Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan
membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di
Jerman dikenal dengan unternehmer.Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-
an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun
1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. DI
Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan
tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis
ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-
pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan


mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda
dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan
emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.
Didalam makalah ini dibahas beberapa materi pokok yaitu prinsip pengorganisasian dan
manajemen kewirausahaan, pengembangan usaha kecil dan pokok-pokok kewirausahaan.

1|Page
1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun materi yang harus diahas didalam makalah ini ialah :

1. Prinsip pengorganisasian dan manajemen kewirausahaan


2. Pengembangan usaha kecil
3. Kunci Sukses Usaha Kecil
4. Sebab-sebab kegagalan usaha
5. Pokok-pokok kewirausahaan

2|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PRINSIP PENGORGANISASIAN DAN MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN

2.1.1 Prinsip pengorganisasian kewirausahaan

Organisasi berasal dari kata Yunani “Organon” dan istilah latin “Organum” yang berarti alat,
bagian, anggota atau badan. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa istilah organisasi setiap ahli
mempunyai pengertian yang berbeda-beda. Chester I. Bernard mengemukakan bahwa
organisasi adalah suatu system yang didalamnya terdapat aktivitas kerjasama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih. Sedangkan Oliver Shelsom, John M. Phiffner, S. Owen Lane mereka
sepakat bahwa organisasi adalah penggabungan kerja orang-orang atau sekelompok orang-
orang yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas.

Nanang Fatah (2004: 71) dalam bukunya Landasan Manajemen Pendidikan menyebutkan
bahwa istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama, organisasi diartikan
sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya sebuah perusahaan, sebuah
sekolah, sebuah perkumpulan, badan-badan pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses
pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara para anggota,
sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai secara efektif.

Jadi, pengorganisasian kewirausahaan adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang


teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen kewirausahaan. Pengorganisasian
kewirausahaan yang sesuai dengan sumber daya akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
dari penggunaannya.

Menurut Boone dan Katz organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya
berinteraksi untuk mencapai tujuan. Dari definisi dapat disimpulkan bahwa organisasi
mencakup 3 elemen pokok, yaitu:

1. Interaksi manusia

3|Page
2. Kegiatan yang mengarah pada tujuan

3. Struktur organisasi itu sendiri

Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan
beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah :

1. Perumusan Tujuan yang Jelas


Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu
organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara
fisik maupun non fisik.
2. Pembagian kerja
Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja
dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih
aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
3. Delegasi kekuasaan
Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan terlihat pula garis
komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unti kerja.
4. Rentang kekuasaan
Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan.
Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaa, sehingga
tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut. 5
5. Tingkat pengawasan
Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit)
bawahannya haruslah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa
yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau
komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang
memberikan delegasi (perintah) akan nampak.

4|Page
7. Koordinasi
Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari
masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu
organisasi ini akan semakin cepat tercapai.

2.1.2 Manajemen Kewirausahaan

Secara umum pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh
hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dengan cara menggerakkan orang-
orang lain untuk bekerja.

Manajemen wirausahaan adalah manajemen keuangan yang dijalankan oleh para pelaku usaha
mikro dan kecil untuk mengelola keuangan. Manajemen wirausahaan harus lebih simple,
sederhana dan aplikatif, namun tetap dalam ketentuan yang standart dan lazim. Manajemen
wirausahaan perlu mempertimbangkan karakternya yang memiliki kecepatan perputaran dan
jenis usaha yang relative sederhana (baik dalam skala usaha maupun SDMnya).

Prinsip-prinsip manajemen ilmiah (Menurut Taylor, 1991)

1. Prinsip 1 : Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan suatu
karakter baik untuk menyelesaikannya.
2. Prinsip 2 : orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara
ilmiah.
3. Prinsip 3 : kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji
pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerja.

Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa


usahanya benar eksis. Seorang wirausaha harus memiliki empat kompetensi, diantaranya:

 Fokus pada pasar, bukan pada teknologi


 Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan
 Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan (not a”one person” show)

5|Page
 Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu

Manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan, maka strategi


kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas perusahaan dengan
lingkungan eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan keputusan-
keputusan strategis.

