Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG

PUSKESMAS CEMPA
Alamat : JLn. Poros Pinrang-Sikkuale Telp.(0421) 3910868

KERANGKA ACUAN TUBERCULOSIS


KEGIATAN PELACAKAN PENDERITA TBC
PUSKESMAS CEMPA
TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberkulosis. Sebagian kuman Tuberkulosis menyerang paru dan
dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.Oleh karna itu perlu diupayakan program
penanggulangan dan pemberantasan penyakit paru.Sejaktahun 1995, program
pemberantasan penyakit strategi DOTS (Directhy observed Treatment Short course)
yang direkomendasikan oleh WHO. Penanggulangan TB dengan strategis DOTS
dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi, menurut BANK Dunia strategi
DOTS merupakan strategis kesehatan yang paling cost Efektif.

II. LATAR BELAKANG


Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan, tahun 1995 menunjukkan bahwa
penyakit TB merupakan penyebab kematian nomor 3 dan nomor 1 dari golongan
penyakit infeksi. Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130
penderita paru TB BTA positif. Penderita penyakit TB sebagian besar kelompok usia
kerja produktif, kelompok ekonomi lemah dan berpendidikan rendah. Penemuan BTA
positif dari bulan januari sampai dengan desember tahun 2015 ditemukan 32 orang
penderita TB dengan 29 kasus BTA positifdan 3 orang TB Extra Paru.

III. TUJUAN

1. TujuanUmum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan mata
rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan
masyarakat

2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya cakupan penemuan penderita(CDR) 70% secarabertahap.
b. Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita kegiatan
yang mendukung tercapainya tujuan ini yaitu:
1. Penemuan Penderita TB Paru secara dini melalui:
a. Penjaringan suspek TB Paru
b. Pemeriksaan Spesimen dahak dari setiap suspek secara Mikroskopis
c. Pengobatan penderita dan pengawasan pengobatan
2. Melakukan pemeriksaan kontak serumah penderita TB Paru
3. Melakukan pelacakan pada penderita mangkir
4. Melakukan penyuluhan Tuberculosis
5. Pencatatan dan pelaporan.
c. Cara pelaksanaan
1. Penemuan penderita TB Paru dilakukan secara pasif, dan dilakukan penjaringan
suspek pada mereka yang berkunjung di unit pelayanan kesehatan dengan tanda
dan gejala yang spesifik. tentunya dengan penyuluhan yang aktif disemua unit
pelayanan utamanya Posyandu, Pelayanan Puskel dan Puskel Usila.
Spesimen dahak yang didapatkan kemudian diperiksa di Laboratorium secara
Mikroskopis dan apabila ditemukan positif maka sesegera mungkin diberi
pengobatan DOTS dan melakukan pengawasan pengobatan.
2. Pemeriksaan kontak dilakukan pada anggota keluarga, tetangga atau pun kerabat
yang sering bersosialisasi dengan sipenderita yang diobati.
3. Pelacakan dilakukan pada penderita yang tidak melanjutkan pengobatannya.
4. Penyuluhan Tuberculosis diadakan secara rutin baik itu di unit pelayanan
kesehatan maupun dalam bentuk sosialisasi yang dihadiri oleh Aparat Desa,
Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Kader Desa dan masyarakat.
5. Pencatatan dan pelaporan yang terdiri dari
FORM TB 01
FORM TB 02
FORM TB 03
FORM TB 05
FORM TB 06
FORM TB 09
FORM TB 10

D. SASARAN
Semua warga masyarakat yang ada di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Baebunta

E. JADWAL
Jadwal pelaksanaan kegiatan program TB Paru luar gedung disusun bersama dengan
program kesehatan lain dan sektor yang terkait dalam kegiatan program sedangkan
untuk pelaksanaan pelayan andalam gedung dilaksanakan tiap hari kerja.
Jadwal pelaksanaan program TB Paru
N
O
KEGIATAN
BULAN
123456789
1
0 11
1
2
1 Penj. Suspek TB Paru
2
Kontak Serumah Pend
TB
3
Pelacakan Pend.
Mangkir
4
Pengambilan Dahak
SPS
5 Pengantaran Slide
6 PMO
F. ANGGARAN
Kegiatan pada program TB Paru di biayai dari anggaran/dana:
1. DPA Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara
2. BOK PUSKESMAS Baebunta, Kesehatan Kabupaten Luwu Utara
3. JKN/BPJS
G. EVALUASI
Evaluas imerupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan Program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan terus-menerus,
untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan kegiatan yang
telah direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan. Hasil evaluasi sangat
berguna untuk kepentingan perencanaan program, pemantauan dengan mengolah
laporan, pengamatan dan wawancara dengan petugas pelaksana maupun dengan
masyarakat .Evaluasi berguna untuk menilai sejauh mana tujuan dan target yang telah
ditetapkan evaluasi dilakukan satu priode waktu tertentu dan biasanya setiap 6 bulan
hingga 1 tahun.
H. PENCATATAN DAN PELAPORAN
PENCATATAN
1. Petugas mencatat semua pasien dalam buku register ( form TB 06 )
2. Petugas mengisi bukti kiriman specimen ( TB 05)
3. Pbetugas mengisi kartu pengobatan (TB 01)
4. Petugas mengisi kartu control pasien (TB 02)
5. Petugas mengisi buku register penderita (TB 03)
6. Petugas mengisi formulir rujukan pindah pengobatan (TB 09)
PELAPORAN
Capaian program direalisasikan dalam bentuk pencatatan dan pelaporan, yaitu semua
pasien suspek TB, Penemuan Penderita TB baru, Konfersi dan kesebuhan dilaporkan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten setiap tiga bulan untuk dievaluasi.
Kepala UPTD Puskesmas Baebunta
ASMIATI, SKM,MPH
Nip.19720727 199103 2 003
SATUAN ACUAN PENYULUHAN TB PARU
Materi : PenularanPenyakitTB Paru
Sub PokokBahasan :
Pengertian TB Paru
Cara Penularan TB Paru
GejalaPenyakit TB Paru
Pengobatan TB Paru
Waktu/Jam : 08.30 s/d 12.00 wita
Hari/Tanggal :Terlampir
Sasaran : Masyarakat
Tujuan :

Anda mungkin juga menyukai