Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS POMALAA
Jl. Protokol No.1 Kel. Dawi-Dawi Kec. Pomalaa, Kab. Kolaka,
Call Center : (0405)2401890 E-mail : puskesmaspomalaa123@gmail.com Kode Pos. 93562

KERANGKA ACUAN PROGRAM ORIENTASI

A. PENDAHULUAN

Orientasi adalah program yang dirancang untuk menolong karyawan baru (yang lulus
seleksi) mengenal pekerjaan dan perusahaan tempatnya bekerja. Program orientasi
sering juga disebut dengan induksi. Yakni memperkenalkan para karyawan dengan
peranan atau kedudukan mereka, dengan organisasi dan dengan karyawan lain.
Orientasi dilaksanakan karena semua pegawai baru membutuhkan waktu untuk dapat
menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan kerjanya yang baru. Orientasi
pegawai baru adalah proses pengenalan dan penyesuaian pegawai baru terhadap
pekerjaan yang akan dilakukan dan kondisi lingkungan pekerjaan yang akan dihadapi.

Manfaat Orientasi Pegawai


1. Mengurangi perasaan diasingkan, kecemasan, dan kebimbangan pegawai.
2. Dalam waktu yang singkat dapat merasa menjadi bagian dari organisasi.
3. Program orientasi juga akan mempercepat proses sosialisasi

Tujuan Orientasi Pegawai


Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi sehingga karyawan baru dapat
bekerja lebih cepat dan lebih baik. Program orientasi dirancang untuk memberikan
kepada karyawan baru informasi yang dibutuhkannya agar dapat bekerja dengan enak
dan efektif dalam organisasi. Tujuan orientasi adalah untuk mendapatkan SDM yang
dapat melakukan pekerjaan secara tepat.
1. Membekali pegawai baru dengan materi-materi pekerjaan yang akan dijalani
2. Memberikan kemudahan seorang pegawai baru untuk beradaptasi.
3. Memberikan informasi kepegawaian dari tahap pekerjaan yang akan dijalani.
B. PERENCANAAN ORIENTASI
Orientasi karyawan baru yang efektif membutuhkan perencanaan dan persiapan.
Untuik mencapai hal tersebut maka hal yang perlu dilakukan adalah :
a. Persiapkan untuk karyawan-karyawan baru
Karyawan baru harus merasa bahwa mereka merupakan bagian dari dan penting
untuk organisasi. Supervisor dan unit SDM harus siap untuk memberikan persepsi
ini kepada setiap karyawan baru. Lebih jauh, para rekan kerja harus siap untuk
menerima kehadiran seorang karyawan baru. Manajer dan supervisor harus
mendiskusikan tujuan dari perekrutan pekerja baru tersebut dengan semua
karyawan yang ada sebelum kehadiran pekerja baru.
b. Pembimbing berperan sebagai “teman baik”
Beberapa organisasi menggunakan rekan kerja untuk berperan sebagai teman baik
atau pembimbing sebagai bagian dari orientasi karyawan baru. Khususnya
berguna untuk melibatkan individu-individu yang lebih berpengalaman dan
berkinerja lebih tinggi yang dapat berperan sebagai teladan untuk karyawan baru.
c. Daftar periksa (checklist) orientasi
Sebuah daftar periksa orientasi dapat digunakan oleh staf departemen SDM,
supervisor karyawan baru, atau keduanya untuk menyediakan informasi yang
perlu diketahui oleh karyawan baru.
d. Informasi yuang dibutuhkan
Adalah penting untuk member informasi kepada karyawan mengenai
keputusan, aturan kerja, dan tunjangan dari perusahaan. keputusan-keputusan
mengenai cuti sakit, keterlambatan, ketidakhadiran, liburan, tunjangan, hal-hal
mengenai rumah sakit, parkir dan aturan-aturan keselamatan harus diketahui oleh
setiap karyawan baru. Supervisor atau manajer karyawan juga harus
mendeskripsikan rutinitas dari hari kerja normal untuk karyawan pada pagi
pertama.
e. Informasi orientasi secara efektif
Para manajer dan staf SDM harus menentukan cara yang paling sesuai untuk
menyampaikan informasi orientasi.para karyawan akan mengingat lebih banyak
informasi orientasi tersebut jika disampaikan dalam cara yang mendorong untuk
belajar. Disamping video, film, slide, dan grafik-grafik, orientasi yang dilakukan
sendiri yang disediakan dalam bentuk elektronik dapat juga digunakan.
f. Hindari terlalu banyak informasi
Satu kesalahan umum dari program orientasi adalah terlalu banyak informasi.
Para pekerja baru yang diberi terlalu banyak melewatkan detail-detail penting
atau tidak dapat mengingat dengan jelas sebagian besar informasi tersebut.
g. Evaluasi dan tindak lanjut
seorang staf atau manajer SDM dapat mengevaluasi efektivitas dari orientasi
dengan melakukan wawancara tindak lanjut kepada para karyawan baru beberapa
minggu atau bulan setelah orientasi. Kuesioner karyawan juga dapat digunakan.

Hal-hal yang perlu dihindari dalam orientasi


1. Penekanan pada kertas kerja
2. Tinjauan yang kurang lengkap mengenai dasar-dasar pekerjaan suatu orientasi
yang cepat dan dangkal dan langsung ditempatkan pada pekerjaan.
3. Tugas pertama karyawan baruyang tidak signifikan
4. Memberi informasi yang terlalu cepat, proses orientasi yang terlalu banyak dan
penyampaian yang terlalu cepat dapat mengakibatkan karyawan baru tidak
terkonsentrasi

C. PROGRAM ORIENTASI
Orientasi institusi yang melibatkan penjelasan tentang ;
1. Misi, visi, starategi dan program rumah sakit, riwayat, dan tujuan spesifik
Puskesmas Pomalaa,
2. Struktur dan kepemimpinan
3. KEPUTUSAN personalia, evaluasi kerja, promosi, cuti
4. Perilaku yang diharapkan, pengembangan staf, dan program pembinaan yang
ada
5. Hubungan antar karyawan dan hubungan dengan pimpinan
6. Orientasi pekerjaan yang melibatkan tindakan untuk ;
7. Memahami tujuan bagian keperawatan dan bagaimana tujuan diterjemahkan
kedalam deskripsi pekerjaan
8. Memahami tujuan keperawatan dan hubungannnya dengan tujuan individu
9. Menciptakan tujuan interpersonal
10. Memperkenalkan pekerjaan, prosedur, dan keputusan yang ada
11. Melekukan orientasi tempat, fasilitas dan perlengkapan yang ada
C. WAKTU
Waktu orientasi di Puskesmas Pomalaa dilaksanakan selama 12 hari kerja, yang
terbagi atas
1. 6 hari untuk orientasi klinis dan;
2. 6 hari untuk orientasi program

Pomalaa, Maret 2018


Kepala Puskesmas Pomalaa

dr. Kamrullah
NIP. 19750703 200604 1 020

Anda mungkin juga menyukai