PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan utama dimana setiap rumah sakit bertanggung gugat terhadap penerima
diberikan, ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari penerima jasa pelayanan
tersebut harus dapat dicapai dengan biaya yang dapat dipertanggung jawabkan
(Nurachmah, 2007).
pasien yang dikelola oleh dokter spesialis, dokter umum, perawat dan tenaga
dengan profesinya masing-masing. Menurut Hanson & Spross (1996) bila profesi
telah saling percaya dan menghormati, saling memahami dan menerima keilmuan
profesional yang setara, mengakui sebagai mitra kerja dan bukan bawahan dan
dapat terjalin dengan baik sehingga pelayanan kepada pasien akan efektif.
Jika diamati dari jumlah tenaga medis yang terbatas, maka untuk
yang optimal. Oleh karena itu dalam kondisi keterbatasan tenaga medis ini
sangat dibutuhkan kolaborasi dari perawat, agar mutu pelayanan kepada pasien
1
tetap terjaga. Terwujudnya suatu kolaborasi tergantung pada beberapa kriteria
yaitu adanya saling percaya dan menghormati, saling memahami dan menerima
perawat yang mampu dan mengerti apa yang seharusnya dikerjakan dan
membina hubungan dengan dokter. Jika hubungan tersebut berjalan dengan baik
akan membuat pekerjaan lebih efektif dan efesien sehingga pada akhirnya akan
pasien hanya ditemui 22 kejadian dimana dokter dan perawat saling berbincang.
kepentingan bersama dan tujuan bersama. Manfaat kolaborasi yang baik antara
2
diri merupakan hal utama, kedua belah pihak mempunyai kedudukan yang sama,
tahun 2013 jumlah perawat 32 orang, jumlah dokter umum 7 orang dan jumlah
dokter spesialis yang bekerjasama dengan rumah sakit permata hati Banda Aceh
berjumlah 138 orang. Hasil wawancara terhadap 7 dokter pada bulan Januari
2013 di rumah sakit permata hati Banda Aceh didapat beberapa gejala tentang
tidak memberikan informasi yang lengkap dengan kondisi pasien, perawat lupa
atau tidak tahu program yang sudah ditulis dokter direkam medis.
Pemahaman perawat tentang lingkup praktek juga masih kurang, perawat
tidak melakukan tugas klinisnya memeriksa vital sign pasien, perawat tidak
bersama dalam berfokus pada pasien juga masih kurang diantaranya dokter
mengeluh bahwa pasien tidak diberi informasi yang jelas untuk mencegah
kekambuhannya.
2013 di rumah sakit permata hati Banda Aceh didapatkan hasil yaitu perawat
mengeluh bahwa dokter sulit untuk dihubungi baik berupa pesan singkat yang
3
tidak dijawab maupun media komunikasi lainnya, perawat mengatakan dokter
kurang jelas dalam menuliskan perintah direkam medis dan dokter tidak pernah
penelitian lebih lanjut tentang “Kolaborasi perawat dokter di rumah sakit permata
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
lingkup praktek di rumah sakit permata hati Banda Aceh Tahun 2013.
kepentingan bersama di rumah sakit permata hati Banda Aceh Tahun 2013.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
kesehatan
di masyarakat
rumah sakit