Anda di halaman 1dari 4

Rekonstruksi Pasca Pembedahan Tumor

Tumor adalah lesi padat yang terbentuk akibat pertumbuhan sel tubuh yang tidak semestinya.
Tumor itu sendiri berdasarkan pertumbuhannya dapat digolongkan menjadi tumor jinak dan
tumor ganas. Biasanya orang awam akan menyebut tumor ganas dengan nama “kanker”. kanker
memiliki potensi untuk menyerang dan merusak jaringan yang berdekatan dan menciptakan
metastasis.

Pada saat ini tumor merupakan masalah yang semakin berkembang dan luas, terkadang untuk
menangani pasien dengan tumor pun perlu penanganan yang khusus, specialistik dan
melibatkan berbagai disiplin ilmu.

Penanganan tumor khususnya kanker dewasa ini biasanya dilakukan tindakan pembedahan
yang bertujuan untuk mengangkat pertumbuhan kanker abnormal yang menginfeksi tubuh.
Tindakan operasi pengangkatan kanker dianggap sebagai komponen penting dalam pengobatan
kanker dan sebagai dasar penanganan kanker.

Operasi pengangkatan tumor dikategorikan berdasarkan tujuannya, yaitu:

1. Operasi pencegahan, tindakan ini dilakukan untuk mencegah kanker berkembang dari awal.

2. Operasi pemeriksaan, tindakan ini disebut sebagai biopsi bertujuan untuk memastikan tumor
yang dicurigai sebagai kanker.

3. Operasi utama, tindakan ini biasanya dilakukan bila operasi pencegahan tidak begitu baik
hasilnya dan proses operasi pemeriksaan telah selesai dilakukan.

Setiap operasi pasca pembedahan tumor pasti akan menimbulkan masalah baru yaitu “Luka
pasca pembedahan tumor”.

Luka itu sendiri adalah suatu keadaan putusnya kontinuitas jaringan yang dapat diakibatkan oleh
trauma,pembedahan, neuropatik, Vaskuler, penekanan atau akibat keganasan.

Luka itu sendiri di klasifikasikan menurut usia luka menjadi dua:


1. LUKA AKUT
Luka akut adalah luka baru atau luka yang dibuat di meja operasi, penyembuhannya sesuai waktu
yang diperkirakan.
Contoh : luka sayat , luka bakar, luka tusuk, crush injury, luka jahit, skin graft, flap.

2. LUKA KRONIK
Luka yang gagal sembuh melebihi 4 – 6 minggu (Lazarus GS) , tidak berespon terhadap terapi dan
punya tendensi untuk timbul kembali. Contoh : ulcus decubitus, luka bakar.

Luka pasca pembedahan tumor itu sendiri masuk dalam klasifikasi luka akut dan memerlukan
penanganan yang cepat, baik dan terencana.

Ada beberapa metode rekonstruksi penutupan luka

Akan tetapi rekonstruksi pasca pembedahan tumor itu sendiri dapat dibagi menjadi:

- PRIMARY INTENTION / PER PRIMAM


Penutupan luka segera setelah terjadi luka.
Prinsipnya, Bahan penutupan luka harus dapat mengembalikan ke posisi anatomis sebelum luka dan
cukup kuat menahan tegangan selama proses penyembuhan luka.

- SKIN GRAFT
Penutupan luka dengan dilakukan tindakan transplantasi kulit dengan melepaskan sebagian atau
seluruh tebal kulit dari daerah donor ke daerah yang membutuhkan (resipien = host), dimana
dibutuhkan suplai darah baru untuk menjamin kehidupan kulit yang dipindahkan.
- TISSUE TRANSFER (FLAP)
Pemindahan kulit dan atau jaringan dibawahnya untuk menutup defek di bagian tubuh lain yang
mana masih terhubung pedikel vaskularisasi untuk menghidupinya
Yang membedakan flap dan graf adalah suplai darah intrinsik yang bertanggung jawab pada
viabilitas flap itu sendiri.

Flap itu sendiri diklasifikasikan menjadi:


1. Berdasarkan KOMPOSISI
- Cutaneous flap
- Fasciocutaneous flap
- Musculofasiocutaneous flap
- Osteomusculofasiocutaneous flap

2. Berdasarkan VASKULARISASI
- Random pattern skin flap
Tidak memiliki sumber pembuluh darah tertentu yang dominan (plexus dermal dan subdermal),
- Axial pattern skin flap
memiliki sumber pembuluh darah yang dominan

3. Berdasarkan lokasi terhadap defek


- LOKAL
- REGIONAL
- JAUH
Direct
Indirect
- FREE FLAP

4. Berdasarkan metode transfer


PIVOTAL
- Rotation flap
adalah flap yang didesain agar dapat digerakkan secara lateral dan dapat berotasi sesuai titik
“pivot”.
- Transposition flap
adalah Flap acak (Random) yang meminjam kelenturan kulit di daerah sekitar yang bedekatan
untuk mengisi defek pd area yang sedikit atau tidak mempunyai kelenturan kulit (skin laxity)
- Interpolated flap
- Island flap

ADVANCEMENT
adalah flap yang dilakukan gerakan uniplanar/satu arah langsung dari jaringan donor untuk mengisi
defek.
Teknik : Penutupan defek dapat dilakukan dengan undermining kulit di tiap sisi defek untuk
menutupnya atau dengan menggunakan desain kotak. Desain advancement flaps dapat juga
dilakukan dengan teknik V-Y atau sebaliknya Y-V tergantung dari regio mana yang defisit dan
berlebih.
Setiap metode diatas dapat digunakan dalam rekonstruksi pembedahan pasca pengangkatan tumor,
tentunya setiap metode ada kekurangan dan kelebihannya tetapi apabila dikerjakan dengan cepat,
teliti, sistematis dan komprehensif serta dikerjakan oleh seseorang yang ahli dalam bidangnya
tentunya akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai