Anda di halaman 1dari 1

Selamat Pagi Bu.

NAMA : EFRY NATALIA LUMBAN GAOL.


KELAS : A- PPG BIOLOGI angkatan 4 UNIMED.
Pertanyaan:
Mengapa implementasi teori behavioristik pada proses pembelajaran bisa menimbulkan
kecenderungan mengarahkan peserta didik dalam kondisi pasif , tidak kreatif, tidak produktif,
siswa tidak bebas berkreasi dan berimajinnasi ? Jelaskan.

Teori teori belajar behavioristik secara umum melihat sosok atau kualitas manusia dari
aspek kinerja atau perilaku yang dapat dilihat secara empirik. Pembentukan perilaku dengan
cara drill(pembiasaan) disertai dengan reinforcement (hukuman) masih sering dilakukan
dalam kegiatan pembelajaran kita. Apalagi saat ada kurikulum yang menekan pembentukan
karakter peserta didik tanpa mengesampingkan nilai kognitif. Keberhasilan dalam
pembelajaran ini dapat kita ketahui secara konkret dengan adanya perubahan tingkah laku
yang ditunjukan oleh individu, dan tingkah laku ini dikatakan “sudah belajar”. Begitupun
sebaliknya, bila belum ada perubahan tingkah laku, walaupun individu sudah memahami isi
pengetahuan maka individu tersebut dikatakan “belum belajar”. Dalam pembelajaran ini,
siswa pasif dan pendidik adalah pusat dari pembelajaran yang berlangsung. Individu hanya
menjiplak pengetahuan dari apa yang dikatakan pendidik, dan siswa menjadi kurang
produktif, kurang imajinatif, kurang kreatif, berpikir linear dan konvergen. Teori ini condong
pada aspek fisik (perilaku) dan tidak memperhatikan aspek kognitif pembelajaran. Seorang
murid dalam kegiatan belajar mengajar cenderung bersifat pasif dan harus mematuhi dan
mempercayai bahwa segala sesuatu yang dikatakan dan disampaikan guru adalah suatu
kebenaran yang tidak bisa diganggu gugat. Teori behavioristik juga cenderung mengarahkan
pebelajar untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif. Pandangan teori
ini bahwa belajar merupakan proses pembentukan atau shaping, yaitu membawa pebelajar
menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik tidak bebas
berkreasi dan berimajinasi. Padahal banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar,
proses belajar tidak sekedar pembentukan atau shaping. Jadi, implementasi teori
behavioristik pada proses pembelajaran bisa menimbulkan kecenderungan
mengarahkan peserta didik dalam kondisi pasif , tidak kreatif, tidak produktif, siswa
tidak bebas berkreasi dan berimajinnasi karena, implikasi dari teori behavioristik
dalam proses pembelajaran dirasakan kurang memberikan ruang gerak yang bebas
bagi pebelajar untuk berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan
kemampuannya sendiri. Sistem pembelajaran tersebut bersifat otomatis-mekanis
dalam menghubungkan stimulus dan respon sehingga terkesan seperti kinerja mesin
atau robot. Akibatnya pebelajar kurang mampu untuk berkembang sesuai dengan
potensi yang ada pada diri mereka.

Anda mungkin juga menyukai