Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN TAHUNAN RUANG SAHADEWA – NICU

TAHUN 2017

RUMAH SAKIT UMUM KERTHA USADA SINGARAJA


TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan PetunjukNya, sehingga Laporan Tahunan Rawat Inap
Ruang Sahadewa - Nicu ini dapat terselesaikan dan di terbitkan.

Laporan ini dibuat untuk menjadi Gambaran / Evaluasi Kerja bagi Unit
Rawat Inap dalam mengatur tugas dan wewenangnya yang terkait di RSU Kertha
Usada Singaraja. Dalam Laporan Ini antara lain berisi tentang Hasil pencapaian
Kerja yang dilaksanakan oleh Unit Rawat Inap dan staf terkait .

Untuk peningkatan mutu pelayanan diperlukan Evaluasi yang


Berkesinambungan dari semua Proses Asuhan Keperawatan yang Telah dilakukan
dan Hasil yang telah diperoleh yang tertuang dalam Laporan Tahunan ini. Untuk
tujuan tersebut Laporan ini akan kami Susun dan evaluasi setiap tahun
.Masukan, kritik dan saran yang konstruktif untuk pengembangan Laporan ini
sangat kami harapkan dari para pembaca.

Singaraja, 31 Desember 2017

Kepala Ruangan Sahadewa - NICU

(NI NYOMAN RATMADI)


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL / COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
D. SASARAN
E. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
F. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN / HASIL
KEGIATAN
G. PERMASALAHAN
H. SARAN DAN REKOMENDASI
I. ANALISA / PERBANDINGAN DARI TAHUN SEBELUMNYA
J. PENUTUP
A. PENDAHULUAN

Rumah Sakit Umum Kertha Usada merupakan rumah sakit kelas C


berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dengan no
440/29.9/YANKES.DINKES/2014. Dengan susunan struktur rumah sakit
dikepalai oleh Direktur dan dibantu oleh empat kepala bidang/bagian serta
satu sub bagian/subbidang. Tujuan utamanya adalah meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan mewujudkan
kesejahteraan umum melalui peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

B. LATAR BELAKANG

RSU Kertha Usada merupakan Rumah Sakit SwastaType C yang


bernaung dibawah Yayasan Kertha Usada dengan pemilik Ibu Tutik
Kusuma Wardhani, SE, MM, M.Kes. RSU Kertha Usada merupakan salah
satu rumah sakit swasta diwilayah Singaraja yang mana secara geografis
RSU Kertha Usada sangat strategis karena berada di pusat kota Singaraja
yaitu di Jalan Cendrawasih No 5 Singaraja. Rumah Sakit Umum Kertha
Usada Melayani pasien dengan berbagai macam fasilitas pembiayaan
Kesehatan seperti BPJS Kesehatan,BPJS Tenaga Kerja,BPJS dari
Pemerintah ( PBI ),Asuransi Maupun Pasien Umum.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Memberikan Gambaran Mutu Pelayanan Rumah Sakit Kertha Usada
2. Tujuan Khusus :
a. Mengetahui mutu pelayanan Ruang Sahadewa-Nicu
b. Sebagai perbandingan mutu pelayanan ruang Sahadewa-Nicu
dari Tahun sebelumnya
c. Sebagai Acuan dalam perencanaan Program kerja di tahun
Mendatang.
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM sesuai standart
pelayanan
D. SASARAN
Sasaran Laporan Tahunan Ruangan Rawat Inap untuk segenap/
seluruh aktivitas keperawatan Rawat inap yang akan dicapai dalam 1 tahun
adalah sebagai berikut :

Sasaran
No Kegiatan

1 1. Pengumpulan Data dan Pembuatan MAN


Laporan 1.Ketenagaan dan Kualifikasi Pendidikan
2. Menghitung beban Kerja Perawat Perawat Yanng Memadai (Terpenuhinya
kebutuhan ketenagaan berdasarkan
analisa kebutuhan sesuai standart yang
ditetapkan )
2. Tercapainya Beban Kerja Perawat yang
sesuai standar

2 1. Pengecekan /Monitoring Inventaris MATERIAL


medis dan Non Medis Secara 1.Tersedianya Sarana Dan Prasarana yang
Berkala. Memadai
2. Maintenance Alat Alat secara Berkala
2. Dilaksanakan Kalibrasi alat alat secara
3. Pengamprahan Alat Alat Medis/Non
Berkala
Medis yang Kurang/ Rusak

3 1. Pelaksanaan MAKP ( Model Asuhan METHOD


Keperawatan Profesional ) Metode merupakan cara yang dipergunakan
2 Pelaksanaan Timbang Terima untuk mengelola sistem pelayanan di suatu
3. Pelaksanaan Discarge Planing Ruangan Sehingga tercapai mutu pelayanan
4.Pelaksanaan Ronde Keperawatan Yang Optimal
5. Pengelolaan Centralisasi Obat
6.Penyediaan Protap/Metode/SPO
7. Pelaksanaan Supervisi
Keperawatan
4 1.Tersedianya Tarif Kamar dan MONEY
Perawatan sesuai yg disusun oleh Tercapainya Pendapatan / Pemasukan
Accounting Rumah Sakit Yang Optimal dengan
2. Melakukan Penghitungan Jumlah Pengelolaan Efektif dan Efisien
Pasien berdasarkan Fasilitas
Pembiayaan
3.Menghitung Kasus /10 Besar Kasus
Terbanyak
4. Melakukan Kooding untuk Pasien
BPJS

