DAN TANIN
Rina Wijayanti, M. Sc., Apt
Prodi Farmasi FK Unissula
Semarang
Learning Outcome
Memahami :
• Struktur dasar
• Sifat fisika kimia
• Kegunaan
• Penggolongan
• Contoh senyawa aktif yang terkandung dalam
tumbuhan
• POLI
POLIFENOL • FENOL
Memberi Menurunkan
warna pada kadar gula Kanker
tumbuhan darah
Melawan
Mencegah
pembentukan
penuaan dini
radikal bebas
Klasifikasi berdasarkan jumlah
atom C
C6 : Fenolik Sederhana
C6-C1 : Asam Fenolat dan Senyawa
yang Berhubungan Lainnya (Aldehid)
C6-C2 : Asetofenon dan Asam
Fenilasetat
C6-C3 : Asam Sinamat, Sinamil
Aldehid, dan Sinamil Alkohol
C6-C3 : Koumarin
Struktur Kimia :
Flavonoid (C15)
1. Kalkon
Struktur Kimia :
2. Auron
3. Flavonoid
C30 : Biflavonil
C6-C1-C6, C6-C2-C6 : Benzofenon,
Xanton, dan Stilben
C6, C10, C14 : Kuinon
C18 : Betasianin
Struktur Kimia :
Lignan, Neolignan, dan Lignin
Tanin
Phlobaphene
IDENTIFIKASI SENYAWA FENOL
• Menambahkan larutan besi (III) klorida 1%
dalam air atau etanol dalam larutan cuplikan
yang menimbulkan warna hijau, merah, ungu,
biru, atau hitam yang kuat.
• Semua senyawa fenol berupa senyawa
aromatik sehingga semuanya menunjukkan
serapan kuat di daerah UV
DEFINISI
• Tanin merupakan substansi yang
tersebar luas dalam tanaman, seperti
daun, buah yang belum matang, batang
dan kulit kayu
KEGUNAAN
• Pada buah yang belum matang, tanin
digunakan sebagai energi dalam proses
metabolisme dalam bentuk oksidasi tanin
• Tanin dikatakan sebagai sumber asam pada
buah
• Sebagai pelindung pada tumbuhan saat
pertumbuhan
• Sebagai antihama bagi tanaman
• Digunakan dalam proses metabolisme
SIFAT-SIFAT TANIN
• Dalam air membentuk larutan koloidal yang
bereaksi asam dan sepat
• Mengendapkan larutan gelatin dan larutan
alkaloid
• Tidak dapat mengkristal
• Larutan alkali mampu mengoksidasi oksigen
• Mengendapkan protein dari larutannya dan
bersenyawa dengan protein tersebut sehingga
tidak dipengaruhi oleh enzim proteolitik
SIFAT KIMIA TANIN
• Merupakan senyawa kompleks dalam bentuk
campuran polifenol yang sukar dipisahkan
sehingga sukar mengkristal
• Tanin dapat diidentifikasi dengan kromatografi
• Senyawa fenol dari tanin mempunyai aksi
adstrigensia, antiseptik dan pemberi warna
IDENTIFIKASI TANIN
• Diberikan larutan FeCl3 biru tua/ hitam
kehijauan
• Ditambahkan Kalium Ferrisianida + Amoniak
coklat
• Diendapkan dengan garam Cu, Pb, Sn, dan
larutan Kalium Bikromat coklat
EFEK TERAPI
• Adstrigensia pada jaringan hidup, misalnya
pada gastrointestinal dan pada kulit
• Antiseptik pada jaringan luka
• Pengawet
• Reagensia untuk deteksi gelatin, protein dan
alkaloid
• Sebagai antidotum (keracunan alkaloid)
HIDROLISA TANIN
• Tanin apabila dihidrolisa akan menghasilkan
fenol polihidroksi yang sederhana
• Hidrolisa :
• 1. Asam Gallat terurai pirogalol
• 2. Asam Protokatekuat Katekol
• 3. Asam Ellag dan Tenol-fenol lain
KLASIFIKASI TANIN
• Berdasarkan warna dari garam ferri (FeCl3),
tanin digolongkan atas 2 :
1. Katekol berwarna hijau dengan 2 gugus
fenol. Contoh : Pirokatekol.
2. Pirogalatanin atau pirogalol menghasilkan
warna biru dengan FeCl3 dengan 3 gugus
fenol. Contoh : Ellagitanin pada kulit delima
SIMPLISIA YANG MENGANDUNG
TANIN
• Psidii folium (daun jambu biji)
• Granati fructus cortex (kulit buah delima)
• Sappan lignum (kayu secang)
• Murrayae folium (daun kemuning)
• Polyanthi folium (daun salam)
• Areca semen (biji pinang)
• Catechu (gambir)
• Caempferia amustifolia rhizome (kunyit pepet)