Anda di halaman 1dari 3

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS DURASI TIDUR ANESTESI KETAMIN DAN

ZOLETIL® PADA ULAR Phyton Reticulatus

METEDOLOGI PENELITIAN

OLEH :

FRENDYWAHID MURUBI SHOLEHUDIN

NPM : 16820060

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

2018
I. PEDAHULUAN

1.1 latar belakang


Keberhasilan suatu tindakan bedah sangat dipengaruhi olch pemilihan anestesi
yang digunakan (Hall dan Kathy, 1991). Anestesi merupakan hilangnys sensasi
nyeri (rasa sakit) disertai maupun tidak disertai hilangnys yang digunakan dalam
menimbulkan anestesi disebut sebagai anestetikum, yang dibedakan menjadi
anestetikum lokal dan anestetikum umum (Gunawarn 2009). Pemilihan
anestetikum yang ideal perlu dilakukan untuk menghindari efek negatif yang
mungkin terjadi. Anestetikum yang ideal memiliki karakteristik yaitu mudah cara
pemberiannya, tidak menimbulkan rasa sakit, cepat menghilangkan kesadaran,
tidak banyak menyebabkan perubahan fisiologis. relaksasi otot cukup baik, tidak
toksik, waktu pemulihan yang cepat, harganya murah, serta cocok dengan obat
penunjang yang lain (Thurmon, ct al. 1996) al Saat ini anestesi yang banyak
digunakan olch Jokter hewan prak tek adalah anestesi secara injeksi, baik yang
diberikan secara intramuskular atau intravena yang pada umumnya digunakan
untuk operasi dengan durasi anestesi yang singkat. Penggunaan anestesi ini karena
beberapa alasan tertentu, diantaranya karena penggunaan yang praktis, relatif tidak
mahal, dan obat yang digunakan relatif mudah didapat. Kekurangan dari anestesi
injcksi adalah kedalaman anestesinya tidak bisa dikontrol dan untuk recovery
pasien hanus menunggu proses metabolisme agen ancstetika tersebut (Forsyth,
2008) Berbeda dengan memerlukar anestesi injeksi, pada jenis anestesi inhalasi
pengunaannya memerlukan seseorang yang dapat menggunakan mesin anestesi,
sehingga kurang praktis, anestetika yang digunakan relatif sulit didapat sehingga
mempengaruhi biaya yang dikeluarkan oleh klien, serta dapat menghasilkan
tekanan intracranial pada et al., 1999).
Pemilihan obat anestesi umum harus didasarkan yaitu jenis operasi, lamanya
operasi, temperamen atas beberapa pertimbangan, hewan, fisiologis hewan, dan
spesies hewan (Erwin, 2009) Ketamin sebagai salah satu anestesi injeksi, dapat
digunakan sebagai anestesi umum pada kucing, primata.kuda, sapi, unggas, dan
anjing (Adams, 2001). Ketamin termasuk anestesi golongan dissosiatif. Ketamin
merupakan analgesikyang bekerja kuat pada sistem saraf pusat melalui saraf
simpatomimetik dan parasimpatolitik (Pertiwi, et al., 2004). Ketamin merangsang
proses metabolisme kerja kardiovaskular, salivasi, meningkatkan suhu tubuh, detak
jantung dan tekanan arteri (Ramsey, 2008). Ketamin bila diberikan secara tunggal
memiliki beberapa efek samping antara lain meningkatnya tekanan darah arteri,
terutama bila diberikan secara intravena, hipersalivasi, halusinasi, dan tidak adanya
refleks otot (Erwin, 2009). Penggunaan Ketamin sebagai agen anestesi memiliki
beberapa keuntungan diantaranya adalah mudah induksi cepat, dan dapat
dikombinasikan dengan agen preanestesi lainnya (Slatter 2003).
Pengaplikasiannya, Zolazepam merupakan derivate Benzodiazepin terbaru, dan
merupakan antikonvulsi yang efeknya dua hingga tiga kali lebih tinggi,
dibandingkan dengan golongan Diazepin. Tiletamin mempunyai efek kataleptik
dan bersifat lipofilik. bervaskularisasi tinggi terutama sehingga lebih cepat
didistribusikan ke organ otak (Mullen, dkk., 1987; Virbac, 1992). Gabungan
Tiletamin dan Zolazepam (Zoletil) dengan perbandingan 1:1 akan meningkatkan
kualitas dari masing- masing zat penyusun dan menghilangkan efek-efek negatif
dibandingkan dengan penggunaan secara terpisah (Booth, dkk., 1977). Tiletamin
dan Zolazepam merupakan cardiostimulator, yaitu agen yang dapat merangsang
kerja jantung (Wilson, dkk., 1993).
Phyton reticulatus adalah spesies phyton yang banyak ditemukan di Asia
Tenggara. Phyton reticulatus dewasa bisa tumbuh hingga 28 kaki (8,7m) dan
merupakan ular terpanjang di dunia (Murphy and Henderson, 1997). Sama halnya
dengan phyton lainnya, Phyton reticulatus merupakan ular tidak berbisa dan
dianggap tidak berbahaya bagi manusia, meskipun Phyton reticulatus dewasa
cukup kuat untuk membunuh orang. Belum banyak studi mengenai anestesi pada
Phyton reticulatus. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai tingkat
efektivitas anestetikum pada Phyton reticulatus. Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan potensi anestetikum Zoletil dan Ketamin pada ular Phyton
reticulatus.

Anda mungkin juga menyukai