan Kepala Tata Usaha.

TABEL 2
PROYEKSI PENGEMBANGAN KUALITAS JUMLAH SUMBER DAYA
MANUSIA PPK-BLUD PUSKESMAS PURABAYA
TAHUN 2017-2021

No Pendidikan 2017 2018 2019 2020 2021 Keterangan


1 Management - - - 1
Kesehatan
Masyarakat
(S2)
2 Management - - - - 1 Jenjang
(S1) karir
3 Sarjana - 1 0 0 0 Rekruitmen
Akutansi(S1)
5 Dokter - 1 1 Kunjungan
Spesialis dr.Sp
6 Dokter umum 1 1 0 1 0 Rekruitmen
7 Dokter Gigi 1 0 0 0 0
8 NERS 2 0 1 1 0 Jenjang
Keperawatan karir
9 Apoteker 0 1 0 0 0 Rekruitmen
10 SKM (S1) 1 1 0 1 0 Rekruitmen
11 S1 Gizi 1 0 0 0 0 Rekrutmen
Masyarakat
12 S1 2 3 0 0 0 Jenjang
Keperawatan karir
13 Sarjana 1 0 0 0 0
Farmasi
14 D4 Kebidanan 2 0 0 0 0
15 D4 1 - - - 0
Keperawatan
Gigi
16 D3 Kebidanan 20 0 1 1 1 Rekruitmen

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 58


17 D3 17 1 1 2 2 1 jenjang
Keperawatan karir,2
rekruitmen
19 D3 Farmasi - 0 1 - - Rekruitmen
20 D3 Kesling 1 - 1 - - Rekruitmen
21 D3 Gizi - 1 - 1 - Rekruitmen
22 D3 Analis - 1 - - - Rekruitmen
23 S1 Komputer - - 0 0 - Rekruitmen
24 D3 Komputer 1 - 1 0 -
25 Pekarya 1
Kesehatan
27 SMF 0 - - 1 -
28 SMA 11 0 - 1 2
Sederajat
30 Sopir 1 - 1 - 1 Rekruitmen
31 Satpam 2 - 1 - 1 Rekruitmen

2) Pola Rekruitmen
Dokter, tenaga fungsional dan tenaga administrasi PPK-BLUD
Puskesmas Purabaya dapat terdiri dari Pegawai Negeri Sipil
maupun tenaga profesional non Pegawai Negeri Sipil sesuai
dengan kebutuhan Puskesmas.
Pola rekrutmen Sumber Daya Manusia baik tenaga medis,
maupun non medis pada PPK-BLUD Puskesmas Purabaya.
adalah sebagai berikut:

(1) Sumber Daya Manusia yang berasal dari Pegawai Negeri


Sipil (PNS)
Pola rekrutmen Sumber Daya Manusia yang berasal dari
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Puskesmas
dilaksanakan berdasarkan Petunjuk Teknis Pengadaan
Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sukabumi dengan tahapan sebagai berikut:
a. Persiapan Pengadaan Calon PNS
b. Pendaftaran
c. Pelaksanaan Ujian
d. Penentuan kelulusan
e. Pengangkatan
f. Pengendalian dan Pengawasan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 59


g. Ketentuan Lain
dalam hal ini PPK-BLUD Puskesmas Purabaya hanya
mengajukan kebutuhan kekosongan formasi pegawai
melalui Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi melalui
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.
(2) Sumber Daya Manusia yang berasal dari Tenaga
Profesional Non-PNS
Pola rekrutmen sumber daya manusia yang berasal dari
tenaga profesional non-PNS dilaksanakan sebagai berikut:
Persiapan Pengadaan Rekruitmen tenaga profesional Non-
PNS,
b. Pendaftaran
c. Pelaksanaan Ujian
d. Penentuan kelulusan
e. Pengangkatan
f. Pengendalian dan Pengawasan
g. Ketentuan Lain
Rekrutmen sumber daya manusia dari Profesional non-
PNS dimaksudkan untuk mengisi formasi yang lowong
atau adanya perluasan organisasi dan perubahan pada
bidang-bidang yang sangat mendesak yang proses
pengadaannya tidak dapat dipenuhi oleh Pemerintah
Daerah.
Tujuan rekrutmen sumber daya manusia adalah untuk
menjaring sumber daya manusia yang profesional, jujur,
bertanggung jawab, netral, memiliki kompetensi sesuai
dengan tugas yang akan diduduki sesuai dengan
kebutuhan yang diharapkan serta mencegah terjadinya
unsur KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) dalam
rekrutmen sumber daya manusia.
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan
pengaturan dan pengambilan kebijakan yang jelas, terarah
dan berkesinambungan mengenai sumber daya manusia
pada suatu organisasi dalam rangka memenuhi
kebutuhannya baik pada jumlah maupun kualitas yang

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 60


paling menguntungkan sehingga organisasi dapat
mencapai tujuan secara efisien, efektif, dan ekonomis.
Organisasi modern menempatkan pegawai pada posisi
terhormat yaitu sebagai aset berharga (brainware)
sehingga perlu dikelola sebagaimana mestinya baik saat
penerimaan, selama aktif bekerja maupun setelah purna
tugas.
1. Pegawai Negeri Sipil pada Puskesmas Induk dan
Puskesmas Pembantu merupakan Pegawai Negeri
Sipil Daerah.
2. Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan kepegawaian negara.
3. Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian
Puskesmas Induk dan Puskesmas Pembantu
mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah melalui
BKD berkoordinasi Kepegawaian Dinas Kesehatan.
4. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Dinas Kesehatan yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dapat
mempunyai pegawai non Pegawai Negeri Sipil.
5. Pengelolaan pegawai non Pegawai Negeri Sipil
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dengan
menerapkan prinsip rewards dan punishment.

3) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)


Pemutusan Hubungan kerja bagi pejabat pengelola dan pegawai
PPK BLUD Puskesmas Purabaya yang berstatus PNS mengikuti Peraturan
perundang –undangan yang berlaku PP 51 tahun 2010 Tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil
Bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas dan sekretaris dewan
Pengawas yang diberhentikan seementara dari jabatannya mendapatkan
penghasilan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari honor /remunerasi
bulan terakhir yang berlaku sejak tanggal diberhentikan sampai
keputusan definitif tentang jabatan yang bersangkutan.
Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 61
Bagi pejabat pengelola yang berstatus PNS yang diberhentikan
sementara, mendapatkan penghasilan 50 % (lima puluh persen) dari
remunerasi bulan terakhir di PPK BLUD atau sebesar gaji PNS
berdasarkan keputusan pangkat terakhir

a.Penghentian Perjanjian dan Pemutusan Perjanjian Kerja PPPK

Pemutusan Hubungan Kerja pegawai dengan Perjanjian Kerja bisa


diberhentikan, atau diputuskan. Dalam hal ini status pemberhentian
adalah "pemberhentian dengan hormat", jika PPPK yang bersangkutan :
a. Meninggal dunia
b. Mengajukan berhenti atas permintaan sendiri
c. Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang
berakibat pada pengurangan pegawai
d. Tidak cakap jasmani atau rohani sehingga tidak bisa
menjalankan tugas dan kewajiban sesuai perjanjian kerja yang
disepakati
b.Pemecatan Pegawai Dengan Perjanjian Kerja

Seorang PPPK bisa diberhentikan dengan tidak hormat atau dipecat


apabila :
(1) Dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak
pidana
(2) Melakukan pelanggaran disiplin PPPK tingkat berat atau tidak
memenuhi target kinerja yang telah disepakati sesuai dengan
perjanjian kerja.
4) Disiplin
a. Disiplin pegawai merupakan suatu kondisi yang tercipta
dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku
yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan, dan ketertiban.
b. Pelanggaran terhadap disiplin pegawai sebagaimana
dimaksud pada bag(a) dikenakan hukuman berdasarkan
ketentuan/peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5) Penempatan
Penempatan pegawai di sesuaikan dengan keahliannya atau

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 62


berdasarkan pada kebutuhan.
6) Pemberian Insentif
Pemberian insentif disesuaikan dengan pendapatan dan kondisi
keuangan Puskesmas. Nilai insentif disesuaikan berdasarakan
perhitungan yang berlaku dan sudah diteteapkan.
7) Jenjang Karir
Jenjang karir disesuaikan dengan peraturan kepegawaian yang
ada yaitu ada jabatan struktural atau jabatan fungsional.
8) Pembinaan (Penghargaan dan Sanksi)
Untuk mendorong motivasi kerja dan produktivitas pegawai
maka PPK-BLUD UPTD Puskesmas Purabaya Kabupaten
Sukabumi menerapkan kebijakan mengenai penghargaan bagi
pegawai yang mempunyai kinerja baik dan sanksi bagi pegawai
yang tidak memenuhi ketentuan atau melanggar ketentuan/
peraturan perundang-undangan.
 Peringatan secara lisan oleh kepala Tata Usaha.
 Peringatan secara tertulis.
 Pemutusan hubungan kerja.
Pemberian penghargaan (reward) diberikan berdasarkan penilaian
kinerja pegawai meliputi :

a. Cara Penilaian
Penilaian kinerja dilaksanakan berdasarkan monitoring
dan evaluasi terhadap kinerja pegawai dan kinerja
program. Kinerja pegawai meliputi : Pelaksanaan uraian
tugas, perilaku pegawai, dan disiplin. Kinerja Program
meliputi hasil cakupan program, dan inovasi program.
b. Bentuk Penghargaan
Bentuk penghargaan yang diberikan berupa tambahan
insentif, bingkisan, piagam penghargaan, kesempatan
untuk meningkatkan jenjang karier, dll.
c. Jadwal Pemberian
Jadwal pemberian penghargaan kepada karyawan
diberikan setiap tiga bulan, enam bulan, dan tahunan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 63


diberikan pada saat lokakarya mini Puskesmas dan hari
besar kesehatan.
d. Informasi Pemberian Penghargaan
Pengakuan terhadap penghargaan atas prestasi kinerja
yang dicapai oleh karyawan maupun Puskesmas perlu
diinformasikan pada setiap kesempatan untuk
memberikan semangat kepada karyawan dalam
peningkatan kinerja.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 64


BAB III
PROSES TATA KELOLA

A. Pengangkatan Dan Pemberhentian Dewan Pengawas Dan


Pejabat Pengelola
(Permendagri Nomor 61 tahun 2007 pasal 34, 35, 36, 37)
1. Pejabat Pengelola diangkat dan diberhentikan oleh Bupati
melalui Sekretaris Daerah.
2. Pejabat Pengelola dan Pegawai BLUD dapat berasal dari
pegawai negeri sipil dan/atau tenaga profesional non pegawai
negeri sipil sesuai dengan kebutuhan BLUD.
3. Syarat pengangkatan dan pemberhentian pejabat
pengelola dan pegawai BLUD yang berasal dari pegawai negeri
sipil disesuaikan dengan ketentuan perundangan-undangan di
bidang kepegawaian.
4. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan
Pegawai BLUD yang berasal dari tenaga profesional non
pegawai negeri sipil dilaksanakan berdasarkan peraturan yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan setelah mendapat
persetujuan Bupati.
5. Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan pejabat
pengelola BLUD ditetapkan berdasarkan kompetensi dan
kebutuhan praktik bisnis yang sehat. Kompetensi merupakan
kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pejabat pengelola
BLUD berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan praktik
bisnis yang sehat merupakan kesesuaian antara kebutuhan
jabatan, kualitas dan kualifikasi dengan kemampuan
keuangan BLUD.
6. Pemilihan Pejabat Pengelola dilakukan dengan mekanisme uji
kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang dilakukan
secara transparan, profesional, mandiri, dan dapat
dipertanggung-jawabkan.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 65


7. Masa jabatan anggota Pejabat Pengelola ditetapkan dalam
kurun waktu tertentu dan dapat diangkat kembali untuk satu
kali masa jabatan berikutnya.
8. Pejabat pengelola terdiri dari : Pemimpin, pejabat keuangan,
pejabat teknis.
9. Pejabat Pengelola diberhentikan oleh Bupati setelah masa
jabatannya habis. Pejabat Pengelola dapat diberhentikan
sebelum habis masa jabatannya oleh Bupati, apabila terbukti:
a. Tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
b. Tidak melaksanakan ketentuan Undang-undang.
c. Terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD, dan
d. Dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan
perbuatan pidana kejahatan dan/atau yang berkaitan
dengan tugasnya dalam melaksanakan pengurusan atas
BLUD.
10. Rencana pemberhentian dengan alasannya sebagaimana
dimaksud dalam point 9 diberitahukan secara tertulis oleh
Bupati kepada anggota Pejabat Pengelola yang bersangkutan.
11. Keputusan pemberhentian ditetapkan dalam kurun waktu
yang telah ditetapkan setelah yang bersangkutan diberi
kesempatan membela diri secara tertulis dan disampaikan
kepada Bupati.
12. Selama rencana pemberhentian masih dalam proses maka
Pejabat Pengelola yang bersangkutan dapat menjalankan
tugasnya namun tidak boleh membuat keputusan/kebijakan
strategis.
13. Jika dalam jangka waktu yang ditetapkan terhitung sejak
tanggal penyampaian pembelaan diri Bupati tidak
memberikan keputusan pemberhentian Pejabat Pengelola
tersebut, maka rencana pemberhentian tersebut menjadi
batal.
14. Kedudukan sebagai Pejabat Pengelola berakhir dengan
dikeluarkannya keputusan pemberhentian oleh Bupati.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 66


B. Program Pengenalan
1. Pejabat Pengelola yang baru wajib diberikan program pengenalan
mengenai BLUD Puskesmas.
2. Tanggung jawab untuk mengadakan program pengenalan
Pejabat Pengelola yang baru berada pada Pimpinan BLUD
(Kepala UPT Puskesmas).
3. Program pengenalan meliputi:
a. Pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola yang baik pada
BLUD Puskesmas.
b. Gambaran mengenai BLUD Puskesmas berkaitan dengan
tujuan, sifat dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan
operasional, strategi, dan masalah-masalah strategis
lainnya.
c. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang
didelegasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan
kebijakan pengendalian internal.
d. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Pejabat
Pengelola.

C. Kerjasama Institusi Pendidikan

Dalam pelaksanaan tugasnya PPK-BLUD Puskesmas Purabaya


telah melakukan beberapa kerjasama dengan Institusi Pendidikan,
yang bertujuan untuk mengembangkan usaha kesehatan promotif
dan preventif seperti Usaha Kesehatan Sekolah dan Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah dengan pihak ketiga yang ada diwilayah
kerja PPK-BLUD Puskesmas Purabaya, serta PPK-BLUD
Puskesmas Purabaya Menerima Siswa dan Mahasiswa dari SMK
Berbasis Kesehatan dan Perguruan Tinggi untuk melakukan
Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Kerjasama Pendidikan antara PPK-BLUD Puskesmas Purabaya.


dan Pihak ketiga pada kurun waktu tahun 2015, antara lain
adalah :
1. Program UKS dan UKGS lanjutan antara PPK-BLUD Puskesmas
Purabaya dengan PAUD dan TK telah terjalin sejak tahun 2010.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 67


2. Program UKS dan UKGS lanjutan antara PPK-BLUD Puskesmas
Purabaya dengan seluruh SD, SMP, SMA dan SMK diwilayah
kerja PPK-BLUD Puskesmas Purabaya.
3. SMK Kesehatan Melakukan kerjasama PKL Siswa di bidang
Keperawatan dan Kefarmasian.
4. SMK Al Ittihad melakukan kerjasama di bidang Administrasi di
PPK-BLUD Puskesmas Purabaya.
5. Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Abdi Nusantara Jakarta
melakukan kerjasama Praktik Klinik Kebidanan

C. Visi dan Misi PPK-BLUD Puskesmas Purabaya

Mengacu kepada Visi dan Misi Bupati dan wakil bupati


kabupaten Sukabumi dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi tahun 2016-2021.
Visi Kabupaten Sukabumi :
“ Terwujudnya Kabupaten Sukabumi Yang Religius dan
mandiri “

PPK_BLUD Puskesmas Purabaya mempunyai visi :

“ Terwujudnya Kecamatan Purabaya Yang Sehat dan Mandiri “

Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan


yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat
yang hidup Mandiri dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangjau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang
Optimal.

Misi Kabupaten Sukabumi :


1. Meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat berbasis
ekonomi lokal melalui bidang agribisnis, pariwisata dan
industri yang berwawasan lingkungan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 68


2. Mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing dan
religius
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan
profesional
4. Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan
infrastruktur daerah.

Berdasarkan misi kabupaten Sukabumi, PPK-BLUD


Puskesmas Purabaya menentukan penetepan tujuan dan
sasaran yang mengacu pada misi kabupaten Sukabumi ke 4
(empat) yaitu “Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan
dan infrastruktur daerah” dan rencana strategis (RENSTRA)
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi periode 2016 -2021.

Misi PPK-BLUD Puskesmas Purabaya adalah :

1. Menggerakan Pembangunan berwawasan Kesehatan


2. Mendorong kemandirian Hidup sehat bagi keluarga dan
masyrakat
3. Memelihara dan Menciptakan Lingkungan Sehat
4. Memelihara dan Meningkatkan Mutu dan Pemerataan
Pelayanan kesehatan
5. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas
6. Memberikan Pelayanan yang Profesional dan bermartabat
7. Pemberdayaan masyarakat, kerjasama lintas sector dan
kemitraan dengan pihak swasta;

Strategi PPK-BLUD Puskesmas Purabaya :


1. Menciptakan kordinasi dan komitmen bersama Lintas
Program dan Lintas Sektor dalam menjalankan upaya
kesehatan
2. Menentukan pola tata kelola Puskesmas sebagai dasar
dalam penyelenggarakan pelayanan puskesmas
3. Optimalisasi penempatan dan peningkatan kualitas
tenaga kesehatan di Puskesmas Purabaya

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 69


4. Melaksanakan manajemen dan pelayanan kesehatan
sesuai SPM dan akreditasi puskesmas
5. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat
untuk menjamin keberlangsungan pelayanan
kesehatan
6. Menciptakan gairah kerja dan bina suasana untuk
meningkatkan produktifitas pelayanan
7. Mengoptimalkan sistem informasi Puskesmas serta
monitoring dan evaluasi
Sasaran :

1. Meningkatkan sarana dan prasarana bagi aparatur


2. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran
3. Tersusunnya SOP pelayanan
4. Terselenggaranya pengelolaan keuangan Puskesmas
5. Meningkatnya kesejahteraan pegawai
6. Tersedianya obat, bahan kimia dan perbekalan
kesehatan
7. Pembinaan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
8. Menurunnya kasus kematian ibu dan bayi
9. Menurunkan angka kesakitan
10. Meningkatnya pembinaan upaya kesehatan kerja dan
olahraga
11. Meningkatnya pembinaan, pengembangan dan
pengawasan upaya kesehatan tradisional dan
komplementer
12. Meningkatnya mutu dan akses pelayanan
keperawatan, kebidanan dan keteknisian medis
13. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar yang
berkualitas bagi masyarakat
14. Meningkatnya Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan
Jiwa dan NAPZA
15. Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat
16. Meningkatnya layanan kesehatan untuk masyarakat
miskin

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 70


17. Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat
18. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan
19. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat
20. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular
dan penyakit tidak menular
21. Meningkatnya Kesehatan Jemaah Haji Kab. Sukabumi
22. Meningkatnya akses pelayanan Kesehatan

Untuk mencapai Visi dan Misi tersebut, PPK-BLUD Puskesmas


Purabaya menyusun Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan
mengacu pada Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 163 Tahun 2013,
Tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 472
Tahun 2011 Tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan
Dasar di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi
dengan kriteria SPM sebagai berikut : Merupakan Pelayanan yang
langsung dirasakan masyarakat, merupakan prioritas bagi
pemerintah daerah karena melindungi hak-hak konstitusional
perorangan dan masyarakat, untuk melindungi kepentingan nasional
dan memenuhi komitmen nasional dan global, berorientasi pada
output yang langsung dirasakan masyarakat serta dilaksanakan
secara terus menerus (sustainable), terukur (measurable) dan dapat
dikerjakan (Feasible).
Berdasarkan hal tersebut maka PPK-BLUD Puskesmas
Purabaya membuat Standar Pelayanan Minimal disertai dengan
batasan-batasan dari standar tersebut. SPM pada PPK-BLUD
Puskesmas Purabaya adalah sebagai pedoman dalam pelayanan
kesehatan dasar kepada masyarakat, terjaminnya hak masyarakat
dalam menerima layanan kesehatan, sebagai alat monitoring dan
peningkatan kinerja, menentukan alokasi anggaran, menjamin
akuntabilitas, transparansi, standarisasi pelayanan kesehatan serta
terciptanya partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan.
Dalam penyusunan dokumen SPM, PPK-BLUD Puskesmas
Purabaya melibatkan semua pihak untuk terlibat secara teknis,
kemudian dibentuk tim yang bertugas menyusun SPM disesuaikan
dengan persyaratan pada PERMENDAGRI nomor 61 tahun 2007
Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 71
tentang PPK-BLUD dan melakukan revisi jika diperlukan. Revisi ini
yang di tuangkan dalam bentuk SPM yang di atur oleh PERBUP nomor
163 tahun 2013 tentang SPM di lingkungan pemerintah daerah
Kabupaten Sukabumi. Kewenangan dari tim tersebut adalah
mengadakan rapat, mendatangkan konsultan, membentuk sub tim
jika diperlukan dan mengajukan anggaran. Adanya SPM mendorong
organisasi PPK-BLUD Puskesmas Purabaya untuk merencanakan
anggaran lebih besar, karena tuntutan akan pelayanan yang
memenuhi standar dan membutuhkan dukungan fasilitas dan sumber
daya manusia yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas.
Kewajiban bagi PPK-BLUD Puskesmas Purabaya menjadi lebih besar
tetapi arah pelayanan menjadi lebih baik yaitu menuju kepada konsep
Public Healtt Oriented.
Indikator yang tercantum dalam dokumen SPM memiliki satu
atau lebih dimensi mutu pelayanan. Dimensi mutu pelayanan adalah
sebagai berikut:
1. Efektivitas
2. Efisiensi
3. Akses
4. Kompetensi teknis
5. Hubungan antar manusia
6. Kenyamanan
7. Keselamatan
8. Kesinambungan pelayanan
Dimensi mutu pelayanan diatas diharapkan dapat memenuhi semua
kebutuhan didasarkan pada kebutuhan konsumen sehingga pasien
menjadi senang, karena pasien yang senang dapat memberikan
dampak positif bagi PPK-BLUD Puskesmas Purabaya yaitu:
1. Puskesmas Purabaya mempunyai pelanggan yang tetap;
2. Dapat menjadi sarana promosi bagi PPK-BLUD Puskesmas
Purabaya;
3. Pengakuan publik terhadap kualitas pelayanan PPK-BLUD
Puskesmas Purabaya;
I. Penyusunan Rencana Strategi Bisnis dan Rencana Bisnis dan
Anggaran.
Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 72
1. Pejabat Pengelola wajib menyusun Rencana Strategis
Bisnis (RSB) lima tahunan, Rencana Bisnis dan Anggaran
(RBA) tahunan yang merupakan penjabaran RSB yang
telah disahkan dengan mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Sukabumi.
2. Dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sebelum
berakhirnya RSB, Pejabat Pengelola wajib menyampaikan
rancangan RSB periode berikutnya.
3. Renstra mencakup program strategis yang berisi proses
kegiatan yang berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai
sampai dengan kurun waktu satu sampai lima tahun
dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala
yang ada dan mau timbul.
4. Pejabat Pengelola wajib menyampaikan RBA yang telah
disetujui DPRD kepada PPKD untuk dimintakan
pengesahan menjadi DPA selambat-lambatnya bulan
Desember tahun anggaran yang bersangkutan.
5. Bupati melalui Sekretaris Daerah, PPKD, Tim Anggaran
Eksekutif memberikan masukan-masukan penyusunan
RSB dan RBA, serta melakukan pembahasan bersama
dengan Pejabat Pengelola sebelum memberikan
persetujuannya.
6. Pejabat Pengelola bertanggung jawab atas pelaksanaan
RSB dan RBA serta melaksanakan evaluasi dan
pengendaliannya.
7. Perubahan RBA yang melampaui ambang batas maksimal
harus disetujui oleh Bupati, dan dilakukan melalui
mekanisme perubahan APBD.
8. Bupati melalui Sekretaris Daerah memantau pelaksanaan
RBA dan kesesuaiannya dengan RSB, serta memberikan
masukan-masukan dalam upaya pencapaiannya.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 73


D. Pendelegasian Wewenang
1. Pendelegasian sebagian kewenangan Pejabat Pengelola kepada
Kepala Instalasi/Unit diatur sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dengan pertimbangan untuk menunjang kelancaran
tugas dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
2. Kepala Instalasi harus melaksanakan wewenang yang
didelegasikan tersebut dengan penuh tanggungjawab dan
memberikan laporan pelaksanaannya secara berkala kepada
Pejabat Pengelola.
3. Pendelegasian wewenang dikaji secara periodik untuk
disesuaikan dengan tuntutan perkembangan Puskesmas.
4. Pendelegasian wewenang yang dilakukan tidak melepaskan
tanggung jawab pejabat pengelola.
E. Pengambilan Keputusan
1. Semua keputusan dalam rapat dilakukan berdasarkan
musyawarah untuk mufakat.
2. Setiap keputusan yang diambil harus memperhatikan
kepentingan stakeholders puskesmas, risiko yang melekat, dan
kewenangan yang dimiliki oleh setiap pengambil keputusan.
3. Hak mengemukakan pendapat dijunjung tinggi dalam upaya
memberikan masukan peningkatan kinerja Puskesmas.
4. Keputusan-keputusan yang mengikat dapat pula diambil tanpa
diadakan rapat, asalkan keputusan itu disetujui secara tertulis.
5. Bupati dan Pejabat Pengelola harus konsisten dalam
menjalankan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan.

F. Manajemen Resiko
1. Pengertian Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan
perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan
usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian
karena adanya suatu risiko. Proses pengelolaan risiko yang
mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang
dapat mengancam kelangsungan usaha. Suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 74


berkaitan dengan ancaman,suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan atau pengelolaan sumber daya.

Mengidentifikasi risiko itu penting karena untuk memulai proses


pembelajaran yang berguna mencegah kejadian yang sama
berulang kembali, itu semua bisa berjalan dengan baik apabila
seluruh karyawan Puskesmas harus memahami kejadian tidak
diinginkan (KTD), kejadian nyaris cedera (KNC), dan bagaimana
alur serta cara melaporkan (dibuat sistem pelaporan kejadian di
puskesmas).

