MODUL PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI PERAIRAN
Oleh:
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
1
HALAMAN PENGESAHAN
MODUL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERAIRAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN 2016
NIP : 196710121992021001
Jurusan : Perikanan
Mengetahui :
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Koordinator Praktikum
Universitas Hasanuddin
Wakil Dekan Bidang Akademik
Prof Dr. Ir. Aisjah Farhum, M.Si Dr.Ir. Hilal Anshary, M.Sc.
NIP 196906051993032002 NIP 196710121992021001
2
KATA PENGANTAR
mikrobiologi perairan yang ditujukan bagi mahasiswa perikanan yang baru saja
mahasiswa dalam melakukan studi atau kajian dalam bidang mikrobiologi, mulai dari
secara aseptic, menghitung bakteri dan mengetahui cara melakukan uji-uji biokimia
bidang mikrobiologi terapan terutama dalam bidang perikanan maka kehadiran modul
praktikum akan sangat bermanfaat. Disadari bahwa modul ini masih jauh dari
Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
6. Penyiapan Medium
a. Cawan tuang
b. Cawan tebar
9. Pewarnaan Sederhana
1. Simpan semua peralatan anda pada tempat yang telah ditentukan dan jangan
dapat melindungi anda dari bakteri kontaminan yang tidak disengaja dan juga
melindungi pakaian anda dari bahan-bahan atau zat warna yang digunakan di
laboratorium
5. Cucilah tangan anda baik-baik dengan air dan sabun sebelum dan sesudah
kegiatan laboratorium
6. Disinfeksi meja kerja anda sebelum dan sesudah kegiatan laboratorium dengan
disinfektan
10. Jika terjadi kecelakaan dalam laboratorium atau anda menumpahkan bahan,
yang telah anda gunakan, atur kembali letaknya, periksa mikroskop dan
peralatan lainnya.
5
12. Cucilah kembali tangan anda dengan air dan sabun sebelum meninggalkan
laboratorium
13. Cucilah jas laboratorium anda sehingga selalu bersih setiap kali anda
14. Tutup pintu dan jendela untuk mengurangi terjadinya kontaminasi melalui
udara
15. Gunakan sarung tangan jika terdapat luka di tangan atau pada saat bekerja
setelah digunakan
17. Buang sampah pada tempat sampah yang telah disiapkan dan jangan
18. Buang biakan pathogen setelah diatoklaf dan letakkan pipet yang telah
21. jika anda terluka saat bekerja, segera melaporkan pada asisten
22. Jika anda memecahkan glassware segera laporkan pada asisten dan buang
lainnya
23. jangan memindahkan peralatan atau bahan apapun keluar laboratorium tanpa
PRAKTIKUM
Skill Laboratorium,
Mahasiswa mampu
padat dan cair, membuat preparat basah dan teknik tetes gantung, melakukan
pewarnaan Gram.
Mahasiswa mampu:
Kognitif
Analisa
Komunikasi
Interpersonal skill
1. Dapat bekerja dalam tim atau kelompok secara efektif, sehingga tuga, hasil,
Tujuan:
Pengantar Teori
majemuk cahaya secara akurat dan benar. Pada praktikum ini mahasiswa akan
mempelajari cara melakukan focus pada lensa objektif. Mahasiswa akan mempelajari
focus pada preparat slide yang telah disiapkan dengan melakukan latihan pada setiap
microscope), medan gelap (dark field), fase kontras (Phase contrast) dan floresense
(Fluerescence). Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk memperbesar objek atau
benda yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop digunakan sebagai
alat untuk dapat melihat bentuk bakteri, karakteristik pewarnaan bakteri, pergerakan
bakteri, dll. Oleh karena itu penggunaan mikroskop perlu dipahami secara benar.