5 1. Menghitung Total Pasien MARKET


2. Menghitung BOR ( Bed OCUPANY Tergambarnya Mutu pelayanan Ruangan
RATE ) yang telah Tercapai

3. Menghitung BTO ( Bed Turn Over )


4. Menghitung TOI
5. Menghitung Total Hari Rawatan
pasien
6. Menghitung Jumlah Pasien
berdasarkan status kesehatan

E. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:

Tahun 2017
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengumpulan Data dan
Pembuatan Laporan
2 Menghitung beban
Kerja Perawat

3 . Maintenance Alat Alat


secara Berkala

4
Pengecekan /Monitoring
Inventaris medis dan
Non Medis Secara
Berkala.

5 Pengamprahan Alat Alat


Medis/Non Medis yang
Kurang/ Rusak
6 . Pelaksanaan MAKP
( Model Asuhan
Keperawatan
Profesional )

6 Pelaksanaan Timbang
Terima

7 .Pelaksanaan Ronde
Keperawatan

8 Pengelolaan
Centralisasi Obat

9 Penyediaan
Protap/Metode/SPO
10 . Pelaksanaan Supervisi
Keperawatan
12 Penyusunan Tarif
Kamar dan
Perawatan sesuai
oleh Accounting

13 Melakukan
Penghitungan Jumlah
Pasien berdasarkan
Fasilitas Pembiayaan

14 Menghitung Kasus /10


Besar Kasus
15 Melakukan Kooding
Pasien BPJS
16 Menghitung Total
Pasien

17 Menghitung BOR ( Bed


OCUPANY RATE )

18 Menghitung BTO ( Bed


Turn Over )

19 Menghitung TOI

20 Menghitung Total Hari


Rawatan pasien

21 Menghitung Jumlah
Pasien berdasarkan
status
Kesehatan
F. HASIL KEGIATAN

I. M1 (Man)
Dalam menerapkan model asuhan keperawatan professional
dibutuhkan tenaga yang mampu memberikan asuhan keperawatan
professional. Untuk itu penataan tenaga keperawatan dalam ruang rawat inap
sangat diperlukan.

a) Tenaga Keperawatan
Berdasarkan data sekunder ketenagaan keperawatan ruang
Sahadewa dan NICU tercatat 4 tenaga bidan dengan kualifikasi
pendidikan D3 kebidanan. Beberapa kali pernah mengalami perollingan
atau pergantian tenaga dengan alasan cuti hamil dan pergantian tempat
tugas. Berikut adalah tabel nama bidan selama tahun 2017 yang pernah
bertugas dan lama masa kerja di ruang sahadewa-NICU.

MASA
KUALIFI-
TUGAS
N KASI MASA
NAMA (di Ruang PELATIHAN KET
O PENDIDI- KERJA
sahadewa –
KAN
nicu)
- BHD, PPI,
Arik Natalia D3 Januari -
1 5 th Manag.
Dewi kebidanan sekarang
Ruangan.
Ayu Eka D3 Januari - PPI,
2 5,5 th
Dewantari kebidanan sekarang leadership
Ayu D3 Januari - Manag.
3 6 th
Pusparini kebidanan sekarang ruangan
Sherly
D3 Januari -
4 Karisna 6,5 th - BHD
kebidanan sekarang
Utami
b) Bagan Organisasi
Berikut ini adalah bagan struktur organisasi terbaru bulan desember
2016.

KABID KEPERAWATAN
Putu Ayu Darmadi
NIK :

KA.RU SAHADEWA-NICU
Ni Nyoman Ratmadi
NIK : 200515100028

Bidan Primer I : Bidan Primer II : Bidan Primer III : Bidan Primer IV :


Ayu Eka Dewantari, Sherly karisna utami, Arik Natalia, Ayu Pusparini,
Amd.keb Amd.Keb Amd.keb Amd.Keb
1.
c) Pengaturan ketenagaan
Jumlah ketenagaan di Ruang Sahadewa dan NICU ditentukan
berdasarkan jumlah tenaga yang tersedia. Tingkat ketergantungan pasien
di ruang Sahadewa dan NICU dinilai dengan menggunakan instrument
penilaian ketergantungan klien menurut Orem yaitu : total care, parsial
care, dan minimal care.
Berdasarkan pengkajian selama tahun 2017, didapatkan data
ketergantungan pasien di Ruang Sahadewa dan NICU yaitu pasien
dengan minimal care sejumlah 1 orang, partial care sejumlah 2 orang
dan total care sejumlah 3.
Tabel Klasifikasi Pasien di Ruang Sahadewa dan NICU
Klasifikasi Pasien
Minimal Partial Total
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
Tingkat ketergantungan Jumlah Kebutuhan Tenaga
Tk. Jumlah
Pagi Sore Malam
Ketergantungan Px
Minimal 1 1 x 0,17 = 1 x 0,14 =0,14 1 x 0,07 = 0,07
0,17
Partial 2 2 x 0,27 = 2 x 0,15 = 0,3 2 x 0,10 = 0,2
0,54
Total 3 3 x 0,36 = 3 x 0,30 = 0,9 3 x 0,20 = 0,60
1,08
Jumlah 6 1,79 = 2 1,34 = 2 orang 0,87 = 1 orang
orang

