Anda di halaman 1dari 4

KONSEP

LEAD TIME

istilah lead time seringkali mengacu pada waktu tunggu untuk dari suatu awal sampai suatu
akhir. Salah satu prioritas persaingan adalah berkaitan dengan waktu yang berarti berkaitan pula
dengan lead time. Prioritas persaingan tidak terlepas dari strategi kompetitif perusahaan. Strategi
operasi yang berlandaskan pada konsumen menggambarkan tujuan jangka panjang perusahaan.
Hal ini juga memerlukan dukungan dan kerja sama bagian operasi dan pemasaran untuk dapat
mengikuti keinginan segmen pasarnya dan menerjemahkan keinginan tersebut sesuai kemampuan
perusahaan. Analisis pasar mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar yang dapat dipenuhi
perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di tiap segmen pasarnya. Memenuhi
keinginan pasar kedalam kapabilitas area fungsional perusahaan harus diikuti oleh pengembangan
kapabilitas tertentu. Pada bagian ini, Anda akan mempelajari mengenai kapabilitas yang berkaitan
dengan produk atau jasa itu sendiri, sistem pengiriman, dan faktor volume. Sebuah perusahaan
memperoleh keuntungan dari sistem operasinya dengan mengembangkan satu atau lebih
kapabilitasnya. Terdapat prioritas persaingan dalam perusahaan yang terbagi menjadi empat
kelompok seperti berikut:
1. Biaya
Menurunkan harga dapat meningkatkan permintaan produk atau jasa, tetapi dapat juga
menurunkan margin keuntungan jika produk atau jasa yang dihasilkan tidak dapat diproduksi
dengan biaya rendah. Untuk bersaing dalam hal biaya, manajer operasi harus memperhatikan biaya
tenaga kerja, material, sisa (scrap), serta biaya-biaya lain untuk mendesain suatu sistem yang dapat
menurunkan biaya per unit produk atau jasa. Seringkali usaha untuk menurunkan biaya ini harus
dimulai dengan investasi tambahan dalam hal automatisasi mesin dan peralatan.

2. Kualitas
Prioritas persaingan dalam hal kualitas meliputi desain dengan performa tinggi dan kualitas yang
konsisten. Desain dengan performa tinggi meliputi fitur-fitur yang superior, tahan lama, dan
ketersediaan layanan purna jual. Desain dengan performa tinggi menentukan tingkat kinerja
operasi dalam membuat produk ataupun menyediakan jasa. Sebagai contoh, sistem operasi yang
dijalankan Club Med, sebuah resort yang juga menyediakan entertainment, makan malam,
rekreasi, dan fasilitas-fasilitas lainnya memiliki tingkat permintaan yang lebih tinggi daripada
hotel-hotel tanpa fasilitas tambahan lainnya.
Kualitas yang konsisten mengukur frekuensi kesesuaian produk atau jasa dengan spesifikasinya.
Pelanggan menginginkan produk atau jasa yang memiliki kualifikasi seperti yang diinginkan.
Misalnya, pelanggan sebuah bank pasti menginginkan bank tidak melakukan kesalahan dalam
mencatat transaksi. Untuk berkompetisi berdasarkan kualitas, manajer operasi harus menentukan
desain dan pengawasan operasi yang ketat untuk mengurangi kesalahan (error).
3. Waktu
Prioritas persaingan dalam hal waktu meliputi kecepatan pengiriman, ketepatan pengiriman, dan
kecepatan pengembangan. Kecepatan pengiriman adalah waktu antara menerima pesanan
pelanggan dan memenuhi pesanan tersebut. Waktu inilah yang disebut dengan lead time. Waktu
pengiriman yang dapat diterima bervariasi, bisa satu tahun (untuk mesin-mesin yang kompleks
dan customized), beberapa minggu (untuk menjadwalkan perjalanan wisata), ataupun dalam
hitungan menit (untuk ambulans). Pabrikan dapat mempercepat waktu pengiriman dengan
menyimpan persediaan. Perusahaan jasa juga dapat mempercepat waktu pengiriman dengan cara
memiliki kapasitas lebih.
Ketepatan pengiriman mengukur frekuensi ketika waktu pengiriman yang dijanjikan terpenuhi.
Pabrikan mengukur ketepatan pengiriman sebagai persentase terkirimnya pesanan pelanggan
seperti yang telah dijanjikan dengan batasan 95 persen terpenuhi. Penyedia jasa, seperti
supermarket seringkali mengukur ketepatan pengiriman sebagai persentase pelanggan yang
menunggu di kasir selama kurang dari tiga menit.
Kecepatan pengembangan mengukur seberapa cepat suatu produk atau jasa baru diperkenalkan,
yang berarti waktu dari timbulnya ide sampai dengan desain final dan produksi. Memperkenalkan
suatu produk baru ke pasar berarti membawa perusahaan ke suatu wilayah persaingan yang
seringkali sulit diatasi di tengah perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat. Kecepatan
pengembangan ini sangat penting bagi industri fashion. The Limited, contohnya, dapat mendesain
mode fashion baru, mengirimkan desain tersebut ke Hong Kong, memproduksi, dan mengirimkan
kembali hasil produksi tersebut ke Amerika Serikat, serta memajang di toko-toko dalam waktu
kurang dari 25 minggu.
Banyak perusahaan memfokuskan pada prioritas kompetitif pada kecepatan pengembangan dan
kecepatan pengiriman. Kompetisi berdasarkan waktu membuat para manajer berhati-hati dalam
mendefinisikan langkah-langkah dan waktu yang diperlukan untuk menyampaikan produk atau
jasa. Selanjutnya, para manajer juga perlu untuk menganalisis setiap langkah untuk menentukan
apakah waktu dapat dipersingkat tanpa mengurangi kualitas. Dalam suatu proses yang disebut
dengan concurrent engineering, para insinyur desain, pemasar, pembeli, dan spesialis kualitas
bekerja bersama untuk mendesain suatu produk atau jasa dan memilih proses produksi yang tepat.

