Anda di halaman 1dari 7

NURWINDI ZALSABILLAH ISMAIL

0306 1711 038

V-A

“CURRICULUM DESIGN”

1. Perbedaan Sarana dan Prasarana


- Sarana
Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai alat dalam
mencapai suatu maksud atau tujuan. Artinya, sarana mengarah pada benda-benda atau
alat yang bergerak. Contohnya, sarana pada suatu sekolah atau kantor seperti komputer,
meja, kursi, dokumen, rak, papan tulis, dan lain sebagainya.
- Prasarana
Prasarana merupakan segala sesuatu yang menjadi penunjang utama
terselenggaranya suatu proses. Proses tersebut dapat berupa suatu pembangunan, usaha,
ataupun proyek. Pada intinya, prasarana tertuju pada benda-benda yang tidak dapat
bergerak.
2. Perbedaan KTSP dan K13
3. Berikut ini adalah perbedaan isi kurikulum 2013 dan KTSP 2006:

No Kurikulum 2013 KTSP 2006

1 SKL (Standar Kompetensi Standar Isi ditentukan


Lulusan) ditentukan terlebih terlebih dahulu melalui
dahulu, melalui Permendikbud Permendiknas No 22 Tahun
No 54 Tahun 2013. Setelah itu 2006. Setelah itu ditentukan
baru ditentukan Standar Isi, yang SKL (Standar Kompetensi
berbentuk Kerangka Dasar Lulusan) melalui
Kurikulum, yang dituangkan Permendiknas No 23 Tahun
dalam Permendikbud No 67, 68, 2006
69, dan 70 Tahun 2013

2 Aspek kompetensi lulusan ada lebih menekankan pada


keseimbangan soft skills dan hard
skills yang meliputi aspek aspek pengetahuan
kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan

3 di jenjang SD Tematik Terpadu di jenjang SD Tematik


untuk kelas I-VI Terpadu untuk kelas I-III

4 Jumlah jam pelajaran per minggu Jumlah jam pelajaran lebih


lebih banyak dan jumlah mata sedikit dan jumlah mata
pelajaran lebih sedikit dibanding pelajaran lebih banyak
KTSP dibanding Kurikulum 2013

5 Standar Proses pembelajaran Standar Proses dalam


setiap tema di jenjang SD dan pembelajaran terdiri dari
semua mata pelajaran di jenjang Eksplorasi, Elaborasi, dan
SMP/SMA/SMK dilakukan Konfirmasi
dengan pendekatan
ilmiah(saintific approach), yaitu
standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari
Mengamati, Menanya, Mengolah,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan
Mencipta.

6 TIK (Teknologi Informasi dan TIK sebagai mata pelajaran


Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai
media pembelajaran
7 Standar Penilaian menggunakan Standar Penilaiannya lebih
penilaian otentik, yaitu mengukur dominan pada aspek
semua kompetensi sikap, pengetahuan
keterampilan, dan pengetahuan
berdasarkan proses dan hasil.

8 Pramuka menjadi ekstrakuler Pramuka bukan


wajib ekstrakurikuler wajib

9 Peminatan (Penjurusan) mulai Penjurusan mulai kelas XI


kelas X untuk jenjang SMA/MA
10 BK lebih menekankan BK lebih pada
mengembangkan potensi siswa menyelesaikan masalah
siswa

Sumber lain :

- Pada KTSP proses pembelajaran yang lebih dominan adalah aspek kognitif, psikomotor,
dan afektif, sedangkan pada kurikulum 2013 dalam proses belajar mengajar nantinya
yang lebih dominan adalah afektif, psikomotor, baru kognitif. Artinya siswa dalam
proses lebih menonjolkan afektif dan psikomotornya.
- Kurikulum 2013 sangat menekankan penyeimbangan antara aspek kognitif (intelektual),
psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap). Berbeda dengan KTSP 2006 yang pada tahap
implementasinya cenderung lebih fokus pada aspek kognitifnya.
- Aspek standar isi. Jumlah mata pelajaran yang ada di dalam setiap jenjang di kurikulum
2013 berkurang. Contoh: untuk sekolah dasar yang awalnya 10 menjadi 6 mata pelajaran,
tetapi esensi yang diharapkan dari setiap pembelajaran tetap ada, sehingga cara yang
digunakan didalam kurikulum 2013 adalah integrasi beberapa pelajaran ke pelajaran
lain.Integrasi ini disebut pembelajaran tematik. Pengurangan jumlah pelajaran
padakurikulum2013 namun demikian berimbas pada penambahan waktu belajar.Untuk
tingkat sekolah dasar penambahan 4 jam dalam 1 minggu.
- Standar proses pembelajaran. Perubahan yang signifikan terjadi pada pendekatan
pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran yang pada awalnya menggunakan
pendekatan behaviorisme dan kognitifisme, sekarang mulai bergeser menuju kedekatan
konstrutivisme. Hal ini akan berimbas pada guru di kelas yang pada awalnya cenderung
menggunkan guru sebagai sumber pembelajaran (teacher-centered leaning), menjadi
siswa dan lingkungannya sebagai sumber (student-centered leaning).
- Perubahan standar penilaian. Pada kurikulum KTSP 2006 penilaian yang dilakukan
cenderung menggunakan penilaian akhir tanpa ada penilaian pada proses pembelajaran.
Pada kurikulum baru ini ( Kurikulum 2013), penilaian akan di proses belajar turut
dimasukan. Nantinya akan ada penilaian forfolio terhadap pribadi siswa.
 Contoh perbedaan antara kurikulum 2013 dengan KTSP 2006
- Pada Kurikulum 2013, ada perubahan mendasar dibanding kurikulum KTSP 2006,yait:
antara lain:
 Untuk SD, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangi
menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
 IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll.
 IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll.
 Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
 Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran.
 Untuk SD, menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran
dan penilaian.
 Untuk SMP, meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat
dikurangai menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
 TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri.
 Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya.
 Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran.
 Untuk SMP, menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan
pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian.