Total tenaga bidan Pagi : 2 orang


Sore : 2 orang
Malam : 1 orang +
5 orang
Jumlah yang Lepas Dinas = 75 x 5 = 1,02 = 1 orang
365
Jumlah total tenaga bidan yang diperlukan
= 5 orang + 2 orang structural + 1 orang lepas dinas
= 8 orang

d) BEBAN KERJA PERAWAT


Tabel rata-rata WLI selama bulan januari – desember 2017
NO SHIFT RATA-RATA
BULAN
PAGI SORE MALAM PERBULAN
1 Januari 4,66 4,28 4,39 4,44
2 Februari 5,19 5,96 6,37 5,84
3 Maret 4,61 4,48 4,98 4,69
4 April 4,21 3,11 2,98 3,43
5 Mei 6,41 6,38 6,19 6,33
6 Juni 4,03 3,1 3,6 3,58
7 Juli 3,83 3,74 3,67 3,75
8 Agustus 4,42 4,83 4,32 4,52
9 September 3,6 3,5 3,8 3,63
10 Oktober 5,22 5,09 5,12 5,14
11 November 4,1 4,2 4 4,1
12 Desember
RATA-RATA
PER SHIFT

GRAFIK

Interpretasi :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa beban kerja
perawat selama januari - desember 2017, rata-rata paling berat pada
shift malam yaitu 7,55 dan bila dirata-ratakan perbulan, beban kerja
terberat adalah pada bulan maret 2016 yaitu 10,78.

e) Komunikasi
Komunikasi antar staf di ruang Sahadewa-NICU dilakukan secara
lisan dan tertulis. Morning report dilakukan setiap pagi oleh seluruh
petugas rumah sakit untuk membahas masalah dan mencari solusi serta
mengevaluasi sgala hal yang menyangkut pelayanan pasien di rumah
sakit. Sosialisasi instruksi atau pengumuman dilakukan lisan pada saat
morning report dan secara tertulis di papan pengumuman.

II. M2 (Material)
Dalam manajemen sangat diperlukan adanya sarana dan prasarana
pendukung. Peralatan kesehatan untuk pelayanan kebidanan merupakan
semua bentuk alat medis atau peralatan lain yang dipergunakan untuk
menunjang pelayanan medis/kebidanan. Berdasarkan hasil pengkajian
didapatkan data fasilitas ruangan sebagai berikut.

a) Tata Ruang
Tabel Analisis Tata Ruang di Ruang Sahadewa dan NICU RSU Kertha
Usada
Aspek Tata Standar Fakta
No Keterangan
Ruang MPKP Ada Tdk
Ruang kepala Ruang kepala ruangan
Ruang kepala
1. ruangan √ bersamaan dengan
ruangan
tersendiri ruang staf
Ruang staf Ruang staf digunakan
tersendiri untuk tempat barang
2. Ruang staf √
petugas dan tempat
ganti pakaian.
Kamar mandi Kamar mandi petugas
Kamar mandi
4. petugas √ sudah terpisah dengan
petugas
tersendiri kamar mandi pasien
Nurse station
yang lokasinya
memudahkan Terdapat nurse station
6. Nurse station bidan untuk √ berada di tengah ruang
mengawasi perawatan
sekeliling
ruangan
Ruang Ruang
penyimpanan penyimpanan
Ruang penyimpanan
alat-alat alat-alat
7. √ sentralisasi obat sudah
kebidanan dan kebidanan dan
ada
sentralisasi sentralisasi
obat obat tersendiri
Ruang
Ruang dekontaminasi
Terdapat wastafel
8. dekontaminasi (cuci alat) √
khusus untuk cuci alat
(cuci alat) tersendiri

Ruang perawatan kelas


Ruang pasien Ruang pasien
3 berkapasitas 6 bed
9. dilengkapi dilengkapi √
pasien, terdapat 1
kamar mandi kamar mandi
kamar mandi pasien.

b) Peralatan
 Fasilitas alat medis
NO NAMA ALAT JUMLAH KEADAAN MERK
1 Stetoskop 3 baik Gea ,Riestar,Tytan
Thermometer 13 Safety dan 1
2 14 baik
thermoone
3 Senter 1 baik Eveready
4 Gunting plester 3 baik -
5 Incubator 3 baik Gea
6 Set rawat luka 1 baik -
7 Suction 1 baik Pleghm
8 Fototerapi 2 baik Gea Medika
9 Korentang - - -
10 Tromol 1 baik -
11 Tensimeter 3 2 baik, 1 rusak Riestar dan GEA
12 Monitor bayi 2 baik Promed
13 Troli obat 1 baik -
14 Amubag 2 baik Ambu
15 Infusion pump 3 baik Terumo
16 Lampu sorot 2 baik Master light
17 Manset tensi anak 2 1 baik, 1 rusak ABN
18 Syringe pump 2 baik Terumo
19 Termos darah 1 baik -
20 Tourniquet 1 baik -
Timbangan
21 1 baik Laica-Bodyform
digital
22 Brancard - -
-
23 Kursi roda - -
24 Nebuliser 1 Baik Omron

Interpretasi :
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas medis masih
dalam kondisi baik untuk digunakan.

 Fasilitas Alat non medis


NO NAMA ALAT JUMLAH KEADAAN KET
1 Bak mandi bayi 2 Baik -
2 Box bayi 7 Baik -
3 Kelambu 7 Baik -
4 Kursi perawat 5 Baik -
5 Lemari obat 1 Baik -
Lemari kaca
6 1 Kaca pecah 1 -
(sentralisasi obat )
7 Meja pasien 1 5 Baik, 4 rusak -
8 Pemanas air 1 Baik -
9 Sandal 1 Baik -
10 Telepon 1 Baik -
11 Termos air 1 baik -
Waskom
12 2 Baik -
aluminium
13 Computer (1 set) 1 Baik -
14 Kulkas 1 Baik -
15 Ember kecil 3 Baik -
Standar infuse
16 3 baik -
berkaki
Standar infuse
17 3 baik -
(inkubator)
Interpretasi :
Dari data di atas dapat diketahui bahwa fasilitas non medis dalam
kondisi cukup baik untuk digunakan.

 AMPRAHAN

NO ALAT MEDIS
JUMLAH
1 Pengukur suhu kulkas 1
2 Pengukur suhu ruangan 1
3 Gudel bayi 3
4 Face mask bayi 1
5 Meja observasi ruang Nicu 1
6 Lemari alat tenun 1
7 Kursi plastic 3
8 Papan identitas bayi 6
9 Laken untuk box dan incub 30

Adapun fasilitas untuk petugas kesehatan yang berada di Ruang


Sahadewa dan NICU adalah:
 Nurse station yang berada di dalam ruangan
 Kamar mandi/WC
 Di setiap fasilitas hand hygiene sudah tersedia poster 6 langkah cara
cuci tangan yang benar

III. M3 (Method)
Metode merupakan cara yang dipergunakan untuk mengelola sistem
pelayanan di suatu instansi. Dalam pengelolaan keperawatan, Ruang
Sahadewa dan NICU menerapkan beberapa metode seperti:

A) Model Asuhan Kebidanan Profesional (MAKP)


Ruang Sahadewa dan NICU menerapkan MAKP primer modifikasi. Hal
tersebut dapat dilihat dari:
 Kualifikasi pendidikan petugas bidan yang berada di Ruang
Sahadewa dan NICU adalah D3 kebidanan
 Kepala Ruangan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Bidan
Primer (PP / perawat primer) dan untuk penanganan diserahkan
kepada bidan associate (PA / perawat associate). Apabila terdapat
masalah di ruangan maka PA wajib melaporkannya kepada PP dan
PP kemudian melaporkannya kepada Kepala Ruangan.
 Dalam pembagian shift, faktor masa kerja atau senioritas tetap
dipakai. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian-kejadian selama
pelaksanaan shift yang bersangkutan, dan biasanya bidan junior
didampingi bidan yang lebih senior. Dalam penerapan bidan primer-
modifikasi, Ruang Sahadewa dan NICU memiliki 4 bidan primer
(PP) dan masing-masing PP dibantu 1 bidan associate (PA)

B) Timbang terima
Berdasarkan pengalaman sehari-hari, dapat diketahui bahwa :
 Karu, PP, PA telah mengadakan diskusi tentang keadaan pasien di
ruang bidan.
 Bidan menyebutkan identitas, fasilitas yang dipakai, DPJP, hari
rawatan dan diagnosa medis pasien. Isi timbang terima termasuk
masalah dan intervensi kebidanan.
 Karu, PP, PA telah mengadakan operan keliling ke pasien, dimana
dilakukan di tempat tidur pasien.
 Bidan sudah menanyakan respon pasien selama di rawat, seperti
keluhan yang dirasakan pasien.
 Bidan sudah memberikan laporan pasien, misalnya vital sign dan
keadaaan umum saat ini.
 Bidan sudah memeriksa IVFD pasien.
 Bidan sudah mengecek program dokter.
 Bidan sudah mengoperkan rencana perawatan hari ini kepada shift
jaga berikutnya.
 Penulisan timbang terima sudah terdokumentasikan secara benar.
Dalam melakukan timbang terima dihadiri oleh semua bidan yang
berkepentingan dan dipimpin oleh kepala ruangan, bidan
mempersiapkan timbang terima, mengetahui apa saja yang harus
disampaikan dan mengetahui teknik pelaporan dalam timbang
terima/operan, terdapat lembar timbang terima untuk mencatat hasil
laporan operan/timbang terima, bidan mengetahui persetujuan atau
penerimaan operan atau timbang terima.
C) Ronde Keperawatan
Belum pernah dilakukan.
D) Pengelolaan Sentralisasi obat
Ruang Sahadewa dan NICU telah melakukan sentralisasi obat oral,
injeksi dan cairan infuse. Untuk pencatatan obat injeksi dan oral sudah
ada. Obat oral, injeksi dan cairan infuse diletakkan di nurse station dan
dikelola dengan baik. Pada kotak obat pasien diberi kertas keterangan
yang mencakup No tempat tidur, nama pasien, no RM, nama obat dan
dosis pemberian. Pencatatan untuk obat oral dan injeksi sudah
didokumentasikan dengan baik pada lembar medikasi. Dalam sentralisasi
obat, ada format daftar pengadaan tiap macam-macam obat (lembar
medikasi), ada format persetujuan sentralisasi obat dari pasien atau
keluarga, ada kelengkapan sarana dan prasarana pendukung sentralisasi
obat, serta bidan telah memberi etiket dan identitas pada obat-obat
pasien. Bidan selama ini selalu menginformasikan nama dan kegunaan
obat sebelum memberikan obat kepada pasien

E) Supervisi
Pelaksanaan supervisi secara bergiliran oleh kepala ruangan
dengan jadwal diatur oleh Bidang Keperawatan. Untuk kegiatan
supervisi terhadap kinerja bidan di Ruang Sahadewa dan NICU
dilakukan dengan system monitoring terhadap asuhan keperawatan /
kebidanan yang telah dilakukan setiap bulan oleh kepala ruangan dan
Kasi Keperawatan. Hasil monitoring sudah dilakukan pencatatan dengan
baik. Disamping itu juga dilakukan supervise terhadap pelaksanaan
planning harian, mingguan dan bulanan.

F) Discharge planning
Discharge planning sudah dilakukan di ruang Sahadewa dan NICU
pada saat pasien baru masuk . Sedangkan saat pasien pulang bidan
memberikan resume (discharge summary / ringkasan pasien pulang)
sebagai kartu kontrol, hasil-hasil radiologi dan hasil lab.

G) Metode/standar/pedoman/protap
Ruang Sahadewa merupakan ruang perawatan untuk kasus
obstetric dan ginekologi. Dan Ruang NICU merupakan ruang perawatan
untuk segala kasus yang diderita oleh bayi neonatus, sehingga standar
asuhan kebidanan harus ada dari semua kelompok penyakit dan semua
protap rumah sakit. Protap yang dijalankan meliputi SOP yg telah
ditetapkan sebagai kebijakan RSU Kertha Usada.

H) Dokumentasi kebidanan
Model pendokumentasian di ruang Sahadewa dan NICU sudah
menggunakan model SOAP.
Tabel Dokumentasi Pasien Ruang Sahadewa dan NICU RSU Kertha
Usada
NO URAIAN BAGIAN SUMBER
1 Administrasi Lembar identitas pasien/surat Administrasi
pasien masuk
Surat rujukan pasien jika ada Administrasi
General consent Administrasi
2 Rawat Pengkajian Kebidanan gawat Bidan
Darurat Darurat
RM 1 Ringkasan pasien masuk Bidan
dan keluar
RM 2 Pengkajian berdasarkan Dokter
SMF: dokter
3 Rawat Inap RM 1 Ringkasan pasien masuk Administrasi
dan keluar
RM 2 Pengkajian berdasarkan Dokter
SMF: dokter
RM 3 Catatan Perkembangan Dokter
Pasien Terintegrasi
RM 4 Lembar medikasi Dokter
RM 5 lembar penempelan hasil Bidan
lab
RM 5A lembar penempelan hasil Bidan
ECG
RM 6 Pengkajian Keperawatan Bidan
RM 6A pengkajian resiko jatuh Bidan
RM 6C Orientasi pasien baru Bidan
RM 6D Discharge Planning Bidan
RM 6E Rencana Perawatan Bidan
RM 6F Implementasi Bidan
Keperawatan
RM 6G Lembar balance cairan Bidan
RM 6H Lembar observasi tanda- Bidan
tanda vital
RM 6i Evaluasi Keperawatan Bidan
RM 7 Catatan Informasi dan Bidan
Edukasi terintegrasi
RM 8 Resume medis
4 Penunjang RM 5 Lembar penempelan Petugas
pemeriksaan laboratorium kesehatan
RM 5A Lembar hasil EKG

IV. M4 (Money)

A) Tarif Perawatan
Ruang Sahadewa merupakan ruangan Kelas 3 yang melayani
pasien dengan status pembayaran sebagai pasien umum, JKN (askes,
jamsostek, jamkesmas). Sedangkan Ruang NICU merupakan ruangan
kelas 3 khusus yang melayani pasien dengan status pembayaran sebagai
pasien umum, JKN (askes dan jamsostek)

Tabel Tarif Kamar di Ruang Sahadewa dan NICU RSU Kertha Usada
Status Kamar + Visite Dokter
Ruangan (kelas)
pembayaran perawatan Spesialis Umum
umum Rp. 150. 000 Rp. 60.000 Rp. 30.000
Sahadewa (kelas 3)
JKN Rp. 150.000 Rp. 30.000 Rp. 15.000
umum Rp. 225.000 Rp. 125.000 Rp. 60.000
Nicu (kls 3 khusus)
JKN Rp. 225.000 Rp. 125.000 Rp. 60.000

B) Pasien Berdasarkan Fasilitas


 SAHADEWA
NO BULAN JENIS FASILITAS TOTAL
UMUM PERSENTASE JKN PERSENTASE PBI PERSENTASE
1 Januari 16 34,1% 12 25,5% 19 40,4% 47
2 Februari 13 29,5% 15 34,1% 16 36,4% 44
TOTAL 29 31,9% 27 29,6% 35 38,5% 91
Sahadewa pindah ke lantai II tanggal 22-02-2017
Interpretasi :