4. Fleksibilitas
Prioritas persaingan dalam hal fleksibilitas meliputi kustomisasi dan fleksibilitas volume.
Kustomisasi adalah kemampuan untuk memuaskan keinginan yang unik dari setiap pelanggan
dengan cara mengubah-ubah desain produk atau jasa. Kustomisasi produk atau jasa kadangkala
digunakan untuk jangka waktu yang lama, kadangkala hanya untuk jangka waktu yang pendek.
Seorang penata rambut dapat memberikan layanan dengan menata rambut sesuai keinginan
pelanggannya, namun jasa yang diberikannya kadangkala tidak akan lama. Hal ini berlawanan
dengan desain botol plastik yang digunakan oleh pabrik shampoo kemungkinan dapat berumur
tahunan. Kustomisasi memiliki arti bahwa sistem operasi harus bersifat fleksibel dalam mengatasi
keinginan unik pelanggan dan dalam mengubah desain.
Fleksibilitas waktu adalah kemampuan untuk menyelaraskan produksi dalam menyesuaikan
dengan perubahan permintaan yang besar. Fleksibilitas volume merupakan kapabilitas operasi
yang cukup penting untuk mendukung pencapaian prioritas kompetitif lainnya (misalnya
kecepatan pengembangan atau kecepatan pengiriman). Waktu antara puncak permintaan dapat
berupa tahunan, bulanan, atau dalam hitungan jam.

Kompetisi Berbasis Waktu


Pada masa yang lalu, seringkali yang terjadi adalah bila harga menjadi sebuah ukuran yang
mempengaruhi keputusan pembelian. Sekarang ini, harga bukanlah satu-satunya komponen yang
diperhatikan oleh pelanggan. Harga menjadi sesuatu yang penting bagi pelanggan, namun “biaya
dari waktu” juga telah menjadi prioritas pelanggan. Biaya dari waktu adalah sebuah biaya
tambahan yang harus diperhatikan ketika pelanggan menunggu kedatangan barang ataupun
mencari pilihan yang lain. Produsen harus memperhatikan hal ini, karena semakin lama konsumen
menunggu barang yang diinginkan, akan semakin cepat dia berpindah ke produk lainnya.
Terdapat banyak tekanan yang mengarah kepada pertumbuhan pasar yang bersifat sensitif terhadap
waktu, namun yang paling signifikan adalah :
1. Pemendekan siklus hidup
2. Kebutuhan konsumen untuk mengurangi persediaan
3. Ketidakstabilan pasar

PENGERTIAN LEAD TIME


Dari sudut pandang konsumen, hanya ada satu lead time yaitu waktu yang dibutuhkan dari
pemesanan sampai ke pengiriman. Jelas sekali pandangan konsumen tersebut merupakan variabel
persaingan yang sangat penting ketika semakin banyak persaingan. Namun demikian, hal tersebut
hanya menggambarkan sebagian dari sudut pandang lead time. Hal yang tak kalah pentingnya
adalah lead time yang dilihat dari sudut pandang pemasok, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk
mengubah pesanan menjadi pemasukan dalam bentuk tunai dan juga jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk menjadikan modal usaha dari hasil pembayaran konsumen.
1. Siklus Pemesanan ke Pengiriman
Dari sudut pandang pemasaran, waktu yang diperlukan dari penerimaan pesanan menuju ke
pengiriman (biasa disebut sebagai order cycle time/OCT) sangatlah penting. Pada lingkungan just
in time saat ini, lead time yang pendek merupakan sumber utama untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif. Hal yang sama pentingnya adalah ketahanan atau kekonsistenan dari lead time
tersebut. Hal yang sering diperbincangkan adalah bahwa keandalan pengiriman lebih penting dari
lamanya siklus pemesanan. Dampak yang terjadi akibat kegagalan pengiriman yang tepat waktu
lebih ringan daripada kebutuhan untuk pemesanan barang tersebut kembali. Namun demikian, lead
time yang lama akan membutuhkan peramalan jangka panjang.
Tiap tahapan dalam OCT memerlukan waktu. Karena adanya bottleneck, ketidakefisienan proses
dan fluktuasi pada jumlah pesanan yang ditangani menyebabkan adanya beberapa variasi yang
dapat dipertimbangkan untuk menyelesaikan aktivitas pesanan tersebut. Efek yang dapat
ditimbulkan dari kesalahan rangkaian proses ini dapat menyebabkan berkurangnya kepercayaan
karena lamanya proses pengiriman.
2. Siklus cash to cash
Seperti telah Anda pelajari sebelumnya, perhatian mendasar dari sebuah organisasi adalah: “berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk mengubah sebuah pesanan menjadi uang tunai?”. Pada
kenyataannya masalah yang ada bukan hanya pada berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
memproses suatu pesanan dan menerima pesanan, tetapi juga sepanjang apa pipeline dari
pencarian sumber bahan baku sampai ke produk jadi, karena melalui pipeline tersebutlah sumber
daya yang ada dikonsumsi dan modal kerja yang ada digunakan.
Pada saat ketika pesanan diterima, maka proses akan dimulai. Keputusan–keputusan penting
segera dibuat. Dimulai dengan pengadaan bahan dan komponen pendukung, diproses, dirakit,
sampai dengan proses distribusi akhir. Dalam rangkaian produksi dan distribusi ini akan
memerlukan waktu. Waktu tersebut akan terepresentasi oleh jumlah hari sebuah persediaan berada
pada pipeline baik itu dalam bentuk bahan baku, proses kerja, persediaan sementara atau waktu
yang dibutuhkan untuk memproses pemesanan, dan juga waktu yang dihabiskan pada proses
produksi, waktu antrian ataupun bottleneck dan sebagainya. Pengaturan pada keseluruhan pipeline
inilah yang menjadi kajian utama pada manajemen logistik lead time.
Seperti yang telah Anda pelajari, semakin panjang pipeline dari bahan baku sampai ke pengguna
terakhir berarti semakin kurang responsif terhadap permintaan sistem tersebut. Akan jadi
permasalahan apabila pipeline yang panjang tersebut tidak dapat menampilkan gambaran
permintaan akhir sehingga akan terdapat kesulitan untuk menghubungkan proses produksi dan
keputusan pengadaan dengan kebutuhan pasar. Selain itu kita juga akan menemukan sebuah
lingkungan yang dibangun sebagai penyangga pada setiap langkah pada rantai pasok. Perkiraan
yang biasa dilakukan menghasilkan suatu langkah yang disarankan yaitu jumlah safety stock yang
terdapat pada pipeline, bervariasi sesuai dengan akar pangkat dua dari panjang pipeline.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dan memastikan waktu respon yang tepat untuk
mengatasi ketidakstabilan permintaan dibutuhkan sebuah pendekatan yang baru dan mendasar
pada manajemen lead time.

Anda mungkin juga menyukai