2. Proses Manajemen Risiko


a. Pengendalian Risiko
Risiko yang sudah diidentifikasi dan dilakukan penilaian
memerlukan langkah pengendalian untuk menurunkan
tingkat resiko/bahaya-nya menuju ke titik yang aman.
Pengendalian Resiko dengan cara eliminasi memiliki tingkat
keefektifan, kehandalan dan proteksi tertinggi di antara
pengendalian lainnya. Dan pada urutan hierarki setelahnya,
tingkat keefektifan, kehandalan dan proteksi menurun
seperti diilustrasikan pada gambar di bawah :

Hierarki Pengendalian Resiko

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 75


Pengendalian resiko merupakan suatu hierarki (dilakukan
berurutan sampai dengan tingkat resiko/bahaya berkurang
menuju titik yang aman). Hierarki pengendalian tersebut
antara lain ialah eliminasi, substitusi, perancangan,
administrasi dan alat pelindung diri (APD) yang terdapat di
bawah ini :

Hirarki Pengendalian Resiko/Bahaya K3

Eliminasi Sumber Tempat


ELIMINASI
Bahaya Kerja/Pekerjaan
Substitusi Aman
SUBSTITUSI Alat/Mesin/Bahan Mengurangi
Bahaya
Modifikasi/Perancangan
PERANCANGAN Alat/Mesin/Tempat
Kerja yang Lebih Aman
Tenaga Kerja
Prosedur, Aturan,
Aman
Pelatihan, Durasi Kerja,
ADMINISTRASI Mengurangi
Tanda Bahaya, Rambu,
Paparan
Poster, Label
Alat Perlindungan Diri
APD
Tenaga Kerja

b. Pengawasan (Monitor ) dan tinjauan(Review) Risiko


Alat bantu yang digunakan untuk mengawasi dan meninjau
kegiatan di Puskesmas adalah Risk Register. Risk Register
adalah Pusat dari proses manajemen risiko Puskesmas. Risk
register juga merupakan alat manajemen yang
memungkinkan Puskesmas dapat memahami profil risiko
secara menyeluruh. Ini merupakan sebuah tempat
penyimpanan untuk semua informasi risiko.
Risk register dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Risk register korporat, digunakan untuk resiko ekstrim
(peringkat 15-25)

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 76


2) Riskregister divisi, digunakan untuk resiko dengan
peringkat lebih rendah atau risiko yang diturunkan dari
risk register korporat karena peringkatnya sudah turun.

Risk register ini bersifat sangat dinamis, karena setiap bulan


bisa saja berubah. Perubahan itu dapat berupa:
1) Jumlahnya berubah karena ada risiko baru yang
teridentifikasi
2) Tindakan pengendalian risikonyaberubah karena terbukti
tindakan pengendalian risiko yang ada tidak cukup efektif
3) Peringakat riskonya berubah karena dampak dan
peluangnya berubah
4) Ada risiko yang dihilangkan dari daftar risiko
korporat,karena peringkatnya sudah lebih rendah dari 25
(dipindahkan ke risk register divisi).

3. Ruang Lingkup Manajemen Risiko di Puskesmas


a. Petugas Pelayanan Kesehatan
Petugas/Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan (UU RI No:
23 tahun 1992 tentang kesehatan bab 1, pasal l ayat 3).
Sebagai tenaga profesional, petugas kesehatan memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
1) Mengembangkan pelayanan yang unik kepada
masyarakat yang memiliki serangkaian pengetahuan
ilmiah
2) Menjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode etik
yang berlaku
3) Bebas mengambil keputusan dalam menjalankan
profesinya

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 77


4) Memiliki suatu organisasi profesi yang senantiasa
meningkatkan kualitas palayanan yang diberikan kepada
masyarakat oleh anggotanya
5) Berorientasi pada pelayanan dan kebutuhan obyektif
6) Melakukan ikatan profesional lisensi, jalur karir,
mempunyai kekuatan dan status dalam pengetahuan
spesifik serta altruisme.
b. Fasilitas
c. Lingkungan
d. Keselamatan pasien
Implementasi keselamatan pasien di Puskesmas terdiri
dari
1) Identifikasi pasien dengan benar
2) Tingkatkan komunikasi efektif
3) Tingkatkan keamanan untuk pemberian obat yang
berisiko tinggi
4) Eliminasi salah sisi, salah pasien
5) Reduksi risiko pasien cedera dari jatuh
Langkah-langkah menuju kesalamatan pasien di
Puskesmas:
1) Bangun kesadaran akan nilai keselamatan
pasien,ciptakan kepemimpinan dan budaya yang
terbuka, pemimpin yang adil dan mendukung seluruh
staf Puskesmas
2) Membangunkomitmen dan fokus yg kuat dan jelas
tentang keselamatan pasien di Puskesmas
3) Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko kembangkan
sistem & proses pengelolaan resiko serta lakukan
identifikasi dan assesment hal yang potensial
bermasalah
4) Membangkan sistem pelaporan,sehingga dapat
dipastikan karyawan Puskesmas dapat dengan mudah
melaporkan kejadian serta Puskesmas mengatur
pelaporan.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 78


5) Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien dengan
cara membangkan cara-cara komunikasi yang terbuka
dengan pasien.
6) Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan
pasien serta mendorong karyawan Puskesmas
untukmelakukan analisis akar permasalahan untuk
belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul
7) Mencegah cedera melalui implementasi sistem
keselamatan pasien gunakan informasi yg ada tentang
kejadian atau masalah untuk melakukan perubahan
pada system pelayanan.

G. PELAPORAN
Pelaporan, Akuntansi dan Pertanggungjawaban Keuangan diatur
dalam PP nomor 23 tahun 2005, Pasal 25, Pasal 26 dan Pasal 27,
berbunyi sebagai berikut :
Pasal 25
BLU menerapkan sistem informasi manajemen keuangan sesuai
dengan kebutuhan dan praktek bisnis yang sehat.
Pasal 26
1. Setiap transaksi keuangan BLU harus diakuntansikan dan
dokumen pendukungnya dikelola secara tertib.
2. Akuntansi dan laporan keuangan BLU diselenggarakan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh
asosiasi Profesi Akuntan Indonesia.
3. Dalam hal tidak terdapat standar akuntansi sebagaimana
dimaksud pada ayat2, BLU dapat menerapkan standar
akuntansi industri yang spesifik setelah mendapat persetujuan
Menteri Keuangan.
4. BLU mengembangkan dan menerapkan sistem akuntnasi
dengan mengacu pada Standar Akuntansi yang berlaku sesuai
dengan jenis layanannya dan ditetapkan oleh Menteri/
Pimpinan lembaga/ Gubernur/ Bupati/ Walikota sesuai
dengan kewenangannya.
Pasal 27

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 79


1. Laporan keuangan BLU sebagaimana dimaksud dalam pasal 26
ayat2 setidak-tidaknya meliputi laporan realisasi
anggaran/Laporan Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas, dan
catatan atas Laporan keuangan, disertai laporan mengenai
kinerja.
2. Laporan keuangan unit-unit usaha yang diselenggarakan oleh
BLU dikonsolidasikan dalan laporan keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat1.
3. Lembar muka laporan keuangan unit-unit usaha sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 dimuat sebagai lampiran laporan
keuangan BLU.
4. Laporan keuangan BLU sebagaimana dimaksud pada ayat 1
disampaikan secara berkala kepada Menteri/Pimpinan
Lembaga/ Gubernur/ Bupati/ Walikota, sesuai dengan
kewenangannya, untuk dikonsolidasikan dengan laporan
keuangan Kementrian Negara/ Lembaga/ SKPD/ Pemerintah
Daerah.
5. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
disampaikan kepada Menteri/ Pimpinan Lembaga/ Kepala
SKPD serta kepada Menteri Keuangan/ Gubernur/ Bupati/
Walikota, sesuai dengan kewenangannya, paling lambat 1
(satu) bulan setelah periode pelaporan terakhir.
6. Laporan keuangan BLU merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari laporanpertanggungjawaban keuangan
Kementrian Negara/ Lembaga/ SKPD/ Pemerintah Daerah.
7. Penggabungan laporan keuangan BLU pada laporan keuangan
Kementrian Negara/ Lembaga/ SKPD/ Pemerintah Daerah
dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
8. Laporan pertanggungjawaban keuangan BLU diaudit oleh
pemeriksa esktern sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

H. Akuntabilitas Berbasis Kinerja Dan Penilaian Kinerja


1. Bupati menilai kinerja puskesmas dan Pejabat Pengelola melalui
mekanisme yang telah ditetapkan.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 80


2. Kinerja puskesmas yang dinilai sesuai dengan sasaran berikut
indikator kinerja keberhasilan sebagaimana tercantum dalam
Rencana Strategis Bisnis yang dilaporkan secara berkala.
3. Kinerja tahun kinerja, meliputi : hasil kegiatan usaha, faktor
yang mempengaruhi kinerja, perbandingan RBA tahun berjalan
dengan realisasi, laporan keuangan tahun berjalan, hal-hal
yangperlu ditindaklanjuti sehubungan dengan pencapaian
kinerja tahun. Target kinerja : perkiraan pencapaian kinerja
pelayanan, perkiraan keuangan pada tahun yang direncanakan.
4. Penilaian kinerja puskesmas dilakukan secara berkala dan
dapat menjadi dasar pertimbangan Bupati untuk memutuskan
peningkatan/penurunan atau pencabutan status BLUD
Puskesmas.
5. Kinerja Pejabat Pengelola dievaluasi secara berkala pada setiap
akhir tahun anggaran atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan
oleh Bupati dengan menggunakan kriteria penilaian yang umum
berlaku dalam puskesmas.
6. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan tolok ukur kinerja
masing-masing pengelola program untuk mendukung kinerja
puskesmas.
7. Penilaian kinerja terhadap bidang dilakukan setiap tahun dan
dilakukan secara transparan.

I. Suksesi Manajemen
Manfaat manajemen suksesi bagi organisasi, sebagai berikut:
1. Memastikan kontinuitas kepemimpinan yang disiapkan untuk
posisi eksekutif kunci.
2. Memanfaatkantim manajemen senior dalam mendisiplinkan
proses pemeriksaan bakat kepemimpinan dalam organisasi.
3. Menempatkan isu keberagaman dalam agenda organisasi.
4. Menuntun pengembangan aktivitas eksekutif kunci.
5. Memeriksa kembali struktur, proses, dan sistem dari unit
bisnis dan korporat.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 81


6. Bekerja sama dengan sumber daya manusia lain yang
mendukung pembaharuan kepemimpinan.
7. Memberi kontribusi terhadap nilai pemegang saham.
Usaha perencanaan sumber daya manusia untuk menempatkan
orang yang tepat pada posisi dan waktu yang tepat harus didukung
oleh tim kepemimpinan yang kuat. Dalam konteks inilah
manajemen suksesi tidak bisa diabaikan dalam perencanaan
sumber daya manusia. Sebab, fokus manajemen suksesi adalah
menyiapkan tim kepemimpinan yang kuat di masa mendatang. Tim
kepemimpinan yang kuat, dimungkinkan terbentuk jika dalam
organisasi terdapat:
1. Kumpulan bakat
2. Persamaan organisasi.
3. Budaya yang mendukung
4. Sistem administrasi yang baik
Penekanan baru pada manajemen suksesi terjadi ketika berbagai
perubahan terjadi begitu cepat sehingga semakin sulit untuk
diantisipasi. Penekanan baru itu adalah penekanan pada proses
yang berkelanjutan dan terintegrasi. 5 dimensi yang dapat
membantu mengembangkan manajemen suksesi yaitu:
1. Orientasi perusahaan;
2. Fokus organisasional;
3. Keluaran (outcome);
4. Teknik-teknik penilaian; dan
5. Pools seleksi
Manajemen suksesi berusaha untuk mengembangkan
kepemimpinan yang kuat terutama untuk tugas-tugas strategis.
Seiring dengan berbagai perubahan di luar maupun di dalam
organisasi mengakibatkan tuntutan terhadap perbaikan dalam
pengelolaan suksesi tersebut.Hal itu dimaksudkan agar
perencanaan suksesi tetap relevan untuk meregenerasi
kepemimpinan organisasi.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 82


K. Pengendalian Internal
1. Pejabat Pengelola harus menetapkan Sistem Pengendalian
Internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset
puskesmas, serta membantu manajemen dalam hal:
1. Upaya-upaya mengamankan harta kekayaan (safe guarding
of assets);
2. Menciptakan keakuratan data akuntansi;
3. Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam
penerapan praktek bisnis yang sehat.
Sistem Pengendalian Internal antara lain mencakup hal-hal
sebagai berikut :
1. Lingkungan Pengendalian Internal yang disiplin dan
terstruktur, yang terdiri dari:
a. Integritas, nilai etika dan kompetensi pegawai
b. Filosofi dan gaya manajemen;
2. Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan
kewenangan dan tanggung jawabnya;
3. Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya
manusia;
4. Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Pejabat
Pengelola.
5. Pengkajian dan Pengelolaan Risiko, yaitu suatu proses
untuk mengidentifikasi, menganalisis, menilai dan
mengelola risiko usaha relevan;
6. Aktivitas Pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang
dilakukan dalam suatu proses pengendalian terhadap
kegiatan puskesmas pada setiap tingkat dan unit dalam
struktur organisasi, antara lain mencakup kebijakan dan
prosedur yang membantu manajemen melaksanakan
kewajibannya dan menjamin bahwa tindakan penting
dilakukan untuk mengatasi risiko yang dihadapi dalam
mencapai sasaran puskesmas. Kegiatan pengendalian
termasuk serangkaian kegiatan seperti kewenangan,
otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 83


kerja, pembagian tugas dan keamanan terhadap asset
puskesmas.
7. Sistem Informasi dan Komunikasi, yaitu suatu proses
penyajian laporan keuangan mengenai kegiatan
operasional, finansial, dan ketaatan atas ketentuan dan
peraturan yang berlaku pada puskesmas, yang
memungkinkan Pejabat Pengelola dan Manajemen untuk
menjalankan dan mengendalikan kegiatan usahanya.
Laporan tidak hanya berhubungan data internal, tetapi juga
informasi tentang kejadian eksternal, kegiatan dan kondisi
penting untuk menginformasikan pengambilan keputusan
dan laporan eksternal
8. Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem
pengendalian internal, termasuk fungsi audit internal pada
setiap tingkat dan unit struktur organisasi puskesmas,
sehingga dapat dilaksanakan secara optimal, dengan
ketentuan bahwa penyimpangan yang terjadi dilaporkan
kepada Pejabat Pengelola dan tembusannya kepada Dewan
Pengawas.

L. Pengadaan Barang Dan Jasa


Pengadaan barang dan/atau jasa sesuai permendagri 61 tahun
2007 berdasarkan ketentuan pengadaan barang dan/atau jasa
yang ditetapkan oleh pimpinan BLUD dan disetujui Kepala
Daerah melalui kepala Dinas. Pengadaan barang dan/atau jasa
harus dapat menjamin kesedian barang dan/atau jasa yang
lebih bermutu, lebih murah, dengan proses pengadaan yang
sederhana dan cepat serta mudah menyesuaikan dengan
kebutuhan yang mendukung kelancaran pelayan BLUD.
Pengadaan barang dan/atau jasa yang dananya berasal dari
hibah terikat dapat dilakukan dengan mengikuti ketentuan
pengadaan pemberi hibah, dan atau ketentuan pengadaan
barang dan/atau jasa yang berlaku sepanjang disetujui pemberi
hibah.
Prinsip pengadaan barang dan jasa:

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 84


1. Pengadaan barang dan jasa wajib menerapkan prinsip-
prinsip efisien, efektif, transparan, bersaing, adil/tidak
diskriminatif, akuntabel dan praktik bisnis yang sehat.
2. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan mekanisme
pengadaan barang dan jasa dengan memperhatikan
pemerataan kesempatan berusaha, ketentuan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip pengendalian yang
memadai.
3. Pengadaan Barang dan Jasa dilaksanakan oleh pelaksana
pengadaan yang dapat berbentuk pejabat, tim/panitia atau
unit yang dibentuk oleh Pejabat Pengelola Puskesmas yang
ditugaskan secara khusus untuk melaksanakan pengadaan
barang dan / atau jasa guna keperluan BLUD Puskesmas.
4. Pelaksana pengadaan terdiri dari personil yang memahami
tatacara pengadaan, substansi pekerjaan/kegiatan yang
bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan dan membuat
laporan pelaksanaan tugasnya secara berkala kepada
pejabat pengelola.

M. Kebijakan Keuangan Dan Pemberian Jasa Layanan


1. Kebijakan keuangan
Kebijakan keuangan PPK-BLUD Puskesms Purabaya
mengacu kepada peraturan bupati No 4 Tahun 2014 tentang
Retribusi daerah dan penatakelolaan keuangan pada sistem
akuntansi yang terkait erat dengan perlakuan akuntansi,
khususnya pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
pengungkapan.
2. Kebijakan Pentaripan
Pendapatan Puskesmas berhubungan erat dengan
penetapan tarif di Puskesmas, oleh karena itu PPK-BLUD
Puskesmas Purabaya dalam penetapan tarifnya
mempertimbangkan unit cost ( biaya satuan pelayanan)
Puskesmas melalui suatu kajian tentang unit cost
Puskesmas.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 85


a. Pendapatan Pelayanan
1) Pendapatan yang diperoleh dari pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat merupakan
pendapatan operasional Puskesmas.
2) Pendapatan Puskesmas terdiri dari pendapatan
pasien umum dan pihak ketiga.
 Pendapatan pasien umum adalah pendapatan
yang diperoleh dari pembayaran langsung pasien.
 Pendapatan pihak ketiga adalah pendapatan yang
diperoleh dari pembayaran pasien yang dijamin
oleh pihak ketiga, yang terdiri dari:
 BPJS
 JAMKESDA.
3) Pendapatan Puskesmas dibagi lagi menjadi tiga
kelompok, yaitu:
 Pendapatan Pasien Rawat Jalan,Rawat Inap Umum
dan PONED, yaitu semua pendapatan yang
diperoleh dan timbul dari kegiatan pada instalasi
rawat jalan dan PONED;
 Pendapatan Penunjang Medis, yaitu semua
pendapatan yang diperoleh dan timbul dari
kegiatan atau pelayanan yang diberikan kepada
pasien di instalasi penunjang.
 Pendapatan lain-lain, yaitu semua pendapatan
yang diperoleh dan timbul dari kegiatan atau
pelayanan selain dari pasien rawat jalan, dan
penunjang medis.
 Penerimaan anggaran yang bersumber dari
APBD/APBN/kapitasi JKN yang berupa kas
diberlakukan sebagai pendapatan Puskesmas.
 Pendapatan hibah terdiri dari pendapatan hibah
terikat dan tidak terikat berupa kas yang diperoleh
langsung dari masyarakat atau badan lain dan
merupakan pendapatan Puskesmas yang harus
diperlakukan sesuai dengan peruntukannya.
Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 86
 Hasil kerja sama Puskesmas dengan pihak lain
dan/atau hasil usaha lainnya merupakan
pendapatan Puskesmas.

3. Kebijakan Pengelolaan Piutang

BLUD dapat memberikan piutang sehubungan dengan


penyerahan barang, jasa, dan/atau transaksi yang
berhubungan Langsung maupun tidak langsung dengan
kegiatan Puskesmas. Piutang Puskesmas dikelola dan
diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan,
dan bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai
tambah sesuai dengan praktik bisnis yang sehat dan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

a. Penagihan Piutang
Penagihan Pasien Pulang Paksa (Pulang atas
permintaan sendiri). Penagihan pasien pulang paksa
adalah penagihan yang dilakukan kepada pasien yang
pulang atas inisiatif sendiri dan pada saat pulang
pasien belum melakukan pembayaran terhadap
pelayanan yang diberikan oleh PPK-BLUD Puskesmas
Purabaya. Penagihan terhadap pasien pulang paksa ini
menjadi tanggung jawab Sub Bidang Keuangan.
b. Penagihan Pihak Ketiga
Penagihan JKN, Jaminan pelayanan ini diperuntukkan
bagi peserta JKN sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Pelayanan yang ditagihkan
oleh PPK-BLUD Puskesmas Purabaya pada pihak ke
tiga hanya pelayanan PONED.
c. Penghapusan Piutang
Piutang PPK-BLUD Puskesmas dapat dihapus secara
mutlak atau bersyarat oleh pejabat yang berwenang
setelah memperhatikan penyisihan kerugian piutang
yang diuraikan di bab Laporan Posisi Keuangan
(Neraca), khususnya pembahasan piutang.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 87


Kewenangan penghapusan piutang secara berjenjang
ditetapkan dengan peraturan Bupati sesuaidengan
kewenangannya dan dengan memperhatikan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

4.Kebijakan Pengeluaran
Kebijakan Umum Pengeluaran Belanja Puskesmas terdiri
dari unsur biaya yang sesuai dengan struktur biaya yang
dituangkan dalam RBA (Rencana Bisnis Anggaran),
Penetapan Anggaran atau dokumen lain yang telah
disahkan Pemerintah Daerah.
Pengelolaan belanja Puskesmas diselenggarakan secara
fleksibel berdasarkan kesetaraan antara volume kegiatan
pelayanan dengan jumlah pengeluaran dan mengikuti
praktik bisnis yang sehat.
Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dalam ambang
batas sesuai dengan yang ditetapkan dalam RBA dan
dokumen anggaran yang telah disahkan. Belanja
Puskesmas yang melampaui ambang batas fleksibilitas
harus mendapat persetujuan Bupati atas usulan kepala
Puskesmas sesuai dengan kewenangannya. Belanja
Puskesmas dilaporkan sebagai belanja barang dan atau
jasa SKPD/pemerintah daerah.
5.Kebijakan Pengelolaan Kas
a. Kebijakan umum pengelolaan kas
 Pengelolaan kas Puskesmas dilaksanakan
berdasarkan praktik bisnis yang sehat.
 Penarikan dana yang bersumber dari APBN/APBD
menggunakan Surat Perintah Membayar (SPM) sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Setiap penerimaan kas harus disetorkan ke rekening
Puskesmas di bank paling lambat 24 jam berikutnya.
 Pemanfaatan surplus kas jangka pendek untuk
memperoleh pendapatan tambahan dilakukan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 88


sebagai investasi jangka pendek pada instrumen
keuangan dengan risiko rendah.
b. Kebijakan Kas Harian
Yang termasuk dalam kas harian adalah pengelolaan
kas kecil untuk kebutuhan non rutin.

 Tujuan kebijakan ini adalah untuk menciptakan


pengelolaan kas kecil yang sehat
 Pembayaran dengan menggunakan kas harian
maksimal penggunaan belum ditentukan sesuai
kebutuhan.
 Pengisian kembali kas kecil didasarkan pada imprest
fund system, yaitu pemegang kas harian
mempertahankan saldo kas kecil.

6.Kebijakan Pelaporan Keuangan

a. Kebijakan Umum Pelaporan Keuangan

 Puskesmas menerapkan sistem infomasi manajemen


keuangan sesuai dengan kebutuhan dan praktek bisnis
yang sehat.
 Setiap transaksi keuangan Puskesmas harus
diakuntansikan dan dokumen pendukungnya dikelola
secara tertib.
 Akuntansi dan laporan keuangan Puskesmas
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi Akuntansi
Indonesia dan Standard Akuntansi Pemerintahan yang
diterbitkan oleh Komisi Standard Akuntansi Pemerintahan
(KSAP);
 Dalam hal tidak terdapat standar akuntansi sebagaimana
dimaksud pada butir 3 di atas, Puskesmas dapat
menerapkan standar akuntansi industri yang spesifik;
 Puskesmas mengembangkan dan menerapkan sistem
akuntansi dengan mengacu pada standar akuntansi yang

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 89


berlaku sesuai dengan jenis layanannya;
 Laporan keuangan Puskesmas sebagaimana dimaksud
dalam butir 3 di atas setidak-tidaknya meliputi:
1) Laporan yang sesuai dengan Standard Akuntansi
Keuangan, terdiri atas:
a) laporan posisi keuangan (neraca);
b) laporan operasional;
c) laporan aliran kas, dan
d) catatan atas laporan keuangan.
2) Laporan yang sesuai dengan Standard Akuntansi
Pemerintahan, terdiri atas:
a) laporan posisi keuangan (neraca);
b) laporan realisasi anggaran (LRA); dan
c) catatan atas laporan keuangan.

b. Kebijakan Pelaporan Keuangan

1) Laporan keuangan puskesmas disampaikan secara berkala


kepada Bupati sesuai dengan kewenangannya, untuk
dikonsolidasikan dengan laporan keuangan pemerintah
daerah.
2) Laporan keuangan Puskesmas terdiri dari:
a) Laporan keuangan triwulanan berupa laporan
operasional dan aliran kas;
b) Laporan keuangan tengah tahun/semester;
c) Laporan keuangan tahunan
3) Laporan keuangan disampaikan kepada Pimpinan PPK
BLUD serta Bupati sesuai dengan kewenangannya, paling
lambat 1 (satu) bulan setelah periode pelaporan berakhir.
4) Laporan keuangan Puskesmas merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan pertanggungjawaban
keuangan pemerintah daerah.
5) Penggabungan laporan keuangan Puskesmas pada laporan
keuangan pemerintah daerah dilakukan sesuai dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 90


c. Kebijakan Pemeriksaan

1) Laporan pertanggungjawaban keuangan Puskesmas diaudit


oleh pemeriksa eksternal sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2) Pemeriksaan internal Puskesmas dilaksanakan oleh satuan
pengawas internal yang merupakan unit kerja yang
berkedudukan langsung di bawah kepala Puskesmas.

N. Rapat Dewan Pengawas, Rapat Lainnya Dan Risalah Rapat


1. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan rapat Pengelola
secara berkala minimal 1 (kali) sebulan untuk melakukan
pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tata kelola BLUD
Puskesmas. Rapat Pengelola tersebut , bila dipandang perlu,
dapat mengundang Kepala Dinas Kesehatan Kabupatenatau
yang mewakili untuk mengadakan rapat bersama.
2. Risalah rapat harus dibuat setiap menyelenggarakan rapat
dan penyusunannya memperhatikan dinamika rapat
termasuk adanya dissenting comments (perbedaan pendapat)
yang sampai dengan berakhirnya rapat tidak diperoleh kata
sepakat.
3. Risalah asli harus didokumentasikan dan disimpan oleh
Pejabat Keuangan puskesmas (pihak yang diberi wewenang)
dan harus selalu tersedia bila diperlukan.

O. Media Komunikasi dan Informasi


Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi
puskesmas secara elektronik dan non elektronik. Sistem
informasi Puskesmas mencakup :
1. Pencatatan dan pelaporan kegiatan dan jaringannya;
2. Survei lapangan;
3. Laporan lintas sektor dan lintas program;
4. Laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di
wilayah kerja PPK-BLUD Puskesmas Purabaya.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 91


Dalam menyelanggarakan sistem informasi, PPK-BLUD
Puskesmas Purabaya wajib menyampaikan laporan kegiatan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi :
1. Pemerintah Daerah, Pejabat Pengelola, dan stakeholders
lainnya berhak memperoleh informasi yang lengkap dan
akurat mengenai puskesmas secara proporsional.
2. Pejabat Pengelola bertanggungjawab untuk memastikan agar
informasi mengenai puskesmas diberikan kepada Bupati dan
stakeholders lainnya secara tepat waktu dan lengkap.
3. Pejabat Pengelola Puskesmas melakukan komunikasi secara
efektif dengan sesama Pejabat Pengelola, dan Bupati melalui
media komunikasi yang tepat dan efisien.
4. Pejabat Pengelola Puskesmas menetapkan kebijakan
mengenai komunikasi dan pengelolaan informasi termasuk
klasifikasi kerahasiaan informasi.

P. Penunjukan Dan Peran Auditor Eksternal


1. Pelaksanaan audit atas pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan BLUD Puskesmas dilakukan oleh BPK sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau
dengan persetujuan Bupati dapat meminta BPKP Perwakilan
Provinsi Jawa Barat untuk melakukan audit. Audit terhadap
laporan keuangan puskesmas oleh Auditor Eksternal
tersebut bertujuan untuk memberikan pendapat atas
kewajaran penyajian laporan keuangan secara independen
dan profesional.
2. Puskesmas harus menyediakan semua catatan akuntansi
dan data penunjang yang diperlukan oleh Auditor Eksternal.
3. Auditor Eksternal menyampaikan laporan hasil audit kepada
Bupati dan Pejabat Pengelola Puskesmas secara tepat waktu.
4. Pejabat Pengelola Puskesmas menindaklanjuti laporan hasil
audit yang dilaksanakan Auditor Eksternal dan melaporkan
perkembangan tindak lanjut tersebut kepada Bupati melalui
Kepala Dinas Kesehatan.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 92


5. Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan memantau
perkembangan tindak lanjut atas laporan hasil audit Auditor
Eksternal.
6. Inspektorat Kabupaten Sukabumi sesuai tupoksinya
melakukan audit kinerja atas penyelenggaraan dan
pengelolaan BLUD Puskesmas secara berkala sesuai PKPT (..
yang disusun. Hasil audit atas kinerja dilaporkan kepada
Bupati dan Pejabat Pengelola Puskesmas secara tepat
waktu.
7. Tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit kinerja menjadi
tanggung jawab Pejabat Pengelola Puskesmas dan
melaporkan perkembangan tindak lanjut tersebut kepada
Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan kabupaten.

Q. Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan adalah suatu situasi dimana kepentingan
pribadi atau golongan akan menghalangi keberhasilan
kepentingan kelompok yang lain. Dalam hal ini akan dibahas
beberapa konflik kepentingan yang sekiranya dapat
menghambat keberhasilan pelaksanaan BLUD puskesmas
antara lain:
1. Konflik nilai dalam kebijakan birokrasi pemerintah Daerah
yang sifatnya belum mendukung kepada pelaksanaan
sistem BLUD, yang dipengaruhi oleh unsur-unsur politis.
2. Konflik internal puskesmas, antara lain karyawan yang
masih tidak setuju dengan sistem BLUD atau mengenai
perubahan jabatan pengelola keuangan yang diaudit
secara transparan.
3. Konflik kepentingan dari masyarakat sebagai pengguna
jasa layana kesehatan, yang masih berfikiran secara
tradisional terutama yang masih menganut sistim bebas
tarif.
4. Konflik kepentingan dari pihak ketiga seperti dari Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), atau Tokoh Masyarakat
dan/atau Tokoh Agama yang tidak mendukung sistem

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 93


BLUD akibat dari kurangnya pemahaman mengenai BLUD
dan pengaduan dari satu pihak tanpa konfirmasi.

R. Tanggung Jawab Sosial Puskesmas Dan Penanganan Limbah


Puskesmas harus melaksanakan fungsi sosial tanpa
mempengaruhi mutu pelayanan yang disediakan, antara lain
berpartisipasi dalam penanggulangan bencana alam nasional
atau lokal dan melakukan misi kemanusiaan puskesmas.
Pengelola menetapkan dan menjalankan program yang terkait
dengan tanggung jawab sosial Puskesmas secara periodik
dan melaporkannya kepada Bupati. Pengelola harus
memastikan bahwa puskesmas selalu berupaya
mempedulikan kelestarian lingkungan alam dan lingkungan
sosialnya sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
1. PPK-BLUD Puskesmas Purabaya memegang teguh asas
kepedulian dan keadilan terhadap masyarakat sekitar
lingkungan operasional puskesmas.
2. PPK-BLUD Puskesmas Purabaya memastikan bahwa dalam
kegiatan usaha untuk pelayanan kesehatan, telah memenuhi
baku mutu yang ditetapkan dan senantiasa
mempertimbangkan aspek lingkungan lainnya yang terkait.
3. PPK-BLUD Puskesmas Purabaya selalu berusaha
mendorong munculnya kebutuhan masyarakat atas
kesehatan lingkungan serta pengelolaan sampah medis
secara khusus dalam upaya untuk menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kerja sehari-hari PPK-
BLUD Puskesmas Purabaya memiliki tanggung jawab sosial
dan lingkungan. Tanggungjawab sosial adalah tanggungjawab
yang diemban oleh Puskesmas baik dalam menghasilkan
barang dan jasa yang berdaya guna tanpa menimbulkan efek
samping negatif baik secara medis dan non medis. Selain itu
produk limbah yang dihasilkan dalam proses pelayanan medis

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 94


harus dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan
pencemaran terhadap lingkungan sekitar wilayah Puskesmas.
Kepala Puskesmas menunjuk petugas penanggungjawab
pengelolaan lingkungan dan limbah.
Tugas pokok dan fungsi petugas pengelola lingkungan dan
limbah.
a. Menyusun rencana kegiatan kesehatan lingkungan
berdasarkan data program Puskesmas dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
pedoman kerja.
b. Melaksanakan kegiatan pembinaan kesehatan
lingkungan meliputi pengawasan danpembinaan
TTU/TPM/ Pestisida, pelayanan klinik sanitasi,
penyuluhan kesehatan lingkungan dan koordinasi lintas
program terkait sesuai dengan prosedur dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Mengevaluasi hasil kegiatan pembinaan kesehatan
lingkungan secara keseluruhan.
d. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang
tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggungjawaban kepada atasan.

Tata kelola lingkungan dan limbah dibedakan menjadi 2 (dua),


yaitu limbah non medis dan limbah medis.
1. Tata Kelola Limbah Non Medis
Tata kelola limbah non medis merupakan pengelolaan
limbah yang dihasilkan dari aktivitas non medis baik
organik maupun anorganik yang bersumber dari
lingkungan, pegawai, pengunjung, dan alat non medis. Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan penampilan Puskesmas
dan jejaringnya.
Kegiatannya meliputi :
 Pengadaan dan penataan tempat penampungan
sementara (TPS) di tiap ruangan dan tempat strategis
lainnya (TPS 1)

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 95


 Mobilisasi harian ke TPS II (halaman Puskesmas)
 Peningkatan kegiatan jumat bersih
 Pengangkutan limbah non medis oleh truk sampah OPD
Tarkimsih

2. Tata kelola Limbah Medis


a. Limbah Medis Padat
Tata kelola limbah medis merupakan pengelolaan limbah
yang dihasilkan dari aktivitas medis (cair, padat, biologi,
kimiawi) baik yang bersumber dari kegiatan medis teknis
atau alat penunjang medis.
Tujuannya adalah untuk menghindari dampak yang
diakibatkan oleh limbah medis, baik terhadap petugas,
pengunjung, lingkungan, dan masyarakat. Kegiatannya
meliputi :
Limbah medis padat
1. Tahap Pemilahan
a) Pemilahan limbah dilakukan mulai dari sumber yang
menghasilkan limbah sesuai dengan jenis limbah
medis padat yang dihasilkan meliputi limbah benda
tajam, limbah medis, infeksius, limbah farmasi dan
kimiawi
b) Limbah benda tajam termasuk jarum suntik
dikumpulkan dalam satu wadah kotak berwarna
kuning (safety box)
c) Limbah infeksius : pot sputum, cairan darah, kapas,
perban, ditempatkan dalam satu wadah .
pendesinfeksian dilakukan selama kuran lebih 10
menit dengan cara direndam dalam larutan chlorin
10% diencerkan dengan perbandingan 1:19,
terkecuali untuk pot sputum direndam selama 24
jam

2. Tahap Pengumpulan
Pada tahap ini semua limbah medis dikumpulkan dari

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 96


tiap ruangan IGD, Gigi, Laboratorium lalu dikumpulkan
dan untuk selanjutnya dikumpulkan diruangan Tempat
Penampungan Sementara.
3. Tahap Penampungan Sementara
Pada tahap ini semua limbah medis yang dihasilkan dari
tiap-tiap ruangan IGD, Gigi, Laboraturium dan PONED
dikumpulkan di Tempat Penampungan Sementara (TPS)
limbah medis yang nantinya siap dimusnahkan oleh jasa
Manifest.
4. Tahap Pemusnahan
Di tahap ini limbah medis padat untuk pemusnahannya
bekerja sama dengan pihak ketiga dan untuk
pengangkutannya dilakukan dalam 1 minggu 2 kali .
b. Limbah medis cair
1. Limbah cair domestik dibuang ke septik tank
2. Limbah medis cair darah, urine, dahak dan dari dapur
langsung dibuang melalui IPAL (Instalasi Pengelolaan
Air Limbah).
3. Alat bekas pakai direndam di wadah dan diberi larutan
clorin 10% selama 1 (satu) malam, kemudian dicuci
disterilkan. Air bekas pakai dibuang melalui sarana
pembuangan air limbah

S. Budaya Organisasi, Budaya Kerja dan Etika


Kode etik merupakan aturan atau kaidah-kaidah, nilai-nilai
yang mengatur segala perilaku (tindakan dan perbuatan serta
perkataan) suatu profesi atau organisasi bagi para anggotanya.
Kode etik adalah merupakan hal penting sebagai pedoman PNS
untuk melaksanakan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-
hari. Etika pegawai dalam birokrasi perlu disesuaikan dengan
melihat dan mendengarkan aspirasi masyarakat bagaimana
arah dan bentuk birokrasi publik. Selain itu pegawai juga
dituntut untuk melayani masyarakt secara prima dan
menopang keberlangsungan program pemerintah serta secara
maksimal menciptakan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 97


itu diperlukan komitmen yang kuat dari pimpinan dan terus
menerus mendorong lingkungan agar kondusif.

Tata Tertib Pegawai


1. Hari kerja senin sampai dengan sabtu, pada hari libur
sesuai dengan jadwal piket yang telah ditetapkan
2. Wajib mengisi bukti kehadiran dengan Menandatangani
Absensi pada pukul 07.45 WIB (bukti kehadiran pegawai
apel pagi dan harian)
 Pegawai wajib melaksanakan apel pagi, dan
menandatangani daftar hadir pagi dan siang.

Waktu jam kerja


Pagi : pukul 07.30 – 14.00
Siang : pukul 14.00– 21.00 (PONED/UGD)
Malam : Pukul 21.00_08.00 (PONED/UGD)

3. Seragam dinas
Senin dan Selasa : Warna Gading Lengkap Atribut
Rabu : Putih Hitam Lengkap Atribut
Kamis : Batik Puskesmas /
Batik lengkap atribut
Jumat : Nyunda Jum’at Pertama,
Batik bebas / olahraga
Sabtu : Batik /bebas sopan
dengan atribut
Hari besar Nasional dan Setiap tanggal 17 memakai
seragam korpri lengkap

4. keluar pada jam kerja kedinasan untuk keperluan


apapun, wajib lapor dan mengisi buku ijin keluar yang
dikordinir oleh kepala tata usaha.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 98


T. Donasi dan Etika Usaha

Etika kerja merupakan rumusan penerapan nilai-nilai etika


yang berlaku di lingkungannya, dengan tujuan untuk mengatur
tata krama aktivitas para karyawannya agar mencapai tingkat
efisiensi dan produktivitas yang maksimal. Etika usaha
menyangkut hubungan perusahaan dan karyawannya sebagai
satu kesatuan dalam lingkungannya, etika kerja menyangkut
hubungan kerja antara puskesmas dan stafnya, dan etika
perorangan mengatur hubungan antar karyawan. Terdapat tiga
faktor utama yang memungkinkan terciptanya iklim etika
dalam perusahaan, yaitu:

(1) Terciptanya budaya perusahaan secara baik.


