(SAP)
BAB I
PENDAHULUAN
C. MATERI (Terlampir)
1.Menjelaskan Definisi imunisasi
2.Menjelaskan jenis imunisasi dasar lengkap
3.Menjelaskan manfaat imunisasi
4.Menjelaskan jadwal pemberian imunisasi
D. METODE PENGAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA
Leaflet
F. KEGIATAN PENYULUHAN
Menjelaskan pengertian
2 Kegiatan inti (15 imunisasi Memperhatikan dan
menit).
Menjelaskan manfaat mendengarkan.
imunisasi
Menyebutkan penyakit yang
dapat dicegah dengan
imunisasi
Menjelaskan jenis dan
jadwal pemberian imunisasi
Menjelaskan akibat jika anak
tidak diimunisasi
Memberikan kesempatan
untuk bertanya.
B. Observasi
1) Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertayaan: apakah diam atau menjawab
(benar atau kurang tepat).
2) Ibu antusias atau tidak.
3) Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak.
H. REFERENSI
1. Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas Imunisasi,
Jakarta, (2007).
2. Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam Rangka
Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 2008.
3. Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta, 2008.
PENTINGNYA IMUNISASI
A. Defenisi Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan kekebalan tubuh dengan memasukkan
vaksin ke dalam tubuh agar terlindungi dari penyakit infeksi tertentu. Imunisasi adalah
pemberian kekebalan atau masuknya bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan agar
tubuh terlindungi dari penyakit tertentu. Vaksin adalah bibit penyakit yang telah dilemahkan/
dimatikan yang diberikan saat imunisasi, yang menyebabkan anak memproduksi antibodi (zat
kekebalan tubuh), bukan menimbulkan penyakit.
B. Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk:
1. Meningkatkan daya tahan tubuh anak
2. Menurunkan angka kematian
3. Imunisasi mencegah timbulnya jenis penyakit tertentu pada anak. Namun bila anak
terserang juga penyakit tersebut maka anak tidak akan sakit lebih parah. Dan mencegah
terjadinya kecacatan seperti pada penyakit poliomyelitis.
4. Mengendalikan wabah
C. Sasaran Imunisasi
Sasaran imunisasi untuk anak-anak adalah:
1. Semua bayi dan anak sehat di bawah usia 1 tahun
2. Anak-anak lain yang belum mendapat imunisasi lengkap
3. Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)
2. TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan sangat menular melalui
pernafasan. Menyebabkan TBC miliare pada paru, arthritis TBC pada tulang, meningitis
atau radang pada selaput otak dan dapat menyerang seluruh organ lain pada tubuh
manusia. Anak dapat menderita cacat atau terjadi kematian.
4. Diphteri
Penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium Dyphteriae. Menyerang
daerah mukosa, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Demam tinggi, pada hari ke-5 anak terlihat sakit berat
Leher menjadi besar dan terlihat seperti leher lembu (bullneck)
Tonsil atau amandel membesar diselaputi lapisan warna abu-abu yang bila disentuh
mudah berdarah, dan bisa menutup saluran nafas sehingga suara anak hilang dan
sesak nafas bahkan dapat terjadi kematian.
Selama berkembang, kuman juga menghasilkan racun yang sangat berbahaya yang akan
menyerang jantung (terjadi Endocarditis Dyphterica), sehingga pada hari ke-14 anak
dapat mati mendadak.
5. Pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari)
Penyakit batuk yang disebabkan Bordetella Pertusis, yang menyerang anak-anak selama
kira-kira 100 hari. Diawali dengan batuk dan pilek yang berlangsung sekitar 7 – 14 hari
kemudian diikuti dengan batuk yang sangat khas. Satu kali tarikan nafas diikuti 10 – 20
kali batuk beruntun kemudian muntah. Jika tidak diobati penyakit ini dapat
mengakibatkan radang paru-paru sehingga anak batuk darah, dapat juga terjadi kerusakan
otak, sehingga anak kejang, pingsan, bahkan terjadi kematian.
6. Tetanus
Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat bertahan hidup bertahun-tahun di
tanah yang lembab, pada tubuh dan kotoran hewan. Penyakit ini menyerang semua usia
dengan gejala kejang pada otot muka, mulut terkunci, leher, tulang belakang dan
punggung kaku, perut kram dan keras seperti papan, serta anggota gerak kejang. Pada
bayi baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak mau menyusu lagi karena mulutnya kaku.
7. Hepatitis B
Ciri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna kuning pada kulit. Penyakit
ini berlangsung secara menahun dan akan mengakibatkan kanker hati di kemudian hari.
F. Jenis imunisasi
Imunisasi dasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:
1. Imunisasi Polio
Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Poliomyelitis
Diberikan dengan cara diteteskan di mulut
Efek samping: Imunisasi polio hampir tidak mempunyai efek samping, namun kadang anak
bisa juga menderita diare setelah imunisasi polio.
3. Imunisasi Campak
Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Campak
Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: Imunisasi campak dapat menyebabkan diare, rash (kemerahan dan gatal), dan
conjunctivitis (radang selaput mata). Anak juga mungkin akan demam setelah 4 – 10 hari
penyuntikan. Berikan obat penurun panas selama anak panas.
5. Imunisasi Hepatitis B
Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B
Diberikan melalui penyuntikan di paha atau di lengan atas
Efek samping: Setelah pemakaian biasanya, tidak adanya efek samping yang berarti
G. Jadwal Imunisasi
Jadwal imunisasi wajib dari pemerintah :
Umur Jenis imunisasi
0-7 hari Hepatitis B1
< 2 bulan BCG,Polio 1
2 bulan DPT Hb Combo 1,Polio 2
3 bulan DPT Hb Combo 2,Polio 3
4 bulan DPT Hb Combo 3,Polio 4
9 bulan Campak
6 tahun Booster (difteri tetanus)
H. Waktu yang tidak diperbolehkan imunisasi
1. BCG tidak diberikan bila bayi sedang sakit TBC dan panas tinggi
2. DPT tidak diberikan bila bayi panas dan kejang
3. Campak tidak boleh diberikan bila bayi mendadak panas tinggi