Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daftar Isi........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Perumusan Masalah ................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Manusia ................................................................................................ 2
B. Agama .................................................................................................. 3
C. Filsafat .................................................................................................. 4
D. Hubungan Manusia, Agama, dan Filsafat ............................................ 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 7
B. Saran ..................................................................................................... 7

Daftar Pustaka .................................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membicarakan peranan agama dalam kehidupan sosial menyangkut dua


hal yang sudah tentu hubungannya erat, memiliki aspek – aspek yang
terpelihara. Yaitu pengaruh dari cita – cita agama dan etika, agama dalam
kehidupan individu dari kelas sosial dan group sosial, perseorangan dan
kolektivitas, dan mencakup kebiasaan dan cara semua unsur asing agama
diwarnainnya.

Dalam proses sosial, hubungan nilai dan tujuan masyarakat relatif harus
stabil dalam setiap momen. Bila terjadi perubahan dan pergantian bentuk serta
kultural, hancurnya bentuk sosial dan kultural lama, akan tampil bentuk baru.
Dengan demikian ragam kelompok dalam masyarakat dipengaruhi oleh
berbagai perubahan sosial.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manusia dalam Ilmu Sosial Dasar ?
2. Apa pengertian agama dalam Ilmu Sosial Dasar ?
3. Apa pengertian filsafat dalam Ilmu Sosial Dasar ?

C. Tujuan Perumusan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian manusia dalam Ilmu Sosial Dasar
2. Untuk mengetahui pengertian agama dalam Ilmu Sosial Dasar
3. Untuk mengetahui pengertian filsafat dalam Ilmu Sosial Dasar

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manusia

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis,


rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis,
manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti
"manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk
hidup.

Dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.


Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan
bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta
perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk
membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta
pertolongan.

Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis


kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah
laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-
laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan
perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan
usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i,
dewasa, dan orang tua.1

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Manusia. Diakses 21 Desember 2018. 17:33.

2
3

B. Agama

1. Fungsi Agama

Untuk mendiskusikan fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek


penting yang perlu dipelajari, yaitu kebudayaan, sistem sosial, dan
kepribadian. Ketiga aspek tersebut merupakan kompleks fenomenal sosial
terpadu yang pengaruhnya dapat diamati dalam perilaku manusia,
sehingga timbul pertanyaan, sejauh mana fungsi lembaga agama dalam
memelihara sistem. Pertanyaan itu timbul sebab, sejak dulu sampai saat
ini, agama itu masih ada dan mempunyai fungsi, bahkan memerankan
sejumlah fungsi.

Fungsi agama dibidang sosial adalah fungsi penentu, dimana agama


menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota – anggota
beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban – kewajiban sosial yang
membantu mempersatukan mereka.

Fungsi agama sebagai sosialisasi individu ialah individu, pada saat dia
tumbuh menjadi dewasa, memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam
tuntunan umum untuk mengarahkan aktivitasnya dalam masyarakat, dan
berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya.

Orang tua dimanapun tidak mengabaikan upaya “moralisasi” anak –


anaknya, seperti pendidikan agama mengajarkan bahwa hidup adalah
untuk memperoleh keselamatan sebagai tujuan utamanya. Oleh sebab itu,
untuk mencapai tujuan tersebut harus beribadah dengan lancar secara terus
menerus dan teratur. 2

2
M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar (Bandung: Refika Aditama, 2001), hal.281.
4

C. Filsafat

Filsafat sosial merupakan cabang dari filsafat yang mempelajari persoalan


sosial kemasyarakatan secara kritis, radikal dan komprehensif. Sejak Plato dan
Aristoteles, kajian terhadap persoalan-persoalan kemasyarakatan sudah
menjadi objek penelitian tersendiri. Menurut Plato dan Aristoteles, susunan
masyarakat mencerminkan susunan kosmos yang abadi, manusia
berkewajiban untuk menyesuaikan diri dengan susunan itu dan mentaati demi
keselamatannya, kalau tidak, ia menghancurkan dirinya.

Tampilnya Auguste Comte dengan bukunya ‘Sistem Filsafat Positif’ telah


memberikan warna tersendiri terhadap kajian kemasyarakatan secara kritis,
sistematis dan intensif secara modern pada abad ke 19. Sejak kemunculannya
hingga saat ini sosiologi masih dibayang-bayangi oleh pengaruh filsafat dan
psikologi, hal semacam itu wajar karena kelahiran sosiologi ditengah
persaingan pengaruh antara filsafat dan psikologi.

Harus diakui kajian terhadap persoalan kemasyarakatan bukan sesuatu


yang baru, karena menunggu adanya ilmu-ilmu lain yang kemudian menyatu
ke dalam suatu keseluruhan yang integral sebagai ilmu tersendiri. Maka ilmu
sosial terus berkembang merambah ke seluruh Eropa, dan filsuf-filsuf sosial
dan mazhab sosial terus bermunculan di mana-mana, salah satu yang paling
terkenal adalah mazhab Frankfurt.

Mazhab ini menunjukkan pada sekelompok sarjana yang bekerja pada


lembaga untuk penelitian sosial di Frankfurt. Lembaga ini didirikan oleh Felix
Weil pada tahun 1923, dan mengalami puncak keemasan ketika Max
Horkheimer menjadi direktur pada tahun 1930 M. Horkheimer merupakan
tokoh kiri yang mengkritik teori tradisional untuk menganalisis fungsi ilmu
pengetahuan dan filsafat dalam masyarakat.3

3
https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_sosial. Diakses 21 Desember 2018. 18:04.
5

D. Hubungan Manusia, Agama, dan Filsafat

Menurut Hocking (1946), agama merupakan obat dari kesulitan dan


kekhawatiran yang dihadapi manusia, sekurang - kurangnya meringankan
manusia dari kesulitan. Agama merupakan pernyataan pengharapan manusia
dalam dunia yang besar atau jagat raya, karena ada jalan hidup yang benar
yang perlu ditemukan.

Manusia menjadi penganutnya yang setia terhadap agama karena manurut


keyakinannya agama telah memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi
hidupnya yang tidak mungkin dapat diuji dengan pengalaman maupun oleh
akal sepert halnya menguji kebenaran sains dan filsafat karena agama lebih
banyak menyangkut perasaan dan keyakinan.

Agama merupakan sesuatu yang ada, karena keberadaannya itulah


makanya agama dikatakan pengkajian filsafat. Landasan agama atau tauhid
meurpkan landasan utama yang perlu diperhatikan dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari untuk keselamatan di dunia dan menjadi bekal di akhirat
nanti.

Pandangan filsafat menurut agama islam tertuang semuanya pada Al-


qur’an yang dijadikan seabagai pegangan dan pedoman hidup bagi orang-
orang yang beriman. Karena dia yakin bahwa semuanya. Baik hidup, mati,
kapan, dan dimanapun ia berada adalah kekuasaan dan kehendak yang maha
kuasa yaitu Allah SWT.4

Filsafat merupakan pertolongan yang sangat penting pula pengaruhnya


terhadap seluruh sikap dan pandangan orang, karena filsafat justru hendak
memberikan dasar-dasar yang terdalam mengenai hakikat manusia dan dunia.
Ada beberapa hal yang penting dalam agama yaitu : menyakini adanya Tuhan
yang menciptakan semua yang ada dilangit dan dibumi dan mengatur semua
kehidupan manusia, adanya kebajikan, sifat buruk dan baik dan lain

4
http://jagomakalah.blogspot.com/2014/02/makalah-hubungan-antara-filsafat-dan.html. Diakses
21 Desember 2018. 18:16.
6

sebagainya, juga diselidiki oleh filsafat karena itu meurpakan atau mungkin
ada secara umum kebenaran dalam agama didasarkan pada wahyu atau firman
- firman Allah, sedangkan kebenaran dalam filsafat didasarkan pada pikiran
belaka, agama telah mengaskan bahwa agama itu untuk orang-orang yang
berakal dan berilmu pengetahuan. Maksudnya adalah dalam agama terutama
gama islam adanya aturan-aturan yang ditetapkan Allah, dimana aturah Allah
adalah wajib, sunat, haram, makhru dan mubah.

Jadi agama dan pendidikan merupakan dua hal yang saling berhubungan
dan saling berkaitan, maksudnya adalah didalam agama ada aturan-aturan
yang harus dipatuhi sedangkan dalam pendidikan juga ada aturan yang harus
dipatuhi dan semua atuaran baik agama maupun pendidikan dijalankan dan
diterapkan oleh manusia.5

5
Ibid.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manusia menjadi penganut yang setia terhadap agama karena manurut


keyakinannya agama telah memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi
hidupnya yang tidak mungkin dapat diuji dengan pengalaman maupun oleh
akal sepert halnya menguji kebenaran sains dan filsafat karena agama lebih
banyak menyangkut perasaan dan keyakinan.

Agama merupakan sesuatu yang ada, karena keberadaannya itulah


makanya agama dikatakan pengkajian filsafat. Landasan agama atau tauhid
meurpkan landasan utama yang perlu diperhatikan dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari untuk keselamatan di dunia dan menjadi bekal di akhirat
nanti.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat saya sajikan, saya menyadari bahwa


makalah ini belum sempurna, sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

7
8

DAFTAR PUSTAKA

Soelaeman, M. Munandar. 2001. Ilmu Sosial Dasar . Bandung: Refika Aditama.

https://id.wikipedia.org/wiki/Manusia. Diakses 21 Desember 2018. 17:33.

https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_sosial. Diakses 21 Desember 2018. 18:04.

http://jagomakalah.blogspot.com/2014/02/makalah-hubungan-antara-filsafat-
dan.html. Diakses 21 Desember 2018. 18:16.

Anda mungkin juga menyukai