Bab 1a
Bab 1a
PENDAHULUAN
Kitosan merupakan turunan dari kitin dan umumnya berasal dari limbah
udang, kepiting, dan hewan laut lainya yang memiliki cangkang. Salah satu
sumber kitosan adalah dari kerang Mutiara. Kitosan tersusun atas N-acetyl-D-
glukosamine dan D-glucosamine-linked 𝛽-(1-4)(Loitkhumar et al., 2016).
Kitosan terdiri dari gugus amina dan hidroksil bersifat basa sehingga dapat
bereaksi dengan asam. Kitosan bersifat mengandung gugus amina yang apabila
bereaksi dengan asam maka akan membentuk garam, sehingga untuk
melarutkan kitosan digunakan larutan asam karena kitosan tidak dapat larut
dalam air. Menurut Anonymous dalam Erryana Martati, dkk(2012) kitin
didalam bidang industry dapat diaplikasikan untuk mengikat bahan pencemar
baik bahan organic maupun anorganik. Selain itu kitosan dapat berungsi
sebagai polikationik sehingga dapat diaplikasikan sebagai adsorben logam
berat.
1
Salah satu contoh logam berat yang bisa diadsorpsi oleh kitosan adalah
logam mangan. Dimana mangan merupakan logam keras dan rapuh, sulit untuk
meleleh, tetapi mudah untuk teroksidasi. Mangan bersifat reaktif ketika murni,
sebagai bubuk akan terbakar dalam oksigen., bereaksi dengan air dan alrut
dalam asam encer(Ansori, 2010). Logam berat mangan tersebut dapat
diadsorbsi menggunakan komposit dari kitosan karbon aktif.
2
jumlah karbon aktif semakin banyak maka daya serap semakin besar begitupun
sebaliknya. Begitupun dalam hal pengadukan, jika pengadukan dilakukan
dengan cepat dan konstan maka akan dihasilkan karbon aktif dengan daya serap
yang lebih baik.
Pembuatan material dengan daya serap yang baik ini dapat dilakukan
memlalui pembuatan komposit. Komposit dapat berwujud resin komposit
dimana terjadi penggabungan dua bahan atau lebih yang memiliki sifat unggul.
Selain berwujud resin, komposit juga dapat berwujud granul. Dimana granul
merupakan hasil dari proses granulasi yang bertujuan untuk meningkatkan
aliran serbuk. Granulasi adalah pembentukan partikel-partkel besar dengan
mekanisme pengikatan tertentu. Granulasi juga dapt diartikan proses
pembuatan ikatan partikel-partikel kecil membentuk padatan yang lebih besar
melalui penggumpalan massa sehingga granul yang dihasilkan lebih homogen.
Dimana granul komposit dibuat dengan cara hybridisasi yang merupakan
penggabungan dua unsur yang berlawanan tetapi tetap mempertahankan
karakter unsur-unsur tersebut. Komposit yang dibuat dalam ukuran granul
memiliki keuntungan berupa luas permukaan yang semakin homogen sehingga
dapat meningkatkan kemampuan adsorben.
3
Adapun Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:
4
3. Untuk mengetahui berapa ukuran minimal komposit yang dibutuhkan untuk
menyerap logam berat dalam bentuk granul.
5
6