Anda di halaman 1dari 16

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah SatuTugas Mata Kuliah Pancasila


Tingkat I Semester I
Dosen Pembimbing R. Andriadi Achmad, SS, MIP

Disusun oleh
KELOMPOK 7
1. Verra Novitasari (P17324218030)
2. Winda AyuRahmasari (P17324218017)
3. WulanMaulaniRahayu (P17324218023)
4. Zenith Aura Sabillah (P17324218028)

TINGKAT 1A

PROGRAM STUDI KEBIDANAN BOGOR


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas berkah dan rahmat-Nya, kami
dapatmenyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI TERBUKA”.Makalah ini disusun untuk para pembaca dapat memperluas
pengetahuan tentang "PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA" dan juga
untuk memenuhi sebagian tugas Pancasila. Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya,
mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Terima kasih.

Bogor , 21 november
2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ............................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ideologi Terbuka .......................................................................... 2

2.2 Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka …........................................ 5

2.3Ciri-Ciri Ideologi Terbuka............................................. …………………… 6

2.4 Kelebihan Dijadikannya Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka……………... 10

2.5 Permasalahan atau Kelemahan Yang Mungkin Akan Timbul Akibat


Dijadikannya Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka ………………………… 11

2.6 Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka ………………. 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….. iii

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemahaman tentang makna dan konsep Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 sangat wajib bagi setiap warga negara sebelum menerapkan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar
negara merupakan dasar dalam mengatur penyelenggaraan negara disegala
bidang, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Era global
menuntut kesiapan segenap komponen bangsa untuk mengambil peranan
sehingga dampak negatif yang kemungkinan muncul, dapat segera diantisipasi.
Pancasila dalam kedudukannya sebagai Ideologi negara, diharapkan mampu
menjadi filter dalam menyerap pengaruh perubahan jaman di era globalisasi ini.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya
dikehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi mencerminkan cara berfikir
masyarakat, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-cita.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu ideologi?
2. Apa yang dimaksud dengan pancasila sebagai ideologiterbuka ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ideologi
2. Untuk mengetahui dan memahami pancasila sebagai ideologi terbuka bagi
bangsa kita.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ideologi Terbuka


Ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu eidos/idein: bentuk, melihat dan
logia: kata atau ajaran. Ideologi: ilmu tentang gagasan, cita-cita, buah pikiran.
Secara etimologi atau bahasa Perancis berasal dari kata idea: gagasan, konsep,
pengertian, dasar, cita-cita dan logos/logoi: ilmu atau pengetahuan. Jadi ideologi
adalah ilmu pengetahuan tentang ide-ide, gagasan, dan tentang keyakinan.
Kata ideologo berasal dari bahasa Latin (idea; daya cipta sebagai hasil
kesadaran manusia danlogos; ilmu). Istilah inI diperkenalkan oleh filsuf perancis
A. Destut lde Tracy (1801) yang mempelajari berbagai gagasan (idea) manusia
serta kadar kebenarannya. Pengertian ini kemudian meluas sebagai keseluruhan
pemikiran, cita rasa, serta segala upaya, terutama di bidang politik . Ideologi juga
diartikan sebagai filsafah hidupdan pandangan dunia (dalam bahasa Jerman
disebut Weltanschauung). Biasanya, ideologi selalu mengutamakan asas-asas
kehidupan politik dan kenegaraan sebagai satu kehidupan nasional yang berarti
kepemimpinan, kekuasaan, dan kelembagaan dengan tujuan kesejahteraan.
Berikut ini beberapa pengertian ideologi
a) A. Destult de Tracy Ideologi adalah bagian dari filsafat yang merupakan ilmu
yang mendasari ilmu-ilmu lain seperti pendidikan, etika, politik, dan sebagainya.
b) Labiratorium IKIP Malang Ideologi adalah seperangkat nilai, ide, dan cita-
cita, serta metode melaksankan/mewujudkannya.
c) Kamus Ilmiah Populer Ideologi adalah cita-cita yang merupakan dasar salah
satu sistem politik, paham, kepercayaan, dan seterusnya (ideologi sosialis,
ideologi islam, dan lain-lain).
d) Moerdiono Ideologi adalah kompleksitas pengetahuan dan nilai yang secara
keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang (masyarakat) untuk memahami

5
jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengelolanya.
e) Encyclopedia International Ideologi adalah sistem gagasan, keyakinan, dan
sikap yang mendasari cara hidup suatu kelompok, kelas, atau masyarakat
tertentu.
f) Prof. Padmo Wahyono, SH. Ideologi diberi makna sebgai pandangan hidup
bangsa, filsafah hidup bangsa, yang berupa seperangkat tata nilai yang dicita-
citakan dan akan direalisasikan didalam kehidupanberkelompok. Ideologi ini
akan memberikan stabilitas arah dalam hidup berkelompok dan sekaligus
memberikan dinamika gerak menuju apa yang dicita-citakan.
g) Dr. Alfian Ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh
dan mendalam tentang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral
dianggap benar dan adil mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi
kehidupan. Dari pendapat pendapat tersebut di atas, hal yang harus dipahami
adalah bahwa suatu ideologi pada umumnya mewujudkan pandangan khas
tentang pentingnya kerjasama antar manusia dalam kerja, hubungan manusia
dengan kekuasaan ( politik negara), sumber kekuasaan bagi penguasa, dan
tingkat kesederajatan antar manusia. Sebagai akibat kekhasan tersebut suatu
ideologi bisa saja tidak dimengerti oleh kelompok lain yang tidak mau
menerimanya, dan tidak ajarang pula suatu ideologi menjadi beku, kaku, dan
tidak berubah, serta menuntut para pengikutnya untuk patuh terhadap ajarannya.
Ideologi juga diartikan sebagai gagasan, cita-cita, dan nilai dasar yang
membentuk sistem nilai yang interral dan mendasar sebagai pencerminan
pandangan hidup suatu bangsa.
ideologi terbuka , merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ciri-cirinya:
bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan
digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri; dasarnya bukan
keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dari
konsensus masyarakat tersebut; nilai-nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar
saja sehingga tidak langsung operasional.

6
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat
ideologi terbuka itusebenarnya terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945,
yang menyatakan, “...terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik
hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan
aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada
undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya dan
mencabutnya“.
Ciri-ciri ideologi adalah:
Ideologi terbuka memiliki ciri-ciri:
1. Realitas
Realitas, artinya sistem nilai, gagasan pemikiran yang mendasar dan
mendalam itu selalu ada di dalam masyarakat, selalu tercermin di dalam
kehidupan masyarakat
2. Idealitas
Idealitas, artinya kadar dan kualitas ideologi itu merupakan sesuatu yang
ideal, cita-cita yang diharapkan oleh seluruh bangsa.Idealisme yang
terkandung di dalamnya itu mampu memberikan harapan, optimisme, mampu
menggugah motivasi pendukungnya, mampu menggerakkan pendukungnya
untuk berupaya mewujudkan apa yang menjadi cita-cita ideologi tsb.
3. Fleksibilitas
Fleksibilitas, artinya ideologi itu mampu menyesuaikan diri dengan keadaan
yang terus menerus berkembang dan mampu memberi arah melalui
interpretasi-interpretasi baru.
Penafsiran baru ini tentunya tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
dasar, sehingga tetap relevan, tetap dibutuhkan, tetap sesuai dengan cita-cita
seluruh bangsa.Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup
kebangsaan dan kenegaraan.

7
1. Oleh karena itu, mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan dunia,
pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara
diamalkan dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan
dipertahankan dengan kesediaan berkorban.Ideologi dibagi lagi menjadi 2,
yaitu:
1) Ideologi tertutup
2) Ideologi terbuka
Kenapa Pancasila tidak bisa dinyatakan sebagai Idiologi yang tertutup??

Karena ,pengertian dari Idiologi Tertutup adalah

idiologi yang bersifat mutlak dimana nilai-nilainya ditentukan oleh negara


atau kelompok masyarakat, dan nilai-nilai yang terkandung di didalamnya
bersifat instan. Ciri-cirinya :

a. Cita-cita sebuah kelompok bukan cita- cita yang hidup di masyarakat.

b. Dipaksakan kepada masyarakat.

c. Bersifat totaliter menguasai semua bidang kehidupan masyarakat.

d. Tidak ada keanekaragaman baik pandangan maupaun budaya, dll

e. Rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada idiologi tersebut.

f. Isi idiologi mutlak, kongkrit, nyata, keras dan total.

2.2 Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka


Pancasila mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan
tuntutan kebutuhan masyarakat tanpa merubah nilai-nilai yang terkandung
didalamnya. Ideologi Pancasila senantiasa merupakan wahana bagi tercapainya
tujuan bangsa.Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki 3 nilai yaitu:

8
1) Nilai dasar: yaitu nilai yang bersifat universal dan relative tetap. Nilai-nilai
dasar ini terkandung dalam sila-sila dalam Pancasila.
2) Nilai instrumental: nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai dasar.
Nilai-nilai instrumental dapat ditemukan dalam pasal-pasal undang-undang
dasar yang merupakan penjabaran dari Pancasila.
3) Nila fraksis: penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan
yang lebih nyata dengan demikian nilai fraksis merupakan pelaksanaan secara
nyata dari nilai-nilai diatas.

2.3 Ciri-Ciri Ideologi Terbuka:


1. Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.
2. Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri.
3. Hasil musyawarah dan konsensus masyarakat.
4. Bersifat dinamis dan reformis.
5. Ciri khas ideologi terbuka adalah cita-cita dasar yang ingin diwujudkan
masyarakat bukan berasal dar luar masyarakat atau dipaksakan dari elit
penguasa tertentu.
6. Terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari luar, tetapi memiliki
kebebasan dan integritas untuk menentukan manakah nilai-nilai dari luar yang
mempengaruhi dan mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini sudah ada dan
manakah yang tidak boleh berubah.
Jadi, ideologi terbuka adalah suatu pandangan, gagasan, atau konsep dengan suatu
system pemikiran terbuka yang tidak dipaksakan.
a. Dimensi ideologi terbuka
Dalam pandangan Dr. Alfian, kekuatan suatu ideologi tergantung pada 3
(tiga) dimensi yang terkandung didalam dirinya, yaitu:
1) Dimensi realitas
Bahwa nilai-nilai dasar di dalam suati ideologi bersumber dari nilai-nilai
riil yang hidup dalam masyarakat yang tertanam dan berakar di dalam
masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir.Dengan demikian,

9
mereka betul-betul merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu
adalah milik mereka bersama.
2) Dimensi idealisme
Bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersabut mengandung idealisme, bukan
angan-angan (utopia), yang memberi harapan tentang masa depan yang
lebih baik melalui perwujudan atau pengamalannya dalam praktik
kehidupan bersama sehari-hari dengan berbagai dimensinya. Ideologi
yang tangguh biasanya muncul dari pertautan erat, yang saling mengisi
dan saling memperkuat antara dimensi realitas dan dimensi idealisme
yang terkandung didalamnya.
3) Dimensi fleksibelitas (pengembangan)
Bahwa ideologi tersebut memiliki keluwesan yang memungkinkan dan
bahkan merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang
relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari akikat
(jati diri) yang terkandung dalam niai-nilai dasarnya.Dimensi fleksibelitas
atau dimensi pengembangan sangat diperlukan oleh suatu ideologi guna
memelihara dan memperkuat relevansinya dari masa ke masa.

b) Gagasan pancasila sebagai ideologi terbuka


Gagasan pertama mengeni Pancasila sebagai ideologi terbuka secara
formal ditampilkan sekitar ahun 1985, walaupun semangatnya sendiri
sesungguhnya dapat ditelusuri dari pembahasan para pendiri negara pada
tahun 1945. Pemikiran Pancasila sebagai deologi terbuka tersirat di dalam
penjelasan UUD 1945 di mana disebutkan “ Maka telah cukup jika Undang-
Undang Dasar hanya memuat garis-garis besar sebagai instruksi kepada
pemerintah pusat dan lain-lain penyelenggara negara untuk
menyelenggarakan kehidupan negara dan kesejahteraan sosial terutama bagi
negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya

10
memuat aturan-aturan pokok, sedang aturan-aturan yang menyelenggarakan
aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah
caranya membuat, mengubah, dan mencabut”. Dari kutipan tersebut kita
dapat memahami bahwa UUD1945 pada hakikatnya mengandung unsur
keterbukaan; karena dasar UUD 1945 adalah pancasila, maka Pancasila
merupkan ideologi nasional bagi bangsa Indonesia bersifat terbuka pula.
c) Perwujudan Pancasila sebagai ideologi terbuka
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila bisa menyelesaikan berbagai persoalan
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.Namun demikian, faktor manusia baik
penguasa maupun rakyat, sangat menentukan dalam mengukur kemampuan
sebuah ideologi dalam menyelesaikan berbagai masalah. Sebaik apapun
ideologi, tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang baik, hanyalah utopia
atau angan-angan belaka
d) Batas keterbukaan ideologi Pancasila
Suatu ideologi, apapun namanya memiliki nilai-nilai dasar atau intrinsik
dan nilai instrumental.Nilai intrinsik adalah nilai yang dirinya sendiri
merupakan tujuan.Seperangkat nilai intrinsik (nilai dasar) yang terkandung di
dalam setiap ideologi berdaya aktif. Artinya ia memberi inspirasi sekaligus
energi kapada para penganutnya untuk mencipta dan berbuat. Dengan
demikian, tiap nilai intrinsik niscaya bersifat khas dan tidak ada duanya.Dalam
ideologi Pancasila, nilai intrinsikyang dimaksud adalah nilai-nilai Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan keadilan sosial.Sifat keterbukaan
ideologi mengandung arti bahwadi satu sisi nilai instrumental itu bersifat
dinamis, yaitu dapat disesuaiakan dengan tuntutan kemajuan zaman, bahkan
dapat diganti dengan nilai instrumental lain demi terpeliharanya relevansi
ideologi dengan tingkat kemajuan masyarakat. Namun disisi lain, penyesuaian
diri maupun penggantian tersebut tidak boleh berakibat meniadakan nilai dasar
atau intrinsiknya. Dengan kata lain, keterbukaan ideologi itu ada batasnya.
· Batas jenis pertama :

11
Bahwa yang boleh disesuaikan dan diganti hanya nilai instrumental,
sedangkan nilai dasar atau intrinsiknya mutlak dilarang nilai instrumental dalam
ideologi Pancasila adalah nilai-nilai lebih lanjut dari nilai-nilai dasar atau
intrinsiknya yang dijabarkan secara lebih kreatif dan dinamis dalam bentuk
UUD 1945, dan Peraturan Perundang-undangan lainya.Batas jenis kedua, yaitu
terdiri dari 2 (dua) buah norma :
1) Penyesuaian nilai instrumental pada tuntutan kemajuan zaman harus dijaga
agar daya kerja nilai instrumental yang disesuaiakan itu tetap memadai untuk
mewujudkan nilai intrinsik yang bersangkutan. Sebab jika nilai instrumental
penyesuaian tersebut berdaya kerja lain, maka nilai intrinsik yang bersangkutan
tak akan pernah terwujud.
2) Nilai instrumental pengganti tidak boleh bertentangan dengan linea recta
nilai instrumental yang diganti. Sebab, bila bertentangan itu berarti
bertentangan pula dengan nilai intrinsiknya yang berdaya meniadakan nilai
intrinsikyang bersangkutan.

12
2.4 Kelebihan dijadikannya pancasila sebagai ideologi terbuka

1.Pancasila mengakui danmelindungi baik hak-


hak individu maupun hakmasyarakat baik di bidang ekonomi maupun politik.

2. Pancasila mengakui hak hak milik pribadi dan hak hak umum tapi komunismenyerahkan
semua yang dimiliki individu pada negara.

3. Pancasila bukan hanya mengembangkan demokrasi politik semata sepertidalam ideologi


liberal-kapitalis,tetap juga demokrasi ekonomi dengan asaskekeluargaan.

4. Pancasila memberikan kebebasan individu dalam kerangka kepentingan social.

5.Pancasila dilandasi nilai ketuhanan tetapi komunisme mengagung-


agungkanmaterial dan kurang menghiraukan aspek immaterial religi.

