Anda di halaman 1dari 2

WOC KONJUNGTIVITIS Nama: An.

”A” Tanggal Lahir: 8 April 2011 Diagnosa: Konjungtivitis

1. Bakteri (Pnemococcus, Bahan iritan (bahan Kimia)


Staphylococcus aureus, dll)
Kontak langsung atau tidak
2. Virus (Adenovirus, herpes zoster, dll)
langsung Masuk ke saccus konjungtiva
3. Parasit (Loa-Loa, Ascaris
Lumbricodes, dll)
4. Allergen Cidera pada epitel Infeksi
konjungtiva Konjungtiva

Edema epitel hipertropi epitel


Pemeriksaan penunjang:
Stroma konjungtiva Pembentukan folikel 1. Pemeriksaan
mikroskopis
2. Pemeriksaan darah
Inflamasi konjungtiva mata yang Pemngembangan Folikel
disebabkan oleh proses infeksi,
iritasi fisik atau respon alergi.
Konjungtivitis

Menginfeksi kelenjar air mata


Sel radang menuju permukaan Dilatasi Pembuluh darah

Hipersekres
Bergabung dengan fibrin dan sel mucus Hiperemi konjungtiva i
goblet
Peningkatan tekanan intrakranial
Eksudat konjungtiva pembengkakan
Saluran air mata tersumbat
Perlengketan tepian palpebra Nyeri akut Resiko infeksi
Iskemik saraf optik
Penglihatan kabur Gangguan rasa nyaman
Ulkus kornea
Gangguan persepsi sensori penglihatan
Padangan kabur
Tujuan : Setelah Tujuan : nyeri yang Tujuan : Pasien tidak
diberikan askep dirasakan klien dapat mengalami infeksi
keperawatan diharapkan KH : Penyebaran infeksi Gangguan persepsi sensori penglihatan
berkurang, dan klien tidak
gangguan persepsi sensori merasa kesakitan tidak terjadi.
berkurang atau hilang KH : Nyeri berkurang atau
KH : Pasien dapat melihat terkontrol 1. Bersihkan kelopak mata
dengan baik, pasien tidak
dari dalam ke arah luar.
mengalami kesusahan
2. Berikan antibiotika sesuai
waktu melihat atau 1. Kaji tingkat nyeri yang
dosis dan umur.
berinteraksi dg orang lain. dialami oleh klien.
3. Pertahankan tindakan
2. Ajarkan klien metode
septik dan aseptik.
1. Kaji ketajaman distraksi selama nyeri,
penglihatan pasien. seperti nafas dalam dan
2. Anjurkan kepada teratur.
3. Kolabo - Kolaborasi 1. Konjungtiva bakteri: dilatasi pembuluh darah, edema konjungtiva ringan,
keluarga atau orang
dengan tim medis dalam kelopak mata menyatu dalam posisi tertutup terutama saat bangun tidur
terdekat klien untuk
pemberian analgesik. pagi hari, Eksudasi lebih berlimpah.
tinggal bersama klien.
2. Konjungtivitis Alergi: Mata Gatal,Panas,Mata berair,Mata
3. Anjurkan kepada pasien
merah,Kelopak mata bengkak.
dan keluarga untuk
3. Konjungtivitis Viral: Pembesaran kelenjar limfe preaurikular, fotofobia
mematuhi progam
dan sensasi adanya benda asing pada mata. Epifora merupakan gejala
terapi yang telah terbanyak, adenopati, demam, faringitis, dan infeksi saluran napas atas.
dilaksanakan. Konjungtiva kemerahan dan bisa terjadi nyeri periorbital.
4. Konjungtivitis blenore, konjungtivitis purulen : Bernanah pada bayi,
ditularakn dari ibu yang menderita penyakit GO, memberikan sekret
purulen padat sekret yang kental dan perdarahan subkonjungtiva.
Daftar Pustaka:
1. Betz, C & Linda. 2002. Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC.
2. Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.
3. Doenges, Marilyn E, dkk. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan
Pasien. Jakarta: EGC.
4. Keliat, Budi Anna, dkk. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi. Jakarta: EGC.
5. Suddart & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai