Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , yang telah
melimpahkan rahmad dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah kami yang berjudul Makalah Keperawatan Medikal Bedah Tentang
Penyakit Stroke.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………..i
Kata Pengantar………………………………………………………………....….ii
Daftar Isi………………………………………….……………………………....iii
C. Tujuan ............................................................................................................. 5
B. Etiologi ......................................................................................................... 7
C. Patofisiologi ................................................................................................. 8
G. Pathway .................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................................ 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
4
Rendahnya kesadaran akan faktor risiko stroke, kurang dikenalinya gejala
stroke, belum optimalnya pelayanan stroke dan ketaatan terhadap program terapi
untuk pencegahan stroke ulang yang rendah merupakan permasalahan yang
muncul pada pelayanan stroke di Indonesia. Keempat hal tersebut berkontribusi
terhadap peningkatan kejadian stroke baru, tingginya angka kematian akibat
stroke, dan tingginya kejadian stroke ulang di Indonesia (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu stroke?
C. Tujuan
1. Memberikan pengetahuan tentang penyakit stroke dan cara menanganinya
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Stroke
6
Stroke Non-Haemoragi ( Iskemi/ Infark)
B. Etiologi
Gangguan aliran darah otak yang mengakibatkan Stroke dapat disebabkan karena
penyempitan/ tertutupnya salah satu pembuluh darah otak dan ini terjadi karena :
1. Thrombosis Serebral
2. Emboli Serebral
Merupakan penyumbatan pemguluh darah otak oleh bekuan darah, lemak, atau
udara. Embioli berasal dari Throbus dijantung yang terlepas dan menyumbat
system arteri cerebral.
3. Perdarahan Intrakranial
7
C. Patofisiologi
Otak sangat tergantung pada O2 dan tidak mempunyai cadangan O2. bila
terjadi anoksia seperti pada CVA, metabolisme diotak mengalami perubahan,
kematian sel dan kerusakan permanen dapat etrjadi dalam 3-10 menit. Tiap
kondisi yang menyebabkan perubahan perfusi diotak akan menimbulkan
Hipoksia/Anoksia.Hipoksia menyebabkan Iskemi otak. Iskemi otak dalam waktu
lama menyebabkan sel mati permanen dan berakibat terjadi infark otak disertai
edema otak. Thrombosis merupakan peyebab umum dari CVA dan yang paling
sering menyebabkan Thrombosisi otak adlah Aterosklerosis. Thrombosis sering
timbul pada PD besar disertai kerusakan dinding pembuluh darah pada tempat
sumbatan. Emboli sering kali bersumber dari jantung, dan biasanya emboli
mengenai PD kecil dan dijumpai pada titik Bifurkasi dimana pembuluhg
menyempit.
Infark regional kortikal, sub kortikal ataupun infark regional dibatang otak
terjadi karena daerah perdarahan suatu arteri tidak/ kurang mendapat aliran darah.
Aliran/suplai darah tidak dapat disampaikan kedaerah tersebut oleh karena arteri
yang bersangkutan tersumbat atau pecah. Sebagai akibat kleadaan tersebut dapat
terjadi anoksia atau hipoksia. Bila aliran darah keotak berkurang sampai 24-30
ml/100gr jaringan akan terjadi iscemia untuk jangka waktu yang lama dan bila
otak hanya mendapat suplai darah kurang dari 16ml/100gr jaringan otak, maka
akan terjadi infark jaringan otak yang permanen
8
3. Tonus otot lemah atau kaku
7. Gangguan persepsi
D. Manifestasi Klinis
Gejala neurologis yang timbul tergantung pada berat ringanya ganggun PD,
manifestasi stroke dapat berupa:
E. Pemeriksaan Penunjang
1. CT Scan
Memperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia dan adanya infark
9
2. Angiografi serebral
Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan
atau obstruksi arteri
3. Fungsi Lumbal
menunjukan adanya tekanan normaltekanan meningkat dan cairan yang
mengandung darah menunjukan adanya perdarahan
4. MRI : Menunjukan daerah yang mengalami infark, hemoragik.
5. EEG: Memperlihatkan daerah lesi yang spesifik
6. Ultrasonografi Dopler : Mengidentifikasi penyakit arteriovena
7. Sinar X Tengkorak : Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal
F. Penatalaksanaan Medis
a) Turunkan tekanan darah tinggi Anda, Tekanan darah tinggi ibarat lampu
merah, suatu peringatan yang jelas bahwa Anda berisiko terkena stroke. Tekanan
darah yang tinggi sangat kuat dianggap sebagai penyebab stroke, sebab
mengakselerasi penyumbatan arteri dan dapat membuat salah satu pembuluh
darah kecil di otak meletus. Turunkan tekanan darah hingga ukuran normal ( di
bawah 140/90).
b) Makan pisang setiap hari. Berdasarkan suatu penelitian, memakan pisang satu
buah cukup untuk membantu menyelamatkan diri dari stroke. Alasannya:
potasium. Potasium mencegah bertumbuhnya plaque pada dinding arteri. Jika
tidak suka pisang buah dan sayuran yang lain yang mengandung mineral berharga
antara lain: jeruk, jenis semangka, fig(ara), kentang dan jenis talas.
c) Diet tinggi beta karoten, vitamin yang terdapat di dalam wortel, membantu
menurunkan risiko terkena stroke. Beta karoten menyerang molekul oksigen
perusak yang membantu plak pelekat pada dinding arteri. Anda juga bisa
mendapatkan manfaat beta karoten pada sayuran atau buah-buahan bewarna
orange seperti semangka dan labu.
10
d) Telan aspirin. Aspirin merupakan pengencer darah yang membantu agar darah
tidak mengental dan membentuk gumpalan penyebab stroke. Pembuktian
keunggulan aspirin ini begitu kuat sehingga menjadi standar pencegahan bagi
mereka yang berisiko terkena stroke dan serangan jantung. Bbeberapa dokter
memberikan resep dengan dosis orang dewasa (325 miligram) per hari. Tapi
kebanyakan ahli merekomendasikan asupan sebutir baby aspirin 81 miligram per
hari.Berhenti merokok. Kita sudah biasa mendengar tentang kaitan merokok
dengan kanker paru-paru, tetapi merokok juga mempercepat penyumbatan arteri
karotis (carotid), pembuluh besar yang terdapat di kedua sisi leher Anda.
Membuang sampah ke dalam pembuluh-pembuluh penting itu, membuat darah
tidak sampai ke otak.
e) Olahraga meski Cuma sedikit. Para pria yang aktif lebih sedikit kemungkinan
terkena stroke daripada pria yang program latihan tubuhnya mengangkut camilan
ke meja kerja. Pada salah satu studi, para peneliti di Inggris mengikuti selama 10
tahun 7.700 pria berusia 40 sampai 59 tahun. Ternyata pria yang gemar
melakukan aktivitas moderat (jalan kaki teratur atau aktivitas rekreasi lainnya)
menunjukkan resiko terkena stroke berkurang 50% daripada pria yang malas.
1. Hipertensi
2. Penyakit kardiovaskuler: arteria koronaria, gagal jantung kongestif,
fibrilasi atrium, penyakit jantung kongestif)
3. Kolesterol tinggi
4. Obesitas
5. Peningkatan hematokrit ( resiko infark serebral)
6. Diabetes Melitus ( berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi)
11
G. Pathway
H. Masalah Keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d aliran darah sekunder akibat
penekanan tekanan intra carnial
12
2. Ganguuan komunikasi verbal b.d kehilangan otot facial atau oral
3. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuscular
4. Resiko tinggi ketidak efektifan pola nafas b.d menurunya reflex batuk,
menelan dan imobilisasi
5. Deficit pengetahuan b.d informasi yang tidak adekuat
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak yang ditandai dengan
rusaknya jaringan otak . Ada 2 macam penyakit stroke, yaitu kerusakan jaringan
otak akibat penyumbatan / penyempitan ( infark ) dan akibat perdarahan
pembuluh darah otak ( bleeding ). Penyakit ini ditandai dengan adanya gejala
gejala menurunnya fungsi susunan saraf bisa dibagi 2 jenis yaitu Stroke iskemik (
infark ) dan Stroke hemoragik.
Dengan cara pola hidup yang sehat dapat mencegah penyakit stroke tersebut.
Hidup terasa lebih nyaman dan indah dengan melakukan pencegahan terhadap
penyakit stroke ini, daripada kita sudah terkena dampaknya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15