TAHUN 2017
Segala puji hanyalah kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan PetunjukNya, sehingga Laporan Tahunan Rawat Inap
Ruang Sahadewa - Nicu ini dapat terselesaikan dan di terbitkan.
Laporan ini dibuat untuk menjadi Gambaran / Evaluasi Kerja bagi Unit
Rawat Inap dalam mengatur tugas dan wewenangnya yang terkait di RSU Kertha
Usada Singaraja. Dalam Laporan Ini antara lain berisi tentang Hasil pencapaian
Kerja yang dilaksanakan oleh Unit Rawat Inap dan staf terkait .
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
D. SASARAN
E. WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
F. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN / HASIL
KEGIATAN
G. PERMASALAHAN
H. SARAN DAN REKOMENDASI
I. ANALISA / PERBANDINGAN DARI TAHUN SEBELUMNYA
J. PENUTUP
A. PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Memberikan Gambaran Mutu Pelayanan Rumah Sakit Kertha Usada
2. Tujuan Khusus :
a. Mengetahui mutu pelayanan Ruang Sahadewa-Nicu
b. Sebagai perbandingan mutu pelayanan ruang Sahadewa-Nicu
dari Tahun sebelumnya
c. Sebagai Acuan dalam perencanaan Program kerja di tahun
Mendatang.
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM sesuai standart
pelayanan
D. SASARAN
Sasaran Laporan Tahunan Ruangan Rawat Inap untuk segenap/
seluruh aktivitas keperawatan Rawat inap yang akan dicapai dalam 1 tahun
adalah sebagai berikut :
Sasaran
No Kegiatan
Tahun 2017
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengumpulan Data dan
Pembuatan Laporan
2 Menghitung beban
Kerja Perawat
4
Pengecekan /Monitoring
Inventaris medis dan
Non Medis Secara
Berkala.
6 Pelaksanaan Timbang
Terima
7 .Pelaksanaan Ronde
Keperawatan
8 Pengelolaan
Centralisasi Obat
9 Penyediaan
Protap/Metode/SPO
10 . Pelaksanaan Supervisi
Keperawatan
12 Penyusunan Tarif
Kamar dan
Perawatan sesuai
oleh Accounting
13 Melakukan
Penghitungan Jumlah
Pasien berdasarkan
Fasilitas Pembiayaan
19 Menghitung TOI
21 Menghitung Jumlah
Pasien berdasarkan
status
Kesehatan
F. HASIL KEGIATAN
I. M1 (Man)
Dalam menerapkan model asuhan keperawatan professional
dibutuhkan tenaga yang mampu memberikan asuhan keperawatan
professional. Untuk itu penataan tenaga keperawatan dalam ruang rawat inap
sangat diperlukan.
a) Tenaga Keperawatan
Berdasarkan data sekunder ketenagaan keperawatan ruang
Sahadewa dan NICU tercatat 4 tenaga bidan dengan kualifikasi
pendidikan D3 kebidanan. Beberapa kali pernah mengalami perollingan
atau pergantian tenaga dengan alasan cuti hamil dan pergantian tempat
tugas. Berikut adalah tabel nama bidan selama tahun 2017 yang pernah
bertugas dan lama masa kerja di ruang sahadewa-NICU.
MASA
KUALIFI-
TUGAS
N KASI MASA
NAMA (di Ruang PELATIHAN KET
O PENDIDI- KERJA
sahadewa –
KAN
nicu)
- BHD, PPI,
Arik Natalia D3 Januari -
1 5 th Manag.
Dewi kebidanan sekarang
Ruangan.
Ayu Eka D3 Januari - PPI,
2 5,5 th
Dewantari kebidanan sekarang leadership
Ayu D3 Januari - Manag.
3 6 th
Pusparini kebidanan sekarang ruangan
Sherly
D3 Januari -
4 Karisna 6,5 th - BHD
kebidanan sekarang
Utami
b) Bagan Organisasi
Berikut ini adalah bagan struktur organisasi terbaru bulan desember
2016.
KABID KEPERAWATAN
Putu Ayu Darmadi
NIK :
KA.RU SAHADEWA-NICU
Ni Nyoman Ratmadi
NIK : 200515100028
GRAFIK
Interpretasi :
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa beban kerja
perawat selama januari - desember 2017, rata-rata paling berat pada
shift malam yaitu 7,55 dan bila dirata-ratakan perbulan, beban kerja
terberat adalah pada bulan maret 2016 yaitu 10,78.
e) Komunikasi
Komunikasi antar staf di ruang Sahadewa-NICU dilakukan secara
lisan dan tertulis. Morning report dilakukan setiap pagi oleh seluruh
petugas rumah sakit untuk membahas masalah dan mencari solusi serta
mengevaluasi sgala hal yang menyangkut pelayanan pasien di rumah
sakit. Sosialisasi instruksi atau pengumuman dilakukan lisan pada saat
morning report dan secara tertulis di papan pengumuman.
II. M2 (Material)
Dalam manajemen sangat diperlukan adanya sarana dan prasarana
pendukung. Peralatan kesehatan untuk pelayanan kebidanan merupakan
semua bentuk alat medis atau peralatan lain yang dipergunakan untuk
menunjang pelayanan medis/kebidanan. Berdasarkan hasil pengkajian
didapatkan data fasilitas ruangan sebagai berikut.
a) Tata Ruang
Tabel Analisis Tata Ruang di Ruang Sahadewa dan NICU RSU Kertha
Usada
Aspek Tata Standar Fakta
No Keterangan
Ruang MPKP Ada Tdk
Ruang kepala Ruang kepala ruangan
Ruang kepala
1. ruangan √ bersamaan dengan
ruangan
tersendiri ruang staf
Ruang staf Ruang staf digunakan
tersendiri untuk tempat barang
2. Ruang staf √
petugas dan tempat
ganti pakaian.
Kamar mandi Kamar mandi petugas
Kamar mandi
4. petugas √ sudah terpisah dengan
petugas
tersendiri kamar mandi pasien
Nurse station
yang lokasinya
memudahkan Terdapat nurse station
6. Nurse station bidan untuk √ berada di tengah ruang
mengawasi perawatan
sekeliling
ruangan
Ruang Ruang
penyimpanan penyimpanan
Ruang penyimpanan
alat-alat alat-alat
7. √ sentralisasi obat sudah
kebidanan dan kebidanan dan
ada
sentralisasi sentralisasi
obat obat tersendiri
Ruang
Ruang dekontaminasi
Terdapat wastafel
8. dekontaminasi (cuci alat) √
khusus untuk cuci alat
(cuci alat) tersendiri
b) Peralatan
Fasilitas alat medis
NO NAMA ALAT JUMLAH KEADAAN MERK
1 Stetoskop 3 baik Gea ,Riestar,Tytan
Thermometer 13 Safety dan 1
2 14 baik
thermoone
3 Senter 1 baik Eveready
4 Gunting plester 3 baik -
5 Incubator 3 baik Gea
6 Set rawat luka 1 baik -
7 Suction 1 baik Pleghm
8 Fototerapi 2 baik Gea Medika
9 Korentang - - -
10 Tromol 1 baik -
11 Tensimeter 3 2 baik, 1 rusak Riestar dan GEA
12 Monitor bayi 2 baik Promed
13 Troli obat 1 baik -
14 Amubag 2 baik Ambu
15 Infusion pump 3 baik Terumo
16 Lampu sorot 2 baik Master light
17 Manset tensi anak 2 1 baik, 1 rusak ABN
18 Syringe pump 2 baik Terumo
19 Termos darah 1 baik -
20 Tourniquet 1 baik -
Timbangan
21 1 baik Laica-Bodyform
digital
22 Brancard - -
-
23 Kursi roda - -
24 Nebuliser 1 Baik Omron
Interpretasi :
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas medis masih
dalam kondisi baik untuk digunakan.
