TENTANG
BUPATI SEMARANG,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
13. Keluaran yang selanjutnya disebut Output adalah barang atau jasa yang
dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung
pencapaian sasaran atau tujuan program dan kebijakan.
14. Batasan Rincian Obyek Belanja adalah rincian obyek belanja yang
dibutuhkan untuk untuk menghasilkan output kegiatan.
Pasal 2
Maksud disusunnya ASB ini adalah sebagai pedoman yang digunakan untuk
menganalisis kewajaran beban belanja suatu kegiatan, yang akan
dilaksanakan oleh SKPD dalam 1 (satu) tahun anggaran.
Pasal 3
BAB II
Pasal 4
BAB III
Bagian Kesatu
Penyetaraan Kegiatan
Pasal 5
Bagian Ketiga
Pasal 7
(2) Batasan Rincian obyek belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
digunakan untuk menyusun rumusan satuan pengendali belanja.
Bagian Keempat
Perumusan Satuan Pengendali Belanja
Pasal 8
(1) Satuan Pengendali Belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2)
terdiri dari satuan pengendali belanja tetap dan satuan pengendali
belanja variabel.
(2) Satuan pengendali belanja tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dirumuskan berdasarkan analisis biaya yang wajar masing-masing rincian
obyek belanja pada tabel Batasan Rincian Obyek Belanja.
(3) Analisis biaya yang wajar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah
memperhatikan efisiensi dan efektifitas serta berpedoman pada Standar
Satuan Harga.
(4) Satuan pengendali belanja variabel sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dirumuskan berdasarkan analis biaya masing-masing rincian obyek
belanja dengan berpedoman pada Standar Satuan Harga.
(5) Satuan harga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) adalah
Standar Satuan Harga yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati setiap
tahunnya.
Bagian Kelima
Perumusan Total Belanja
Pasal 9
Bagian Keenam
Perhitungan Rumusan ASB
Pasal 10
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 11
Dalam hal terdapat rincian obyek belanja selain yang tercantum pada tabel
batasan rincian obyek belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2),
maka Kepala PD menyampaikan kepada Ketua TAPD disertai penjelasan
secara tertulis, dengan memperhatikan kewajaran dengan target kinerja yang
direncanakan.
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 12
Kegiatan yang tidak dapat dilakukan penyetaraan dengan rumusan ASB
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini, dapat direncanakan dengan
mempertimbangkan prioritas daerah, efisiensi dan efektifitas.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Semarang
Nomor 162 Tahun 2012 Tentang Analisis Standar Belanja di Kabupaten
Semarang (Berita Daerah Tahun 2012 Nomor 162) Sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Bupati Semarang Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Bupati Semarang Nomor 162 Tahun 2012 Tentang
Analisis Standar Belanja (ASB) di Kabupaten Semarang (Berita Daerah
Kabupaten Semarang Tahun 2013 Nomor 90) dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 14
Ditetapkan di Ungaran
pada tanggal 18-10-2018
BUPATI SEMARANG,
ttd
MUNDJIRIN
Diundangkan di Ungaran
pada tanggal 18-10-2018
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SEMARANG
ttd
GUNAWAN WIBISONO
Salinan
Sesuai Dengan Aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SEMARANG,