Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umun


Kecamatan simanindo adalah sebuah kecamatan yang terletak di
kabupaten Samosir dan merupakan kecamatan terbesar nomor dua di kabupaten
Samosir. Ibukota kecamatan ini berada di desa Ambarita. Luas kecamatan
Simanindo 198,20 Km2. atas batas wilayahnya adalah Kecamatan Pangururan dan
Kecamatan Ronggurnihuta di sebelah Utara, danau toba disebelah selatan,
Kecamatan Onanrunggu, Kecamatan palipi di sebelah barat. Luas kecamatan
Simanindo hanya sebesar 13,72 persen dari total luas seluruh Kabupaten Samosir.
Keseluruhan desa terletak pada wilayah hamparan daratan. Menurut letak
kemiringan wilayah desanya, terdapat empat desa landai ( kemiringan < 15
derajat), sembilan desa termasuk desa sedang ( Kemiringan 15-25 Derajat), dan
tiga desa termasuk desa Curam (Kemiringan > 25 derajat). Sehubungan dengan
tertibnya peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 2 Tahun 2011 tentang
pembentukan Desa di Kabupaten Samosir termasuk Kecamatan Simanindo, maka
wilayah administrasi pemerintahan Kecamatan Simanindo sejak tahun 2011
menjadi 21 desa/kelurahan defenitif, yang terdiri 23 dari dua puluh desa dan satu
kelurahan.
Desa siallagan pindaraya sendri merupakan salahs atu yang masih terletak
dikawasan administratif kecamatan simanindo. esa Siallagan Pindaraya memiliki
luas wilayah 3,10 km dengan persentase terhadap luas Kecamatan mencapai 1,56.
Desa ini merupakan desa yang memiliki wisata budaya yaitu batu kursi dan
banyak pedagang sovenir khas batak, tidak heran jika desa ini hampir setiap
harinya ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Jumlah
penduduk di desa Siallagan Pindaraya hanya sebanyak 590 jiwa dengan kepadatan
penduduk mencapai 1,56 jiwa/km, penduduk di desa tersebut umumnya bekerja
sebagai pedagang dan pemandu wisata.

1
1.2. Tujuan
Pelaksanaan KKN bagi mahasiswa Universitas Negeri Medan bertujuan
mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap yang telah dimiliki, sehingga mampu merancang dan
melaksanakan program yang dapat mengembangkann potensi masyaraka desa.

1.3. Manfaat
KKN mahasiswa Unimed melibatkan 4 kompoen yaitu mahasiswa,
masyarakat, pemerintah daerah dan unimed. Manfaat yang diperoleh masing-
masing adalah sebagai berikut:
1.3.1. Mahasiswa Unimed
a) Membangun kolaborasi multidisiplin dalam berpikir dan bekerja dalam
mendampingi masyarakat untuk mewujudkan pembangunan desa.
b) Mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi desa.
c) Melatih kemampuan berpikir dalam melakukan observasi, penelaah,
perumusan, dan pendampingan untuk memberdayakan potensi masyarakat
desa.
1.3.2. Masyarakat Desa
a) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis melalui program
pendampingan.
b) Memproleh pendampingan pembangunan desa untuk meningkatkan taraf
hidup.
1.3.3. Pemerintah Daerah
a) Memperoleh informasi tentang potensi desa melalui observasi yang
komprehensif yang dilakukan oleh mahasiswa.
b) Hasil penelaahan, perumusan, dan program pendampingan secara
komprehensif yang dilakukan mahasiswa dapat digunakan sebagai informasi
untuk merencanakan pembangunan desa.

2
1.3.4. Unimed
a) Merintis dan membangun kerjasama antara Universitas Negeri Medan
dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat sehingga dapat menjadi
pendamping pemberdayaan masyarakat.
b) Mendapat informasi tentang potensi desa sebagai acuan dalam
pengembangan tri darma perguruan tinggi.

1.4. Program Desa


Berdasarkan pengamatan dan juga pengalaman yang telah dilihat penulis
di desa tersebut. Desa tersebut mengutamakan program kebudayaan dan juga
kerajinan, terutama para ibu pkk yang selalu menghasilkan kerajinan melalui
pemanfaatan sampah. Untuk program kebudayaan yang terdapat di desa tersebut
berupa tempat situs-situs sejarah tentang budaya batak dan juga kerajaan
siallagan. Adapun tempat wisata budaya yang berada disitu berupa; huta siallagan,
legenda danau toba, batu kursi dan tempat animisme. Itu merupakan program
unggul desa yang bisa dijadikan tempat wisata.

3
BAB II
ANALISIS SITUASI DESA

2.1. Situasi Desa


Selain pariwisata dan pertanian sektor usaha lainnya juga mendukung
perekonomian di siallagan adalah sektor jasa, diantaranya: jasa pertukangan,
tukang jahit, bengkel, dan jasa kemasyarakatan lainnya. Sektor jasa juga mampu
menyerap tenaga kerja yang cukup baik yang dikelolah secara mandiri maupun
pemerintah. Perdagangan juga merupakan sektor usaha yang banyak di temui di
Simanindo hal ini terbuti selama priode 2012-2014 jumlah SIUP ( Surat Izin
Usaha Dagang) yang mengalami peningkatan dengan jumlah 28
perusahaan/usaha menjadi 31 perusahaan/usaha.
Jika melihat dari sektor pendidikan, penduduk Siallagan pada umumnya
menyelesaikan pendidikan sampai pendidikan menengah. Pendidikan menjadi
salah satu faktor yang mendukung kualitas manusia. Mengingat hal tersebut tentu
perlu sarana dan prasarana pendidikan yang semakin memadai pada jenjang yang
lebih tinggi dikemudian hari. Selain pendidikan pariwisata tentunya menjadi daya
tarik tersendiri di siallagan yang dimana siallagan merupakan tujuan wisata bagi
wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara hal ini terlihat dari
banyaknya hotel yang dibangun yang bertujuan sebagai tempat menginapnya para
wisatawan yang ingin berwisata di sekitar kecamatan Simanindo. Adapun wisata
yang menjadi daya tarik bagi wisatawan adalah: Pertunjukan sigale-gale, Makam
raja Sidabutar, Batu Kursi parsidangan, dan daerah tuktuk yang terkenal dengan
pemandangan alam dan pemandangan danau toba yang menjadi daya tarik bagi
wisatawan.
2.1.1. Pekerjaan
Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukan bahwa
sebagian besar penduduk Desa Siallagan Pindaraya menggantungkan sumber
kehidupannya disektor pertanian, disamping sektor lain yang menonjol adalah
bidang perdagangan, perikanan juga sektor jasa dan sektor lainnya seperti pegawai
negeri, karyawan swasta, dll. Adapun mata pencaharian penduduk Desa Siallagan
Pindaraya adalah sebagai berikut :

4
No Pekerjaan
1 Pegawai Negeri Sipil
2 Guru
3 Honorer
4 TNI/Polri
5 Bidan
6 Perawat
7 Kepala Desa
8 Petani/Perkebun
9 Karyawan
10 Supir
11 Tukang Kayu / Batu
12 Pedagang
13 Wiraswasta
14 Nelayan
15 Tukang Cukur
17 Pendeta
18 Wartawan
19 Pelajar PAUD/TK
20 Pelajar SD
21 Pelajar SMP
20 Pelajar SLTA
21 Mahasiswa/i

2.1.2. Tanah
Keadaan tanah diwilayah Desa Siallagan Pindaraya untuk tanah
perumahan, persawahan dan lain-lain. Luas tanah yang termasuk di dalam wilayah
Desa Siallagan Pinda Raya adalah sebagai berikut :

5
No Luas Menurut Kategori Luas Tanah
1 Luas Permukiman 1 km
2 Luas Persawahan 3 km
3 Luas Perladangan 4 km
4 Luas Kuburan 0,5 km
5 Luas Pekarangan 2,5 km
6 Luas Rawa 1 km
7 Luas Fasilitas Umum 2 km

2.1.3. Sarana dan Prasarana Desa


No Sarana dan Prasarana Jumlah
1 PAUD 1 unit
2 PAM 1 unit
3 Gereja 1 unit
4 Dermaga 2 unit

2.1.4. Pola Hidup Masyarakat


Kebanyakan pola hidup masyarakat Desa Siallagan Pindaraya dalam
sektor ekonomi banyak yang hanya memanfaatkan hasil pertanian, perikanan dan
perdagangan saja.

2.2. Unit Usaha Desa


Di desa siallagan banyak kelompok ibu-ibu berkumpul untuk
memproduksi kerajinan dari berbagai jenis sampah plastik. Misalnya,
memproduksi bantal, gantungan kunci, serta hiasan lainnya yang diedukasikan
dari pemanfaatan limbah plastik. Plastik dipilih karena desa mereka banyak sekali
wisatawan yang sering sekali membawa sampah plastik. Berkat keahlian para ibu
kini plastik-plastik itu menjelma menjadi kerajinan dalam kemasan cantik di
berbagai toko dengan harga yang sesuai. Ada beragam jenis kegiatan unit desa
yang bisa dibuat dengan berbahan potensi lokal. Pada desa ini terdapat juga
bumdes yang berupa depot air isi ulang. Yang menjadi latar belakang pebuatan

6
depot isi ulang ini dikarenakan jauhnya sumber air. Maka dari itu desa terdorong
untuk membuat depot isi ulang air mineral.
Terdapat satu unit usaha desa yang sedang dalam proses pembuatan yaitu,
berupa pantai. Pada saat penulis berada di desa tersebut, pengerjaan yang sedang
berjalan adalah pembuatan jalan menuju pantai tersebut. Berdasarkan pemaparan
kepala desa pengerjaannya sendiri akans elesai hingga tahun 2020. Usaha ini
adalah salah satu usaha unggul nantinya bagi desa.
Untuk organisasi desa seperti karang taruna baru akan dibentuk,
berdasarkan pemaparan kepala desa. Untuk kegiatan posyandu itu hanya terdapat
di desa ambarita sebagai pusat dari kec. Simanindo. Terlebih lagi untuk sekolah,
di desa siallagan ini tidak terdapat sekolah. Sehingga anak-anak dan pemuda desa
harus bersekolah di desa ambarita.

7
BAB III
RUANG LINGKUP POTENSI
3.1. Potensi Desa
Berdasarkan pengalaman penulis di desa tersebut, terdapat beberapa
potensi desa yang sangat menjanjikan yang bisa digunakan untuk sektor wisata,
adapun potensi tersebut adalah:
3.1.1. Pantai
Untuk potensi dibidang pantai desa ini sangat menjanjikan, terlebih lagi
dikarenakan sudah terlaksananya pembangunan jalan yang ditujukan untuk
pembukaan pantai di sepanjang bibir danau desa siallagan. Hal ini akan jadi
program besar nantinya apabila pembangunan sudah rampung.
Kendala yang dihadapi berupa sulitnya medan yang harus dibersihkan
guna pembuatan pantai. Sebenarnya sudah terdapat satu pantai di desa tersebut,
namun kondisi pantai tersebut tidak terawat dikarenakan pengelolaannya yang
masih bersifat pribadi yang dalam artian tidak dikelola oleh desa. Rencanannya
seluruh bibir danau akan diubah menjadi pantai dan pengelolaannya akan diambil
alih oleh desa.
3.1.2. Huta Siallagan
Potensi desa berikutnya adalah huta siallagan. Huta siallagan dulunya
merupakan tempat wisata dimana diadakannya persidangan apabila warga desa
melakukan kesalahan. Pada saat penulis melakukan observasi di huta siallagan,
terlihat jelas potensinya. Banyak turis-turis yang berdatangan, hal ini dikarenakan
tempat ini masih pekat dengan budaya leluhur. Terlebih lagi pada saat weekend,
banyak turis-turis mancanegara yang berdatangan ke huta siallagan. Untuk biaya
kontribusinya sendiri terbilang murah, berkisar 5000 rupiah /orang.
3.1.3. Legenda Danau Toba
Potensi desa yang satu ini terletak tepat di tepi danau. Ini merupakan
lokasi wisata yang menyajikan patung-patung sebagai gambaran dari legenda
danau toba yang dipercaya masyarakat dulunya. Apabila pembangunan pantai
sudah rampung, maka legenda danau toba akan terletak tepat diantara pantai
tersebut. Pengelolaannya masih dilakukan oleh pihak keluarga.

8
3.2. Program Berdasarkan Tinjauan
Kelompok KKN siallang sendiri, mengambil tiga program yaitu budaya,
pendidikan dan juga kerajinan. Dikarenakan program inilah yang menjadi potensi
besar didesa ini.
Untuk program pendidikan sendiri mereka mengambil tema les bimbingan
belajar bagi anak sd hingga sma. Bimbingan itu sendiri dilaksanakan sehabis
pulang sekolah. Mengapa diadakan bimbingan, hal ini dikarenakan tidak adanya
sekolah di desa tersebut. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap
program, diketahui bahwa program ini memberi dampak positif terhadap anak-
anak didesa tersebut.
Program berikutnya adalah kerajinan, program ini dibentuk berdasarkan
pengalaman kelompok bersama ibu-ibu pkk dan juga hasil observasi dilapangan.
Sebagai salah satu contoh dari program ini adalah pembuatan bantal dari limbah
plastik. Terdapat juga pembuatan kerajinan dari bahan kayu yang berupa tongkat
komando, gantungan kunci, kalung, gelang serta souvenir lainnya.
Program terakhir yang diusung oleh tim kkn desa siallagan adalah program
budaya. Mengapa program ini dipilih, dikarenakan desa tersebut sangat kental
dengan budaya bataknya. Sebagai salah satu contoh dari pengerjaan program ini
adalah pembuatan artikel tentang budaya didesa tersebut.

9
BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM KERJA

4.1. Melakukan Ujicoba Rangkaian Seri-paralel


Jenis kegiatan: Bimbingan belajar rangkaian seri-paralel.
Waktu dan jadwal kegiatan:
Waktu Kegiatan Kendala Solusi Hasil
Rabu 14- Mengajarkan Sulitnya Melakukan Anak-anak
08-19 praktek mengumpulkan kegiatan memahami
14.00- ujicoba dan mengontrol tersebut sambil cara kerja
rangkaian seri anak-anak bermain. rangkaian
dan paralel dalam jumlah Sehingga seri-paralel.
kepada anak yang cukup anak-anak
didik. banyak. tidak terlalu
bosan dengan
pembelajaran

4.1.1. Komponen Yang Terlibat


Anak SD dan SMP yang tinggal di desa siallagan
4.1.2. Evaluasi Keberhasilan
Keberhasilan kegiatan program pribadi ini merupakan hasil dari kerja tim
pelaksana kegiatan KKN melalui komunikasi dan koordinasi yang dilakukan
secara baik. Adapun faktor yang ikut mendukung keberhasilan program ini yaitu
adanya partisipasi dari semua anggota tim yang ikut andil dalam melaksanakan
program yang sudah direncanakan dan memberikan dukungan serta ikut bekerja
sama merealisasikan program kerja yang sudah direncanakan, adanya sarana dan
prasarana yang memadai sehingga mempermudah dalam menjalankan program
kerja KKN dan tercapainya dari tujuan program itu sendiri, lingkungan yang
ramah yang sesuai dengan sasaran program kerja KKN, dan keaktifan dari seluruh
peserta KKN yang merupakan pelaksana dari pada program kerja. Disamping
faktor pendukung internal ada juga faktor pendukung eksternal yaitu peran dosen
pembimbing sangat membantu kelancaran program kerja mahasiswa.

10
BAB V
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

5.1. Langkah Kerja


Sebenarnya untuk membuat rangkaian seri dan paralel sederhana tidaklah
sulit, karena semua bahan-bahan atau komponen-komponen yang diperlukan bisa
anda dapat dengan mudah. Biaya untuk membuat rangkaian paralel tentunya lebih
banyak dibanding dengan rangkaian seri.
ali ini akan diawali dengan cara membuat rangkaian listrik paralel. Pembuatan
rangkaian paralel memerlukan biaya lebih besar dari pada membuat rangkaian seri
karena komponen utamanya kabel yang diperlukan lebih banyak. Berikut adalah
beberapa daftar komponen yang diperlukan:
 2 buah baterai papan kayu
 3 buah lampu vitting lampu
 Isolasi kabel secukupnya
Apabila semua bahan atau komponen siap, lanjut ke proses pembuatan
rangkaian. Pertama-tama siapkan semua bahan atau komponen. Setelah itu
rangkaian semua komponen seperti yang diinginkan. Kemudian lakukan ujicoba.

5.2. Hasil Program


5.1.1. Hasil Pelaksanaan
Pada pelaksanaan program yang dilakukan, penulis melihat adanya
peningkatan semangat belajar dari sebagian besar siswa yang datang untuk
mengikuti bimbingan belajar. Meningkatnya semangat belajar siswa dapat dilihat
dari segi kehadiran siswa, serta antusiasme mereka dalam memahami cara kerja
rangkaian tersebut. Kemudian adanya partisipasi siswa pada saat proses
bimbingan belajar berlangsung, siswa terlihat aktif, hal ini tampak ketika penulis
mempraktekkan sistem rangkaian tersebut, para siswa memperhatikan dengan
baik dan juga membantu dalam pengerjaannya. Siswa yang mendengarkan dengan
baik dan juga sering memberikan pertanyaan maupun jawaban selama
berlangsungnya bimbingan belajar.

11
BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Bedasarkan pengalaman dilapangan, mengaplikasikan hasil pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk mengembangkan kompetensi
pengetahuan, ketrampilan dan sikap mahasiswa. Memberdayakan masyarakat
desa, menggali dan memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan
kesejahteraan. Serta Mewujudkan Desa Binaan melalui kemitraan antara Unimed
dan Pemerintah Daerah. Ini merupakan sasaran utama daripada dilaksanakannya
KKN.

6.2. Saran
Semoga untuk kedepannya terlaksana KKN yang lebih spesifik lagi,
terkait dengan programnya dan juga pengabdian yang dimaksudkan.

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai