Anda di halaman 1dari 2

Yohanna Elvira

2013-070-117
PAN 100 – Pancasila – Seksi D

Selama satu semester saya mengikuti kuliah Pancasila, saya jadi lebih mendalami makna-
makna dari pancasila itu sendiri. Tentu saja saya sudah mempelajari Pancasila sejak kecil, sejak
di bangku Sekolah Dasar, namun dalam mata kuliah ini Pancasila di bahas secara lebih
mendalam. Kami membahas satu persatu mengenai Pancasila, mulai dari sila pertama hingga sila
kelima. Kami juga tidak hanya membahas sila-sila tersebut secara teoritis, namun juga secara
praktis. Dalam pembelajaran praktek Pancasila tersebut, masing-masing kelompok yang sudah
terbentuk di kelas harus menjalankan suatu projek untuk mengimplementasikan pancasila dalam
kehidupan nyata.
Kelompok saya mendapatkan Sila ke-dua, yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab”. Untuk mengimplementasikan nilai-nilai yang ada dalam sila tersebut, kelompok kami
melaksanakan suatu kegiatan yaitu membagikan makanan dan minuman untuk orang-orang yang
kurang mampu, seperti pemulung. Kegiatan dilaksanakan pada siang hari, sehingga
menyesuaikan dengan jam makan siang pada umumnya. Ketika membagi-bagikan makanan
tersebut, saya merasa senang karena dapat berbagi walaupun hanya sedikit, dengan orang-orang
yang kurang mampu tersebut. Hal yang paling membahagiakan adalah ketika melihat para
pemulung yang menerima makanan itu menerimanya dengan senang. Saya merasa bahwa materi
yang kami keluarkan tidaklah besar, apalagi kami juga melakukan “patungan” sehingga beban
materi untuk setiap anggota kelompok tidak terlalu besar, namun dengan jumlah materi yang
tidak seberapa itu kami sudah dapat berbagi dengan orang lain yang juga membutuhkan bantuan
kami. Saya mendapatkan insight bahwa untuk berbagi ataupun membantu orang lain, tidaklah
harus dengan materi yang besar. Hal yang lebih penting adalah niat baik yang kita rencanakan,
maka akan berbuah hasil yang baik juga.
Saya juga melihat bahwa di kota besar dan metropolitan seperti Jakarta ini masih banyak
sekali orang-orang yang kurang mampu. Padahal Jakarta adalah kota yang besar dan maju
dimana tersedia lapangan pekerjaan yang memadai, namun karena keterbatasan pendidikan dari
masing-masing orang, membuat banyak orang tidak bisa menapatkan pekerjaan dan penghasilan
yang layak untuk menjalankan hidupnya dan keluarganya sehari-hari. Melihat fakta ini, saya
merasa prihatin dan merasa harus lebih banyak membantu dan berbagi selagi saya mampu.
Karena berdasarkan kepada sila ke-dua, setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan dan
kehidupan yang layak, sehingga orang-orang yang bernasib lebih beruntung harus lebih
membuka mata dan hati untuk orang-orang yang kurang beruntung.
Dari kegiatan tersebut saya belajar bahwa dengan berbagi kita tidak akan menjadi
kekurangan, karena tidak begitu penting seberapa banyak yang kita berikan, yang penting adalah
niat yang tulus

Anda mungkin juga menyukai