Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN

Sejarah singkat berdirinya GROUND CONTROL

GROUND CONTROL AUTOMOTIVE CLUB adalah suatu perkumpulan para sopir mobil angkutan dan
sebagian anggota komunitas MOBIL yang ada di BONE SELATAN.GROUND CONTROL AUTOMOTIVE
CLUB diresmikankan pada hari …………………………… 2019 dan telah disepakati nama GROUND
CONTROL AUTOMOTIVE CLUB.
GROUND CONTROL AUTOMOTIVE CLUB terbentuk atas dasar keinginan untuk mendirikan wadah bagi
para komunitas – komunitas mobi.

l (YOI) Yaris Owners Indonesia

GROUND CONTROL AUTOMOTIVE CLUB

Terbentuk atas dasar keinginan beberapa pengemudi untuk mendirikan wadah bersama
diseluruh wilayah Bone Selatan di Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan tujuan :

1. Membangun persatuan dan persaudaraan dengan sesama pengendara khususnya dan


organisasi otomotif lain pada umumnya.
2. Turut serta dalam mendukung ketertiban dan kedisiplinan dalam berkendara dan mematuhi
semua peraturan lalu lintas yang berlaku.
3. Memberikan suatu perkumpulan yang dapat memberikan contoh baik dalam berkendara di
lingkungan sekitar.
4. Sebagai sarana diskusi, tukar menukar informasi yang terkait dengan penggunaan,
pemeliharaan dan juga modifikasi.
ANGGARAN DASAR
GROUND CONTROL AUTOMOTIVE CLUB
BAB I
NAMA, WAKTU, SIFAT DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Nama
“ GROUND CONTROL AUTOMOTIVE CLUB” adalah nama organisasi yang selanjutnya disingkat “
GC ”.

Pasal 2
Waktu
GC dideklarasi pada hari sabtu, tanggal 23 Februari 2019, di Ujung’e kecamatan TONRA
Kabupaten Bone.

Pasal 3
Sifat dan Bentuk
1. GC adalah organisasi yang bersifat terbuka bagi seluruh Pengendara mobil di wilayah Bone
Selatan.
2. GC adalah ditegaskan bukan organisasi politik.

BAB II
AZAS DAN TUJUAN

Pasal 5
Azas
GC adalah organisasi yang berazaskan persaudaraan dan persatuan.

Pasal 6
Dasar Hukum
GC akan mengacu kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai dasar hukum.

Pasal 7
Tujuan
GC bertujuan untuk :
1. Membangun persatuan dan persaudaraan dengan sesama Pengendara khususnya dan
organisasi otomotif lain pada umumnya.
2. Menjadi sarana komunikasi dan interaksi sesama anggota dan pengguna Mobil di wilayah
khusus Bone selatan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Merekatkan nilai-nilai kesetiakawanan dikalangan pengguna Mobil atau komunitas-
komunitas Otomotif di wilayah khusus Bone Selatan di dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
4. Sebagai sarana diskusi, tukar menukar informasi yang terkait dengan penggunaan,
pemeliharaan dan juga modifikasi.
5. Turut serta dalam mendukung ketertiban dan kedisiplinan dalam berkendara dan mematuhi
semua peraturan lalu lintas yang berlaku.
6. Sedapat mungkin menyalurkan kegiatan- kegiatan positif yang bersifat social.
BAB III
STRUKTUR, KEPENGURUSAN DAN PRINSIP ORGANISASI

Pasal 8
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi GC tersusun sebagai berikut :
1. Dewan Pelindung
2. Dewan Penasehat
3. Dewan pengurus
4. Anggota club

Pasal 9
Dewan pelindung
Dewan pelindung sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 8 terdiri dari :
1. Bapak Camat kahu
2. Bapak Kapolsek Kahu
3. Bapak Koramil Kahu

Pasal 10
Dewan penasehat
Dewan penasehat sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 adalah sebagai pihak yang
mempertimbangan atas segala bentuk kegiatan dalam segala bentuk kegiatan yang dilakukan
oleh organisasi ini.

Pasal 11
Dewan Pengurus
Dewan Pengurus sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 sebagai penanggung jawab atas
mengontrol dan mengatur dalam segala bentuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi ini
dengan baik dan aman.

Pasal 12
Anggota club
Anggota Club sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 8 terdiri dari beberapa pengemudi yang
berada di Bone Selatan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 13
Pengurus
Pengurus sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 8 terdiri dari :
1. Sekertaris ;
Sebagai yang bertanggung jawab atas segala bentuk dokumen, segala hal mengenai
penomoran surat keluar dan masuk serta membuat laporan sebelum dan sesudah adanya
kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi ini.

2. Bendahara ;
Sebagai yang bertanggung mengatur dan mengelola uang kas dan membuat laporan
keuangan sebelum dan sesudah adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi ini.

3. Divisi Humas ;
Sebagai divisi ini bertanggung jawab atas segala hal yang mengenai keanggotaan atau membership
organisasi ini.

4. Divisi Touring & Event ;


Sebagai divisi ini bertanggung jawab atas segala hal yang mengenai Touring dan kegiatan- kegiatan
lain yang akan dilakukan organisasi ini secara baik, aman, dan tertib.

5. Divisi Perlengkapan ;
Sebagai divisi ini bertanggung jawab atas laporan asset dan segala hal yang mengenai perlengkapan
kegiatan Touring dan kegiatan- kegiatan lain yang akan dilakukan organisasi ini dengan baik dan
aman.

6. Divisi Perizinan & Publikasi ;


Sebagai divisi ini bertanggung jawab atas segala hal yang mengenai izin dan publikasi kegiatan
Touring dan kegiatan- kegiatan lain yang akan dilakukan organisasi ini dengan baik dan aman.

7. Divisi Sponsorship ;
Sebagai divisi ini bertanggung jawab atas segala hal yang mengenai atau dengan mencari sponsor-
sponsor dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan organisasi ini dengan baik dan aman.

8. Divisi Dokumentasi ;
Sebagai divisi ini bertanggung jawab atas segala hal yang mengenai dokumentasi dalam setiap
kegiatan lain yang akan dilakukan organisasi ini.

9. Divisi Membership ;
Sebagai divisi ini bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan keanggotaan
dalam organisasi.

Pasal 14
Prinsip Organisasi
1. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Demokrasi untuk mencapau musyawarah dan mufakat.
3. Sukarela dan gotong royong.
4. Saling menghormati dan rasa kepedulian social kepada sesama.
5. Patuh terhadap organisasi, setiap strultur saling menghargai pada struktur lainnya.
6. Setiap struktur dan member berhak memberikan masukan dan saran yang wajib
dipertimbangkan sebagai masukan bagi pengambilan keputusan.

BAB IV
JENIS RAPAT, MEKANISME RAPAT, DAN CARA MENGAMBIL KEPUTUSAN

Pasal 15
Jenis Rapat atau Musyawarah
1. Sidang Umum GC
a. Kedaulatan tertinggi berada di tangan seluruh anggota GC melalui sidang umum yang
dipimpin oleh Dewan Penasehat dan atau Penanggung Jawab dan atau Ketua sidang
dapat ditunjuk oleh anggota sidang yang hadir dengan cara musyawarah dan mufakat.
b. Sidang Umum dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun dalam
rangka mendengarkan laporan pertanggungjawaban Ketua Umum, dan memilih Ketua
Umum serta mengesahkan Ketua Umum.
c. Sidang Umum sebagaimana dimaksud dalam point (a) diselenggarakan dan dipimpin
oleh Dewan Penasehat dan atau Penanggung Jawab dan atau dengan Ketua sidang
dapat ditunjuk oleh anggota sidang yang hadir dengan cara musyawarah dan mufakat.
2. Sidang Istimewa GC
a. Sidang Istimewa dapat dilaksanakan dalam rangka :
i. Perubahan AD/ART ;
ii. Pemberhentian Ketua Umum; dan/atau ;
iii. Pembubaran.
b. Sidang Istimewa sebagaimana dimaksud pada point (a) dilaksanakan dan dipimpin oleh
Dewan Penasehat dan atau Ketua sidang dapat ditunjuk oleh anggota sidang yang hadir
dengan cara musyawarah dan mufakat berdasarkan permintaan paling sedikit 50% + 1
dari jumlah anggota resmi GC.

BAB V
ATRIBUT DAN LAMBANG ORGANISASI
Pasal 16
Atribut, Lambang dan Warna

1. Bentuk dari Lambang GC, yaitu :


a. Lambang GC diambil dari kesapakatan bersama anggota komunitas di seluruh Bone
Selatan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Tulisan GROUND CONTROL AUTOMOTIVE CLUBdisingkat GC melambangkan nama
organisasi pencinta dan atau persatuan para pengendara yang berada di daerah Bone
Selatan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Warna lambang dan tulisan


a. Warna dasar logo Hitam
b. Logo GROUND CONTROL AUTOMOTIVE CLUBberwarna Putih
c. Tulisan GROUND CONTROL AUTOMOTIVE CLUB· menggunakan warna Putih
d. Tulisan GC menggunakan warna Putih
3. Makna Simbol GC dan Tulisan GC adalah dimana didalam 1 (satu) buah lingkaran yang utuh
terdapat gabungan-gabungan pengemudi mobil.
4. Seluruh anggota GC tidak berhak mengusik atau merubah atribut dan lambang resmi GC
dalam kondisi apapun.
5. Atribut, lambang, dan symbol selain logo resmi GC yang dibuat pengurus organisasi harus
mencerminkan identitas GC.
6. Penggunaan seluruh atribut dan lambang resmi hanya diperbolehkan kepada anggota resmi
dan dengan izin dari pengurus.

Pasal 17
Motto GC

Motto GC : let’s drive sefely

BAB VI
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 18
1. Hal yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga dan Peraturan Organisasi yang ditetapkan oleh Pengurus setelah melakukan
koordinasi dengan Dewan Penasehat dan atau Ketua Umum dan atau Ketua Harian.
2. Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga GC merupakan satu kesatuan yang utuh dan
tidak dapat berdiri sendiri.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
GROUND CONTROL
BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Syarat Anggota
Syarat-syarat anggota GC adalah :
1. Pengendara yang memiliki minimal SIM A dan atau menggunakan kendaraan roda 4.
2. Terdaftar di member GROUND CONTROL AUTOMOTIVE CLUB yang berada di wilayah Bone
Selatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Telah mengajukan permohonan dan mengisi formulir GC.
4. Bersedia mematuhi Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga GC.
5. Apabila ada anggota atau member yang menjual kendaraanya, keanggotaan GC tidak dapat
dipindahtangankan, wajib melepas segala bentuk atribut yang berhubungan dengan GC
yang masih melekat dikendaraan dan segera melaporkan kepada pengurus bahwa no
kendaraan tersebut telah dipindahtangankan.
6. Member yang sudah tidak memiliki kendaraan roda 4 tetap dapat tercatat sebagai member
GC dan masih tetap dapat mengikuti acara yang diadakan oleh GC.

Pasal 2
Hak-Hak Anggota

1. Mendapatkan dan diperbolehkan menggunakan atribut GC pada saat acara resmi yang
diadakan oleh GC dan atau acara-acara lain dan atau acara yang membawa nama club.
2. Mendapatkan keuntungan keanggotaan berupa informasi mengenai tips dan kegiatan serta
keuntungan lainnya.
3. Menyampaikan usulan lisan dan tulisan pada organisasi.
4. Mendapatkan informasi perkembangan organisasi.
5. Berhenti atau mengundurkan diri dengan melampirkan surat keterangan beserta alasannya.

Pasal 3
Kewajiban Anggota

1. Mematuhi serta menjunjung tinggi AD/ART organisasi


2. Mematuhi kebijakan, keputusan dan aturan-aturan yang telah ditetapkan.
3. Menjalankan program serta melaksanakan keputusan pengurus organisasi.
4. Menghormati pendapat dan usulan sesama anggota pengurus.
5. Berperan serta dalam mengembangkan dan memajukan organisasi.
6. Menjaga nama baik organisasi baik diluar maupun didalam
7. Apabila ada perselisahan sesama pengurus dan anggota diselesaikan dengan baik secara
musyawarah dan kekeluargaan serta dan tidak menyebarkan fitnah diluar dari yang bukan
sesama pengurus dan anggota dan atau bukan anggota GC.
8. Wajib menghadiri kopdar minimal 1 (satu) kali dalam 3 (Tiga) bulan.
9. Bila berhalangan hadir wajib memberi kabar ke panitia pelaksana.
10. Anggota yang tidak hadir dalam 3 (tiga) kegiatan resmi GC dan tanpa memberikan kabar
kepada panitia penyelenggara akan dibekukan keanggotaanya dan seluruh hak yang
disebutkan dalam pasal (2) point (1) sampai (5) tidak berlaku.
11. Anggota yang keanggotaanya dibekukan dapat meminta pelepasan pembekuan kepada
pengurus setelah menghadiri dan mengikuti kegiatan resmi GC selama 2 (dua) kegiatan
secara berturut-turut.

Pasal 4
Ketentuan Anggota
Permasalahan dan keperluan pribadi antar anggota dan atau golongan komunitas
merupakan dari masing-masing anggota dan tidak dapat dikaitkan dengan GC. Apabila
hal/masalah yang timbul dan menyebabkan nama baik GC maka akan mengacu kepada BAB
II pasal 5 akan dibekukan.

BAB II
DISPILIN ANGGOTA

Pasal 5
Sanksi
Sanksi yang diberikan pada setiap anggota yang melanggar AD/ART serta disiplin organisasi,
Berupa :
1. Teguran Lisan paling banyak 2 kali.
2. Teguran Tulisan paling banyak 1 kali.
3. Skorsing dan kehilangan haknya sebagai anggota dan harus tetap menjalankan
kewajiban bila ada.
4. Dikeluarkan dari keanggotaan GC.

Pasal 6
Pelaksanaan Sanksi
1. Sanksi dilakukan atas dasar penilian yang benar dan adil berdasarkan AD/ART.
2. Hasil keputusan diserahkan pada Ketua Umum dan taua Ketua Harian, dan diumumkan
kepada anggota lewat sebuah surat pemberitahuan, apabial sanksi yang diberikan
beruapa teguran tulisan.
3. Pencopotan anggota dilakukan secara tidak terhormat jika melanggar ketentuan yang
diatur dalam AD/ART.
BAB III
ORGANISASI

Pasal 7
Pengurus

1. Pengurus dipilih untuk masa jabatan selama 2 tahun.


a). Pengurus berkedudukan di Wilayah Bone Selatan dalam Negara Kesatuan Republi
Indonesia.
b). Pengurus wajib berkoordinasi dengan Dewan Penasehat.
c). Pengurus Organisasi mempertanggungjawabkan kepengurusannya dalam Sidang Umum
GC.
2. Tugas dan tanggung jawab pengurus :
a). Melaksanakan keputusan dan mengambil keputusan.
b). Menyelenggarakan rapat pengurus sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)
bulan.
c). Menyelenggarakan Sidang Umum sekurang-kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) Tahun.

Pasal 8
Struktur Organisasi GC

1. Ketua Umum
a). Ketua Umum dipilih, diangkat, dan diberhentikan oleh sidang Umum GC.
b). Ketua Umum berkedudukan di Pulau Sulawesi dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Tugas dan Tanggung Jawabnya (Anggaran Dasar, Pasal 11):


a). Mengepalai Pengurus
b). Mengkoordinir Pengurus
c). Mengontrol Pengurus.
d). Mewakili Organisasi dalam kerja-kerja eksternal.
e). Mempersiapkan, melaksanakan, dan mengawasi keputusan yang diperoleh dari Sidang
Umum GC.
f). Melaksanakan Program Organisasi.
2. Sekretaris Umum
Sebagai yang bertanggung jawab atas segala bentuk dokumen, segala hal mengenai
penomoran surat keluar dan masuk serta membuat laporan sebelum dan sesudah adanya
kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi ini.

3. Bendahara ;
Sebagai yang bertanggung mengatur dan mengelola uang kas dan membuat laporan
keuangan sebelum dan sesudah adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi ini.
4. Divisi Humas ;
Sebagai divisi ini bertanggung jawab atas segala hal yang mengenai keanggotaan atau membership
organisasi ini.

5. Divisi Touring & Event ;


Sebagai divisi ini bertanggung jawab atas segala hal yang mengenai Touring dan kegiatan- kegiatan
lain yang akan dilakukan organisasi ini secara baik, aman, dan tertib.

6. Divisi Perlengkapan ;
Sebagai divisi ini bertanggung jawab atas laporan asset dan segala hal yang mengenai perlengkapan
kegiatan Touring dan kegiatan- kegiatan lain yang akan dilakukan organisasi ini dengan baik dan
aman.

7. Divisi Perizinan & Publikasi ;


Sebagai divisi ini bertanggung jawab atas segala hal yang mengenai izin dan publikasi kegiatan
Touring dan kegiatan- kegiatan lain yang akan dilakukan organisasi ini dengan baik dan aman.

8. Divisi Sponsorship ;
Sebagai divisi ini bertanggung jawab atas segala hal yang mengenai atau dengan mencari sponsor-
sponsor dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan organisasi ini dengan baik dan aman.

9. Divisi Dokumentasi ;
Sebagai divisi ini bertanggung jawab atas segala hal yang mengenai dokumentasi dalam setiap
kegiatan lain yang akan dilakukan organisasi ini.

10. Divisi Membership ;


Sebagai divisi ini bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan keanggotaan
dalam organisasi.

BAB IV
KEUANGAN

Pasal 8
Sumber Keuangan
1. Donasi yang tidak mengikat dari pihak Internal dan Eksternal
2. Sumbangan dari Pihak Ketiga yang bersifat tidak mengikat, termasuk kerjasama
kemitraan dan sponsorship.
3. Hasil dari Dana Usaha lain yang tidak betentangan dengan peraturan dan perundangan
yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Hasil dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan apabila ada keuntungan.
Pasal 9
Pengeloaan Keuangan
Pengelolaan dan pemegang keuangan adalah Bendahara Umum dengan persetujuan Ketua
Umum dan atau Ketua Harian.

BAB V
Sekertariat

Pasal 10
Sekertariat Pusat
Sekertariat Pusat berkedudukan di Palattae Kecamatan kahu dan sekertariatnya lainnya
berkedudukan di wilayah Bone Selatan dan atau Daerah-Daerah lain yang masih di dalam
lingkup Bone Selatan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 11
Cabang-Cabang Sekertariat
1. Seluruh Sekertariat dibawahi langsung oleh Pengurus Umum dan Pengurus Sekertariat
hanya berkewajiban menjaga keamanan dan ketertibannya.
2. Seluruh Sekertariat baik tingkat Propinsi maupun tingkat Kotamadya atau tingkat
Kabupaten adalah perwakilan GC yang bearada di daerah dan telah disahkan oleh
Pengurus GC melalui Surat Keputusan.
3. Seluruh Cabang Sekertariat wajib melaporkan kepeda Pegurus Umum Penanggung
Jawab Sekertariatnya minimal melampirkan Ketua, Wkl. Ketua, Sekertaris dan
Bendahara Pengurus Sekertariatnya masing-masing.

BAB VI
MEDIA KOMUNIKASI

Pasal 12
Media Komunikasi

1. Handphone : …………………...
2. Facebook : ………………………
3. Whatsapp : ……………………..
4. Instagram : ……………………..
BAB VII
PEMBUBARAN

Pasal 13
Pembubaran
1. GC hanya dapat dibubarkan melalui sidang Istemewa dengan persetujuan dari 50% + 1
anggota resmi yang terdaftar.
2. Pelaksanaan ketentuan mengenai pembubaran GC dilakukan dengan tetap
memperhatikan ketentuan yang berlaku.

BAB VIII
TAMBAHAN DAN PERALIHAN

Pasal 14
Tambahan dan Peralihan
Hal-hal yang belum diatur dala AD/ART akan diartur melalui Keputusan Pengurus setelah
melakukan koordinasi dengan Dewan Penasehat dan atau Dewan Penanggung Jawab.

BAB IX
PENUTUP

Pasal 15
1. Setiap anggota GC dianggap telah mengetahui AD/ART
2. Perselisihan dalam AD/ART diputuskan secara bersama-sama antara Dewan Penasehat dan
atau Dewan Penanggung Jawab dan atau Pengurus Umum.

Pasal 16
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumaha Tangga (AD/ART) GROUND CONTROL AUTOMOTIVE
CLUB disingkat GC ini ditetapkan di Makassar, hari …………….., pada Tanggal …………., Bulan
…………., Tahun ……… dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Bone, ………………..
Diketahui, Diketahui,
KETUA UMUM DEWAN PENASEHAT

(…………………………………………….…) (……………………………………………….)

Anda mungkin juga menyukai