Auditing
Auditing
Auditing
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 16-3 di bawah ini melukiskan tipikal akun yang biasa digunakan
perusahaan untuk pajak kekayaan terutang yang menunjukkan hubungan antara
pajak kekayaan terutang dengan siklus pembelian dan pembayaran melalui pendebetan
kea kun liabilitis. Karena sumber pendebetan adalah jurnal pengeluaran kas, pembayaran
pajak kekayaan sebagian sudah diuji dengan pengujian atas transaksi-transaksi yang
terdapat dalam siklus pembelian dan pembayaran.
Periode ini
Saldo akhir xx
(1) Pembayaran pajak kekayaan timbul dari siklus pembelian dan pembayaran hal ini
bisa dilihat dengan mempelajari Gambar 15-1
Sebagaimana halnya dengan beban asuransi, saldo dalam akun pajak kekayaan
terutang adalah jumlah residual dari saldo awal dalam akun pajak kekayaan terutang,
ditambah pajak kekayaan periode ini, dikurangi dengan pembayaran kas yang dilakukan
pada periode ini. Oleh karena itu, tekanan pengujian harus dilakukan atas saldo akhir
akun pajak kekayaan terutang dan pembayaran. Ketika auditor memeriksa pajak kekayaan
terutang, kedelapan tujuan audit saldo adalah relevan, kecuali nilai bersih bisa
direalisasi.
2
Dua diantaranya sangat signifikan, yakni :
3
Auditor harus memahami bahwa kebanyakan pengguna laporan keuangan
dalam pengambilan keputusan seringkali lebih mengutamakan laporan laba rugi
dibandingkan dengan neraca.
Dua konsep pengauditan akun-akun pendapatan dan beban berikut ini sangat
penting dalam mempertimbangkan tujuan laporan laba rugi :
Prosedur analitis
Pengujian pengendalian dan pengujian substantive golongan
transaksi
Pengujian rinci saldo akan
4
Prosedur Analitis
5
Pengujian pengendalian dan pengujian substantive transaksi keduanya
memiliki pengaruh simultan terhadap pemeriksaan akun-akun neraca dan laba
rugi. Sebagai contoh, misalkan auditor menyimpulkan bahwa pengendalian
internal mencukupi untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa transaksi-
transaksi yang terjadi dalam jurnal pembelian, telah dicatat dan digolongkan
dengan akurat dan dicatat tepat waktu. Dengan melakukan hal itu, auditor
memperoleh bukti bahwa apabila akun neraca individual benar maka akun laba
rugi akan benar pula. Sebaliknya, dalam situasi pengendalian internal tidak
mencukupi dan kesalahan penyajian dijumpai sepanjang pengujian pengendalian
dan pengujian substantif golongan transaksi menunjukkan kemungkinan adanya
kesalahan penyajian baik dalam laporan laba rugi maupun neraca.
6
mengikuti standar akuntansi keuangan atau gagal menghitung pengalokasian
dengan benar, laporan keuangan bisa mengandung kesalahan penyajian material.
Pengalokasian beban seperti depresiasi asset tetap dan amortisasi copyright
diperlukan karena asset memiliki masaa manfaat lebih dari satu tahun. Biaya
perolehan asli dari suatu asset diversifikasi pada saat pembelian, tetapi
penyusutannya terjadi selama bertahun-tahun. Dua prosedur audit terpenting
dalam pengauditan pengalokasian adalah pengujian tentang kewajaran
keseluruhan dengan menggunakan prosedur analitis dan rekalkulasi hasil
perhitungan klien.
Kesimpulan
3.1 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA