Anda di halaman 1dari 5

PEMADAM KEBAKARAN DAN EVAKUASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSIA. Puri Betik Hati SPO/KPS/042 A


Tanggal Terbit Ditetapkan,
STANDAR Direktur RS
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. Feranika
PENGERTIAN Pemadam kebakaran adalah langkah-langkah yang dilakukan
untuk mengatasi kebakaran
Evakuasi adalah langkah memindahkan pasien dari ruangan
perawatan ke titik kumpul agar selamat dalam kejadian/
musibah/ bencana.
TUJUAN Sebagai acuan langkah-langkah dalam proses pemadaman
kebakaran dan dilanjutkan dengan evakuasi pasien bila
diperlukan
KEBIJAKAN 1. Diutamakann tindakan pencegahan kebakaran antara lain:
a. Dilarang merokok di ruang perawatan
b. Dilarang merokok di tempat yang menyimpan bahan
yang mudah terbakar
c. Mematikan api dan alat pemanas lain setelah selesai
digunakan
2. Menyediakan APAR di tiap lantai dan alat-alat evakuasi
bila diperlukan
3. Dilakukan pelatihan pemadam kebakaran dan evakuasi
pasien secara berkala
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1087 / Menkes /
SK / VIII / 2010 tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
PROSEDUR A. Bila kebakaran terjadi di ruang perawatan Lantai III, IV, V
:
I. Tugas Perawat Ruangan
1. Perawat atau karyawan lain yang mengetahui adanya
kebakaran jangan berteriak “api”,“tolong” atau
“kebakaran”, tapi meminta keluarga pasien membantu
memadamkan api dengan air/selimut yang dibasahi air
dari kamar mandi dan mengatakan akan pergi mengambil
racun api, lalu segera menghubungi perawat lain di pos
perawat Lt yang bersangkutan. Kemudian segera
mengambil APAR (Racun Api) dan kembali ke ruangan
yang ada kebakaran dan menyemprotkan racun api ke asal
api. Pemadaman api dapat ditolong oleh keluarga pasien
dengan selimut basah atau air.
2. Perawat yang ada di pos perawat seorang tinggal untuk
PEMADAM KEBAKARAN DAN EVAKUASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSIA. Puri Betik Hati SPO/KPS/042 A


menghubungi petugas administrasi menyampaikan adanya
kebakaran di kamar “xxx” lantai z, kemudian
menghubungi perawat lantai di atas/bawahnya untuk
datang membantu. Menghubungi pemadam kebakaran.
Selanjutnya berusaha menenangkan keluarga pasien lain
agar tidak panik. Buat persiapan evakuasi yang tertib
dengan meminta pasien dan keluarganya berbaris teratur,
tapi jangan menghalangi tangga. Jangan dulu
mengevakuasi sebelum ada instruksi evakuasi kecuali
kebakaran sudah mendekat/meluas.
3. Perawat lain yang ada di pos perawat segera ke ruangan
kebakaran, seorang membantu memadamkan api dan yang
lain membantu evakuasi pasien dari ruangan itu keluar
dekat pos perawat. Pasien jangan dulu dievakuasi ke
bawah bila kebakaran belum besar dan mungkin
dikendalikan. Tenangkan pasien dan keluarga agar tidak
panik dan bertindak buru-buru.
4. Perawat lain diharapkan mengirimkan seorang atau dua
orang untuk membantu memadamkan api dengan
membawa APAR yang ada pada lantai tersebut dan
membantu menenangkan/mengevakuasi sementara pasien.
Yang lain tinggal untuk menenangkan pasien dan
persiapan evakuasi. Perawat yang membantu boleh
kembali ke ruangannya setelah api padam atau perintah
evakuasi untuk menolong evakuasi di ruangannya.
5. Bila perintah evakuasi keluar atau bila kebakaran meluas
perawat memimpin upaya evakuasi dengan tertib. Katakan
pada pasien dan keluarga agar jalan/turun tangga
berurutan dengan saling menuntun keluarga masing-
masing tanpa saling mendahului. Ingatkan jangan pakai
lift. Perawat berdiri disamping tangga, kalau perlu bawa
lampu emergensi agar terlihat apa masih ada orang yang
ketinggalan, termasuk mencek kamar mandi. Bila ada
yang tak bisa jalan perawat membantu evakuasi bersama
keluarganya dengan alat bantu yang sesuai. Bila semua
telah diarahkan ke jalur evakuasi, bawalah status pasien.
Selain melalui tangga kebawah, di lantai IV dapat
dilakukan evakuasi melalui jendela ke bangunan sebelah
dengan memakai meja dan kursi atau tangga darurat bila
tersedia. Dalam gelap atau kabut asap evakuasi beriringan
dapat dibantu dengan tali serta hidupkan lampu emergensi.
Pasien diarahkan ke titik kumpul evakuasi di Jl. Imam
PEMADAM KEBAKARAN DAN EVAKUASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSIA. Puri Betik Hati SPO/KPS/042 A


Bonjol depan RS. Bila mungkin sewaktu evakuasi perawat
masing-masing ruangan mengabsensi pasien yang
dievakuasi dengan menandai daftar yang telah
dipersiapkan sebelumnya setiap ganti shift jaga.
II. Tugas Bagian Administrasi
1. Setelah menerima pesan kebakaran, konfirmasi ulang ke
perawat lantai bersangkutan, setelah itu umumkan kode
merah melalui speaker dengan menyebutkan lantai berapa
kamar berapa dan meminta teknisi dan satpam segera ke
sana dengan bahasa yang lembut tidak membuat panik.
Umumkan pula agar tidak memakai lift/segera keluar dari
lift karena listrik akan segera dimatikan.
2. Menghubungi pemadam kebakaran dan kepolisian
3. Menghubungi Direktur atau yang mewakili
4. Atas perintah Direktur atau yang mewakili
mengumumkan evakuasi atau mengumumkan kode hijau
5. Segera mempersiapkan daftar pasien yang dirawat saat itu
bila perlu dievakuasi
6. Membantu mengarahkan pasien yang dievakuasi dari
lantai atas ke jalur evakuasi
7. Setelah evakuasi selesai, membantu perawat melakukan
absensi pasien sesuai daftar pasien
III.Tugas Satpam dan Teknisi
1. Setelah mendapat kabar adanya kebakaran, segera menuju
tempat kebakaran dengan membawa APAR dan peralatan
lain yang diperlukan untuk memadamkan api dan
evakuasi. Tinggalkan 1-2 orang untuk pengamanan dan
mempersiapkan jalur evakuasi.
2. Bantu pemadaman api
3. Matikan aliran listrik setelah diumumkan kode merah
dengan sebelumnya memastikan tidak ada yang pakai lift.
Listrik dinyalakan lagi hanya bila api dapat diatasi dan
setelah diperiksa tak ada resiko korsleting.
4. Bantu evakuasi pasien
5. Petugas yang tinggal di bawah mengamankan agar tidak
ada orang yang bukan karyawan RS naik ke atas dan
mempersiapkan jalur evakuasi dengan memasang tanda
PEMADAM KEBAKARAN DAN EVAKUASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSIA. Puri Betik Hati SPO/KPS/042 A


rambu-rambu jalan di Jl. Imam Bonjol depan RS
IV. Tugas Direktur atau yang mewakili
1. Setelah menerima laporan adanya kebakaran, segera
datang ke lokasi. Bila berhalangan dapat mewakili
kepada anggota management lain atau komisaris atau
menko jaga dengan memberitahukan kepada petugas
administrasi.
2. Melihat langsung kondisi kebakaran dan upaya
pemadaman api.
3. Menginstruksikan evakuasi pasien RS bila dirasakan api
sulit dipadamkan segera.
4. Memerintahkan pengumuman kode putih bila api berhasil
dipadamkan
V. Tugas Karyawan Kantor
Karyawan kantor yang dapat memadamkan api dapat
membantu pemadaman, dan karyawan yang dapat
membantu evakuasi dapat bantu evakuasi.
VI.Karyawan Farmasi
Karyawan farmasi mengamankan obat-obatan dan cairan
yang terdapat di stok farmasi dan karyawan yang dapat
membantu evakuasi dapat bantu evakuasi.
VII. Karyawan IGD dan ICU
Karyawan IGD dan ICU bantu membawa obat-obat dan
alat emergency dan sebagaian lagi membantu evakuasi
pasien.
VIII. Karyawan Administrasi
Karyawan administrasi mengamankan data-data
keuangan dan berkas-berkas penting dan karyawan yang
dapat membantu evakuasi dapat bantu evakuasi.
IX. Karyawan Gizi
Karyawan gizi menarik gas LPG dan menjauhkan bahan
bakar agar tidak menambah kebakaran dan karyawan
yang dapat membantu evakuasi dapat bantu evakuasi.
B. Bila Kebakaran di lantai lain:
Prosedur pemadaman kebakaran di lantai lain hampir
sama, yang terpenting jangan berteriak “Api”. Karyawan
PEMADAM KEBAKARAN DAN EVAKUASI PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RSIA. Puri Betik Hati SPO/KPS/042 A


yang bersangkutan segera berupaya memadamkan api
dengan APAR atau alat lain sambil meminta bantuan
teman-teman terdekat. Jauhkan bahan yang mudah
terbakar. Prosedur lain seperti urutan/prosedur diatas.
UNIT TERKAIT 1. Direktur
2. Seluruh kepala Unit RS
3. Seluruh karyawan

Anda mungkin juga menyukai