REPUBLIK INDONESIA
FORMAT POTENSI
DESA DAN KELURAHAN
TENTANG
PEDOMAN
PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA
PROFIL DESA DAN KELURAHAN
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
2. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten/Kota dalam
wilayah kerja Kecamatan.
3. Profil Desa dan Kelurahan adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa dan
kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan
permasalahan yang dihadapi desa dan kelurahan.
4. Penyusunan adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil desa
kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, data potensi desa dan kelurahan serta
tingkat perkembangan desa dan kelurahan.
7. Pendataan adalah kegiatan pengumpulan fakta dan informasi melalui pengisian daftar
isian data dasar keluarga, potensi desa dan kelurahan serta tingkat perkembangan desa
dan kelurahan.
8. Potensi Desa dan Kelurahan adalah keseluruhan sember daya yang dimiliki atau
digunakan oleh desa dan kelurahan baik sumber daya manusia, sumber daya alam dan
kelembagaan maupun prasarana dan sarana untuk mendukung percepatan
kesejahtraan masyarakat.
9. Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan adalah status tertentu dari capaian hasil
kegiatan pembangunan yang dapat mencerminkan tingkat kemajuan dan/atau
keberhasilan masyarakat, pemerintahan desa dan kelurahan serta pemerintahan daerah
dalam melaksanakan pembangunan di desa dan kelurahan.
10. Program Aplikasi adalah alat bantu pengolahan, analisis dan penyajian data profil desa
dan kelurahan dengan menggunakan perangkat computer.
11. Kategori Mula adalah desa/kelurahan yang membutuhkan prioritas penanganan pada
masalah pemenuhan kebutuhan dasar seperti ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
13. Kategori Lanjut desa/kelurahan yang membutuhkan prioritas penanganan masalah yang
terkait dengan kinerja pemerintahan desa dan kelurahan serta pembinaan dan
pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan.
14. Desa/Kelurahan Miskin adalah desa/kelurahan yang potensi umumnya rendah, laju
perkembangannya lamban dan kurang berkembang serta status perkembangannya
berada pada tingkat swadaya dengan kategori mula, madya dan lanjut.
15. Data Dasar Keluarga adalah gambaran menyeluruh potensi dan perkembangan keluarga
yang meliputi potensi sumber daya manusia, perkembangan kesehatan dan pendidikan,
penguasaan asset ekonomi dan social keluarga, partisipasi anggota keluarga dalam
proses pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta berbagai permasalahan
kesejahtraan keluarga dan perkembangan keamanan dan ketertiban di lingkungannya.
16. Registrasi ibu dan anak tingkat dusun dan lingkungan yang selanjutnya disebut RIAD
adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan dan analisis serta publikasi dan
pendayagunaan data perkembangan ibu dan anak di tingkat dusun dan lingkungan
berdasarkan data dasar keluarga disetiap dusun dan lingkungan.
17. Tipologi Desa/Kelurahan adalah kondisi spesifik keunggulan potensi sumber daya alam,
sumber daya manusia dan potensi kelembagaan serta potensi prasarana dan sarana
dalam menentukan arah pengembangan dan pembinaan masyarakat berdasarkan
karakteristik keunggulan komparatif dan kompetitif dari setiap desa dan kelurahan.
BAB II
DATA PROFIL DESA DAN KELURAHAN
Bagian kesatu
Umum
Pasal 2
Profil desa dan kelurahan terdiri atas data dasar keluarga, potensi desa dan kelurahan, dan
tingkat perkembangan desa dan kelurahan
Bagian Kedua
Data Dasar Keluarga
Pasal 3
Data dasar keluarga berisikan gambaran menyeluruh potensi dan perkembangan keluarga yang
meliputi :
Pasal 4
Data dasar keluarga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 digunakan sebagai data dasar
perhitungan perkembangan kualitas manusia Indonesia yang dikembangkan melalui RIAD.
Bagian Ketiga
Potensi Desa Dan Kelurahan
Pasal 5
Potensi desa dan kelurahan terdiri atas data sumber daya alam, sumber daya manusia,
kelembagaan, prasarana dan sarana.
Pasal 6
a. Potensi umum yang meliputi batas dan luas wilayah, iklim, jenis dan kesuburan tanah,
orbitasi, bentangan wilayah dan letak;
b. Pertanian;
c. Perkebunan;
d. Kehutanan;
e. Peternakan;
f. Perikanan;
g. Bahan galian;
h. Sumber daya air;
i. Kualitas lingkungan;
j. Ruang public/taman; dan
k. Wisata.
Pasal 7
a. Jumlah;
b. Usia;
c. Pendidikan;
d. Mata pencaharian pokok;
e. Agama dan aliran kepercayaan
f. Kewarganegaraan;
g. Etnis/suku bangsa;
h. Cacat fisik dan mental; dan
i. Tenaga kerja.
Pasal 8
Pasal 9
a. Transfortasi;
b. Informasi dan komunikasi;
c. Prasarana air bersih dan sanitasi;
d. Prasarana dan kondisi irigasi;
e. Prasarana dan sarana pemerintahan;
f. Prasarana dan sarana lembaga kemasyarakatan;
g. Prasarana peribadatan;
h. Prasarana olah raga;
i. Prasarana dan sarana kesehatan;
j. Prasarana dan sarana pendidikan;
k. Prasarana dan sarana energy dan penerangan;
l. Prasarana dan sarana hiburan dan wisata; dan
m. Prasarana dan sarana kebersihan.
Pasal 10
Data potensi desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, dan
Pasal 9 dilakukan pengukuran dan analisis untuk menentukan tingkatan potensi umum, potensi
pengembangan dan tipologi desa dan kelurahan.
Pasal 11
a. Potensi tinggi;
b. Potensi sedang; dan
c. Potensi rendah
Pasal 12
(1) Potensi Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a, jika skor total mencapai
nilai lebih dari 80% dari skor nilai maksimal.
(2) Potensi Sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b, jika skor total mencapai
nilai antara 60% sampai 80% dari skor nilai maksimal.
(3) Potensi Rendah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Huruf c, jika skor total mencapai
nilai kurang dari 60% dari skor nilai maksimal.
Pasal 13
a. Sangat Potensial Dikembangkan jika perolehan skor indicator lebih dari 80% dari skor
maksimal dari potensi yang diukur;
b. Potensial Dikembangkan jika perolehan skor indicator antara 70% sampai 80% dari skor
maksimal dari potensi yang diukur;
c. Cukup Potensial Dikembangkan jika perolehan skor indicator antara 60% sampai 70%
dari skor maksimal dari potensi yang diukur;
d. Kurang Potensial Dikembangkan jika perolehan skor indicator kurang dari 60% dari skor
maksimal dari potensi yang diukur;
Pasal 14
1. Halil scoring potensi umum dan potensi pengembangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 11 dan Pasal 13 menetukan tipologi desa dan kelurahan.
2. Tipologi desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
Bagian Keempat
Tingkat Perkembangan Desa dan Kelurahan
Pasal 15
Tingkat perkembangan desa dan kelurahan yang mencerminkan kebersihan pembangunan desa
dan kelurahan setiap tahun dan setiap lima tahun diukur dari laju kecepatan perkembangan :
a. Ekonomi masyarakat;
b. Pendidikan masyarakat;
c. Kesehatan masyarakat;
d. Keamanan dan ketertiban;
e. Kedaulatan politik masyarakat;
f. Peranserta masyarakat dalam pembangunan;
g. Lembaga kemasyarakatan;
h. Kinerja pemerintahan desa dan kelurahan; dan
i. Pembinaan dan pengawasan.
Pasal 16
Hasil evaluasi kebersihan kegiatan pembangunan setiap tahun akan menentukan laju
perkembangan desa dan kelurahan dalam kategoro cepat berkembang, berkembang, lamban
berkembang, dan kurang berkembang.
Pasal 17
1. Kategori Cepat Berkembang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, jika perolehan total
skor pengukuran mencapai lebih dari 90% dari total skor maksimal tingkat
perkembangan desa dan kelurahan setiap tahun.
2. Kategori Berkembang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, jika perolehan total skor
mencapai 60% sampai 90% dari total skor maksimal tingkat perkembangan desa dan
kelurahan setiap tahun.
3. Kategori Lamban Berkembang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, jika total skor
mencapai 30% sampai 60% dari total skor maksimal tingkat perkembangan desa dan
kelurahan setiap tahun.
4. Kategori Kurang Berkembang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, jika total skor
mencapai kurang dari 30% dari total skor maksimal tingkat perkembangan desa dan
kelurahan setiap tahun.
Pasal 18
Hasil analisis laju perkembangan desa dan kelurahan setiap tahun digunakan untuk mengukur
tingkat perkembangan desa dan kelurahan setiap lima tahun dalam klasifikasi desa dan
kelurahan swasembada, swakarya, dan swadaya.
Pasal 19
1. Tingkat Perkembangan Swasembada sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, jika nilai
total skor yang diperoleh mencapai lebih dari 80% dari skor maksimal tingkat
perkembangan setiap lima tahun.
2. Tingkat Perkembangan Swakarya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, jika nilai total
skor yang diperoleh mencapai 60% sampai 80% dari skor maksimal tingkat
perkembangan setiap lima tahun.
3. Tingkat Perkembangan Swadaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, jika nilai total
skor yang diperoleh mencapai kurang 60% dari skor maksimal tingkat perkembangan
setiap lima tahun.
Pasal 20
Analisis terhadap klasifikasi tingkat perkembangan desa dan kelurahan swasembada, swakarya
dan swadaya, sebagaimana dimaksudd dalam Pasal 19, menghasilkan klasifikasi status
kemajuan desa dan kelurahan dalam kategori mula, madya ddan lanjut.
Pasal 21
Pasal 22
1. Klasifikasi status kemajuan Swakarya Kategori Mula sebagaimana dimaksud dalam Pasal
20, apabila perolehan total skor variable ekonomi masyarakat, kesehatan masyarakat
dan pendidikan masyarakat kurang dari 70% dari total skor maksimal ketiga variable
selama lima tahun.
2. Klasifikasi status kemajuan Swakarya Kategori Madya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20, jika perolehan total skor variable keamanan dan ketertiban, kedaulatan politik
masyarakat, peranserta masyarakat dalam pembagunan dan lembaga kemasyarakatan
kurang dari 70% dari total skor maksimal keempat variable selama lima tahun.
3. Klasifikasi status kemajuan Swakarya Kategori Lanjut sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20, apabila perolehan total skor variable kinerja pemerintahan desa dan kelurahan
serta variable pembinaan dan pengawasan kurang dari 70% dari total skor maksimal
kedua variable selama lima tahun.
Pasal 23
1. Klasifikasi status kemajuan Swadaya Kategori Mula sebagaimana dimaksud dalam Pasal
20, apabila perolehan total skor variable ekonomi masyarakat, kesehatan masyarakat
dan pendidikan masyarakat kurang dari 50% dari total skor maksimal ketiga variable
selama lima tahun.
2. Klasifikasi status kemajuan Swadaya Kategori Madya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20, jika perolehan total skor keamanan dan ketertiban, kedaulatan politik
masyarakat, peranserta masyarakat dalam pembagunan dan lembaga kemasyarakatan
kurang dari 50% dari total skor maksimal keempat variable selama lima tahun.
3. Klasifikasi status kemajuan Swadaya Kategori Lanjut sebagaimana dimaksud dalam Pasal
20, apabila perolehan total skor variable kinerja pemerintahan desa dan kelurahan serta
variable pembinaan dan pengawasan kurang dari 50% dari total skor maksimal kedua
variable selama lima tahun.
BAB III
PENYUSUNAN PROFIL DESA DAN KELURAHAN
Pasal 24
(1) Instrumen pengumpulan data profil desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 24 huruf a terdiri daftar isian data dasar keluarga, daftar isian potensi desa dan
kelurahan serta daftar isian tingkat perkembangan desa dan kelurahan.
(2) Instrumen pengumpulan data profil desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam lampiran I, II dan III Peraturan Menteri ini.
Pasal 26
Pelaksanaan kegiatan penyusunan profil desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 24 dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan,
kabupaten/kota sampai tingkat provinsi.
Pasal 27
(1) Kegiatan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil desa dan kelurahan di
tingkat desa/kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dilaksanakan oleh
kelompok kerja (Pokja) profil desa dan kelurahan di tingkat desa dan keluruhan.
(2) Susunan Pokja profil desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
dari:
a. Penanggungjawab adalah Kepala Desa/Lurah;
b. Ketua dijabat oleh Sekretaris Desa/Kelurahan; dan
c. Anggota terdiri dari perangkat desa/kelurahan, Kepala Dusun/Lingkungan, pengurus
lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan dan para kader pemberdayaan
masyarakat serta aparat perangkat daerah yang ada di desa/kelurahan dan
kecamatan.
(3) Pokja profil desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh
kepala desa/lurah melalui keputusan Kepala Desa/Lurah.
Pasal 28
(1) Kegiatan pengumpul, pengolahan dan publikasi data profil desa dan kelurahan di tingkat
kecamatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 dilaksanakan oleh Pokja profil
desa/kelurahan tingkat kecamatan.
(2) Susunan profil desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :
a. Penanggungjawab adalah Camat;
b. Ketua dijabat oleh Sekretaris Kecamatan;
c. Sekretaris dijabat oleh Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat; dan
d. Anggota terdiri dari unsure aparat perangkat kecamatan dan daerah yang ada di
tingkat kecamatan.
(3) Pokja profil desa dan kelurahan tingkat kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan melalui Keputusan Camat.
Pasal 29
1. Kegiatan pengumpul, pengolahan dan publikasi data profil desa dan kelurahan di
kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 dilaksanakan oleh Pokja profil
desa/kelurahan tingkat kabupaten/kota.
2. Pokja profil desa dan kelurahan di tingkat kabupaten/kota memfasilitasi pelaksanaan
pengumpulan dan pengolahan, analisis, publikasi, pelaporan dan pendayagunaan data
profil desa dan kelurahan tingkat kabupaten/kota.
3. Susunan profil desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :
a. Penanggungjawab adalah Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
kabuapten/kota;
b. Ketua dijabat oleh Kepala Bidang yang menangani profil desa dan kelurahan; dan
c. Anggota terdiri dari perwakilan unit kerja pada Badan Pemberdayaan Masayarakat
dan Desa kabupaten/kota.
4. Pembentukan Pokja profil desa dan kelurahan tingkat kabupaten/kota sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan melalui Keputusan Bupati/walikota.
Pasal 30
1. Kegiatan pengumpul, pengolahan dan publikasi data profil desa dan kelurahan di tingkat
provinsi sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 dilaksanakan oleh Pokja profil
desa/kelurahan tingkat provinsi.
2. Pokja profil desa dan kelurahan di tingkat provinsi memfasilitasi pelaksanaan
pengumpulan dan pengolahan, analisis, publikasi, pelaporan dan pendayagunaan data
profil desa dan kelurahan tingkat provinsi
3. Susunan profil desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :
a. Penanggungjawab adalah Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
provinsi;
b. Ketua dijabat oleh Kepala Bidang yang menangani profil desa dan kelurahan pada
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa provinsi; dan
c. Anggota terdiri dari perwakilan unit kerja pada Badan Pemberdayaan Masayarakat
dan Desa di tingkat provinsi
4. Pembentukan Pokja profil desa dan kelurahan tingkat provinsi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan melalui Keputusan Gubernur.
Pasal 31
Sumber informasi dalam pengumpulan data profil desa dan kelurahan adalah kepala keluarga,
pengurus RT, pengurus RW, kepala dusun, kepala lingkungan, kepala desa, lurah dan perangkat
desa dan kelurahan, pengurus TP-PKK dan lembaga kemasyarakatan serta unit pelaksana teknis
satuan kerja prangkat daerah dan perangkat pusat yang ada di desa, kelurahan dan kecamatan.
Pasal 32
1. Kegiatan pengolahan data profil desa dan kelurahan dilaksanakan secara berjenjang,
dari tingkat desa dan kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota sampai tingkat
provinsi.
2. Data dasar keluarga, potensi desa dan kelurahan serta data tingkat perkembangan desa
dan kelurahan yang telah dikumpulkan, diolah oleh Pokja profil desa dan kelurahan di
tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi.
3. Pengolahan data dasar keluarga, potensi dan tingkat perkembangan desa dan kelurahan
menggunakan alat bantu program aplikasi profil desa dan kelurahan serta profil RIAD
(software), alat pengolah data (hardware) serta dukungan sumber daya manusia
(brainware) yang ditetapkan menurut standar nasional.
4. Pengolahan data profil desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilaksanakan melalui klarifikasi, tabulasi, kompilasi dan rekapitulasi baik melalui
program aplikasi maupun secara manual.
Pasal 33
Panduan teknis oprasional pengolahan data dasar keluarga dan RIAD, data potensi desa dan
kelurahan serta tingkat perkembangan desa dan kelurahan secara manual dan menggunakan
alat bantu program aplikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (4) tercantum dalam
Lampiran IVPeraturan Menteri ini.
Pasal 34
Hasil pengolahan data profil desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 berupa
data tentang :
a. Kualitas ibu dan anak di tingkat dusun dan lingkungan hasil RIAD;
b. Tingkatan potensi umum desa dan kelurahan;
c. Potensi pengembangan desa dan kelurahan;
d. Tipologi pengembangan desa dan kelurahan sesuai potensi unggulan;
e. Laju perkembangan desa dan kelurahan;
f. Klasifikasi tingkat perkembangan desa dan kelurahan;
g. Kategori status kemajuan desa dan kelurahan;
h. Permasalahan kualitas keluarga, tingkatan potensi umum, factor pembatas
pengembangan potensi dan laju perkembangan, tingkat dan kategori perkembangan
desa dan kelurahan;
i. Indikasi program pembangunan desa dan kelurahan tahun selanjutnya.
Pasal 35
Data profil desa dan kelurahan hasil pengolahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34
disajikan dalam bentuk hardcofy seperti buku dan papan profil desa dan kelurahan serta bentuk
softcofy seperti compact disc room, flas disc atau audio video agar mudah diakses oleh seluruh
pelaku pembangunan desa dan kelurahan dari tingkat masyarakat sampai dunia usaha dan
institusi pemerintahan pada berbagai tingkatan.
Pasal 36
1. Data profil desa dan kelurahan hasil pengolahan di tingkat desa dan kelurahan disahkan
dan dipublikasikan oleh Kepala Desa dan Lurah melalui Keputusan Kepala Desa dan
Keputusan Lurah.
2. Data profil desa dan kelurahan hasil pengolahan di tingkat kecamatan disahkan dan
dipublikasikan oleh camat melalui Keputusan Camat.
3. Data profil desa dan kelurahan hasil pengolahan di tingkat kabupaten/kota disahkan dan
dipublikasikan oleh Bupati/Walikota melalui Keputusan Bupati/Walikota.
4. Data profil desa dan kelurahan hasil pengolahan di tingkat provinsi disahkan dan
dipublikasikan oleh Gubernur melalui Keputusan Gubernur.
Pasal 37
Publikasi data profil desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal 35 dan
Pasal 36 dilaksanakan melalui surat dinas, publikasi media cetak dan elektronik, publikasi digital
website dan teknologi informasi pemerintahan lainnya.
Pasal 38
Data profil desa dan kelurahan yang dipublikasikan kabupaten/kota dan provinsi didistribusikan
kepada seluruh pelaku pemerintahan, pembangunan, pelayanan public dan pemberdayaan
masyarakat serta kepada pemerintah pada berbagai tingkatan mulai dari desa, kelurahan,
kecamatan sampai pemerintah provinsi, pemerintah pusat serta pihak lain yang berkepentingan
untuk didayagunakan sesuai kebutuhan masing-masing.
Pasal 39
1. Daftar isian data dasar keluarga diisi oleh kepala keluarga dan diserahkan kepada Pokja
profil desa dan kelurahan pada bulan Agustus sampai September.
2. Daftar isian pada potensi desa dan kelurahan serta data tingkat perkembangan desa dan
kelurahan diisi oleh Pokja profil desa dan kelurahan pada bulan Oktober.
3. Pengolahan data profil desa dan kelurahan dilaksanakan pada bulan November.
4. Publikasi data profil desa dan kelurahan dilaksanakan pada bulan Desember.
Pasal 40
Pengumpulan, pengolahan dan publikasi data potensi desa dan kelurahan dilaksanakan setiap
tiga tahun sedangkan data dasar keluarga dan tingkat perkembangan desa dan kelurahan
dilakukan setiap tahun dan setiap lima tahun.
BAB IV
PENDAYAGUNAAN DATA PROFDIL DESA DAN KELURAHAN
Pasal 41
Pendayagunaan data profil desa dan kelurahan diarahkan pada pemanfaatan data dasar
keluarga, data potensi desa dan kelurahan serta data tingkat perkembangan desa dan
kelurahan sebagai data dasar bersama pelaku pembangunan desa/kelurahan dalam
mendukung perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan
pelestarian kebijakan, program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan
masyarakat, pelayanan public, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah desa,
kelurahan dan lembaga kemasyarakatan serta penataan wilayah administrasi pemerintahan.
Pasal 42
Pendayagunaan data profil desa dan kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41
dimanfaatkan untuk :
a. Mengetahui karakteristik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dukungan
kelembagaan dan perkembangan prasarana dan sarana, tingkat perkembangan
ekonomi, kesehatan, pendidikan, keamanan dan ketertiban, kesadaran politik dan
peranserta masyarakat, kinerja lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan desa dan
kelurahan serta permasalahan pembangunan di setiap desa dan kelurahan;
e. Menjadi pedoman dalam penentuan arah pengembangan desa dan kelurahan sesuai
dengan tipologi potensi dan perkembangan masyarakat;
i. Penyediaan bahan penilaian dan pengukuran kinerja pembangunan desa dan kelurahan
melalui perlombaan desa dan kelurahan;dan
BAB V
PELAPORAN
Pasal 43
Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil desa dan kelurahan tingkat
desa dan kelurahan dilaporkan oleh Kepala Desa/Lurah kepada Camat.
Pasal 44
Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan publikasi data profil desa dan kelurahan tingkat
kecamatan dilaporkan oleh Camat kepada Bupati/Walikota.
Pasal 45
Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, publikasi dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan tingkat kabupaten/kota dilaporkan oleh Bupati/Walikota kepada Gubernur dan
Menteri Dalam Negeri melalui Dirjen Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Pasal 46
Pelaksanaan penyusunan, publikasi dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan di
tingkat provinsi dilaporkan oleh Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri melalui Dirjen
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Pasal 47
Bentuk laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43, Pasal 44, Pasal 45, dan Pasal 46
tercantum dalam Lampiran V Peraturan Menteri ini
BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 48
(1) Pemerintah dan Pemerintah Provinsi wajib membina penyelenggaraan penyusunan dan
pendayagunaan data profil desa dan kelurahan.
(2) Pemerintah Kabupaten/Kota dan Camat wajib membina dan mengawasi teknis
pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisis, publikasi dan pendayagunaan data
profil desa dan kelurahan.
Pasal 49
c. Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada pengelola profil desa dan kelurahan
di daerah desa/kelurahan;
d. Memberikan pedoman pelatihan penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan; dan
Pasal 50
Pembinaan Pemerintah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1), meliputi :
d. Melakukan upaya percepatan penyediaan data profil desa dan kelurahan tingkat
provinsi;
e. Melaksanakan orientasi dan pelatihan bagi pengelola profil desa dan kelurahan di
tingkat provinsi; dan
f. Memfasilitasi pendayagunaan data dasar keluarga, data potensi desa dan kelurahan
serta data tingkat perkembangan desa dan kelurahan dalam proses formulasi,
implementasi dan evaluasi kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan,
pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa/kelurahan di tingkat provinsi.
Pasal 51
Pembinaan dan pengawasan Pemerintah Kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal
48 ayat (2), meliputi :
d. Melakukan upaya percepatan penyediaan data profil desa dan kelurahan tingkat
desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten/kota;
e. Melaksanakan orientasi dan pelatihan bagi kelompok kerja pengelola profil desa dan
kelurahan di tingkat kabupaten/kota; kecamatan dan desa/kelurahan; dan
f. Memfasilitasi data dasar keluarga, data potensi desa dan kelurahan serta data tingkat
perkembangan desa dan kelurahan di tingkat kabupaten/kota dalam proses
perencanaan dan evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintah, pembangunan, dan
pembinaan kemasyarakatan di desa/kelurahan.
Pasal 52
Pembinaan teknis dan pengawasan camat sebagaimana dimaksud dalam pasal 48 ayat (2),
meliputi :
a. Memfasilitasi dukungan pendanaan dalam anggaran pendapatan dan belanja desa serta
anggaran kelurahan untuk penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan
kelurahan;
d. Memfasilitasi penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan di tingkat
kecamatan;
e. Melakukan upaya percepatan penyediaan data profil desa dan kelurahan tingkat
desa/kelurahan dan kecamatan; dan
BAB VII
PENDANAAN
Pasal 53
Pendanaan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi serta publikasi dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan dibebankan
kepada:
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 54
Pada saat berlakunya Peraturan Menteri ini, bagi desa dan kelurahan yang belum mampu
melaksanakan pengolahan dan analisis data profil desa dan kelurahan di tingkat desa dan
kelurahan, penyusunan profil desa dan kelurahan dilaksanakan di tingkat kecamatan atau
tingkat Kabupaten/Kota.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 55
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 25
Tahun 1996 tentang Data Dasar Profil Desa/Kelurahan dan ketentuan lain yang mengatur
tentang profil desa dan kelurahan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 56
A. POTENSI UMUM
1. a. Batas Wilayah
Batas Desa/kelurahan Kecamatan
TANAH SAWAH
Sawah irigasi teknis ……………….ha/m2
Sawah irigasi ½ teknis 50,160 ha/m2
Sawah tadah hujan 279,160 ha/m2
Sawah pasang surut ……………….ha/m2
……………….ha/m2
Total luas ……………….ha/m2
TANAH KERING
Tegal/ladang 483 ha/m2
Pemukiman 12,97 ha/m2
Pekarangan ……………….ha/m2
……………….ha/m2
Total luas ……………….ha/m2
TANAH BASAH
Tanah rawa ……………….ha/m2
Pasang surut ……………….ha/m2
Lahan gambut ……………….ha/m2
Situ/waduk/danau ……………….ha/m2
……………….ha/m2
Total luas ……………….ha/m2
TANAH PERKEBUNAN
Tanah perkebunan rakyat 400 ha/m2
Tanah perkebunan Negara ………………ha/m2
Tanah perkebunan swasta ………………ha/m2
Tanah perkebunan perorangan ………………ha/m2
………………ha/m2
Total luas ………………ha/m2
Total luas
TANAH HUTAN
Hutan lindung ………………ha/m2
Hutan produksi 1.243 ha/m2
a. Hutan produksi tetap ………………ha/m2
b. Hutan terbatas ………………ha/m2
Hutan konservasi ………………ha/m2
Hutan adat 25 ha/m2
Hutan asli ………………ha/m2
Hutan sekunder ………………ha/m2
Hutan buatan ………………ha/m2
Hutan mangrove ………………ha/m2
Hutan suaka ………………ha/m2
a. Suaka alam ………………ha/m2
b. Suaka margasatwa ………………ha/m2
Hutan rakyat ………………ha/m2
………………ha/m2
Total luas 1.268 ha/m2
3. Iklim
5. Topograpi
Bentangan wilayah
Desa/kelurahan dataran rendah Ya/tidak ………………ha/m2
Desa/kelurahan berbukit-bukit Ya/tidak ………………ha/m2
Desa/kelurahan dataran tinggi/pegunungan Ya/tidak 2.778,158 ha/m2
Desa/kelurahan lereng gunung Ya/tidak 2.778,158 ha/m2
Desa/kelurahan tepi pantai/pesisir Ya/tidak ………………ha/m2
Desa/kelurahan kawasan rawa Ya/tidak ………………ha/m2
Desa/kelurahan kawasan gambut Ya/tidak ………………ha/m2
Desa/kelurahan aliran sungai Ya/tidak ………………ha/m2
Desa/kelurahan bantaran sungai Ya/tidak ………………ha/m2
Desa/kelurahan kawasan campuran Ya/tidak ………………ha/m2
Desa/kelurahan kawasan industri Ya/tidak ………………ha/m2
Letak
Orbitasi
B. PERTANIAN
Hasil panen
Jenis tanaman Luas (Ha)
(Ton/Ha)
Jahe 1 ha 2 ton/ha
Kunyit 1 ha 2,5 ton/ha
Lengkuas ………………ha ……….…….ton/ha
Mengkudu daun dewa 1 ha 2 ton/ha
Kumis kucing 0,5 ha 0,5 ton/ha
Buah merah ………………ha ……………..ton/ha
Sambiloto ………………ha ….………….ton/ha
Temulawak ………………ha …….……….ton/ha
Temu hitam ………………ha ……….…….ton/ha
Temu putih ………………ha ………….….ton/ha
Temu putri ………………ha ……………..ton/ha
Temu kunci ………………ha ….………….ton/ha
Daun sirih ………………ha ….………….ton/ha
Kayu manis ………………ha ….………….ton/ha
Daun sereh ………………ha ….………….ton/ha
Mahkota dewa ………………ha ….………….ton/ha
Akar wangi ………………ha ….………….ton/ha
Kencur ………………ha ….………….ton/ha
Jamur ………………ha ….………….ton/ha
Dewa-dewi ………………ha ….………….ton/ha
……………………………… ………………ha ….………….ton/ha
C. PERKEBUNAN
Swasta/negara Rakyat
Jenis
Luas (ha) Hasil (kw/ha) Luas (ha) Hasil (kw/ha)
Kelapa ……………... ……………….... 5 2,5
Kepala sawit ……………... ……………….... …………… ………………...
Kopi ……………... ……………….... 1 2
Cengkeh ……………... ……………….... 8 3
Coklat ……………... ……………….... …………… ………………...
Pinang ……………... ……………….... …………… ………………...
Lada ……………... ……………….... …………… ………………...
Karet ……………... ……………….... 2 0,9
Jambu Mete ……………... ……………….... …………… ………………...
Tembakau ……………... ……………….... …………… ………………...
Pala ……………... ……………….... …………… ………………...
Vanili ……………... ……………….... 5 1,7
Jarak pagar ……………... ……………….... …………… ………………...
Jarak kepyar ……………... ……………….... …………… ………………...
Tebu ……………... ……………….... …………… ………………...
Kapuk ……………... ……………….... 1 0,3
Kemiri ……………... ……………….... …………… ………………...
Teh ……………... ……………….... …………… ………………...
…………………….. ……………... ……………….... …………… ………………...
…………………….. ……………... ……………….... …………… ………………...
2. Hasil Hutan
3. Kondisi Hutan
E. PETERNAKAN
Perkiraan
Jenis Ternak Jumlah pemilik
Jumlah populasi
Sapi 92 orang 103 ekor
Kerbau 17 orang 23 ekor
Babi ………….orang ………………ekor
Ayam kampung 774 orang 3.819 ekor
Jenis Ayam broiler ………….orang ………………ekor
Bebek 69 orang 311 ekor
Kuda ………….orang ………………ekor
Kambing 176 orang 413 ekor
Domba 342 orang 1.684 ekor
Angsa 3 orang 18 ekor
Burung puyuh ………….orang ………………ekor
Kelinci ………….orang ………………ekor
Burung walet 2 orang 10.184 ekor
Anjing 52 orang 76 ekor
Kucing 76 orang 89 ekor
Ular cobra ………….orang ………………ekor
Burung Unta ………….orang ………………ekor
Ular Phiton ………….orang ………………ekor
Burung Cendrawasih ………….orang ………………ekor
Burung Kakatua ………….orang ………………ekor
Burung Beo ………….orang ………………ekor
Burung Merak ………….orang ………………ekor
Burung langka lainnya ………….orang ………………ekor
Buaya ………….orang ………………ekor
………………….. ………….orang ………………ekor
………….orang ………………ekor
2. Produksi Peternakan
Susu …………….........Kg/th
Kulit 73 M/th
Telur …………….........Kg/th
Daging 824 Kg/th
Madu 39 Lt/th
Bulu …………….........Kg/th
Air liur burung wallet 24 Kg/th
Minyak …………………..Lt/th
Hiasan/lukisan ………………...Unit/th
Cinderamata ………………...Unit/th
3. ketersediaan Hijauan Pakan ternak
Dendeng ……………………….orang
Abon ……………………….orang
Penyamakan Kulit ……………………….orang
Madu Lebah ……………………….orang
Biogas ……………………….orang
Telur Asin ……………………….orang
Krupuk Kulit ……………………….orang
Penyemakan Kulit ……………………….orang
Kerajinan Tangan (handy craff) ……………………….orang
……………………………………. ……………………….orang
……………………………………. ……………………….orang
……………………………………. ……………………….orang
F. PERIKANAN
Tuna ……………………….ton/th
Salmon ……………………….ton/th
Tongkol/cakalang ……………………….ton/th
Hiu ……………………….ton/th
Kakap ……………………….ton/th
Tenggiri ……………………….ton/th
Jambal ……………………….ton/th
Pari ……………………….ton/th
Kuwe ……………………….ton/th
Belanak ……………………….ton/th
Cumi ……………………….ton/th
Gurita ……………………….ton/th
Sarden ……………………….ton/th
Bawal ……………………….ton/th
Baronang ……………………….ton/th
Kembung ……………………….ton/th
Ikan ekor kuning ……………………….ton/th
Kerapu/synuk ……………………….ton/th
Teripang ……………………….ton/th
Barabara ……………………….ton/th
Cucut ……………………….ton/th
Layur ……………………….ton/th
Ayam-ayam ……………………….ton/th
Udang/lobstar ……………………….ton/th
Tembang ……………………….ton/th
Bendeng ……………………….ton/th
Nener ……………………….ton/th
Kerang ……………………….ton/th
Kepiting ……………………….ton/th
Mas ……………………….ton/th
Rajungan ……………………….ton/th
Mujair 0,5 ton/th
Lele 0,5 ton/th
Gabus 0,2 ton/th
Patin ……………………….ton/th
Nila 0,8 ton/th
Sepat ……………………….ton/th
Gurame ……………………….ton/th
Belut ……………………….ton/th
Penyu ……………………….ton/th
Rumput laut ……………………….ton/th
Kodok ……………………….ton/th
Katak ……………………….ton/th
……………………….ton/th
G. BAHAN GALIAN
4. Sungai
keberadaan Ada/tidak
Kondisi
tercemar Ya/tidak
Pendangkalan/pengendapan Lumpur tinggi Ya/tidak
Keruh Ya/tidak
Jernih dan tidak tercemar/memenuhi baku mutu air Ya/tidak
Berkurangnya biota sungai Ya/tidak
kering Ya/tidak
5. Rawa
Luas rawa …………………..ha
Pemanfaatan Ya/tidak
Perikanan darat maupun laut Ya/tidak
Air baku untuk pengolahan air minum Ya/tidak
Cuci dan mandi Ya/tidak
Irigasi Ya/tidak
Buang air besar Ya/tidak
Perikanan Ya/tidak
Sayuran Ya/tidak
Pembudidayaan hutan mangroov Ya/tidak
6. pemanfaat dan kondisi danau/waduk/situ
Luas ……………….ha
pemanfaat
Perikanan Ya/tidak
Air minum Ya/tidak
Cuci dan mandi Ya/tidak
Irigasi Ya/tidak
Buang air besar Ya/tidak
Pembangkit Listrik Ya/tidak
Prasarana transfortasi Ya/tidak
Lainnya Ya/tidak
Kondisi Ya/tidak
Tercemar Ya/tidak
Pendangkalan Ya/tidak
Keruh Ya/tidak
Berlumpur Ya/tidak
7. Air panas
Pemanfaatan Kepemilikan/pengolahan
(Wisata,
Sumber Jumlah Lokasi Adat/
Pengobatan Pemda Swasta
Perorangan
Energi, dll)
Gunung berapi - - - - -
Geiser - - - - -
…………………
I. KUALITAS UDARA
Efek Kepemilikan
terhadap
Jumlah
Kesehatan
Lokasi Polutan
Sumber (gangguan
Sumber Pencemar Pemda Swasta Perorangan
Penglihatan
Pencemaran
Kabut, ispa
Dll)
Pabrik (kapur, marmer, dll - - - - - -
Kendaraan bermotor - - - - - -
Pembakaran Hutan/Lahan - - - - - -
Gambut
…………………
J. KEBISINGAN
Sumber
Kebisingan Efek
Akses dampak
Tingkat Kebisingan (kendaraan Terhadap
kebisingan
Bermotor, Penduduk
Kereta Api
Kebisingan Tinggi Ya/Tidak
Kebisingan Sedang Ya/Tidak Pabrik Padi dan Kayu
Kebisingan Ringan Ya/Tidak Kendaraan