2.2 PENGEMBANGAN USAHA KECIL

Mengawali usaha tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada betapa
pun sederhananya. Seorang wirausaha yang tidak dapat membuat perencanaan sebenarnya
merencanakan kegagalan (david H. Bangs, Jr, 1995).

Usaha kecil merupakan tiang penyangga ekonomi suatu Negara. Sebagai contoh di Negara
seperti Amerika; lebih dari 80% usahanya merupakan usaha kecil. John naisbitt dalam
ceramahnya pada global entrepreneur forum 95 di Singapura membungkapkan adanya meliputi
pergeseran aktifitas dunia dan pemainan besar (konglomerat) kea rah pemain-pemain kecil
yang menggunakan usaha dalam skala kecil dan menengah. Ia menyebutkan pula bahwa
pemain kecil itulah yang akan menjadi pemain utama dalam ekonomi yang besar ini.

Pengertian terbaru mengenai Usaha Kecil menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau mememiliki hasil penjualan tahunan lebih
dari Rp.300.000.000,00(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)

6|Page
Usaha adalah semua aktivitas yang mencari keuntungan dengan mengusahakan kebutuhan
barang dan jasa kepada orang lain (Nickles, McHugh, 1996).

Usaha kecil menurut Luthan dan Hodgest (1989, h 88) adalah usaha yang dimiliki secara
independen dimana kegiatan yang dibidangnya tersebut tidak didominasi dan memenuhi
standar tertentu. Usaha kecil adalah usaha yang pemiliknya mempunyai jalur komunikasi
langsung dengan kegiatan operasi dan juga sebagian besar tenaga kerja yang ada dalam
kegiatan usaha tersebut, dan biasanya hanya mempekerjakan tidak lebih dari lima puluh orang.

Usaha kecil memiliki ciri-ciri :

1. Manajemen tergantung pemilik


2. Modal disediakan oleh pemilik sendiri
3. Skala usaha dan jumlah modal relative kecil
4. Daerah operasi usaha bersifat lokal
5. Sumber daya manusia yang terlibat terbatas
6. Biasanya berhubungan dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari
7. Karyawan ada hubungan kekerabatan emosional
8. Mayoritas karyawan berasal dari kalangan yang tidak mampu

Memulai usaha kecil

Seorang wirusahawan harus mempunyai rencana yang matang mengenai perencanaanya.


Rencana tersebut mencakup; Bisnis apa yang dimiliki, memulai sendiri atau membuat suatu
perusahaan yang ada; mengetahui apa dan dimana pasar untuk produk atau jasanya.

Memulai suatu tindakan tidak mudah karena banyak tantangan yang harus dihadapi. Untuk
sukses dalam suatu permulaan kita memerlukan:

1. Adanya peluang usaha yang sangat solid


2. Memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang yang akan ditekuninya
3. Pendekatan yang benar dalam menjalankan usaha

7|Page
4. Memiliki dana yang cukup untuk memulai dan mengoperasikan usaha

2.2.1 Kunci Sukses Usaha Kecil

Banyak pendapat mengenai kunci usaha kecil yang ditemukan oleh kalangan akademik dari
praktisi usaha. Prof. David McClelland dari Harvard University merumuskan kunci sukses usaha
kecil sebagai berikut :

1. Pengembangan risiko yang tepat


2. Kerja keras
3. Penentuan sasaran yang tepat
4. Orientasi prestasi
5. Inovasi

Sam Walton pendiri Walmart yaitu retailer terbesar di Amerika mengisahkan kunci sukses
menjalankan usaha kecilnya, yaitu :

1. Komitmen terhadap usaha


2. Berbagi keuntungan dengan semua yang membantu usaha anda
3. Motivasi mitra anda
4. Komunikasi segala sesuatunya kepada anda
5. Menghargai semua orang yang membantu usaha anda
6. Merayakan setiap keberhasilan perusahaan
7. Dengarkan setiap pendapat dari orang-orang yang ada di perusahaan anda
8. Service dengan baik kepada pelanggan anda
9. Control pengeluaran perusahaan agar lebih efisien dari pesaing
10. Berbeda cara dari pesaing