Itulah beberpa perbedaan Kurikulum 2013 dan KTSP. Walaupun kelihatannya terdapat
perbedaan yang sangat jauh antara Kurikulum 2013 dan KTSP, namun sebenarnya terdapat
kesamaan Esensi Kurikulum 2013 dan KTSP. Misal pendekatan ilmiah (Saintific
Approach) yang pada hakekatnya adalah pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa mencari
pengetahuan bukan menerima pengetahuan. Pendekatan ini mempunyai esensi yang sama
dengan Pendekatan Keterampilan Proses (PKP). Masalah pendekatan sebenarnya bukan masalah
kurikulum, tetapi masalah implementasi yang tidak jalan di kelas. Bisa jadi pendekatan ilmiah
yang diperkenalkan di Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan pendekatan-pendekatan
kurikulum terdahulu bila guru tidak paham dan tidak bisa menerapkannya dalam pembelajaran di
kelas).

 Perbaikan Pada Kurikulum 2013


Di tengah masyarakat, tuntutan kualitas siswa secara utuh sebagai manusia harus mencakup
tiga aspek kompetensi: (1) sikap, (2) pengetahuan, dan (3) keterampilan. Untuk mengatasi
kelemahan KTSP 2006, pemerintah menyusun kurikulum 2013 dengan perubahan Prosesebagai
berikut:

Perbaikan bagian inti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Bagian inti RPP pada KTSP
2006, yang memuat:

- Eksplorasi,
- Elaborasi dan
- Konfirmasi diubah menjadi pelaksanaan standar sikap; pengetahuan,keterampilan pada
kurikulum 2013.

RPP dengan aspek keterampilan dan sikap, berarti tuntutan kurikulum dilengkapi
dengan mencipta. Tuntutan sikap pada bagian inti RPP berarti membina (langsung) siswa untuk
menjalankan sikap yang sesuai karakter bangsa. Dengan demikian, kurikulum 2013 mendukung
pendidikan karakter.

- Mengganti sistim penjurusan dengan sistim peminatan tingkat SMA


Sistem penjurusan berarti telah ada satu paket mata pelajaran dalam satu jurusan (IPA,
Bahasa, atau IPS). Artinya, siswa hanya belajar mata pelajaran yang menjadi jurusannya
sekalipun materi pelajaran itu tidak diminati. Pada kurikulum 2013, proses belajar diubahseiring
perubahan standar isi di mana ada kelompok: mata pelajaran wajib dan mata pelajanran pilihan.
- Mengubah pendekatan pembelajaran yakni:
 Tematik Integratif
Pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu: tiap mata pelajaran membuat
pembelajaran secara terintegratif terpadu. Artinya KD antar mata pelajaran tidak berjalan
sendiri-sendiri dan tidak saling mengabaikan, tetapi diikat oleh tuntutan pembentukan
kompetensi inti:sikap,pengetahuan dan keterampilan. Tema adalah pokok pikiran atau
gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983; dalam
Kemdikbud, 2012). Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di
antaranya:
 Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu;
 Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi
dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama;
- Pendekatan saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau
pembelajaran yang menghasilkan ‘karya’ berbasis pemecahan masalah (project
basedlearning).
- Mengatasi Fenomena Nilai Hasil Menyontek : Adanya rancangan keseimbangan
penilaian antara sikap, pengetahuan dan keterampilan diharapkan dapat mengatasi
fenomena menyontek.Nilai prestasi hasil belajar bukan hanya berdasarkan jawaban di
atas kertas, tetapi diimbangi dengan penilaian sikap dan portofolio atau hasil karya nyata.
- Perubahan jam pelajaran : Tak dapat dihindari bahwa aspek sikap dan keterampilan
berdampak pada lama (durasi waktu) proses pembelajaran.Pemerintah mengubah alokasi
waktu pembelajaran sebagai berikut:

Jumlah waktu pelajaran pada kelas


Kurikulum
I II III IV V VI

KTSP 2006 26 27 28 32 32 32

Kur 2013 30 32 34 36 36 36

(disadur dari Bahan Uji Publik Kurikulum 2013)

- Pembelajaran lebih mengaktifkan siswa : Kata-kata operasional menuntun guru untuk


mencegah terjadinya pembelajaran berpusat pada guru. Guru lebih ditekankan untuk
hadir sebagai mediator dan penuntun antara siswa dengan tuntutan kompetensi inti (sikap,
pengetahuan, keterampilan) secara utuh.
- Perubahan buku teks siswa : Pada kurikulum 2013, buku teks siswa dirancang tidak
hanya memuat materi pelajaran tetapidisertai dengan proses pembelajaran, sistem
penilaian, serta kompetensi yang diharapkan. (Bahan Uji Publik Kurikulum 2013:1

Anda mungkin juga menyukai