KELOMPOK D
NAMA NPM
Abstrak
Tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan jasa parkir ditinjau dari lima aspek
yaitu Kemampuan Ujian (tangible), kemampuan nyataan (reliability), kecepatan tanggapan
(responsiveness), jaminan (assurance), dan kepedulian (empathy). Adapun metode surv ei di
lapangan (field research) yaitu pengamatan langsung di sekitar Stasiun Bogor melalui
penyebaran surveyor pada titik -titik pengamatan (cordon count) . Hasil surv ei dianalisis
menggunakan program Microsoft Excel . Pengambilan data dengan cara mencatat jumlah
kendaraan bermotor yang masuk dan keluar pada waktu tertentu. D idapatkan kapasitas park ir
untuk digunakan dalam perhitungan kapasitas parkir surv ei (eksisting) sebesar 409 SRP untuk
parkir motor di tempat A dan 247 SRP untuk parkir motor di tempat B. Hasil penelitian
menunjukan bahwa volume maksimum parkir mencapai 414 motor untuk parkiran A dan 360
motor untuk parkiran B. Akumulasi tertinggi mencapai 384 motor untuk parkiran motor A dan
305 motor untuk parkiran B. Penggunaan ruang parkir ditinjau dari Parking Turn Over
mencapai rata-rata 0,964 untuk parkiran A dan 1,416 untuk parkiran B. Jika kebutuhan ruang
parkir lebih besar dari kapasitas tesedia maka jumlah ruang parkir tersebut tidak mencukupi.
Demikian sebaliknya, apabila kebutuhan ruang parkir lebih kecil dari kapasitas tersedia berarti
artinya jumlah ruang parkir masih mampu menampung kendaraan yang akan parkir.
dan sistem perparkiran yang tidak mudah di Penentuan Satuan Rua ng Parkir didasarkan
Stasiun Bogor maka para pengguna sepeda kepada jenis kendaraan, ukuran ruang parkir
motor mengalihkannya untuk parkir di rumah dalam meter persegi (Direktorat Jenderal
atau ruko di jalan Nyi Raja Permas ( Jalan Perhubungan Darat, 1998) . Dalam penelitian
Mayor Oking Jayaatmaja) dekat Stasiun ini menggunakan pengumpulan data atau
Bogor. Banyaknya tempat parkir yang berada penelitian hanya elemen sampel (sebagian
di rumah atau ruko dekat Stasiun Bogor dari elemen populasi) yang d i teliti, hasilnya
maka perlu dikaji pelayanan parkir. merupakan data perkiraan ( estimate). Sampel
Pelayanan parkir adalah dua komponen hanya mencatat, menyelediki sebagian objek,
penting dan tidak bisa dipisahkan dalam gejala atau peristiwa dan tidak seluruhnya.
mencapai tingkat kepuasan pengguna jasa Tujuan teori sampel adalah membuat
parkir pada sistem perparkiran yang baik. penelitian menjadi efisien, artinya biaya lebih
rendah diperoleh tingkat ketelitian yang sama
Tujuan penelitian ini adalah, m endapatkan tinggi atau dengan biaya yang sama diperoleh
SRP parkir pada Areal parkiran A dan tingkat ketelitian yang lebih tinggi
parkiran B, akumulasi parkir pada saat (Hermawan, Warsito, 1995) . Juga
penelitian, kebutuhan parkir pada pa rkiran A mengadakan wawancara langsung kepada
dan parkiran B, jumlah maksimum kendaraan pengemudi kendaraan dengan data-data
pada parkiran A dan parkiran B dan nomer registrasi kendaraan, klasifikasi
mendapatkan hasil dari parikiran diluar dan kendaraan, waktu kendaraan masuk, waktu
didalam stasiun Bogor . Kebutuhan Ruang kendaraan keluar, tujuan utama parkir dan
Parkir adalah jumlah tempat yang kondisi lokasi parkir dan data lainnya
dibutuhkan untuk menampung kendaraan (Hobbs, F.D, 1995) . Kepuasan adalah tingkat
yang membutuhkan parkir berdasarkan kepuasan seseorang setelah membandingkan
fasilitas dan fungsi dari sebuah tata guna kinerja atau hasil yang dirasakan
lahan. Untuk mengetahui kebutuhan parkir dibandingkan dengan harapannya. Jadi
pada suatu kawasan yang di studi, terlebih kepuasan atau ketidakpuasan adalah
dahulu perlu diketahui tujuan dari pemarkir kesimpulan dari interaksi antara harapan dan
(Abubakar, I, 1998) . Volume parkir adalah pengalaman sesudah memakai jasa atau
jumlah keseluruhan kendaraan yang pelayanan yang diberikan (Kotler dkk, 2008).
menggunakan fasilitas parkir, biasanya Kepuasan konsumen adalah hasil yang
dihitung dalam kendaraan yang parkir dalam dirasakan oleh pembeli yang mengalami
satu hari (Abubakar, I, 1998) . Secara umum kinerja sebuah perusahaan yang sesuai
pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dengan harapannya (Kotler, Philips, 200).
dalam beberapa tahap. Tahapan Keuntungan dalam penggunaan sampel
pengumpulan data baik primer maupun (Marzuki, 1997) . Yaitu m enghemat biaya,
sekunder, data primer diperoleh dengan waktu, dan tenaga , biaya lebih murah, waktu
melakukan pencatatan pada titik pengamatan lebih pendek , t enaga yang diperlukan lebih
(Cordon Count) dan data sekunder yang di sedikit.
butuhkan adalah Site Plan/Peta Situasi lokasi Dalam parkir juga ada standar pelayanan
Penelitian. Dalam pelaksanaan permodelan minmum SPM berdasarkan tabel 1 dibawah
untuk simulasi, dilakukan identifikasi ini (Menteri Permukiman dan Prasarana
keberadaan sistem untuk perolehan gambaran Wilayah, 2001).
tentang sistem yang dikaji dalam bentuk
diagram skematis masukan -keluaran ( input- Tabel 1 Pedoman Penentuan Standar
output) (A.I. Syahidina, A. Goeritno dan Pelayanan Minimal (SPM)
Syaiful, 2017).
Tujuan Parkir yaitu, memberikan tempat
istirahat kendaraan, menunjang kelancaran
arus lalu lintas (Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat, 1996). Satuan Ruang
Parkir adalah tempat parkir untuk satu
kendaraan. Pada tempat dimana parkir
dikendalikan maka ruang parkir harus diberi
marka pada permukaan jalan.
Tingkat pergantian parkir adalah laju umum adalah suatu keadaan tidak
pemakaian tempat parkir dalam periode bergeraknya kendaraan secara permanen
tempat tertentu. PTO dapat diperoleh dengan (Tobing, David M.L, 2007). Pelayanan
cara jumlah kendaraan yang telah publik adalah kegiatan atau rangkaian
memanfaatkan lahan parkirpada selang waktu kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
tertentu di bagi dengan ruang parkir yang pelayanan sesuai dengan peraturan
tersedia (Oppenlender J.C and P.C. Box, perundangundangan bagi setiap warga negara
1976). Tarif parkir merupakan alat yang dan penduduk atas barang, jasa, dan atau
sangat bermanfaat untuk mengendalikan pelayanan administratif yang disediakan oleh
jumlah kendaraan yang parkir. Tarif parkir penyelenggara pelayanan publik. Standar
ditangani dengan cara yang biasa dilakukan pelayanan adalah tolok ukur yang
di Indonesia yaitu ole h petugas parkir (juru dipergunakan sebagai pedoman
parkir atau jukir). Sampai 1 Juli 2012, tarif penyelenggaraan pelayanan dan acuan
parkir didasarkan pada peraturan daerah penilaian kualitas pelayanan sebagai
(Peraturan Daerah Kota Bogor, 2008). kewajiban dan janji penyelenggara kepada
Dengan mobil membayar Rp 2.000 dan masyarakat dalam rangka pelayanan yang
sepeda motor membayar Rp 1.000. Tarif ini berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan
tidak berdasarkan waktu. Tapi bar u-baru ini terukur (Undang-undang Republik Indonesia,
di kota-kota Indonesia mempraktekan 2009). Indeks parkir merupakan persentase
peningkatan tarif dengan meminta tarif lebih dari akumulasi jemlah kendaraan pada sel ang
tinggi dari pengendara yang tetap selama waktu tertentu dibagi dengan ruang parkir
lebih dari satu atau dua jam. Jadi dalam yang tersedia dikalikan dengan 100%.
prakteknya, ada kemungkinan untuk Besarnya indeks parkir yang tertinggi
pemberlakuan tarif progressif sebelum diperoleh dari perbandingan antara
memberlakukan perubahan tari secara akumulasi parkir dengan kapasitas parkir.
menyeluruh. Karena kekhawatiran tentang Besaran indeks parkir ini akan menunjukkan
dampak parkir ganda dan bongkar/muat di apakah kawasan parkir tersebut
Jalan Suryakencana, keputusan diambil untuk bermasalah atau tidak (Warpani, S, 1990) .
menaikan tarif parkir tiga kali lipat di Karakteristik parkir dimaksudkan sebagai
sepanjang jalan itu. Ini dilaksanakan pada sifat – sifat dasar yang memberikan penilaian
awal Juli 2012. Sayangnya, tidak ada data terhadap pelayanan parkir dan
mengenai tingkat okupansi parkir dan jangka permasalahan parkir yang terjadi pada
waktu untuk menggambarkan kondisi daerah studi. Berd asarkan karakteristik
sebelum dan sesudah perubahan tarif. parkir, akan dapat diketahui kondisi
Struktur tarif baru berdasarkan perda adalah perparkiran yang terjadi pada daerah studi
Rp 6.000 (mobil), Rp 3.000 (sepeda motor) seperti mencakup volume parkir, akumulasi
(Peraturan Daerah kota Bogor, 2012). parkir, tingkat pergantian (turn over paking)
Akumulasi parkir merupakan jumlah dan tingkat penggunaan (occupancy rate),
kendaraan yang diparkir pada suatu tempat dan indeks parkir. Informasi mengenai
pada waktu tertentu dan dapat dibagi sesuai karakteristik parkir sangatlah diperlukan pada
dengan kategori jenis dan maksud perjalanan, saat kita merencanakan suatu lahan parkir (Z,
dimana integrasi parkir pada suatu periode Tanmin, Ofyar, 1997) .
tertentu, menunjukkan beban parkir (jum lah
kendaraan parkir) dalam satu jam kendaraan M ETODE PENELITIAN
per periode waktu tertentu (Raharjo, A.D.A, Tahapan ketiga adalah pengolahan data
2011). Pelayanan sepeda motor, angkutan analisis dengan program Microsoft Excel.
umum dan non angkutan umum di Bogor Secara umum tahapan kegiatan penelitian
merupakan target utama termasuk kecepatan yang dilaksanakan ditunjukan oleh Gambar 1
sepeda motor dan angkutan lainnya (Syaiful, berikut ini.
2005; Syaiful, S., Elvira, Y, 2017; Syaiful,
S., & Rulhendri, R., 2014). Seiring dengan
meningkatknya jumlah kendaraan bermotor
di kota Bogor semakin bertambah juga
kebutuhan parkir (Syaiful, 2015; Syaiful,
S.T., M.T., 2016) . Pengertian “parkir” secara
Dari tabel di atas kelihatan bahwa parking melebihi 100%. Dari nilai parkir yang
turn over rata-rata adalah 1,416 untuk data didapatkan tersebut ternyata area parkir
sampel pada saat parkir maksimum. motor di B tidak mampu menampung
kebutuhan parkir yang ada dikarenakan
Tabel 4 Volume Harian Parkir Motor A aktifitas yang padat, akan tetapi pada hari
sabtu dan minggu indeks parkir kurang dari
100% masih bisa memenuhi kebutuhan ruang
parkir.
terkecil tampilan juru parkir dalam praktis dan lebih mudah untuk pengguna
bertugas menggunakan pakaian selalu rapi kendaraan motor.
dan sopan. Prosentase kepuasan pelanggan dengan
Prosentase kepuasan pelanggan dengan dimensi tangible indikatornya meliputi
dimensi responsiveness indikatornya kemampuan juru parkir dalam melayani
meliputi kemudahan saat memarkirkan sebesar 52,6% menjawab puas,
kendaraan sebesar 40% menjawab kurang kehandalan juru parkir dalam
puas, semua transaksi dilayani atau mengatur/menata kendaraan dengan baik
dilaksanakan dengan cepat dan tepat sebesar 52,6% menjawab puas,
sebesar 39% menjawab puas, juru parkir kehandalan fasilitas yang ada di area
bersedia menolong pengguna jasa parkir parkir sebesar 52,6% menjawab puas,
ketika mengalami kesulitan saat area kehandalan petugas parkir dalam
parkir dalam keadaan penuh sebesar 43% melayani kepadatan area parkir sebesar
menjawab kurang puas, juru park ir tidak 42,1% menjawab puas. Semua variabel
menunjukan kesan sibuk dalam menyapa tangible adalah puas. Indikator dengan
pengguna jasa parkir sebesar 44% persentase terkecil kehandalan petugas
menjawab kurang puas. Semua variabel parkir dalam melayani kepadatan area
dari persentase responsivenessrata-rata parkir.
adalah kurang puas. Indikator dengan Berdasarkan prosentase kepuasan
persentase terkecil semua transaksi pelanggan dengan dimensi reliability
dilayani atau dilaksanakan dengan cepat indikatornya meliputi kebersihan area
dan tepat. parkir sebesar 52,6% menjawab puas,
Berdasarkan dari persentase kepuasan tampilan juru parkir dalam bertugas
pelanggan dengan dimensi assurance menggunakan pakaian selalu rapih dan
indikatornya meliputi adanya sistem sopan sebesar 42,1% menjawab kurang
pengamanan parkir yang baik sebesar puas, ketepatan juru parkir dalam
47% menjawab kurang puas, kesopanan mengelola sistem perparkiran sebesar
juru parkir sebesar 43% menjawab kurang 68,4% menjawab puas, tampilan interior
puas, keramahan juru parkir sebesar 48% area parkir sebesar 52,6% menjawab puas.
menjawab puas, kejujuran juru parker Semua variabel dari persentase reliability
sebesar 50% menjawab puas. Semua rata-rata adalah puas. Indikator dengan
variabel dari persentase assurancerata- persentase terkecil tampilan juru parkir
rata adalah puas. Indikator dengan dalam bertugas menggunakan pakaian
persentase terkecil kesopanan juru parkir. selalu rapih dan sopan.
Berdasarkan dari prosentase kepuasan Kepuasan pelanggan dengan dimensi
pelanggan dengan dimensi empathy responsiveness indikatornya meliputi
indikatornya meliputi juru parkir kemudahan saat memarkirkan kendaraan
mengucapkan salam pembuka (selamat sebesar 47,4% menjawab puas, semua
pagi/siang/malam) pada awal pelayanan transaksi dilayani atau dilaksanakan
sebesar 38% menjawab kurang puas, juru dengan cepat dan tepat sebesar 31,6%
parkir selalu mengucapkan terima kasih di menjawab kurang puas, juru parkir
akhir pelayanan sebesar 38% kurang puas, bersedia menolong pengguna jasa parkir
kemudahan mencari ruang untuk parkir ketika mengalami kesulitan saat area
sebesar 35% menjawab kurang puas, parkir dalam keadaan penuh sebesar
kenyamanan di area parkir sebesar 38% 36,8% menjawab puas, juru parkir tidak
menjawab puas. Semua variabel dari menunjukan kesan sibuk dalam menyapa
persentase empathy rata-rata adalah pengguna jasa parkir sebesar 47,4%
kurang puas. Indikator dengan persentase menjawab puas. Semua variabel dari
terkecil kemudahan mencari ruan g untuk persentase responsiveness rata-rata adalah
parkir. puas. Indikator dengan persentase terkecil
semua transaksi dilayani atau
Pembahasan Hasil Kuesioner Online dilaksanakan dengan cepat dan tepat.
Prosentase dari kuesioner online Prosentase kepuasan pelanggan dengan
menunjukkan 63% responden mengatakan dimensi assurance indikatornya meliputi
bahwa parkir di luar Stasiun Bogor lebih adanya sistem pengamanan parkir yang
baik sebesar 36,8% menjawab kurang melebihi 100% akan tetapi pada hari sabtu
puas, kesopanan juru parkir sebesar dan minggu indeks parkir kurang dari
47,4% menjawab puas, keramahan juru 100%.
parkir sebesar 52,6% menjawab puas, Kuesioner manual menunjukkan 36%
kejujuran juru parkir sebesar 68,4% responden mengatakan bahwa parkir di
menjawab puas. Semua variabel dari luar Stasiun Bogor lebih praktis dan
persentase assurance rata-rata adalah terjangkau untuk pengguna sepeda moto r
puas. Indikator dengan persentase terkecil sedangkan online menunjukkan 63%
adanya sistem pengamanan parkir yang responden mengatakan bahwa parkir di
baik. luar Stasiun Bogor lebih praktis dan lebih
Kepuasan pelanggan dengan dimensi mudah untuk pengguna kendaraan motor.
empathyindikatornya meliputi juru parkir
mengucapkan salam pembuka (selamat DAFTAR PUSTAKA
pagi/siang/malam) pada awal pelayanan Abubakar, I. 1998. Sistem Transportasi Kota.
sebesar 42,1% menjawab kurang puas, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan
juru parkir selalu mengucapkan terima Angkutan Kota, Jakarta.
kasih di akhir pelayanan sebesar 36,8% A.I. Syahidina, A. Goeritno and Syaiful,
menjawab puas, kemudahan mencari 2017. “Penggunaan System Dynamics
ruang untuk parkir sebesar 42,1% Software Untuk Simulasi Model
menjawab puas, kenyamanan di area Kebijakan Perburuan Rusa,” di
parkir sebesar 47,4% menjawab puas. Prosiding Seminar Nasional
Semua variabel dari persentase empathy Multidisiplin Ilmu (SENMI) VIII , 2017,
rata-rata adalah puas. Indikator dengan Universitas Budi Luhur, Jakarta, hlm.
persentase terkecil juru parkir selalu ICT- 210 – ICT- 217.
mengucapkan terima kasih di akhir Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
pelayanan. 1996. Pedoman Teknis Peyelenggaraan
Fasilitas Parkir. Jakarta.
KESIMPULAN Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
1998. Pedoman Perencanaan dan
Luas area parkir yang digunakan untuk Pengoperasian Fasilitas Parkir.
lahan parkir sebesar 614 m 2 dengan 409 Jakarta.
SRP untuk parkiran A dan 371 m 2 dengan Hermawan, Warsito. 1995. Pengantar
247 SRP untuk parkiran B. Metodologi Penelitian Sosial . Surabaya:
Dari hasil tujuh hari pengamatan Airlangga University Press.
akumulasi maksimum terjadi pada Hari Hobbs, F. D., 1995, Perencanaan danTeknik
Kamis, 21 Juli 2016 sebanyak 384 motor Lalu Lintas, Edisi Kedua,Gadjah Mada
terjadi pada pukul 14:30 -15:00 di parkir University Press, Yogyakarta.
motor A dan p arkir motor B terjadi pada Kotler, Philips dan Keller, Kevin Lane. 2008.
Hari Senin, 18 Juli 2016 sebanyak 305 Manajemen Pemasaran . Jilid 1 dan 2.
motor pada pukul 15:30-16:00. Edisi 12. PT. Indeks.
Dengan penggunaan ruang parkir ditinjau Kotler, Philips. 2000. Manajemen
dari parking turn over pada parkir motor Pemasaran . PT. Prenhallindo. Jakarta.
A kebutuhan parkir mencukupi daya Marzuki, 1997. Metodologi Riset . BPFE.
tampung sedangkan pada parkir motor B Universitas Islam Indonesia.
kebutuhan parkir melebihi daya tampung. Yogyakarta.
Jumlah volume kendaraan maksimum Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah ,
pada parkir motor A mencapai 414 motor 2001, Pedoman Penentuan Standar
dan 360 motor pada parkir motor B Pelayanan Minimal Bidang Penataan
masing-masing terjadi pada Hari Senin. Ruang, Perumahan Dan Permukiman
Indeks parkir maksimum di parkir motor Dan Pekerjaan Umum.
A pada waktu puncak maksimum pada Oppenlender J.C and P.C. Box. 1976.
hari senin sampai dengan hari minggu Manual of Traffic Engineering
kurang dari 100% sedangkan di parkir Studies. Institute of Transportation
motor B pada waktu puncak maksimum Engineering Washington DC.
pada hari senin sampai dengan hari jum’at
Peraturan Daerah Kota Bogor, Tentang tarif Syaiful, 2015, “ Tingkat Kebisingan Akibat
Parkir SK No 6/2008, tahun 2008. Kendaraan Bermotor Di Depan Rumah
Peraturan Daerah Kota Bogor, 2012, Tentang Sakit Hermina Bogor,” di Seminar
tarif Parkir Baru di Jalan Surya Kencana Nasional Teknik Sipil V 2015,
SK No 4/2012, bulan Juli 2012. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Raharjo, A.D.A. 2011. Analisis Kapasitas https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/
Ruang Parkir R SUD Dr. R. Koesma 11617/6479?show=full
Tuban-Jawa Timur. Skripsi Jurusan [Syaiful, S.T., M.T. (2016); Noise Analysis
Teknik Sipil, Fakultas Teknik Caused by Vehicle Speed in front of RS
Universitas Atma Jaya Yogyakarta. PMI BOGOR Int. J. of Adv. Res. 4 (1).
SYAIFUL, SYAIFUL (2005) ANALISIS 772-779] (ISSN 2320-5407).
KEBISINGAN ARUS LALU LINTAS http://www.journalijar.com/article/7687/
DAN GEOMETRI JALAN DI noise-analysis-caused-by-vehicle-speed-
KAWASAN SIMPANG LIMA KOTA in-front-of-rs-pmi-bogor/
SEMARANG. Masters thesis, program Tobing, David M.L . 2007. Parkir dan
Pascasarjana Universitas Diponegoro. Perlindungan Hukum Konsumen . PT.
Diponegoro University, Timpaui Agung : Jakarta.
INSTITUTIONAL REPOSITORY. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Syaiful, S., & Elvira, Y. (2017). Case Study 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
On Use Area Parking At New Market Publik, Jakarta, 2009.
City Shopping Center Bogor. IJTI Warpani S, 1990 . Rekayasa Lalu Lintas .
(International Journal Of Bhatara Karya Aksara, Jakarta.
Transportation And Infrastructure), Z. Tamin, Ofyar. 1997. Perencanaan dan
1(1), 34-40. Retrieved from Pemodelan Trans portasi. Bandung:
http://jurnal.narotama.ac.id/index.php/ijt Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi
i/article/view/330 Bandung.
Syaiful, S., & Rulhendri, R. (2014). ROAD
MAP KEBISINGAN YANG
DITIMBULKAN KENDARAAN
BERMOTOR DI KOTA BOGOR
(KAJIAN SEKSI II UNTUK KASUS
DI DEPAN RSUD CIAWI BOGOR).
Prosiding Forum Studi Transportasi
Antar Perguruan Tinggi, 2(1). Retrieved
from
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/PFST
PT/article/view/2939