Anda di halaman 1dari 4

I.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kesehatan Ternak
Permasalahan utama yang merupakan tantangan terberat di peternakan
adalah munculnya penyakit, sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara
efisien dan profesional. Penyakit yang menyerang banyak ragam dan seringkali
gejalanya hampir sama, oleh karena itu, peternak membutuhkan pengalaman
tentang penyebab penyakit secara umum sehingga dapat membedakan
penampilan ternak yang sakit dengan ternak yang sehat. Penyebab penyakit
pada ternak adalah virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing, dan kutu
(Wiedosari, 2015).
Ternak yang sehat mempunyai ciri-ciri konsumsi pakan dan ternak normal,
kotoran normal tidak encer, giat melakukan aktivitas, bersuara normal,
produksi normal, temperatur tubuh normal, denyut jantung normal dan
bernapas normal. Penyakit terkadang terjadi karena kombinasi dari dua
penyebab atau lebih, diantaranya faktor tidak langsung yang dapat
menurunkan ketahanan tubuh ternak dan faktor langsung yang menyebabkan
penyakit menjangkiti ternak. Faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit
secara tidak langsung biasanya disebut sebagai faktor stress, diantaranya
kedinginan, ventilasi udara buruk, kandang terlalu padat, pemberian pakan dan
tempat minum yang tidak sesuai, dan ternak terlalu banyak mendapatkan
perlakuan yang menggunakan obat-obatan (Hamijaya, 2012).
Kesehatan ternak meliputi antibiotika, vaksin dan vitamin yang
dibutuhkan untuk membantu mempertahankan kesehatan ternak, ataupun
mengobati ternak bila terserang penyakit. Pemilihan dan pemakaian obat-
obatan yang digunakan harus tepat sesuai dengan kasus yang dihadapi.
Diagnosa penyakit tidak boleh salah untuk keefektifan terapi pengobatan yang
dijalankan, yang wajib untuk dipahami peternak adalah obat- obatan ini hanya
sebagai pendukung, bukan faktor utama yang menyebabkan ternak menjadi
sehat (Agustin, 2015).
Ayam kampung atau sering disebut ayam bukan ras (buras) merupakan
salah satu ternak unggas yang banyak dipelihara terutama di daerah pedesaan.
Ayam kampung yang sehat memiliki ciri-ciri yaitu bentuk tubuh normal, kokoh,
mata bersinar, gerakan tubuh lincah dan gesit, bulu mengkilap atau cerah dan
muka, jengger serta pial berwarna merah segar. Pembedahan organ saat
dilakukan pada ayam kampung, tidak menunjukan adanya gangguan dari
penyakit, baik dari virus maupun mikrobia, begitu juga sebaliknya dengan ayam
yang tidak sehat yaitu saat dilakukan pembedahan terdapat mikrobia atau cacing
pada saluran pencernaannya yang menandakan ayam tersebut tidak sehat
(Hidayah, 2008).
Ascariasis adalah penyakit cacing yang menyerang ayam kampung dan
disebabkan oleh cacing Ascaridia galli. Cacing Ascaridia galli terdapat di usus
dan duodenum semua jenis unggas termasuk ayam kampung. Faktor yang
menyebabkan ungags (ayam kampung) mudah tercemar infeksi cacing A. galli
adalah unggas (ayam kampung) yang dibiarkan bebas berkeliaran
(Beriajaya, 2012).
II. MATERI DAN METODE

A. Kesehatan Ternak
1. Materi
a. Alat
1) Pinset
2) Pisau
3) Gunting
4) Tissue/kapas
5) Jarum penthul
6) Bak lilin
b. Bahan
1) Ayam kampung
2) Ether
2. Metode
a. Metode Pengamatan Eksterior
1) Menyiapkan ayam kampong
2) Mengamati organ-organ eksterior yaitu mata, hidung, bulu tubuh,
kaki, jengger dan gerakan
3) Mencatat hasil pengamatan dan mendokumentasi
b. Metode Pengamatan Interior
1) Menyiapkan ayam kampung
2) Menempelkan kapas yang sudah diberi ether pada hidung ayam
sampai ayam pingsan
3) Menfiksasi bagian perut sampai kerongkongan dan mulut
4) Mengamati organ-organ ayam yang sudah dibedah
5) Mencatat hasil pengamatan dan mendokumentasi
6) Menentukan jenis penyakit
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, H,P dan Hidayah, T. 2015. Ipteks Bagi Masyarakat (IBM) Kelompok
Usaha Bersama ( KUB) Aayam Broiler Di Pati Jember. Jurnal Pengabdian
Masyarakat. Vol 2 (1) : 17-29.

Beriajaya., Martindah, E dan Nurhayati, I,S. 2012. Masalah Ascariasis pada Ayam.
Jurnal Usaha Ternak Unggas. Vol 1 (1) : 194-200.

Hamijaya, I,M,K. 2012. Sistem Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit pada Ternak
Unggas Secara Onine. Jurnal Agriculture. Vol 1 (1) : 1-38.

Hidayah, N., Gobel, R,B., Djide, M,N dan Hasan, M,S. 2008. Pengaruh
Penambahan Variasi Konsentrasi Starter Probiotik pada Pakan Terhadap
Perkembangan Ayam Kampung Gallus domesticus. Jurnal Peternakan. Vol
1 (2) : 1-9.

Wiedosari, E dan Wahyuwardani, S. 2015. Studi Kasus Penyakit Ayam Pedaging


Di Kabupaten Sukabumi dan Bogor. Jurnal Kedokteran Hewan. Vol 9 (1) :
9-13.

Anda mungkin juga menyukai