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa selama bulan januari hingga
februari 2016, fasilitas yang banyak digunakan adalah PBI dengan
rata-rata sebesar 38,5%
 NICU
NO BULAN JENIS FASILITAS TOTAL
UMUM PERSENTASE JKN PERSENTASE PBI PERSENTASE
1 Jan 2 16,8% 5 41,6% 5 41,6% 12
2 Feb 8 47,1% 7 41,2% 2 11,7% 17
3 Mar 1 4,2% 23 95,8% - 0% 24
4 Apr 4 26,7% 7 46,6% 4 26,7% 15
5 Mei 6 28,6% 15 71,4% - 0% 21
6 Juni 2 13,3% 12 80% 1 6,7% 15
7 Juli 4 23,5% 13 76,5% - 0% 17
8 Agt 5 29,4% 12 70,6% - 0% 17
9 Sept 5 27,8% 11 61,1% 2 11,1% 18
10 Okt 6 31,6% 12 63,2% 1 5,2% 19
11 Nov 4 26,7% 11 73,3% - 0% 15
12 Des
TOTAL

GRAFIK (-)

Interpretasi :

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa di ruang NICU


selama bulan januari - desember 2016 fasilitas yang paling banyak
digunakan adalah BPJS yaitu 80 atau sebesar 51.61%.
C) Kasus Terbanyak
 Sahadewa
Berikut adalah 10 kasus terbanyak ruang sahadewa selama
bulan Januari – februari 2017
NO KASUS JUMLAH PERSENTASE TOTAL KODINGAN
PENYAKIT BIAYA DENGAN
KOMPLIKASI

1 Post SC 45 64,3% Rp.5.291.000 Rp. 4.057.000


2 Mioma Uteri 10 14,4% Rp.8.700.000 Rp 7.500.000
3 Post partum 4 5,9% Rp 2.327.000 Rp 2.889.200
4 Hiperemesis 2 2,9% Rp.2.009.500 Rp 2.103.900
5 DM 2 2,9%

6 CKR 2 2,9%

7 PID 2 2,9%

8 Appendic 1 1,4% Rp 2.872.000 Rp 3.757.200


9 Curetase 1 1,4% Rp.3.201.000 Rp2.750.000
10 Menometroragia 1 1,4% Rp.2.150.200 Rp 3.042.000
Interpretasi : berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa kasus
terbanyak di ruang sahadewa adalah post sc sebanyak 64,3%.

 NICU
Berikut adalah 5 kasus terbanyak ruang NICU bulan Januari –
desember tahun 2017

NO KASUS JML PERSENTASE TOTAL KODINGAN


PENYAKIT BIAYA
1 Vomiting 47+ Rp.1.566.100 Rp 2.013.600
2 Hypotermi 39+ Rp2.350.000 Rp 2.768.100
3 BBLR 38+ Rp.1.830.000 Rp 1.900.000
4 Ikterus 28+ Rp.1.835.000 Rp 2,800.000
5 Asfiksia 13+ Rp.1.900.000 Rp 1.852.500

GRAFIK

Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa kasus terbesar
yang ada di NICU Adalah Vomiting
M5 (Market)
A) TOTAL PASIEN
 Sahadewa
NO BULAN JUMLAH PERSENTASE
1 Januari 47 51.6%
2 Februari 44 48.4%
TOTAL 91 100%
Sahadewa pindah ke lantai II tgl 22-02-2017

Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah pasien
terbanyak pada bulan Januari, yaitu 47 orang atau sebesar 48,4%

 NICU
NO BULAN ∑ PX PERSENTASE
1 Januari 12
2 Februari 17
3 Maret 24
4 April 15
5 Mei 21
6 Juni 15
7 Juli 17
8 Agustus 17
9 September 18
10 Oktober 19
11 November 15
12 Desember
TOTAL 190+
GRAFIK

Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah pasien
tertinggi pada bulan ……….. 2017 yaitu masing-masing sebesar
…….%
B) BOR
 Sahadewa
NO BULAN BOR (%)
1 Januari 39.11
2 Februari 38.84

Interpretasi :
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa BOR sahadewa paling tinggi
di bulan Januari yaitu 39,11%.
 NICU
NO BULAN BOR (%)
1 Januari 13.44
2 Februari 19.04
3 Maret 34.4
4 April 16.67
5 Mei 29.57
6 Juni 17.2
7 Juli 8.41
8 Agustus 26.34
9 September 23.88
10 Oktober 29.56
11 November 25.5
12 Desember

GRAFIK

Interpretasi :
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa BOR NICU tertinggi pada
bulan ………. yaitu ………%.

C) ALOS
 Sahadewa
NO BULAN ALOS (hari)
1 Januari 2
2 Februari 2

Interpretasi :
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa ALOS sahadewa stabil
dari januari hingga februari 2017.
 NICU
NO BULAN ALOS (hari)
1 Januari 2
2 Februari 2
3 Maret 3
4 April 2
5 Mei 3
6 Juni 2
7 Juli 3
8 Agustus 3
9 September 2
10 Oktober 3
11 November 3
12 Desember

GRAFIK

Interpretasi :
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa ALOS NICU tertinggi
pada bulan ……………..
D) Total Hari Rawatan
 Sahadewa
NO BULAN TOTAL HARI RAWATAN
1 Januari 97
2 Februari 87

Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa hari rawatan
tertinggi pada bulan Januari 2017
NICU
NO BULAN TOTAL HARI RAWATAN
1 Januari 25
2 Februari 32
3 Maret 64
4 April 30
5 Mei 55
6 Juni 31
7 Juli 43
8 Agustus 49
9 September 43
10 Oktober 55
11 November 46
12 Desember

GRAFIK

Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa total hari rawatan
tertinggi di NICU pada bulan …….2017.

E) TOI (Turn Of Interval)


 Sahadewa

NO BULAN TURN OF INTERVAL


1 Januari 3.21
2 Februari 3.11
Interpretasi :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa TOI tertinggi di
sahadewa pada bulan januari 2017.

 NICU

NO BULAN TURN OF INTERVAL


1 Januari 13.4
2 Februari 8
3 Maret 5.08
4 April 10
5 Mei 6.23
6 Juni 9.93
7 Juli 8.41
8 Agustus 8.05
9 September 7.61
10 Oktober 6.89
11 November 8.9
12 Desember

GRAFIK
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa TOI tertinggi
pada bulan ………… 2017
F) BTO ( BED TURN OVER)
 Sahadewa

NO BULAN BED TURN OVER


1 Januari 5.87
2 Februari 5.5

Interpretasi :
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa BTO tertinggi pada bulan
Januari 2017.

 NICU

NO BULAN BED TURN OVER


1 Januari 2
2 Februari 2.83
3 Maret 4
4 April 2.5
5 Mei 3.5
6 Juni 2.5
7 Juli 2.83
8 Agustus 2.83
9 September 3
10 Oktober 3.16
11 November 2.5
12 Desember

GRAFIK
Interpretasi :
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa BTO tertinggi pada bulan
……… 2017.
G) GDR
 Sahadewa = 0% (selama periode januari – februari 2017)

 NICU

BULAN GDR
NO
1 Januari 0%
2 Februari (1 bayi) 5.88%
3 Maret 0%
4 April 0%
5 Mei 0%
6 Juni 0%
7 Juli 0%
8 Agustus (1 bayi) 5.88%
9 September 0%
10 Oktober 0%
11 November 0%
12 Desember
GRAFIK

Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa dalam tahun
2017, terdapat …. pasien bayi yang meninggal di NICU.

H) Status Pasien Keluar


 Sahadewa
BULAN STATUS PASIEN KELUAR & PERSENTASE
N PINDAH
SEMBUH MENINGGAL APS RUJUK
O RUANGAN
0
1 Januari 39 (83%) 0 (0%) 0 (0%) 8 (17%)
(0%)
0
2 Februari 36 (81.8) 0 (0%) 0 (0%) 8 (18.2%)
(0%)
TOTAL 82.4% 0% 0% 0% 17.6%

Interpretasi :

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa 82.4% pasien yang


dirawat di ruang sahadewa pulang dalam kondisi sehat. Pasien APS
0%, pasien yg dirujuk 0% dan pindah ruangan sebanyak 17.6%
 NICU
STATUS PASIEN KELUAR & PERSENTASE
N
BULAN PINDAH
O SEMBUH MENINGGAL APS RUJUK
RUANGAN
1 Januari 11 (91.6%) 0 0 0 1 (8.4%)
1
2 Februari 15 (88.2%) 1 (5.9%) 0 0
(5.9%)
3 Maret 23 (95.8%) 0 0 0 1 (4.2%)
4 April 14 (93.3%) 0 0 0 1 (6.7%)
5 Mei 19 (90.5%) 0 0 0 2 (9.5%)
6 Juni 12 (80%) 0 0 0 3 (20%)
7 Juli 12 (70.6%) 0 0 0 5 (29.4%)
8 Agustus 14 (82.3%) 1 (5.9%) 0 0 2 (11.8%)
9 September 15 (83.3%) 0 0 0 3 (16.7%)
10 Oktober 17 (89.5%) 0 0 0 2 (10.5%)
11 November 14 (100%) 0 0 0 0
12 Desember
TOTAL
GRAFIK

Interpretasi :Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa …….%


pasien nicu pulang dalam kondisi sehat, pasien meninggal ……%, APS
……%, dirujuk …….% dan pindah ruangan ……%.

G. PERMASALAHAN YANG ADA


1. Ruangan Sahadewa dan Ruang Nicu banyak ada yang lubang
terutama dibagian yang terbuat dari Kayu dan plavon diatas AC Bocor
sehingga perlu di renovasi.

2. Belum tersedia pengukuran temperature pada kulkas.

3. Tidak selalu Tersedia Masker O2 Neonatus diapotik Sehingga


Neonatus diruang Nicu Memakai masker O2 Pediatrik

4. Belum memiliki ruang tunggu yang pasti. Pasien-pasien


pindahan dari UGD harus menunggu di depan ruang Bima sehingga
banyak pasien Bima yang komplain

5. Alat-alat medis banyak yang belum dikalibrasi

6. Bidan jaga sendiri, sehingga ruang gerak terbatas. Untuk


mengambil sesuatu ke luar ruangan misalnya ke apotek, lab, rekam medis,
jemput bayi ke OK, dll harus menunggu perbantuan dari ruangan lain.

7. Lampu fototherapy masih belum diganti dengan yang baru,


sehingga tindakan fototherapy selama 3x24 jam belum terlalu
menurunkan kadar bilirubin.

H. SARAN DAN REKOMENDASI

1. Dilakukan Renovasi Ruangan dan perbaikan Plavon Yang Bocor

2. Lakukan pengamprahan agar tersedia pengukuran temperature kulkas

3. Berkoordinasi dengan Farmasi supaya penyediaan Masker Neonatus


Terpenuhi.

4.

