Laporan Seminar

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SEMINAR

PENINGKATAN KUALITAS TENAGA THERAPIS GIGI DAN


MULUT DALAM PEMANFAATAN TEKHNOLOGI DI ERA
TRANSFORMASI DIGITAL

Disusun Oleh :
Dita Wahyu Nita, Amd.KG

Kiki Hizkiah S H, Amd.KG

Leni Amd.KG

Mirnawati, Amd.KG

Nenden Rizka A, Amd.KG

Puji Lestari, Amd.KG


TRANSFORMASI DIGITAL DALAM DUNIA KESEHATAN

A. Industrial Revolution 4.0


Tahapan evolusi peradaban manusia
Ditandai dengan meluasnya jaringan siber yang secara fisik didukung
oleh beragam kemajuan teknologi digital untuk:
a. Meningkatkan produktivitas
b. Kecepatan kinerja
c. Efisiensi biaya
d. Komunikasi sosial lintas batas dan waktu
e. Reposisi dan reorientasi peran manusia dalam sistem produksi
f. Inovasi layanan baru yang mendisrupsi cara bisnis lama
g. dll
B. Kesehatan Digital: gelombang ke-4 peradaban manusia (Sonnier,
2018)
Setelah memasuki gelombang ke-3, yaitu era informasi (AlvinToffler,
1980), manusia akan berhadapan dengan gelombang ke-4: Kesehatan
Digital
Konvergensi:
a. revolusi digital
b. genomik
c. ilmu kesehatan
d. pelayanan kesehatan
e. kehidupan manusia dan masyarakat.
Hasilnya?
a. Disrupsi tatanan sistem kesehatan
b. Pro dan kontra

Menteri Kesehatan mempercepat peningkatan akses dan kualitas


pelayanan kesehatan melalui, antara lain: pelayanan kesehatan jarak
jauh dengan memanfaatkan teknologi komunikasi {telemedicine).

Menteri Komunikasi dan Informatika mempercepat penyediaan


jaringan dan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi untuk
mendukung, antara lain pelayanan kesehatan jarak jauh
(telemedicine)….,

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, serta Menteri


Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mempercepat peningkatan
akses dan kualitas pelayanan pendidikan melalui, antara lain:
pemberian dukungan pendampingan, pelatihan, dan penyediaan dosen
dan tenaga ahli.

Indonesia belum sepenuhnya menerapkan Revolusi Industri 4.0 karena


masih ada industri yang menggunakan teknologi revolusi pertama,
kedua, dan ketiga.

Semua orang bermimpi untuk 4.0, padahal masih ada yang pertama,
masih ada petani kita yang menggunakan cangkul.

C. Permenkes 46/2017 tentang Strategi Nasional e-Kesehatan


Ada 7 komponen penentu keberhasilan penerapan e-Kesehatan
Semua komponen tersebut harus ditata dengan baik dan seimbang
Hanya berfokus kepada aplikasi/teknologi namun tidak
mempertimbangkan lainnya, inovasi e-Kesehatan tidak akan
berkesinambungan.

D. Motivasi Untuk Tenaga Terapis Gigi dan Mulut


1. Teknologi terus berkembang, bahkan semakin maju dengan tingkat
kecepatan tinggi.
2. Yang ideal: teknologi maju terjangkau, tidak menyebabkan jurang
kesenjangan, semakin murah, meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan, diterima oleh masyarakat dan profesi kesehatan
3. Kemajuan teknologi diimbangi dengan: regulasi yang adaptif,
kolaboratif, menjunjung tinggi etika, edukasi kepada masyarakat,
profesi kesehatan serta regulator
4. Terus perbaharui ilmu pengetahuan dan diimbangi dengan
peningkatan softskill dibidang teknologi dan informasi.
5. Harus bisa memilah Positif dan Negatif dalam penggunaan teknologi
dan informasi
PERAN DAN TANTANGAN TERAPIS GIGI DAN MULUT DI ERA
TRANSFORMASI DIGITAL

A. Era Digital (Globalisasi)


suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak
terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses
manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi
komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.

B. Transformasi Digital
bagian proses dari teknologi yang lebih besar  perubahan yang
berhubungan dengan penerapan teknologi digital dalam semua aspek
kehidupan.

C. Tahap-Tahap Revolusi Industri


1. Penemuan Mesin Uap mendorong munculnya kapal uap, kereta
api, dll
2. Penemuan listrik dan assembly line yang meningkatkan produksi
barang
3. Inovasi teknologi informasi, komersialiasi personal computer, dll
4. Kegiatan manufaktur terintegrasi melalui penggunaan teknologi
wireless dan big data secara massif.

D. Gejala-Gejala Transformasi di Indonesia


Saat ini beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan di Indonesia
sudah terkena dampak dari arus era digitalisasi
1. Toko konvensional yang ada sudah mulai tergantikan dengan
model bisnis marketplace.
2. Taksi atau Ojek Tradisional posisinya sudah mulai tergeserkan
dengan moda-moda berbasis online.

E. Dampak Negatif Era Digital


1. Ancaman pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI)  plagiatis.
2. Ancaman terjadinya pikiran pintas berpikir pendek dan kurang
konsentrasi.
3. Ancaman penyalahgunaan pengetahuan tindak pidana.
4. Tidak mengefektifkan teknologi informasi sebagai media atau
sarana belajar.
5. Informasi lebih cepat dan lebih mudah dalam mengaksesnya.
6. Tumbuhnya inovasi yang berorentasi pada teknologi digital.
7. Munculnya media massa berbasis digital sebagai sumber
pengetahuan dan informasi masyarakat.
8. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui
pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi.
9. Munculnya berbagai sumber belajar
Munculnya e-bisnis seperti toko online yang menyediakan
berbagai barang kebutuhan dan memudahkan mendapatkannya.

F. SIKAP
Sistem informasi berkenaan keanggotaan profesi PTGMI yang berisi
database anggota, penomoran KTA dan pencatatan pelaporan iuran
anggota serta informasi lain profesi.

TUJUAN
• Tersedianya database anggota yang lengkap dan memenuhi
kebutuhan semua pihak
• Informasi profesi bisa langsung sampai ke anggota
• Adanya transparansi

MANFAAT
• Anggota lebih mudah dalam mendaftar sbg anggota
• DPD/DPC dapat mengontrol keanggotaan
• Setiap anggota punya nomor satu urut yang berbeda
• Tidak ada duplikasi walaupun terjadi perpindahan DPD/DPC
• Memudahkan pengolahan data

TINDAK LANJUT

• Edaran tentang klasifikasi KTA aktif, dan tidak aktif


• Iuran rutin, Iuran gedung, pangkal, Re-registrasi?
• Penonaktifkan oleh admin DPP
• P2KB online/ e-event
• Integrasi dg CPD online/ P2KB online/ e-STR/ STR online.
PENINGKATAN KUALITAS PROFESI TERAPIS GIGI DAN MULUT
DALAM ERA TRANSFORMASI DIGITAL

Keinginan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut klien


harus dimulai dengan komitmen terapis gigi dan mulut untuk tetap
mengikuti perkembangan pengetahuan ilmiah yang penting dan
berguna.
Tantangannya adalah bagaimana menemukan referensi dan bukti
klinis yang relevan untuk membantu membuat keputusan yang tepat
dan menjawab pertanyaan klien.
Meskipun terapis gigi dan mulut berusaha agar tetap up to date,
peningkatan jumlah artikel yang diterbitkan, perangkat baru, produk,
dan obat-obatan lainnya membuatnya hampir mustahil diikuti.
Namun sebagai profesional, terapis gigi dan mulut memiliki tanggung
jawab etis untuk memberikan asuhan yang paling sesuai sebagai
kewajiban terhadap klien.

A. Prinsip Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti


1. Bukti saja tidak pernah cukup untuk membuat keputusan
klinis: penelitian klinis hanya satu komponen kunci dari proses
pengambilan keputusan dan tidak membuat praktisi tahu apa
yang harus dilakukan.
2. Adanya tingkatan bukti : hierarki bukti tersedia untuk
memandu pengambilan keputusan klinis. Seperti
istilah hierarki yang menyiratkan bahwa tidak semua bukti
sama.
3. Ketika Anda naik hierarki, desain penelitian tersebut
memungkinkan lebih banyak kontrol sehingga intervensi atau
perbedaan hasil pengobatan bukan lagi karena kebetulan.
4. Saat Anda naik hierarki, jumlah studi yang diterbitkan akan
lebih sedikit, namun ini adalah studi yang lebih relevan secara
klinis
B. Keterampilan yang Diperlukan untuk Menerapkan Proses
PKBB
1. Konversi kebutuhan/masalah informasi menjadi pertanyaan
klinis sehingga dapat dijawab.
2. Melakukan pencarian terkomputerisasi dengan efisiensi
maksimum untuk menemukan bukti eksternal terbaik yang
dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan.
3. Menilai secara kritis validitas bukti dan kegunaannya (dalam
penerapan klinis).
4. Terapkan hasil Pengkajian atau bukti dalam praktik klinis.
5. Evaluasi proses dan kinerja Anda.

Anda mungkin juga menyukai