Anda di halaman 1dari 10

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

Irwan Trisna Pramana


201711143
D

JURUSAN S1 – TEKNIK ELEKTRO


STT – PLN
JAKARTA
2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada masa sekarang , energi listrik adalah salah satu energi yang paling
banyak digunakan saat ini terutama di Indonesia. Masalah yang utama pada saat ini
bila pasokan listrik di Indonesia meningkat tajam akan terjadinya kelonjakan
kendala dalam hal pelistrikan. Pernah kah kalian berfikir kenapa di tempat itu
dibangun suatu Pembangkit Listrik ? Pastilah jawabannya karena daerah tersebut
memerlukan pasokan listrik yang cukup banyak sehingga haruslah dibangun
pembangkit listrik. Biasanya pembangkit dibangun karena daerah tersebut adalah
kawasan industri atau pulau antar pulau. Listrik Indonesia, menurut yang dilansir
dari beberapa media massa dan cetak beberapa waktu yang lalu sedang krisis.
Beberapa pembangkit yang seharusnya menyuplai listrik ke pulau Jawa dan Bali
mengalami kerusakan atau mengalami penurunan daya listrik. Hal ini tentu saja
membuat kebingungan beberapa orang, terutama yang nantinya akan mengalami
pemadaman.
Beberapa pasti pernah berfikir , bagaimana sebenarnya listrik diproduksi
dan didistribusikan ? Untuk menjawab pertanyaan itu , kenapa akhirnya saya
membuat artikel umum mengenai pengetahuan perlistrikan kita, dan ingin
mengajak pembaca untuk lebih melihat kedalam mengenai produksi listrik,
khususnya di Pulau Jawa dan Bali. Sebelumnya saya mau mengajak anda untuk
mengenal jenis-jenis pembangkit yang ada di Dunia saat ini. Hal diatas yang
membuat saya untuk membuat makalah ini yaitu dengan judul Pembangkit Listrik
Tenaga Uap
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat ditemukan
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja dan komponen-komponen yang digunakan untuk
sebuah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)?
2. Bagaimana proses terjadinya listrik dari pembangkit listrik tenaga uap?

1.3 Batasan Masalah


Masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini meliputi definisi,
gambar, macam –macam (klasifikasi), prinsip kerja, pemasangan. Hal – hal diluar
dari yang disebutkan tadi tidak akan dibahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

2.1 Teori
Cara Kerja Pengertian Generator ; generator adalah meggunakan prinsip
percobaannya faraday yaitu memutar magnet dalam kumparan atau sebaliknya.
Ketika magnet digerakkan dalam kumparan maka terjadi perubahan fluks gaya
magnet (peribahan arah penyebaran medan magnet) di dalam kumparan dan
menembus tegak lurus terhadap kumparan. Sehingga menyebabkan beda potensial
antara ujung-ujung kumparan (yang menimbulkan listrik). Syarat utama, harus
ada perubahan fluks magnetik, jika tidak maka tidak akan timbul listrik. Cara
mengubah fluks magnetik adalah menggerakkan magnet dalam kumparan atau
sebaliknya dengan energi dari sumber lain, seperti angin dan air yang memutar
baling baling turbin untuk menggerakkan magnet tersebut.

Jika suatu konduktor digerakkan memotong medan magnet akan timbul


beda tegangan di ujung ujung konduktor tersebut. Tegangannya akan naik saat
mendekati medan dan turun saat menjauhi. Sehingga listrik yg timbul dalam siklus:
positif-nol-negatif-nol (AC). Generator DC membalik arah arus saat tegangan
negatif, menggunakan mekanisme cincin-belah. Sehingga hasilnya jadi siklus:
positif-nol-positif-nol (DC). Beda Generator listrik DC dan AC:
Generator DC : Generator arus searah dan menggunakan Comutator
Generator AC : Generator arus bolak balik dan menggunakan Slip Ring
Pembangkitan listrik Secara umum, listrik dihasilkan oleh sebuah pembangkit, atau
lebih mudah disebut generator. Prinsip pembangkitan listrik dari sebuah generator,
mirip-mirip dengan pelajaran fisika tentang GGL.
2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap
PLTU adalah pembangkit yang menggunakan uap untuk memutar turbinnya
yang akan menggerakkan generator dan akhirnya menghasilkan listrik. Uap ini
dihasilkan oleh proses pemanasan yang terjadi di Boiler.
Uap yang dihasilkan oleh boiler tentu saja tidak sama dengan uap yang keluar pada
saat kita memasak air di dapur. Pemanasan di boiler pada pembangkit ini demikian
panasnya sehingga uap yang dihasilkan akan berada pada fase superheated, uap
yang penuh energi inilah yang dibenturkan ke bilah-bilah turbin, sehingga turbin
akan berputar dan menghasilkan listrik melalui generatornya.
Karena rumitnya proses dari mulai memanaskan uap sampai dengan mulai
memutar turbin selain juga karena adanya inersia termodinamika dalam sistemnya,
maka PLTU yang di hot start baru mulai berproduksi setelah kurang lebih 5 jam.
Bila proses pembangkitan dimulai dengan cold start, maka bisa ditebak, kurang
lebih butuh 16 jam untuk mulai menghasilkan listrik. Pembangkit Listrik Tenaga
Uap adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk
menghasilkan energi listrik. Bentuk utama pembangkit listrik jenis ini adalah
Generator yang di hubungkan ke turbin dimana untuk memutar turbin diperlukan
energi kinetik dari uap panas atau kering. Pembangkit listrik tenaga uap
menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu-bara dan minyak bakar
serta MFO untuk start awal.
PLTU batu bara di Indonesia yang pertama kali dibangun adalah di
Suryalaya pada tahun1984 dengan kapasitas terpasang 4 x 400 MW. Kemudian
PLTU Bukit Asam dengan kapasitas 2 x 65 MW pada tahun 1987. Dan pada tahun
1993-an beroperasi pula PLTU Paiton 1 dan 2 masing-masing dengan kapasitas 400
MW. Kemudian PLTU Suryalaya akan dikembangkan dari unit 5 - 7 dengan
kapasitas 600 MW/unit. PLTU batu bara pada tahun 1994 kapasitasnya sudah
mencapai 2.130 MW (16% dari total daya terpasang). Pada tahun 2003 kapasitasnya
diperkirakan sekitar 12.100 MW (37%), tahun 2008/09 mencapai 24.570 MW
(48%) dan pada tahun 2020 sekitar 46.000 MW. Sementara itu pemakaian batu bara
pada tahun 1995 tercatat bahwa untuk menghasilkan energi listrik sebsar 17,3 Twh
dibutuhkan batu bara sebanyak 7,5 juta ton. Dan pada tahun 2005 pemakaian batu
bara diperkirakan mencapai 45,2 juta ton dengan energi listrik yang dihasilkan
mencapai 104 Twh.
Banyaknya pemakaian batu bara tentunya akan menentukan besarnya biaya
pembangunan PLTU. Harga batu bara itu sendiri ditentukan oleh nilai panasnya
(Kcal/Kg), artinya bila nilai panas tetap maka harga akan turun 1% pertahun.
Sedang nilai panas ditentukan oleh kandungan zat SOx yaitu suatu zat yang
beracun, jadi pada pembangkit harus dilengkapi alat penghisap SOx. Hal inilah
yang menyebabkan biaya PLTU Batu bara lebih tinggi sampai 20% dari pada PLTU
minyak bumi. Bila batu bara yang digunakan rendah kandungan SOx-nya maka
pembangkit tidak perlu dilengkapi oleh alat penghisap SOx dengan demikian harga
PLTU batu bara bisa lebih murah. Keunggulan pembangkit ini adalah bahan
bakarnya lebih murah harganya dari minyak dan cadangannya tersedia dalam
jumlah besar serta tersebar di seluruh Indonesia.

2.3 Macam Macam Sistem dan Prinsip Kerja


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa system utama, yaitu :
1. Turbine & Generator
2. Boiler (Steam Generator)
3. Coal Handling System
4. Ash Handling System
5. Flue Gas System
6. Balance of Plant

Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).


Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,
sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk
kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan
cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran
tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan
ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan
aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut
digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya
seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang
keluar melalui saluran buang (exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai
berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi
kerugiankerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh
turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri.
Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas.
Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan
(pressure losses) di ruang bakar.
2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.

3. Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan


temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
Prinsip kerja PLTU berbahan bakar batu bara adalah dengan menggunakan
boiler sebagai alat untuk proses pembakaran dan bentuk utama pembangkit listrik
tersebut adalah generator yang dihubungkan keturbin yang digerakkan oleh tenaga
kinetik dari uap panas.
1. Mula-mula batu bara dari luar dialirkan kepenampung batu bara dengan
conveyon,kemudian dihancurkan dengan menggunakan pulverized fuel
coal.
2. Lalu batu bara tersebut menjadi tepung halus ,tepung halus batu bara
tersebut
3. Kemudian dicamapur dengan udara panas oleh forced draught. Dengan
tekanan tinggi campuran tersebut akan disemprotkan ke boiler yang akan
dialirkan kepipa boiler dan menjadi uap setelah itu uap tersebut dialirkan
kesuper heaters yang akan menggerakan turbin.
Selain itu ada beberpa metode juga dalam prinsip kerja PLTU batu bara ada metode
pembakaran tetap,serbuk,dan mengambang.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Simpulan dari makalah ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri
dari beberapa system utama, yaitu : Turbine & Generator , Boiler (Steam Generator) , Coal
Handling System , Ash Handling System , Flue Gas System , Balance of Plant. Dan juga
prinsip kerja dari Pembangkit Listik Tenaga Uap ini adalah dengan menggunakan boiler
sebagai alat untuk proses pembakaran dan bentuk utama pembangkit listrik tersebut
adalah generator yang dihubungkan keturbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik
dari uap panas.

3.2 Saran
Saran saya sebagai penulis adalah semoga setelah membaca makalah ini
dapat menyerap ilmu ilmu yang saya bagikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://berbagiberkarya.blogspot.co.id/2017/04/makalah-pltu.html
http://www.academia.edu/11026174/Makalah_PLTU
http://www.wikipedia.com/PLTU
https://www.scribd.com/doc/120489556/makalah-pltu

Anda mungkin juga menyukai