AMPRAHAN
NO ALAT MEDIS
JUMLAH
1 Pengukur suhu kulkas 1
2 Pengukur suhu ruangan 1
3 Gudel bayi 3
4 Face mask bayi 1
5 Meja observasi ruang Nicu 1
6 Lemari alat tenun 1
7 Kursi plastic 3
8 Papan identitas bayi 6
9 Laken untuk box dan incub 30
III. M3 (Method)
Metode merupakan cara yang dipergunakan untuk mengelola sistem
pelayanan di suatu instansi. Dalam pengelolaan keperawatan, Ruang
Sahadewa dan NICU menerapkan beberapa metode seperti:
B) Timbang terima
Berdasarkan pengalaman sehari-hari, dapat diketahui bahwa :
Karu, PP, PA telah mengadakan diskusi tentang keadaan pasien di
ruang bidan.
Bidan menyebutkan identitas, fasilitas yang dipakai, DPJP, hari
rawatan dan diagnosa medis pasien. Isi timbang terima termasuk
masalah dan intervensi kebidanan.
Karu, PP, PA telah mengadakan operan keliling ke pasien, dimana
dilakukan di tempat tidur pasien.
Bidan sudah menanyakan respon pasien selama di rawat, seperti
keluhan yang dirasakan pasien.
Bidan sudah memberikan laporan pasien, misalnya vital sign dan
keadaaan umum saat ini.
Bidan sudah memeriksa IVFD pasien.
Bidan sudah mengecek program dokter.
Bidan sudah mengoperkan rencana perawatan hari ini kepada shift
jaga berikutnya.
Penulisan timbang terima sudah terdokumentasikan secara benar.
Dalam melakukan timbang terima dihadiri oleh semua bidan yang
berkepentingan dan dipimpin oleh kepala ruangan, bidan
mempersiapkan timbang terima, mengetahui apa saja yang harus
disampaikan dan mengetahui teknik pelaporan dalam timbang
terima/operan, terdapat lembar timbang terima untuk mencatat hasil
laporan operan/timbang terima, bidan mengetahui persetujuan atau
penerimaan operan atau timbang terima.
C) Ronde Keperawatan
Belum pernah dilakukan.
D) Pengelolaan Sentralisasi obat
Ruang Sahadewa dan NICU telah melakukan sentralisasi obat oral,
injeksi dan cairan infuse. Untuk pencatatan obat injeksi dan oral sudah
ada. Obat oral, injeksi dan cairan infuse diletakkan di nurse station dan
dikelola dengan baik. Pada kotak obat pasien diberi kertas keterangan
yang mencakup No tempat tidur, nama pasien, no RM, nama obat dan
dosis pemberian. Pencatatan untuk obat oral dan injeksi sudah
didokumentasikan dengan baik pada lembar medikasi. Dalam sentralisasi
obat, ada format daftar pengadaan tiap macam-macam obat (lembar
medikasi), ada format persetujuan sentralisasi obat dari pasien atau
keluarga, ada kelengkapan sarana dan prasarana pendukung sentralisasi
obat, serta bidan telah memberi etiket dan identitas pada obat-obat
pasien. Bidan selama ini selalu menginformasikan nama dan kegunaan
obat sebelum memberikan obat kepada pasien
E) Supervisi
Pelaksanaan supervisi secara bergiliran oleh kepala ruangan
dengan jadwal diatur oleh Bidang Keperawatan. Untuk kegiatan
supervisi terhadap kinerja bidan di Ruang Sahadewa dan NICU
dilakukan dengan system monitoring terhadap asuhan keperawatan /
kebidanan yang telah dilakukan setiap bulan oleh kepala ruangan dan
Kasi Keperawatan. Hasil monitoring sudah dilakukan pencatatan dengan
baik. Disamping itu juga dilakukan supervise terhadap pelaksanaan
planning harian, mingguan dan bulanan.
F) Discharge planning
Discharge planning sudah dilakukan di ruang Sahadewa dan NICU
pada saat pasien baru masuk . Sedangkan saat pasien pulang bidan
memberikan resume (discharge summary / ringkasan pasien pulang)
sebagai kartu kontrol, hasil-hasil radiologi dan hasil lab.
G) Metode/standar/pedoman/protap
Ruang Sahadewa merupakan ruang perawatan untuk kasus
obstetric dan ginekologi. Dan Ruang NICU merupakan ruang perawatan
untuk segala kasus yang diderita oleh bayi neonatus, sehingga standar
asuhan kebidanan harus ada dari semua kelompok penyakit dan semua
protap rumah sakit. Protap yang dijalankan meliputi SOP yg telah
ditetapkan sebagai kebijakan RSU Kertha Usada.
H) Dokumentasi kebidanan
Model pendokumentasian di ruang Sahadewa dan NICU sudah
menggunakan model SOAP.
Tabel Dokumentasi Pasien Ruang Sahadewa dan NICU RSU Kertha
Usada
NO URAIAN BAGIAN SUMBER
1 Administrasi Lembar identitas pasien/surat Administrasi
pasien masuk
Surat rujukan pasien jika ada Administrasi
General consent Administrasi
2 Rawat Pengkajian Kebidanan gawat Bidan
Darurat Darurat
RM 1 Ringkasan pasien masuk Bidan
dan keluar
RM 2 Pengkajian berdasarkan Dokter
SMF: dokter
3 Rawat Inap RM 1 Ringkasan pasien masuk Administrasi
dan keluar
RM 2 Pengkajian berdasarkan Dokter
SMF: dokter
RM 3 Catatan Perkembangan Dokter
Pasien Terintegrasi
RM 4 Lembar medikasi Dokter
RM 5 lembar penempelan hasil Bidan
lab
RM 5A lembar penempelan hasil Bidan
ECG
RM 6 Pengkajian Keperawatan Bidan
RM 6A pengkajian resiko jatuh Bidan
RM 6C Orientasi pasien baru Bidan
RM 6D Discharge Planning Bidan
RM 6E Rencana Perawatan Bidan
RM 6F Implementasi Bidan
Keperawatan
RM 6G Lembar balance cairan Bidan
RM 6H Lembar observasi tanda- Bidan
tanda vital
RM 6i Evaluasi Keperawatan Bidan
RM 7 Catatan Informasi dan Bidan
Edukasi terintegrasi
RM 8 Resume medis
4 Penunjang RM 5 Lembar penempelan Petugas
pemeriksaan laboratorium kesehatan
RM 5A Lembar hasil EKG
IV. M4 (Money)
A) Tarif Perawatan
Ruang Sahadewa merupakan ruangan Kelas 3 yang melayani
pasien dengan status pembayaran sebagai pasien umum, JKN (askes,
jamsostek, jamkesmas). Sedangkan Ruang NICU merupakan ruangan
kelas 3 khusus yang melayani pasien dengan status pembayaran sebagai
pasien umum, JKN (askes dan jamsostek)
Tabel Tarif Kamar di Ruang Sahadewa dan NICU RSU Kertha Usada
Status Kamar + Visite Dokter
Ruangan (kelas)
pembayaran perawatan Spesialis Umum
umum Rp. 150. 000 Rp. 60.000 Rp. 30.000
Sahadewa (kelas 3)
JKN Rp. 150.000 Rp. 30.000 Rp. 15.000
umum Rp. 225.000 Rp. 125.000 Rp. 60.000
Nicu (kls 3 khusus)
JKN Rp. 225.000 Rp. 125.000 Rp. 60.000
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa selama bulan januari hingga
februari 2016, fasilitas yang banyak digunakan adalah PBI dengan
rata-rata sebesar 38,5%
NICU
NO BULAN JENIS FASILITAS TOTAL
UMUM PERSENTASE JKN PERSENTASE PBI PERSENTASE
1 Jan 2 16,8% 5 41,6% 5 41,6% 12
2 Feb 8 47,1% 7 41,2% 2 11,7% 17
3 Mar 1 4,2% 23 95,8% - 0% 24
4 Apr 4 26,7% 7 46,6% 4 26,7% 15
5 Mei 6 28,6% 15 71,4% - 0% 21
6 Juni 2 13,3% 12 80% 1 6,7% 15
7 Juli 4 23,5% 13 76,5% - 0% 17
8 Agt 5 29,4% 12 70,6% - 0% 17
9 Sept 5 27,8% 11 61,1% 2 11,1% 18
10 Okt 6 31,6% 12 63,2% 1 5,2% 19
11 Nov 4 26,7% 11 73,3% - 0% 15
12 Des
TOTAL
GRAFIK (-)
Interpretasi :
6 CKR 2 2,9%
7 PID 2 2,9%
NICU
Berikut adalah 5 kasus terbanyak ruang NICU bulan Januari –
desember tahun 2017
GRAFIK
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa kasus terbesar
yang ada di NICU Adalah Vomiting
M5 (Market)
A) TOTAL PASIEN
Sahadewa
NO BULAN JUMLAH PERSENTASE
1 Januari 47 51.6%
2 Februari 44 48.4%
TOTAL 91 100%
Sahadewa pindah ke lantai II tgl 22-02-2017
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah pasien
terbanyak pada bulan Januari, yaitu 47 orang atau sebesar 48,4%
NICU
NO BULAN ∑ PX PERSENTASE
1 Januari 12
2 Februari 17
3 Maret 24
4 April 15
5 Mei 21
6 Juni 15
7 Juli 17
8 Agustus 17
9 September 18
10 Oktober 19
11 November 15
12 Desember
TOTAL 190+
GRAFIK
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah pasien
tertinggi pada bulan ……….. 2017 yaitu masing-masing sebesar
…….%
B) BOR
Sahadewa
NO BULAN BOR (%)
1 Januari 39.11
2 Februari 38.84
Interpretasi :
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa BOR sahadewa paling tinggi
di bulan Januari yaitu 39,11%.
NICU
NO BULAN BOR (%)
1 Januari 13.44
2 Februari 19.04
3 Maret 34.4
4 April 16.67
5 Mei 29.57
6 Juni 17.2
7 Juli 8.41
8 Agustus 26.34
9 September 23.88
10 Oktober 29.56
11 November 25.5
12 Desember
GRAFIK
Interpretasi :
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa BOR NICU tertinggi pada
bulan ………. yaitu ………%.
C) ALOS
Sahadewa
NO BULAN ALOS (hari)
1 Januari 2
2 Februari 2
Interpretasi :
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa ALOS sahadewa stabil
dari januari hingga februari 2017.
NICU
NO BULAN ALOS (hari)
1 Januari 2
2 Februari 2
3 Maret 3
4 April 2
5 Mei 3
6 Juni 2
7 Juli 3
8 Agustus 3
9 September 2
10 Oktober 3
11 November 3
12 Desember
GRAFIK
Interpretasi :
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa ALOS NICU tertinggi
pada bulan ……………..
D) Total Hari Rawatan
Sahadewa
NO BULAN TOTAL HARI RAWATAN
1 Januari 97
2 Februari 87
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa hari rawatan
tertinggi pada bulan Januari 2017
NICU
NO BULAN TOTAL HARI RAWATAN
1 Januari 25
2 Februari 32
3 Maret 64
4 April 30
5 Mei 55
6 Juni 31
7 Juli 43
8 Agustus 49
9 September 43
10 Oktober 55
11 November 46
12 Desember
GRAFIK
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa total hari rawatan
tertinggi di NICU pada bulan …….2017.
NICU
GRAFIK
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa TOI tertinggi
pada bulan ………… 2017
F) BTO ( BED TURN OVER)
Sahadewa
Interpretasi :
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa BTO tertinggi pada bulan
Januari 2017.
NICU
GRAFIK
Interpretasi :
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa BTO tertinggi pada bulan
……… 2017.
G) GDR
Sahadewa = 0% (selama periode januari – februari 2017)
NICU
BULAN GDR
NO
1 Januari 0%
2 Februari (1 bayi) 5.88%
3 Maret 0%
4 April 0%
5 Mei 0%
6 Juni 0%
7 Juli 0%
8 Agustus (1 bayi) 5.88%
9 September 0%
10 Oktober 0%
11 November 0%
12 Desember
GRAFIK
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa dalam tahun
2017, terdapat …. pasien bayi yang meninggal di NICU.
Interpretasi :
4.
6.
7. Lakukan pengamprahan agar segera tersedia lampu fototherapy yang baru
Interpretasi :
Pada tahun 2015, WLI dihitung mulai bulan juli 2015 sehingga nilai
tersebut adalah rata-rata 6 bulan terakhir dari tahun 2015. Sedangkan
tahun 2016 merupakan rata-rata WLI selama 12 bulan penuh.
Diagram perbandingan jumlah pasien berdasarkan fasilitas di ruang
sahadewa pada tahun 2016 dan tahun 2017
Interpretasi :
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah pasien pada tahun
2017 mengalami penurunan secara mencolok dibandingkan tahun
2016, karena pada tahun 2017 data diambil 2 bulan yaitu bulan januari
dan februari saja.
Interpretasi :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa BOR tahun 2016 lebih
tinggi dari tahun 2017, dikarenakan …………………………………
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa rata-rata BOR nicu
tahun 2016 lebih tinggi dari tahun 2015.
Perbandingan ALOS sahadewa tahun 2016 dan tahun 2017
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa alos sahadewa
pada tahun 2016 dan tahun 2017 adalah stabil yaitu 2 hari. Namun
pada tahun 2017 alos dikaji selama 2 bulan saja dikarenakan ruang
sahadewa sudah pindah ke lantai II pada tanggal 22-02-2017.
Interpretasi :
Berdasarkan grafik diatas dapat dikatuhi bahwa rata-rata alos nicu
lebih tinggi pada tahun 2015 yaitu 3.41, sedangkan tahun 2016 rata-
rata alos nicu adalah 3.
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa total hari rawatan
pada tahun 2016 lebih tinggi dibandingkan tahun 2015.
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa TOI sahadewa
lebih tinggi pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2016.
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa BTO sahadewa
tahun 2016 rata-rata lebih tinggi dari tahun 2015.
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa BTO nicu rata-rata
lebih tinggi tahun 2016 dibandingkan tahun 2015.
Diagram perbandingan GDR nicu tahun 2016 dan tahun 2017 :
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa rata-rata GDR nicu tahun
2015 lumayan tinggi dibanding tahun 2016. Namun GDR nicu tahun 2015
baru mulai dihitung sejak bulan juli 2015.
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa pasien yang pulang
sehat pada tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan tahun 2016.
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa jumlah pasien yang
pulang sehat hampir sepadan namun pada tahun 2015 lebih banyak
pasien yang meninggal.
1. MAN
Meningkatkan SDM dengan mengikuti pelatihan.
2. MATERIAL
2.1 Memperbaiki alat alat yang rusak,seperti ,wastafel dan Bed pasien.
2.2 Menindak Lanjuti Amprahan Alat yang belum datang.
2.3 Mengecet dan menata kembali nurse stasion supaya bersih dan
Rapi’.
3. METHOD
3.1 Melanjutkan Method yang sudah terlaksana.
3.2 Melakukan Ronde Keperawatan.
4. MONEY
Lebih Agresif melakukan pengkodingan untuk pasien JKN agar dapat
mengurangi Los.
5. MARKET
Lanjutkan program yang sudah berjalan.
.
J. PENUTUP