8|Page
2.2.2 Sebab- sebab Kegagalan Usaha

Sebagian wirausahawan memperoleh sukses tapi tidak sedikit pula diantaranya mengalami
kegagalan. Sebab-sebab kegagalan tersebut dapat dikelompokan sebagai berikut :

% Kegagalan Penyebab Keterangan

0.44 Tidak komitmen Tidak mampu menjalankan


usaha secara fisik, moral,
atau intelektual.
0.17 Kurang pengalaman kerja Kurang pengalaman dalam
menjadi pegawai dan sumber
daya sebelum membangun
usaha.
0.16 Pengalaman yang tidak Tidak memiliki pengalaman
seimbang yang seimbang di berbagai
bidang penting, seperti
pemasaran, keuangan,
pembelian dan produksi.
0.15 Tidak pengalaman di lini Tidak atau kurang
produk atau service berpengalaman di lini prosuk
atau service sebelum terjun
di dunia usaha.
0.01 Lalai Kurang perhatian terhadap
usaha disebabkan, kebiasaan
yang buruk, kesehatan
terganggu dan permasalahan
keluarga.
0.01 Kesalahan atau bencana Kecelakaan;
mismanagement; bencana

9|Page
alam misalnya banjir atau
kebakaran
0.06 Tidak diketahui

2.3 POKOK-POKOK KEWIRAUSAHAAN

Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada
betapapun sederhananya. Namun, wirausaha baru di Negara kita banyak yang tidak mau
ataupun mungkin tidak mampu menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan.
Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran yakni rekayasa secara
sederhana tetntang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang akan dibuka,
mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber
modal dan sebagainya.

Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan merupakan
perangkat tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar focus usaha tidak
menyimpang. Pandangan diatas mungkin berbeda dengan pandangan wirausaha baru di Negara
kita karena kebanyakan dari wirausahawan Indonesia menyimpan rencana dalam pikirannya. Ini
bukan berarti kita membenarkan model rencana di dalam pikiran saja, minimal harus ada
catatan-catatan tertentu secara tertulis yang akan diikuti dalam pelaksanaannya.

Rencana usaha yang disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup antara
lain:

1. Nama perusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik, karena akan
berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu nama yang diberikan jangan hanya berorientasi
pada faktor-faktor yang sangat hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan
prospek masa depannya.

10 | P a g e
Ciri-ciri nama perusahaan yang baik :
1. Pendek
2. Sederhana
3. Mudah dieja
4. Mudah diingat
5. Menarik dibaca
6. Tidak ada nada sambung
7. Ada hubungannya dengan barang dagangan
8. Bila diekspor, mudah dibaca oleh luar negeri
9. Tidak menyinggung perasaan kelompok atau orang lain, atau tidak negative.
2. Lokasi Perusahaan
3. Komoditi yang diusahaakan
Kesempatan untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut :
 Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu,
baik berupa barang-barang atau jasa.
 Teridentifikasi kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang atau jas
tertentu.
 Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan.
 Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain
dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.( Drs. Watsy Soemanto,
1992: 224)
4. Konsumen yang akan dituju
Prospek konsumen didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Usaha jenis
pertokoan sangat mengandalkan konsumen dari lingkungan toko tersebut. Namun demikian
kita perlu menganalisa total permintaan yang dapat diharapkan. Mengenai jumlah total
permintaan bukanlah suatu jumlah permintaan yang bersifat permanen tetapi perlu
dipertimbangkan kondisi-kondisi tertentu.

11 | P a g e
5. Pasar yang Dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaanya sebagai :
 Pemimpin pasar (leader market) : memiliki pangsa pasar terbesar dalam produk
sejenis.
 Penantang pasar (market chalenger) : perusahaan yang berada dibawah pemimpin
pasar, dan dia selalu berusaha untuk mengejar bahkan melampaui pemimpin pasar.
 Pengikut pasar (market follower) : mereka sangat mengetahui cara untuk
mempertahankan langganan yang sudah ada dan selalu mencari pelanggan baru
dengan melakukan servis yang istimewa kepada konsumen.
 Perelung pasar (market nicher) : berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk
menjadi pemimpin pasar kecil atau memasuki relung pasar.
6. Partner yang Akan Diajak Kerjasama
Partnership ialah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan
suatu usaha mencari keuntungan.
Dua macam partnership :
 General partnership : semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis sama-
sama bertanggungjawab, termasuk tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap
utang-utang bisnis.
 Limited partnership : jumlah anggota limited partner tidak terbatas, anggota yang
memiliki tanggung jawab terbatas tidak memiliki suara untuk mengoperasikan
perusahaan sehari-hari, tetapi berhak atas laba yang pembagiannya ditetapkan
berdasarkan bersama.
7. Personil yang Dipercaya Untuk Menjalankan Perusahaan
Memilih personil yang dipercaya memang sulit, sebab ini menyangkut masalah karakter,
kejujuran dan kemampuan seseorang. Hendaknya dilakukan pemantauan terhadap
seseorang personil, namun pemantauan yang anda lakukan tidak menimbulkan kecurigaan
dari personil yang dipantau, sehingga keharmonisan kerjasama tetap terpelihara sebagai
suatu kekerabatan. Jika ditemukan suatu penyelewengan, ketidakberesan, maka segeralah

12 | P a g e
ambil tindakan sebijaksana mungkin yang tidak akan menimbulkan permusuhan dan
kerusuhan.
8. Jumlah Modal yang Diharapkan dan yang Tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim atau malah nihil.
Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan
kerjasama dengan patner, yang masing-masing menyetorkan modalnya. Modal awal harus
dicari sampai memenuhi untuk menggerakkan langkah pertama wirausaha. Setelah usaha
berjalan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi semakin baik, maka hubungan akan
terjalin baik dengan relasi.
Relasi inilah yang biasanya dominan menunjang perkembangan suatu wirausaha. Para relasi
dapat membantu bahan, barang yang dibutuhkan, bahkan uang kontan pun dapat
dipinjamkan. Kemudian harus menjalin hubungan dengan bank, melalui bank kita bisa
memperoleh modal yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang sementara sebelum
digunakan.
9. Peralatan Perusahaan yang Perlu Disediakan
Peralatan yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Untuk pertama
kali membuka usaha, pikirkan peralatan yang sangat diperlukan. Diluar itujangan dibeli,
sebab akan mengganggu uang kas.
Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan :
 Ekonomis, wirausaha yang ekonomis sangat memperhatikan efisiensi dalam
membeli peralatan.
 Prestise, wirausaha yang prestise akan selalu membeli peralatan terlengkap dan
baru serta mahal. Itu pun tidak salah, asal sifat prestisius ini sesuai dengan rencana
usaha yang akan dikembangkan serta konsumen yang akan dilayani serta
disesuaikan dengan kemampuan keuangan
10. Penyebaran Promosi
Harus direncanakan apakah suatu usaha perlu diperkenalkan/dipromosikan atau tidak. Jika
akan dipromosikan harus mencakup banyak aspek yang menonjol tentang keunggulan
perusahaan.

13 | P a g e
Elemen-elemen promosi yang biasa digunakan antara lain :
 Advertising, yaitu iklan diberbagai media. Bentuk-bentuk advertising antara lain :
Papan Reklame, Poster, Katalog, Folder, Spanduk, Slide, Iklan dan Papan Nama
Perusahaan.
 Personal selling, merupakan tenaga penjual yang disiapkan (pramuniaga ataupun
salesman)
 Sales promotion, yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalam bentuk korting,
obral, hadiah, undian-undian kupon dan sebagainya.
 Public relation, artinya memberi informasi kepada masyarakat tentang perusahaan,
baik menyangkut produk, manajemen dan sebagainya, yang membuat masyarakat
mempunyai image (citra) baik terhadap perusahaan.

Promosi pada wirausaha kecil atau menengah secara sederhana seperti, memasang papan
nama perusahaan, memasang spanduk, menyebar brosur, dan masih banyak lagi, akan menarik
konsumen datang ke lokasi usaha tersebut. Jika mereka merasa puas, terpenuhi needs dan
wants-nya, maka lain kali mereka akan dating kembali. Juga mereka akan menyebarkan
informasi kepada relasi lain agar mencoba produk usaha tersebut, yang akan menjadikan
wirausaha akan lebih maju.

14 | P a g e
BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan
Pengorganisasian kewirausahaan adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang
teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen kewirausahaan. Prinsip-
prinsip pengorganisasian kewirausahaan
1. Perumusan Tujuan yang Jelas
2. Pembagian kerja
3. Delegasi kekuasaan
4. Rentang kekuasaan
5. Tingkat pengawasan
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab
7. Koordinasi

Manajemen wirausahaan adalah manajemen keuangan yang dijalankan oleh para


pelaku usaha mikro dan kecil untuk mengelola keuangan. Usaha kecil adalah usaha yang
pemiliknya mempunyai jalur komunikasi langsung dengan kegiatan operasi dan juga
sebagian besar tenaga kerja yang ada dalam kegiatan usaha tersebut, dan biasanya
hanya mempekerjakan tidak lebih dari lima puluh orang. Pokok-pokok pikiran
perencanaan dalam membuka usaha, yaitu :

1. Nama perusahaan
2. Lokasi Perusahaan
3. Komiditi yang akan diusahakan
4. Konsumen yang akan dituju
5. Pasar yang akan dituju
6. Patner untuk kerjasama
7. Personil yang dipercaya
8. Jumlah modal yang dibutuhkan

15 | P a g e
9. Peralatan yang perlu disediakan
10. Penyebaran promosi

16 | P a g e
LAMPIRAN

Soal Pilihan Ganda

1. Dalam suatu organisasi harus terlihat tidak adanya tumpang tindih aktivitas dan dapat
menghambat tercapainya suatu tujuan. Maka dari itu harus memiliki prinsip organisasi...

A. Perumusan tujuan yang jelas

B. Pembagian kerja

C. Tingkat pengawasan

D. Nama perusahaan

E. Penyebaran promosi

Jawaban : B

2. Manakah yang merupakan ciri-ciri usaha kecil?


A. Manajemen tergantung pemilik
B. Skala usaha dan jumlah modal relative besar
C. Sumber daya manusia yang terlibat cukup banyak
D. Penyebaran promosi yang bagus
E. Peralatan disediakan

Jawaban : A

3. Dibawah ini merupakan pokok-pokok kewirausahaan, yaitu...


A. Nama perusahaan
B. Pembagian kerja
C. Tingkat Pengawasan
D. Perumusan tujuan yang jelas
E. Inovasi

Jawaban: A

17 | P a g e
Soal Essay

1. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian kewirausahaan?

Jawab : Pengorganisasian kewirausahaan adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang


teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manajemen kewirausahaan.

2. Sebutkan pokok-pokok pikiran perencanaan dalam membuka usaha!


Jawab : pokok-pokok pikiran perencanaan dalam membuka usaha, yaitu :
1. Nama perusahaan
2. Lokasi Perusahaan
3. Komiditi yang akan diusahakan
4. Konsumen yang akan dituju
5. Pasar yang akan dituju
6. Patner untuk kerjasama
7. Personil yang dipercaya
8. Jumlah modal yang dibutuhkan
9. Peralatan yang perlu disediakan
10. Penyebaran promosi

18 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2013. Pengantar Kewirausahaan. Jakarta: Prestsi Pustaka Publisher

Sumarsono, Sonny. 2009. Kewirausahaan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Dr. Ir. Mohammad Jafar Hafsah, “Upaya Pengembangan Usaha Kecil Menengah”

Buku Pelatihan untuk Calon Wirausaha : Modul 5 Perencanaan Usaha. Jakarta : Kementrian
Pendidikan Nasional. 2010

http://yogasukmap.blogspot.com/2011/08/perencanaan-usaha.html diakses pada tanggal 1


Maret 2014

19 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai