Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Kelompok 7 Tingkat 1A
Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Kelompok 7 Tingkat 1A
Disusun oleh
KELOMPOK 7
1. Verra Novitasari (P17324218030)
2. Winda AyuRahmasari (P17324218017)
3. WulanMaulaniRahayu (P17324218023)
4. Zenith Aura Sabillah (P17324218028)
TINGKAT 1A
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas berkah dan rahmat-Nya, kami
dapatmenyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI TERBUKA”.Makalah ini disusun untuk para pembaca dapat memperluas
pengetahuan tentang "PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA" dan juga
untuk memenuhi sebagian tugas Pancasila. Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya,
mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih.
Bogor , 21 november
2018
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ideologi
2. Untuk mengetahui dan memahami pancasila sebagai ideologi terbuka bagi
bangsa kita.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengelolanya.
e) Encyclopedia International Ideologi adalah sistem gagasan, keyakinan, dan
sikap yang mendasari cara hidup suatu kelompok, kelas, atau masyarakat
tertentu.
f) Prof. Padmo Wahyono, SH. Ideologi diberi makna sebgai pandangan hidup
bangsa, filsafah hidup bangsa, yang berupa seperangkat tata nilai yang dicita-
citakan dan akan direalisasikan didalam kehidupanberkelompok. Ideologi ini
akan memberikan stabilitas arah dalam hidup berkelompok dan sekaligus
memberikan dinamika gerak menuju apa yang dicita-citakan.
g) Dr. Alfian Ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh
dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral
dianggap benar dan adil mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi
kehidupan. Dari pendapat pendapat tersebut di atas, hal yang harus dipahami
adalah bahwa suatu ideologi pada umumnya mewujudkan pandangan khas
tentang pentingnya kerjasama antar manusia dalam kerja, hubungan manusia
dengan kekuasaan ( politik negara), sumber kekuasaan bagi penguasa, dan
tingkat kesederajatan antar manusia. Sebagai akibat kekhasan tersebut suatu
ideologi bisa saja tidak dimengerti oleh kelompok lain yang tidak mau
menerimanya, dan tidak ajarang pula suatu ideologi menjadi beku, kaku, dan
tidak berubah, serta menuntut para pengikutnya untuk patuh terhadap ajarannya.
Ideologi juga diartikan sebagai gagasan, cita-cita, dan nilai dasar yang
membentuk sistem nilai yang interral dan mendasar sebagai pencerminan
pandangan hidup suatu bangsa.
ideologi terbuka , merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ciri-cirinya:
bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan
digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri; dasarnya bukan
keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dari
konsensus masyarakat tersebut; nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar
saja sehingga tidak langsung operasional.
6
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat
ideologi terbuka itusebenarnya terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945,
yang menyatakan, “...terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik
hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan
aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada
undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya dan
mencabutnya“.
Ciri-ciri ideologi adalah:
Ideologi terbuka memiliki ciri-ciri:
1. Realitas
Realitas, artinya sistem nilai, gagasan pemikiran yang mendasar dan
mendalam itu selalu ada di dalam masyarakat, selalu tercermin di dalam
kehidupan masyarakat
2. Idealitas
Idealitas, artinya kadar dan kualitas ideologi itu merupakan sesuatu yang
ideal, cita-cita yang diharapkan oleh seluruh bangsa.Idealisme yang
terkandung di dalamnya itu mampu memberikan harapan, optimisme, mampu
menggugah motivasi pendukungnya, mampu menggerakkan pendukungnya
untuk berupaya mewujudkan apa yang menjadi cita-cita ideologi tsb.
3. Fleksibilitas
Fleksibilitas, artinya ideologi itu mampu menyesuaikan diri dengan keadaan
yang terus menerus berkembang dan mampu memberi arah melalui
interpretasi-interpretasi baru.
Penafsiran baru ini tentunya tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
dasar, sehingga tetap relevan, tetap dibutuhkan, tetap sesuai dengan cita-cita
seluruh bangsa.Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup
kebangsaan dan kenegaraan.
7
1. Oleh karena itu, mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia,
pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara
diamalkan dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan
dipertahankan dengan kesediaan berkorban.Ideologi dibagi lagi menjadi 2,
yaitu:
1) Ideologi tertutup
2) Ideologi terbuka
Kenapa Pancasila tidak bisa dinyatakan sebagai Idiologi yang tertutup??
8
1) Nilai dasar: yaitu nilai yang bersifat universal dan relative tetap. Nilai-nilai
dasar ini terkandung dalam sila-sila dalam Pancasila.
2) Nilai instrumental: nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai dasar.
Nilai-nilai instrumental dapat ditemukan dalam pasal-pasal undang-undang
dasar yang merupakan penjabaran dari Pancasila.
3) Nila fraksis: penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan
yang lebih nyata dengan demikian nilai fraksis merupakan pelaksanaan secara
nyata dari nilai-nilai diatas.
