C.Tujuan Pembelajaran
Dengan model pembelajaran PBL dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar dan
mengolah informasi diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung,
memiliki sikap ingin tahu, teliti, dalam melakukan pengamatan, dan bertanggungjawab dalam
menyampaikan pendapat , menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta dapat menjelaskan
kecenderungan unsur untuk mencapai kestabilan, menerapkan struktur lewis dalam ikatan kimia,
menggambarkan susunan elektro valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan
gas mulia (struktur Lewis) dan menjelaskan proses pembentukan ikatan ion.
C. Materi Pembelajaran
Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
Ikatan Koordinasi
Ikatan Logam
F. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas X
2. Internet
G. Kegiatan Pembelajaran
1.Pertemuan ke-1
Indikator :
1. Menjelaskan kecenderungan unsur untuk mencapai kestabilan
2. Menerapkan struktur Lewis dalam ikatan kimia
3. Menjelaskan proses pembentukan ikatan ion dan sifat- sifat senyawa ionik
4. Menjelaskan proses pembentukan ikatan kovalen
Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Mengumpulkan Informasi
7. Peserta didik menemukan bagaimana atom
memperoleh kestabilan seperti gas mulia
8. Peserta didik menemukan dan mencatat tentang
Mengolah Informasi
10. Mengkomunikasikan hasil diskusi dalam
kelompok
11. Setiap kelompok memaparkan hasil diskusi
kelompoknya didepan kelas
Verifikasi Hasil
12.Setiap peserta didik membandingkan hasil
diskusi kelompoknya didepan kelas
12. Peserta didik membandingkan hasil diskusi
Generalisasi
13. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
Mengetahui
IKATAN KIMIA
1. Kestabilan Atom
Sebagian besar unsur di alam ingin mencapai suatu kestabilan.
Kestabilan diperoleh dengan cara bergabung dengan unsur lain lalu membentuk molekul atau
senyawa yang stabil. Daya tarik-menarik antar atom yang menyebabkan senyawa kimia dapat
bersatu disebut ikatan kimia.
Gas mulia memiliki konfigurasi elektron penuh, yaitu konfigurasi oktet (memiliki 8
elektron pada kulit terluarnya), kecuali untuk helium dengan konfigurasi duplet (dua elektron pada
kulit terluarnya).
10Ne 2 8 8
18Ar 2 8 8 8
36Kr 2 8 18 8 8
54Xe 2 8 18 18 8 8
Unsur logam dan nonlogam belum stabil.Untuk mencapai kestabilannya, unsur logam cenderung
melepaskan elektron, sedangkan unsur nonlogam cenderung menerima elektron. Dengan melepaskan
atau menerima elektron, konfigurasi elektron unsur logam dan nonlogam sama dengan konfigurasi
elektron gas mulia yang stabil. Setelah melepaskan elektron, unsur logam bermuatan positif. Adapun
unsur nonlogam akan bermuatan negatif setelah menerima elektron. Atom bermuatan positif dapat
berikatan dengan atom bermuatan negatif membentuk senyawa.
(2, 8, 7) (2, 8, 8)
(tidak stabil) (stabil seperti Ne)
1. Struktur Lewis
Apakah perbedaan antara unsur logam, nonlogam, dan gas mulia?Jawabannya akan lebih
mudah diketahui dengan menggambarkan susunan elektron valensi unsur.
Gambar 2.
Susunan elektron unsur Na, Cl, Ar, dan He
Perhatikan gambar susunan elektron unsur He dan Ar. Pada kedua unsur tersebut, setiap kulit elektron
terisi penuh.Lain halnya dengan unsur Na dan Cl, kulit terakhirnya tidak terisi penuh.Kulit ketiga
atom Na hanya berisi 1 elektron, sedangkan kulit ketiga atom Cl berisi 7 elektron.Jumlah elektron
maksimum kulit ketiga adalah 8.Jumlah elektron di kulit terluar disebut elektron valensi.Elektron valensi
unsur dapat juga digambarkan menggunakan struktur Lewis.Struktur Lewis adalah suatu kaidah
penggambaran elektron valensi unsur yang dikemukakan oleh ahli kimia Amerika, G.N. Lewis.Dalam
struktur Lewis, yang digambarkan hanya elektron valensinya saja.Berikut struktur Lewis untuk unsur
Na, Cl, Ne, dan He.
Bagaimanakah cara menggambarkan struktur Lewis unsur lainnya? Pelajarilah contoh soal berikut.
Contoh 1.
Gambarkanlah struktur Lewis unsur-unsur berikut.
a. K d. F
b. Ca e. Ar
c. S
Jawab
d. Unsur F memiliki nomor atom 9 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2 7. Dengan demikian,
elektron valensi unsur F adalah 7 sehingga struktur Lewisnya dapat digambarkan sebagai
berikut.
2. Ikatan Ion
Anda tentu tidak asing lagi dengan garam dapur.Hampir setiap masakan yang Anda makan pasti
mengandung garam dapur.Senyawa kimia yang memiliki rumus kimia NaCl ini berwujud padat, namun
mudah rapuh.Garam dapur juga memiliki titik didih yang sangat tinggi. Tahukah Anda, mengapa
garam dapur memiliki sifat seperti itu? Sifat dari suatu senyawa kimia termasuk garam dapur
dipengaruhi oleh jenis ikatan kimia dan struktur senyawa tersebut.
Bagaimanakah cara unsur penyusun garam dapur berikatan? Bagaimana struktur senyawa garam
dapur?Selidikilah oleh Anda dengan melakukan kegiatan 2 pada lembar kerja siswa.
Ikatan ion adalah gaya tarik menarik listrik antara ion yang berbeda muatan. Ikatan ion
terbentuk antara atom yang mempunyai energi ionisasi rendah (logam) dengan atom yang memiliki
afinitas elektron tinggi (bukan logam).
Contoh :
1) Ikatan antara 11Na dengan 17Cl
11Na = 2, 8, 1 Na melepas 1e-11Na 11Na
+
+ 1e—
(2, 8, 1) (2, 8)
17Cl = 2, 8, 7 Cl menerima 1e-17Cl + 1e— 17Cl
-
(2, 8, 7) (2, 8, 8)
Antara ion Na+ dan ion Cl- terjadi serah terima 1 elektron, atom Na melepas 1 elektron dan atom
Cl menerima 1 elektron sehingga terbentuk senyawa ion dengan rumus kimia NaCl.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai garam dapur (NaCl), carilah informasi dari situs internet
(misalkan www.saltinstitute.org) mengenai struktur kimia, tempat diperolehnya, sifat fisik, sifat kimia,
hingga industri pembuatan dan pengolahannya.
Kerjakanlah secara berkelompok dan presentasikan hasil yang diperoleh di depan kelas.
3. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama
oleh dua atom.
Ikatan kovalen terjadi pada atom unsur non logam dengan atom unsur non logam.
Contoh :
* HCl
1 H = 1 17 Cl = 2 8 7
x x xx
H + x Cl x H x Cl x H Cl HCl
x x
xx xx
Ikatan kovalen tunggal yaitu jika elektron yang digunakan bersama hanya satu pasang
elektron.
Contoh : H2
1H = 1
H + H H H H H H2
Ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang melibatkan lebih dari sepasang elektron.
a) Ikatan kovalen rangkapdua yaitu jika elektron yang digunakan bersama berjumlah dua
pasang elektron.
Contoh : Pada pembentukan molekul O2
b) Ikatan kovalen rangkap tiga yaitu jika elektron yang digunakan bersama berjumlah tiga
pasang elektron.
Pasangan elektron bersama yang dipakai bersama disebut Pasangan Elektron Ikatan (PEI).
Pasangan elektron yang tidak dipakai dalam ikatan disebut Pasangan Elektron Bebas (PEB).
Contoh : HCl
PEI = 1
xx
H x Cl xx
xx
PEB = 3
-
xx xx
x xO x
Na + O + H Na+ H
xxx xx
ikatan ion
a. Titih Didih
Air, H2O merupakan senyawa kovalen. Ikatan kovalen yang mengikat antara atom
hidrogen dan atom oksigen dalam molekul air cukup kuat, sedangkan gaya yang mengikat
antar molekulmolekul air cukup lemah. Keadaan inilah yang menyebabkan air yang cair itu
mudah berubah menjadi uap air bila dipanasi sampai sekitar 100o C, akan tetapi pada suhu ini
ikatan kovalen yang ada di dalam mol
Garam dapur, NaCl adalah senyawa ionik yang meleleh pada suhu 801oC dan mendidih pada
suhu 1517oC.NaCl mempunyai titik didih tinggi karena mengandung ikatan ion yang sangat
kuat, sehingga untuk memutuskan ikatan tersebut dibutuhkan panas yang sangat besar.
Hampir semua senyawa kovalen mempunyai titik didih yang rendah (rata-rata di
bawah suhu 200oC), sedang senyawa ion mempunyai titik didih yang tinggi (rata-rata di atas suhu
900oC).
b. Kemudahan Menguap
Banyak sekali berbagai bahan yang kita jumpai dalam keh id u pan seha ri- hari
meru pakan senyawa kovalen seperti ditunjukkan pada gambar 18. Sebagian besar senyawa
kovalen berupa cairan yang mudah menguap dan berupa gas.Molekulmolekul senyawa
kovalen yang mudah menguap sering menghasilkan bau yang khas.Parfum dan bahan
pemberi aroma merupakan senyawa kovalen. Hal ini tidak diperoleh pada sifat senyawa ionik
Titik Didih mempunyai titik leleh yang tinggi mempunyai titik leleh yang rendah
Kelarutan dalam air Pada umumnya melarut dalam air Sulit larut dalam air
Kelarutan dalam Tidak dapat melarut Dapat melarut
pelarut organic
Lampiran 2 :
Cara pengisian lembar penilaian sikap pada kegiatan praktikum adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolom sesuai
hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan yaitu:.
Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan
Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
Skor 3,jika sering berperilaku dalam kegiatan
Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan predikat berikut:
PREDIKAT NILAI
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐒𝐤𝐨𝐫 Sangat Baik ( SB) 80 ≤ AB ≤ 100
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝐱𝟏𝟎𝟎
𝟏𝟐 Baik (B) 70 ≤ B ≤ 79
Cukup (C) 60 ≤ C ≤ 69
Kurang (K) <60
Evaluasi
Tabel 2 : Kisi-kisi
2. Menjelaskan proses Ikatan ion Diketahui nomer atom suatu Tes Uraian 2
terbentuknya ikatan unsur logam dan unsur non Tertulis
ion dan ikatan logam siswa dapat
kovalen (C-1) menjelaskan terbentuknya
ikatan ion
Pedoman penskoran
No Uraian Skor
1
Unsur Nomor atom ElektronValensi Struktur Lewis
xCax
Ca 20 2
Kx 2
K 19 1
.. 2
Br 35 7 . Br :
.. 2
..
Cl 17 7 .Cl :
.. 2
3
a. Cl
Cl CCl
2
Cl
2
a. O C O
c. HC N 2
4
H
1. H C H
3
H
2.
H Cl
3. 3
ClCl
4.
3
H N H
H
3
5.
O
1. H OS O H 4
2O S O
O
4
Soal:
Diketahui atom unsurCa, K, Br, Cldengannomor atom masing-masing 20, 19, 35, 17
gambarkanstrukturlewisnya
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
1
Unsur Nomor atom ElektronValensi Struktur Lewis
xCax
Ca 20 2
Kx 2
K 19 1
.. 2
Br 35 7 . Br :
.. 2
..
Cl 17 7 .Cl :
.. 2
Soal:
Logam magnesium bereaksidenganklorinmembentuksenyawa magnesium klorida (MgCl2).
Gambarkandanjelaskan terbentuknya ikatan pada MgCl2
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
2 Magnesium termasukunsurlogam IIA. Magnesium mendonorkandua
electron valensinyakepadadua atom klorinmembentuk ion
magnesium (Mg2+) dandua ion klorin (Cl-). Atom-atom
tersebutmenjadistabilkarenakonfigurasimirip neon danklorinmirip
argon.
Soal:
Jelaskan dan gambarkan struktur lewis bagaimana terbentuknya senyawa :
a. CCl4
b. CO2
c. HCN
( Nomer atom C=6;Cl=17;O=8;H=1;N=7)
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
3
a. Cl
Cl CCl
2
Cl
2
b. O C O
c. HC N 2
Soal:
Gambarlah lambing Lewis untukpembentukansenyawakovalenberikut :
a. metana(CH4)
b. hydrogen klorida (HCl)
c. gas klorin (Cl2)
d. ammonia (NH3)
(Nomer atom C=6;H=1;Cl=17;N=7)
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
4
H
3. H C H
3
H
4.
H Cl
3. 3
ClCl
4.
3
H N H
H
3
Soal:
Ramalkanstruktur Lewis pembentukanmolekulasamsulfat (H2SO4) dan gas SO3 dan tunjukkan
yang merupakan ikatan kovalen koordinasi
Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
5.
O
2. H OS O H 4
2O S O
O
4