5. Berkoordinasi dengan maintanence agar alat-alat medis segera dikalibrasi

6.
7. Lakukan pengamprahan agar segera tersedia lampu fototherapy yang baru

I. ANALISA / PERBANDINGAN DARI TAHUN SEBELUMNYA

 Diagram perbandingan rata-rata WLI tahun 2016 dan tahun 2017

Interpretasi :
Pada tahun 2015, WLI dihitung mulai bulan juli 2015 sehingga nilai
tersebut adalah rata-rata 6 bulan terakhir dari tahun 2015. Sedangkan
tahun 2016 merupakan rata-rata WLI selama 12 bulan penuh.
 Diagram perbandingan jumlah pasien berdasarkan fasilitas di ruang
sahadewa pada tahun 2016 dan tahun 2017

Interpretasi :

Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah pasien pada tahun
2017 mengalami penurunan secara mencolok dibandingkan tahun
2016, karena pada tahun 2017 data diambil 2 bulan yaitu bulan januari
dan februari saja.

 Diagram Perbandingan jumlah pasien berdasarkan fasilitas di ruang


NICU tahun 2016 dengan tahun 2017
Interpretasi :

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah pasien tahun


2016 lebih banyak dibandingkan tahun 2015. Selisih terbesar terlihat
dari jumlah pasien BPJS.

 Perbandingan BOR ruang sahadewa tahun 2016 dengan tahun 2017 :

Interpretasi :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa BOR tahun 2016 lebih
tinggi dari tahun 2017, dikarenakan …………………………………

 Perbandingan BOR nicu tahun 2016 dengan tahun 2017 :

Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa rata-rata BOR nicu
tahun 2016 lebih tinggi dari tahun 2015.
 Perbandingan ALOS sahadewa tahun 2016 dan tahun 2017

Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa alos sahadewa
pada tahun 2016 dan tahun 2017 adalah stabil yaitu 2 hari. Namun
pada tahun 2017 alos dikaji selama 2 bulan saja dikarenakan ruang
sahadewa sudah pindah ke lantai II pada tanggal 22-02-2017.

 Perbandingan alos nicu tahun 2016 dengan tahun 2017 :

Interpretasi :
Berdasarkan grafik diatas dapat dikatuhi bahwa rata-rata alos nicu
lebih tinggi pada tahun 2015 yaitu 3.41, sedangkan tahun 2016 rata-
rata alos nicu adalah 3.

 Diagram Perbandingan total hari rawatan sahadewa tahun 2016


dengan tahun 2017 :
Interpretasi :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa total hari rawatan
rata-rata lebih tinggi pada tahun 2016.
 Perbandingan total hari rawatan nicu tahun 2016 dengan tahun
2017 :

Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa total hari rawatan
pada tahun 2016 lebih tinggi dibandingkan tahun 2015.

 Diagram perbandingan TOI sahadewa tahun 2016 dan tahun


2017 :

Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa TOI sahadewa
lebih tinggi pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2016.

 Diagram perbandingan TOI nicu tahun 2015 dengan tahun


2016 :
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa rata-rata TOI nicu
pada tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan tahun 2016 yaitu 17.60 :
17.31.
 Diagram perbandingan BTO sahadewa tahun 2016 dengan
tahun 2017 :

Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa BTO sahadewa
tahun 2016 rata-rata lebih tinggi dari tahun 2015.

 Diagram perbandingan BTO nicu tahun 2016 dengan tahun 2017 :

Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa BTO nicu rata-rata
lebih tinggi tahun 2016 dibandingkan tahun 2015.
 Diagram perbandingan GDR nicu tahun 2016 dan tahun 2017 :
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa rata-rata GDR nicu tahun
2015 lumayan tinggi dibanding tahun 2016. Namun GDR nicu tahun 2015
baru mulai dihitung sejak bulan juli 2015.

 Perbandingan rata-rata status pasien keluar sahadewa tahun 2016 dan


tahun 2017 :

Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa pasien yang pulang
sehat pada tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan tahun 2016.

 Diagram perbandingan rata-rata status pasien keluar nicu tahun 2015


dan tahun 2016 :

Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah pasien yang
pulang sehat hampir sepadan namun pada tahun 2015 lebih banyak
pasien yang meninggal.

PLANING TAHUN 2018

1. MAN
Meningkatkan SDM dengan mengikuti pelatihan.
2. MATERIAL
2.1 Memperbaiki alat alat yang rusak,seperti ,wastafel dan Bed pasien.
2.2 Menindak Lanjuti Amprahan Alat yang belum datang.
2.3 Mengecet dan menata kembali nurse stasion supaya bersih dan
Rapi’.
3. METHOD
3.1 Melanjutkan Method yang sudah terlaksana.
3.2 Melakukan Ronde Keperawatan.
4. MONEY
Lebih Agresif melakukan pengkodingan untuk pasien JKN agar dapat
mengurangi Los.
5. MARKET
Lanjutkan program yang sudah berjalan.
.
J. PENUTUP

Laporan Tahunan ini dibuat sebagai acuan dan bahan Evaluasi


dalam pelaksanaan kegiatan Unit Rawat Inap Di Ruang Sahadewa RSU
Kertha Usada Singaraja. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan secara komprehensif dan
kepuasan pelanggan.

Singaraja, 31, Desember 2017


Mengetahui Kabid.Keperawatan Kepala Ruang Sahadewa
RSU Kertha Usada Singaraja

Putu Ayu Darmadi, S.Kep Ni Nym Ratmadi, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai