Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah secara implisit menghendaki bahwa
ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada
jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik.
Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) merupakan kegiatan pelatihan
yang inovatif dan terintegrasi antara pembelajaran klasikal (tempat
pelatihan) dan non-klasikan (instansi kerja). Pola ini bertujuan untuk
membuka kesempatan bagi peserta untuk menginternalisasikan konsep
PNS ideal dan kemudian mengaktualisasikannya di instansi kerja.
Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) ini berdasarkan
PERKALAN Nomor 12 Tahun 2018 diharapkan dapat mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA).Proses ini merupakan
pembelajaran habituasi, yaitu proses pembelajaran melalui penanaman
kebiasaan, sehingga karakter PNS yang profesional akan melekat.
Peran ASN di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang
ada seperti rumah sakit milik pemerintah dan pusat kesehatan masyarakat
(PUSKESMAS).
Pelayanan radiologi merupakan pelayanan kesehatan yang
menggunakan sinar peng-ion ataupun bahan radioaktif sehingga dalam
penggunaan bahan tersebut mempunyai dua sisi yang saling berlawanan,
yaitu dapat sangat berguna bagi penegakan diagnosa dan terapi penyakit
dan di sisi lain akan sangat berbahaya bila penggunaannya tidak tepat dan
tidak terkontrol.
Penyelenggaraan pelayanan radiologi khususnya di RSUD
Sekarwangi telah dilaksanakan Sepenuhnya. USG merupakan salah satu

1 | BLUD RSUD Sekarwangi


modalitas dalam pelayanan radiologi. Ultrasonography (USG) adalah
prosedur pencitraan menggunakan teknologi gelombang suara
berfrekuensi tinggi untuk memproduksi gambar tubuh bagian dalam,
seperti organ tubuh atau jaringan lunak.
Pelayanan radiologi pada RSUD Sekarwangi sudah cukup efektif,
namun jika diambil dari sudut pandang pasien tentu berbeda, khususnya
pada pasien yang akan melakukan pemeriksaan USG, Sesuai dengan
standar prosedur pemeriksaan usg memerlukan berbagai persiapan
sebelum pemeriksaan. Kejadian yang sering dalami dilapangan pasien lupa
dengan persiapan yang kami berikan dengan dalih petugas tidak memberi
informasi secara lengkap. Konsekwensi yang diterima pasien ialah
dijadwal ulang. Maka untuk menghidari kejadian tersebut penulis
berinisiatif membuat laporan aktualisasi “MENINGKATKAN
KEPATUHAN PASIEN RAWAT JALAN DALAM MELAKUKAN
PERSIAPAN PEMERIKSAAN USGABDOMEN MELALUIFORM
CEKLIS”

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Adapaun maksud dari penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah
sebagai berikut:
a. Menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam melaksanakan tugas PNS
dalam profesi sebagai Radiografer di RSUD Sekarwangi
b. Mengatasi isu dalam pelaksanaan tugas PNS dalam profesi sebagai
Radiografer di RSUD Sekarwangi
2. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah
sebagai berikut:
a. Memahami gagasan inovatif aktualisasi di bagia pelayanan RSUD
Sekarwangi

2 | BLUD RSUD Sekarwangi


b. Melaksanakan Kegiatan yang telah disusun dalam rancangan
aktualisasi di bagian pelayanan RSUD Sekarwangi
c. Melaksanakan tahapan kegiatan berserta output yang akan
dilaksanakan di bagian pelayanan RSUD Sekarwangi
d. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan peran
serta fungsi ASN pada NKRI di dalam tahapan kegiatan

C. Manfaat
1. Bagi Penulis
a. Meningkatkan pelayanan radiologi dalam upaya pemeliharaan dan
perbaikan di RSUD Sekarwangi serta mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi)
sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya
2. Bagi Instansi Unit Kerja RSUD Sekarwangi
a. Mampu Memahami cara pengidentifikasian, penyusunan, dan
penetapan untuk isu-isu yang ada di RSUD Sekarwangi sehingga
dapat mendukung mewujudkan visi, misi RSUD Sekarwangi.
b. Mampu memberikan pelayanan yang bermutu, efektif, dan
maksimal untuk masyarakat.
3. Bagi Masyarakat
a. Mampu menciptakan pelayanan yang prima untuk masyarakat
khususnya pada pelayanan radiologi

D. Ruang Lingkup
Penulisan ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai nilai
dasar profesi ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) di RSUD Sekarwangi dan
memberikan kontribusi pada visi dan misi organisasi serta penguatan nilai-
nilai organisasi di RSUD Sekarwangi. Dengan adanya rancangan
aktualisasi tersebut diharapkan penulis mampu mengimplementasikan

3 | BLUD RSUD Sekarwangi


rancangan aktualisasi dengan baik dan sesuai dengan tujuan serta dapat
membantu dalam pelaksanaan pelayanan yang optimal.
Dalam melaksanakan nilai nilai aktualisasi, terdapat 2 (dua) ruang
lingkup yang mendasari rancangan kegiatan aktualisasi. Yaitu :
Kegiatan aktualisasi berdasatkan sasaran kinerja pegawai (SKP):
1. Menyusun/Membuat form ceklis persiapan pemeriksaan USG
Radiologi.
2. Melakukan uji coba form ceklis persiapan pemeriksaan USG
Radiologi kepada pasien.
3. Melakukan kegiatan Sosialisasi form ceklis persiapan
pemeriksaan USG kepada staff Radiologi.
Kegiatan aktualisasi berdasatkan inisiatif pribadi:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor, terkait rencana kegiatan
aktualisasi.
2. Meminta persetujuan Kepala Instalasi, terkait form ceklis yang
sudah disusun.
3. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan aktualisasi yang telah
dilakukan.

4 | BLUD RSUD Sekarwangi


BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Sejarah Singkat Oranisasi


1. Sejarah BLUD Rumah Sakit Umum DaerahSekarwangi
Pada tahun 1932 utuk pertama kalinyaada pada masa Zaman Belanda
tepatnya pejuang Zending Louise Jacobus Rieou mendirikan tempat
penampungan korban perang untuk perjuangan Kristen Belanda dibawah
pimpinan Dokter Sdhrok dengan jumlah 6 tempat tidur. Kurun waktu
tahun 1945 sampai dengan tahun 1950 penampungan korban tersebut
mengalami peralihan menjadi Rumah Sakit Pembantu (Satelit) dari RS
Bunut (RSU Syamsuddin SH) Tahun 1966 Rumah Sakit Pembantu
(satelit) berubah menjadi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Cibadak dan pada tahun 1968 sesuai dengan kebutuhan berubah menjadi
Puskesmas dengan tempat perawatan. Dan tepatnya pada tahun 1970
Puskesmas dengan tempat perawatan berubah fungsi menjadi Rumah Sakit
Kelas D milik Pemerintah Kabupaten DT II Sukabumi dengan kapasitas
tempat tidur 35 buah dan pada tahun 1994 sampai sekarang status Rumah
Sakit menjadikelas C sesuai SK Menkes No. 95/menkes/SK/II/1994.
Departemen Kesehatan Sertifikasi No. YM.00.03.2.2.489. Pada tahun
2009 tepatnya pada tanggal 31 Desember 2009 telah ditetapkan menjadi
PPK BLUD melalui Keputusan Bupati Sukabumi No. 900/Kep. 789-
BLUD Rumah Sakit Sekarwangi/2009 tentang Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD)
secara Penuh Pada BLUD Rumah Sakit Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.
Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Sekarwangi :
1) Luas lahan 5 Ha
2) Luas bangunan 7056 m2
3) Jumlah tempat tidur 308 Tempat Tidur
4) Kelas Rumah Sakit B

5 | BLUD RSUD Sekarwangi


5) Pelayanan telah terakreditasi lima Pelayanan dasar dengan SK
Menkes No. YM.00.03.2.2.489. pada tanggal 22 April Tahun 2002
6) Status Rumah Sakit milik Pemda Kabupaten Sukabumi
7) Sesuai Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 900 / Kep. 789- BLUD
Rumah Sakit Sekarwangi / 2009 tentang Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Daerah (PPK-BLUD) secara
penuh pada BLUD Rumah Sakit Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.
8) Rumah Sakit Umum daerah Sekarwangi terakreditasi paripurna pada
desember tahun 2016
9) Kelas Rumah sakit Type B tahun 2018 berdasrkan keputusan Kepala
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan terpadu Satu Pintu Provinsi
Jawa Barat Nomor 445.1 /Kep 26/041030/DPMPTSP/2018 Tentang
izin operasional Rumah Sakit Umum Kelas B Kepada Rumah sakit
Umum daerah Sekarwangi
10) Kedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kesehatan.
2. Visi Misi RSUD Sekarwangi
 Visi
Adapun visi yang telah ditetapkan BLUD Rumah Sakit
Sekarwangi adalah “Menjadikan Rumah Sakit Terbaik, Pilihan,
Mandiri dan Kebanggaan Masyarakat”.
 Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan beberapa misi sebagai
berikut :
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, aman dan
terjangkau.
2) Meningkatkan SDM baik kualitas maupun kuantitas yang
profesional.
3) Meningkatkan sarana prasarana Rumah Sakit.
4) Menjalin kerjasama (kemitraan) dengan pihak-pihak pengguna
jasa pelayanan kesehatan.

6 | BLUD RSUD Sekarwangi


3. Nilai-Nilai Organisasi
Penerapan nilai-nilai organisasi BLUD RSUD Sekarwangi
menganut sistem “PASTI” (Profesional, Akuntabel, Sinergi,
Transparan, Inovatif).
1. Profesional
Dapat dimaknai bahwa bekerja dengan kerangka acuan yang
jelas, jadwal yang tepat, mekanisme yang benar tetap semangat
untuk tetap berkarya, mengedepankan integritas dan etika
profesi, kerja keras, kerja cerdas, serta ikhlas.
2. Akuntabel
Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai
dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku
3. Sinergi
Bahwa bekerja dalam kebersamaan tentu lebih
maksimalhasilnya dibandingkan dalam kesendirian
diibaratkan lidi saat bekerja sendiri dia bukan apa-apa dan
bukan siapa-siap, namun saat berada dalam ikatan berbentuk
sapu maka pekerjaan besar dalam membersihkankotoran
dapat di selesaikan dengan sempurna
4. Transparan
Kita selaku aparatur pemerintah harus menjamin akses
ataukebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi
tentang penyelenggaraan pemerintah, yakni informasi tentang
kebijakan, proses pembuatan, dan pelaksanaan serta hasil
yang di capai.
5. Inovatif
Mengoptimalkan diri untuk terus berkreativitas, dan
mengembangkan inovasi sehingga senantiasa melakukan
pembaharuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebgai
aparatur sipil negara

7 | BLUD RSUD Sekarwangi


4. Struktur Organisasi BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi
Organisasi merupakan salah satu fungsi dari administrasi, yang
merupakan wadah dari orang-orang atau unit kerja untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi BLUD Rumah Sakit
Sekarwangi adalah sebagai berikut :
a. Direktur
b. Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan,
membawahkan:
1. Bagian Umum, Membawahkan:
 Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga;
 Sub Bagian Kepegawaian dan pengembangan SDM; dan
 Sub Bagian Hukum, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran.
2. Bagian Pengembangan Evaluasi dan SIMRS membawahkan:
 Sub Bagian Pengembangan dan Penelitian
 Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Program; dan
 Sub Bagian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
dan Rekam Medis
3. Bagian Keuangan, membawahkan:
 Sub Bagian Perencanaan dan Anggaran;
 Sub Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana; dan
 Sub Bagian Akuntansi dan Aset
c. Wakil Direktur Pelayanan, membawahkan:
1. Bidang Medis, membawahkan:
 Seksi Pelayanan Medis; dan
 Seksi Mutu Evaluasi Pelaporan dan Etika Profesi
2. Bidang Keperawatan, membawahkan:
 Seksi Pelayanan Keperawatan; dan
 Seksi Mutu Evaluasi Pelaporan dan Etika Profesi
3. Bidang Pelayanan Penunjang, membawahkan;

8 | BLUD RSUD Sekarwangi


 Seksi Pelayanan Penunjang Medis; dan
 Seksi Pelayanan Penunjang Non Medis
d. Dewan Pengawas;
e. Satuan Pengawas Internal;
f. Komite Medik;
g. Staf Medik Fungsional;
h. Kelompok Jabatan Fungsional; dan
i. Instalasi

9 | BLUD RSUD Sekarwangi


10 | BLUD RSUD Sekarwangi
5. Tugas dan fungsi BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi
A. Tugas BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi
Tugas dan fungsi Rumah Sakit Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten
Sukabumi No. 25 Tahun 2012 Tentang Organisasi Perangkat
Daerah Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Peraturan Bupati
Sukabumi No. 121 tahun 2018 tentang Struktur Organisasi dan Tata
Kerja BLUD Rumah Sakit Sekarwangi Kabupaten Sukabumi.
Kedudukan dan Tugas Pokok BLUD Rumah Sakit Umum Daerah
Sekarwangi sebagai berikut :
a. BLUD Rumah Sakit merupakan unsur pendukung tugas Bupati
yang melaksanakan urusan di bidang kesehatan, dipimpin oleh
Direktur yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
b. BLUD Rumah Sakit mempunyai tugas pokok memberikan
pelayanan di bidang kesehatan serta pelayanan rujukan.
B. Fungsi BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
pasal 5 Peraturan Bupati No. 121 Tahun 2018 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja BLUD Rumah Sakit Kabupaten
Sukabumi, mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan; dan
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu
pengetahuan bidang kesehatan.

11 | BLUD RSUD Sekarwangi


C. Uraian Tugas Radiografer
a. Melaksanakan tugas sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
b. Mempersiapkan kebutuhan pemeriksaan pasien seperti BHP,
peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan.
c. Melakukan SOP pemeriksaan radiologi yang telah ditetapkan
mulai dari pemanggilan pasien sampai dengan pengambilan
hasil.
d. Mengoprasikan peralatan x-ray sesuai dengan SOP penggunaan
alat.
e. Melakukan pemeriksaan pasien sesuai dengan permintaan
dokter.
f. Membantu melakukan pemeliharaan alat seperti membersihkan
alat secara rutin dan berkala.
g. Membantu pelaporan pemakaian BHP radiologi sebagai
pelaporan.
h. Membantu meningkatkan jaminan mutu radiologi mulai dari QA
hasil sampai dengan QA expertise hasil radiologi.
i. Berkerja-sama dalam melaksanakan tugas (Team Radiologi).
j. Mengikuti rapat rutin bulanan dengan kepala ruangan dan
kepala instalasi radiologi setiap bulannya.
k. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi SDM dengan
mengikuti seminar dan workshop radiologi.
6. Role Model
Salah satu orang yang berperan memberikan motivasi dalam
melakukan rancangan aktualisasi ini adalah dr. Albani Nasution, M.kes

12 | BLUD RSUD Sekarwangi


Beliau merupakan direktur RSUD Sekarwangi sejak tahun 2019,
sebelumnya beliau menjabat sebagai PLT direktur RSUD Sekarwangi.
Beliau merupakan pemimpin yang sangat menjunjung nilai – nilai
ANEKA dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pemimpin rumah
sakit. Kreatifitas dan inovasi yang beliau terapkan membuat perubahan
RSUD Sekarwangi terlihat lebih baik dalam memberikan pelayanan secara
optimal kepada seluruh masyarakat Kab. Sukabumi.
Adapun visi beliau dalam menjalankan pelayan yang prima di Rumah
Sakit adalah “Menjadikan Rumah Sakit Terbaik, Pilihan, Mandiri dan
Kebanggaan Masyarakat”. Dalam pelaksanaan misi tersebut beliau
menerapkan nilai-nilai ANEKA seperti akuntabel, beliau sangat tanggung
jawab dan profesional dalam mengemban jabatan. Tidak diskriminatif
dengan bawahannya. Mampu menciptakan suasana yang kondusif pada
saat diskusi sehingga muncul musyawarah mufakat. Kreatif dan cermat
dalam menentukan kebijakan serta selalu berkerja keras guna peningkatan
mutu rumah sakit. Beliau mampu megarahkan bawahannya untuk
melakukan pelayanan prima yang berorientasi kepuasaan pasien untuk
mewujudkan misi sukabumi yaitu “optimalisasi pelayanan publik
khususnya di bidang kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah”.

13 | BLUD RSUD Sekarwangi


BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu
Dalam menyusun suatu rancangan kegiatan aktualisasi, maka harus
berawal dari sebuah isu yang terjadi pada Unit Pelaksana Teknis (UPT)
para CPNS masing-masing sehingga peserta pendidikan dan pelatihan
dasar CPNS dapat menjabarkannya ke dalam beberapa kegiatan yang
nantinya akan di aktualisasikan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) nya
masing-masing. Dalam kegiatan aktualisasi tentunya harus juga sesuai
dengan Tugas Pokok dan Fungsi, atau Sasaran Kinerja Pegawai maupun
Tugas Tambahan yang diperintahkan oleh atasan melalui Surat Perintah
Tugas Tambahan yang melekat pada diri CPNS, sehingga nantinya dalam
pelaksanaan aktualisasi dapat menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi
ASN dengan baik dan lancar.
Selain melaksanakan tugas yang tercantum dalam Sasaran Kinerja
Pegawai dan nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan tugas, Penulis selama
4 bulan melaksanakan tugas mengindetifikasi suatu isu pada Instalasi
Radiologi RSUD Sekarwangi antara lain yaitu :
1. Masih kurangnya kepatuhan pasien rawat jalan dalam
persiapan pemeriksaan USG di Radiologi.
Sehari sebelum pemeriksaan pasien membawa form pemeriksaan
USG ke Instalasi Radiologi, petugas menjelaskan persiapan yang
harus disiapkan sebelum melakukan pemeriksaan namun setelah
hari berikutnya pasien lupa satu atau beberapa point dalam tahapan
persiapan tersebut sehingga tidak dapat dilakukan pemeriksaan.
2. Keterlambatan pengembalian foto basah Radiologi yang dipinjam
pasien.
Khususnya pasien IGD atau Rawat Jalan sehabis pemeriksaan
biasanya segera membawa hasil foto rontgen (tanpa expertise)

14 | BLUD RSUD Sekarwangi


untuk ditunjukan kepada dokter spesialis di poli atau IGD namun
pada saat pengembalian foto terjadi keterlambatan.
3. Kurangnya kepatuhan radiografer dalam mengisi laporan
pemeliharaan harian alat-alat Radiologi.
Dalam setiap kendali mutu harian alat-alat radiologi dibuat laporan
sebagai tolak ukur bila terjadi kerusakan, namun radiografer
terkadang lupa dalam mengisi laporan bila terjadi kerusakan pada
alat.
B. Perumusan dan Penetapan Isu
Berdasarkan hasil identifikasi isu di atas, maka dirasa perlu
menetapkan prioritas isu untuk dijadikan fokus penyelesaian masalah.
Untuk menetapkan prioritas isu, penulis menggunakan metode USG.
Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk
menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu
denganmenentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total
skor tertinggi merupakan isu prioritas.
a. U (Urgency) yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atautidak masalah tersebut diselesaikan, artinya apabila masalah
tidak segera ditanggulangi akan semakin gawat.
b. S (Seriousness) yaitu dengan melihat dampak masalah
tersebutterhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, apabila masalah
tidak diselesaikan dengan cepat akan berakibat serius pada masalah
lainnya.
c. G (Growth) yaitu apakah masalah tersebut berkembang
sedemikianrupa sehingga sulit untuk dicegah, artinya apabila
masalah tersebut tidak segera diatasi pertumbuhannya akan
berjalan terus

15 | BLUD RSUD Sekarwangi


Prioritas
No Identifikasi Isu Total Peringkat
U S G
Masih kurangnya kepatuhan pasien
1 dalam persiapan pemeriksaan USG 4 4 4 12 1
di Radiologi.
Keterlambatan pengembalian foto
2 3 3 3 9 2
basah radiologi yang dipinjam pasien.
Kurangnya kepatuhan radiografer
3 dalam mengisi laporan pemeliharaan 2 3 3 8 3
harian alat-alat radiologi.

Tabel 1.1
Matriks Penentuan Isu Utama dengan Metode USG

Keterangan : berdasarkan skala likert 1 – 5


(5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat
kecil)
Berdasarkan tabel di atas dapat ditetapkan prioritas isu yang dijadikan
fokus penyelesaian masalah yaitu “Masih kurangnya kepatuhan
pasien dalam persiapan pemeriksaan USG”
C. Rencana Kegiatan dalam Issue yang dipilih
Rancangan kegiatan yang telah dibuat telah memuat nilai dasar
ANEKA yang di internalisasikan pada tugas saya sebagai Radiografer
Terampil di RSUD Sekarwangi melalui kegiatan yang akan dilaksanakan
sesuai dengan yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi dan secara
langsung kegiatan tersebut berlandaskan nilai dasar profesi PNS yaitu
sebagai berikut :
1. Melaporkan kepada atasan/pimpinan terkait rencana rancangan
aktualisasi.

16 | BLUD RSUD Sekarwangi


2. Menyusun form ceklis persiapan pemeriksaan USG Radiologi.
3. Mengkonsultasikan form ceklis persiapan pemeriksaan USG
Radiologi kepada Kepala Ruangan.
4. Meminta persetujuan Ka.sie Penunjang Medis.
5. Melakukan sosialisasi form ceklis persiapan pemeriksaan USG
kepada petugas radiologi..
6. Melakukan uji coba form ceklis persiapan pemeriksaan USG
Radiologi kepada pasien.
7. Melakukan evaluasi terhadap aktualisasi yang telah dilakukan.

D. Landasan Teori ANEKA dan Nilai Dasar


ASN sebagai pelayan masyarakat yang memiliki integritas dan
mengutamakan kepentingan publik harus mampu menerapkan nilai-nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Dari nilai-nilai dasar profesi ASN memiliki indikator yang akan
digunakan untuk menerapkan kegiatan yang dilakukan ASN adalah sebagai
berikut :
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai bagi individu, kelompok atau institusi terhadap amanahnya.
Akuntabilitas mengacu dalam beberapa aspek diantaranya,
aktualisasi merupakan suatu hubungan, berorientasi kepada hasil,
membutuhkan adanya laporan, memerlukan konsekuensi dan
memperbaiki kinerja. Nilai dasar implementasi akuntabilitas di
lingkungan kerja, antara lain:
a. Kepemimpinan f. Kepercayaan
b. Transparansi g. Keseimbangan
c. Integritas h. Kejelasan
d. Tanggung Jawab i. Kosistensi
e. Keadilan

17 | BLUD RSUD Sekarwangi


2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa
lain.
Sebagai pelayan publik, setiap pegawai ASN diharapkan dapat
bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat, bersikap professional dan berintegritas dalam
memberikan pelayanan. Nilai dasar implementasi nasionalisme di
lingkungan kerja, antara lain:
a. Ikhlas e. Gotong Royong
b. Adil f. Toleransi
c. Amanah g. Musyawarah
d. Rela Berkorban h. Demokrasi
3. Etika Publik
Etika adalah penilaian tentang apa yang baik dan apa yang buruk,
apa yang benar dan apa yang salah. Kode etik adalah serangkaian
aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok,
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam ketentuan-ketentuan tertulis.
Sedangkan etika publik adalah standar atau norma yang
menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk memutuskan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai dasar
implementasi etika publik di lingkungan kerja, antara lain:
a. Ramah f. Profesional k. Empati
b. Sopan Santun g. Berani l. Bijaksana
c. Hormat h. Kompeten m.Jujur
d. Tangguh i. Konsisten n. Adil
e. Berintegritas j. Independen o. Sederhana
4. Komitmen Mutu

18 | BLUD RSUD Sekarwangi


Komitmen mutu adalah perjanjian atau tanggung jawab atas mutu
produk atau jasa tergantung pada persepsi individual dan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya dengan kebutuhan dan keinginannya
tanpa kesalahan atau tidak ada cacat. Nilai dasar komitmen mutu di
lingkungan kerja, antara lain:
a. Teliti d. Efektif
b. Inovatif e. Tepat
c. Efisien f. Kreatif
5. Anti Korupsi
Definisi korupsi menurut Amir Hamzah, 2001 adalah segala
perbuatan yang tidak baik seperti perbuatan kebusukan, keburukan,
kebejatan, ketidak jujuran, dapat di suap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian, kata-kata yang menghina atau
memfitnah. Nilai dasar komitmen mutu di lingkungan kerja, antara
lain:
a. Kejujuran f. Kerja Keras
b. Kepedulian g. Kesederhanaan
c. Kemandirian h. Keberanian
d. Kedisiplinan i. Keadilan
e. Tanggung Jawab
E. Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN)
1. Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik menyatakanbahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu pertama,
organisasi penyelenggara pelayanan publik, kedua, penerima
layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang

19 | BLUD RSUD Sekarwangi


berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Non
Diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel,
Akuntabel, dan Berkeadilan.
2. Whole of Government (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukanupaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuantujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal
sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan dengan karakteristik pendekatan WoG yang dirumuskan
dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan
bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam
pemerintahan.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG
menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan
perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor
eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan
yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam
menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan
dan layanan publik.
Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan adanya fenomena
ketimpangan kapasitassektoral sebagai akibat dari adanya nuansa
kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Satu sektor bisa

20 | BLUD RSUD Sekarwangi


menjadi sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing
sektor tumbuh namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru
kontraproduktif atau „saling membunuh‟. Masing-masing sektor
menganggap bahwa sektornya lebih penting dari yang lainnya.
Sebuah contoh misalnya, sector lingkungan hidup memandang
bahwa pelestarian alam, terutama hutan, merupakan prioritas dalam
pembangunan, sehingga perlu mendapatkan prioritas dukungan
kebijakan dan keuangan yang lebih. Sementara di sisi lain sektor
pertambangan memandang bahwa pembangunan memerlukan
modal besar, dan hanya tambanglah yang bisa menyediakan. Kedua
sektor sangat penting, tetapi nampak ada perbedaan tajam atau
bahkan saling bertabrakan dalam perumusan tujuan masing-masing.
Sektor pendidikan dengan sector investasi, misalnya, bisa
berpotensi untuk berseberangan dalam kepentingan jangka pendek
dan panjang. Sektor pendidikan misalnya lebih berorientasi pada
persiapan sumber daya manusia jangka panjang melalui investasi
pendidikan.
Hasil dari pembangunan di sektor pendidikan tidak akan bisa
dikerjakan dalam jangka waktu pendek, karena membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk memetik hasilnya.
3. Manajemen Aparatur Sipil Negara
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yangprofessional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama
ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang
professional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi,

21 | BLUD RSUD Sekarwangi


maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.
Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkatsebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan,
memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK
adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan
perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota
dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi
dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan
segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan
kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karier pegawai ASN,
khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu
pejabat karier tertinggi.
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar negeri. Namun
demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi
ASN ini sangat penting, mengingat denganadanya desentralisasi
dan otonomi daerah, sering terjadi adanya isu putra daerah yang
hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi

22 | BLUD RSUD Sekarwangi


menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan
ancaman bagi kesatuan bangsa.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan public;
b. Pelayan public; dan
c. Perekat dan Pemersatu Bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
a. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana,
pelaksana, dan pengawas
ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan
publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap
warganegara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN
dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.

23 | BLUD RSUD Sekarwangi


F. Matrix Rencana Kegiatan Atualisasi
Unit Kerja : RSUD Sekarwangi, Instalasi Radiologi
Identifikasi Isu : 1. Masih kurangnya kepatuhan pasien dalam persiapan pemeriksaan USG di Radiologi
2. Keterlambatan pengembalian foto basah radiologi yang dipinjam pasien
3. Kurangnya kepatuhan radiografer dalam mengisi laporan pemeliharaan alat-alat radiologi
Isu Yang Diangkat : Masih kurangnya kepatuhan pasien dalam persiapan pemeriksaan USG di Radiologi
Gagasan Pemecahan Isu : Edukasi informasi melalui pembuatan form ceklis persiapan pemeriksaan

Keterkaitan Konstribusi Penguatan Nilai


No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/ hasil Substansi Terhadap Organisasi
Mata Visi-misi
Pelatihan Organisasi

1. Melaporkan kepada  Membuat janji  Saya akan  Whole of Government  Memberikan  Dengan adanya
atasan/pimpinan terkait pertemuan dengan disiplin datang (Koordinasi Hub. Kerja) pelayanan koordinasi dan
rencana rancangan Kepala Instalasi tepat waktu dan  Etika Publik (Jujur, kesehatan yang diskusi
aktualisasi Radiologi berpakaian Sopan, Hormat, disiplin berkualitas, aman menguatkan
 Menjelaskanide atau dengan sopan Taat perintah atasan) dan terjangkau prinsip-prinsip
gagasan aktualisasi  Adanya  Nasionalisme (Kerja- organisasi yaitu
yang akan dilakukan pertemuan agar sama, Tidak memaksakan pemetaan strategi
di lingkungan RSUD tercapainya kehendak, Menghormati dan profesional.
Sekarwangi koordinasi yang Pendapat)
 Meminta Saran dari baik  Akuntabilitas (Tanggung
Kepala Instalasi  Menggunakan Jawab, Transparasi, Tepat
Radiologi atas Bahasa sopan Waktu)
paparan aktualisasi santun yang  Komitmen Mutu (Inovasi,
 Meminta dukungan baik agar pesan Kreatifitas, Berorientasi
dari stake holder tersampaikan. Mutu, Efisiensi)
internal  Diterimanya ide
/ gagasan
 Adanya
masukan dari
pimpinan
sehingga ada

24 | BLUD RSUD Sekarwangi


perbaikan.

2. Menyusun form ceklis  Menganalisa  Saya akan  Etika Publik (Taat  Meningkatkan  Dengan
persiapan pemeriksaan permasalahan yang melakukan Peraturan, Cermat) SDM baik kualitas tersusunnya form
USG Radiologi terjadi pada saat survey lapangan  Komitmen Mutu (Inovasi, maupun kuantitas ceklis persiapan
persiapan USG dengan Kreatifitas) yang profesional. USG yang
 Mengumpulkan dan mengamati  Anti Korupsi (Mandiri,  Meningkatkan bertujuan untuk
mencari referensi permasalahan Kerja Keras) sarana prasarana mengatur
sebagai dasar yang ada agar Rumah Sakit. kepatuhan pasien,
penyusunan form dapat menggambarkan
ceklis persiapan memperoleh nilai inovatif dan
pemeriksaan USG informasi yang akuntabel
 Membuat form jelas dan akurat
ceklis persiapan guna
pemeriksaan USG menyelesaikan
Radiologi sesuai permasalahan
kebutuhan RS tersebut.
 Saya akan
mencari dan
mengumpulkan
berbagai
referensi yang
berhubungan
erat dengan
persiapan
pemeriksaan
USG dengan
cermat dan teliti
 Tersusunnya
form ceklis
persiapan
pemeriksaan
USG
berdasarkan
standar
25 | BLUD RSUD Sekarwangi
operasional
prosedur
3. Mengkonsultasikan form  Membuat janji  Saya akan  Komitmen Mutu (Inovasi,  Meningkatkan  Dengan adanya
ceklis persiapan pertemuan dengan disiplin datang Kreatifitas) SDM baik kualitas kegiatan diskusi
pemeriksaan USG mentor tepat waktu dan  Etika Publik (Sopan,Taat maupun kuantitas menguatkan
Radiologi kepada Kepala  Menyampaikan berpakaian perintah atasan) yang profesional. prinsip-prinsip
Ruangan inovasi berupa form dengan sopan  Anti Korupsi (Disiplin) organisasi yaitu
ceklis yang sudah  Adanya  Akuntabilitas (Kejelasan, pemetaan strategi
tersusun. konfirmasi Profesional, Tepat Waktu, dan profesional.
 Meminta saran dan untuk sesuai ketentuan)
tanggapan terhadap menyatakan
form ceklis gagasan inovasi
persiapan berupa form
pemeriksaan USG ceklis persiapan
Radiologi yang telah pemerikaan
dibuat. USG sesuai
ketentuan SOP
 Adanya
masukan dari
mentor
sehingga ada
perbaikan.
4. Meminta persetujuan  Membuat janji  Saya akan • Komitmen Mutu  Meningkatkan  Dalam rangka
kepada Kepala Instalasi dengan Kepala disiplin datang (Efisiensi, Efektivitas) SDM baik kualitas mengajukan
Radiologi Instalasi Radiologi tepat waktu dan • Etika Publik (Sopan, maupun kuantitas persetujuan
 Menyiapkan form berpakaian Cermat, Taat Pada Aturan, yang profesional. merupakan suatu
persetujuan dengan sopan Tanggung Jawab) kegiatan yang
persiapan  Saya akan • Anti Korupsi (Disiplin, memerlukan
pemeriksaan USG membuat form Berani) sinergi antara
 Mengajukan hasil persetujuan  Nasionalisme kedua belah
yang telah dibuat sesuai (Musyawarah Mufakat, pihak.
sesuai dengan kedudukan Kepentingan Bersama,)
kesepakatan pimpinan yang
bersama berwenang
 Terjadi
26 | BLUD RSUD Sekarwangi
kesepakatan
melalui
pengesahan
tentang inovasi
yang telah
dibuat
5. Melakukan kegiatan  Mempersiapkan  Saya akan  Akuntabilitas (Disiplin,  Meningkatkan  Kegiatan
Sosialisasi form ceklis tempat dan waktu mempersiapkan Tanggung Jawab) SDM baik kualitas soasialisasi ini
persiapan pemeriksaan sosialisasi waktu dan  Whole of Government maupun kuantitas mencerminkan
USG kepada staff  Berkoordinasi tempat serta (Koordinasi Hub. Kerja) yang profesional. nilai-nilai
Radiologi dengan kepala disiplin untuk  Etika Publik (Sopan, organisasi berupa
ruangan agar seluruh menepatinya Hormat) sinergi,
staff dapat hadir dan dengan  Nasionalisme professional dan
berpatisipasi menyesuaikan ( Musyawarah Mufakat, akuntabel
 Penyelenggaraan jadwal dinas Kepentingan Bersama)
sosialisasi form yang berlaku  Pelayanan Publik
ceklis persiapan  Saya akan ( Partisipatif)
pemeriksaan USG berkoordinasi
dengan kepala
ruangan dengan
tutur kata yang
sopan dan
hormat kepada
senior.
 Saya akan
menyampaikan
sosialisasi
dengan bahasa
yang mudah
dipahami, sopan
serta penuh
dengan
tanggung jawab
agar dapat
mencapai tujuan
27 | BLUD RSUD Sekarwangi
bersama
6. Melakukan kegiatan uji  Menunggu pasien  Terlaksananya  Akuntabilitas (Tanggung  Memberikan  Melakukan
coba form ceklis persiapan yang akan pemeriksaan Jawab, Profesional, Sesuai pelayanan pemeriksaan
pemeriksaan USG melakukan USG sesuai Ketentuan) kesehatan yang terhadap pasien
Radiologi kepada pasien pemeriksaan USG dengan  Komitmen Mutu (Inovasi, berkualitas, aman dengan
 Mempersiapkan persiapan Efisiensi, Berorientasi dan terjangkau mengedepankan
form ceklis USG sehingga Mutu) nilai dasar ASN
 Melakukan edukasi hasilnya  Anti Korupsi (Peduli, yang professional
informasi melalui optimal. Adil) dan akuntabel
form ceklis  Adanya  Nasionalisme (Tidak
persiapan lampiran bukti Diskriminatif,
pemeriksaan USG pelayanan Kepentingan Bersama)
terhadap pasien. publik yang
•Melakukan prima guna
pemeriksaan USG tercapainya
Radiologi serta kepuasan
mendokumentasikan pasien/pelangga
menggunakan form n.
yang telah di buat
7. Melakukan evaluasi  Melihat kembali  Tidak ada lagi  Etika Publik (Jujur,  Memberikan  Terwujudnya
terhadap aktualisasi yang proses yang telah pasien yang Bertanggung Jawab) pelayanan Pelayanan yang
telah dilakukan dilaksanakan lupa pada saat  Anti Korupsi (Disiplin) kesehatan yang optimal melalui
 Melihat pemeriksaan  Nasionalisme(Kepentingan berkualitas, aman koordinasi dan
permasalahan yang usg, karena bersama, Tidak dan terjangkau inovasi yang
timbul saat adanya tindakan Diskriminatif) berorientasi
melakukan persiapan preventif  Akuntabilitas (Profesional, kepuasaan
pemeriksaan USG melalui form Sesuai Ketentuan) pasien/pelanggan
Radiologi ceklis persiapan
pemeriksaan
USG

28 | BLUD RSUD Sekarwangi


29 | BLUD RSUD Sekarwangi
30 | BLUD RSUD Sekarwangi

Anda mungkin juga menyukai