CS - Ikea
CS - Ikea
Value Chain Management (VCM) merupakan alat analisis bisnis strategis yang digunakan untuk
integrasi dan kolaborasi antara sumber daya dengan komponen value chain. VCM berfokus pada
meminimalkan sumber daya dan mengakses nilai di setiap tingkat rantaian proses untuk menghasilkan
integrasi proses yang optimal, penurunan biaya inventaris, produksi produk yang lebih baik, serta
peningkatan kepuasan pelanggan. Komponen-komponen yang diperlukan dalam VCM antara lain adalah
startegi rantai proses yang terpadu, rantai pasokan yang efisien, optimalisasi manajemen sumber daya
yang saling terintegrasi, dan insight dari pasar dan konsumen (Heizer et al. 2017).
IKEA merupakan contoh perusahaan yang menerapkan VCM dengan baik. IKEA menyelaraskan
model bisnisnya dan sistem operasinya dengan efektif sehingga dapat menghasilkan furniture dengan
kualitas yang baik dan harga terjangkau. Optimisasi value chain yang dilakukan oleh IKEA di setiap
komponen rantai nilainya adalah:
3. Retail
Di toko retail IKEA, kosumen melalukan self-service dengan memilih, mengambil, dan
mengangkut, dan merakit produk yang dibelinya sendiri. Dengan ini, IKEA memangkas biaya
pekerja, pengiriman, dan biaya untuk proses perakitan produk
Berdasarkan komponen value chain ini, IKEA efektif mengelola elemen kunci yang dibutuhkan untuk
value chain produknya dari design mentah sampai ke retail. Dengan proses informasi dan kontril dari
satu titik supply ke lainnya, IKEA dapat untuk meminimalisir bullwhip effect yang biasa dialami oleh
perusahaan lain dalam mengelola inventory berdasarkan supply dan demand. Dengan konsep VCM yang
diterapkannya, IKEA dapat menghasilkan efisiensi operasional terhadap proses supply chain dan
berdampak kepada penurunan biaya dan lead time produksi.