Tidak Bising Ya/Tidak
K. RUANG PUBLIK
Tingkat
Ruang Publik/Taman Keberadaan Luas Pemanfaatan
(Aktif/Pasif
Taman Kota Ada/tidak ada …………M2 Aktif/Pasif
Taman Bermain Ada/tidak ada …………M2 Aktif/Pasif
Hutan Kota Ada/tidak ada …………M2 Aktif/Pasif
Taman Desa/Kel. Ada/tidak ada …………M2 Aktif/Pasif
Tanah Kas Desa Ada/tidak ada 0,420 M2 Aktif/Pasif
Tanah Adat Ada/tidak ada …………M2 Aktif/Pasif
Jumlah Total 0,420 M2
L. POTENSI WISATA
A. JUMLAH
Jumlah laki-laki 2.318 orang
Jumlah Perempuan 2.403 orang
Jumlah total 4.721 orang
Jumlah Kepala Keluarga 1.872 orang
Kepadatan Penduduk 1,7 perkm
B. USIA
USIA LAKI-LAKI PEREMP. USIA LAKI-LAKI PEREMP.
0-12 bulan 23 orang 23 orang 39 tahun 42 orang 41 orang
1 tahun 28 orang 33 orang 40 31 orang 30 orang
2 31 orang 33 orang 41 31 orang 33 orang
3 36 orang 40 orang 42 30 orang 30 orang
4 35 orang 37 orang 43 28 orang 29 orang
5 47 orang 51 orang 44 31 orang 32 orang
6 45 orang 50 orang 45 32 orang 33 orang
7 33 orang 40 orang 46 32 orang 34 orang
8 37 orang 41 orang 47 33 orang 32 orang
9 41 orang 42 orang 48 28 orang 33 orang
10 32 orang 39 orang 49 34 orang 36 orang
11 34 orang 42 orang 50 28 orang 29 orang
12 35 orang 45 orang 51 31 orang 29 orang
13 36 orang 39 orang 52 24 orang 29 orang
14 32 orang 44 orang 53 26 orang 28 orang
15 tahun 35 orang 36 orang 54 22 orang 23 orang
16 32 orang 36 orang 55 28 orang 29 orang
17 39 orang 39 orang 56 31 orang 33 orang
18 37 orang 39 orang 57 27 orang 30 orang
19 41 orang 45 orang 58 27 orang 31 orang
20 34 orang 35 orang 59 19 orang 17 orang
21 33 orang 48 orang 60 18 orang 15 orang
22 37 orang 33 orang 61 16 orang 15 orang
23 43 orang 46 orang 62 17 orang 16 orang
24 35 orang 41 orang 63 15 orang 15 orang
25 37 orang 31 orang 64 18 orang 17 orang
26 35 orang 36 orang 65 15 orang 17 orang
27 32 orang 33 orang 66 17 orang 16 orang
28 31 orang 32 orang 67 17 orang 18 orang
29 33 orang 40 orang 68 19 orang 14 orang
30 37 orang 33 orang 69 16 orang 17 orang
31 38 orang 36 orang 70 21 orang 17 orang
32 32 orang 33 orang 71 17 orang 20 orang
33 33 orang 37 orang 72 23 orang 18 orang
34 32 orang 47 orang 73 19 orang 17 orang
35 31 orang 42 orang 74 26 orang 22 orang
36 40 orang 36 orang 75 23 orang 19 orang
37 35 orang 36 orang Lebih dari 75 26 orang 25 orang
38 33 orang 33 orang Total 2.318 orang 2.403 orang
C. PENDIDIKAN
E. AGAMA
F. KEWARGANEGARAAN
G. ETNIS/SUKU
CACAT MENTAL
Idiot 1 orang 1 orang
Gila - orang 2 orang
Stress 4 orang 2 orang
Autis - orang - orang
Jumlah 5 orang 5 orang
I. TENAGA KERJA
A. LEMBAGA PEMERINTAHAN
PEMERINTAH DESA/KELURAHAN
Perda/keputusan
Dasar hukum pembentukan Pemerintah Desa /
Ada/Tidak Bupati/Camat/Belum Ada Dasar
Kelurahan
Hukum
Perda/keputusan
Dasar hukum pembentukan BPD Ada/Tidak Bupati/Camat/Belum Ada Dasar
Hukum
Jumlah aparat pemerintahan
18 orang
Desa/Kelurahan
Jumlah perangkat desa/kelurahan 14 unit kerja
Kepala Desa/Lurah Ada/tidak
Sekretaris Desa/Kelurahan Ada/tidak
Kepala Seksi Pemerintahan Ada/tidak – Aktif/tidak
Kepala Seksi Pelayanan Ada/tidak – Aktif/tidak
Kepala Seksi Kesejahteraan Ada/tidak – Aktif/tidak
Kepala Urusan Keuangan Ada/tidak – Aktif/tidak
Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum Ada/tidak – Aktif/tidak
Kepala Urusan Perencanaan Ada/tidak – Aktif/tidak
Kepala Urusan Trantib Ada/tidak – Aktif/tidak
Kepala Urusan ……………….. Ada/tidak – Aktif/tidak
Jumlah Staf 4 orang
Jumlah Dusun diDesa/Lingkungan 6 Dusun/lingkungan
Di Kelurahan atau sebutan lain
Kepala Dusun/Lingkungan Cikarang I Aktif/tidak
Kepala Dusun/Lingkungan Cikarang II Aktif/tidak
Kepala Dusun/Lingkungan Cikarang III Aktif/tidak
Kepala Dusun/Lingkungan Cikarang IV Aktif/tidak
Kepala Dusun/Lingkungan Cikarang V Aktif/tidak
Kepala Dusun/Lingkungan Cikarang VI Aktif/tidak
B. LEMBAGA KEMASYARAKATAN
LKMD/LKMK
Dasar hukum pembentukan ………………………………………………………
Jumlah pengurus ………………………orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
LPMD/LPMK ATAU SEBUTAN LAIN
Dasar hukum pembentukan SK. KEPALA DESA
Jumlah pengurus 9 orang
CIKARANG
………………………………………………………
Alamat kantor
………………………………………………………
………………………………………………………
PKK
Dasar hukum pembentukan PERDES, SK. KEPALA DESA
Jumlah pengurus 18 orang
Alamat kantor DESA CIKARANG
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan KEMASYARAKATAN
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
RUKUN WARGA
Jumlah RW 8 Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan SK. KEPALA DESA
Jumlah pengurus 8 orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan SOSIAL KEMASYARAKATAN
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
RUKUN TETANGGA
Jumlah RT 28 Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan SK. KEPALA DESA
Jumlah pengurus 28 orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan KEMASYARAKATAN
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
KARANG TARUNA 1 Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan SK. KEPALA DESA
Jumlah pengurus 11 orang
Alamat kantor
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup KEPEMUDAAN
………………………………………………………
………………………………………………………
KELOMPOK TANI/NELAYAN 12 Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan SK. KEPALA DESA
Jumlah pengurus 36 orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan USAHA TANI
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
LEMBAGA ADAT ……………………………..Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan
Jumlah pengurus …………………………orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
BADAN USAHA MILIK DESA 1 Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan PERDES, SK. KEPALA DESA
Jumlah pengurus 13 orang
Alamat kantor CIKARANG
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan PERTANIAN
PERDAGANGAN
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI KEAMANAN 2 Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan SK. KEPALA DESA
Jumlah pengurus 5 orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan KEMANAN DAN KETERTIBAN
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI PEREMPUAN LAIN ……………………………..Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan
Jumlah pengurus …………………………orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI PEMUDA LAINNYA ……………………………..Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan
Jumlah pengurus …………………………orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI PROFESI LAINNYA ……………………………..Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan
Jumlah pengurus …………………………orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI BAPAK ……………………………..Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan
Jumlah pengurus …………………………orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
KELOMPOK GOTONG ROYONG ……..……………………………..Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan
Jumlah pengurus …………………………orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
KELOMPOK GOTONG ROYONG ……..……………………………..Unit organisasi
Dasar hokum pembentukan ………………………………………………………
Jumlah pengurus …………………………orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PWI ……..……………………………..Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan ………………………………………………………
Jumlah pengurus …………………………orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
KELOMPOK PEMIRSA ……..……………………………..Unit organisasi
Dasar hokum pembentukan ………………………………………………………
Jumlah pengurus …………………………orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PANTI ……..……………………………..Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan ………………………………………………………
Jumlah pengurus …………………………orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
YAYASAN ……..……………………………..Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan ………………………………………………………
Pemilik ………………………………………………………
Jumlah pengurus …………………………orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
LEMBAGA ……..……………………………..Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan ………………………………………………………
Jumlah pengurus …………………………orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
LEMBAGA ……..……………………………..Unit organisasi
Dasar hukum pembentukan ………………………………………………………
Jumlah pengurus …………………………orang
Alamat kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Ruang lingkup kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
C. LEMBAGA POLITIK
PARTAI GOLKAR
Jumlah pengurus 9 Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PDIP
Jumlah pengurus 9 Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor KP. PASIRHALANG RT. 11/04
DESA CIKARANG, KEC. CIDOLOG
Dasar hukum pembentukan SK.
Ruang Lingkup Kegiatan KEPARTAIAN
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PPP
Jumlah pengurus 3 Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PARTAI DEMOKRAT
Jumlah pengurus 3 Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PAN
Jumlah pengurus 3 Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PKS
Jumlah pengurus 3 Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PBB
Jumlah pengurus …………………………………….……….Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PKB
Jumlah pengurus …………………………………….……….Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PBR
Jumlah pengurus …………………………………….……….Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PDS
Jumlah pengurus …………………………………….……….Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PUI
Jumlah pengurus …………………………………….……….Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PARTAI GERINDRA
Jumlah pengurus 6 Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PARTAI
Jumlah pengurus …………………………………….……….Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PARTAI
Jumlah pengurus …………………………………….……….Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PARTAI
Jumlah pengurus …………………………………….……….Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
PARTAI
Jumlah pengurus …………………………………….……….Orang
Jumlah Anggota …………………………………….……….Orang
Jumlah Pemilih pada Pemilu Terakhir …………………………………….……….Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembentukan
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
Organisasi Underbow ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI UNDERBOW PARTAI ……………………Unit Organisasi
Jumlah Pengurus ………………………………………………Orang
Jumlah Anggota ………………………………………………Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembenukan ………………………………………………………
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI UNDERBOW PARTAI ……………………Unit Organisasi
Jumlah Pengurus ………………………………………………Orang
Jumlah Anggota ………………………………………………Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembenukan ………………………………………………………
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI UNDERBOW PARTAI ……………………Unit Organisasi
Jumlah Pengurus ………………………………………………Orang
Jumlah Anggota ………………………………………………Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembenukan ………………………………………………………
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI UNDERBOW PARTAI ……………………Unit Organisasi
Jumlah Pengurus ………………………………………………Orang
Jumlah Anggota ………………………………………………Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembenukan ………………………………………………………
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI UNDERBOW PARTAI ……………………Unit Organisasi
Jumlah Pengurus ………………………………………………Orang
Jumlah Anggota ………………………………………………Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembenukan ………………………………………………………
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI UNDERBOW PARTAI ……………………Unit Organisasi
Jumlah Pengurus ………………………………………………Orang
Jumlah Anggota ………………………………………………Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembenukan ………………………………………………………
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI UNDERBOW PARTAI ……………………Unit Organisasi
Jumlah Pengurus ………………………………………………Orang
Jumlah Anggota ………………………………………………Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembenukan ………………………………………………………
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI UNDERBOW PARTAI ……………………Unit Organisasi
Jumlah Pengurus ………………………………………………Orang
Jumlah Anggota ………………………………………………Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembenukan ………………………………………………………
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI UNDERBOW PARTAI ……………………Unit Organisasi
Jumlah Pengurus ………………………………………………Orang
Jumlah Anggota ………………………………………………Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembenukan ………………………………………………………
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI UNDERBOW PARTAI ……………………Unit Organisasi
Jumlah Pengurus ………………………………………………Orang
Jumlah Anggota ………………………………………………Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembenukan ………………………………………………………
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI UNDERBOW PARTAI ……………………Unit Organisasi
Jumlah Pengurus ………………………………………………Orang
Jumlah Anggota ………………………………………………Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembenukan ………………………………………………………
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
ORGANISASI UNDERBOW PARTAI ……………………Unit Organisasi
Jumlah Pengurus ………………………………………………Orang
Jumlah Anggota ………………………………………………Orang
Alamat Sekretariat/Kantor ………………………………………………………
………………………………………………………
Dasar hukum pembenukan ………………………………………………………
Ruang Lingkup Kegiatan ………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
1. Lembaga Ekonomi dan Unit Usaha Jumlah/unit Jumlah Kegiatan Jumlah Pengurus
Desa/Kelurahan Dan Anggota
Jumlah 7 8 301
Jasa Asuransi - - -
Lembaga Keuangan Non Bank - - -
Bank Perkreditan Rakyat - - -
Pegadaian - - -
Bank Pemerintah - - -
………………... ………………….. …………………...
Jumlah ………………... ………………….. …………………...
Angkutan Sungai
Jumlah Pemilik Perahu Motor/Motor atau - Orang - Orang - Orang
sejenisnya
Jumlah Pemilik Jet Boat - Orang - Orang - Orang
Jumlah Angkutan Jet Boat - Orang - Orang - Orang
Jumlah Pemilik Angkutan Penumpang - Orang - Orang - Orang
Sungai dgn kapasital lebih dari 10 orang
Jumlah angkutan sungai yang kapasitas - Unit
Kurang dari 10 kursi
Jumlah angkutan sungai yang kapasias - Unit
Antara 10-100
Jumlah angkutan sungai yang kapasias - Unit
Antara 100-500
Angkutan Laut
Jumlah Pemilik Jet Boat - Orang - Orang - Orang
Jumlah Pemilik Perahu Jenis Feny/Kapal - Orang - Orang - Orang
Penumpang
Jet Foil - Orang - Orang - Orang
- Orang
Angkutan Udara - Orang
Jumlah pemilik jenis ringan/helikopter - Orang - Orang - Orang
E. LEMBAGA PENDIDIKAN
1. Pendidikan Formal
Kepemilikan Jumlah Jumlah
Status Terdaftar
Nama Jumlah (Pemerintah Tenaga Siswa/
(Terakreditasi)
yayasan, dll) Pengajar Mahasiswa
Play Group
TK 1 Terakreditasi Pemerintah 2
SD/Sederajat 3 Terakreditasi Pemerintah
SMP/Sederajat 2 Terakreditasi Pemerintah
SMA/Sederajat -
PTN -
PTS -
SLB -
Sekolah Katholik
Seminari menengah - - - - -
Seminari tinggi - - - - -
Biara - - - - -
TK/SD - - - - -
SMP - - - - -
SMA - - - - -
Perguruan Tinggi - - - - -
Kursus - - - - -
Sekolah Budha
……………………
……………………
Sekolah Protestan
TK/SD - - - - -
SMP - - - - -
SMA - - - - -
Perguruan Tinggi - - - - -
Kursus - - - - -
……………………
……………………
Sekolah Hindu
…………………… - - - - -
…………………… - - - - -
Sekolah Konghucu
…………………… - - - - -
…………………… - - - - -
3. Pendidikan Non Formal
F. Lembaga Adat
1. keberadaan lembaga adat
Pemangku adat Ada/tidak
Kepengurusan adat Ada/tidak
2. Simbol Adat
Rumah Adat Ada/tidak
Barang Pusaka Ada/tidak
Naskah-naskah Ada/tidak
3. Jenis Kegiatan Adat
Musyawarah Adat Ada/tidak
Sanksi Adat Ada/tidak
Upacara Adat perkawinan Ada/tidak
Upacara Adat kematian Ada/tidak
Upacara Adat kelahiran Ada/tidak
Upacara Adat dalam bercocok tanam Ada/tidak
Upacara Adat bidang perikanan/laut Ada/tidak
Upacara Adat bidang kehutanan Ada/tidak
Upacara Adat dalam pengelolaan sumber daya alam Ada/tidak
Upacara Adat dalam pembangunan rumah Ada/tidak
Upacara Adat dalam penyelesaian masalah/konflik Ada/tidak
G. LEMBAGA KEAMANAN
2. Satpam Swakarsa
Keberadaan SATPAM SWAKARSA Ada/Tidak
Jumlah Anggota ……………….. Orang
Nama Organisasi Induk/pemilik keberadaan organisasi Ada/Tidak
keamanan lainnya
Jumlah Total
2. Kantor Pos
Kantor pos Ada/tidak ada - unit
Kantor pos pembantu Ada/tidak ada - unit
Tukang pos - orang
3. Radio/TV
TV umum Ada/tidak ada
Jumlah radio 182 unit
Jumlah TV 876 unit
Jumlah parabola 796 unit
4. Koran/majalah/buletin
Koran/surat kaar Ada/tidak ada
Majalah Ada/tidak ada
Papan iklan/reklame Ada/tidak ada
Papan pengumuman Ada/tidak ada
2. Kondisi
PKK Ada/tidak
Gedung/kantor Ada/tidak
Peralatan kantor/ATK/inventaris Ada/tidak
Kepengurusan Ada/tidak
Aktif/tidak
Buku administrasi PKK Ada/tidak
Jika ada 5 jenis
Kegiatan Ada/tidak
Jumlah kegiatan 4 jenis
RT Ada/Tidak
Kepengurusan Ada/Tidak
Buku Administrasi 1 jenis
Jumlah Kegiatan 2 jenis
………………………..
RW Ada/Tidak
Kepengurusan Ada/Tidak
Buku Administrasi 1 jenis
Jumlah Kegiatan 1 jenis
………………………..
Lembaga adat
Memiliki Kantor/gedung/menumpang Ada/Tidak
Kepengurusan Ada/Tidak
Buku Administrasi - jenis
Jumlah Kegiatan - jenis
………………………..
………………………..
BUMDES Ada/Tidak
Memiliki Kantor/gedung/menumpang Ada/Tidak
Kepengurusan Ada/Tidak
Buku Administrasi 1 jenis
Jumlah Kegiatan
……………………….. …………….. jenis
……………………….. …………….. jenis
G. PRASARANA PERIBADATAN
2. Sarana Kesehatan
DESA CIKARANG
KECAMATAN CIDOLOG
KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2016
Desa/Kelurahan : CIKARANG
Kecamatan : CIDOLOG
Kabupaten/Kota : SUKABUMI
Bulan : JUNI
Tahun : 2016
Pekerjaan : WIRASWASTA
KEPALA DESA/LURAH
SUKIMAN