Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL INOVASI PELAYANAN PUBLIK

Tema : Inovasi Pelayanan Publik Untuk Percepatan Mewujudkan Nawa Cita


dan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Judul Inovasi : “ BAJIGUR ( Berantas AIDS dengan JIWA JUJUR ) “

TUJUAN
Kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia dan dijamin Konstitusi UUD 1945.
Pembangunan di bidang kesehatan sangat penting untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya bagi masyarakat sehingga diperlukan upaya kesehatan
yang terpadu khususnya dalam upaya kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan
yang sedang dilaksanakan masih menghadapi berbagai masalah yang belum sepenuhnya
dapat diatasi, sehingga diperlukan pemantapan dan percepatan melalui berbagai program
inovasi dan kegiatan. Salah satu kegiatan adalah membentuk kader Warga Peduli Aids (
WPA ) dengan nama kader “ BAJIGUR “.

Kegiatan kader WPA ini dimulai dari identifikasi masalah, penyuluhan individu, penyuluhan
kelompok, melakukan pendampingan terhadap pasien HIV AIDS dan upaya pencegahan
untuk memutus tali penularan penyakit HIV AIDS dikarenakan angka penyakit HIV AIDS di
Kecamatan Kebonagung cukup tinggi. Permasalahan tersebut di pengaruhi oleh lingkungan,
sumber daya manusia, pergaulan dan tingkat pengetahuan masyarakat yang masih kurang.
Semua masalah tersebut, apabila ditangani secara tepat dalam kerangka pelayanan
kesehatan yang berkualitas, maka akan mempermudah tercapainya target pembangunan
kesehatan.

Pelaksanaan kegiatan Bajigur merupakan salah satu upaya preventif untuk menanggulangi
penyakit menular yaitu HIV AIDS yang dilakukan dengan mengembangkan upaya tindakan
kebijakan yang terencana, realisasi secara bertahap dan terpadu, bersifat partisipatif dengan
pelibatan aktif masyarakat dalam kegiatan upaya pencegahan untuk pembangunan
kesehatan.
KESELARASAN

Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Kementrian Kesehatan bahwa


pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV AIDS harus mendapatkan
pelayanan sesuai standar, maka dari itu pentingnya kegiatan “ Bajigur ( Berantas AIDS
dengan jiwa jujur ) “ yang dilakukan oleh kader Warga Peduli Aids ( WPA ) di Desa
Werdoyo. Kegiatan ini berupa pendampingan terhadap ODHA ( Orang Dengan HIV AIDS )
dengan cara tidak menjahui penderita melaikan memberikan semangat kepada penderita
agar tetap bisa menjalankan kehidupanya seperti biasa dan melakukan upaya preventif atau
pencegahan terhadap lingkungan melalui penyuluhan kelompok maumpun individu. Untuk
penyuluhan individu melalui kader dengan mendatangi rumah ke rumah untuk melakukan
edukasi tentang penyakit HIV AIDS agar masyarakat mengetahui tentang cara penularan,
gejala dan pencegahanya.

KESELARASAN DENGAN AGENDA 2030

Pembangunan kesehatan harus dilakukan dengan pendekatan komprehensif, dengan


mengacu pada visi misi Presiden. Visi Presiden adalah Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong. Upaya untuk
mewujudkan visi ini dilakukan melalui 7 misi pembangunan, dimana pada misi ke-4 adalah
mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. Kenaikan
penduduk menjadi tantangan bukan hanya untuk Indonesia tapi juga untuk seluruh negara di
dunia. Indonesia harus memanfaatkan Bonus Demografi yang diprediksi akan terjadi pada
tahun 2035 mendatang. Populasi usia produktif pada tahun tersebut tidak lain adalah anak-
anak saat ini yang harus dipelihara kesehatannya. Lewat pemberdayaan masyarakat
dengan membentuk Kader Warga Peduli Aids di Desa.

SIGNIFIKASI

Peran Kader Warga Peduli Aids ( WPA ) di setiap desa dalam memfasilitasi proses
pemberdayaanmasyarakat perdesaan untuk terlibat aktif dalam peningkatan pelayanan
Puskesmas, termasukjuga pelayanan kesehatan Puskesmas Pembantu, Puskesmas
Keliling, Pos Bersalin Desa danPoskesdes agar lebih baik dan berkualitas; diketahui
identifikasi dan pengumpulan datakesehatan masyarakat; dapat diketahui investigasi
masalah kesehatan masyarakat berbasiskasus; dan membantu SKPD terkait di wilayah
Perdesaan dalam advokasi perencanaan danpenganggaran di bidang kesehatan.

INOVASI

Warga Peduli AIDS (WPA) adalah bentuk gerakan warga masyarakat yang memiliki
kesiapan, kemampuan dan kemauan untuk berpartisipasi dalam melakukan pencegahan
dan penanggulangan masalah – masalah penyakit medis yang ditimbulkan akibat perilaku
masyarakat. Penyakit-penyakit medis tersebut diantaranya adalah Penyakit kelamin. Warga
Peduli AIDS (WPA) terdiri dari perorangan, kelompok maupun organisasi di masyarakat
yang memiliki kepedulian dan diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata sekecil apapun di
masyarakat agar mampu menciptakan perubahan perilaku dan sosial di lingkungannya
sesuai dengan norma norma dan nilai yang berlaku. Kegiatan Bajigur ( Berantas AIDS
dengan jiwa jujur ) ini merupakan program inovasi yang bertujuan untuk mencegah
penularan penyakit HIV AIDS dan juga sebagai Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
yang bersumber dari masyarakat dan juga oleh masyarakat. Kegiatan ini terbentuknya WPA
peran serta masyarakat dalam mendukung upaya perubahan perilaku menjadi lebih kondisif.
Namun demikian perubahan perilaku tidak mudah terjadi begitu saja. Diketahui bahwa
masyarakat masih banyak yang belum memahami tentang penyakit HIV AIDS dan masih
adanya kegiatan yang beresiko terkena penyakit tersebut sehingga hal ini menjadikan acuan
untuk membentuk kader Warga Peduli Aids ( WPA ).Terdapat 2 hotspot yang saat ini ada di
Wilayah Kebonagung. Sejauh ini WPA hanya bisa untuk melakukan upaya preventif lewat
penyuluhan di masyarakat.

TRANSFERABILITAS

Pada Tahun 2017 di Desa Kangkung muncul Kegiatan Warga Peduli Aids ( WPA ) yang
berupa kegiatan “ Bajigur ( Berantas Aids dengan jiwa jujur ) “ yang nantinya kedepan
kegiatan ini meluas di wilayah desa lain untuk membentuk Kader Warga Peduli Aids ( WPA )
supaya masyarakat mempunyai akses tentang penyakit HIV AIDS, dengan harapan desa
mandiri dalam upaya penanggulangan dan penecegahan penyakit HIV AIDS, seperti kita
ketahui penyakit ini sangat berbahaya dan mematikan oleh karena itu perlu melibatkan
warga dan lintas sektor untuk dalam upaya mencegah penularan agar tujuan pembangunan
kesehatan di Kabupaten Demak ini tercapai.

SUMBER DAYA

Warga Peduli AIDS (WPA) bukan organisasi masyarakat (ORMAS) yang terstruktur dan
tidak berbadan hukum. Setiap individu maupun kelompok masyarakat yang peduli terhadap
permasalahan HIV-AIDS secara langsung akan melekat sepenuhnya kedalam sistem
organisasi kewilayahan seperti RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan. Organisasi Warga
Peduli AIDS (WPA) yang digunakan adalah organisasi yang diatur oleh sistem kewilayahan
di masing-masing daerah. Warga Peduli Aids ( WPA ) ini adalah Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat ( UKBM ) yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri, mau dan
mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri.

DAMPAK

Dengan terbentuknya Warga Peduli Aids ( WPA )ada dampak positif dilingkungan
masyakarat yaitu peran serta masyarakat dalam mendukung upaya perubahan perilaku,
peningkatan sumber daya dan pengetahuan tentang penyakit Infeksi Menular Seksual ( IMS
), HIV AIDS dan sejenisnya. Dan juga angka penyakit akibat seksual di wilayah kerja
Puskesmas Mranggen 1 menurun/tidak ada, harapan kami semua desa mau dan mampu
membentuk Kader Warga Peduli Aids secara mandiri supaya penyakit HIV AIDS di
Kecataman Kebonagung tertantangani dengan baik. Kebonagung adalah kecamatan
perbatasan dengan Kabupaten Grobogan yang kemungkinan untuk perilaku beresiko seperti
Narkoba, Miras dan Seks bebas bisa saja larinya ke Kecamatan Kebonagung dan itu sangat
membahayakan bagi masyarakat.

KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN

Guna Memudahkan proses koordinasi dan kerjasama melekatkan Warga Peduli Aids
kepada sistem dan organisasi yang ada di bawah koordinasi Puskesmas Kebonagung,
Kelurahan dan Kecamatan. Hal ini yang kemudian disebut sebagai kearifan lokal dalam
melakukan pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di wilayahnya masing-
masing.Puskesmas Mranggen 1 sebagai fasilitator dan bertugas untuk memonitoring,
evaluasi dan pendampingan terhadap Kader Warga Peduli Aids ( WPA ). Setiap satu bulan
sekali Warga Peduli Aids lewat Forum Pertemuan rutin membahas berbagai hal seperti
Rencana Kegiatan, Laporan, Evaluasi dan membahas berbagai hal yang terkait dengan
kegiatan Bajigur. Dipertemuan ini juga dihadiri dari pihak pemerintah Desa, Puskesmas dan
BPD yang mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai tupoksinya. Warga
Peduli Aids ( WPA ) selalu melibatkan tokoh masyakarat guna meminta dukungan untuk
melakukan kegiatan dilapangan, dikarenakan kegiatan yang dilakukan oleh kader Warga
Peduli Aids berhubungan langsung dengan masyarakat. Kegiatan berjalan dengan lancar
atas dukungan dari Pemerintah dan Puskesmas Kebonagung yang selalu aktif dalam
memonitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.

PELAJARAN

Kegiatan Warga Peduli Aids ( WPA ) di desa diupayakan agar dapat mencapai Percepatan
peningkatanketerjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dasar berdasar struktur
kependudukan di wilayah perdesaan, serta terjadi Percepatan peningkatan keberdayaan
masyarakat melaluipelibatan aktif masyarakat perdesaan dalam memperkuat pelayanan
kesehatan dasar yangberkualitas. Berbagai sub kegiatan Pembangunan Perdesaan Sehat
memiliki berbagaipembelajaran dan menimbulkan rekomendasi program dimasa yang akan
dating dan dapat memberikan manfaat bagi masyaraakat.

Anda mungkin juga menyukai