9
mereka betul-betul merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu
adalah milik mereka bersama.
2) Dimensi idealisme
Bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersabut mengandung idealisme, bukan
angan-angan (utopia), yang memberi harapan tentang masa depan yang
lebih baik melalui perwujudan atau pengamalannya dalam praktik
kehidupan bersama sehari-hari dengan berbagai dimensinya. Ideologi
yang tangguh biasanya muncul dari pertautan erat, yang saling mengisi
dan saling memperkuat antara dimensi realitas dan dimensi idealisme
yang terkandung didalamnya.
3) Dimensi fleksibelitas (pengembangan)
Bahwa ideologi tersebut memiliki keluwesan yang memungkinkan dan
bahkan merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang
relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari akikat
(jati diri) yang terkandung dalam niai-nilai dasarnya.Dimensi fleksibelitas
atau dimensi pengembangan sangat diperlukan oleh suatu ideologi guna
memelihara dan memperkuat relevansinya dari masa ke masa.
10
memuat aturan-aturan pokok, sedang aturan-aturan yang menyelenggarakan
aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah
caranya membuat, mengubah, dan mencabut”. Dari kutipan tersebut kita
dapat memahami bahwa UUD1945 pada hakikatnya mengandung unsur
keterbukaan; karena dasar UUD 1945 adalah pancasila, maka Pancasila
merupkan ideologi nasional bagi bangsa Indonesia bersifat terbuka pula.
c) Perwujudan Pancasila sebagai ideologi terbuka
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila bisa menyelesaikan berbagai persoalan
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.Namun demikian, faktor manusia baik
penguasa maupun rakyat, sangat menentukan dalam mengukur kemampuan
sebuah ideologi dalam menyelesaikan berbagai masalah. Sebaik apapun
ideologi, tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang baik, hanyalah utopia
atau angan-angan belaka
d) Batas keterbukaan ideologi Pancasila
Suatu ideologi, apapun namanya memiliki nilai-nilai dasar atau intrinsik
dan nilai instrumental.Nilai intrinsik adalah nilai yang dirinya sendiri
merupakan tujuan.Seperangkat nilai intrinsik (nilai dasar) yang terkandung di
dalam setiap ideologi berdaya aktif. Artinya ia memberi inspirasi sekaligus
energi kapada para penganutnya untuk mencipta dan berbuat. Dengan
demikian, tiap nilai intrinsik niscaya bersifat khas dan tidak ada duanya.Dalam
ideologi Pancasila, nilai intrinsikyang dimaksud adalah nilai-nilai Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan keadilan sosial.Sifat keterbukaan
ideologi mengandung arti bahwadi satu sisi nilai instrumental itu bersifat
dinamis, yaitu dapat disesuaiakan dengan tuntutan kemajuan zaman, bahkan
dapat diganti dengan nilai instrumental lain demi terpeliharanya relevansi
ideologi dengan tingkat kemajuan masyarakat. Namun disisi lain, penyesuaian
diri maupun penggantian tersebut tidak boleh berakibat meniadakan nilai dasar
atau intrinsiknya. Dengan kata lain, keterbukaan ideologi itu ada batasnya.
· Batas jenis pertama :
11
Bahwa yang boleh disesuaikan dan diganti hanya nilai instrumental,
sedangkan nilai dasar atau intrinsiknya mutlak dilarang nilai instrumental dalam
ideologi Pancasila adalah nilai-nilai lebih lanjut dari nilai-nilai dasar atau
intrinsiknya yang dijabarkan secara lebih kreatif dan dinamis dalam bentuk
UUD 1945, dan Peraturan Perundang-undangan lainya.Batas jenis kedua, yaitu
terdiri dari 2 (dua) buah norma :
1) Penyesuaian nilai instrumental pada tuntutan kemajuan zaman harus dijaga
agar daya kerja nilai instrumental yang disesuaiakan itu tetap memadai untuk
mewujudkan nilai intrinsik yang bersangkutan. Sebab jika nilai instrumental
penyesuaian tersebut berdaya kerja lain, maka nilai intrinsik yang bersangkutan
tak akan pernah terwujud.
2) Nilai instrumental pengganti tidak boleh bertentangan dengan linea recta
nilai instrumental yang diganti. Sebab, bila bertentangan itu berarti
bertentangan pula dengan nilai intrinsiknya yang berdaya meniadakan nilai
intrinsikyang bersangkutan.
12
2.4 Kelebihan dijadikannya pancasila sebagai ideologi terbuka
2. Pancasila mengakui hak hak milik pribadi dan hak hak umum tapi komunismenyerahkan
semua yang dimiliki individu pada negara.
8. Membela rakyat.
13
2.5 Permasalahan / kelemahan yang mungkin timbul akibat di jadikannya
pancasila sebagai ideologi terbuka
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
16