Mikroskop majemuk adalah mikroskop yang memiliki dua atau lebih lensa. Untuk
pada lensa objektif dengan perbesaran pada lensa ocular (eyepiece). Perhatikan dan
Merawat Mikroskop
instruktur.
dengan cara melihat dari sisi mikroskop sambil memutar pengatur kasar
digunakan, putar pengatur kasar agar lensa objektif menjauh dari tempat
kertas lensa (bersihkan lensa dari minyak imersi), atur agar lensa objektif
2. Kertas Lensa
3. Minyak imersi
4. Aquades
sekitar
Pengantar Teori:
bagian dari hidup manusia, ada yang bersifat pathogen dan ada juga yang bermanfaat
mikroba dalam lingkungan perairan tertentu sangat tergantung pada kondisi perairan
pertumbuhan mikroba, misalnya nutriet agar (NA), atau Tripticase Soy Agar (TSA),
bakteri atau mikroba lainnya yang ada diperairan atau di udara dapat tumbuh dalam
medium umum tersebut membetuk koloni yang tampak dengan mata. Koloni tersebut
Nutrien Agar
TSA
Cawan petri
12
Prosedur Kerja
1. Ambil medium NA atau TSA dan pipit air dari yang diambil dari beberapa
tempat, seperti danau, sungai, kolam, atau dari air bak mandi.
6. Gambar jenis-jenis mikroba yang tumbuh dari tempat yang berbeda-beda pada
Pengantar Teori
Sterilisasi adalah suatu proses yang dilakukan agar media atau peralatan
terbebas dari segala bentuk kehidupan (steril). Ada 3 cara yang umunya dilakukan
untuk sterilisasi yaitu dengan cara fisik yaitu dengan panas uap (autoclave), panas
kering, dengan radiasi menggunakan ultra violet (UV), dan secara kimiawi dengan
ethylene oxide. Cara yang paling sering dilakukan dengan menggunakan panas uap
yaitu dengan autoclave menggunakan pemanasan uap mencapai 121 oC pada tekanan
15 lbs selama 15 menit. Dengan cara ini mikroorganisme termasuk spora akan mati.
Semua media atau peralatan yang tahan suhu 121 oC dapat disterilisasi dengan cara
ini. Autoclave modern sudah dirancang sehingga udara yang ada di dalam autoclave
akan keluar dan yang tinggal adalah uap. Untuk autoclave yang masih manual,
sebelum digunakan perlu dikeluarkan udara yang ada dalam autoclave dengan
pemanasan sampai seluruh udara keluar. Kadang-kadang peralatan pecah belah seperti
pipet, dan cawan petri juga perlu disterilkan. Dengan sterilisasi uap dapat merusak
peralatan glass dan juga akan basah setelah sterilisasi, sehingga untuk peralatan
memasukkan peralatan glass ke dalam oven dengan suhu 160 – 170 oC selama
minimal 2 jam, pemanasan jangan mencapai 180 oC karena akan menyebabkan kapas
disterilkan dengan pemanasan 121 oC, sehingga dapat dilakukan dengan melakukan
14
kaca, lapisan kotor, air dan substansi lainnya secara efektif, sehingga UV hanya
digunakan dalam beberapa kasus khusus saja, seperti pada lampu UV pada langit-
langit laminary flow, atau ruangan, untuk sterilisasi udara dan permukaan yang
terekspose. Peralatan lainnya yang tidak bias disterilkan dengan pemanasan seperti
cawan petri plastic, jarum suntik plastic, dll disterilkan dengan gas ethylene oxide.
Gas ethylene oxide bersifat mikrobicidal dan sporicidal dan mematikan dengan cara
Autoclave
Kompor gas
Prosedur Kerja
4. Periksa bagian dasar autoclave apakah terisi air dengan cukup atau tidak
10. Perhatikan penunjuk pembacaan suhu pada autoclave dan biarkan suhu naik
11. Turunkan nyala api kompor agar suhu 121 oC dapat dipertahankan selama 15
menit
12. Setelah pemanasan pada 121 oC selama 15 menit selesai, matikan kompor
dikeluarkan
16
- Dapat menggunakan jarum ose dan lup secara benar dalam teknik aseptik
Pengantar Teori
biakan cairan dari satu wadah ke wadah lainnya, memerlukan teknik aseptic untuk
biakan dikatakan berhasil hanya jika tidak terjadi kontaminasi. Teknik ini merupakan
suatu percobaan yang dilakukan. Beberapa teknik aseptic yang perlu diperhatikan
adalah disinfeksi tempak kerja untuk mematikan mikroorganisme yang mungkin ada
pada meja, pada tahap ini sel vegetative dan virus akan mati, namun endospora tidak
akan mati dengan tahap ini. Pemidahan biakan menggunakan jarum ose atau lup
sehingga alat ini perlu disterilkan dengan cara memijarkan di atas api Bunsen.
Sebelum memasukkan jarum ose pada tabung reaksi yang mengandung biakan, tutup
tabung dibuka lalu mulut tabung reaksi dipanaskan di atas nyala api Bunsen dan
selanjutnya setelah biakan diambil, mulut tabung dipanaskan kembali sebelum ditutup
dengan penutup tabung. Jika tabung mengandung biakan cairan, maka yang
digunakan adalah lup, sedangkan bila tabung berisi biakan padat maka yang
digunakan adalah jarum ose. Setelah proses inokulasi biakan selesai, maka jarum ose
atau lup dikeluarkan dari tabung, dipijarkan di atas api Bunsen, lalu dikembalikan
18
pada tempatnya. Mulut tabung yang telah diinokulasi juga dipanaskan lalu ditutup
kembali. Untuk menginokulasi cawan petri, pengerjaan dilakukan dekat api Bunsen
tapi tidak perlu dipanaskan cawannya. Setelah seluruh pekerjaan selesai, maka meja
Biakan bakteri
Loop Inokulasi
Lampu spiritus
Disinfektan
Prosedur Kerja
3. Dengan menggunakan lup, sterilkan lup dengan memanakan di atas api Bunsen
5. Buka tutup tabung dengan menggunakan jari kelingking dari tangan yang
7. Keluarkan lup inokulasi yang telah berisi biakan, panaskan kembali mulut tabung
reaksi lalu tutup. Kembalikan tabung biakan pada rak tabung reaksi.
8. Ambil tabung reaksi berisi agar nutrient steril dengan tangan yang tidak memegang
lup, buka tutupnya dengan menggunakan jari kelingking, panaskan mulut tabung
9. Tanpa memanaskan lup, masukkan lup ke dalam tabung berisi medium cair steril,
12. Sterilkan lup dengan memijarkannya pada api Bunsen, kembalikan lup pada
wadahnya.
13. Inkubasi biakan yang baru saja diinokulasi pada inkubator dengan 37 oC selama
24 – 48 jam.
3. Sterilkan lup inokulasi dengan memijarkannya di atas nyala api Bunsen, seluruh
4. Dengan menggunakan tangan anda yang bebas, ambil agar miring berisi biakan,
bukan tutupnya dengan menggunakan jari kelingking dari tangan yang memegang lup
inokulasi.
5. Panaskan mulut tabung dan masukkan lup inokulasi yang telah dingin, sentuhkan
6. Panaskan kembali mulut tabung berisi biakan, lalu tutup dengan penutup yang ada
pada jari kelingking, hati-hati jangan membakar jarinya, kembalikan tabung pada rak
7. Ambil tabung agar miring steril dengan tangan anda yang kosong, lepaskan
tutupnya dengan menggunakan jari kelingking seperti cara sebelumnya, lalu panaskan
mulut tabung
8. Masukkan lup inokulasi ke dalam tabung (jangan memanaskan lup inokulasi), dan
inokulasi biakan dengan melakukan goresan pada medium agar secara zig-zag
9. Keluarkan lup inokulasi, panaskan mulut tabung lalu menutupnya dengan penutup
yang ada pada jari kelingking, lalu simpan kembali pada rak
10. Panaskan lup inokulasi sampai berpijar, panaskan seluruh kawatnya, biarkan
11. Inkubasi agar miring yang telah diinokulasi pada incubator pada suhu 37 oC
selama 24 – 48 jam.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat bekerja dengan cawan petri
Memindahkan biakan dari koloni bakteri pada cawan petri ke agar miring atau
medium cair sangat mirip dengan prosedur yang telah dilaksanakan di atas. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan tentang penggunaan lup atau jarum inokulasi. Lup
biasanya digunakan bila inokulum yang diperlukan lebih banyak. Jarum inokulasi
digunakan pada saat memindahkan isolate kultur murni dan tusukan dalam media,
misalnya pada uji motility pada medium semi solid. Dalam mengisolasi kultur murni,
jarum disentuhkan pada bagian tengah koloni bakteri. Teknik ini terutama digunakan
21
bila bekerja dengan biakan campuran. Pada saat akan memindahkan biakan dari
cawan petri, cawan petri harus sedapat mungkin tidak terkontaminasi mikroba dari
udara, artinya cawan petri harus selalu dalam keadaan tertutup. Jika akan
memindahkan biakan, hanya sebagian dari cawan petri yang terbuka dan tidak
dilakukan pemanasan terhadap cawan petri sebagaimana yang dilakukan pada tabung.
Harus selalu diberi label pada cawan yang berisi media pada bagian dasar cawan dan
Prosedur Kerja
1. Beri label pada agar miring dengan menulis nama anda dan nama bakteri yang
akan dipindahkan
2. Ambil lup inokulasi dan panaskan sampai berpijar dan juga panaskan seluruh
3. Ambil cawan petri berisi biakan yang akan dipindahkan, angkat tutup dari cawan
sehingga memungkinkan untuk mengambil koloni dari cawan dengan lup yang sudah
disterilkan. Jangan melukai agar pada saat mengambil koloni bakteri, dan jangan pula
membuka seluruh cawan sampai terpapar dengan udara. Tutup cawan setelah koloni
4. Dengan menggunakan tangan anda yang kosong, ambil agar miring dan buka
tutupnya dengan menggunakan jari kelingking yang sedang memegang lup inokulasi.
5. Panaskan mulut tabung dan masukkan lup inokulasi, selanjutnya sentuhkan lup
pada permukaan agar miring dengan gerakan zig-zag. Jangan melukai permukaan
6. Keluarkan lup inokulasi dan panaskan kembali mulut tabung, lalu tutup kembali
tabung.
7. Panaskan lup inokulasi sampai berpijar dan panaskan seluruh kawat, lalu simpan
pada wadahnya
Gambar 4. Prosedur penyiapan kultur murni dari cawan petri ke agar miring.
24
Tujuan: Mempelajari cara pembuatan preparat bakteri dari medium cair dan medium
padat
Pengantar Teori
Bakteri berukuran sangat kecil dan transparan, sehingga sangat sulit terlihat
Sebelum bakteri diwarnai perlu dilakukan penyiapan preparat dengan baik agar
bakteri yang akan diwarnai tidak terlalu tebal, tidak hilang pada saat pencucian dan
tidak mengkerut. Ada dua cara penyiapan preparat bakteri yaitu penyiapan preparat
yang berasal dari medium cair dan dari medium padat. Jika preparat dibuat dari
medium cair, maka ambil 1 – 2 lup cairan dan letakkan secara langsung pada slide
glass yang telah dibersihkan dan tidak mengandung minyak/lemak, sebarkan secara
merata pada permukaan slide, dan selanjutnya biarkan kering angin. Setelah kering
angin, slide difiksasi dengan melewatkan di atas nyala api Bunsen beberapa kali.
Dengan cara ini bakteri terfiksasi pada slide glass dan tidak merubah struktur dari
bakteri. Jika bakteri dari medium padat, dengan menggunakan jarum inokulasi ambil
bakteri dari medium padat dengan menyentuhkan ujung jarum inokulasi pada biakan
padat, selanjutnya disebarkan diatas slide glass yang telah diberi 1 atau 2 tetes air dan
disebar secara merata. Dikeringka anginkan dan difiksasi dengan panas sebagaimana
Slide glass
Lampu spiritus
Jarum ose
Prosedur Kerja
1. Bersihkan slide glass dengan sabun dan alcohol 70% sebelum digunakan agar tidak
mengndung minyak/lemak
3. beri label pada slide glass, yaitu sumber inokulum dan nama inokulum
4. aduk biakan yang akan dibuat preparat agar merata, lalu ambil 1 atau 2 lup biakan
secara aseptic dan sebarkan secara merata pada bagian tengan slide glass
6. Fiksasi bakteri dengan melewatkan slide di atas nyala api Bunsen beberapa kali.
(jangan melakukan fiksasi pada slide yang masih basah, karena akan menyebabkan air
Prosedur Kerja
1. Bersihkan slide glass dengan sabun dan alcohol 70% sebelum digunakan agar tidak
mengndung minyak/lemak
26
3. beri label pada slide glass, yaitu sumber inokulum dan nama inokulum
6. secara aseptic, sentuhkan ujung jarum untuk mengambil sedikit biakan dari
medium padat.
7. sebarkan secara merata di atas slide glass yang telah ditetesi 1 atau 2 tetes air
9. Fiksasi bakteri dengan melewatkan slide di atas nyala api Bunsen beberapa kali.
(jangan melakukan fiksasi pada slide yang masih basah, karena akan menyebabkan air
Gambar 5a. Prosedur cara pemindahan biakan dari medium cair ke preparat.
28
Gambar 5b. Prosedur penyiapan preparat dari medium cair dan medium padat
29
dengan benar, dan mengetahui komposisi setiap media yang digunakan untuk
menumbuhkan bakteri
Pengantar Teori
digunakan untuk menumbuhkan mikroba secara in vitro dalam cawan petri atau
tabung. Medium umunya dapat tersedia dalam 3 bentuk yaitu medium padat, cair dan
semisolid. Medium cair antara lain adalah Nutrient Broth (NB), Citrate Broth,
Glukosa Broth, dll. Medium ini biasanya disiapkan untuk menumbuhkan bakteri
dalam jumlah besar, uji fermentasi, dan uji-uji biokimia lainnya. Media padat adalah
media cair yang ditambahkan dengan agen pemadat seperti agar, gelatin atau slica gel.
Bahan yang baik digunakan sebagai pemadat adalah bahan yang tidak dimanfaatkan
pada suhu ruang. Agar memenuhi criteria yang baik sebagai pemadat. Nutrien agar
(NA), Tripticase Soy Agar (TSA) dan agar darah merupakan contoh media padat yang
medium yang konsistensinya berada antara medium padat dan medium cair. Medium
ini mengandung agen pemadat dengan konsentrasi rendah sehingga bentuknya seperti
jelly, dan biasanya medium semisolid digunakan untuk menguji pergerakan bakteri.
kebutuhan nutrisi dari mikroba yang akan ditumbuhkan. Kebutuhan dasar mikroba
30
setidaknya meliputi 7 unsur yaitu: air, karbon, energy, nitrogen, mineral, factor
pertumbuhan dan pH. Komposisi media ada yang diketahui secara pasti dan juga yang
tidak. Media yang komposisi kandungannya diketahui secara pasti disebut media
sintetik sedangkan media yang komposisinya tidak diketahui secara pasti disebut
media nonsintetik. Media sintetik dibuat dari senyawa kimia yang sangat murni dan
diketahui dengan pasti. Media nonsintetik seperti Nutrient Broth, Triptic Soy Broth
komposisinya tidak diketahui secara pasti karena dibuat dari bahan yang
komposisinya tidak diketahui seperti dari beef extract, yeast extract dan peptone.
Media khusus bakteri terdiri atas media selektif dan media differensial.
Nutrient Agar
Timbangan
Aquades
Spatula
Erlenmeyer
Prosedur Kerja
1. Ambil medium, seperti Nutrien Agar (NA), Triptic Soy Broth (TSB) dari ruang
penyimpanan media, baca petunjuk pembuatannya. Pada label tertulis jumlah yang
6. Sterilisasi dengan menggunakan autoclave pada suhu 121 oC, selama 15 menit.
32
Tujuan: 1). Mempelajari cara memperoleh koloni murni dari biakan campuran atau
dari sampel (air, tanah atau ikan sakit). 2). Mempelajari macam-macam teknik untuk
Pengantar Teori
Habitat tertentu seperti perairan, sedimen, atau tubuh ikan umunya dihuni oleh
lebih dari satu jenis bakteri. Sangat jarang suatu habitat dihuni oleh satu jenis bakteri
biokimia suatu individu bakteri, sangat penting dilakukan pemisahan individu bakteri
dari individu lainnya. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk dapat
memisahkan bakteri, yang paling umum digunakan adalah metode cawan gores dan
metode cawan tuang. Metode cawan gores memiliki keuntungan yaitu menghemat
bahan dan waktu, namun memerlukan ketrampilan yang lumayan. Metode cawan
gores yang dilakukan dengan baik akan memperoleh koloni bakteri yang terpisah.
Kelebihan lain dari metode cawan gores adalah bahwa bakteri akan tumbuh sepanjang
Lup inokulasi
Cawan petri
Lampu spiritus
Prosedur Kerja
2. Berikan label pada cawan yang akan digunakan untuk menggores biakan
atau hotplate, biarkan dingin sampai mencapai suhu sekitar 50 oC. (menuang nutrient
agar dalam cawan petri dalam keadaan panas akan menyebabkan terbentuknya
butiran-butiran air pada penutup cawan, dan akan menetesi dan merusak koloni
4. Tuang nutrient agar secara aseptic ke dalam cawan petri, dan biarkan mengeras
cawan petri berisi agar dengan beberapa metode, yaitu metode Quadran A, Quadran
6. Inkubasi biakan dengan posisi cawan terbalik pada incubator dengan suhu 30 oC
selama 24 – 48 jam
7. Lakukan pemgamatan terhadap koloni bakteri yang tumbuh pada setiap metode
Tujuan: Mahasiswa dapat menghitung jumlah bakteri dalam sampel dengan metode
Pengantar Teori
organism atau limgkungannya. Ada dua metode yang umum digunakan untuk
menentukan kuantitatif mikroba yaitu dengan metode perhitungan cawan tuang dan
metode pengukuran secara tidak langsung terhadap densitas sel dan hanya
bakteri baik sel yang hidup maupun mati. Metode perhitungan cawan melibatkan
buffer sampai bakteri cukup encer shingga dapat dihitung secara tepat. Jumlah koloni
bakteri dalam cawing seharusnya berkisar antara 25 sampai 250 koloni. Kurang dari
25 koloni tidak memenuhi sarat untuk dianalisis secara statistic atau lebih dari 250
koloni akan menyebabkan koloni akan berdempet satu sama lain sehingga sulit
menentukan dalam bentuk Colony Forming Unit (CFU). Setiap sel bakteri akan
terpisah dalam cawan dan akan tumbuh membentuk koloni yang terpisah satu sama
lain. Jadi jumlah koloni bakteri menggambarkan jumlah sel bakteri hidup yang dapat
secara bertingkat mencapai 10-4 sampai 10-10 karena jumlah bakteri dalam sampel
38
tidak diketahui, dan hasil pengencera dituang dalam cawan petri berisi Nutrien Agar
Prosedur Kerja
2. Beri label pada tabung dan cawing yang digunakan dengan menulis nama dan
tingkat pengencerannya
4. Aduk secara merata, dan setelah itu buka kembali tutup botolnya lalu pindahkan, 1
pengenceran 10-4.
6. Aduk kembali botol pengenceran 10-4, lalu pindahkan 1 mL pada cawan petri
pertama dan 0.1 mL pada cawan petri kedua. Lakukan hal yang sama pada
pengenceran 10-6 dan 10-8. Tuangkan kedalam masing-masing cawan petri tersebut
agar nutrient. Biarkan agar menyebar secara merata dengan sedikti menggoyang-
7. Setelah cawan dingin dan agar mengeras, inkubasi cawan pada posisi terbalik dan
8. Setelah inkubasi, hanya cawan petri yang ditumbuhi koloni bakteri antara 25 dan
9. Hitung konsentrasi bakteri. Sebagai contoh jika terdapat sebanyak 150 koloni
bakteri pada cawan dengan pengenceran 10-6, berarti jumlah bakteri per mL sampel
adalah: 150 dibagi 10-6, atau sama dengan 1.5 x 108 CFU/mL
Tujuan: mempelajari cara melakukan pewarnaan sederhana dan melihat bentuk serta
Pengantar Teori
Penggunaan satu jenis pewarna untuk mewarnai bakteri disebut juga dengan
sederhana adalah biru metilen (methylene blue), carbolfuchsin dan ungu Kristal
(crystal violet). Semua bahan pewarna tersebut dapat bekerja dengan baik dalam
mewarnai bakteri karena memiliki ion yang mengikat warna (chromopores) yang
bereaksi dengan pewarna yang bermuatan positif. Pewarna yang bermuatan positif
disebut pewarna dasar (basic dye), sedangkan pewarna yang bermuatan negative atau
anionic chromopores, disebut pewarna asam (acidic dye), pewarna ini tidak akan
sederhana biasanya singkat berkisar antara 30 detik sampai 2 menit. Setelah preparat
yang dibuat telah diwarnai dengan waktu tertentu, selanjutnya dibilas dan
Pewarnaan sedehana berguna untuk dapat melihat bentuk bakteri, ukuran dan
Ungu crystal
41
Biru methylene
Slide glass
Biakan bakteri
Rak pewarna
Botol aquades
Prosedur Kerja
pewarnaan Gram.
Pengantar Teori
bernama Christian Gram. Christian Gram mengembangkan teknik pewarnaan ini dan
mengelompokkan bakteri menjadi dua kelompok, yaitu bakteri Gram positif dan
pewarna ungu dari crystal violet selama pemucatan dengan alcohol. Bakteri Gram
negative mengalami pemucatan dengan alcohol sehingga kehilangan warna ungu dari
crystal violet. Bakteri Gram positif tidak mengalami pemucatan dengan alcohol
tandingan yang berwarna merah digunakan untuk memberi warna pada bakteri Gram
negative.
mudah terwarnai dengan pewarna sederhana. Bakteri ini memiliki sejumlah besar
zat/bahan lipoid yang berlemak pada dinding selnya sehingga mempengaruhi sifat-
sifatnya terhadap zat pewarna. Tidak seperti pada kebanyakan bakteri, ketika
kelompok bakteri ini terwarnai dengan pewarna carbolfuchsin, mereka tidak akan
mudah terpucatkan oleh pemucat asam alcohol. Karena kelompok bakteri ini tidak
mudah terpucatkan dengan bahan pemucat sehingga disebut bakteri tahan asam.
43
Crystal violet
Gram Iodine
Safranin
Ethanol 95%
Rak pewarna
melakukan pemucatan terlalu lama. Tambahkan bahan pemucat tetes demi tetes
Gram positif akan berwarna ungu, sedangkan bakteri Gram negative akan berwarna
merah muda.
Gambar 12. Sel bakteri setelah pewarnaan Gram a). Gram positif, b) Gram negative.
46
Kit pewarnaan tahan asam (karbol fuchsin, biru metilen, alcohol asam)
Biakan bakteri
Hot plate
Rak pewarnaan
2. Rendam preparat dengan pewarna karbol fuchsin dan panaskan dengan uap diatas
air mendidih selama 5 menit. Jangan biarkan kering dan tambahkan pewarna
3. Setelah slide dingin, lakukan pemucatan dengan alcohol asam selama 15 – 20 detik
6. Bilas sebentar dengan air untuk menghilangkan kelebihan warna biru metilen
tahan asam akan berwarna merah, sedangkan bakteri tidak tahan asam berwarna biru.
47
Gambar 13. Prosedur pewarnaan tahan asam (acid fast) pada bakteri.
bakteri
Pengantar Teori
tentang pewarnaan dan bentuk serta ukuran bakteri, melainkan juga diperlukan
informasi tentang reaksi bakteri terhadap uji-uji biokimia yang dilakukan. Beberapa
warna dan bentuk koloni, serta pewarnaan Gram adalah antara lain uji katalase,
menghasilkan hydrogen peroksida yang bersifat toksik terhadap system enzim dari
bakteri tersebut. Bakteri ini bisa tahan terhadap antimetabolit beracun ini karena
bakteri menghasilkan enzyme catalase yang merubah hydrogen peroksida menjadi air
dan oksigen.
49
DAFTAR PUSTAKA
Harley, J.P & L.M. Prescott. 2001. Laboratory Exercises In Microbiology, 5th edition.
McGraw-Hill College. 466 p.