6. Pancasila mengakui secara selaras baik kolektivisme maupunindividualism


,sedangkan kapitalisme mengakui individualisme dan komunismehanya
mengakui kolektivisme.

7. Memiliki sikap-sikap posotif yang dimiliki ideologi-ideologi lain yang ada


di dunia.

8. Membela rakyat.

9. Peran serta negara tidak membuat rakyat menderita (seharusnya)

10. Seluruh komponen masyarakat saling memiliki keterikatan.

11. Bersifat terbuka, dll.

13
2.5 Permasalahan / kelemahan yang mungkin timbul akibat di jadikannya
pancasila sebagai ideologi terbuka

a. Pancasila akan berkembang kalau segenap komponen masyarakat proaktif,terus


menerus mengadakan penafsiran terhadap Pancasila sesuai keadaan,bila
masyarakat pasif maka Pancasila akan menjadi idiologi tertutup,relevansinya akan
hilang.

b.Karena terbuka untuk ditafsirkan oleh setiap orang maka tidak


menutupkemungkinan Pancasila akan ditafsirkan menurut keinginan atau
kepentingan.Terlalu ditinggi-tinggikan (berlebihan)

c. Kelemahan Pancasila dibandingkan ideologi-ideologi lain sangatlah


sulit untukdicari. Karena Pancasila sendiri mengambil segala hal-hal positif yang
adadalam setiap ideologi yang ada. Untuk bangsa Indonesia Pancasila
memangsudah tepat apabila dijadikan sebagai ideologi bangsa, hanya saja
carapengamalan bangsa kita saat ini terhadap Pancasila sudah salah kaprah.Segala
sesuatu yang menjadi makna atau nilai Pancasila tersebut seakan-akansudah tidak
ada lagi. Dan pratek untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila lama-kelamaan
mulai memudar

2.6 sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka

Seluruh komponen bangsa harus berusaha bersikap dan berperilaku positif


yang sesuai dengan nilai - nilai Pancasila.Walaupun dengan segala problem yang
sedangdihadapi bangsa Indonesia saat ini, seluruh warga negara wajib
melestarikanPancasila.Terutama kemurnian nilai dasar Pancasila.Di jaman
globalisasi ini, bersikap cerdas terhadap gempuran budaya asing adalahsalah satu
usaha untuk melestarikan Pancasila. Jika warga negara kurang bijak
dalammenghadapi globalisasi, maka bisa saja akan mengotori kemurnian
Pancasila.Untuk skala dan usaha lebih besar, warga negara wajib mengawal
pemerintahanyang sedang berjalan. Jangan biarkan para elite politik dan aparatur
Negara menyelewengkan serta menyalahgunakan keterbukaan ideologi Pancasila.

Melestarikan Pancasila bukanlah hal yang mudah.Apalagi dengan cakupan


aspekkehidupan masyarakat yang semakin kompleks, permasalahan dalam
masyarakat punakan semakin kompleks pula. Kegelisahan masyarakat yang
ditimbulkan daripermasalahan tersebut akan berdampak pada kondisi stabilitas
negara. Ancamankekerasan, pemaksaan kehendak, antidemokrasi dan teror
tentunya akan selalumembayangi untuk menggulingkan Pancasila.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebagai ideologi terbuka, Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara


dinamis.Nilai-nilai Pancasila tidak boleh berubah, namun pelaksanaannya kita
sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap kurun
waktu.Meskipun bersifat terbuka ideologi Pancasila juga ada batasan dalam
keterbukaan tersebut. Karena terbuka disini berarti fleksibel yaitu bisa mengikuti
perkembangan zaman.Tetapi dalam kefleksibelan tersebut Pancasila juga memiliki
penyaring, yang berfungsi sebagai pemilah antara hal yang layak untuk diikuti oleh
bangsa Indonesia.Sehingga tidak semua pengaruh dari luar bisa menyatu dengan
Pancasila.

15
DAFTAR PUSTAKA

M, Hasim. 2007. PendidikanKewarganegaraan . Jakarta: Quadra

PendidikanKewarganegaraan; DadangSundawa, DjaenudinHarun, A.T.


SugengPriyanto, Cholisin, MuchsonA.R , 2008

16

Anda mungkin juga menyukai