(2) Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling
percaya.
(3) Terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai.
Terdapat beberapa hal yang bisa mendorong pekerja
berperilaku etis dalam pekerjaannya, yaitu:

(1) Komunikasi yang baik dan efektif.


(2) Ketentuan/standar.
(3) Keteladanan.
Dengan menggunakan etika bisnis sebagai dasar berperilaku
dalam bekerja, baik digunakan oleh manajemen maupun oleh
semua anggota organisasi, maka perusahaan akan mempunyai
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Sumber Daya
Manusia yang berkualitas adalah yang memiliki kesehatan
moral dan mental, punya semangat dalam meningkatkan
kualitas kerja di segala bidang, mampu beradaptasi dan
memiliki kreativitas tinggi, ulet dan pantang menyerah, serta
berorientasi pada produktivitas kerja.

Untuk memiliki sumber daya kesehatan yang berkualitas,


diperlukan adanya pemberdayaan karyawan seoptimal
mungkin, dengan menciptakan lingkungan kerja yang saling
menghargai. Pemberdayaan staf yang terintegrasi dengan etika

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 99


bisnis diharapkan akan menimbulkan rasa percaya antara
pimpinan dengan staf.

Keberhasilan manajemen dalam pemberdayaan karyawan


sangat ditentukan oleh kesadaran para karyawan terhadap
perlunya nilai-nilai kebenaran dan moral (nilai-nilai etika)
sebagai landasan berperilaku dalam berbisnis. Pemberdayaan
karyawan yang didasarkan pada etika bisnis merupakan
langkah strategis untuk pengurangan biaya dalam jangka
panjang, karena semua pekerjaan dilakukan didasarkan pada
standar yang telah ditetapkan perusahaan, dan masing-masing
karyawan sadar akan tanggungjawab yang diembannya.

Dari sinilah setidaknya kita sadar akan pentingnya penerapan


etika dalam bisnis. Secara umum, ada beberapa cara yang
dapat ditempuh manajemen untuk meningkatkan moral tenaga
kerja, yaitu:

a. Memberikan kompensasi/imbalan kepada tenaga kerja


dalam porsi yang wajar dengan tidak memaksakan
kemampuan perusahaan.
b. Menciptakan kondisi kerja yang aman dan menyenangkan
c. Meningkatkan spiritual pekerja
d. Memperhatikan masa depan pekerja termasuk
mengembangkan pengetahuan, karir dan keterampilannya.
e. Mengkomunikasikan segala informasi secara jujur dan
terbuka dengan pekerja.

Sesuatu yang bisa kita terapkan dalam etika bekerja adalah


sistem reward and punishment. Perumusan norma-norma ini
harus dituangkan secara jelas dan harus transparan.Salah
satu alat yang dapat digunakan perusahaan untuk
menciptakan iklim beretika dalam perusahaan adalah dengan
menciptakan kode etik. Kode etik berfungsi sebagai: Inspirasi
dan panduan dalam bekerja, pencegahan dan disiplin,
memelihara tanggung jawab, memelihara keharmonisan,
memberikan dukungan.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 100


Etika yang mengatur kinerja ditetapkan dalam bentuk Standar
Pelayanan Minimum.

1. Standar Pelayanan Minimum (SPM)


Mengacu pada Penilaian Kinerja Untuk Akreditasi
Puskesmas di dikolaborasi dengan Permenkes nomor 75
Tahun 2014 untuk memastikan bahwa seluruh pelanggan
telah memperoleh layanan secara profesional sesuai
standar, yang mencakup kualitas fasilitas, kualitas
layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan, biaya serta
kemudahan untuk mendapatkan layanan.
Pejabat Pengelola BLUD harus menetapkan mekanisme
pemberian layanan jasa sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Pemberian jasa
pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh staf medis dan
tenaga kesehatan lainnya secara profesional sesuai
dengan standar profesi, kompetensi dan pelayanan medis
dalam rangka mencapai kualitas layanan yang
dipersyaratkan melalui penerapan sistem manajemen
mutu untuk menjamin kepuasan pelanggan dan seluruh
stakeholders.
2. Tarif Jasa Pelayanan Kesehatan
Dana Jasa pelayanan bersumber dari dana kapitasi JKN.
Besaran Jasa pelayanan yang dibagikan kepada pegawai
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
21Tahun 2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional Untuk Jasa Pelayanan Kesehatan Dan
Dukungan Biaya Oprasional Pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah. Sebagai
pelaksanaan dari PMK nomor 21 tahun 2016 maka telah
dikeluarkan Perbup Nomor 900/Kep.340-Dinkes/2016
Tentang Alokasi Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Tahun 2016.
Berdasarkan peraturan tersebbut alokasi dana kapitasi
untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan pada

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 101


Puskesmas sebesar 60% (enam puluh per serratus). Untuk
menjamin keseragaman dalam pelaksanaannya,
dikeluarkan surat pemberitahuan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi nomor 800/ /pegum tentang
penggunaan dana kapitasi JKN untuk jasa pelayanan
kesehatan dan dukungan oprasional pada FKTP milik
Pemerintah.
Pemanfaatan Jasa pelayanan diberikan kepada :
a. Tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang
melakukan pelayanan pada FKTP
b. Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja/ Pegawai Harian Lepas (PHL) dan
pegawai tidak tetap, yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Pembagian jasa pelayanan ditetapkan dengan
mempertimbangkan variabel jenis ketenagaan
dan/atau jabatan; dan kehadiran.
d. Jenis ketenagaan dan/atau jabatan terdiri dari tenaga
medis; tenaga apoteker; tenaga profesi keperawatan
(Ners); tenaga kesehatan paling rendah S1/D4,
tenaga kesehatan D3, tenaga non kesehatan paling
rendah D3, dan asisten tenaga kesehatan/ Lulusan
SPK; dan tenaga non kesehatan di bawah D3
e. Penetapan nilai point untuk setiap jenis tenaga, nilai
point masa kerja dan nilai point kehadiran sesuai
dengan Permenkes Nomor 21 Tahun 2016
f. Jumlah jasa pelayanan yang diterima oleh masing-
masing tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan
dihitung dengan menggunakan formula yang telah
ditetapkan sesuai Permenkes nomor 21 tahun 2016.
Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 102
Selanjutnya jasa medis, jasa keperawatan, jasa
kefarmasian, jasa paramedis, nonkeperawatan, dan jasa
pelaksana teknis puskesmas yang tercantum didalam tarif
puskesmas disebut sebagai insentif setelah diatur dalam
sistem distribusinya dalam sistem remunerasi.
Insentif dokter adalah pendapatan individu yang dihasilkan
akibat pelayanan dokter dan bagian dari jasa pelayanan
puskesmas yang tercantum dalam komponen tarif
puskesmas dan bersifat individu meliputi dokter umum dan
dokter gigi. Insentif keperawatan adalah pendapatan
kelompok yang dihasilkan akibat pelayanan keperawatan
merupakan bagian dari jasa pelayanan puskesmas yang
tercantum dalam komponen tarif puskesmas dan bersifat
kelompok meliputi perawatan umum dan kebidanan.
Insentif kefarmasian adalah pendapatan kelompok farmasi
yang dihasilkan akibat pelayanan kefarmasian yang
merupakan bagian dari pelayanan puskesmas yang
tercantum dalam komponen tarif penjualan obat dan bahan
habis pakai puskesmas bersifat kelompok, meliputi asisten
apoteker dan pelaksana farmasi.
Insentif paramedis non keperawatan adalah pendapatan
kelompok yang dihasilkan akibat pelayan perawatan yang
merupakan bagian jasa pelayanan puskesmas yang
tercantum dalam komponen tarip puskesmas meliputi jasa
laboratorium, asisten apoteker/pelaksana farmasi, penata
gizi.
Intensif pelakaksana teknis adalah pendapatan kelompok
yang dihasilkan akibat dari pelayanan tenaga teknis non
dokter dan non paramedis yang merupakan bagian dan jasa
pelayanan puskesmas dan tercantum dalam komponen tarif
puskesmas meliputi supir ambulance.
Insentif terdiri dari insentif langsung dari persentase jasa
yang dihasilkan dan sisanya merupakan kontribusi
kedalam POS remunerasi yang selanjutnya di distribusikan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 103


kepada seluruh karyawan selanjutnya disebut sebagai
insentif tidak langsung.
Pejabat Pengelola BLUD menetapkan strategi dan
kebijakan terhadap pemberian layanan kesehatan serta
melakukan pengawasan atas pelaksanaannya. Oleh
karenanya, Pejabat Pengelola BLUD harus melakukan
penghitungan biaya per unit setiap jenis layanan (cost
finding) sebagai dasar pengambilan kebijakan mengenai
penetapan tarif layanan kesehatan, misalnya kebijakan
pemberian subsidi tarif layanan kesehatan kepada pasien
tidak mampu. Oleh karenanya, Pejabat Pengelola BLUD
harus melakukan reviu biaya per unit setiap jenis layanan
secara berkala.
Pejabat Pengelola melakukan evaluasi kualitas pemberian
jasa pelayanan yang telah dilakukan pada akhir periode
sebagai bahan masukan pada periode berikutnya.
3. Sistem Penatausahaan dan Akuntansi Pengelolaan BLUD
Pejabat Pengelola menetapkan pedoman mengenai sistem
penatausahaan dan akuntansi yang diterapkan untuk
pengelolaan keuangan dan penyusunan
pertanggungjawaban BLUD sesuai standar akuntansi
keuangan yang berlaku dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta disusun berdasarkan
pengendalian internal yang memadai. Selanjutnya Pejabat
pengelola Puskesmas menyelenggarakan sistem
penatausahaan dan akuntansi sesuai pedoman yang telah
ditetapkan tersebut, baik secara manual maupun
komputerisasi.
Pejabat Pengelola menetapkan organisasi dan pengelola
yang berwenang dalam penatausahaan dan akuntansi
pengelolaan keuangan BLUD.
Output sistem berupa laporan keuangan BLUD, khususnya
pada akhir semester dan akhir tahun dikonsolidasikan
dengan laporan keuangan pemerintah daerah sesuai
Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 104


4. Remunerasi
Remunerasi adalah suatu sistem pengupahan yang
mengatur gaji, insentif dan merit atau bonus karyawan
pada suatu perusahaan untuk PPK-BLUD Puskesmas
Purabaya Remunerasi merupakan insentif karyawan yang
disisihkan dari jasa pelayanan dan laba operasional
penunjang medis. Remunerasi merupakan salah satu
unsur yang penting untuk diketahui oleh manajemen
puskesmas karena menyangkut kesejahteraan seluruh
karyawan.Remunerasi disesuaikan berdasarkan
kesepakatan melalui beberapa pendekatan yang fleksibel.
Tujuan :
1) Membangun image yang baik dari organisasi
2) Menjamin kesejahteraan karyawan
3) Memberikan motivasi terhadap kinerja karyawan
4) Mempertahankan keberadaan karyawan bagi organisasi
Prinsip dasar Remunerasi:
Dalam penentuan remunerasi ini menggunakan tiga
prinsip dasar agar terdapat solusi yang tepat dalam
mencapai tujuan yang diinginkan, antara lain adalah:
1) Kebersamaan, karena dalam organisasi puskesmas
karyawan bekerja saling membutuhkan dan koordinasi
yang baik
2) Keterbukaan, semua karyawan dalam bekerja harus
terbuka dan saling mengingatkan guna pencapaian
hasil yang optimal
3) Keadilan, adalah pelaksanaanya sistem pembagian
remunerasi ini harus adil dan wajar sesuai dengan
penampilan kerja masing-masing karyawan.
Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pengelolaan Remunerasi adalah :
a. Jumlah aset yang dikelola BLUD, tingkat pelayanan,
serta produktivitas.
b. Pertimbangan persamaannya dengan industri
pelayanan sejenis.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 105


c. Kemampuan Pendapatan BLUD.
d. Kinerja Operasional BLUD dengan mempertimbangkan
antara lain Indikator keuangan, pelayanan, mutu dan
manfaat bagi masyarakat.
Remunerasi pejabat pengelola BLUD dan pegawai BLUD
diberikan berdasarkan indikator penilaian:
a. pengalaman dan masa kerja
b. jabatan yang disandang
c. resiko kerja
d. tingkat kegawatdaruratan
e. Keterampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku
f. Hasil/capaian Kinerja
Hak dan kewajiban :
1) Manajeman puskesmas berkewajiban menyediakan
alokasi dana untuk insentif karyawan.
2) Setiap karyawan Puskesmas berhak mendapatkan
insentif sesuai dengan kerja yang dicapai.
3) Pengaturan pembagian atau distribusi insentif
berdasarkan sistem indexing, yang tercantum dalam
sistem remunerasi.
4) Seluruh karyawan dapat insentif sesuai dengan
kinerjanya dan berdasarkan total index perorangan
yang dimiliki.
5) Setiap karyawan yang menghasilkan jasa pelayanan dan
penunjang berkewajiban memberikan kontribusi kepost
remunerasi yang besaran prosentasinya ditentukan
dalam sistem remunerasi.

U. Pemantauan Ketaatan Tata Kelola

Pemantauan ketaatan atas pelaksanaan tata kelola


penyelenggaraan BLUD Puskesmas menjadi tugas dan
wewenang Satuan Pengawas Internal. Dalam hal Satuan
Pengawas Internal belum dibentuk, tanggung jawab
pemantauan tersebut menjadi tanggung jawab Pejabat

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 106


Pengelola Puskesmas yang didelegasikan ke masing-masing
Pengelola Keuangan dan Teknis.
1. Disiplin Pegawai
a) Sumber Daya Manusia yang berasal dari PNS
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan
Pegawai Negeri Sipil untuk mentaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalm peraturan
perundang-undangan dan atau peraturan kedinasan
yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dijatuhi
hukuman disiplin. Berdasarkan PP No. 53 Tahun 2010
tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil, maka bila terdapat
pelanggaran disiplin atau indisipliner, pegawai negeri
sipil yang bersangkutan akan di jatuhi hukuman disiplin
sesuai dengan tingkat hukuman disiplin yang terdiri dari
: hukuman disiplin ringan, sedang dan berat.
Adapun jenis hukuman disiplin sesuai dengan
tingkatannya dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Jenis hukuman disiplin ringan terdiri atas : teguran
lisan, teguran tertulis dan pernyataan tidak puas
secara tertulis.
- Jenis hukuman disiplin sedang terdiri atas :
penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun,
penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun dan
penundaan pangkat setingkat lebih rendah selama 1
tahun.
Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud
dalam PP no 53 tahun 2010 adalah sebagai berikut :
penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3
tahun, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah, pembebasan dari jabatan,
pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS dan pemberhentian tidak dengan
hormat sebagai PNS.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 107


b) Sumber Daya Manusia Kesehatan Non PNS
Jika terdapat pelanggaran disiplin atau indisipliner untuk
pegawai non PNS, maka akan diberikan tindakan atau
sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran, dan apabila
pegawai non PNS yang berprestasi akan diberikan
penghargaan (rewards).

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 108


BAB IV
PENEGAKAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA

A. Transparansi

Transparansi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar di


PPK-BLUD Puskesmas Purabaya. merupakan pelaksanaan
tugas dan kegiatan yang bersifat terbuka bagi masyarakat,
serta mudah diakses oleh semua pihak yang membutuhkan.
Kegiatan transparansi merupakan tugas dan kewenangan :
a. Kepala Puskesmas, berkenaan dengan proses memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan program
Kesehatan di lingkup Puskesmas;
b. Kepala Tata Usaha, berkenaan dalam hal merencanakan
teknis operasional dan melaksanakan kegiatan administrasi
umum dan kepegawaian, keuangan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program serta kelembagaan dan
ketatalaksanaan.
Transparansi menciptakan kepercayaan timbal balik antara PPK-
BLUD Puskesmas Purabaya dan masyarakat melalui penyediaan
informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh
pelayanan sesuai dengan standar.
PPK-BLUD Puskesmas Purabaya menerapkan transparansi dalam
bentuk Laporan Keuangan, Laporan Manajemen, dan Laporan
Hasil Kinerja dalam bentuk laporan Bulanan, Triwulan, dan
Tahunan.

B. Akuntabilitas

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui


Puskesmas, yakni terwujudnya PPK-BLUD Puskesmas Purabaya
sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan yang berkualitas,
Berwawasan dan Berkeadilan. PPK-BLUD Puskesmas Purabaya
masuk dalam kategori kawasan perkotaan bertanggungjawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 109


kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem
kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi:

1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan


Upaya kesehatan masyarakat esensial dan keperawatan untuk
Puskesmas perkotaan, menitik beratkan pada upaya
pencegahan yang dimana bisa dilakukan dengan cara
penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat. Upaya kesehatan
masyarakat esensial dan keperawatan membawahi :
a. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan pengamatan pencegahan dan pengendalian
penyakit
f. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat

2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


Upaya kesehatan masyarakat pengembangan Puskesmas
adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan
kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan
masyarakat pengembangan antara lain, yakni:
a. Pelayanan kesehatan jiwa
b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. Pembinaan Pengobatan Tradisional
d. Pembinaan kesehatan olahraga di masyarakat
e. Pelayanan kesehatan indera
f. Pelayanan kesehatan lansia
g. Pembinaan dan Pelayanan kesehatan kerja
h. Pelayanan Kesehatan Matra
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat pula
bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain di luar upaya

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 110


Puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan kebutuhan.
Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah
dalam rangka mempercepat tercapainya visi Puskesmas.
Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya
kesehatan pengembangan, padahal menjadi kebutuhan
masyarakat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.
bertanggunjawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk itu
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi perlu dilengkapi
dengan berbagai unit fungsional lainnya.

3. Upaya Kesehatan Perorangan, kefarmasian dan Laboratorium


yakni :
a. Pelayanan pemeriksaan umum
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
d. Pelayanan gawat darurat
e. Pelayanan gizi yang bersifat UKP
f. Pelayanan persalinan
g. Pelayanan perawatan Kesehatan Masayarakat bersifat
UKP
h. Pelayanan kefarmasian
i. Pelayanan laboratorium

4. Jaringan Pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas


pelayanan kesehatan yakni :
a. Puskesmas pembantu
b. Puskesmas keliling
c. Poskesdes
d. Bidan desa
e. Posyandu
f. Posbindu

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 111


Akuntabilitas Kegiatan

Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan


pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan Puskesmas
secara terpadu. Azas penyelenggaraan Puskesmas tersebut
dikembangkan dari ketiga fungsi Puskesmas. Dasar pemikirannya
adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi
Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik
upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat

Azas penyelenggaraan Puskesmas yang dimaksud adalah:


1. Azas pertanggung jawaban wilayah
Azas penyelenggaraan Puskesmas yang pertama adalah
pertanggung jawaban wilayah. Dalam arti Puskesmas
bertanggungjawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini Puskesmas
harus melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai
berikut:
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat
Kecamatan, sehingga berwawasan kesehatan;
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya;
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang
diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya;
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer)
secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.
Diselenggarakannya upaya kesehatan strata pertama oleh
Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, bidan di desa serta
berbagai upaya kesehatan di luar gedung Puskesmas lainnya
(outreach activities) pada dasarnya merupakan realisasi dari
pelaksanaan azas pertanggungjawaban wilayah.
2. Azas pemberdayaan masyarakat
Azas penyelenggaraan Puskesmas yang kedua adalah
pemberdayaan masyarakat. Dalam arti Puskesmas wajib

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 112


memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat, agar
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas.
Untuk ini, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui
pembentukkan Badan Penyantun Puskesmas (BPP).
Beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas
dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak : posyandu, Bina Keluarga
Balita (BKB);
b. Upaya pengobatan : posyandu, Poskesdes
c. Upaya perbaikan gizi : posyandu, Keluarga Sadar Gizi
(Kadarzi);
d. Upaya kesehatan sekolah: Dokter kecil, penyertaan guru dan
orang tua/wali murid;
e. Upaya kesehatan lingkungan: Kelompok Pemakai Air (Pokmair),
Desa SBS (Stop Buang Air Besar Sembarangan);
f. Upaya kesehatan usia lanjut: Posyandu Usila;
g. Upaya kesehatan kerja
h. Upaya kesehatan jiwa: Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan
Jiwa Masyarakat (TPKJM);
i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional: Taman Obat
Keluarga (TOGA), Pembinaan Pengobat Tradisional (Battra);
j. Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan : Kepesertaan JKN
,Kepesertaan Jamkesda
3. Azas keterpaduan
Azas penyelenggaraan Puksesmas yang ketiga adalah
keterpaduan. Untuk mengatasi keterbatasan sumberdaya serta
diperolehnya hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap upaya
Puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu, jika mungkin
sejak dari tahap perencanaan. Ada dua macam keterpaduan yang
perlu diperhatikan, yakni:
a. Keterpaduan lintas program
Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi
tanggungjawab Puskesmas. Contoh keterpaduan lintas
program antara lain:

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 113


1) Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS): keterpaduan KIA
dengan P2M, gizi, promosi kesehatan, pengobatan
2) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS): keterpaduan kesehatan
lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan,
kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja dan
kesehatan jiwa ,Program HIV/AID
3) Puskesmas keliling: keterpaduan pengobatan dengan
KIA/KB, gizi, promosi kesehatan, kesehatan gigi
4) Posyandu: keterpaduan KIA dengan KB, gizi P2M,
kesehatan jiwa, promosi kesehatan
b. Keterpaduan lintas sektor
Keterpaduan lintas sektor adalah upaya memadukan
penyelenggaraan upaya Puskesmas (wajib, pengembangan dan
inovasi) dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat
kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia
usaha.
Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain:
1) Upaya Kesehatan Sekolah: keterpaduan sektor kesehatan
dengan Camat, Lurah/kepala Desa, Pendidikan, Agama;
2) Upaya promosi kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan
dengan Camat, Lurah/kepala Desa, Pendidikan, Agama,
pertanian;
3) Upaya kesehatan ibu dan anak: keterpaduan sektor
kesehatan dengan Camat, Lurah/Kepala Desa, Organisasi
profesi, Organisasi kemasyarakatan, PKK, PLKB;
4) Upaya perbaikan gizi: keterpaduan sektor kesehatan
dengan Camat, Lurah/Kepala Desa, Pertanian,
Pendidikan, Agama, Koperasi, Dunia usaha, PKK, PLKB;
5) Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan: keterpaduan
sektor kesehatan dengan Camat, Lurah/Kepala Desa,
Tenaga kerja, Koperasi, Dunia usaha, Organisasi
kemasyarakatan;
6) Upaya kesehatan kerja: keterpaduan sektor kesehatan
dengan Camat, Lurah/Kepala Desa, Tenaga kerja, Dunia
usaha;

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 114


4. Azas rujukan
Azas penyelenggaraan Puskesmas yang keempat adalah rujukan.
Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama,
kemampuan yang dimiliki oleh Puskesmas terbatas. Padahal
Puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat dengan
berbagai permasalahan kesehatannya. Untuk membantu
Puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut
dan juga untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan
setiap upaya Puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi)
harus ditopang oleh azas rujukan.
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggungjawab atas
kasus penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan
secara timbal balik, baik secara vertikal dalam arti satu strata
sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan
kesehatan lainnya, maupun secara horisontal dalam arti antar
sarana pelayanan kesehatan yang sama.
Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas ada dua macam rujukan yang dikenal, yakni:
1) Rujukan upaya kesehatan perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah
kasus penyakit. Apabila suatu Puskesmas tidak mampu
menanggulangi satu kasus penyakit tertentu, maka
Puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana pelayanan
kesehatan yang lebih mampu (baik horisontal maupun
vertikal). Sebaliknya pasien paska rawat inap yang hanya
memerlukan rawat jalan sederhana, dirujuk ke Puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga
macam:
a) Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan,
tindakan medik (biasanya operasi) dan lain-lain.
b) Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk
pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.
c) Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan
tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 115


bimbingan kepada tenaga Puskesmas dan ataupun
menyelenggarakan pelayanan medik di Puskesmas.
2) Rujukan upaya kesehatan masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah
masalah kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar
biasa, pencemaran lingkungan, dan bencana.
Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan
apabila satu Puskesmas tidak mampu menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat, padahal upaya kesehatan
masyarakat tersebut telah menjadi kebutuhan masyarakat.
Apabila suatu Puskesmas tidak mampu menanggulangi
masalah kesehatan masyarakat, maka Puskesmas tersebut
wajib merujuknya ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi.
Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga
macam:
b) Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman
peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium
kesehatan, peminjaman alat audio visual, bantuan obat,
vaksin, bahan-bahan habis pakai dan bahan makanan.
c) Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk
penyelidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian
masalah hukum kesehatan, penanggulangan gangguan
kesehatan karena bencana alam.
d) Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya
masalah kesehatan masyarakat dan tanggungjawab
penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (antara
lain Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Kerja,
Upaya Kesehatan Jiwa, pemeriksaan contoh air bersih)
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Rujukan
operasional diselenggarakan apabila Puskesmas tidak
mampu.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 116


Akuntabilitas Keuangan

Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan


upaya kesehatan masyarakat yang menjadi tanggungjawab PPK-
BLUD Puskesmas Purabaya, perlu ditunjang dengan tersedianya
pembiayaan yang cukup.

Pada saat ini ada beberapa sumber pembiayaan Puskesmas, yakni:


1. Pemerintah
Sesuai dengan azas desentralisasi, sumber pembiayaan yang
berasal dari pemerintah terutama adalah pemerintah Kabupaten
Sukabumi Di samping itu Puskesmas masih menerima dana yang
berasal dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Dana yang
disediakan oleh pemerintah pusat antara lain anggaran
pembangunan yang mencakup dana pembangunan gedung,
pengadaan peralatan kesehatan dan pengadaan obat serta biaya
operasional kesehatan (DAK non fisik).
Setiap tahun anggaran tersebut disusun oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi untuk diajukan dalam Daftar Usulan
Kegiatan ke pemerintah Kabupaten Sukabumi, seterusnya dibahas
bersama DPRD Kabupaten Sukabumi. Puskesmas diberikan
kesempatan mengajukan sesuai kebutuhan melalui Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukabumi.
Anggaran yang telah disetujui yang tercantum dalam dokumen
keuangan diturunkan secara bertahap ke Puskesmas melalui
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Untuk beberapa mata
anggaran tertentu, misalnya pengadaan obat dan pembangunan
gedung serta pengadaan alat kesehatan, anggaran tersebut dikelola
langsung olen Dinas Kesehatan Kabupataten Sukabumi atau oleh
Pemerintah Kabupaten Sukabumi.
Penanggungjawab penggunaan anggaran yang diterima
Puskesmas adalah Kepala Puskesmas, sedangkan administrasi
keuangan dilakukan oleh pemegang keuangan Puskesmas yakni
seorang staf yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi atas usulan Kepala Puskesmas.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 117


Penggunaan dana sesuai dengan usulan kegiatan yang telah
disetujui dengan memperhatikan berbagai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Pendapatan Puskesmas
Sesuai dengan kebijakan pemerintah Kabupaten Sukabumi,
masyarakat dikenakan kewajiban membiayai upaya kesehatan
perorangan melalui retribusi, yang besarnya ditentukan dengan
Peraturan Daerah, yang seluruhnya dimanfaatkan secara langsung
oleh Puskesmas sesuai RBA (Rencana Bisnis Anggaran) PPK-BLUD
Puskesmas Purabaya.

3. Sumber lain
PPK-BLUD Puskesmas Purabaya juga menerima dana dari
beberapa sumber lain seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
untuk upaya kesehatan perorangan, kecuali untuk penduduk
miskin yang tidak memiliki kartu KIS BPJS ditanggung oleh
pemerintah daerah dalam bentuk Jaminan Kesehatan Daerah
(JAMKESDA). Yang seluruhnya dimanfaatkan secara langsung oleh
Puskesmas sesuai RBA (Rencana Bisnis Anggaran) PPK-BLUD
Puskesmas Purabaya.

C. Responsibilitas

Merupakan keadilan dan kesetaraan atau kepatuhan dalam


pengelolaan organisasi terhadap prinsip bisnis yang sehat serta
perundang-undangan yang berlaku.
Dalam pelaksanaan kegiatan BLUD, Puskesmas mendapatkan
keleluasaan atau fleksibilitas dalam pengelolaan sumber daya
manusia, keuangan yang diatur dalam regulasi khusus. Tetapi
tetap harus mematuhi perundangan yang berlaku, yang tujuannya
untuk pengaturan dan pengawasan. Mendorong agar organ
puskesmas dalam membuat keputusan dan menjalankan kegiatan
senantiasa dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku,
dandilandasi kesadaran tanggung jawab sosial puskesmas. Bentuk

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 118


responsibilitas antara lain adalah dengan mematuhi standar
operasioanal prosedur dalam setiap pemberian layanan kesehatan.
Prosedur kerja setiap proses pengelolaan dan sistem
manajerial telah didokumentasikan dalam Prosedur dan Ketetapan
(Protap) atau Standard Operating Procedure (SOP). Prosedur dan
Ketetapan ini telah didokumentasikan, disosialisasikan, dan
diimplementasikan di setiap bagian dan unit kerja lainnya. Dengan
adanya protap atau SOP ini diharapkan pelaksanaan atau proses
kinerja dan layanan pada setiap unit kerja dapat dilaksanakan
dengan baik sesuai dengan manual mutu. Dengan prosedur kerja
ini pula dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan dan
hasil kinerja dari setiap proses kinerja.
Prosedur kerja PPK BLUD Puskesmas Purabaya dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 119


BAB V
PENGELOLAAN HUBUNGAN DENGAN STAKEHOLDERS

A. Pengguna Jasa
1. Puskesmas menghormati hak-hak pasien selaku pengguna
jasa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Puskesmas memenuhi komitmennya kepada pengguna jasa
sesuai standar layanan yang telah ditetapkan.
3. Penanganan keluhan pengguna jasa dilakukan secara
profesional melalui mekanisme yang baku dan transparan.

A. Mitra Usaha
1. Mitra usaha meliputi rekanan, BPJS Kesehatan, asuransi
kesehatan lainnya, serta pihak ketiga lainnya.
2. Puskesmas menjalin kerjasama dengan mitra bisnis dilandasi
dengan itikad baik, saling menguntungkan, akuntabilitas,
transparansi, kewajaran dan tidak merugikan stakeholders
serta dituangkan dalam kesepakatan secara tertulis.
3. Kerjasama Puskesmas dengan mitra usaha dapat berupa
transaksi jual beli barang dan/atau jasa serta Kerja Sama
Operasional (KSO) dalam bentuk kerjasama pelayanan
kesehatan, pendidikan dan pelatihan, pembangunan
gedung, pemanfaatan alat kedokteran dan kerjasama
lainnya yang sah.
4. Puskesmas dan mitra bisnis bermitra secara profesional
dengan mematuhi setiap kesepakatan yang telah
dituangkan dalam kontrak kerjasama.

C. Pegawai
1. Pegawai puskesmas yang terdiri dari tenaga medis, tenaga
paramedis, dan tenaga lainnya adalah aset yang sangat
berharga, maka puskesmas berkewajiban meningkatkan
kompetensi dan karakternya. Puskesmas dapat memberikan
penghargaan yang pantas kepada pegawai yang berprestasi.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 120


Dalam hal adanya terjadi masalah yang menyangkut tuntutan
pasien terhadap tenaga medis/paramedis, puskesmas
berkewajiban memberikan bantuan hukum yang diperlukan.
Hubungan antara tenaga medis/paramedis dan non medis
dengan pihak puskesmas diatur lebih lanjut dengan Keputusan
Pejabat Pengelola Puskesmas.
2. Setiap kebijakan puskesmas yang terkait dengan pegawai
disusun secara transparan, mengakomodasi kepentingan
pegawai dan peraturan perundang-undangan yang terkait.
3. Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai atau perjanjian
dengan pegawai dibuat secara tertulis dengan memuat hak
dan kewajiban setiap pihak secara jelas.
4. Sistem penilaian kinerja pegawai ditetapkan dan dilaksanakan
secara adil dan transparan.
5. Puskesmas menciptakan kondisi kerja dengan selalu
memperhatikan tingkat kesehatan dan keselamatan kerja
pegawai.
6. Dalam melaksanakan hubungan kerja dengan pegawai,
puskesmas menghormati hak asasi serta hak dan kewajiban
pegawai sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Puskesmas memberi kesempatan yang sama tanpa
membedakan senioritas, gender, suku, agama, ras, dan antar
golongan.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) diatur
berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

a. Pengelolaan PNS
Pengembangan sumber daya manusia aparatur
pemerintah tentu tidak akan terlepas dari peraturan yang
mendasarinya yaitu Undang – undang No. 5 Tahun 2014
tentang ASN ( Aparatus Sipil Negara ). Ada sejumlah hal
dalam Undang-undang tersebut yang perlu digaris
bawahi karena sangat erat kaitannya dengan upaya
pengembangan PNS.
Pertimbangan yang memunculkan undang-undang ini

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 121


adalah adanya keyakinan bahwa untuk mencapai tujuan
nasional Rebublik Indonesia diperlukan PNS yang
terampil menjalankan perannya sebagai abdi masyarakat
yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan
merata, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan UUD
1945. Dalam hal ini diperlukan sosok PNS yang mampu
melaksanakan tugas pemerintah dan pembangunan
secara profesional dan bertanggungjawab, serta bebas
dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen PNS merupakan keseluruhan upaya untuk
meningkatkan efisiensi, efektifitas dan derajat
profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi dan
kewajiban kepegawaian, yang meliputi perencanaan,
pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan,
promosi, penggajian, kepegawaian, dan pemberhentian.
Melalui cara itu, manajemen PNS yang dilakukan dengan
tepat diyakini dapat menjamin penyelenggaraan tugas
pemerintah dan pembangunan secara berdaya guna dan
behasil guna.
8. Formasi Pegawai
Formasi pegawai di lingkup Puskesmas disesuaikan dengan
kebutuhan pegawai sesuai dengan profesi berdasarkan jenis
pekerjaan/keahlian/ bidang pelayanan yang ada di
Puskesmas.
9. Pengadaan Pegawai Pengadaan pegawai untuk tenaga yang
bekerja di lingkup PPK-BLUD Puskesmas Purabaya.
10. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil melalui proses seleksi
oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi. yang selanjutnya
ditugaskan di PPK-BLUD Puskesmas Purabaya.
11. Mutasi/lolos butuh Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Sukabumi berdasarkan kebutuhan
formasi pegawai. Pemindahan PNS secara terperinci diatur
dalam PP No.96 tahun 2000 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 122


12. Pemberhentian Pegawai / Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK). Pemberhentian pegawai untuk PNS diatur dalam PP
No. 32 tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS dan PP No.
30 tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS.
a. Pengelolaan Non PNS
Pelayanan yang berkualitas akan tercapai bila didukung oleh
sarana, prasarana serta sumber daya manusia yang cukup.
Jumlah PNS yang terbatas yang di tugaskan oleh pemerintah
Kabupaten Sukabumi. di Puskesmas Purabaya, maka kepala
Puskesmas mengajukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukabumi untuk merekrut tenaga non PNS.
1. Pengadaan dan Pengangkatan
a. Pengangkatan tenaga non PNS berdasarkan seleksi
disesuikan dengan formasi pegawai yang
dibutuhkan.
b. Pengangkatan Pegawai non PNS dilakukan
berdasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis dan
produktif dalam peningkatan pelayanan.
c. Rekruitmen Pegawai non PNS dilakukan oleh Kepala
Puskesmas dengan melibatkan Dinas Keehatan
melalui seleksi :
 Seleksi administrasi;
 Test kesehatan;
 Seleksi akademik;
 Ketrampilan;
 Wawancara.
2. Disiplin
a. Disiplin pegawai merupakan suatu kondisi yang
tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan
ketertiban.
b. Pelanggaran terhadap disiplin pegawai sebagaimana
dimaksud pada bag (a) dikenakan hukuman

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 123


berdasarkan ketentuan/peraturan perundang-
undangan.
3. Penempatan
Penempatan pegawai di sesuaikan dengan keahliannya
atau berdasarkan pada kebutuhan.
4. Pemberian Insentif
5. Jenjang Karir
Jenjang karir disesuaikan dengan peraturan kepegawaian
yang ada yaitu ada jabatan struktural atau jabatan
fungsional.
6. Pembinaan (Penghargaan dan Sanksi)
Untuk mendorong motivasi kerja dan produktivitas
pegawai maka PK-BLUD Puskesmas Purabaya Kabupaten
Sukabumi. menerapkan kebijakan mengenai penghargaan
bagi pegawai yang mempunyai kinerja baik dan sanksi
bagi pegawai yang tidak memenuhi ketentuan atau
melanggar ketentuan/ peraturan perundang-undangan.
 Peringatan secara lisan oleh kepala Tata Usaha.
 Peringatan secara tertulis.
 Pemutusan hubungan kerja.
7. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Pemberhentian Pegawai/ Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK), didasarkan pada penilaian kinerja, dan
loyalitas.

D. Pemerintah Selaku Regulator


1. Puskesmas harus mematuhi ketentuan peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan
puskesmas baik yang menyangkut layanan jasa, pegawai,
pelanggan, masyarakat sekitar, lingkungan, sesama pelaku
usaha, perpajakan, perbankan dan lain-lain.
2. Puskesmas selalu berusaha untuk menjalin hubungan yang
harmonis dan konstruktif atas dasar kejujuran terhadap
regulator serta penyelenggara negara lainnya.
3. Puskesmas mendukung penerimaan negara dan daerah baik

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 124


langsung maupun tidak langsung sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
4. Puskesmas akan selalu meningkatkan kualitas layanan dalam
upaya memberikan kontribusi terhadap pembangunan
pelayanan Kesehatan diwilayah kerja.

E. Masyarakat Sekitar Dan Lingkungan


1. Puskesmas memegang teguh asas kepedulian dan keadilan
terhadap masyarakat sekitar lingkungan operasional
puskesmas.
2. Puskesmas memastikan bahwa dalam kegiatan usaha untuk
pelayanan kesehatan, telah memenuhi baku mutu yang
ditetapkan dan senantiasa mempertimbangkan aspek
lingkungan lainnya yang terkait.
3. Puskesmas selalu berusaha mendorong munculnya
kebutuhan masyarakat atas kesehatan lingkungan serta
pengelolaan sampah medis secara khusus dalam upaya
untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 125


BAB VI
PENUTUP

Pola tata kelola adalah ketentuan internal PPK-BLUD


Puskesmas Purabaya yang berkenaan dengan organisasi, tatalaksana
dan akuntabilitas serta transparasi. Bertujuan untuk mengoptimalkan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Pola tata kelola merupakan aturan dasar yang mengatur
tatacara penyelenggaraan Puskesmas, serta menjadi pedoman dalam
melaksanakan kegiatan operasional PPK-BLUD Puskesmas Purabaya.
Dengan adanya tata kelola diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pelayanan terhadap masyarakat secara lebih efektif dan
efisien, sejalan dengan praktek bisnis yang sehat dimana
pengelolaannya dilakukan berdasarkan kewenangan yang
didelegasikan oleh Bupati. Diharapkan melalui kebijakan ini
masyarakat akan semakin mudah untuk memperoleh pelayanan yang
berkualitas terutama pada pelayanan yang berkaitan dengan
kebutuhan dasar masyarakat yaitu di bidang Kesehatan.

Sukabumi, Mei 2018


Pimpinan PPK-BLUD Puskesmas Purabaya

H. Ujang Ruhiyat, SKM.,MM.Kes


NIP.19610607 198103 1 002

Pola Tata Kelola PPK-BLUD Puskesmas Purabaya 126

Anda mungkin juga menyukai